Alamat Redaksi:
Gedung MK
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6
Jakarta Pusat
Telp. (021) 2352 9000
Fax. 3520 177
email: bmkmkri@mahkamahkonstitusi.go.id
www. mahkamahkonstitusi.go.id
DAFTAR ISI
8 laporan utama
Tegaskan
Independensi, MK
Batalkan Perpu
Penyelamatan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perpu) No. 1 Tahun 2013 tentang
Mahkamah Konstitusi (MK) dilahirkan dengan
tujuan untuk menyelamatkan kehormatan MK
8 5
sebagai lembaga pengawal konstitusi.
laporan
utama
Konstitusi Maya
www.lembagasurveijakarta.com
14
Anggota AROPI dan WAPOR
Ruang
sidang
14 RUANG SIDANG
“Air Mengalir Sampai Jauh...”
46 AKSI
Persiapkan Diri Hadapi PHPU Legislatif
2014, MK Gelar Workshop Pegawai
5 Konstitusi Maya
6 Opini
8 Laporan utama
14 Ruang Sidang
36 Kilas Perkara
40 Bincang-bincang
42 Catatan Perkara
44 Daftar Perkara
46 Aksi
56 Jejak konstitusi
58 Cakrawala
62 Pustaka Klasik
64 resensi
66 Khazanah
46 58
70 Kamus Hukum
Aksi Cakrawala 72 Konstitusiana
73 Ragam Tokoh
74 Catatan MK
KONSTITUSI | 2 | Maret 2014
Editorial
Bebas dari
Intervensi
D
erasnya opini negatif terhadap KY dalam makna dan batas “menjaga korupsi, tidak bebas dari tanggung jawab
Mahkamah Konstitusi pasca dan menegakkan kehormatan keluhuran hukum, begitu pula apabila melanggar
kasus mantan Ketua MK Akil martabat, serta perilaku hakim.” Tugas hukum administrasi. Hakim konstitusi
Mochtar tidak menyurutkan KY termasuk melakukan upaya-upaya yang melanggar etika juga ada mekanisme
langkah MK membuat putusan yang represif (penegakan) sekaligus preventif etiknya oleh Majelis Kehormatan MK.
hanya berdasarkan UUD 1945. Dengan dengan melakukan pembinaan hakim MK sudah menegaskan keanggotannya
penuh keberanian MK membatalkan (menjaga). Majelis Kehormatannya tidak berasal dari
keseluruhan UU Penetapan Perpu MK, Selain alasan original intent, MK unsur-unsur DPR, MA, dan Pemerintah
Kamis, 13 Februari lalu. juga menimbang bahwa hakim MK dari untuk menjamin kemandirian (Putusan
Argumentasi utama MK, sisi manapun berbeda secara mendasar No.49/PUU-IX/2011). Dewan Etik
pembentukan Perpu yang akhirnya dengan hakim biasa, kecuali kesamaan Hakim Konstitusi yang ada saat ini untuk
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat tugas mengadili. Hakim konstitusi melengkapi mekanisme penegakan kode
(DPR) tidak memenuhi syarat “kegentingan diusulkan dari tiga kekuasaan dalam etik yang ada.
memaksa”. Sesuai putusan MK No. 138/ “trias politica” tanpa kaitan sama sekali Apabila putusan pengadilan dapat
PUU-VII/2009, tanggal 8 Februari 2010 dengan KY dan hakimnya mensyaratkan dibanding, MK ditetapkan sebagai
lalu, kegentingan yang memaksa menjadi kualifikasi tertinggi, yaitu negarawan yang pengadilan pertama dan terakhir yang
kewenangan subjektif Presiden, namun menguasai konstitusi dan ketatanegaraan. putusannya bersifat final. Sehingga
subjektivitas itu harus tetap ada dasar Status dan masa jabatan hakim konstitusi putusan MK tidak dapat dibanding atau
objektivitasnya. MK telah menetapkan lima tahun juga membedakan hakim menggunakan upaya hukum apapun.
tiga syarat adanya kegentingan memaksa di lingkungan MA. Hakim konstitusi Dengan karakter dan sifat putusan MK
yang harus terpenuhi. bukan jabatan karier seperti yang banyak demikian, baik dan buruknya putusan
Perpu MK tidak memenuhi syarat dipahami orang. Pun apabila perilaku hakim harus dianggap benar (res judicata).
akibat sontak segera (prompt immediately) konstitusi menjadi objek pengawasan KY, Putusan MK adalah final dan mengikat
untuk memecahkan permasalahan hukum. apabila ada sengketa kewenangan lembaga sejak dibacakan dalam sidang terbuka
Meskipun Perpu MK telah menjadi negara yang melibatkan KY, MK akan untuk umum. Dengan kedudukan strategis
Undang-Undang, Perpu tersebut belum dihadapkan pada persoalan tidak dapat tersebut, putusan MK laksana idu geni
pernah menghasilkan produk hukum bersikap imparsial mengadili lembaga yang (ludah api), putusannya akan selalu
apapun. Konsiderans (menimbang) Perpu mengawasinya. menjadi kenyataan.
bahkan tidak mencerminkan kesegeraan, KY pun didudukkan pada tempat Tetapi dengan putusan yang tidak
apa yang hanya dapat diatasi secara segera sebenarnya bukan lembaga peradilan baru. dapat dikoreksi lagi , MK harus benar-benar
tersebut. Panel Ahli, perekrutan hakim KY sebatas lembaga penunjang (auxiliary dijamin kemandirian dan kebebasannya
konstitusi untuk menggantikan M. Akil organ/supporting element) yang dibentuk dari pengaruh apapun. Kemandirian
Mochtar, Majelis Kehormatan Hakim dalam rangka menjaga dan menegakkan tersebut harus diikuti dengan mematuhi
Konstitusi belum terbentuk dilakukan. kehormatan, keluhuran martabat, serta prinsip-prinsip lain, misalkan akuntabilitas,
Selain di atas, substansi Perpu MK perilaku hakim. imparsial dan transparan. Masa depan MK
banyak keluar dari konstitusi dan telah Harus diketahui, putusan pengadilan berada di pundak hakimnya yang harus
"mengubah konstitusi". Keterlibatan di negara manapun hanya dapat dikoreksi benar-benar diisi para negarawan dan
Komisi Yudisial (KY) dalam pembentukan oleh pengadilan lebih tinggi melalui terbebas dari dari kepentingan apapun.
Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi mekanisme banding, kasasi, atau Apabila MK mampu menjaga
(MKHK) telah keluar dari rambu-rambu peninjauan kembali. Putusan pengadilan independensinya dan bersikap imparsial
Putusan Nomor 005/PUU-IV/2006, tidak dapat dikoreksi KY karena lembaga sesuai harapan publik, ancaman intervensi
bertanggal 23 Agustus 2006, hakim MK tersebut bukan peradilan banding. dan opini sekeras apapun, MK akan
tidak terkait dengan ketentuan yang diatur Meskipun hakim MK tidak menjadi mampu melewati dengan tenang.
dalam Pasal 24B UUD 1945. objek KY bukan berarti hakim MK tanpa Putusan UU Perpu MK ini seharusnya
Berdasarkan putusan yang lalu pembatasan dan kebal hukum. Masyarakat dijadikan semangat baru untuk bangkit
tersebut, MK melihat pembentuk dan para pihak berperkara sebenarnya dan membuktikan dirinya kepada publik
konstitusi (original intent) menghendaki dapat melaporkan hakim konstitusi bahwa MK independen dan imparsial dan
hakim konstitusi tidak termasuk sebagai apabila melakukan pelanggaran hukum. terbebas dari pengaruh apapun, termasuk
hakim yang “diawasi” KY. Pengawasan Hakim konstitusi apabila melakukan bebas dari korupsi. Semoga.
Pengirim: Hermansyah
(via laman Mahkamah Konstitusi) Jawaban
Yang terhormat Saudara
Dhona Lubis
Pertanyaan ini hanyalah dapat terjawab melalui putusan Mahkamah Konstitusi setelah Mahkamah Konstitusi
menyelenggarakan peradilan, yaitu proses memeriksa, mengadili dan memutus perkara konstitusi yang sesuai dengan
kewenangannya, guna menegakkan hukum dan keadilan.
www.lembagasurveijakarta.com
Anggota AROPI dan WAPOR
L
embaga Survei Jakarta (LSJ) adalah lembaga riset
independen yang tidak berafiliasi dengan partai maupun
organisasi politik manapun. LSJ didirikan oleh beberapa
akademisi di Jakarta pada tanggal 22 Juni 2009 berdasarkan
Akte Notaris Suprapto, SH No. 14 Tahun 2009. LSJ telah resmi
terdaftar sebagai badan hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM
RI (SK No. AHU-2717.AH.01.04 Tahun 2009).
LSJ adalah anggota Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia
(AROPI), yakni asosiasi dari 34 lembaga survei dan ratusan periset
opini publik yang bernaung di bawah World Association for Public
Opinion Research (WAPOR). LSJ telah puluhan kali melakukan
survei opini publik, terutama menyangkut survei-survei Pilkada
(Pilbup, Pilwalkot, Pilgub) dan beberapa kali melakukan survei
nasional tentang partai politik dan calon presiden.
LSJ juga telah melakukan berbagai survei tentang kebijakan Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
publik untuk lingkup pemerintah daerah dan kementerian negara. wawancara dengan respondwen dengan pedoman kuesioner.
LSJ juga telah beberapa kali melakukan survei tentang corporate, Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen
khususnya mengenai kepuasan pelanggan di beberapa perusahaan perempuan. Penentuan responden dalam setiap KK dilakukan
nasional. dengan bantuan kish grid. Uji kualitas dilakukan melalui
telephone-check dan spot-check sebesar 20 persen dari total
Pada Februari 2013 kemarin, LSJ menerbitkan laporan
sampel. Kesimpulan Umum yang didapat dalam laporan tersebut
survei berjudul “Mendeteksi Indonesia dari Jakarta, Elektabilitas
adalah sanksi sosial dari publik terhadap PKS jauh lebih dahsyat
Partai Politik Pasca Gonjang-Ganjing Demokrat dan PKS, Ekspose
daripada terhadap partai-partai lain yang juga tersandung kasus
Hasil Survei Nasional”. Jumlah sampel sebesar 1225 responden,
korupsi.
diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang.
www.lsn07.com
Penggagas AROPI, Digawangi Umar S Bakry
L
embaga Survei Nasional (LSN) merupakan lembaga
survei nirlaba yang bersifat independen serta
tidak berafiliasi dan memiliki akar historis dengan
organisasi politik apapun. Hubungan LSN dengan
para pengguna jasa, baik dari perorangan maupun
kelembagaan, bersifat professional. Dalam melaksanakan
pekerjaannya, LSN tidak membedakan-bedakan latar
belakang atau orientasi politik calon pengguna jasa.
LSN didirikan pada 17 Juli 2006 atas prakarsa sejumlah
peneliti senior di Jakarta, Bandung, dan Surabaya yang
dimotori oleh Umar S. Bakry. Sejak pendiriannya, LSN telah
melaksanakan ratusan kali survei opini publik di seluruh
wilayah Republik Indonesia. Selain survei-survei Pilkada,
Pilpres, dan Pileg, LSN juga berkali-kali melaksanakan
hitung-cepat (quick count) hasil Pemilu/Pilkada dengan
akurasi yang tinggi. Hitung-cepat LSN dalam Pemilu 2009
ditayangkan secara langsung (live) oleh tiga stasiun TV LSN didirikan dengan tujuan untuk memperkaya
sekaligus (Global TV, TPI, dan MNC News). demokrasi di Indonesia. Melalui aktivitas survei, LSN
LSN adalah anggota dan penggagas berdirinya turut berperan dalam proses artikulasi opini publik
asosiasi lembaga survei se-Indonesia (AROPI). Direktur atas berbagai isu yang berhubungan dengan masalah
Eksekutif LSN, Umar S. Bakry, adalah Sekjen AROPI selama publik. LSN membantu para putra-putri terbaik bangsa
dua periode (2007-2010 dan 2010-2013). LSN juga dapat memenangkan pemilu (Pilkada, Pemilu Legislatif
merupakan anggota asosiasi survei dunia (WAPOR) yang maupun Pilpres) secara lebih rasional dan efisien.
berpusat di Amerika Serikat. Direktur Eksekutif LSN saat ini adalah Umar S Bakry.
P
ada masa negara negara belum mempunyai sistem yang Kembali Pada Pancasila
permanen mengenai cara pergantian penguasanya, maka Perlu diingat bahwa tiga bulan sebelum Bangsa Indonesia
pergantian melalui cara cara pewarisan lazim dilakukan. menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka melalui Proklamasi
Pada era ini, ketika penguasanya zalim, bengis, kejam, pada 17 Agustus 1945, tepatnya pada 1 Juni 1945 landasan
dan rakus, harapan satu satunya untuk memperbaiki nasib rakyat negara yang kemudian diberi nama Pancasila itu dilahirkan. Oleh
adalah agar penguasa yang zalim, bengis,kejam, dan rakus itu sebab itulah, bangsa Indonesia selalu memperingati hari kelahiran
segera digantikan oleh anak turunnya yang bijak dan baik hati. Pancasila itu pada 1 Juni setiap tahunnya. Dan Hari kesaktian
Jika ternyata anaknya pun bersikap zalim, bengis, kejam dan Pancasila setiap 1 Oktober.
rakus, harapan akan munculnya sang ratu adil pun dihembuskan. Akhir-akhir ini sangat sulit ditemukan nilai-nilai yang
Di Indonesia, tata cara pergantian penguasa negaranya terkandung dalam Pancasila itu dalam kehidupan sehari hari di
sudah teratur, melalui apa yang dipercaya dapat memberi hasil masyarakat Indonesia. Padahal ghalibnya, suatu bangsa yang
yang baik, yaitu pemilihan umum yang demokratis. Namun, berideologi, apapun ideologi yang dimilikinya, pastilah perilaku
patut disayangkan momen pergantian penguasa melalui pemilu dalam kehidupan sehari-hari dijiwai oleh spirit ideologi yang
pun tidak memberi harapan juga bagi perubahan ke arah diyakininya itu. Bangsa dan negara Indonesia, sampai hari ini
perbaikan. Harapan itu telah lenyap. Sesaat penguasa baru masih berideologi Pancasila, oleh karena itu menjadi sesuatu
menunjukan jati diri sebagai penguasa yang lebih berorientasi yang merisaukan jika ternyata terdapat kesulitan menemukan
pada kepuasan berkuasa, dan menguasai. nilai-nilai Pancasila itu dalam berkehidupan dan pergaulan
Jatuhnya pemerintahan Orde Baru yang otoriter bangsa ini.
memunculkan harapan besar akan nasib rakyat dan bangsa Inilah yang menjadi pertanyaan, di manakah sebenarnya
agar menjadi lebih baik. Namun harapan itu perlahan tapi nilai-nilai Pancasila itu berada ketika dalam kehidupan dan
pasti telah pudar. Elit politik yang menggantikan penguasa berbangsa di tanah air ini terasa kering dari rasa Pancasila?
Orde Baru justru disibukkan untuk memperbaiki nasib diri dan Dalam ajaran Pancasila dikenalkan sila Ketuhanan Yang Maha
golongannya. Pergantian dari Presiden ke Presiden tidak ada Esa. Sila ini mengandung nilai-nilai luhur akan kebebasan
yang memberti jawaban positif akan perbaikan nasib bangsa. beragama bagi warga negara Indonesia. Maksud kebebasan
Bahkan ketika presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, beragama itu adalah kebebasan untuk menentukan pilihan salah
justru melahirkan rezim yang korup. Para menteri, anggota DPR, satu agama yang dianut di antara agama-agama yang diakui
petinggi partai politik yang berkuasa, tidak sibuk memperbaiki oleh negara Indonesia. Kebebasan beragama tidak bisa diartikan
nasib rakyat dan bangsa, namun sibuk membantah tudingan sebagai kebebasan tidak beragama, inilah makna kebebasan
tudingan korupsi dengan berbagai cara. yang berbeda dengan yang dipahami oleh negara negara barat
Kini, menjelang akhir pemerintahan Susilo Bambang yang mengartikan kebebasan beragama termasuk kebebasan
Yudhoyono (SBY), elit politik pun sudah mematut diri untuk untuk tidak beragama. Sayangnya, nilai-nilai luhur kebebasan
tampil menjadi Presiden periode 2014-2019. Orientasi elit politik beragama belum menjadi bagian dalam perilaku bangsa ini.
itu bukan demi kebangsaan, atau demi negara tetapi hanya Seringkali di negara ini dengan sangat mudah ditemui konflik-
satu yaitu kekuasaan. Jika dibandingkan dengan munculnya konflik horizontal yang dilatarbelakangi oleh kepentingan-
calon pemimpin di pada tahun 1999-an, kondisi saat ini kepentingan dalam beragama.
menjadi lebih parah. Jika awalnya kata yang melekat pada calon Demikian halnya dengan nilai-nilai keempat sila lainya,
pemimpin negeri ini adalah reformis, kini menjadi berintegritas, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
berwawasan Pancasila, menerima ke-Bhinnekaan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
dan setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Permusyawaratan/Perwakilan, dan sila kelima Keadilan Sosial
Mantra-mantra untuk menjadi penguasa semakin lengkap. bagi seluruh rakyat Indonesa. Hal yang paling dirasakan
dalam kehidupan sehari-hari adalah diletakannya nilai-nilai setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi
kemanusiaan di level yang paling rendah. Harkat martabat Presiden dan Wakil Presiden.
manusiawi dibiarkan tercerabut dari warga ini. Setiap hari kita Terpenuhinya ketentuan ini tidak memberikan jaminan
dengan mudah menemukan penganiayaan, pembunuhan, problematika kehidupan berbangsa yang telah dipaparkan di
pelecehan, penghinaan terhadap nilai nilai humanisme. Hal atas terselesaikan. Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang
tersebut pada gilirannya, meniadakan rasa keadilan hukum paham benar nilai nilai Pancasila, sehingga panduan yang
sekaligus keadilan sosial. Lebih parah lagi ketika demokrasi digunakan dalam menjalankan kepemimpinannya adalah nilai-
model barat diadopsi secara mentah-mentah. Dalam berpraktik nilai Pancasila itu.
demokrasi bangsa ini lebih mengutamakan kepentingan individu Oleh sebab itulah, sebaiknya memahami Prinsip-prinsip yang
dan perlindungan terhadap perseorangan. Padahal di dalam terkandung dalam Pancasila semestinya sudah melekat pada diri
Pancasila, demokrasi yang dimaksudkan adalah demokrasi pemimpin bangsa ini. Secara demikian, Pemimpin nasional ke
dalam bingkai musyawarah mufakat, sebagai perwujudan dari depan memahami berketuhanan Yang Maha Esa adalah prinsip
nilai nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam berbangsa dan bernegara yang beriman dan bertaqwa
dalam Permusyawaratan/Perwakilan. kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang memberi ruang kebebasan
Dalam kehidupan jagat berpolitik yang elit politiknya beragama dan saling bertoleransi saling menghormati. Yang
berorientasi untuk mendapatkan kekuasaan dan jabatan, yang kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah prinsip yang
tingkahnya saling menjegal dan saling menyalahkan, serta mengandung nilai sadar akan hak-hak sekaligus kewajiban, jika
korupsi yang merajalela di berbagai lini pemerintahan, maka hal Negara berhak memungut pajak dan mengambili hasil bumi
tersebut membuktikan bangsa ini telah terasing dengan nilai- dan isinya, maka hal tersebut mengandung kewajiban untuk
nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa. Bangsa ini telah tidak memenuhi kebutuhan warganya. Toleransi terhadap nilai nilai
mempunyai kemampuan untuk berperilaku yang berdasar pada kemanusiaan, dan mengembangkan semangat kerjasama, hal ini
nilai luhur yang termuat dalam Pancasila. Sesungguhnyalah, tidak akan melahirkan pemikirian paling hebat di antara warga
Pancasila itu sebenarnya ada di mana? Masih saktikah Pancasila Negara.
itu? Marilah bersama sama kita menemukan kembali nilai- Sedang Prinsip ketiga Persatuan Indonesia, memberi
nilai Pancasila dalam diri kita, yang tercermin dalam perilaku makna bahwa pemimpin bangsa ini mempunyai semangat
kehidupan kita sehari hari. nasionalisme, patriotisme, yang mampu menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa yang berbhinneka ini. Keempat, Kerakyatan
Mencari Pemimpin yang Memahami Pancasila yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan/permusyawaratan
Menjadi pemimpin bangsa di Negara ini tidak mencukupi perwakilan, mengandung nilai bahwa pemimpin bangsa ini
jika sekedar memenuhi persyaratan konstitusi Pasal 6A UUD memahami semangat bermusyawarah dalam pengambilan
Negara RI tahun 1945; keputusan sekaligus bersedia melaksanakan keputusan bahkan
(1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan mengambil resiko atas putusan. Sedang sila kelima Keadilan
secara langsung oleh rakyat. Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia, mesti dimaknai sebagai
(2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan tujuan berbangsa yang segera diwujudkan dengan semangat
oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta gotong royong, kekeluargaan, dan secara aman dan damai.
pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum. Mudah mudaham, bangsa ini segera menemukan
(3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang pemimpin yang memahami nilai nilai Pancasila itu, sehingga
mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah tujuan Negara yang sudah dipatrikan oleh para pendiri Negara
suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh ini, yakni meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari kehidupan bangsa, segera ada wujudnya.
Tegaskan
Independensi,
MK Batalkan
Perpu
Penyelamatan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 1 Tahun
2013 tentang Mahkamah Konstitusi (MK) dilahirkan dengan tujuan
untuk menyelamatkan kehormatan MK sebagai lembaga pengawal
konstitusi. Alih-alih menjaga independensi dan integritas Hakim
Konstitusi, Perpu yang disahkan menjadi UU No. 4 Tahun 2014 oleh
DPR pada 19 Desember 2013 lalu itu justru berpotensi menggangu
independensi dan wibawa Mahkamah Konstitusi.
Majelis Hakim MK pada saat sidang pengucapan
putusan perkara Pengujian UU Penetapan Perpu
MK.
A
da sedikit hal yang dengan prinsip universal di dalam dunia konstitusi yang sedang menjabat.
berbeda dalam sidang peradilan, yakni nemo judex in causa sua
yang artinya hakim tidak mengadili hal- “Namun demikian dalam mengadili
pengucapan putusan
hal yang terkait dengan dirinya sendiri. permohonan ini tetaplah Mahkamah
perkara No. 1 dan 2/
imparsial dan independen. Mahkamah
PUU-XII/2014 pada Namun, dalam konteks perkara ini memastikan untuk memutus
Kamis (13/2/2014). Mahkamah memiliki tiga alasan untuk permohonan ini berdasarkan salah satu
Perbedaan tampak ketika Hakim dapat mengadili permohonan pengujian kewenangan yang diberikan oleh Pasal
Konstitusi Muhammad Alim membacakan UU ini. Ketiga alasan tersebut, yaitu 24C ayat (1) UUD 1945, yaitu menguji
pertimbangan Mahkamah dalam pertama apabila bukan Mahkamah maka apakah pasal-pasal yang dimohon
memutus perkara yang dimohonkan Andi tidak ada forum lain yang bisa mengadili pengujian bertentangan dengan UUD
Asrun dkk dan para dosen FH Universitas permohonan ini. Kedua, Mahkamah 1945 atau tidak,” tegas Hakim Konstitusi
Jember itu. tidak boleh menolak mengadili Muhammad Alim membacakan
Perbedaan terlihat dari objek yang permohonan yang diajukan kepadanya pertimbangan hukum Mahkamah untuk
diperkarakan, yakni mengenai UU MK dengan alasan tidak ada atau tidak jelas memutus perkara yang dimohonkan para
No. 4 Tahun 2014. Sebenarnya, MK dasar hukumnya. Dan ketiga, kasus ini Pemohon.
memahami benar adanya keterkaitan merupakan kepentingan konstitusional
bangsa dan negara, bukan semata-mata Selain itu, sebelum amar putusan
antara Mahkamah dengan undang-
kepentingan institusi Mahkamah sendiri Mahkamah diucapkan, Hakim Konstitusi
undang yang dimohonkan pengujian
atau kepentingan perseorangan hakim Maria Farida Indrati juga menegaskan
oleh para Pemohon. Hal demikian terkait
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) bila saat standarnya termasuk juga kesamaan bakal calon Hakim Konstitusi yang akan
mengajukan Rancangan UU kepada DPR latar belakangnya sebagaimana yang diseleksi oleh Panel Ahli sebagaimana
harus melalui Panel Ahli yang dibentuk diinginkan oleh Panel Ahli. Dalam diatur dalam Undang-Undang a quo
oleh lembaga negara yang lain. pemilihan Hakim Konstitusi, adanya berasal dari Mahkamah Agung, DPR, dan
unsur favoritisme dan popularisme Presiden masing-masing satu orang, dan
Menurut Mahkamah, kewenangan harus dihindarkan. Oleh karenanya, tes empat orang dipilih oleh Komisi Yudisial,
lembaga pengusung calon Hakim pemilihan hakim bukanlah tes litmus bagi namun adanya satu Panel Ahli yang
Konstitusi tidak akan direduksi bila calon hakim dari kacamata pemilihnya, dibentuk oleh Komisi Yudisial menjadi
lembaga negara yang bersangkutan yaitu, Panel Ahli, padahal subjektivitas sangat menentukan dalam penyeleksian
membentuk panitia yang akan Panel Ahli tidak dapat dihindari. calon hakim konstitusi, sehingga hal
menyeleksi secara intern untuk demikian jelas mereduksi, bahkan
melaksanakan kewenangan Dengan dasar pemikiran tersebut,
mengambil alih kewenangan Mahkamah
konstitusionalnya dalam mengajukan Mahkamah beranggapan tim seleksi
Agung, DPR, dan Presiden.
calon Hakim Konstitusi. “Hal demikian yang dibentuk oleh masing-masing
(membentuk tim seleksi internal, lembaga negara pengusung calon Hakim “Oleh karena itu, adanya satu Panel
red) tidaklah bertentangan dengan Konstitusi lebih dapat menghindarkan Ahli untuk memilih Hakim Konstitusi
konstitusi karena tidak ada kewenangan dominasi subjektivitas Panel Ahli dalam sebagaimana diatur dalam UU 4/2014 di
konstitusional lembaga negara yang samping bertentangan dengan Pasal 24C
direduksi,” ujar Maria. ayat (3) UUD 1945 juga bertentangan
dengan filosofi yang mendasari perlunya
Mahkamah juga menyatakan penggunaan Hakim Konstitusi dipilih oleh lembaga
kata “ahli” pada “panel” menimbulkan Mahkamah beranggapan tim negara yang berbeda,” jelas Maria lagi.
pertanyaan tentang keahlian dalam seleksi yang dibentuk oleh
bidang apa sebenarnya yang diperlukan. Pasal 24C UUD 1945 memberikan
masing-masing lembaga negara kewenangan atributif yang bersifat mutlak
Sebab, syarat keahlian pada Panel Ahli
haruslah terukur secara rasional. Dengan pengusung calon Hakim Konstitusi kepada masing-masing lembaga negara.
demikian, untuk menjadi anggota Panel lebih dapat menghindarkan Oleh karenanya, menurut Mahkamah,
Ahli sewajarnya juga dilakukan tes dalil para Pemohon sepanjang mengenai
dominasi subjektivitas Panel
untuk menentukan syarat keahlian yang tatacara pemilihan Hakim Konstitusi
Ahli dalam pemilihan Hakim sebagaimana diatur dalam UU 4/2014
diperlukan untuk memilih Panel Ahli yang
akan melakukan tes pada pemilihan Hakim Konstitusi dan dapat menghindari beralasan menurut hukum.
Konstitusi telah terpenuhi. terpilihnya Hakim Konstitusi yang Stigma Anggota Parpol
Terpenuhinya syarat keahlian bagi Panel memiliki latar belakang yang sama Sementara itu terkait isi UU No. 4 Tahun
2014 yang mengubah ketentuan tentang
Ahli diperlukan untuk menyeleksi Hakim (homogen).
Konstitusi yang memiliki karakteristik syarat Hakim Konstitusi harus sudah
tersendiri. Dalam UUD 1945, karakteristik tidak menjadi anggota partai politik
khusus Hakim Konstitusi disebutkan minimal selama tujuh tahun sebelum
sebagai seorang negarawan. Meskipun pemilihan Hakim Konstitusi dan dapat diajukan sebagai calon Hakim Konstitusi,
syarat “negarawan” sulit untuk ditentukan menghindari terpilihnya Hakim Konstitusi Mahkamah menyatakan ketentuan
kriterianya secara pasti, namun hal yang memiliki latar belakang yang tersebut juga bertentangan dengan
demikian haruslah dipahami betapa sama (homogen). Sebab, keragaman Konstitusi. Mahkamah menyatakan
pembentuk UUD 1945 secara sadar latar belakang itulah yang diperlukan demikian karena melihat ketentuan
mengidealkan bahwa dalam diri seorang di antara kesembilan Hakim Konstitusi, tersebut dicantumkan setelah peristiwa
Hakim Konstitusi sekurang-kurangnya bukan homogenitas kesembilan Hakim tertangkap tangannya M. Akil Mochtar
layak untuk diharapkan memiliki Konstitusi. selaku ketua MK kala itu. Adanya
kepribadian dimaksud. latarbelakang pencantuman ketentuan
Menurut Mahkamah, makna bahwa
dalam Pasal 15 ayat (2) huruf i tersebut
Terlebih, dari seorang Hakim Konstitusi Hakim Konstitusi dipilih oleh lembaga
menurut Mahkamah erat kaitannya
yang diharapkan adalah pendapat negara yang berbeda tidak hanya
dengan fakta Akil Mochtar yang berasal
hukumnya dalam membuat putusan. sekedar bagi-bagi porsi kewenangan
dari politisi (anggota DPR) sebelum
Mahkamah berpendapat, dengan namun mempunyai substansi tujuan
menjadi Hakim Konstitusi. Dengan kata
hanya satu Panel Ahli dalam memilih yang lebih mendasar, yaitu adanya tiga
lain, Pasal 15 ayat (2) huruf i UU No. 4
Hakim Konstitusi yang berasal dari tiga kelompok Hakim Konstitusi yang masing-
Tahun 2014 dicantumkan berdasarkan
lembaga negara maka secara pasti akan masing memiliki latar belakang yang
stigma yang timbul di tengah masyarakat.
terpilih Hakim Konstitusi yang sama berbeda karena berasal dari pilihan tiga
Menyikapi hal tersebut, Mahkamah
cabang kekuasaan negara. Walaupun
presidenri.go.id/cahyo
Menurut Mahkamah, Perpu No. 1 Tahun
2013 tidak ada akibat hukum yang
“sontak segera”. Hal tersebut terbukti
bahwa meskipun Perpu telah menjadi
undang-undang, Perpu tersebut belum
Presiden Pimpin Rapat Konsultasi dengan Pimpinan Lembaga Negara bahas situasi di MK
Istana Negara 5 /10/ 2013. pernah menghasilkan produk hukum
apapun. Konsiderans (menimbang) Perpu
berpendapat stigmatisasi semacam itu dan berada pada titik nadir. Presiden tidak mencerminkan adanya kesegeraan
telah menciderai hak-hak konstitusional langsung bereaksi mengundang tersebut, yaitu apa yang hanya dapat
seorang warga negara yang dijamin oleh seluruh pimpinan lembaga negara, diatasi secara segera.
UUD 1945, termasuk hak untuk menjadi kecuali MK tentunya, untuk membahas
Panel Ahli sampai sekarang belum
Hakim Konstitusi. Seharusnya, masih peristiwa tersebut. Kemudian, Presiden
kunjung terbentuk, perekrutan Hakim
dalam pendapat hukum Mahkamah, mengeluarkan Perpu yang dikenal
Konstitusi untuk menggantikan M. Akil
pembatasan hak konstitusional dengan Perpu Penyelamatan MK.
Mochtar (juga) belum dapat dilakukan,
seseorang harus memiliki landasan Mahkamah lewat Putusan No. 1/ justru semakin tertunda karena adanya
hukum yang kokoh dan valid. PUU-XII/2014 dan 2/PUU-XII/2014 ini ketentuan yang terdapat dalam Perpu.
Meski benar sekali bahwa korupsi menyatakan Perpu Penyelamatan MK Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi
adalah perbuatan sangat tercela dan yang kemudian disahkan menjadi UU belum terbentuk dan kalaupun terbentuk
merugikan sehingga harus diberantas, No. 4 Tahun 2014 tidak memenuhi pun tidak ada masalah mendesak
tetapi memberikan stigma dengan syarat kegentingan memaksa. yang harus diselesaikan,” tandas
menyamakan semua anggota partai Presiden memang berwenang untuk Fadlil mengenai tidak terpenuhinya
politik sebagai calon koruptor yang mengeluarkan Perpu namun hal itu syarat kegentingan memaksa dalam
dipastikan memiliki kepribadian tercela hanya bisa dilakukan dalam keadaan pembentukan Perpu No. 1 Tahun 2013.
dan tidak dapat berlaku adil adalah kegentingan yang memaksa. Syarat
Melalui putusan ini, Mahkamah
penalaran yang sama sekali tidak mengenai sifat kegentingan memaksa
Konstitusi menegaskan bahwa
benar. “Perilaku tercela dan tidak adil tersebut pun dinyatakan dalam Konstitusi
dirinya telah memposisikan diri tetap
merupakan tabiat individual yang harus sehingga syarat tersebut mutlak
independen dengan tidak terpengaruh
dilihat secara individual juga. Di samping mengikat kepada presiden.
oleh opini publik dan media dalam
melanggar UUD 1945, persyaratan yang Syarat kegentingan memaksa membuat putusan. Selain itu, MK juga
terdapat dalam Pasal 15 ayat (2) huruf i tersebut yakni harus adanya keadaan menunjukkan bahwa peristiwa yang
UU No. 4 Tahun 2014 tersebut sangatlah berupa kebutuhan mendesak untuk menimpa M. Akil Mochtar adalah
rentan untuk diselundupi, “ ucap Hakim menyelesaikan masalah hukum secara tanggung jawab personal yang tidak
Konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi yang cepat berdasarkan undang-undang. berkait sama sekali dengan MK secara
juga membacakan pendapat hukum Selain itu, undang-undang yang kelembagaan. Hal ini terbukti dengan
Mahkamah. dibutuhkan tersebut belum tersedia tetap berjalannya MK dalam menunaikan
Bukan Kegentingan Memaksa sehingga terjadi kekosongan hukum. kewenangan konstitusionalnya secara
Tertangkapnya M. Akil Mochtar menjadi Atau, jika pun ada undang-undang yang penuh hingga saat ini. Dengan demikian,
faktor dominan sebab kemunculan Perpu mengatur, tetapi tidak memadai untuk MK menyiratkan bahwa muruah lembaga
Penyelamatan MK yang dikeluarkan memecahkan permasalahan. Keadaan peradilan haruslah dijaga oleh lembaga
oleh Presiden. Pascaperistiwa tersebut, lain yang menjadi syarat kegentingan, peradilan itu sendiri.
berbagai pihak menganggap MK telah yaitu adanya kondisi kekosongan Yusti Nurul Agustin
kehilangan kepercayaan dari masyarakat hukum yang tidak dapat diatasi dengan
Menyelamatkan MK
penguasaan konstitusi. Asrun dan rekan-
rekannya juga tidak setuju dengan syarat
untuk menjadi Hakim Konstitusi harus
Usai tertangkapnya Ketua MK, M. Akil Mochtar oleh KPK banyak pihak berupaya sudah tidak lagi menjadi anggota partai
untuk menyelamatkan MK selaku lembaga pengawal Konstitusi. Presiden pun bergegas politik minimal tujuh tahun.
“Saya kira angka 7 ini menjadi angka
mengeluarkan Perpu Penyelamatan MK yang kemudian ditetapkan oleh DPR menjadi
yang aneh karena di dalam kehidupan
undang-undang. Namun, sebagian masyarakat khususnya dari kalangan praktisi
ketatanegaraan kita masa jabatan selalu
hukum justru merasa Perpu tersebut bertentangan dengan UUD 1945 sehingga harus diukur dengan angka 5 tahun, kenapa
dibatalkan. muncul angka 7? Kalau di Paris, kita tahu
bahwa Presiden Perancis itu dipilih dalam
masa jabatan 7 tahun atau di Amerika
(AS) 4 tahun. Jadi tidak ada akar historis
maupun akar sejarah di ketatanegaraan
Indonesia tentang angka (tujuh, red) ini.
Jadi kami kira ini juga persoalan yang
tidak jelas dan pembatasan-pembatasan
terhadap anggota partai politik untuk
menjadi Hakim Konstitusi atau pejabat
publik merupakan tindakan diskriminasi
yang menimbulkan ketidakpastian dan
ketidakadilan sebagaimana dijamin dalam
konstitusi kita,” urai Asrun kala itu.
sembari menyampaikan argumentasi-
argumentasi permohonan lainnya dan
meminta Mahkamah untuk menyatakan
penetapan UU No. 4 Tahun 2014 tentang
Para Pemohon Pengujian Undang-Undang Mahkamah Konstitusi bertentangan
Penetapan Perpu MK luapkan kegembiraan usai dengan UUD 1945 sekaligus menetapkan
permohonannya dikabulkan seluruhnya.
seluruh isi UU tersebut bertentangan
K
Tahun 2014. Asrun mengatakan Perpu No. dengan UUD 1945.
amis, 13 Februari 2014 lalu,
1 yang sudah disahkan menjadi UU No. 4 Sedikit berbeda dengan Para Pemohon
MK menyatakan mengabulkan
Tahun 2014 oleh DPR pada 19 Desember Perkara No. 1/PUU-XII/2014, Para Pemohon
seluruh permohonan Perkara
2013 lalu sesungguhnya tidak memenuhi Perkara No. 2/PUU-XII/2014 menggugat
Pengujian Undang-Undang No. 4
syarat kegentingan untuk dikeluarkan. ketentuan tentang pembentukan panel ahli
Tahun 2014 tentang Penetapan Perpu No.
“Prosedur pembentukannya dilanggar dan syarat uji kelayakan bagi calon Hakim
1 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua
ini yang menurut kami bermasalah. Jadi Konstitusi. Diwakili salah satu Prinsipal
Atas UU No. 24 Tahun 2003 tentang
pertama, tidak ada unsur kebutuhan Pemohon yakni Nurul Ghufron, Para Dosen
MK Menjadi UU. Setelah permohonan
yang memaksa. Sebagaimana dimaknai FH Universitas Jember itu berkeberatan
Pengujian Perpu MK No. 1 Tahun 2013
dalam Putusan Mahkamah Konstitusi dengan mekanisme uji kelayakan dan
ditolak oleh MK karena dinilai telah
Nomor 138/PUU-VIII/2009 tanggal 8 kepatutan calon Hakim Konstitusi oleh Panel
kehilangan objek ketika Perpu tersebut
Februari (2009, red) yang menentukan Ahli. Pemohon merasa hal tersebut janggal.
dijadikan UU, sejumlah pengacara yang
tiga syarat agar sesuatu keadaan memaksa Sebabnya, seorang calon Hakim Konstitusi
tergabung dalam Forum Pengacara
terjadi, yaitu kebutuhan mendesak untuk disyaratkan memiliki jenjang pendidikan
Konstitusi, antara lain Andi M. Asrun
menyelesaikan masalah hukum secara minimal doktoral dan berstatus negarawan.
dan Daniel Tonapa Masiku mengajukan
cepat berdasarkan undang-undang. Kami Namun, Panel Ahli yang menguji calon
permohonan Pengujian UU No. 4 Tahun
lihat Perpu ini tidak memenuhi unsur Hakim Konstitusi justru memiliki pendidikan
2014. Tidak ketinggalan, para dosen
tersebut,” ujar Asrun beralasan. minimal magister yang tingkatannya berada
Fakultas Hukum Universitas Jember,
Selain itu, Asrun menyampaikan di bawah gelar doktor.
antara lain Gautama Budi Arundhati dan
keberatan pihaknya yang menganggap UU Dalam pandangan para dosen
Nurul Ghufron mengajukan permohonan
a quo telah melanggar konstitusi dengan tersebut, ketentuan uji kelayakan oleh
yang sama.
melakukan beberapa perubahan. Ada tiga pihak yang memiliki jenjang pendidikan
Andi Asrun pada sidang
hal yang dipermasalahkan oleh Asrun dkk, lebih rendah terhadap pihak yang lebih
pemeriksaan pendahuluan, Kamis
yaitu adanya penambahan persyaratan tinggi jenjang pendidikannya, jelas
(23/1/2014) menyampaikan argumentasi
untuk menjadi Hakim Konstitusi, adanya sangat tidak logis, merusak tatanan
mengenai inkonstitusionalnya UU No. 4
jenjang pendidikan. Karena hal itu akan
“Air Mengalir
Sampai Jauh...”
Pelibatan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air (SDA) tidak
dimaksudkan untuk privatisasi atau komersialisasi akses atas SDA.
Tiada pengalihan akses air kepada dunia usaha atau swasta. Negara
melalui Pemerintah dan Pemda tetap berperan dalam penguasaan air
sebagaimana amanah Pasal 33 ayat (3) UUD 1945. Demikian pendapat
DPR.
A
nggota Komisi III DPR RI dalam persidangan Perkara Nomor 85/
M. Nurdin menyatakan, PUU-XI/2013 di MK, Rabu (12/02/2014).
substansi Pasal 6 ayat Bahkan MK telah mengeluarkan
(2) dan ayat (3) Undang- beberapa putusan mengenai ketentuan
Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pasal 6 ayat (2) dan ayat (3) UU SDA.
Sumber Daya Air (UU SDA) mengatur Yaitu Putusan Nomor 058/PUU-II/2004,
penguasaan SDA oleh Pemerintah dan 059/PUU-II/2004, 060/PUU-II/2004,
pemerintah daerah (Pemda) dengan tetap 063/PUU-II/2004 dan Putusan Nomor
memperhatikan hak-hak masyarakat adat. 008/PUU-III/2005. Mahkamah dalam
Hal ini merupakan wujud dari pelaksanaan pertimbangan hukum menyatakan bahwa
penguasaan negara terhadap bumi, air, Pasal 6 ayat (2) UU SDA justru untuk
dan kekayaan alam yang terkandung melindungi hak masyarakat hukum adat
di dalamnya yang dipergunakan untuk atas SDA. “Eksistensi masyarakat hukum
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat adat yang mempunyai hak atas sumber
sebagaimana diamanatkan Pasal 33 ayat daya air harus menjadi materi muatan dalam
(3) UUD 1945. penyusunan pola pengelolaan sumber daya
Ketentuan Pasal 6 ayat (3) UU air, baik oleh pemerintah kabupaten/kota,
SDA juga dirumuskan sebagai bentuk pemerintah provinsi, maupun pemerintah
pengakuan dan penghormatan negara pusat,” lanjut Nurdin.
terhadap kesatuan-kesatuan masyarakat
hidup orang banyak, dimaknai sebagai
hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya Tiada Komersialisasi
mandat yang harus dilaksanakan oleh
sepanjang masih hidup, sebagaimana Para Pemohon mendalilkan
negara untuk mengadakan kebijakan,
dijamin dalam Pasal 18B ayat (2) UUD ketentuan Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal
pengurusan, pengaturan, pengelolaan,
1945. “Hak-hak masyarakat adat tersebut 10, Pasal 11, Pasal 40, dan Pasal 49 UU
dan pengawasan untuk tujuan sebesar-
dikukuhkan dengan peraturan daerah. SDA mengandung muatan air sebagai
besarnya kemakmuran rakyat. Perumusan
Pengukuhan hak-hak masyarakat adat komoditi komersial sehingga bertentangan
Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11,
dengan peraturan daerah adalah untuk dengan konstitusi. Menanggapi hal ini,
Pasal 40, dan Pasal 49 UU SDA mengatur
memberikan perlindungan dan jaminan DPR berpendapat konsep penguasaan
mengenai hak guna air dan kepada siapa
kepastian hukum terhadap keberadaan negara terhadap sumber daya alam
saja hak guna air dapat diberikan melalui
hak-hak masyarakat adat,” kata M. Nurdin dan cabang-cabang produksi yang
instrumen perizinan oleh Pemerintah
saat menyampaikan keterangan DPR penting bagi negara dan menguasai hajat
atau Pemda. Melalui instrumen perizinan, masyarakat dan dunia usaha tersebut “Tidak dialihkan kepada dunia usaha atau
Pemerintah dan Pemda berwenang pun dilakukan melalui konsultasi publik, swasta,” bantah Nurdin.
mengontrol dan mengawasi, serta sebagaimana ditentukan dalam Bahkan ketentuan yang mengatur
mengevaluasi pemberian hak guna air. Ketentuan Pasal 8 UU SDA dan perlibatan dunia usaha dalam pengelolaan
Menurut DPR, pelibatan penjelasannya, sama sekali tidak memiliki SDA juga menjadi pertimbangan MK dalam
masyarakat dan dunia usaha dalam maksud untuk terjadinya privatisasi dan/ putusan-putusan tersebut di atas. Dalam
pengelolaan SDA dimaksudkan untuk atau komersialisasi akses atas sumber pertimbangan hukumnya Mahkamah
memberikan masukan atas rencana daya air. Negara tetap menjalankan peran berpendapat bahwa ketentuan Pasal
penyusunan pengelolaan SDA dan menguasai air sebagaimana perintah 11 ayat (3) UU SDA yang menyatakan
tanggapan atas pola yang akan digunakan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang bahwa penyusunan pola pengelolaan
dalam pengelolaan SDA. Pelibatan dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemda. SDA dilakukan dengan melibatkan peran
Humas MK/GANIE
menjaga kelangsungan fungsi dan manfaat
SDA. Salah satu tugas utama Dewan SDA
Nasional adalah menyusun dan merumuskan
kebijakan nasional serta strategi pengelolaan Djoko Kirmanto
Humas MK/GANIE
Pengunjung sidang mengikuti jalannya pemeriksaan Perkara Pengujian UU SDA, Rabu (12/2/2014).
U
ji materi Undang-Undang Nomor Soekarnoputri; dan Fahmi Idris. Kepaniteraan yakni I Gede Panca Astawa dan Imam
7 Tahun 2004 tentang Sumber MK meregistrasi permohonan dengan Nomor Anshori. Sebelumnya pada persidangan
Daya Air (UU SDA), terhadap UUD 85/PUU-XI/2013. Adapun materi UU SDA kali kelima, Rabu (15/1/2013) Para
1945 ini diajukan oleh Pimpinan yang diujikan yaitu Pasal 6 ayat (2), ayat (3), Pemohon menghadirkan seorang ahli yakni
Pusat Muhammadiyah; AL Jami’yatul Pasal 7, Pasal 8 ayat (1), ayat (2), Pasal 9 ayat Aidul Fitriciada Azhary. Persidangan kali
Washliyah; Solidaritas Juru Parkir, Pedagang (1), Pasal 11 ayat (3), Pasal 29 ayat (3), Pasal keenam, Rabu (29/1/2013) Para Pemohon
Kaki Lima, Pengusaha, dan Karyawan 40 ayat (4), dan Pasal 49). menghadirkan tiga ahli yakni Andi Irmanputra
(SOJUPEK); Perkumpulan Vanaprastha; H. Sidin, Hamid Chalid, dan Salamuddin
Amidhan; Marwan Batubara; Adhyaksa Dault; Pada perpersidangan kali ketujuh ini Daeng.
Laode Ida; M. Hatta Taliwang; Rachmawati Pemerintah menghadirkan dua orang ahli
Humas MK/GANIE
I Gede Panca Astawa, Imam Anshori, Djangkung Hadimulyono, usai pengambilan sumpah dalam persidangan MK, Rabu (12/02/2014)
Dari perspektif hukum administrasi negara khususnya perizinan (vergunning), Perizinan merupakan salah satu instrumen yuridis pemerintah.
Masih banyak lagi instrumen yuridis yang bisa digunakan oleh pemerintah, misalnya peraturan perundang-undangan, beschikking.
Instrumen yuridis perizinan ini menjadi penting karena tujuan akhir perizinan adalah sebagai instrument pengendali. “Jadi, kekhawatiran
Para Pemohon bahwa peran negara itu menjadi hilang atau habis, tidak perlu terjadi kalau dipahami bahwa instrumen izin itu menjadi
sedemikian strategis dan penting dimana negara masih tetap berperan,” lanjutnya.
Penerbitan izin harus dibarengi dengan pengawasan yang memadai. Ada mindset yang keliru di dalam praktik, yaitu adanya kecenderungan
mempermudah perizinan. Sistem perizinan terpadu dalam satu institusi terkesan dipermudah. Perizinan tidak boleh dipermudah atau
dipersulit. “Yang tepat itu adalah izin itu diperketat karena izin itu esensinya adalah pembolehan dari satu larangan,” jelasnya.
UU SDA menjamin kepastian hukum dalam penyelesaian konflik yang berkaitan dengan permasalahan SDA, khususnya permasalahan
penggunaan air. Selain itu, memberikan perlindungan yang signifikan terhadap kebutuhan pokok sehari-hari akan air, terutama pada
kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta untuk kepentingan masyarakat petani kecil. “Undang-undang ini juga menyediakan
ruang kepada masyarakat untuk melindungi dan mempertahankan haknya dalam berbagai hal terkait dengan pengelolaan sumber daya
air,” kata Imam Anshori di persidangan MK, Rabu (12/02/2014).
Praktik penyimpangan yang terjadi seharusnya diluruskan dan ditindak berdasarkan ketentuan UU SDA. Penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi semestinya tidak dijadikan dalil untuk mengatakan bahwa UU ini keliru, kemudian disikapi dengan keinginan untuk mengganti
atau menolaknya. “Lebih celaka lagi kalau konsep undang-undang pengganti yang lebih baik pun belum dipersiapkan,” dalil Imam.
Jiwa dan semangat UU SDA sebagaimana terdapat dalam konsideran pasal dan penjelasannya, terbukti telah sejalan dengan UUD 1945.
“Tidak ada satu pasal dan ayat dalam UU SDA yang diajukan pengujian oleh Pemohon, bertentangan dengan Pasal 18 (UUD 1945) dan
seterusnya...” tandas Imam.
Norma yang melibatkan korporasi atau lembaga selain BUMN dan/atau BUMD, mengindikasikan paradigma sumber daya
air semata-mata sebagai komoditas ekonomi yang dapat dialihkan pengelolaannya kepada pihak swasta yang lebih
berorientasi pada keuntungan ekonomi. Padahal, air minum merupakan kebutuhan paling mandasar, bagian
dari hak atas air yang harus dijamin oleh negara. Penyediaan atas air minum bukan semata-mata berkenaan dengan
tujuan kemakmuran dalam pengertian ekonomi, tetapi berkenaan dengan kondisi mendasar yang
menentukan martabat kemanusiaan, hak hidup, dan kualitas kesehatan.
Hamid Chalid
Tekanan Bank Dunia
akar hukum tata negara dari Fakultas
P
akses terhadapnya merupakan hak asasi Secara ekonomi, terang Hamid, air tidak
Hukum UI, Hamid Chalid menyatakan, MK
manusia. dapat dikategorikan sebagai public good
dalam putusan sebelumnya mengategorikan
atau pure public good. Akan tetapi, air lebih
air sebagai public good. Air merupakan Menurutnya, original intent lahirnya UU SDA dikenal dengan sebutan common pool
benda khas yang menjadi sumber adalah atas tekanan Bank Dunia melalui resources karena alas an, pertama, sifat
kehidupan, s e h i n g g a skema Water Resources Sector Adjustment nonexcludable, yaitu penggunaan air oleh
Loan (Watsal). Untuk mendapatkan pinjaman seseorang tidak dapat menghalangi orang
dari Bank Dunia, Pemerintah Indonesia lain untuk menggunakannya. Kedua, sifat
diharuskan menerapkan Watsal. “Undang- river rules, yang artinya bahwa air bukan
Undang Sumber Daya Air dimaksudkan benda yang tak terbatas. Penggunaan
untuk menjalankan program dan reformasi air oleh seseorang akan mengurangi
air Bank Dunia. Original intent tersebut ketersediaan air bagi orang lain. Ada sifat
tertuang dalam kebijakan nasional persaingan atau rivalitas di antara para
sumber daya air tahun 2001,” pengguna terhadap air.
kata Hamid Chalid, saat
menjadi ahli Para Pemohon
dalam persidangan di MK,
Rabu (29/1/2014).
Salamuddin Daeng
Paradigma Neoliberal
Penandatanganan kesepakatan antara dan privatisasi. LoI yang ditandatangani Bahkan Asian Development Bank (ADB) yang
Pemerintah dengan lembaga keuangan pada 31 Oktober 1997 itu menyepakati merupakan kawan sekutu IMF dan World
internasional (International Monetary Fund, poin penting yang berkaitan dengan air. Bank, bergerak lebih jauh lagi. Sedikitnya
IMF) melalu Letter of Intent (LoI) tahun terdapat 21 proyek air di Indonesia yang
1997, merupakan pintu awal dari reformasi Selanjutnya, IMF menugaskan World dibiayai oleh ADB dalam rangka privatisasi
secara mendasar dalam sistem pengelolaan Bank untuk bergerak lebih jauh melalui dan komersialisasi. “Yang paling berdampak
air sejalan dengan reformasi ekonomi secara proyek manajemen sumber daya air untuk luas adalah proyek bantuan teknis senilai
keseluruhan menuju ke arah mendorong komersialisasi dan privatisasi air US$600.000 pada Februari 2001, ADB juga
liberalisasi, di Indonesia. Hal ini dituangkan secara jelas menjalankan berbagai macam program
deregulasi, di dalam UU SDA yang merupakan bagian lainnya yang berkaitan dengan sektor air
dari pelaksanaan pinjaman US$150 juta dari dan infrastruktur yang berkaitan dengan air
Bank Dunia sebagai persyaratan dari total di Indonesia,” lanjutnya.
pinjaman secara keseluruhan US$300 juta
untuk program restrukturisasi air. “Jadi jelas Lahirnya UU SDA merupakan pelaksanaan
bahwa lahirnya Undang-Undang Nomor dari keinginan lembaga keuangan
7 Tahun 2004 itu adalah internasional tersebut, khususnya
merupakan bagian dari menjadikan air sebagai komoditas di bawah
project Bank Dunia kendali sektor swasta. “Komersialisasi air ini
untuk restrukturisasi sekaligus didorong untuk menjadi strategi
air di Indonesia,” kata pemerintah dalam memenuhi kebutuhan
Salamuddin Daeng air dalam negeri sejalan dengan paradigma
dalam persidangan di ekonomi neoliberal,” tandasnya.
MK, Rabu (29/1/2014).
Meretas Konstitusionalitas
UU Ormas
Definisi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) sebagai organisasi yang yang bersifat nirlaba, merupakan
definisi yang absurd. Sebab, dalam Pasal 39 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan (UU Ormas) justru memperbolehkan pendirian badan usaha Ormas. Ketentuan yang
bertentangan satu sama lain ini tidak memberikan kepastian hukum dan merugikan kepentingan
kontitusional sejumlah Ormas, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945. Demikian
dalil permohonan uji materi UU Ormas yang diajukan oleh PP Muhammadiyah.
R
ancangan UU Ormas disahkan untuk berserikat dan berkumpul. Merasa
menjadi UU dalam Rapat Permohonan Yayasan FITRA Sumatera
dirugikan, PP Muhammadiyah mengadu
Paripurna DPR, Selasa 2 Juli Utara dkk diregistrasi dengan Nomor 3/
ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk
2013 lalu. Belum seumur jagung, PUU-XII/2014.
mengujikan sejumlah ketentuan pasal
UU Ormas menuai kritik dari Pimpinan dalam UU Ormas.
Pusat Persyarikatan Muhammadiyah (PP Definisi Absurd
Selain PP Muhammadiyah,
Muhammadiyah). Ormas Islam tertua Definisi Ormas dalam Pasal 1 angka
permohonan uji materi UU Ormas juga
di Indonesia ini berdalil, lahirnya UU 1 UU Ormas menyebutkan bahwa Ormas
diajukan Yayasan FITRA Sumatera Utara,
Ormas justru mengekang kebebasan adalah organisasi yang didirikan dan
Indonesia Corruption Watch (ICW), dkk.
dibentuk oleh masyarakat secara sukarela
berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, 28Eayat (3) UUD 1945. Sangat tidak relevan undangan, sebagaimana ketentuan Pasal
kebutuhan, kepentingan, kegiatan, apabila UU menentukan bahwa Ormas yang 59 ayat (3) huruf a UU Ormas. Ketentuan
dan tujuan untuk berpartisipasi dalam mengelola keuangan iuran anggota diwajibkan ini multitafsir dan sesungguhnya telah
pembangunan demi tercapainya tujuan membuat laporan pertanggungjawaban diatur dalam UU No. 8 Tahun 2010
NKRI yang berdasarkan Pancasila. Pasal keuangan sesuai dengan standar akuntansi. tentang Pencegahan dan Pemberantasan
4 UU Ormas juga menerangkan bahwa Hal ini tidak perlu diatur dalam UU. Tindak Pidana Pencucian Uang khususnya
Ormas bersifat sukarela, sosial, mandiri, “Dikarenakan proses pertanggungjawaban pada Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5. Multitafsir
nirlaba, dan demokratis. Selain itu, Pasal 5 dalam hal apa pun yang dilakukan oleh dikarenakan di satu sisi perbuatan yang
UU Ormas secara tegas memaksa Ormas ormas merupakan hak prerogatif ormas itu demikian itu merupakan tindak pidana
untuk secara kumulatif bertujuan antara sendiri,” lanjut Iwan Satriawan. dan di sisi lain hanya bersifat pelarangan
lain yaitu untuk menjaga nilai agama dan yang justru akan membingungkan.
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Bangkitkan Ormas “Plat Merah”
Esa. Kemudian mengenai pemberdayaan Tidak Komersial
Menurut PP Muhammadiyah, terhadap Ormas oleh Pemerintah dan/atau Segala argumentasi dan dalil
definisi Ormas sebagai organisasi yang pemerintah daerah (Pemda), sebagaimana yang disampaikan PP Muhammaddiyah
yang bersifat nirlaba, merupakan definisi ketentuan Pasal 40 UU Ormas, tersebut dibantah oleh para penyusun UU
yang absurd. Sebab, dalam Pasal 39 berpotensi menimbulkan tindakan korup Ormas.
UU Ormas justru memperbolehkan yang dilakukan atas nama pemberdayaan Ketentuan Pasal 1 angka 1, Pasal
pendirian badan usaha Ormas. Hal ini Ormas. Pembinaan Ormas juga potensial 4 dan Pasal 5 UU Ormas yang diujikan
jelas ketentuan yang bertentangan satu membawa kepentingan terselubung oleh PP Muhammadiyah, tidaklah saling
sama lain yang pada akhirnya tidak bagi Pemerintah dan/atau Pemda untuk bertentangan dan bukan merupakan
memberikan kepastian hukum dan membangkitkan kembali “ormas plat pembatasan perkembangan Ormas.
merugikan kepentingan kontitusional PP merah” sebagaimana yang dulu besar Sebaliknya, rumusan tersebut bertujuan
Muhammadiyah sebagaimana ditentukan pada masa Orde Baru melalui ketentuan- agar Ormas mandiri dalam hal menghidupi
dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945. ketentuan yang serupa. organisasinya. Selain itu, mendorong agar
“Pasal-pasal a quo jelas menggunakan Ihwal larangan menerima atau Ormas menjadi badan hukum. “Karena
definisi yang absurd,” kata Kuasa Hukum memberikan sumbangan yang bertentangan yang dapat mendirikan badan usaha
PP Muhammadiyah, Iwan Satriawan, dengan ketentuan peraturan perundang- adalah ormas yang berbadan hukum,
dalam sidang pendahuluan di MK, Kamis
(10/20/2013) lalu.
PP Muhammadiyah mensinyalir
adanya upaya pembentuk UU untuk “ikut
campur” yang terlalu berlebihan terhadap
kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
Hal ini tercermin dalam ketentuan Pasal
33 ayat (1) dan (2) UU Ormas yang
menyatakan, “(1) Setiap warga negara
Indonesia berhak menjadi anggota Ormas.
(2) Keanggotaan Ormas bersifat sukarela
dan terbuka.” Kemudian Pasal 34 ayat (2)
UU Ormas menyatakan, “Setiap anggota
Ormas memiliki hak dan kewajiban yang
sama.”
PP Muhammadiyah juga berdalil
bahwa kewajiban membuat laporan
pertanggungjawaban keuangan bagi Ormas
yang menghimpun dan mengelola dana dari
Humas MK/GANIE
“Kewenangan subjektif Pemerintah tidak kemasyarakatan. Meskipun jenis-jenis mempertanggungjawabkan iuran anggota
dapat digunakan secara sewenang-wenang organisasi tersebut memiliki sifat-sifat sesuai dengan standar akuntansi umum,
karena harus dikonfirmasi oleh lembaga yang khas, tetapi memiliki unsur, ciri, sifat, tetap dalam koridor sesuai dengan AD/
yudikatif,” jelas Mualimin. wujud dan bentuk yang termasuk dalam ART masing-masing Ormas dalam rangka
Mualimin kemudian menjelaskan kategori organisasi kemasyarakatan. mendorong akuntabilitas tata kelola
ihwal pendirian Ormas berdasarkan aspek Selanjutnya mengenai kategori keuangan secara internal, guna mencegah
keagamaan, yang tidak menjadi dasar Ormas sebagai organisasi yang bersifat terjadinya maladministrasi maupun
kesamaan dalam definisi, sebagaimana nirlaba, sebagaimana tercantum di dalam unprofessional.
diatur di dalam Pasal 1 angka 1 UU Ormas. Pasal 5 UU Ormas, bukanlah dimaksudkan Mengenai lingkup UU Ormas yang
Menurut pemerintah, hal demikian bukan untuk membatasi ruang gerak aspirasi, dianggap membatasi ruang gerak Ormas,
berarti masyarakat tidak dapat mendirikan kebutuhan, kepentingan, dan partisipasi menurut Pemerintah, pengaturan tentang
Ormas yang memiliki bidang kegiatan Ormas dalam memajukan organisasinya. ruang lingkup Ormas, yang terdiri dari
keagamaan. Sebab, aspek kesamaan “Akan tetapi lebih kepada bentuk kontrol lingkup kabupaten, lingkup provinsi,
aspirasi, kesamaan kehendak, kesamaan dan apresiasi Pemerintah terhadap dan lingkup nasional adalah terkait erat
kebutuhan, kesamaan kepentingan, dinamika perkembangan Ormas yang dengan teritori keberadaan Ormas itu
kesamaan kegiatan, dan kesamaan tujuan, semakin kompleks,” lanjut Mualimin. sendiri. Justru UU Ormas memberikan
secara eksplisit bermakna mengakomodasi Ketentuan Pasal 38 ayat (1) UU kemudahan seluas-luasnya kepada Ormas
organisasi-organisasi yang berlatar belakang Ormas, sama sekali tidak mengurangi hak untuk dapat melakukan kegiatan di
agama. Lembaga swadaya masyarakat, Ormas untuk mempertanggungjawabkan seluruh wilayah Indonesia. Bahkan Ormas
NGO, OMS, Orsos, NPO, OKP, dan iuran anggota berdasarkan AD/ART dapat membentuk cabang di luar negeri
lain-lain, termasuk rumpun organisasi masing-masing Ormas. Adapun kewajiban sebagaimana ditentukan di dalam Pasal
26 dan Pasal 27 UU Ormas. “Dengan
perkataan lain, kategorisasi ruang lingkup
Ormas di dalam rangka untuk membatasi
aktivitas, pengembangan, dan keberadaan
Ormas itu sendiri,” bebernya.
Pemerintah menegaskan pengaturan
dalam UU Ormas disarikan dan
diharmonisasikan dengan peraturan lain
sehingga tidak terjadi benturan. UU
Ormas telah harmonis dan sejalan dengan
amanat konstitusi maupun peraturan
perundang-undangan lain misalnya KUHP,
KUHAP, KUH Perdata, UU Yayasan, UU
Keterbukaan Informasi Publik, UU TPPU,
UU Anti Terorisme, UU Haki, UU Polri.
UU Ormas pada intinya memberikan
pilihan kepada masyarakat yang akan
mendirikan Ormas, baik ormas yang
berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum.
Pemerintah berketetapan bahwa
UU Ormas telah sejalan dengan amanat
konstitusi. Oleh karena itu, menurut
Pemerintah, materi pasal dalam UU Ormas
yang diajukan oleh PP Muhammadiyah,
Humas MK/GANIE
Muhammadiyah, perkumpulan yang berdiri sejak 1912 dengan pengikut kurang lebih 15.000.000, tegas menolak lahirnya UU Ormas.
Sedangkan Nahdlatul Ulama, perkumpulan yang memiliki kurang lebih 40 juta pengikut, menyatakan tidak menolak,
tapi memberikan catatan kritis. Ada enam poin resmi dari PBNU yang disampaikan. Pada pokoknya PBNU
menghargai rumusan baru, tapi mengkritisi soal definisi Ormas yang dianggap menggeneralisasi dan tidak
membedakan antara yayasan, perkumpulan, dan organisasi kemasyarakatan. PBNU meminta DPR untuk
menunda pengesahan RUU Ormas untuk menghidari berbagai dampak negatif yang ditimbulkannya.
Pasal 10 dan Pasal 11 UU Ormas terkesan mencampuradukan pengertian Ormas yang dapat berbadan
hukum dan dapat berbentuk perkumpulan atau yayasan. Masuknya yayasan dalam pengertian Ormas
dapat menimbulkan kerancuan di tingkat praktik yang berdampak besar.
Padahal, badan hukum yayasan digunakan oleh rumah sakit, kampus,
dan berbagai jenis lembaga sosial lain. “Undang-Undang Ormas justru
akan menimbulkan kerancuan terhadap ini. Apakah kemudian rumah
sakit itu jadi Ormas? Apakah kemudian panti asuhan itu ormas yang
berbentuk yayasan? Apakah kampus yang juga berbentuk yayasan
itu ormas? Undang-Undang Ormas tidak bilang begitu, tapi juga tidak
bilang tidak, dan ini akan menimbulkan kerancuan,” ungkap Eryanto.
Margarito Kamis
Konstitusi Benarkan Pengaturan
Kebebasan Berserikat
Apakah secara konstitusional pengaturan terhadap kebebasan berserikat, berkumpul itu tidak
dibenarkan dalam konstitusi? “Menurut saya dibenarkan,” kata Margarito Kamis selaku ahli yang
dihadirkan Pemerintah dalam persidangan di MK, Selasa (28/1/2014).
Kebebasan tidak akan dapat ditunaikan secara beradab bila tidak diatur. Namun, jika
pengaturan dimaksudkan sebagai bentuk intervensi, maka pengaturannya dikatakan
salah secara konstitusional.
Ormas yang memungut iuran dari anggota, menerima bantuan hibah atau apa pun
dari individu-individu nonanggota, maka wajib membuat pertanggungjawaban.
Kewajiban membuat laporan pertanggungjawaban adalah senafas dengan spirit
konstitusi pertanggungjawaban. “Pada titik itu saya berpendapat bahwa kewajiban
untuk mempertanggungjawaban penggunaan dana dan lain-lain, tidak ada yang
salah. Secara konstitusi tidak ada pertentangan sama sekali,” tegas Margarito.
Berlakunya UU Ormas berpotensi mempersempi pengertian organisasi masyarakat sipil (OMS) ke dalam Ormas. Kemajuan suatu bangsa
sangat ditentukan oleh kapasitas dan orientasi negara dalam memimpin, mengatur, dan mengembangkan sumber daya publik dengan
baik. Negara dalam berinteraksi dengan Ormas, setidaknya empat macam hubungan dan peran yang mampu ia jalankan. Yaitu hubungan
pengaturan untuk mengatur supaya tidak terjadi hal-hal negatif, hubungan fasilitasi, kemitraan, dan promosi atau endorsi.
Surya Tjandra
Definisi yang Rancu dan Politis
Sejak awal kelahirannya hingga kini, Ormas dipandang bukanlah melulu sebagai suatu badan hukum, melainkan lebih bersifat politis. Sebab
bentuk ormas dinilai lahir dengan pertimbangan politis, bukan pertimbangan hukum. “Dalam UU Ormas, yang menjadi subjek di dalam
permohonan uji materi ini, bahkan pengertian Ormas menjadi semakin rancu dan politis. Bentuk ormas ditempatkan secara superior di
dalam posisi di atas yang meliputi organisasi berbadan hukum dan organisasi tidak berbadan hukum,” kata Surya Tjandra saat dihadirkan
sebagai ahli oleh Yayasan FITRA Sumatera Utara dkk, dalam persidangan di MK, Selasa (11/2/2014).
UU Ormas melihat bahwa seluruh dan semua jenis organisasi yang bergerak di bidang sosial adalah Ormas. Secara praktik, hal ini punya
dampak politik karena dengan diartikan sebagai Ormas, maka negara perlu melakukan pembinaan yang dilaksanakan oleh Dirjen Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol). “Melalui Undang-Undang Ormas, pendekatan politik menjadi lebih dikedepankan daripada pendekatan
hukum dan ini jelas berbahaya bagi demokrasi yang menjamin partisipasi masyarakat di dalam kehidupan bernegara,” jelasnya.
OMS tidak selalu terlembaga, dalam arti memiliki struktur organisasi formal, berjenjang, dan memiliki AD/ART. “Pembuat kebijakan tampaknya
kurang memahami kemajemukan dan keunikan OMS yang berbasis pada kebutuhan yang disesuaikan dengan konteksnya,” kata Sri Budi
Eko Wardani saat dihadirkan sebagai ahli Pemohon dalam persidangan di MK, Selasa (27/2/2014).
Selain soal kemajemukan, hal lain yang terlupakan dan perlu digarisbawahi bahwa OMS sebetulnya juga memiliki otonomi untuk mengatur
dirinya sendiri yang harus dihargai dan tidak boleh diintervensi oleh Pemerintah. Dalam relasi kuasa dengan negara yang sudah pasti
timpang, OMS perlu ruang otonomi untuk untuk bisa hidup dan kemudian bisa memberikan kontribusinya. “Menurut pendapat saya, UU
Ormas ini sangat beralasan untuk dicabut sepenuhnya. Pembuat kebijakan masih menggunakan logika atau cara pandang ormas dari masa
Orde Baru dan sangat tidak tepat digunakan lagi pada era demokratisasi saat ini,” tandasnya.
Dalam era reformasi, Ormas menuntut adanya transparansi dan akuntabilitas yang dilakukan oleh penyelenggara
negara. Demikian halnya negara pun menghendaki adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap Ormas, termasuk
sumber-sumber keuangannya dan penggunaannya.
Kejadian Arab Spring merupakan akibat dari infiltrasi Ormas asing yang berkolaborasi
dengan Ormas dalam negeri di negara-negara Timur Tengah yang tanpa control,
yang akhirnya meruntuhkan sistem ketatanegaraan. Demikian juga kejadian
di Uni Soviet, sekitar 230 Ormas asing masuk melakukan gerakan infiltrasi
bersama-sama dengan Ormas di dalam negeri, dan akhirnya Uni Soviet
roboh. “NKRI harus tetap berdiri dan tidak roboh. Sebab, sudah ada upaya-
upaya Balkanisasi di Indonesia. Demokrasi tetap harus berpegang pada aturan,
meskipun kita boleh memiliki kebebasan, dan kesetaraan. Jadi, aturan tetap
menjadi satu pegangan bersama,” kata Wawan mengingatkan.
UU Ormas dibentuk sebagai sarana untuk mewujudkan pilihan kebijakan yang sudah dipilih dengan mengacu pada keseimbangan hukum.
Yaitu keseimbangan antara nilai kepastian hukum, keadilan, dan kemanfaatan sosial, serta sesuai dengan konstitusi negara. UU Ormas
secara sengaja didesain agar mampu menjamin keseimbangan antara Ormas dengan seluruh lingkungan yang terkait,
sehingga nilai-nilai kepastian hukum, nilai-nilai keadilan, dan nilai-nilai kemanfaatan sosial dapat dirasakan oleh
seluruh warga negara. “Tidak hanya oleh Ormas belaka,” lanjutnya.
Pasal-pasal dalam UU Ormas yang diujikan, tidak bertentangan dengan konstitusi. Sebab, pembentuk UU tidak
melampaui kewenangannya, atau tidak melakukan ultra vires. Kemudian, pilihan-pilihan kebijakan yang diambil
tidak bersifat semena-mena dan sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan atau tidak ada penyalahgunaan
diskresi (non abuse of discretionary powers). Sebab lainnya yaitu tidak ada kekeliruan
faktual. “Terakhir, pembatasan-pembatasan yang didesain dalam Undang-Undang
a quo oleh pemerintah, dilakukan seoptimal mungkin dengan tidak bertentangan
dengan Pasal 28J ayat (2),” pungkas Zudan.
Sengketa Pemilukada di
Mahkamah Konstitusi
Sudah Tepat
Setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu, pada Pasal 1
angka 4, telah dengan tegas mendefinisikan pemilihan kepala daerah secara langsung sebagai pemilihan
umum kepala daerah. Artinya dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 ini, maka pemilihan
kepala daerah secara langsung dimasukkan sebagai bagian dari rezim pemilihan umum, bukan seperti
sebelumnya yang menjadi bagian dari rezim pemerintahan daerah.
Penghitungan surat suara sengketa Pemilukada dalam persidangan MK, Senin (15/07/13).
sudah dengan tegas dimasukkan sebagai dapat digugat lagi. Hal tersebut lantaran
bagian dari rezim pemilihan umum, bukan prosedur beracara di Mahkamah Agung
seperti sebelumnya yang menjadi bagian berjenjang dan putusan yang diambil masih
dari rezim pemerintahan daerah. Pada memungkinkan dilakukan upaya hukum
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, yang lain. Hal inilah yang melatarbelakangi
Humas MK/GANIE
Amandemen UUD 1945 dan
Pemilukada
Menengok ke belakang, pada Perwakilan Pemerintah
awalnya sistem kelembagaan negara
menurut Undang-Undang Dasar Tahun
Sampai sekarang, imbuhnya, Pemerintah merupakan perwujudan
1945 terbagi dalam dua jenis lembaga
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 negara yang berdasarakan atas hukum
negara, yaitu Majelis Permusyawaratan
telah mengalami empat kali perubahan. dan kerangka Negara Kesatuan Republik
Rakyat (MPR) sebagai lembaga tertinggi
Perubahan atau amandemen terhadap Indonesia. Karena itu, pemilihan kepala
negara dan ada lima lembaga tinggi
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 daerah dan wakil kepala daerah juga
negara, yaitu presiden, Dewan Perwakilan
tersebut, terutama perubahan ketiga dilaksanakan secara langsung oleh rakyat,
Rakyat (DPR), Mahkamah Agung (MA),
dan keempat ternyata telah membawa atau setidak-tidaknya ada pemahamanan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan
dampak yang sangat penting dalam haruslah setidak-tidaknya analog apa yang
dewan pertimbangan agung (DPA).
sistem kelembagaan negara, yaitu tidak dikerjakan pada negara juga dikerjakan
Kekuasaan kehakiman hanya dilakukan
lagi mengenal adanya lembaga tertinggi pula pada tingkat pemerintah daerah.
oleh satu lembaga negara yaitu MA yang
negara dan lembaga tinggi negara seperti Terkait pemilihan kepala daerah
membawahi empat lingkungan peradilan
sebagaimana dalam Undang-Undang dan wakil kepala daerah secara langsung
yaitu peradilan umum, peradilan agama,
Dasar Tahun 1945 pra amandemen. oleh rakyat, hal tersebut merupakan suatu
peradilan militer, dan peradilan tata usaha
Selanjutnya, Donny menjelaskan proses politik bangsa Indonesia menuju
negara.
perubahan Undang-Undang Dasar Negara kehidupan politik yang lebih demokratis,
“Namun, setelah orde baru berganti
Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya lebih transparan, dan bertanggung jawab.
dengan orde reformasi, dirasakan bahwa
dalam Pasal 1 ayat (2) menyatakan bahwa Untuk menjamin pelaksanaan pemilihan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945, perlu
kedaulatan berada di tangan rakyat dan kepala daerah dan wakil kepala daerah
dilakukan perubahan atau biasa dikenal
dilaksanakan menurut Undang-Undang yang berkualitas, dan memenuhi derajat
dengan amandemen, yang tentunya
Dasar, Pasal tersebut memiliki makna kompetisi yang sehat, maka persyaratan
disesuaikan dengan kebutuhan dan
bahwa kedaulatan tidak lagi dilaksanakan dan tata cara pemilihan kepala daerah
perkembangan zaman terutama karena
sepenuhnya oleh MPR, tetapi dilaksanakan ditetapkan dalam peraturan perundang-
adanya rumusan dalam Undang-Undang
menurut ketentuan Undang-Undang undangan.
Dasar Tahun 1945 yang perlu disesuaikan
Dasar. Wujud nyata kedaulatan dimaksud Secara yuridis, jelas Donny, dasar
dengan perkembangan ketatanegaraan
diantaranya adalah pemilihan umum, baik pelaksanaan pemilihan kepala daerah
yang lebih demokratis untuk lebih
untuk memilih anggota DPR, DPD, dan dan wakil kepala daerah secara langsung
menjamin keadilan dan menegakkan
DPRD, maupun untuk memilih presiden dapat ditemukan dalam Pasal 18 ayat (4)
prinsip negara hukum,” papar Donny
dan wakil presiden secara langsung Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang
dalam persidangan yang dipimpin oleh
oleh rakyat yang dilaksanakan menurut menyatakan bahwa, Gubernur, Bupati,
Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan
undang-undang. Hal tersebut menurut dan Walikota masing-masing sebagai
Zoelva.
yang harus memiliki ukuran-ukuran Acara Pengujian Undang-Undang pada Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil
tertentu. Misalnya adanya pengakuan dan halaman 7 dan 8 Tahun 2006, Pemohon Presiden, dan Dewan Perwakilan Rakyat
perlindungan HAM, adanya kepercayaan memaparkan alat pengukur atau penilai Daerah, dan dalam Pasal 24C ayat (1)
masyarakat terhadap pilkada langsung yang konstitusional sebuah undang-undang ada Undang-Undang Dasar Negara Republik
bisa menghasilkan pemerintahan daerah tiga. Pertama, naskah Undang-Undang Indonesia Tahun 1945 hasil amandemen
yang legitimate, yang capable, yang dapat Dasar Negara Republik Indonesia 1945 bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang
dipercaya, yang dapat mengemban aspirasi yang resmi tertulis. Kemudian dokumen- mengadili pada tingkat pertama dan
dan amanat rakyat. dokumen tertulis yang terkait dengan terakhir yang putusannya bersifat final
Dalam keterangannya, pemerintah naskah Undang-Undang Dasar tersebut, untuk menguji undang-undang terhadap
juga memohon kepada Hakim Mahkamah dan nilai-nilai konstitusi yang hidup dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945,
Konstitusi yang memeriksa, mengadili, praktik ketatanegaraan. Selanjutnya yang memutus sengketa kewenangan lembaga
dan memutus permohonan pengujian keempat adalah nilai-nilai yang hidup negara yang kewenangannya diberikan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dalam kesadaran kognitif rakyat serta oleh Undang-Undang Dasar Tahun 1945,
tentang Perubahan kedua atas Undang- kenyataan perilaku politik dan hukum memutus pembubaran partai politik,
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang kewarganegaraan yang dianggap sebagai dan memutus perselisihan tentang hasil
Pemerintahan daerah, dan Undang- kebiasaan serta keharusan yang ideal dalam pemilu,” papar Pemohon yang diwakili
Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. oleh Joko Widiarto.
Kekuasaan kehakiman terhadap Undang- “Yang Mulia, dalam Pasal 22E ayat Sehingga, menurut Pemohon,
Undang Dasar Tahun 1945 untuk dapat (2) disebutkan bahwa pemilihan umum berkaitan dengan pemilihan kepala daerah
memberikan putusan yang bijaksana dan diselenggarakan untuk memilih anggota ini tidak termasuk dalam rezim pemilu.
seadil-adilnya (ex aequo et bono). Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Lulu Hanifah
P
utusan akhir perkara perselisihan Affan Alfian dan Pianti Malla, serta Walikota/ Wakil Walikota di Tingkat Kota
hasil pemilihan umum (PHPU) perkara nomor 185/PHPU.D-XII/2013 Subulussalam Oleh Komisi Independen
Kota Subulussalam diucapkan yang dimohonkan oleh calon walikota Pemilihan Kota Subulussalam, bertanggal
MK di ruang sidang pleno MK dan calon wakil walikota Asmauddin dan empat bulan November tahun dua ribu
pada 16 Desember 2013. Putusan tersebut Salihin A. tiga belas, sepanjang perolehan suara di 8
berlaku untuk dua perkara, yakni nomor “Mahkamah Konstitusi (delapan) TPS, yaitu i) TPS 2 Kampong
184/PHPU.D-XII/2013 yang dimohonkan membatalkan Berita Acara Rekapitulasi Pasir Panjang; ii) TPS 11 Kampong
calon walikota dan calon wakil walikota Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Subulussalam; iii) TPS 2 Kampong
Subulussalam Utara; iv) TPS 7 Kampong berikut: Pasangan Calon Nomor Urut Terakhir, menetapkan perolehan
Subulussalam Utara; v) TPS 1 Kampong 1 memperoleh 66 suara; Pasangan suara yang benar peserta Pemilukada
Suka Makmur; vi) TPS 2 Kampong Suka Calon Nomor Urut 2 memperoleh 8 Kota Subulussalam Tahun 2013 di TPS 1
Makmur; vii) TPS 1 Kampong Namo suara; Pasangan Calon Nomor Urut 3 Kampong Namo Buaya, Kecamatan Sultan
Buaya; dan viii) TPS 2 Kampong Namo memperoleh 62 suara; Pasangan Calon Daulat, adalah sebagai berikut: Pasangan
Buaya;” ujar Hamdan saat membacakan Nomor Urut 4 memperoleh 50 suara. Calon Nomor Urut 1 memperoleh 97
amar putusan akhir dari permohonan yang Selanjutnya, MK menetapkan suara; Pasangan Calon Nomor Urut
diajukan oleh Asmauddin-Salihin A. perolehan suara yang benar peserta 2 memperoleh 0 suara; Pasangan
Dalam putusan tersebut, Ketua Pemilukada Kota Subulussalam Tahun Calon Nomor Urut 3 memperoleh 201
MK Hamdan Zulva menjelaskan 2013 di TPS 1 Kampong Suka Makmur, suara; Pasangan Calon Nomor Urut 4
perolehan suara yang benar sesuai fakta di Kecamatan Simpang Kiri, adalah sebagai memperoleh 1 suara.
persidangan. MK menetapkan perolehan berikut: Pasangan Calon Nomor Urut “Dan menetapkan perolehan
suara yang benar peserta Pemilukada 1 memperoleh 96 suara; Pasangan suara yang benar peserta Pemilukada
Kota Subulussalam Tahun 2013 di delapan Calon Nomor Urut 2 memperoleh 25 Kota Subulussalam Tahun 2013 di TPS 2
TPS tersebut. Di TPS 2 Kampong Pasir suara; Pasangan Calon Nomor Urut 3 Kampong Namo Buaya, Kecamatan Sultan
Panjang, Kecamatan Simpang Kiri, adalah memperoleh 55 suara; Pasangan Calon Daulat, adalah sebagai berikut: Pasangan
sebagai berikut: Pasangan Calon Nomor Nomor Urut 4 memperoleh 175 suara. Calon Nomor Urut 1 memperoleh
Urut 1 memperoleh 82 suara; Pasangan MK pun menetapkan perolehan 125 suara; Pasangan Calon Nomor
Calon Nomor Urut 2 memperoleh 17 suara yang benar peserta Pemilukada Urut 2 memperoleh 1 suara; Pasangan
suara; Pasangan Calon Nomor Urut 3 Kota Subulussalam Tahun 2013 di TPS Calon Nomor Urut 3 memperoleh 155
memperoleh 48 suara; Pasangan Calon 2 Kampong Suka Makmur, Kecamatan suara; Pasangan Calon Nomor Urut 4
Nomor Urut 4 memperoleh 55 suara. Simpang Kiri, adalah sebagai berikut: memperoleh 1 suara,” tandasnya.
MK juga menetapkan perolehan Pasangan Calon Nomor Urut 1 memperoleh Dalam pendapat Mahkamah yang
suara yang benar peserta Pemilukada 161 suara; Pasangan Calon Nomor Urut dibacakan oleh Wakil Ketua MK Arief
Kota Subulussalam Tahun 2013 di TPS 2 memperoleh 21 suara; Pasangan Hidayat, Mahkamah menilai Termohon
11 Kampong Subulussalam, Kecamatan Calon Nomor Urut 3 memperoleh 53 telah melaksanakan dengan baik
Simpang Kiri, adalah sebagai berikut suara; Pasangan Calon Nomor Urut 4 penghitungan suara ulang di 6 (enam)
Pasangan Calon Nomor Urut 1 memperoleh memperoleh 119 suara. TPS dan pemungutan suara ulang di 2
60 suara; Pasangan Calon Nomor
Urut 2 memperoleh 0 suara; Pasangan
Calon Nomor Urut 3 memperoleh 20
suara; Pasangan Calon Nomor Urut 4
memperoleh 26 suara.
Kemudian, MK menetapkan
perolehan suara yang benar peserta
Pemilukada Kota Subulussalam Tahun
2013 di TPS 2 Kampong Subulussalam
Utara, Kecamatan Simpang Kiri, adalah
sebagai berikut: Pasangan Calon Nomor
Urut 1 memperoleh 35 suara; Pasangan
Calon Nomor Urut 2 memperoleh 3
suara; Pasangan Calon Nomor Urut 3
memperoleh 64 suara; Pasangan Calon
Nomor Urut 4 memperoleh 47 suara.
Menetapkan perolehan suara
yang benar peserta Pemilukada Kota
Subulussalam Tahun 2013 di TPS
7 Kampong Subulussalam Utara,
Kecamatan Simpang Kiri, adalah sebagai Pianti Mala calon Wakil Walikota No. urut 1 yang merupakan Pemohon perkara No.184/PHPU.D-XI/2013
memberikan keterangan di persidangan.
Humas MK/IFA
Mukti Makmur; TPS 1, TPS 2, TPS 11
Kampong Pasir Panjang; TPS 2 dan TPS
7 Kampong Subulussalam Utara; TPS
Calon Walikota No. urut 1 yang merupakan Pemohon perkara No.184/PHPU.D-XI/2013 Affan Alfian
1 dan TPS 2 Kampong Suka Makmur; didampingi Kuasa Hukumnya, Arteria Dahlan.
serta kurangnya Bimtek oleh KIP Kota
Subulussalam kepada KPPS. Terhadap
pelanggaran tersebut, Panwaslu Kota
Subulussalam telah merekomendasikan tidak didalilkan oleh Pemohon telah
ditindaklanjutinya rekomendasi Panwaslu
kepada KIP Kota Subulussalam untuk ditindaklanjuti oleh Panwaslu, yang
Kota Subulussalam.
melaksanakan penghitungan suara ulang terhadapnya telah dikeluarkan berbagai
Berdasarkan pertimbangan
di TPS 2 Kampong Pasir Panjang; TPS 11 rekomendasi baik yang ditujukan kepada
tersebut di atas, Mahkamah berpendapat
Kampong Subulussalam; TPS 2 dan TPS KIP Kota Subulussalam, kepada Dewan
bahwa dalil Pemohon terbukti menurut
7 Kampong Subulussalam Utara; TPS Kehormatan Penyelenggara Pemilu
hukum, dan karenanya dalam perkara
1 dan TPS 2 Kampong Suka Makmur, (DKPP), maupun kepada Gakkumdu
a quo Termohon harus menindaklanjuti
dan pemungutan suara ulang di TPS (Polres Aceh Singkil). Setelah mencermati
rekomendasi yang disampaikan Panwaslu
1 Kampong Namo Buaya, dan TPS 2 data yang tercantum dalam alat bukti
Kota Subulussalam, yaitu melaksanakan
Kampong Namo Buaya namun Termohon yang diajukan para pihak serta data dalam
penghitungan suara ulang dan pemungutan
tidakmenindaklanjutinya. keterangan Panwaslu Kota Subulussalam,
suara ulang di beberapa TPS di wilayah
“Setelah Mahkamah mencermati meskipun angka-angka yang bermasalah
Kota Subulussalam. Penghitungan suara
dengan saksama alat bukti yang diajukan tersebut tidak langsung menunjukkan
ulang harus dilakukan di 6 (enam) TPS,
para pihak serta keterangan tertulis jumlah yang signifikan melampaui selisih
yaitu i) TPS 2 Kampong Pasir Panjang;
yang disampaikan oleh Panwaslu Kota perolehan suara antara Pihak Terkait
ii) TPS 11 Kampong Subulussalam; iii)
Subulussalam, Mahkamah menemukan dengan Pemohon.
TPS 2 Kampong Subulussalam Utara; iv)
fakta bahwa terdapat berbagai laporan Namun Mahkamah berpendapat
TPS 7 Kampong Subulussalam Utara; v)
mengenai adanya dugaan pelanggaran- bahwa tentang signifikansi yang
TPS 1 Kampong Suka Makmur; dan vi)
pelanggaran baik administrasi maupun mempengaruhi peringkat masing-masing
TPS 2 Kampong Suka Makmur. Adapun
pidana di berbagai TPS yang didalilkan pasangan calon dalam Pemilukada Tahun
pemungutan suara ulang harus dilakukan
oleh Pemohon,” ujar hakim konstitusi 2013 baru akan diketahui setelah KIP Kota
di 2 (dua) TPS, yaitu i) TPS 1 Kampong
Ahmad Fadlil Sumadi. Subulussalam melaksanakan rekomendasi
Namo Buaya; dan ii) TPS 2 Kampong
Berdasarkan keterangan Pemohon yang disampaikan oleh Panwaslu Kota
Namo Buaya.
dan keterangan Panwaslu Kota Subulussalam. Selain itu, dalam persidangan Lulu Hanifah
Subulussalam, dugaan pelanggaran- KIP Kota Subulussalam tidak memberikan
pelanggaran dimaksud dan dugaan penjelasan atau argumentasi yang dapat
pelanggaran-pelanggaran lainnya yang diterima oleh Mahkamah perihal tidak
Humas MK/GANIE
Pasal 28, Pasal 31 ayat (1), Pasal 51 ayat (1) dan ayat (2), serta Pasal
55 UU Dana Pensiun ke Mahkamah Konstitusi.
Pasal 9 UU Dana Pensiun menyebutkan “Perubahan atas
peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi manfaat pensiun
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan
yang menjadi hak peserta yang diperoleh selama kepesertaannya
pengujian Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2009
sampai pada saat pengesahan Menteri”.
tentang Narkotika. Permohonan ini diajukan oleh Firman
Sebagai karyawan PT Dirgantara Indonesia, Bandung,
Ramang Putra, seorang pemilik usaha bengkel motor yang
Harris yang akan pensiun pada Agustus 2014 ini mengaku hak
dijatuhi hukuman pidana karena terjerat kasus kepemilikan
konstitusionalnya dirugikan lantaran tidak adanya aturan tegas
ganja.
mengenai hukuman bagi penyelenggara yang melanggar UU
Dalam sidang pengucapan putusan, Rabu, (12/02/2014),
Dana Pensiun. Padahal, menurutnya PT DI membayarkan hak
MK menilai perlakuan yang sama kepada setiap orang di hadapan
pensiun bukan berdasarkan aturan UU, tapi berdasarkan aturan
hukum. UU Narkotika, khususnya pasal yang dimohonkan
sendiri. Hal tersebut, imbuhnya, telah dialami oleh rekan-
pengujian konstitusional di MK, merupakan pasal yang berlaku
rekannya yang telah pensiun. (Lulu Hanifah/NRA)
untuk semua warga negara Indonesia. Sehingga setiap orang yang
tanpa hak atau melawan hukum menyimpan, menggunakan,
ataupun menyalurkan narkotika khususnya narkotika golongan I
akan terkena sanksi pidana. Selain itu itu, menurut Mahkamah
bahwa ketentuan yang dimohonkan pengujian konstitusional oleh
Pemohon bukanlah diskriminasi.
Sebelumnya, Firman Raman Putra melalui kuasa
hukumnya Mohammad Yusuf Hasibuan menggugat pasal dalam
UU Narkotika. Ancaman hukuman yang sama bagi orang yang
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika
Golongan I bukan tanaman adalah diskriminatif. Menurut
Humas MK/GANIE
Humas MK/GANIE
pejabat umum notaris yang diajukannya justru ditolak secara
langsung oleh Customer Service Officer Dirjen Administrasi
Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
dengan alasan formasi terbatas. Padahal, menurut Pemohon,
Permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 30 Tahun
dalam Pasal 3 UU tersebut tidak menyebutkan bahwa formasi
2004 tentang Jabatan Notaris (UU Jabatan Notaris) disidangkan
jabatan notaris merupakan persyaratan mutlak dan utama
di MK, Selasa (4/2). Perkara yang diregistrasi Kepaniteraan
untuk dapat atau tidaknya seseorang diangkat sebagai notaris.
MK dengan Nomor 5/PUU-XIII/2014 ini dimohonkan oleh
“Atas keputusan ini, ketika saya akan meminta, tapi alasannya
Muhammad Thoha.
formasi terbatas. Kenapa permohonan notaris ditolak karena
Dalam pokok permohonannya, Muhammad Thoha yang
alasan terbatasnya formasi? Padahal notaris adalah jabatan yang
hadir tanpa kuasa hukum menjelaskan hak konstitusionalnya
tidak terbatas jumlahnya,” ujarnya. (Lulu Anjarsari/NRA)
Petitum PUU Ketenangakerjaan (8), dan Pasal 66 ayat (4) UU a quo berbeda dengan pengujian
Diperbaiki UU Ketenagakerjaan yang sebelumnya juga pernah diuji ke
MK. “Saran hakim itu kan kekhawatiran ne bis in idem karena
pernah diajukan. Tetapi ini berbeda. Yang sebelumnya lebih
Federasi Ikatan Serikat Buruh Indonesia (FISBI) Federasi Serikat kepada perbudakan modern, kalau kita lebih kepada adanya
Pekerja Singa Berbangsa, Pimpinan Cabang Karawang pada kekosongan hukum ketika pemerintah setempat atau pejabat
Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia, Anwarudin selaku terkait yang ditunjuk oleh menteri langsung sudah menetapkan
pekerja PT Bangunperkasa Adhitamasentra, dan Tina Martina (status pekerja kontrak ke tetap) tetapi tidak ada tahapan
Fajri selaku pekerja PT Bintang Abadi Angkasa memperbaiki selanjutnya, sehingga kita tidak bisa berbuat apa-apa, itu kita
permohonan judicial review Undang-Undang Nomor 13 masukkan di petitum,” jelas Pemohon seusai persidangan. (Lulu
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang- Hanifah)
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam sidang
kedua yang digelar di ruang sidang pleno Gedung Mahkamah
Konstitusi, Jakarta, Selasa (25/2), pemohon menguraikan lebih
lanjut kerugian konstitusional yang dialami.
Dalam sidang perkara nomor 7/PUU-XII/2014 tersebut,
Pemohon memperbaiki petitum permohonannya. Pemohon
meminta MK menyatakan frasa ‘demi hukum’ tidak memiliki
kekuatan hukum yang mengikat dan bertentangan dengan
UUD 1945 sepanjang dimaknai ‘meniadakan hak pekerja atau
buruh untuk meminta pelaksanaan terhadap nota pegawai
pengawas ketenagakerjaan pada instansi yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan ke pengadilan negeri melalui
pengadilan hubungan industrial setempat, apabila pemberi
kerja telah nyata-nyata tidak mengubah perjanjian kerja waktu
tertentu menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu’.
Humas MK/GANIE
Humas MK/GANIE
b, huruf c, dan huruf d KUHAP yang dimohon oleh Para
Pemohon merupakan norma yang mengatur lebih lanjut
mengenai pengajuan permohonan praperadilan oleh
para pencari keadilan, termasuk Para Pemohon. Ketentuan
Mahkamah Konstitusi (MK) memutus menolak yang mengatur tentang jangka waktu pemeriksaan pra
permohonan pengujian Undang-Undang Nomor 14 Tahun peradilan tersebut menurut Mahkamah justru memberikan
2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang (UU) kepastian hukum kepada masyarakat atau para pencari
Nomor 56 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten keadilan, terutama kepada Anwar Sadat yang merasa
Tambrauw di Provinsi Papua Barat. Permohonan dalam bahwa penangkapan terhadap dirinya tidak sesuai dengan
perkara 105/PUU-XI/2013 diajukan oleh masyarakat adat prosedur dan mekanisme sebagaimana telah ditentukan
dan Bupati Kabupaten Sorong dan perkara 4/PUU-XII/2014 dalam KUHAP.
diajukan oleh masyarakat adat dan Bupati Kabupaten Terkait dengan ketentuan mengenai batas waktu
Manokwari. pemeriksaan praperadilan yang harus dilakukan secara
Dalam pertimbangannya yang dibacakan pada cepat dan selambat-lambatnya tujuh hari hakim harus
sidang pengucapan putusan dua perkara tersebut, Rabu sudah menjatuhkan putusan, Mahkamah berpendapat
(26/02/), Mahkamah menilai maksud permohonan Para hal tersebut dapat dilakukan dalam hal-hal tertentu
Pemohon 4/PUU-XII/2014 adalah supaya Distrik Moraid, ketika penuntut umum juga harus segera mengajukan
yang semula dalam wilayah Kabupaten Sorong, yang pokok perkara ke pengadilan apabila terkait dengan masa
kemudian atas permohonan Maurits Major dan kawan- penahanan tersangka sudah akan berakhir. Lagipula,
kawan yang dikabulkan oleh Mahkamah dalam putusan bagi tersangka masih mempunyai hak untuk membela
Nomor 127/PUU-VII/2009 tersebut, sehingga Distrik diri dan menyampaikan keberatannya terhadap hal
Moraid dimasukkan dalam cakupan wilayah Kabupaten yang dipermasalahkan dalam praperadilan pada waktu
Tambrauw. Sekarang atas permohonan Para Pemohon kali pemeriksaan pokok perkaranya. Mahkamah melihat
ini memohon agar Distrik Moraid tersebut dikembalikan permohonan para Pemohon sebenarnya bukanlah
menjadi cakupan wilayah Kabupaten Sorong, Provinsi persoalan konstitusionalitas norma, tetapi merupakan
Papua Barat persoalan implementasi norma dalam praktik peradilan.
Menurut Mahkamah, masuknya Distrik Moraid Meski begitu, Mahkamah mengingatkan ketentuan tentang
Kabupaten Sorong ke dalam daerah pemekaran Kabupaten jangka waktu pemeriksaan pra peradilan sebaiknya tidak
Tambrauw sebagaimana diatur dalam UU tersebut dijadikan celah oleh penyidik maupun penuntut umum
sangat tergantung pada efektivitas dan efisiensi secara untuk menggugurkan praperadilan dengan cara segera
objektif dalam menjalankan fungsi pemerintahan untuk melimpahkan berkas perkara ke pengadilan negeri. (Yusti
pembangunan daerah dan pelayanan yang sebaik-baiknya Nurul Agustin)
kepada masyarakat. Hal tersebut telah dipertimbangkan
oleh Mahkamah dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 127/PUU-VII/2009, tanggal 25 Januari 2010.
Sementara terhadap Para Pemohon 105/PUU-
XI/2013 dalam permohonannya meminta agar Distrik
Amberbaken, Distrik Kebar, Distrik Senopi, dan Distrik
Mubrani yang berasal dari Kabupaten Manokwari
dikeluarkan dari Kabupaten Tambrauw dan membentuk
kabupaten baru, yakni Kabupaten Manokwari Barat,
Mahkamah berpendapat hal itu tidak menjadi kewenangan
Humas MK/GANIE
Humas MK/GANIE
Mahkamah tidak jelas apa yang dimohonkan untuk diputus.
“Amar Putusan. Mengadili, menyatakan permohonan Pemohon
tidak dapat diterima,” tegas Hamdan mengucapkan amar putusan
Mahkamah.
Uji UU Kawasan Ekonomi Khusus Sebelumnya, Salim menganggap pemerintah berlaku
Tidak Penuhi Syarat Formal diskriminatif terhadap provinsi miskin seperti Provinsi Maluku. Ia
memaparkan, Provinsi Maluku adalah provinsi termiskin nomor
satu di Indonesia dikarenakan adanya pembagian anggaran yang
MK menyatakan tidak dapat menerima permohonan Salim diskriminatif. Menurutnya, pemerintah pusat telah berlaku tidak
Alkatiri, warga Pulau Buru, Provinsi Maluku. Pernyataan adil. Salim menganggap tindakan pemerintah bertentangan
tersebut disampaikan Ketua MK, Hamdan Zoelva saat sidang dengan UUD 1945 khususnya Pasal 28I ayat (2), Pasal 33 ayat
pengucapan putusan perkara Pengujian Undang-Undang (1), ayat (3), dan ayat (4) UUD 1945. (Yusti Nurul Agustin/NRA)
Kawasan Ekonomi Khusus, Selasa, (12/2). Dalam pertimbangan
Humas MK/GANIE
Kepaniteraan MK dengan Nomor 54/PUU-XI/2013 ini
memasalahkan adanya frasa dalam Penjelasan Umum UU
Adminduk yang terdapat pada alinea kesepuluh, kalimat
ketiga. Norma ini mengatur bahwa asas pencatatan
Mahkamah menyatakan pendaftaran kelahiran
sipil membebankan kewajiban pada penduduk untuk
merupakan hak anak. Di samping itu, negara pun memiliki
mendaftarkan setiap peristiwa penting, termasuk kelahiran
kewajiban yang sama. Namun demikian, negara memiliki
anak. Menurut para Pemohon, proses pembuatan
aparat yang sangat terbatas, dengan cakupan wilayah yang
akta kelahiran seharusnya negara bertanggung jawab
sangat luas, dan dengan jumlah penduduk yang sangat
penuh, tidak hanya sampai pada proses pembuatan
banyak tidak mungkin mampu untuk mengetahui satu persatu
kebijakan (beleid) semata. Karena itulah Para Pemohon
peristiwa kelahiran yang terjadi di wilayahnya. “Oleh kerena
berpendapat Pemerintah telah salah dan mengabaikan hak
itu, setiap warga negara berkewajiban melaporkan setiap
konstitusional dan hak asasi atas akta kelahiran karena justru
peristiwa kelahiran. (Yusti Nurul Agustin/mh)
membebankan tanggung jawab pembuatan akta kelahiran
di tangan warga negaranya.
B
incang-bincang pada kesempatan kali ini ini menghadirkan dua tokoh yang banyak berkiprah di kancah nasional. Mereka
adalah Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Muhammad dan cendikiawan muda, Yudi Latif yang menanggapi
berbagai hal terkait pemilu, termasuk menyongsong Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. Apa saja yang mereka
sampaikan? Berikut, liputan reporter KONSTITUSI, Panji Erawan dan Lulu Hanifah.
Muhammad
Tanggung Jawab Sukses Pemilu Bukan Hanya Pada
Bawaslu
Bagaimana persiapan Bawaslu Kita berharap, dengan kesiapan tinggi, sehingga pemilu harus menjadi
menghadapi Pemilu Legislatif dan struktur ini, Insya Allah kami siap kepedulian bersama untuk sukses Pemilu
Pemilu Presiden 2014? dan penuh percaya diri, pemilu bisa 2014.
Pertama, kami akan berjalan baik. Selain itu kami berharap,
memberdayakan sumber daya para stake holder ikut bersama-sama Pendapat Anda soal peran MK dalam
pengawasan yang ada di seluruh menyukseskan pemilu. Bawaslu selalu Pemilu 2014?
Indonesia. Kami sudah memiliki ingin mengkampanyekan bahwa Dari evaluasi Bawaslu, instrumen
struktur, sudah terbentuk dan sudah tanggung jawab sukses pemilu bukan hukum yang masih dipercaya publik
mulai melakukan fungsi pengawasan kepada Bawaslu atau Panwaslu, tetapi adalah Mahkamah Konstitusi. Kita
dari tingkat pusat sampai tingkat desa seyogyanya menjadi tanggung jawab berharap, Mahkamah Konstitusi tetap
atau kelurahan. Di tingkat pusat, kami bersama, komitmen bersama. senantiasa berkomitmen pada prinsip
melakukan supervisi atau penguatan Karena kita mengetahui dinamika putusan yang objektif, netral, dengan
terhadap jajaran Bawaslu dan pemilu sangat besar, tantangannya harapan bahwa keadilan masyarakat ada
Panwaslu di daerah. sangat besar, potensi konfliknya sangat di Mahkamah Konstitusi.
Kami senantiasa mendukung
Mahkamah Konstitusi sebagai
penyelenggara, dalam bentuk bekerja
optimal, supaya tidak semua persoalan
menumpuk di Mahkamah Konstitusi.
K
ewenangan sentral Dewan Indonesia Nomor 5250), serta Pasal 30 secara eksplisit menegaskan, “Anggota
Perwakilan Rakyat (DPR) ayat (1), ayat (10), dan ayat (11) Undang- Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan
dalam rekrutmen calon Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi oleh Presiden dengan persetujuan Dewan
anggota Komisi Yudisial (KY) Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Perwakilan Rakyat.
dan calon anggota Komisi Pemberantasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Menurut Para Pemohon, kata
Korupsi (KPK) mendapat kritik dari Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan “persetujuan” dalam Pasal 24B ayat
kalangan akademisi. Pola rekrutmen calon Lembaran Negara Republik Indonesia (3) UUD 1945 harus dimaknai bahwa
anggota KY dan calon anggota KPK yang Nomor 4520) terhadap Pasal 24B ayat (3) DPR hanya diberi kewenangan untuk
harus melalui fit and profer test di DPR dan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945. memberikan persetujuan atas calon yag
sangat bertentangan dengan eksistensi KY Permohonan diajukan oleh Rektor diajukan oleh Presiden, bukan kewenangan
dan KPK yang dibentuk sebagai lembaga Universitas Islam Indonesia (UII) untuk “memilih”. Namun, ketentuan Pasal
negara yang independen dalam rangka Yogyakarta, Prof. Dr. H. Edy Suandi 24B ayat (3) UUD 1945 justru disimpangi
menegakkan kekuasaan kehakiman dan Hamid, M.Ec, dan Dosen FH UII yang juga oleh ketentuan dalam Pasal 28 ayat (6)
penegakan hukum yang bersih dan bebas Direktur Pusat Studi Hukum Konstitusi UU KY yang menyatakan, “DPR wajib
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pola Fakultas Hukum Universitas Islam memilih dan menetapkan 7 (tujuh) calon
rekrutmen calon anggota KY dan calon Indonesia (PSHK FH UII), Sri Hastuti anggota dalam waktu paling lambat 30
anggota KPK yang sudah melalui seleksi Puspitasari, SH, MH. Rektor dan dosen (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima
yang sangat ketat di tingkat Panitia yang sangat concern dan aktif melakukan usul dari Presiden”. Frasa “memilih dan
Seleksi (Pansel), ternyata hasilnya dapat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan menetapkan” sebagaimana dimaksud
“dimentahkan” pada saat mengikuti fit penerapan nilai-nilai konstitusionalisme ini pada Pasal 28 ayat (6) UU KY secara
and profer test di DPR. merasa keberatan dengan pola rekrutmen nyata bertentangan dengan Pasal 24B
Keterlibatan DPR dalam tersebut. ayat (3) UUD 1945 dan menyimpang dari
menentukan calon anggota KY dan Melalui kuasa hukumnya Zairin maksud dan tujuan pembentukan KY,
calon anggota KPK sangat bertentangan Harahap dkk, Para Pemohon mengirimkan yakni terwujudnya kelembagaan KY yang
dengan tujuan pembentukan KY dan KPK surat permohonan ke Mahkamah mandiri dan bebas dari intervensi lembaga
sebagai lembaga negara yang independen. Konstitusi bertanggal 5 Februari 2014. manapun.
Independensi atau kemerdekaan sebuah Selanjutnya, Kepaniteraan MK meregistrasi Padahal jika merujuk pada Undang-
lembaga negara bukan hanya ditentukan permohonan ini dengan Nomor 16/PUU- undang Nomor 27 tahun 2009 tentang
oleh kedudukan lembaganya tetapi juga XII/2014. Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
oleh pola rekrutmen calon anggotanya. Rekrutmen Komisoner KY Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Oleh karena itu, keterlibatan DPR dalam KY berdasarkan Pasal 24B UUD Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
penentuan calon anggota KY dan calon 1945 memiliki wewenang mengusulkan Daerah (UU MD3), khususnya ketentuan
anggota KPK justru akan mengganggu pengangkatan hakim agung dan yang mengatur mengenai tugas dan
independensi atau kemerdekaan lembaga mempunyai wewenang lain dalam rangka wewenang DPR sebagaimana diatur dalam
negara. menjaga dan menegakkan kehormatan, Pasal 71, nampak jelas bahwa DPR sama
Demikian inti dari permohonan keluhuran martabat, serta perilaku hakim. sekali tidak memiliki tugas dan wewenang
pengujian materiil Pasal 28 ayat (6), Pasal Mengingat peran penting dari KY ini, maka untuk memilih calon anggota KY yang
28 ayat (3) huruf c, dan Pasal 37 ayat (1) independensi kelembagaan KY harus diajukan oleh Presiden.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 ditempatkan pada posisi yang penting Karena Pasal 24B ayat (3) UUD
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang pula. Hal tersebut dimaksudkan untuk 1945 secara eksplisit telah menegaskan
Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi menjaga potensi adanya intervensi dari agar pengangkatan anggota KY dilakukan
Yudisial (Lembaran Negara Republik lembaga manapun. Oleh karena itu maka dengan pola “persetujuan” DPR, maka
Indonesia Tahun 2011 Nomor 106, ketentuan Pasal 24B ayat (3) UUD 1945 seharusnya tidak menentukan jumlah
Tambahan Lembaran Negara Republik
Nomor Tanggal
No Pokok Perkara Pemohon Putusan
Registrasi Putusan
5 78/PUU-XI/2013 Pengujian Undang- 1. Anwar Sadat, ST., alias 20 Februari 2014 Ditolak
Undang Nomor 8 Tahun Sadat bin Satim seluruhnya
1981 tentang Hukum 2. Perkumpulan
Acara Pidana terhadap Masyarakat Untuk
UUD 1945 Pembaharuan Peradilan
Pidana
Nomor Tanggal
No Pokok Perkara Pemohon Putusan
Registrasi Putusan
Humas MK/hendy
Sekjen MK Janedjri M. Gaffar (tengah) didampingi Panitera MK Kasianur Sidauruk (kanan) menjadi narasumber Workshop Penyelesaian
Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Legislatif 2014, pada Jumat (7/2) sore di Gedung Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Cisarua, Bogor.
S
ekretaris Jenderal Mahkamah kata Janedjri di hadapan para pejabat dalamnya, ada perseorangan calon
Konstitusi (MK) Janedjri M. maupun pegawai MK. anggota DPR dan DPRD. Berikutnya,
Gaffar membuka secara resmi Penyempurnaan itulah yang ada Pedoman Penyusunan Keterangan
acara Workshop Penyelesaian disampaikan dalam workshop, terutama Pihak Terkait Partai Politik, juga Pedoman
Perselisihan Hasil Pemilu bagi mereka yang berada di garis Penyusunan Keterangan Pihak Terkait
(PHPU) Legislatif 2014 bagi Pegawai terdepan pelayanan persidangan. Perseorangan Calon Anggota DPR
Mahkamah Konstitusi, pada Jumat (7/2) Penyempurnaan Peraturan MK itu, kata dan DPRD. Bahkan MK juga sudah
sore di Gedung Pusat Pendidikan Pancasila Janedjri, tidak hanya terkait dengan menyusun Pedoman Jawaban Termohon.
dan Konstitusi, Cisarua, Bogor. norma yang terdapat dalam pengaturan “Di samping materi Pedoman
“Hasil Rapat Permusyawaratan perselisihan hasil Pemilu. Lebih jauh Penyusunan Permohonan, dalam
Hakim beberapa waktu yang lalu dari itu, dalam Peraturan MK yang workshop ini juga akan diberikan materi
telah disepakati Peraturan Mahkamah baru, sudah dicantumkan 11 pedoman. tentang Teknik Draft Putusan. Dalam
Konstitusi tentang Pedoman Beracara “Pedoman yang berjumlah 11 itulah Rapat Permusyawaratan Hakim telah
dalam Perselisihan Hasil Pemilu Anggota yang harus kita ketahui bersama,” ucap disepakati, dengan adanya perubahan
DPR, DPRD dan DPD. Dalam Peraturan Janedjri kepada para peserta workshop. Peraturan MK tentang Pedoman Beracara
Mahkamah Konstitusi yang baru, yang Di antaranya, MK telah menyusun dalam PHPU Anggota DPR, DPRD, DPD
Insya Allah akan ditandatangani Ketua dan menyepakati Pedoman Penyusunan Tahun 2014, membawa konsekuensi logis
MK, ada beberapa penyempurnaan,” Permohonan untuk Partai Politik. Di pada perlu disempurnakannya struktur
Humas MK/hendy
Peraturan MK diatur bahwa perseorangan
calon anggota DPR, DPRD serta
DPRA dan DPRK dapat mengajukan
Peserta Workshop saat melakukan simulasi Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Legislatif 2014.
permohonan perselisihan hasil Pemilu
apabila telah memperoleh persetujuan
secara tertulis dari DPP parpol. “Begitu kita masuk kepada bagi menjadi tiga kelompok, mulai
Berikutnya, untuk Pihak Terkait teknik-teknik penyusunan permohonan, dari penerimaan permohonan sampai
yang berkepentingan dengan permohonan jawaban Termohon, keterangan Pihak persidangan, agar mereka semua
Pemohon. Apabila ada perseorangan Terkait, diserahkan kepada para peserta siap menghadapi Pemilu 2014,” ucap
calon anggota DPR dan DPRD provinsi, itu sendiri. Supaya mereka memberikan Kasianur.
kabupaten/kota, serta DPRA dan masukan-masukan, sehingga permohonan “Kita semua di sini mempersiapkan
DPRK akan menjadi Pihak Terkait, yang sesuai dengan yang diharapkan MK simulasinya, tidak boleh hanya satu atau
bersangkutan harus mendapat persetujuan dengan berpedoman kepada Peraturan dua kali. Apalagi terdapat hal yang baru
secara tertulis dari DPP parpolnya dan MK tentang PHPU Legislatif 2014,” urai dari Peraturan MK, sehingga kita perlu
harus diajukan DPP parpolnya. Selanjutnya, Panitera MK Kasianur Sidauruk. ada penguasaan terhadap Peraturan MK
ungkap Janedjri, ada pihak baru dalam Selain itu, lanjut Kasianur, untuk tersebut sebagai bekal melaksanakan
Peraturan MK yakni pemberi keterangan, membantu petugas kepaniteraan dan tugas dan tanggung jawab menghadapi
dalam hal ini Bawaslu. Mahkamah panitera pengganti MK dalam membuat Pemilu 2014,” jelas Kasianur.
Konstitusi dapat memanggil Bawaslu untuk sistematika putusan, MK juga membuat Mengenai tahap-tahap simulasi
diminta keterangan terkait penyelenggaraan draft putusan sebagai pedoman, petunjuk penyusunan permohonan, draft putusan,
Pemilu. Kemudian yang perlu dipahami kepada para panitera pengganti yang ikut tabulasi data, dimulai dari penguasaan
bersama, ada sedikit perubahan dari menangani persidangan tentang perkara- manajemen perkara dan manajemen
Pedoman Beracara yang lama. Pertama, perkara yang diserahkan kepada para persidangan. Setelah itu berlanjut kepada
untuk tata cara pengajuan permohonan. panitera pengganti MK tersebut.“Jadi peserta dilatih untuk membuat teknik-
Permohonan ini diajukan oleh peserta ini sebenarnya hanya untuk persiapan- teknik penyusunan permohonan.
Pemilu setelah pengumuman penetapan persiapan MK dalam hal menunjang “Para peserta harus tahu teknik-
perolehan suara hasil pemilu secara nasional keberhasilan Pemilu Legislatif 2014,” kata teknik penyusunan permohonan.
oleh KPU. Kasianur. Bagaimana mereka dihadapkan nanti
Simulasi Penyusunan Permohonan Selain melakukan praktik ketika menerima permohonan? Mereka
Selain memahami pengawas penyusunan permohonan, draft Putusan mau mengolah apa dari permohonan,
perkara secara konseptual, para pegawai dan tabulasi data, para peserta juga kalau tidak dibekali dengan semacam
MK juga dilatih untuk mengetahui hal-hal dilatih untuk membuat model dari workshop seperti ini,” tandas Kasianur
teknis terkait PHPU 2014. Hal-hal teknis manajemen perkara dan manajemen yang juga menjelaskan bahwa usai praktik
tersebut di antaranya praktik penyusunan persidangan, maupun membuat gugus ini akan dilanjutkan presentasi dari para
permohonan, draft putusan dan tabulasi tugas baru untuk menunjang pelaksanaan peserta.
data. kegiatan tersebut. “Para peserta kita Nano Tresna Arfana
H
al ini disampaikan hakim finalitasnya. Kalau tidak, integrasi dari Padahal, satu-satunya senjata kekuasaan
KOnstitusi Harjono ketika masyarakat akan pecah,” kata Harjono. kehakiman adalah bunyi putusan.
menerima kunjungan Sehingga, selain mesti adanya “Kekuasaan kehakiman tidak punya
Mahasiswa Universitas mekanisme dispute settlement dalam uang, tidak punya senjata, dia hanya
Andalas Padang, Sumatera Barat, pada suatu negara, perlu juga hal tersebut punya bunyi putusan. Tidak ada pilihan
Senin (10/2) di Gedung MK. Menurut bersifat final. Apabila tidak begitu, imbuh lain, kalo kita masih ingin negara berlanjut
Harjono, suatu negara bahkan dapat Harjono, konflik akan terus berlanjut. harus dihargai,” ujarnya.
berjalan tanpa Dewan Perwakilan Rakyat “Putusan pengadilan apapun harus Putusan pengadilan, tak terkecuali
(DPR), namun belum tentu berjalan diterima apa adanya seperti itu. Kalau MK, harus diterima apa adanya. Adil atau
tanpa kekuasaan kehakiman. Pasal, kata tidak begitu, finalitasnya terganggu. Kita tidaknya suatu putusan pengadilan harus
Harjono adalah pencerminan dari apa bicara tentang integrasi dan kelanjutan diterima. Adilnya pun bukan versi pencari
yang akan dibangun dalam suatu negara. dari society itu sendiri,” jelasnya. keadilan tapi adil versi Mahkamah yang
Sementara capital rule-nya ada pada Namun demikian, ketika memutus. Itulah dispute settlement, kata
kekuasaan kehakiman. masyarakat sudah tumbuh menjadi Harjono. Apabila diputar terus maka
Lebih lanjut, menurut Harjono, negara, semua harus sesuai kesepakatan. tidak akan ada akhirnya.
bentuk masyarakat sesederhana apapun Termasuk adanya kekuasaan kehakiman, Apalagi negara Indonesia
juga di dalamnya pasti mengenal konflik. independensi kekuasaan kehakiman, dan merupakan negara demokrasi yang
Setiap adanya konflik atau sengketa putusannya yang bersifat final. berdasarkan hukum. Kedaulatan di
tentu harus diselesaikan melalui conflict Harjono pun menyayangkan sikap Indonesia dilaksanakan menurut Undang-
resolution (resolusi konflik) atau dispute masyarakat Indonesia yang jauh panggang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
settlement (penyelesaian sengketa). dari api. Bahkan, seorang profesor ikut Tahun 1945 yang dibatasi oleh hukum.
“Dalam dispute settlement harus ada mengganggu kekuasaan kehakiman itu. Lulu Hanifah
Humas MK/GANIE
Hakim Konstitusi Harjono menerima kunjungan mahasiswa Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Senin (10/2) di Gedung MK.
K
etua MK Hamdan Zoelva hasil pilkadanya oleh MK. Kenapa? bukan karena ini tidak akan menang,”
menyampaikan hal ini saat Hampir sebagian besar sengketa di MK kata Hamdan melanjutkan.
menghadiri reuni akbar terbukti money politic-nya. Tapi kalau
HMI, yang diselenggarakan yang terbukti money politic itu kita Pemulihan MK
di Makasar, Sulawesi Selatan, Minggu batalkan, dari mana uang negara untuk Dalam ksesempatan ini, ia juga
(9/2). Hamdan mengakui, hampir seluruh membiayai Pemilukada ulang,” urai turut menyampaikan keprihatinan atas
dalil politik uang dalam sengketa di MK Hamdan. peristiwa yang terjadi pada mantan
telah disertai cukup bukti yang valid, Karena itu, MK membuat batasan Ketua MK Akil Mochtar. Bagi Hamdan,
namun jika hal itu tidak dilakukan secara yang sangat rigid mengenai pelanggaran- dirinya sebagai Ketua MK yang baru,
terstruktur, sistematis dan masif, maka pelanggaran di luar hasil perhitungan ia merasa turut bertanggung jawab
MK tidak dapat membatalkan hasil suara. Harus pelanggaran yang bersifat untuk memulihkan citra dan nama baik
Pemilu. terstruktur, melibatkan birokrasi, atau MK di hadapan seluruh masyarakat.
MK juga harus turut buat organisasi untuk buat pelanggaran Ia menyakinkan seluruh pihak bahwa
mempertimbangkan ketersediaan transaksional. Kemudian masif, meluas, kasus yang terjadi pada Akil Mochtar
anggaran dana jika seandainya Pemilu kemudian sistematis, dan diniatkan. “Dan merupakan kejahatan individu yang
diulang. “Jangan harap karena satu satu lagi, memengaruhi hasil. Memang tidak melibatkan institusi MK secara
dua money politic, itu bisa dibatalkan ada indikasi, dia menang karena ini. Kalau keseluruhan.
Agung Sumarna
Humas MK/ifa
Ketua MK Hamdan Zoelva dan Hakim Konstitusi Patrialis Akbar menerima Sejumlah komisioner Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Selasa (11/2) di Lt.15 Gedung MK.
K
unjungan ini diterima langsung di lapangan jelang dan saat Pemilu bagian atau mitra peradilan di Mahkamah
oleh Ketua MK Hamdan berlangsung, mediasi untuk mencegah Konstitusi apabila ada yang melapor pada
Zoelva dan Hakim Konstitusi terjadi kekerasan dan pelanggaran HAM, kami,” jelas Ketua Komnas HAM Siti
Patrialis Akbar di lantai 15 serta ikut dalam amicus curiae apabila Noor Laila.
Gedung MK pada Selasa (11/2). Dalam ada pihak yang melapor pada Komnas Sistem Noken Tak Berlaku
kesempatan tersebut, Komnas HAM HAM. Dalam pertemuan tersebut,
menjelaskan pihaknya akan ikut terlibat Amicus curiae adalah sahabat Komnas HAM pun menyampaikan
dalam pengawalan pemilihan umum 2014 pengadilan, merupakan konsep hukum kekhawatirannya atas sistem noken
agar terwujud pemilu yang ‘luber’ dan yang memungkinkan pihak ketiga, yaitu di Papua dan Bali yang ‘dilegalkan’
‘jurdil’ yakni langsung, umum, bebas dan mereka yang merasa berkepentingan MK melalui putusannya. Menurutnya,
rahasia serta jujur dan adil. Mekanisme terhadap suatu perkara, memberikan putusan MK yang melegalkan sistem
pengawalan Pemilu yang akan dilakukan pendapat hukumnya kepada pengadilan. noken atau memilih calon kepala daerah
Komnas HAM antara lain pemantauan “Artinya Komnas HAM menjadi yang diwakilkan oleh kepala suku telah
Humas MK/GANIE
Ketua MK Hamdan Zoelva membuka kegiatan Rapat Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal MK Tahun 2014,Jumat (14/2) di Pusat Pendidikan
Pancasila dan Konstitusi MK, Cisarua Bogor.
S
ebagai lembaga peradilan, dalam demokrasi sering dipengaruhi besar yang harus dihadapi MK.
Mahkamah Konstitusi (MK) pendapat publik. Lebih lanjut, pendapat Menurutnya apa yang terjadi pada saat
tidak perlu mengutamakan publik sering kali dipengaruhi pendapat itu memang luar biasa, karena hal itu
citra. MK hanya harus konsisten media, dan pendapat media sering terjadi di luar kontrol hakim dan pegawai,
untuk menegakkan kebenaran dan dipengaruhi oleh suara kelompok yang karena langsung menimpa pada pucuk
keadilan. Demikian disampaikan Ketua berada dibalik media. Media memiliki pimpinan. Menurutnya hal itu merupakan
MK Hamdan Zoelva dalam sambutannya misi sendiri, pujian-pujian belum tentu peristiwa pertama dalam sejarah MK di
saat membuka kegiatan Rapat Kerja bagus, mungkin hanya bagus untuk Indonesia dan dunia.
Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal sesaat. Oleh karena itu, Hamdan Ditegaskan olehnya, peristiwa
MK Tahun 2014, di Gedung Pusat mengingatkan kepada para peserta untuk Itu harus menjadi cambuk bagi para
Pendidikan Pancasila dan Konstitusi MK, bekerja atas kebenaran. hakim dan seluruh pegawai, “Harus
Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/2). “Hanya satu persoalan peristiwa di kita ingat terus, bahwa itu meruntuhkan
Terkait persoalan citra, Hamdan bulan Oktober yang menjadi perhatian apa yang sudah kita lakukan,” ingat
mengatakan bahwa demokrasi itu sering atau kalau saya boleh sebut Prahara mantan Anggota Panitia Ad Hoc I Majelis
menipu, karena pengambilan keputusan Oktober,” ujar Hamdan mengenai Permusyawaratan (MPR) itu.
masalah yang menjadi awal permasalahan Namun Hamdan kembali
Humas MK/ifa
kehadiran seluruh pegawai dalam rapat
kerja ini menjadi penting agar dapat saling
mengetahui apa yang harus dilakukan, Sekjen MK Janedjri M. Gaffar.
karena ini tanggung jawab kita bersama.
Hamdan menyampaikan, setelah
sistem penyelesaian perkara yang bagus, Sementara Komisi II membahas
rapat kerja pegawai Kepaniteraan dan
sehingga membuat banyak pihak marah manajemen penerimaan perkara dan
Sekretariat Jenderal MK ini dilakukan,
karena terlambatnya pengucapan putusan persidangan, dalam laporan yang
para hakim konstitusi akan melakukan
uji Undang-Undang Pemilihan Presiden. disampaikan oleh Panitera Muda I
rapat kerja untuk membahas hasil dari
Triyono Edy Budhiarto, menjelaskan
rapat kerja yang dilakukan oleh pegawai.
Raker Sebagai Sarana Evaluasi telah melakukan perencanaan persiapan
Menurutnya hal ini merupakan wujud
Selama kegiatan berlangsung, sejak pelaksanaan Pemilu 2014, antara lain
dari kerjasama dan keberasamaan dari
14 - 16 Februari 2014, para pegawai mempersiapkan sistem penerimaan
para hakim konstitusi dan pegawai
MK membahas evaluasi kinerja dan pendaftaran permohonan, verifikasi data
Kepaniteraan dan Kesekjenan MK.
anggaran 2013 serta menyusun proyeksi dan berkas permohonan, mempersiapkan
Disampaikan kembali oleh Hamdan
kinerja dan anggaran 2014, khususnya Gugus Tugas PHPU 2014,
bahwa tanpa adanya kerjasama dan
menghadapi pelaksanaan Pemilu 2014. mempersiapkan organisasi manajemen
kebersamaan jangan harap organisasi
Pembahasan mengenai hal ini dilakukan persidangan. Selain itu, komisi ini juga
dapat besar. Oleh karena itu dirinya
oleh tiga komisi yang membahas lebih menyusun rencana jumlah personel yang
berharap agar para peserta dapat
spesifik evaluasi dan rencana kerja dan akan bertugas dalam PHPU 2014.
mengikuti kegiatan ini dengan baik,
anggaran MK. Selanjutnya Komisi III fokus
sepenuh hati, dan semangat karena akan
Komisi I melakukan pembahasan membahas Peraturan Mahkamah
berguna bagi lembaga. Hamdan juga
Evaluasi Kegiatan dan Anggaran Tahun Konstitusi (PMK), khususnya yang
berharap kegiatan ini dapat menghasilkan
Anggaran (TA) 2013, Rencana Aksi TA terkait dengan pelaksanaan pemilu 2014.
program dan rencana yang baik.
2014, Rencana Penyerapan TA 2014, Dalam laporannya yang diwakili oleh
Menurutnya, MK intinya adalah
Rencana Pengadaan TA 2014, Evaluasi Kepala Pusat Penelitian dan Pengkajian
hakim konstitusi, kepaniteraan dan
Rencana-Strategi (Renstra) 2010-2014, Perkara, Pengelolaan Teknologi Informasi
kesekjenan. Hakim konstitusi tidak akan
Renstra 2015-2019, Penetapan Kinerja dan Komunikasi M. Guntur Hamzah,
adanya apa-apanya tanpa Kepaniteraan
TA 2014, Pengawasan Administrasi menjelaskan membuat perencanaan untuk
dan Kesekjenan MK. Dalam kesempatan
Yustisial dan Administrasi Umum, serta menyesuaikan draf Peraturan MK (PMK)
tersebut, Hamdan juga mengingatkan
menuyusun Pakta Integritas pegawai MK sesuai dengan perkembangan yang ada.
kelemahan MK yang belum memiliki
2014. Ilham
S
ebagai bagian dari pengamanan hakim, pihak pemohon, termohon, dan \\”Kita mengantisipasi supaya kalau
Pemilu 2014, Mahkamah pihak terkait, serta sebagai pengunjung ada kejadian seperti ini kita bisa lakukan
Konstitusi (MK) dan Polri sidang. dengan gesit, cerdik dan kita belajar
mengadakan simulasi Selain di dalam ruang sidang, pengalaman apa yang pernah terjadi
menghadapi kemungkinan terjadi simulasi pun berjalan di luar Gedung di MK kita simulasikan. Kalau terjadi
MK. Sejumlah anggota polisi terlihat kejadian seperti itu, SOP kita cocokan
kerusuhan di ruang sidang MK. Simulasi
berjaga di depan gedung, sebagian dengan SOP di MK,” jelasnya.
ini berlangsung pada Jumat (14/2) di
mengatur jalannya lalu lintas agar tetap Sudjarno juga mengakui, peristiwa
Ruang Sidang Pleno Mk.
lancar. Bahkan, tim penjinak bom ikut rusuh yang terjadi di MK saat pembacaan
Pihak pemohon dan pendukungnya diturunkan karena adanya ancaman bom putusan PHPU Provinsi Maluku beberapa
spontan berteriak-teriak sambil di lantai basement MK. waktu silam menjadi pelajaran bagi
menunjuk-nunjuk pihak terkait dan Usai simulasi, Wakil Kepala pihak kepolisian agar lebih siaga dalam
termohon di ruang sidang Mahkamah Kepolisian Daerah (Wakapolda) pengamanan sidang sengketa Pemilu
Konstitusi pasca gugatannya terkait Metro Jaya Brigadir Jenderal Sudjarno legislatif dan presiden/wakil presiden
perselisihan hasil pemilihan umum mengatakan simulasi bertujuan agar mendatang.
presiden dan wakil presiden ditolak pihaknya siap menghadapi potensi-potensi Lulu Hanifah
oleh MK. Beberapa dari mereka yang kerusuhan yang terjadi di MK saat sidang
tidak terima putusan tersebut bahkan sengketa pemilu.
menendang-nendang kursi dan naik
ke atas meja ruang sidang sambil
melontarkan protesnya.
Ketika kerusuhan tengah
berlangsung, pihak kepolisian yang
berpakaian preman langsung melakukan
tindakan pengamanan terhadap sembilan
hakim konstitusi. Polisi yang berjaga di
depan ruang sidang kemudian menerobos
masuk dan mengamankan para pelaku
kerusuhan.
Situasi pun dengan cepat dapat
kembali kondusif dengan sigapnya aparat
kepolisian. Sayangnya satu orang pingsan
saat proses pengamanan terjadi. Korban
pingsan langsung dilarikan ke rumah sakit
terdekat, sementara pelaku kerusuhan
diamankan ke Polres Jakarta Pusat.
Itulah pemandangan yang terlihat
Humas MK/GANIE
Ichibangase Yoshio
Bayang-Bayang Kemerdekaan
Indonesia
S
aat ini sulit untuk mengetahui (pengganti Harada) bertepatan dengan pada 28 Mei-1 Juni 1945 dan 10-17 Juli
keberadaan Ichibangase hari ulang tahun Kaisar Jepang. BPUPK 1945 yang menghasilkan kesepakatan
Yoshio, padahal pada masa beranggotakan 62 orang dengan dasar konstitusional berupa dasar
sebelum kemerdekaan Ketua dr. Kanjeng Raden Tumenggung negara, bentuk negara, wilayah negara,
Indonesia, dia adalah orang Radjiman Wedyodiningrat, serta Wakil kewarganegaraan, ekonomi/keuangan,
yang memiliki jabatan yang penting. Ketua Raden Pandji Soeroso dan pembelaan, pendidikan, dan pengajaran,
Ichibangase Yoshio (namanya dengan Ichibangase Yoshio (anggota istimewa) serta rancangan Undang-Undang Dasar,
menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan dan terdapat terdapat tujuh orang yang penting bagi pembentukan dasar-
[EYD] adalah Itibangase Yosio) anggota istimewa berkebangsaan Jepang dasar konstitusi Indonesia nantinya.
berkebangsaan Jepang dan menjadi lainnya yang tidak memiliki hak suara Sidang-sidangnya kerap dilaksanakan di
Ketua Muda (Hoekoe Kaityoo) atau karena merupakan anggota istimewa Gedung Tyuuooo Sangi-in yang sekarang
Wakil Ketua Dokuritu Zyunbi Tyosa Kai atau luar biasa. Kedudukan Ichibangase disebut dengan Gedung Pancasila,
atau Badan Penjelidik Oesaha Persiapan Yoshio sebagaimana disebutkan oleh RM. Kementerian Luar Negeri, di daerah
Kemerdekaan (BPUPK). A.B. Kusuma (2004) adalah anggota Pejambon, Jakarta. Selain itu, terdapat
BPUPK adalah sebuah lembaga istimewa/luar biasa (Tokubetu Iin) yang pula sidang tidak resmi yang hanya
yang diumumkan mula keberadaannya memimpin tujuh anggota istimewa/luar dihadiri oleh 38 orang anggota BPUPK
pada tanggal 1 Maret 1945 oleh biasa berkebangsaan Jepang lainnya. yang berlangsung dalam masa reses
Panglima Tentara Jepang, Kumaciki Selanjutnya terdapat tujuh anggota antara sidang pertama dan sidang kedua
Harada yang pengangkatan pengurus tambahan BPUPK. untuk membahas rancangan pembukaan
dan anggota diumumkan (dilantik) pada BPUPK pernah melaksanakan dua UUD 1945 (Mukadimmah) yang dipimpin
29 April 1945 oleh Yuichiro Nagano kali pertemuan pleno yang resmi, yaitu oleh Ir. Soekarno.
Menyelamatkan Pernikahan,
atau Cerai Secara Damai
Singapura (nama resminya Republik “Indeks Kualitas Hidup” menempatkan rakyat, hanya pemilu 1993 yang pernah
Singapura), adalah sebuah negara pulau Singapura pada peringkat satu kualitas diselenggarakan sampai saat ini. Cabang
di lepas ujung selatan Semenanjung hidup terbaik di Asia dan kesebelas di legislatif pemerintah dipegang oleh
Malaya, 137 kilometer (85 mil) di utara dunia. Singapura memiliki cadangan parlemen.
khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini devisa terbesar kesembilan di dunia. Pemilihan parlemen di Singapura
terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di Negara ini juga memiliki angkatan memiliki dasar pluralitas untuk
utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia bersenjata yang maju. konstituensi perwakilan kelompok sejak
oleh Selat Singapura di selatan. Singapura Undang-Undang Pemilihan Parlemen
Pemerintahan dan Politik diubah tahun 1991.
adalah pusat keuangan terdepan
keempat di dunia dan sebuah kota dunia Singapura adalah sebuah republik Anggota parlemen (MP) terdiri dari
kosmopolitan yang memainkan peran parlementer dengan sistem pemerintahan anggota terpilih, non-konstituensi dan
penting dalam perdagangan dan keuangan parlementer unikameral Westminster dicalonkan. Mayoritas MP terpilih melalui
internasional. Pelabuhan Singapura adalah yang mewakili berbagai konstituensi. pemilihan umum dengan sistem pertama-
satu dari lima pelabuhan tersibuk di Konstitusi Singapura menetapkan melewati-pos dan mewakili Anggota
dunia. demokrasi perwakilan sebagai sistem Tunggal atau Konsituensi Perwakilan
Singapura memiliki sejarah politik negara ini. Partai Aksi Rakyat Kelompok (GRC).
imigrasi yang panjang. Penduduknya (PAP) mendominasi proses politik dan Singapura beberapa kali masuk
yang beragam berjumlah 5 juta jiwa, telah memenangkan kekuasaan atas sebagai salah satu negara dengan
terdiri dari Cina, Melayu, India, berbagai Parlemen di setiap pemilihan sejak tingkat korupsi terendah di dunia oleh
keturunan Asia, dan Kaukasoid. Sekitar menjadi pemerintahan sendiri tahun 1959. Transparency International.
42% penduduk Singapura adalah orang Freedom House menyebut Singapura Meski hukum di Singapura
asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sebagai “sebagian bebas” dalam diwariskan dari hukum Inggris dan India
sana. Pekerja asing membentuk 50% dari “laporan Freedom in the World” dan The Britania, dan meliputi banyak elemen
sektor jasa. Economist menempatkan Singapura pada hukum umum Inggris, dalam beberapa
Sebelum merdeka tahun 1965, tingkat “rezim hibrida”, ketiga dari empat kasus hukum ini keluar dari warisan
Singapura adalah pelabuhan dagang yang peringkat dalam “Indeks Demokrasi”. tersebut sejak kemerdekaan. Contohnya
beragam dengan PDB per kapita $511, Tampuk kekuasaan eksekutif adalah pengadilan oleh juri dihapuskan.
tertinggi ketiga di Asia Timur pada saat dipegang oleh kabinet yang dipimpin oleh Singapura memiliki hukum dan
itu. Setelah merdeka, investasi asing perdana menteri. Presiden Singapura, penalti yang meliputi hukuman korporal
langsung dan usaha pemerintah untuk secara historis merupakan jabatan yudisial dalam bentuk pencambukan
industrialisasi berdasarkan rencana bekas seremonial, diberikan hak veto tahun untuk pelanggaran seperti pemerkosaan,
Deputi Perdana Menteri Dr. Goh Keng 1991 untuk beberapa keputusan kunci kekerasan, kerusuhan, penggunaan obat-
Swee membentuk ekonomi Singapura seperti pemakaian cadangan nasional obatan terlarang, vandalisme properti,
saat ini. dan penunjukan jabatan yudisial. dan sejumlah pelanggaran imigrasi.
Economist Intelligence Unit dalam Meski jabatan ini dipilih melalui pemilu Singapura juga memiliki hukuman
mati wajib untuk pembunuhan tingkat 28 orang disebabkan oleh pelanggaran 1968. Undang-undang mendefinisikan
pertama, penyelundupan obat-obatan obat-obatan terlarang. Amnesty fungsi dan kekuatan dari tiga lembaga
terlarang, dan pelanggaran senjata api. menyebutkan 408 eksekusi antara 1991 Muslim kunci, yaitu Dewan Agama
Amnesty International mengatakan dan 2003 dari pemerintah dan sumber Islam Singapura, Registry of Muslim
bahwa “serangkaian klausa dalam lain dari jumlah penduduk sebanyak Pernikahan dan Pengadilan Syariah.
Undang-Undang Penyalahgunaan Obat- empat juta jiwa. Perbaikan dilakukan untuk UU pada
Obatan Terlarang dan Undang-Undang tahun 1999 dan 2009. Pada tahun
Pelanggaran Senjata Api berisi dugaan Syariah Court 1999, UU itu diubah untuk memperkuat
bersalah yang bertentangan dengan hak Ordonansi Muslim 1957 yang kekuasaan Pengadilan Syariah dan lebih
dianggap tidak bersalah hingga terbukti didirikan Pengadilan Syariah mulai banyak sumber daya yang disalurkan bagi
bersalah dan mengikis hak pengadilan beroperasi pada tanggal 25 November Mahkamah untuk mengelola backlog
yang adil”, dan memperkirakan bahwa 1958. Mahkamah Syariah awalnya kasus. Pada tahun 2009, KLSLM lagi-lagi
Singapura memiliki “kemungkinan ditempatkan di sebuah bungalow di Fort diubah untuk membuatnya lebih mudah
tingkat eksekusi tertinggi di dunia Canning Park bersama dengan Registry bagi umat Islam untuk menegakkan
bila dibandingkan dengan jumlah of Marriages Muslim. Pesanan dibuat oleh Pengadilan Syariah.
penduduknya”. Pada tanggal 1 Januari 1978, Perintah Mahkamah Syariah akan perlu
Pemerintah menyatakan bahwa Mahkamah Syariah dipindahkan ke Pearl lagi untuk didaftarkan di Pengadilan
Singapura memiliki hak berdaulat untuk Hill dan pada tahun 1988 pindah ke Negeri sebelum dilaksanakan. Individu
menentukan sistem yudisialnya dan Departemen Pengembangan Masyarakat, dapat mengajukan pengaduan Hakim itu
memaksakan sesuatu yang dianggap Pemuda dan Olahraga di Thomson di Pengadilan Negeri atas pelanggaran
sebagai hukuman yang pantas. Road. Pada tanggal 21 Desember 2009, perintah Mahkamah Syariah.
Pemerintah memiliki sengketa dalam Mahkamah Syariah pindah ke lokasi saat
beberapa poin laporan Amnesty. Mereka ini di Family Link @ Lengkok Bahru. Visi
berkata bahwa dalam lima tahun sampai Ordonansi Muslim 1957 dicabut Dalam visi yang tertulis di situsnya,
2004, 101 warga Singapura dan 37 warga oleh Administrasi Hukum Undang- Syariah Court Singapura berkomitmen
asing telah dieksekusi, semuanya kecuali Undang Muslim (KLSLM) pada bulan Juli akan terus meningkatkan proses
operasional untuk memenuhi, dan jika Ayat 135: Wahai orang-orang yang (2) Mahkamah memiliki yurisdiksi untuk
mungkin, melampaui harapan masyarakat. beriman! Jadilah kamu penegak memeriksa dan memutuskan semua
Kebijakan mutu menyediakan kerangka keadilan, menjadi saksi karena tindakan dan proses di mana semua
kerja untuk menetapkan dan meninjau Allah walaupun terhadap dirimu pihak adalah Muslim atau di mana
sasaran mutu dan ditinjau pada interval sendiri atau terhadap ibu bapak dan pihak menikah di bawah ketentuan
yang relevan untuk kesinambungan dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang hukum Islam dan yang melibatkan
kesesuaian. terdakwa) kaya ataupun miskin, sengketa yang berkaitan dengan -
maka Allah lebih tahu kemaslahatan (a) pernikahan;
Misi (kebaikannya). Maka janganlah kamu (b) perceraian dikenal dalam hukum
1. Untuk menyelamatkan pernikahan (to mengikuti hawa nafsu karena ingin Islam sebagai fasakh, cerai taklik,
save/salvage marriages) menyimpang dari kebenaran. Dan jika khuluk dan talak;
2. Untuk menyelesaikan perceraian kamu memutar balikkan (kata-kata) (c) pertunangan, pembatalan
secara damai (to settle divorces atau enggan menjadi saksi, maka pernikahan atau pemisahan
amicably) ketahuilah Allah Maha teliti terhadap peradilan;
3. Untuk memberikan hasil (to deliver segala apa yang kamu kerjakan. (d) disposisi atau pembagian harta
just outcomes). Ayat 136. Wahai orang-orang yang dalam perceraian atau pembatalan
beriman! Tetaplah beriman kepada Allah perkawinan, atau
Filosofi dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada (e) pembayaran Emas kawin, biaya
Pengadilan Syariah telah menjadi kitab (Al Qur’an) yang Allah turunkan pernikahan, pemeliharaan
institusi dalam menyelesaikan sengketa kepada Rasul-Nya, serta kitab yang dan hadiah yg menghibur atau
antara para pihak yang bercerai. diturunkan sebelumnya. Barang siapa mutaah.
Sehubungan dengan ini, telah menjadi ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, Proses
filosofi dari Pengadilan Syariah untuk
berjuang untuk keadilan dan untuk dan hari Kemudian, maka sungguh orang Setelah menghadiri sesi konseling,
mengelola secara adil dan efektif kasus itu telah tersesat sangat jauh. pemberitahuan pengangkatan akan
sebelumnya. Hal ini sejalan dengan ayat- Yurisdiksi dikirim ke pihak yang menunjukkan
ayat berikut dari Quran: - (1) Mahkamah harus memiliki yurisdiksi bahwa seseorang ingin melanjutkan
Perintah-perintah Allah dalam Al-Qur’an di seluruh Singapura. dengan perceraian. Dia harus mengajukan
Surat An Nisa’:
KONSTITUSI | 60 | |Januari
Maret 2014
surat panggilan yang berasal dari tanggal
yang ditetapkan dalam pemberitahuan
tersebut. Orang tersebut dikenal sebagai
Penggugat. Pada pertemuan tersebut,
penggugat diwajibkan untuk menyerahkan
semua dokumen yang relevan (kasus
pernyataan yaitu selesai dan semua
dokumen pendukung sebagaimana
tercantum dalam daftar di bawah) ke staf
Pengadilan. Jika dokumen dalam urutan,
Penggugat akan:
a. membayar biaya yang ditentukan dari
$ 58 ( jika Tergugat hadir) atau $ 87
( jika Tergugat tidak hadir)
b. menegaskan pernyataan kasus
c. diberikan salinan surat panggilan yang
berasal bersama-sama dengan surat
pengangkatan (penunjukan berikutnya
untuk mediasi atau konferensi pra-
sidang akan diperbaiki dalam waktu
12 minggu dari tanggal pengajuan
yang berasal panggilan)
d. Jika pernikahan tersebut terdaftar
di Singapura, pertemuan berikutnya
biasanya akan menjadi sesi mediasi.
Namun, jika alamat Tergugat tidak
diketahui atau Terdakwa memiliki
alamat di luar negeri atau pernikahan
tersebut terdaftar di luar negeri,
pertemuan berikutnya akan menjadi
konferensi pra-sidang
e. Waktu yang dialokasikan untuk
pengajuan surat panggilan hanya 20
menit. Penggugat mengisi formulir
laporan kasus sebelum tanggal
pengajuan. Pernyataan kasus akan
ditolak jika tidak lengkap. Penggugat
harus menyatakan “NA” pada Website Mahkamah Syariah
item pada laporan kasus yang
tidak berlaku untuk dirinya. Jika
pernyataan kasus tidak lengkap atau
jika Penggugat tidak menyediakan a. KTP / paspor yang masih berlaku f. Pinjaman hipotek perumahan
semua dokumen pendukung yang b. Dokumen asli dan fotokopi Surat g. Pernyataan properti (berlaku untuk
diperlukan, tanggal pemanggilan Nikah atau Pencabutan Sertifikat pemilik properti pribadi saja)
berikutnya yang diberikan akan Perceraian dikeluarkan oleh Registry h. Pernyataan kasus (dalam form 7/8)
tergantung pada slot yang tersedia. of Muslim Pernikahan i. Biaya pengajuan (Nets atau CashCard)
f. Penggugat telah hadir dan tepat c. Akta asli Kelahiran Anak
waktu pada hari pengajuan, yang d. Pernyataan CPF terakhir yang Referensi:
tidak hadir kasusnya akan ditutup menunjukkan rincian Skema https://app.syariahcourt.gov.sg
Perumahan http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura
Dokumen yang harus dibawa saat
e. Pernyataan CPF terbaru tentang
mengajukan cerai:
investasi rekening dan pensiun anda
Pelopor Terjemahan
KUHP Berbahasa
Belanda
Miftakhul Huda
Redaktur Majalah Konstitusi
keberadaannya ditempatkan pada tiap-tiap
T
Prof. Moeljatno dan R. Sugandhi. Adapun
idak banyak yang tahu Wetboek pengadilan negeri.
buku Tresna Azas-azas hukum pidana:
van Strafrecht voor Indonesie disertai pembahasan beberapa perbuatan
Pelopor Terjemahan
yang dinyatakan berlaku bagi pidana jang penting yang terbit pada
semua warga negara Indonesia Buku ini diterbitkan Fadjar Surakarta 1950-an hanya memberi komentar pasal-
berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun pada 1951 saat berlaku Undang-Undang pasal penting. Buku-buku teks hukum
1946 berbahasa Belanda. Berdasarkan UU Dasar Sementara 1950. Masa tersebut pidana yang membahas hukum pidana
ini, namanya diubah menjadi Kitab Undang- memiliki rentang waktu tidak jauh dari secara sistematis banyak dilakukan oleh
Undang Hukum Pidana atau disingkat kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. ahli hukum awal pelopor misalkan Karni,
dengan KUHP dengan perubahan dan Sehingga terjemahan Indonesia Wetboek Moeljatno, M.H. Tirtaamidjaja, Wirjono
perbaikan. van Strafrecht voor Indonesie tergolong Prododjodikoro dan lainnya.
Semula Wetboek van Strafrecht pionir membantu penegak hukum sesudah
voor Indonesie berasal dari Wetboek van kemerdekaan yang banyak tidak mengerti Masalah Tafsir
Strafrecht voor Nederlansch Indie yang bahasa Belanda. Terjemahan Dali Mutiara membantu
bersemangatkan KUHP Belanda yaitu Berdasarkan penelusuran penulis, penegak hukum memahami KUHP
Nederlandsch Wetboek van Strafrecht pada 1950-an terdapat buku Kitab undang- berbahasa Belanda. Tetapi tidak segera
yang berlaku pada 1886 setelah Belanda undang hukum pidana (bagi Indonesia) dilakukan ada penerjemahan resmi dan
merdeka dari Perancis. KUHP Belanda juga dengan penjelasan tentang pengetahuan upaya kodifikasi hukum pidana nasional,
asasnya sama dengan Code Penal yang mengenai fatsal-fatsal jang berguna bagi terjemahan perorangan ini menimbulkan
disusun masa Napoleon Bonaparte pada para pegawai kehakiman, kedjaksaan, masalah tersendiri. Penegak hukum akan
abad 19. kepolisian, pamong pradja karya W.F.L. menggunakan tafsir mana yang disukainya.
UU 1/1946 tidak menerjemahkan Buschkens. Dengan judul sama, penulisnya Tercatat tidak hanya penerjemahan Dali
isi Wetboek van Strafrecht voor Indonesie, juga tercatat atas nama W.F.L. Buschkens Mutiara, tetapi banyak terjemahan oleh
tetapi hanya menyatakan beberapa kata dan R. Soesilo. polisi, jaksa dan para ahli hukum pidana.
tidak berlaku disesuaikan dan berbagai KUHP terjemahan R. Soesilo, Misalkan saja Pasal 160 KUHP,
perubahan materi terkait beberapa hal yang sang polisi ini praktiknya banyak dipakai Dali Mutiara menyatakan, “Barangsiapa
bertentangan dengan kedudukan Indonesia di kalangan praktisi hukum dengan judul yang dengan lisan atau dengan tulisan
sebagai negara merdeka. Hal yang tidak Kitab Undang-Undang Hukum Pidana menghasut dimuka umum, supaya orang
bisa diingkari, meskipun UU ini menjanjikan (KUHP): Serta Komentar-Komentarnya melakukan sesuatu perbuatan yang dapat
pemerintah akan menyusun KUHP Lengkap Pasal Demi Pasal. Buku Soesilo dihukum atau melawan kuasa umum dengan
nasional, kenyataannya 79 tahun merdeka ini jika dibandingkan Dali Mutiara, memiliki kekerasan, supaya jangan menurut sesuatu
kita memakai KUHP berbahasa Belanda keunggulan dengan komentar tiap kata peraturan undang2 atau perintah jabatan,
dengan terjemahan berbeda-beda. dan kalimat berdasarkan perkembangan yang diberikan menurut peraturan undang2,
Buku berjudul K.U.H.P. Kitab ilmu pengetahuan hukum pidana dan dihukum dengan hukuman penjara selama-
Undang-Undang Hukum Pidana Republik yurisprudensi. Terjemahan Soesilo banyak lamanya enam tahun atau denda sebanyak-
Indonesia merupakan terjemahan Dali memiliki kesamaan dengan Dali Mutiara. banyaknya tiga ratus rupiah. CP. 102, 202 v,
Mutiara atas kitab hukum tersebut. Dali Selain dua buku diatas, penerjemahan 217, 285, 289, 293).”
Mutiara adalah Jaksa Kepala Pengadilan dan komentar KUHP setelah tahun 1950-an Apabila dibandingkan dengan
Negeri, sebagaimana kedudukan jaksa saat banyak dilakukan. Sebut saja buku paling R. Soesilo, meskipun sama-sama
tersebut bukan sebagai “hakim”, tetapi banyak digunakan dari ahli hukum pidana menggunakan istilah “menghasut”,
H
ukum tentang Pemilihan the making) sehingga harus serta peka PKI; memberikan kesempatan kepada
Umum (Pemilu) di Indonesia terhadap perubahan yang terjadi di mantan terpidana untuk menjadi calon bagi
telah berkembang dengan masyarakat, baik lokal, nasional maupun jabatan-jabatan yang dipilih; memberikan
sangat cepat. Perkembangan global. Karakter ini terlihat dari putusan kesempatan kepada calon perseorangan
ini tidak saja akibat makin agresifnya MK mengembalikan hak pilih sebagai dalam Pemilukada; mendiskualifikasi
lembaga legislasi tetapi juga karena sangat salah satu hak asasi manusia para bekas calon yang tidak jujur terkait jati dirinya
progresifnya Mahkamah Konstitusi (MK) anggota organisasi terlarang PKI atau pernah dipidana dalam perkara Pemilukada
dalam melahirkan putusan terkait Pemilu. yang terlibat, baik secara langsung Kabupaten Bengkulu Selatan; serta
Langkah Janedjri M. Gaffar, menerbitkan maupun tidak langsung dalam G30S/ memberikan sanksi diskualifikasi karena
buku ini merupakan upaya untuk PKI. Putusan MK tersebut mengakhiri pelanggaran yang selain bersifat sistematis,
mensistematisasi hukum Pemilu yang diskriminasi yang ada sejak masa awal terstruktur, dan masif, juga dilakukan
terserak di banyak putusan MK sehingga Orde Baru. Sebagai putusan hukum, dengan cara teror dan intimidasi yang
menjadi lebih mudah dipahami. Putusan- Putusan MK telah diorientasikan untuk melanggar hak rasa aman warga Negara di
putusan MK tersebut secara garis besar kepentingan pemenuhan hak asasi Kabupaten Kotawaringin Barat.
terdiri dari putusan tentang perselisihan manusia yang tidak boleh didiskriminasi Ketiga, karakter hukum progresif
hasil Pemilu (PHPU) dan putusan tentang tanpa ada putusan pengadilan. yang memberikan perhatian besar
pengujian undang-undang (PUU). Dari Begitu juga dengan putusan MK yang pada peranan perilaku manusia dalam
rangkaian putusan yang disistematisasi menyatakan bahwa hak memilih dan hak hukum. Hal ini terlihat dari putusan MK
tersebut terlihat bahwa telah lahir dipilih adalah hak yang dilindungi oleh mengenai hubungan antara KPUD dan
beberapa prinsip hukum baru yang terkait konstitusi, dan tidak dapat ditiadakan DPRD, sehingga untuk penyelenggaraan
Pemilu sebagai mekanisme penting karena alasan administratif, yaitu tidak Pemilukada yang Jurdil, KPUD tidak
negara demokrasi konstitusional. Prinsip terdaftar di DPT. Putusan ini dibuat boleh bertanggungjawab kepada DPRD
baru ini lahir dari berbagai terobosan untuk kepentingan pemenuhan hak yang merupakan lembaga politik.
hukum, baik menyangkut hukum memiilih dan hak dipilih yang terancam Kemudian terlihat juga dari putusan
materiil maupun hukum formil dalam karena persoalan administratif. Contoh MK yang menegaskan
penyelesaian sengketa Pemilu. lain yang menunjukkan karakter kewenangan
Prinsip baru tersebut menunjukkan bahwa hukum adalah untuk manusia Bawaslu
bahwa putusan MK terkait Pemilu adalah putusan MK yang menyatakan
sangat diwarnai oleh beberapa karakter bahwa aturan hukum tidak boleh
yang menjadi penyangga utama hukum merenggut hak seseorang
progresif, yaitu: pertama, hukum selamanya karena tindak
adalah untuk manusia dan bertujuan pidana yang pernah dilakukan
untuk kesejahteraan dan kebahagiaan orang tersebut. Putusan ini
manusia sehingga memandang hukum dilandasi oleh argumentasi
selalu dalam proses menjadi (law in bahwa larangan seseorang
yang pernah dipidana karena
tindak pidana yang diancam
Judul buku : hukuman penjara lima tahun
atau lebih, bertentangan dengan
Hukum Pemilu Dalam
Yurisprudensi prinsip persamaan di hadapan
Mahkamahkonstitusi hukum (equality before the law).
Karakter ini juga semakin kuat
Penulis : Janedjri M. Gaffar
Penerbit : Konstitusi Press
diperlihatkan melalui putusan MK
Terbitan : 2013 yang menyatakan bahwa pelaksanaan
Tebal : xvi + 236 Hlm Pilkada dapat menyesuaikan
dengan kondisi masyarakat, dengan
S
masih tetap diberlakukan. Sementara melalui penelitiannya.
tudi dan penelitian tentang itu, para legislator atau birokrat yang Oleh karena lingkup dan peran
Mahkamah Konstitusi (MK) ada masih belum terbiasa untuk PIL cukup luas dalam ranah kepentingan
terkait pengujian undang- menjunjung dan memperhatikan hak-hak publik, maka Dibley memfokuskan
undang seringkali menjadikan konstitusional warga negaranya. Dengan penelitiannya hanya pada isu kebebasan
aktor atau obyek internal adanya permohonan dari PIL maka berekspresi. Dirinya menganalisa empat
sebagai fokus di dalam kajiannya, setidaknya forum di MK dapat meminta perkara yang menarik perhatian publik
misalnya tentang kewenangan atau pertanggungjawaban pemerintah dan luas di Indonesia, yaitu pencemaran
putusan-putusan MK. Padahal, menurut DPR terhadap produk legislasi yang nama baik dalam KUHP dan UU ITE,
para sarjana sosiologi hukum, untuk dihasilkannya. pengujian UU Pornografi, dan pengujian
mengetahui apakah proses pengujian Peran PIL juga tidak terlepas dari UU Kejaksaan terkait pelarangan
undang-undang telah berjalan secara sejarah perkembangan pengujian undang- buku. Metode yang digunakan dalam
efektif di tengah-tengah masyarakat, undang di Indonesia. Pada tahap awal penelitiannya berupa kajian empiris dan
perlu juga dikaji mengenai faktor periode reformasi, berbagai lembaga kepustakaan. Wawancara terbuka dan
eksternalnya, yaitu para individu dan swadaya masyarakat dan pengacara tertutup dilakukan kepada para advokat
organisasi yang sering berinteraksi publik saat itu ikut memengaruhi pro-bono yang terlibat langsung dalam
dengan MK dalam proses berperkara di pemerintah untuk membentuk sistem keempat kasus tersebut. Untuk menjaga
persidangan. pengujian undang-undang terhadap UUD obyektivitas, wawancara juga dilakukan
Atas dasar itulah, Arjuna Dibley 1945. Mereka juga melakukan lobbying terhadap para profesional hukum yang
kemudian melakukan penelitian mengenai kepada DPR agar badan hukum publik dinilai mampu mengobservasi peran PIL
pengujian undang-undang di MK dengan diberikan kedudukan hukum dalam dalam proses berperkara di MK.
titik analisa pada peran suatu kelompok berperkara di MK. Oleh karena itu, sejak
masyarakat yang cukup penting dan aktif MK didirikan pada 2003, PIL telah dan Perkembangan PIL di Indonesia
dalam berperkara di MK, yaitu public terus mengadvokasi berbagai perkara Konsep untuk menggunakan
interest litigants (PIL). Di Indonesia, PIL publik, termasuk atas dasar kebebasan pengadilan untuk mengadvokasi
seringkali juga disebut sebagai public berekspresi. kepentingan publik pertama kali
interest lawyer atau pengacara pembela Perkara-perkara yang terkait berkembang di Amerika Serikat pada
kepentingan publik. Mereka umumnya dengan kebebasan berekspresi seringkali periode Civil Rights movement. Sejak
adalah para advokat yang memberikan dirujuk oleh para peneliti dan organisasi saat itu, keberadaan PIL meluas ke
Kolom “Khazanah” merupakan rubrik yang menguraikan hasil penelitian ataupun kajian ilmiah yang dilakukan oleh para
peneliti di luar Indonesia terkait dengan tema konstitusi. Rubrik ini dimaksudkan untuk mengetahui berbagai pandangan dan perspektif
akademis yang berkembang di luar Indonesia terhadap keberadaan Mahkamah Konstitusi ataupun pelaksanaan sistem Konstitusi di
Indonesia. Tulisan ini juga ditujukan sebagai materi literature review yang dapat digunakan oleh para mahasiswa, peneliti, ataupun
para praktisi hukum konstitusi sebagai bahan referensi akademis ataupun studi lanjutan. Rubrik ini diasuh oleh Pan Mohamad Faiz,
Peneliti di Mahkamah Konstitusi yang kini tengah menempuh program PhD di bidang Hukum Tata Negara dan menjadi Peneliti pada
Center for International, Public and Comparative Law (CPICL) di School of Law, University of Queensland, Australia.
Yurisprudensi (5)
H
ukum acara Mahkamah Pilkada langsung itu merupakan penghitungan suara yang ditetapkan
Konstitusi dalam menangani perluasan pengertian Pemilu sebagaimana oleh Termohon yang mempengaruhi: a.
perkara Perselisihan Hasil dimaksud Pasal 22E UUD 1945, penentuan Pasangan Calon yang dapat
Pemilihan Umum (PHPU) perselisihan mengenai hasilnya menjadi mengikuti putaran kedua Pemilukada;
mengalami perkembangan pesat. bagian dari kewenangan MK dengan atau b. terpilihnya Pasangan Calon
Perkembangan tersebut berasal dari ketentuan Pasal 24C ayat (1) UUD sebagai kepala daerah dan wakil
hukum yang terbentuk dari putusan- 1945. Kedua, Pilkada langsung itu bukan kepala daerah”. Mengenai apakah MK
putusan MK dalam fungsi pengujian Pemilu dalam arti formal yang disebut memeriksa semua pelanggaran dalam
undang-undang (PUU) dan mengadili dalam Pasal 22E UUD 1945 sehingga tahapan Pemilu dan dapat memeriksa
perkara PHPU, baik PHPU Anggota perselisihan hasilnya ditentukan sebagai dan mengadilinya merupakan pokok
DPR, DPD, dan DPRD, PHPU Presiden tambahan kewenangan Mahkamah persoalan yang disengketakan atau
dan Wakil Presiden, dan PHPU Kepala Agung sebagaimana dimungkinkan Pasal fundamentum petendi.
Daerah sejak 2008. 24A ayat (1) UUD 1945. Oleh karena itu, Dalam hal mengenai luas pokok
Janedjri M. Gaffar dalam bukunya Pasal 106 ayat (1) sampai dengan ayat (7) disengketakan di MK, lembaga ini dalam
Hukum Pemilu dalam Yurisprudensi UU 32/2004 yang mengatur sengketa yurisprudensinya menentukan bahwa
Mahkamah Konstitusi (2013) membahas Pilkada yang menjadi kewenangan MA kewenangan MK memutus perkara
secara sistematis perkembangan tidak bertentangan dengan konstitusi. PHPU Kepala Daerah tidak hanya dari
putusan-putusan yang berimpilkasi Selanjutnya berdasarkan isi buku Pasal 106 ayat (2) UU Nomor 32 Tahun
besar dan mendorong perkembangan Janedjri tersebut dimasukkan putusan 2004 tetapi juga dari Pasal 24C UUD
penting dalam hukum Pemilu. Misalkan yang tergolong yurisprudensi mengenai 1945. Dalam pertimbangan putusan
saja dalam perkara Nomor 072-073/ hukum acara PHPU (termasuk materi ini, pengertian memutus perselisihan
PUU-II/2004, mengenai pengujian UU hukum tata negara) yaitu putusan terkait “hasil Pemilu” mempunyai pengertian
32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan MK memutus perkara yang lebih luas dibandingkan dengan
MK dalam pertimbangannya menegaskan PHPU Kepala Daerah, khususnya dalam pengertian memutus perselisihan “hasil
bahwa Pilkada langsung menurut memberikan sanksi atas pelanggaran penghitungan suara” sebagaimana
MK tidak termasuk dalam kategori Pemilu. Dalam putusan PUU yang dimaksud dalam UU 12/2008. Pemilu
Pemilu sebagaimana dimaksudkan diajukan oleh pasangan calon kepala mencakup proses mulai dari tahap
Pasal 22E UUD 1945. Namun Pilkada daerah Kotawaringin Barat, tertuang persiapan, pelaksanaan, dan tahap
langsung adalah Pemilu secara materiil dalam Putusan MK Nomor 75/PUU- akhir hasil Pemilu. Penghitungan suara
untuk mengimplementasikan Pasal VIII/2010, tanggal 30 Maret 2011, MK hanya salah satu bagian dari tahap akhir
18 UUD 1945. Oleh karena itu dalam memberikan batasan perkara PHPU Pemilu. Semua proses tersebut saling
penyelenggaraan Pilkada dapat berbeda Kepala Daerah. Putusan ini menurut memengaruhi yang berujung pada
dengan Pemilu sebagaimana dimaksud penulis, sebenarnya terkait dasar dalam hasil Pemilu. Dengan demikian, apabila
dalam Pasal 22E UUD 1945. menentukan fundamentum petendi, semua proses dijalankan sesuai dengan
Sebagai pilihan kebijakan hukum bukan terkait objektum litis (objek asas Luber dan Jurdil, hasilnya pun
terbuka, Mahkamah berpendapat sengketa) perkara PHPU Kepala Daerah, akan mencerminkan kebenaran yang
bahwa pembuat undang-undang dapat karena objek perkara PHPU sudah sesungguhnya. Sebaliknya, jika Pemilu
menentukan, sebagai berikut: pertama, ditetapkan dengan jelas mengenai “hasil diselenggarakan tanpa memenuhi asas
D
i balik keseriusan Rapat Kerja Kepaniteraan
dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi
(MK) 2014, Jum’at 14 Februari 2014 hingga
Minggu 16 Februari 2014, di Pusat Pendidikan
Pancasila dan Konstitusi MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat,
menyisakan cerita unik dan lucu. Pada sesi 1 Raker MK
2014 yang membahas persiapan MK dalam menghadapi
pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) 2014, staf Biro
Perencanaan dan Pengawasan, Rinaldi, yang baru pertama
kali mengikuti Raker MK sempat panik dan gugup dalam
menyampaikan materi sehingga tidak sengaja menghapus
data yang ada dalam flashdisknya.
“File saya ada yang hilang,” ujar Rinaldi. Sekertaris
Jenderal (Sekjen) MK, Janedjri M Gaffar, yang duduk di
samping Rinaldi jeli terhadap apa yang terjadi. Sekjen MK
pun berseloroh, “Mungkin yang menghapus Panitera MK,”
Nostalgia Gelar Doktor canda Janedjri. Para pegawai lain yang tersadar kejadian
itu pun tersenyum setelah sempat ikut serius terhadap
A
peristiwa itu .
da kejadian menarik ketika pembukaan
Ilham WM
Bimbingan Teknis Legislatif 2014 untuk Partai
Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang
berlangsung pada Selasa (11/2) di Gedung
Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi MK, Cisarua
MK. Dalam acara yang dibuka oleh Wakil Ketua MK Arief
Hidayat tersebut, ia mengenang pernah terlibat dalam
tim yang menggodok gelar Honoris Causa di bidang ilmu
ekonomi dari Universitas Diponegoro pada 2007 lalu
tersebut.
”Saya ikut menggodok gelar doktor Pak Sutiyoso di
UNDIP. Beliau juga berprestasi karena juga mendapat gelar
dari Busan University, Korea,” imbuh Arief.
Gelar doktor honoris causa di bidang ekonomi
diberikan kepada Sutiyoso karena dianggap berhasil
mengembangkan perekonomian Jakarta. Sutiyoso dinilai
sukses menjalankan konsep megapolitan Jabodetabekjur
atau Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Cianjur.
Lulu Anjarsari
Reydonizar Moenek
Harus MK Yang Selesaikan Sengketa Pemilukada
R
eydonizar Moenek kembali menegaskan kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam menyelesaikan
sengketa Pemilukada. UUD 1945 pasal 24C memang hanya menyebutkan bahwa MK
berwenang memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum, dan tidak menjelaskan
tentang kewenangan MK menangani sengketa Pemilukada. Namun pasca dikeluarkannya
Pemilukada dari rezim Pemerintahan Daerah, maka otomatis Mahkamah Agung tidak lagi
berwenang mengadili gugatan Pemilukada dan Mahkamah Konstitusi menjadi pihak yang
berkewajiban memutus sengketa Pemilukada.
Selain itu, pria yang akrab disapa Doni ini mengatakan, diserahkannya tugas memutus
sengketa Pemilukada ke MK karena putusan MK yang bersifat final dan mengikat, dapat mencegah
terjadinya gugatan berkepanjangan yang kerap menimbulkan masalah dan kontroversi di tengah
masyarakat.
Pihaknya berharap Putusan MK yang tidak memberikan ruang bagi penggugat
untuk mengajukan banding maupun kasasi, dapat memberikan jaminan dan kepastian
hukum serta menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat
guna menyelenggarakan Pemerintahan Daerah
yang berdaulat.
Julie
S
ekjen Partai Damai Aceh, Khaidir Rizal Jamal optimis Mahkamah Konstitusi dapat menjalankan tugasnya menyelesaikan
sengketa hasil Pemilu 2014 dengan tepat waktu dan profesional. Keyakinan ini disampaikannya saat menghadiri
Bimbingan Teknis Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilu 2014 yang digelar MK di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi
MK di Cisarua, Bogor 11 Maret 2014. “Di bawah Kepemimpinan Hamdan Zoelva, saya yakin MK
bisa kembali pulih kredibilitasnya. Mudah-mudahan bisa kembali seperti dulu.” ucapnya saat
ditemua Media MK.
Khaidir menyebut Pemilu 2014 ini menjadi ajang pembuktian bagi MK untuk kembali
bangkit merebut kepercayaan masyarakat. Salah satu hal yang harus menjadi fokus utama
MK menurutnya adalah menjaga objektivitas dalam memutus perkara-perkara hasil pemilu.
Khaidir berharap, MK dapat menjaga kredibilitasnya sebagai benteng terakhir pencari
keadilan dengan menutup celah terjadi praktik-praktik kecurangan. Selain itu, ia juga
meminta agar MK dapat lebih membuka akses bagi para pencari keadilan yang berada di
pelosok dan desa-desa terpencil yang terkendala jarak dan dana untuk berperkara. “Ketika
terjadi sengketa Pemilu, ada pihak yang dirugikan padahal mereka berada dipihak yang benar,
namun mereka tidak bisa berperkara ke MK karena lokasi mereka yang jauh. Saya harap, MK punya
solusi untuk mengatasi kendala seperti ini,” ujarnya penuh harap.
Julie
Menjaga Pengawal
Konstitusi
P
ADA 13 Februari 2014 yang publik terbelah antara pro dan UU Nomor 4 Tahun 2014 tentang
lalu, Mahkamah Konstitusi kontra, bahkan sudah ada pihak yang Penetapan Perppu Nomor 1 Tahun
(MK) telah menjatuhkan mengajukan permohonan pengujian ke 2013 bertentangan dengan UUD 1945
putusan penting, yaitu putusan MK. DPR menyetujui perppu menjadi dan tidak memiliki kekuatan hukum
pembatalan UU Nomor 4 Tahun 2014 UU melalui voting, dan akhirnya MK mengikat.
tentang Penetapan Perppu Nomor 1 memutus membatalkan perppu itu. Putusan ini dilandasi pertimbangan
Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua hukum, baik secara materiil maupun
atas UU Nomor 24 Tahun 2003. Pertimbangan Hukum Putusan secara formil. Dari sisi materiil, terdapat
Putusan itu penting karena terkait Perppu Nomor 1 Tahun 2013 mengatur tiga argumentasi pokok yang dimuat
dengan isu utama kehidupan bernegara, tiga substansi utama. Pertama, perubahan dalam pertimbangan hukum. Pertama,
yaitu tatanan kelembagaan negara. Wajar pengaturan seleksi calon hakim konstitusi mekanisme seleksi hakim konstitusi
saja jika putusan itu mendapat perhatian dengan menambahkan mekanisme melalui Panel Ahli yang dibentuk KY
publik dan melahirkan opini pro dan seleksi oleh Panel Ahli yang dibentuk telah mengambil alih wewenang DPR,
kontra. Putusan pembatalan UU Nomor oleh Komisi Yudisial (KY). Kedua, Presiden, dan MA yang ditentukan
4 Tahun 2014, yang pada pokoknya penambahan persyaratan calon hakim konstitusi sebagai lembaga yang
membatalkan Perppu Nomor 1 Tahun konstitusi, tidak menjadi anggota partai berwenang mengajukan calon hakim
2013, adalah babak akhir rangkaian politik sekurang-kurangnya tujuh tahun konstitusi. Kedua, keterlibatan KY dalam
peristiwa hukum dan politik yang dialami terakhir. pembentukan MKHK akan mengganggu
oleh MK setelah mantan Ketua MK Ketiga, pengaturan pembentukan independensi MK sebagai lembaga
(AM) ditangkap KPK. Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi peradilan.
Presiden mengeluarkan (MKHK) dengan melibatkan peran MK menegaskan kembali
perppu dengan alasan utama untuk KY. Amar Putusan MK Nomor 1-2/ kedudukan KY yang telah dimuat dalam
mengembalikan marwah MK. Opini PUU-XII/2014 menyatakan keseluruhan putusan sebelumnya, yaitu lingkup