Anda di halaman 1dari 92

Daftar Isi

http://www.mahkamahkonstitusi.go.id

Edisi Maret 2012 No.62


Konstitusi Maya ............... 5
Opini ....................................... 6
Laporan Utama ................. 8
Ruang Sidang...................... 12
Catatan Perkara............... 49
Jejak Konstitusi................. 53
Gelar Mahfud MD............. 55
Aksi ....................................... 58
Cakrawala............................ 77
Ragam Tokoh....................... 79
Konstitusiana..................... 80
Pustaka Klasik .................. 81
LAPORAN UTAMA . ........................................................... 8 Pustaka.................................... 83

Wakil Menteri (In)Konstitusional? Kamus Hukum...................... 85


Catatan MK . ......................... 87
Wakil menteri ibarat di ujung tanduk. Bagaimana tidak, saat ini nasibnya sedang
dipertaruhkan oleh ketukan palu Mahkamah Konstitusi. Namun sebelum Mahkamah
memutuskan, ada baiknya kita menyimak perdebatan yang tersaji dalam persidangan
selama ini. Pandangan dari masing-masing pihak cukup memberikan gambaran betapa
persoalan ini tak sederhana. Hal ini tersaji dalam Laput kali ini.

KONSTITUSI MAYA .......................................................... 5


www.wartadunia.com
Koran Online
www.imm.or.id
Kelahirannya Direstui Soekarno
Ruang Sidang ................................................................ 13
MK Tolak
Permohonan Halimah
Jejak konstitusi ............. 53
Pieter Frederich Dahler
Pejuang Kesetaraan Peranakan
Nasionalis
Kulit Muka: Hermanto (Desain)
Maret 2012 KONSTITUSI 1
Salam Redaksi

Dewan Pengarah:
Moh. Mahfud MD.
Achmad Sodiki
Harjono
Maria Farida Indrati
M. Akil Mocthar
Muhammad Alim
Ahmad Fadlil Sumadi
Hamdan Zoelva
Anwar Usman

M
Penanggung Jawab: Janedjri M. Gaffar
Pemimpin Redaksi: Saiful Bachri
ajalah KONSTITUSI tak henti-hentinya kembali
Wakil Pemimpin Redaksi: Budi A. Djohari memberi informasi-informasi menarik dan bermanfaat
Redaktur Pelaksana: Heru Setiawan bagi pembaca. Bulan Maret ini saja, rubrik ‘Laporan
Redaktur: Miftakhul Huda
Utama’ menampilkan berita “Wakil Menteri (In)
Nano Tresna Arfana Konstitusional?” Pengujian Pasal 10 UU No. 39/2008
Nur Rosihin Ana tentang Kementerian Negara itu apakah dinyatakan
Dodi H oleh Pemohon bertentangan dengan Konstitusi.
Reporter: Abdullah Yazid “Pasal 17 UUD 1945 tidak mengenal istilah jabatan wakil menteri, sehingga
Lulu Anjarsari P pengangkatan wakil menteri yang dilakukan oleh Presiden pada Kabinet Indonesia
Yusti Nurul Agustin
Bersatu Jilid II, bertentangan dengan konstitusi Republik Indonesia,” ujar kuasa
Shohibul Umam
hukum Pemohon M. Arifsyah Matondang, dalam sidang pendahuluan. Selain itu,
Fotografer: Gani kata dia, pengangkatan jabatan wakil menteri hanyalah akan menaikkan anggaran
Yogi Djatnika untuk kantor kementerian.
Andhini Sayu Fauzia
Masih terkait dengan Wakil Menteri, Pemohon juga beranggapan, jabatan
Fitri Yuliana
Annisa Lestari wakil menteri dapat diindikasikan sebagai politisasi pegawai negeri sipil, dengan
modus operandi: membagi-bagi jabatan wakil menteri dalam kalangan dan
Kontributor: Ardli Nuryadi
Rita Triana lingkungan presiden, termasuk kroni-kroni Presiden. Namun, memasuki sidang
Fitri Yuliana kedelapan, Mahkamah belum memutuskan perkara ini.
Selanjutnya pada rubrik ‘Ruang Sidang’ ditampilkan berita-berita aktual dan
Desain Visual: Herman To bisa dijadikan pegangan konstitusi, antara lain “MK Tolak UU Perkawinan.” Pada
Rudi
Syawaludin intinya, pengujian yang dilakukan oleh Halimah Agustina istri Bambang Trihatmojo
Nur Budiman oleh Mahkamah dinyatakan tidak beralasan hukum. Makna sepanjang frasa, “Antara
Teguh suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran ...” menurut
Distribusi: Mahkamah justru memberikan salah satu jalan keluar ketika suatu perkawinan tidak
Fitri Y lagi memberikan kemanfaatan.
Alamat Redaksi: Berita ‘Ruang Sidang’ lainnya, misalnya berita berjudul “Pemerintah: RSBI
Gedung MK dan BSI Tidak Menimbulkan Diskriminasi dan Kastanisasi.” Namun menurut
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Pemohon Pasal 50 ayat (3) UU No. 20/2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional,
Jakarta Pusat yang di dalamnya ada pengaturan RSBI dan SBI bertentangan dengan UUD 1945.
Telp. (021) 2352 9000 Sementara dalam rubrik ‘Aksi’ dihadirkan berita “Dua belas Ormas Uji
Fax. 3520 177 Konstitusionalitas UU Migas Ke MK.” Topik ini menjadi isu paling hangat dan
email: bmkmkri@mahkamahkonstitusi.go.id
www. mahkamahkonstitusi.go.id
menyita perhatian publik karena bertepatan dengan hiruk pikuk rencana kenaikan
harga BBM. Di sisi lain, putusan Mahkamah tentang UU Perkawinan yang
dimohonkan oleh Aisyah Mochtar alias Machica Mochtar dinilai oleh sebagian
masyarakat melegalkan perzinaan, namun komentar-komentar tersebut ditanggapi
langsung oleh hakim konstitusi.
Demikian pengantar redaksi dari Majalah KONSTITUSI Edisi Maret 2012.
Akhir kata, kami mengucapkan Selamat Membaca!

2 KONSTITUSI Maret 2012


EDITORIAL

Dilema Jabatan Wakil Menteri

S
ejak Presiden dengan pemerintahan sebelumnya. Karena pemerintahan sekarang
Susilo Bambang lebih demokratis, menurut mantan Kepala Badan Kepegawaian
Yudhoyono mengocok Negara itu, dibutuhkan sistem kepegawaian yang berbeda.
ulang anggota Adanya intervensi politik dalam bidang kepegawaian,
kabinet, Oktober tahun lalu, menurut Sofian, memunculkan dua cabang jabatan, yaitu jabatan
konstitusionalitas jabatan karir dan jabatan negara. Jabatan karir, lanjut dia, ditujukan
wakil menteri dipertanyakan untuk PNS yang menduduki jabatan struktural, fungsional, dan
kembali. Terlebih lagi, pada administratif. Sedangkan jabatan negara terbuka untuk semua
saat itu Presiden mengangkat warga negara yang sebagian dipilih oleh rakyat dan sebagian lain
20 wakil menteri. Masalah ditunjuk oleh presiden.
tersebut kemudian dibawa ke Masalahnya, menurut dia, UU Kepegawaian Negara
Mahkamah Konstitusi (MK) mengatur jabatan wakil menteri sebagai jabatan karir eselon yang
oleh Adi Warman dan H. TB. terbuka hanya untuk PNS. Konsekuensinya, jabatan tersebut harus
Imamudin, yang masing-masing diisi orang yang memenuhi persyaratan sesuai hierarki birokrasi
adalah Ketua Umum Gerakan Nasional Pemberantasan Tindak pemerintah. Sebenarnya, tutur Sofian, ada jalan keluar untuk
Pidana Korupsi (GN-PK) dan sekretaris jenderalnya. mengangkat wakil menteri yang bukan pejabat karir.
Kedua pemohon mempertanyakan konstitusionalitas jabatan Sofian mengungkapkan, presiden memiliki kewenangan
wakil menteri yang diatur dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor mengangkat jabatan non-PNS dengan cara memberi pangkat lokal
39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara. Pemohon menilai, atau lebih tinggi atau sama dari pejabat-pejabat di bawah calon
ketentuan tersebut bertentangan dengan Pasal 17 Undang-Undang wakil menteri tersebut. Kewenangan tersebut, lanjut dia, pernah
Dasar 1945. Permohonan pengujian undang-undang yang tercatat dilakukan oleh Presiden Soeharto maupun Presiden Habibie. Ia juga
dengan nomor perkara 79/PUU-IX/2011 itu saat ini masih menambahkan bahwa hingga kini kewenangan itu belum dicabut.
diperdebatkan di Ruang Sidang MK. Sedangkan Agun Gunanjar Sudarsa, Ketua Pansus RUU
Bagi Pemohon, jabatan wakil menteri dapat diindikasikan Kementerian Negara yang dihadirkan sebagai saksi sekaligus
sebagai politisasi pegawai negeri sipil, dengan modus operandi ahli menyebutkan, pada intinya wakil menteri bukanlah anggota
membagi-bagi jabatan wakil menteri dalam kalangan dan kabinet. Bahkan, menurut dia, jabatan tersebut tidak tercantum
lingkungan Presiden. Hal tersebut, lanjut Pemohon, dibuktikan dalam draf usulan maupun naskah akademik RUU Kementerian
dengan terbitnya revisi Perpres Nomor 47/2009 tentang Negara. Kemudian, dalam draf DPR dicantumkan adanya lima
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara menjadi staf khusus. Namun, menurut Agun, ketika itu rumusan staf
Perpres Nomor 76/2011 pada tanggal 13 Oktober 2011. Perpres khusus mendapat tentangan cukup keras dari Pemerintah.
baru tersebut memperbarui persyaratan dalam perpres lama, Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsudin, yang
sehingga menurut Pemohon, “orang dekat” Presiden RI yang tidak memberikan keterangan Pemerintah dalam sidang pengujian
memenuhi persyaratan dapat diangkat menjadi wakil menteri. Pasal 10 UU Kementrian Negara tersebut menyatakan, wakil
Di hadapan sidang MK, yuris tata negara Yusril Ihza menteri bertugas untuk meningkatkan kinerja menteri. Selain itu,
Mahendra yang bertindak sebagai ahli berpendapat, Undang- menurut dia, pengangkatan wakil menteri merupakan hak yang
Undang Dasar 1945 tidak pernah mengamanatkan posisi wakil melekat pada presiden apabila presiden berpendapat ada beban
menteri dalam struktur pemerintahan. Konstitusi, menurut berat di suatu kementerian.
dia, hanya memerintahkan pembentuk UU untuk membuat UU Adapun dalil Pemohon yang menyatakan keberadaan wakil
yang mengatur soal pembentukan, pengubahan, dan pembubaran menteri hanya memboroskan APBN, menurut Amir, tidaklah
kementerian negara, bukan tentang pengorganisasian kementerian beralasan dan hanya bersifat asumsi belaka. Ia juga membantah
negara yang sangat detil seperti yang ada sekarang. Karena itu, guru adanya konflik kepentingan di balik keberadaan wakil menteri.
besar dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu menyimpulkan Sebab, lanjut dia, pengangkatan wakil menteri ditindaklanjuti
pengaturan tersebut tidak sesuai dengan perintah konstitusi. dengan pembagian tugas antara menteri dan wakil menteri
Sekalipun demikian, Yusril tidak menepis adanya konvensi sehingga tercipta integrasi dan sinergitas.
ketatanegaraan tentang keberadaan wakil menteri. Yakni, adanya Sekalipun demikian, saksi Anggito Abimanyu, yang
tiga wakil menteri dalam anggota kabinet pertama Presiden pernah gagal dilantik sebagai calon Wakil Menteri Keuangan,
Soekarno. Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru, Presiden mengungkapkan ketidakpastian hukum manakala ia dicalonkan
Soeharto juga pernah mengangkat menteri muda. Namun, mantan sebagai wakil menteri. Kendati sudah melewati tahap uji
Menteri Kehakiman dan HAM itu memandang, kehadiran menteri kepatutan dan kelayakan di depan Presiden serta memenuhi syarat
muda memunculkan perang dingin di antara para menteri pada kepangkatan, namun pada kenyataannya Presiden melantik calon
posisi tersebut. Karena itu, dari segi kemanfaatan, ia menilai wakil menteri yang lain. Kondisi itulah dianggap sebagai jabatan
posisi wakil menteri dalam UU Kementerian Negara mubazir dan dengan pertimbangan politis.
berlebihan. Lalu bagaimanakah pendapat Mahkamah tentang
Saksi ahli lain yang diundang MK, Sofian Effendi, konstitusionalitas jabatan wakil menteri? Agaknya kita masih
merupakan salah satu penyusun UU Kementrian Negara. Ketika harus bersabar menunggu putusan Mahkamah karena persidangan
UU tersebut disusun, mantan Rektor Universitas Gadjah Mada masih berlangsung.
itu sudah menduga pemerintahan pasca reformasi akan berbeda

Maret 2012 KONSTITUSI 3


SUARA PEMBACA

Saran untuk Menerbitkan Buku Tokoh Pejuang


Hukum dan Konstitusi
Ada sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa “bangsa Redaksi :
yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para Pertama-tama redaksi Majalah Konstitusi mengucapkan
pahlawannya”. Saya sangat senang dan memberikan apresiasi banyak terima kasih kepada Sdr Dheny atas perhatiannya yang
yang sebesar-besarnya terhadap redaksi Majalah Konstitusi begitu besar kepada kami.
karena di dalam setiap edisinya selalu mengulas tentang tokoh- Saran Sdr Dheny sebenarnya sudah kami lakukan dalam
tokoh pejuang hukum dan konstitusi yang mungkin bagi generasi bentuk penerbitan Majalah Konstitusi Edisi Khusus. Majalah
sekarang sudah mengenalnya, tetapi tidak menutup kemungkinan Konstitusi Edisi Khusus yang sudah terbit antara lain, Edisi
ada yang belum mengenalnya. Khusus Pemilu 2009, Edisi Khusus HUT ke-7 MK, Edisi Khusus
Rintisan pemikiran para tokoh-tokoh di rubrik “Jejak Pertemuan Sedunia 2010, Edisi Khusus Pancasila 2011, dan
Konstitusi” menjadi hal yang sangat berharga bagi bangsa Edisi Khusus The 7th Conference of Contitutional Court Judges
Indonesia sebagai bangsa yang ingin menumbuhkembangkan 2011. Memang, sampai saat ini kami belum pernah menerbitkan
jiwa berdemokrasi dalam kehidupan di masyarakat. Majalah Konstitusi Edisi Khusus Tokoh Konstitusi dan Hukum.
Tentu akan lebih menarik lagi kalau redaksi Majalah Dengan adanya saran Anda, kami akan mencarikan momentum
Konstitusi menerbitkan buku edisi khusus yang mengulas tentang yang tepat untuk menerbitkan Majalah Konstitusi Edisi Khusus
tokoh-tokoh pejuang hukum dan konstitusi secara berkala. Tokoh Konstitusi dan Hukum.
Misalnya, edisi khusus untuk memperingati HUT Proklamasi Namun, untuk penerbitan buku yang Anda sarankan, kami
Kemerdekaan Republik Indonesia. Harapannya, para generasi belum bisa mewujudkannya karena terkendala banyak hal terkait
penerus bangsa bisa meneladani dan meneruskan jiwa pengabdian masalah keredaksian. Sekali lagi terima kasih banyak atas ide
yang tulus dari para tokoh-tokoh tersebut. Anda.
Dheny Wiratmoko (dheny.wiratmoko@yahoo.co.id) Salam.
Pecinta Kajian Sejarah, Hukum, dan Konstitusi

Kami Mengundang Anda


Redaksi Majalah Konstitusi (yang diterbitkan Mahkamah
Konstitusi RI) mengundang pakar, intelektual dan warga
masyarakat untuk menyumbangkan tulisan dalam rubrik “Opini”,
“Suara Pembaca ” dan “Pustaka”.
Rubrik “Opini”, m erupakan rubrik yang berisikan pendapat-
pendapat berbentuk opini yang mendalam terhadap kajian
Konstitusi dan Hukum Tata Negara. Panjang tulisan maksimal
6000 karakter.
Rubrik “Suara Pembaca” merupakan rubrik yang berisikan
komentar-komentar tentang Konstitusi dan Mahkamah
Konstitusi. Panjang tulisan maksimal 2000 karakter.
Rubrik “Pustaka” merupakan rubrik yang berisikan resensi
buku-buku baru hukum dan Konstitusi. Panjang tulisan maksimal
6000 karakter.
Tulisan dapat dikirimkan dengan menyer­takan data diri,
alamat yang jelas, dan foto melalui pos/fax/email ke Redaksi
Majalah Konstitusi:
Untuk rubrik Pustaka harap menyertakan tampilan cover
Gedung Mahkamah Konstitusi RI, buku yang diresensi. Tulisan yang dimuat akan mendapat
Jalan Medan Merdeka Barat No. 6 honorarium.
Jakarta Pusat
Telp. (021) 23529000 ext. 18242;
Fax. (021) 3520177; atau
E-mail : bmkmkri@mahkamahkonstitusi.go.id

4 KONSTITUSI Maret 2012
Konstitusi maya

www.imm.or.id
Kelahirannya Direstui Soekarno

S
esungguhnya ada dua faktor integral yang menjadi dasar
dan latar belakang sejarah berdirinya Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM), yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Yang dimaksud dengan faktor intern adalah
faktor yang terdapat dan ada dalam organisasi Muhmmadiyah
itu sendiri. Sedangkan faktor ekstern adalah hal-hal dan keadaan
yang datang dari dan berada di luar Muhammadiyah, yaitu situasi
dan kondisi kehidupan umat dan bangsa serta dinamika gerakan
organisasi-organisasi mahasiswa.
Interaksi dan persinggungan Muhammadiyah dengan
mahasiswa untuk merealisasikan maksud dan tujuannya itu,
cara dan strateginya bukan secara langsung terjun mendakwahi
dan mempengaruhinya di kampus-kampus perguruan tinggi.
Tetapi caranya adalah dengan menyediakan dan membentuk
wadah khusus yang bisa menarik animo dan mengembangkan
potensi mahasiswa. Anggapan mengenai pentingnya wadah
bagi mahasiswa tersebut lahir pada saat Muktamar ke-
25 Muhammadiyah (Kongres Seperempat Abad Kelahiran
Muhammdiyah) pada tahun 1936 di Jakarta. Pada kesempatan itu
www.wartadunia.com dicetuskan pula cita-cita besar Muhammadiyah untuk mendirikan
universitas atau perguruan tinggi Muhammadiyah.
Koran Online IMM sendiri pada masa-masa awal berdiriya tidak luput

S
dari ancaman dan teror PKI. Reaksi jahat dari PKI terhadap
itus ini mendeklarasikan diri sebagai koran online kelahiran IMM tersebut tidak saja tejadi di pusat, tetapi juga di
yang up to date dan menyuguhkan info-info menarik. daerah-daerah. Untuk menyelamatkan eksistensi IMM yang baru
Untuk memudahkan anda, terutama para wartawan yang berdiri itu, maka dalam kesempatan audiensi dan silaturahmi
dengan Presiden Soekarno di Istana Negara Jakarta pada tanggal
biasa browsing berita-berita terkini, situs ini bahkan
14 Februari 1965 DPP IMM meminta restunya. “Saja beri restu
menyediakan kolom “berita favorit” yang sering berisi berita kepada Ikatan Mahasiswa Muhammadijah”, demikian pernyataan
yang belum dimuat di situs online news lainnya. yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno.
Warta dunia mengusung motto “terkini dan terpercaya”. Susunan dan Struktur Organisasi Seperti Muhammadiyah
Setidaknya di awal itu memang terbukti, karena info-infonya dan organisasi otonom lainnya, secara vertikal IMM memiliki
cukup aktual dan akurat. Meskipun dalam traffic rank Indonesia, susunan organisasi mulai dari tingkat pusat sampai komisariat.
warta dunia masih di peringkat 15.682, situs ini tetap berusaha Lengkapnya: Komisariat, Cabang, Daerah, dan Pusat.
memperbaiki tampilan dan konten berita. Buktinya, tidak hanya Kepemimpinannya disebut Pmpinan Komisariat (PK), Pimpinan
fokus pada online news, warta dunia juga menyediakan info games Cabang (PC), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan Dewan
terbaru, perkembangan bursa saham, hingga money converter, Pimpinan Pusat (DPP). Komisariat ialah kesatuan anggota
terutama bagi anda yang sering bepergian ke luar negeri dan ingin dalam suatu fakultas/akademi atau tempat tertentu. Cabang ialah
kesatuan komisariat-komisariat dalam suatu Daerah Tingkat II
tahu harga mata uang.
atau daerah tertentu. Daerah ialah kesatuan cabang-cabang dalam
Fitur-fitur yang disediakan adalah berita favorit, berita suatu Propinsi/Daerah Tingkat I. Pusat ialah kesatuan daerah-
terkini, ekonomi, hiburan, dan internasional. Jika melihat sepintas, daerah dalam Negara Republik Indonesia.
memang ada kesan situs ini masih amat sederhana, tidak seramai Sebagai salah satu organisasi otonom Muhammadiyah,
detik.com, atau vivanews.com, namun dari segi nama, sebenarnya maka masing-masing level dari susunan organisasi tersebut
cukup mudah diingat dan diakses orang. mempunyai hubungan keorganisasian yang horizontal dengan
Yang perlu ditingkatkan situs ini barangkali adalah Pimpinan Muhammadiyah. DPP IMM dengan PP Muhammadiyah;
penambahan informasi, yang otomatis berarti penambahan DPD IMM dengan PW Muhammadiyah; PC IMM dengan PD
wartawan koran online ini. Kedua, tampilan perlu lebih atraktif Muhammadiyah; dan PK IMM dengan PC/PR Muhammadiyah.
lagi agar ketika orang baik secara sengaja atau tidak sengaja (Yazid)
menemukan situs ini, bisa berhenti sejenak dan membuka-buka
apa isi di dalamnya karena merasa tertarik. (Yazid)

Februari 2012 KONSTITUSI 5


OPINI

Mengawal Nilai-Nilai Pancasila


Melalui Putusan MK
Oleh Alkautsar Prawira Sailanov
Sekretaris Sekjen Mahkmah Konstitusi

P
ancasila telah disepakati oleh para pendiri Pancasila berikut peraturan perundang-undangan di
bangsa menjadi dasar dan ideologi negara bawahnya dalam bentuk hierarki vertikal.
Republik Indonesia sejak 18 Agustus Pembentukan peraturan perundang-undangan
1945 dan telah berulang kali diperkuat dan berhubungan erat dengan politik hukum bangsa
dipertahankan dalam berbagai momentum sejarah Indonesia yang dengan secara tegas disebutkan
ketatanegaraan Indonesia. Berbagai gerakan bersenjata dalam pembukaan UUD 1945 yakni bertujuan untuk
yang berwujud pemberontakan maupun pergerakan membangun segenap bangsa Indonesia, mencerdaskan
politik yang bersifat konstitusional melalui perdebatan- kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum,
perdebatan di dalam lembaga perwakilan rakyat telah dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Oleh karena
beberapa kali mencoba menggugat eksistensi Pancasila itu, menurut Prof. Mohammad Mahfud MD terdapat
sebagai dasar dan ideologi negara. empat kaidah penuntun hukum yang harus dituangkan
Pada era reformasi yang dimulai sejak dan dielaborasi dalam pembentukan peraturan
pertengahan tahun 1998, Pancasila kembali mendapat perundang-undangan yaitu: pertama, hukum yang
tantangan tatkala muncul gagasan untuk melakukan dibuat di Indonesia harus bertujuan untuk membangun
amandemen terhadap Undang-Undang Dasar yang dan menjamin integrasi negara dan bangsa. Kedua,
bersamaan dengan gagasan tersebut muncul pula hukum yang dibuat di Indonesia harus didasarkan
pemikiran untuk mengkaji ulang pembukaan UUD pada demokrasi dan nomokrasi sekaligus. Ketiga,
1945 khususnya pada alinea keempat negara agar hukum yang dibuat di Indonesia harus ditujukan
dikembalikan ke piagam Jakarta, akan tetapi gagasan untuk membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat
ini ditolak dengan adanya kesepakatan di MPR pada Indonesia. Dan keempat, hukum yang dibuat di
masa itu yang menyatakan bahwa pembukaan UUD Indonesia harus berdasarkan pada toleransi beragama
1945 tidak akan diamandemen, sehingga semakin yang berkeadaban dan tidak diskriminatif.
memperkokoh kedudukan pancasila sebagai dasar dan Dengan mendasarkan pada keempat kaidah
ideologi negara. penuntun hukum tersebut dapat terlihat bahwa
Dengan diposisikannya Pancasila sebagai dasar kedudukan Pancasila sebagai cita hukum sangatlah
dan ideologi negara, maka hal ini berkonsekuensi relevan, hal ini terlihat dari kesesuaian turunan nilai-
kepada tiga hal (aspek) yaitu: aspek politik, filosofis, nilai pancasila terhadap norma hukum dalam bentuk
dan yuridis. Ditinjau dari aspek politik Pancasila peraturan perundang-undangan yang harus diarahkan
dipandang sebagai suatu modus vivendi atau agar sejalan dengan tujuan bangsa dan negara
kesepakatan luhur bangsa yang mempersatukan Indonesia, hal ini pula yang kemudian melahirkan
kemajemukan ke dalam bingkai persatuan sebagai tata cara bernegara dan sistem hukum Indonesia.
sebuah negara kesatuan sekaligus negara kebangsaan. Penyeimbangan prinsip demokrasi dan nomokrasi
Adapun dari aspek filosofis bermakna bahwa Pancasila dalam pembentukan peraturan perundang-undangan
merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur yang telah mengambil wujud dalam hubungan yang bersifat
ada dan tumbuh serta mengakar dalam kehidupan sinergis antara kekuasaan eksekutif dan legislatif,
masyarakat di Indonesia secara turun temurun sehingga yang kemudian menjadikan Undang-Undang sebagai
menjadi cita-cita dan pandangan hidup bangsa yang produk hukum di bawah Undang-Undang Dasar
melahirkan sistem penyelenggaran negara. Sedangkan yang memiliki legitimasi tertinggi, Oleh karena itu
aspek yuridis kemudian menjadikan Pancasila sebagai segala jenis peraturan yang sifatnya membatasi Hak
rechtsidee atau cita hukum yang menjadi dasar dan Asasi Manusia dan hak-hak konstitusional warga
tujuan setiap produk hukum di Indonesia, konsekuensi negara harus dituangkan dalam bentuk Undang-
dari aspek ketiga inilah yang kemudian menjadi dasar Undang, hal ini kemudian disempurnakan dengan
mengapa setiap aturan hukum yang lahir di Indonesia adanya mekanisme judicial review oleh Mahkamah
harus berdasar pada Pancasila sebagai nilai (value) Konstitusi (MK) untuk menguji kesesuaian antara
yang kemudian secara konsisten melahirkan Undang- Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar agar
Undang Dasar sebagai normatisasi dari nilai-nilai sedapat mungkin menjamin tidak dibatasinya hak-hak

6 KONSTITUSI Maret 2012


tersebut secara semena-mena dan untuk mewujudkan hukum yang dapat menimbulkan ketidakstabilan,
kemanusiaan yang adil dan beradab. terlebih apabila pembatalan norma tersebut memiliki
Pancasila merupakan sebuah ideologi yang dampak sistemik terhadap keseluruhan norma UU di
memiliki karakter “hierarkis piramidal” artinya mana hal ini akan berdampak pada kepastian hukum.
sila pertama menjadi dasar bagi sila kedua, sila Kedua, Hans Kelsen dalam bukunya yang berjudul
kedua menjadi dasar bagi sila ketiga dan seterusnya General Theory Of Law And State menyebutkan bahwa
hingga sila kelima yang menjadi puncak piramida lembaga peradilan memiliki wewenang untuk membuat
ideologi Pancasila sekaligus sebagai tujuan akhir norma hukum substantif yang dianggap memuaskan,
bangsa sebagaimana disebutkan di bagian akhir patut, dan adil terhadap sebuah kasus. Maka MK
alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Hal ini dapat berfungsi sebagai legislator positif atau pembuat
menunjukan adanya sequences nilai-nilai Pancasila UU, di mana dalam menjatuhkan putusan, pengadilan
yang perlu diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan selalu bertindak sebagai organ pembentuk UU karena
berbangsa dan bernegara yang diatur oleh instrumen melahirkan norma hukum melalui putusannya dan
hukum, maka hal ini menjadikan indonesia sebagai di dalam tindakan pembuatan norma hukum dengan
negara hukum. Akan tetapi sebagai sebuah ideologi sendirinya norma konstitusi itu diterapkan, maka hal
yang juga mengakomodir paham kerakyatan, maka ini menjadikan MK sebagai The Final Interpreter Of
Pancasila mensyaratkan adanya proses musyawarah The Constitution.
(deliberation) dalam menjalankan paham kerakyatan Hal penting lainnya terdapat dalam Pasal II
tersebut, agar hikmat/kebijaksanaan yang terkandung Aturan Tambahan UUD 1945 hasil amandemen
dalam kemajemukan masyarakat Indonesia tidak disebutkan “Dengan ditetapkannya perubahan UUD
tertutup oleh dominasi kelompok mayoritas yang ini, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal”.
biasa terdapat dalam sistem demokrasi konvensional, Hal ini menjadi penting karena di dalam Pembukaan
dan dilengkapi dengan sistem perwakilan yang diatur UUD khususnya alinea keempat terkandung Pancasila
dalam peraturan perundang-undangan. sebagai dasar negara (meskipun tidak secara konkret
Amandemen UUD 1945 yang dilakukan pada terdapat istilah kata Pancasila), maka hal ini menjadi
era reformasi kemudian melahirkan doktrin supremasi dasar bagi Mahkamah Konstitusi untuk menggunakan
konstitusi sebagai the supreme law of the land sehingga Pancasila sebagai batu uji dalam menjatuhkan
reformasi yang dilakukan sejak tahun 1998 disebut putusan, terlebih ketika Pancasila dipandang sebagai
juga sebagai reformasi konstitusi karena dari proses staatsfundamentalnorm yang mana sesuai dengan teori
amandemen tersebutlah struktur ketatanegaraan dan Hans Nawiasky yaitu Die Theorie vom Stufenbau der
sistem norma hukum Indonesia mengalami perubahan. Rechtsurdnung bahwa dalam negara yang merupakan
Adapun untuk menjaga supremasi konstitusi tersebut, sebuah kesatuan tata hukum, terdapat suatu norma
maka dibentuklah MK sebagai salah satu pemegang dasar atau norma yang tertinggi (der oberste norm),
kekuasaan kehakiman yang berfungsi sebagai the yang kedudukankannya lebih tinggi dari konstitusi atau
guardian of constitution. Sebutan ini diberikan undang undang dasar, dan berdasarkan norma dasar
kepada MK karena MK memiliki kewenangan untuk atau norma tertinggi inilah maka undang undang dasar
melakukan judicial review (pengujian Undang-Undang dibentuk. Pancasila sebagai staatsfundamentalnorm
terhadap Undang-Undang Dasar). Pengujian UU ini dimaknai sebagai sumber segala sumber hukum
dimaksudkan untuk menjaga agar setiap UU yang di Indonesia. Bahwa segala aturan hukum yang
dibentuk tidak bertentangan dengan UUD 1945. Hal ada haruslah bersumber pada Pancasila. Nilai-nilai
ini memposisikan MK sebagai legislator negatif atau Pancasila juga hendaknya dijadikan sumber hukum
pembatal UU, namun hal tersebut dapat berkonsekuensi baik secara formal mapun material tidak hanya dalam
pada “kekosongan norma hukum” sehingga menjadikan prosedur pembentukannya, namun juga sebagai acuan
proses derivasi nilai-nilai Pancasila dan norma dasar dalam menguji konstitusionalitas sebuah UU, sehingga
dalam UUD 1945 ke dalam UU terhambat sampai mungkin dapat pula ditambahkan sebutan baru bagi
dirumuskan kembali oleh legislatif. Konsekuensi ini MK yaitu sebagai penjaga nilai-nilai luhur bangsa atau
bertentangan terhadap dua hal: pertama, norma yang The Protector of National Values.
dibatalkan oleh MK mengakibatkan kekosongan

Maret 2012 KONSTITUSI 7


Laporan Utama

Wakil Menteri
(In)Konstitusional?

Pemohon prinsipal,
Ketua Gerakan Nasional
Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi (GN-PK)
Pusat, Adi Warman,
tampak berbincang-
bincang dengan Menteri
Hukum dan HAM Amir
Syamsuddin seusai
sidang perkara No. 79/
PUU-IX/2011, Kamis
(16/2), di Ruang Sidang
Pleno MK.

W
Humas MK/GANIE

akil menteri ibarat di ujung tanduk. permohonannya, ia menguji Pasal 10 Undang-Undang


Bagaimana tidak, saat ini nasibnya No. 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
sedang dipertaruhkan di ujung Menurutnya, Pasal tersebut bertentangan dengan
ketukan palu Mahkamah Konstitusi. Konstitusi.
Mungkin MK akan memutusnya dalam waktu yang “Pasal 17 UUD 1945 tidak mengenal istilah
tidak lama lagi. Apapun putusannya nanti, kita tunggu jabatan wakil menteri, sehingga pengangkatan wakil
saja jawaban akhir Mahkamah dalam perkara nomor menteri yang dilakukan oleh presiden pada Kabinet
79/PUU-IX/2011 ini. Indonesia Bersatu Jilid II yang bersandarkan pada
Namun sebelum Mahkamah memutuskan, Pasal 10 UU No. 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
menarik juga untuk menyimak perdebatan, atau lebih Negara adalah bertentangan dengan konstitusi
tepatnya, argumentasi yang tersaji dalam persidangan Republik Indonesia,” ujar Kuasa Hukum Pemohon
selama ini. Pandangan dari masing-masing pihak, baik M. Arifsyah Matondang, dalam sidang pendahuluan
Pemohon maupun Pemerintah dan Dewan Perwakilan (1/12/2011). “Sudah sangat jelas jabatan wakil menteri
Rakyat, melalui para ahlinya cukup memberikan tidak dikenal dalam Susunan Organisasi Kementerian
gambaran betapa persoalan ini tak sederhana. Dari sebagaimana diatur dalam Pasal 51 Peraturan Presiden
jumlah sidang saja, perkara ini sudah digelar sebanyak RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
delapan kali. Organisasi Kementerian Negara.”
Adalah Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Selain itu, kata dia, pengangkatan jabatan wakil
Tindak Pidana Korupsi (GN-PK) Pusat, Adi Warman, menteri hanya akan memboroskan anggaran. Tidak
yang melempar bola panas ini ke MK. Dalam main-main, ia mengakui sudah melakukan estimasi

8 KONSTITUSI Maret 2012


Rumusan UU No. 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara
Pasal 10
Dalam hal terdapat beban kerja yang membutuhkan penanganan secara khusus, Presiden dapat
mengangkat wakil Menteri pada Kementerian tertentu.

Penjelasan Pasal 10
Yang dimaksud dengan “Wakil Menteri” adalah pejabat karir dan bukan merupakan anggota kabinet.

pemakaian uang negara untuk seorang wakil menteri, “Penjelasan Pasal 10 ini bukan lagi sekedar sebuah
meski tanpa merinci data dan proses penghitungannya. tafsir resmi pembentuk peraturan perundang-undangan
Menurutnya, miliaran rupiah digelontorkan tiap atas norma yang ada di dalam batang tubuh undang-
tahunnya bagi wakil menteri. “Menimbulkan undang, sebagaimana dikemukakan dalam lampiran
pemborosan keuangan negara yang kalau kita estimasi 2 angka 178 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
sama dengan sejumlah Rp 900 miliar per 3 tahun,” tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan,
papar Arifsyah dalam sidang Rabu, (4/1/2012). tetapi telah membuat norma tersendiri,” papar Yusril.
Di samping itu, Pemohon juga beranggapan, Tidak hanya itu, dalam penjelasannya Yusril juga
jabatan wakil menteri dapat diindikasikan sebagai mengungkap proses pembentukan UU Kementerian
politisasi pegawai negeri sipil, dengan modus operandi: Negara. Yusril menjelaskan, pada masa dia masih
membagi-bagi jabatan wakil menteri dalam kalangan menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, draft
dan lingkungan presiden (kroni-kroni Presiden). RUU yang diajukan oleh Pemerintah tidak ada
Buktinya, diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor menyinggung keberadaan wakil menteri. “Pada waktu
91 Tahun 2011 sebagai perubahan Peraturan Presiden rancangan undang-undang yang disampaikan kepada
Nomor 47 Tahun 2009. “Dengan tujuan agar orang Presiden pada tahun 2007, keberadaan wakil menteri
dekat dengan Presiden RI yang tidak memenuhi juga belum ada di dalam draft. Ini baru muncul ketika
persyaratan dapat diangkat menjadi Wakil Menteri,” pembahasan saya sebagai Mensesneg yang mewakili
ungkap Arifsyah. Presiden digantikan oleh Saudara Hatta Rajasa.”
Untuk memperkuat argumentasinya, Pemohon Senada dengan pernyataan Yusril, Saksi Ahli dari
juga telah menghadirkan ahli dalam persidangan. Hadir MK yang juga Ketua Panitia Khusus RUU Kementerian
sebagai ahli Pemohon adalah Yusril Ihza Mahendra Negara Agun Gunanjar Sudarsa, mengakui bahwa saat
dan Margarito Khamis. Dalam paparannya, Yusril itu memang tidak terdapat kata-kata wakil menteri
menuturkan, sebenarnya UU Kementerian Negara ini dalam draft yang diajukan oleh Pemerintah.
sudah cacat sejak lahir. Artinya, tidak hanya secara “Dalam draft, jabatan wakil menteri itu tidak
materil bermasalah, melainkan juga secara formil. ada. Dalam naskah akademik, jabatan wakil menteri
“Keberadaan Undang-Undang Nomor 39 Tahun itu juga tidak ada. Dalam rancangan, jabatan wakil
2008, bukan lagi mengatur lebih lanjut, melainkan menteri itu juga tidak ada. Wakil menteri itu ada
membuat norma pengaturan tersendiri yang tidak diawali dari draft yang dikerjakan oleh DPR, adanya
sejalan dengan apa yang diperintahkan oleh Pasal
17 ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945, sehingga

"
tidak memenuhi syarat formil pembentukan sebuah
peraturan perundang-undangan,” tegasnya.
Dia berpendapat, perintah Pasal 17 ayat (4)
Penjelasan Pasal 10 ini bukan lagi
UUD 1945 adalah untuk membentuk Undang-Undang sekedar sebuah tafsir resmi pembentuk
tentang Pembentukan, Pengubahan, dan Pembubaran peraturan perundang-undangan atas
Kementerian Negara, bukan Undang-Undang norma yang ada di dalam batang tubuh
Kementerian Negara yang begitu detail mengatur tentang undang-undang, tetapi telah membuat
kementerian negara seperti berlaku sekarang.
norma tersendiri.

"
Selain itu, Yusril juga mengomentari isi
penjelasan pasal yang diuji oleh Pemohon. Menurut
Ahli Pemohon Yusril Ihza Mahendra
dia, penjelasan dari Pasal 10 UU Kementerian Negara
tersebut berisi norma yang sifatnya mengatur. Sebab,
jika ditilik dari ketentuan yang ada, semestinya
penjelasan tidak boleh bersifat mengatur.

Maret 2012 KONSTITUSI 9


Laporan Utama

Tampak ahli pemerintah:


Laica Marzuki, Arief
Hidayat, dan Prijono
Tjiptoherijanto, sedang
memaparkan keterangan
ahlinya dalam sidang
mendengarkan keterangan
ahli, Kamis (16/2), di Ruang
Sidang Pleno MK.

staf khusus berjumlah lima orang,” jelasnya. Namun, Menurutnya, pasal tersebut rumusanya pun
kata Agun, usul adanya staf khusus ini mendapatkan kabur sekaligus tak berkepastian. "Karena logikanya
penolakan yang keras dari Pemerintah karena bisa adalah sekalipun beban kerja satu kementerian berat.
terjadi politisasi di kementerian. Tapi bila tidak dipandang perlu oleh presiden, maka
Akhirnya, Yusril pun berkesimpulan bahwa tentu tidak perlu diangkat wakil menteri. Dalam arti
keberadaan wakil menteri tidak memberikan kontribusi itu, perlu atau tidak mengangkat wakil menteri pada
positif dalam pemerintahan. “Mubazir dan berlebihan, kementerian yang sekalipun bebannya dinilai berat
jumlahnya begitu banyak, tapi saya kira itu lebih oleh presiden. Jadi semuanya terserah presiden.”
banyak pada persoalan-persoalan politik dan birokrasi Keanehan lainnya, kata dia, dari sisi prosedur
praktis,” katanya. pengisian dan pelantikan jabatan wakil menteri. “Cara
Sedangkan Ahli Pemohon lainnya, Margarito mengisi jabatan karier, misalnya Sekjen dan lain-lain,
Khamis, mencoba mengupas dari sudut historis berbeda secara fundamental dengan pengangkatan
munculnya Pasal 17 UUD 1945, yang membahas wakil menteri. Cara pengisian jabatan karier
tentang kementerian negara. Dia mengurai tentang dinominasikan oleh menteri, diputuskan oleh presiden,
original intent (dasar pemikiran) munculnya rumusan dan diresmikan oleh menteri. Pertanyaannya, dengan
dalam pasal tersebut. Menurut dia, tak satu pun anggota nalar apa jabatan karier diangkat dan diresmikan
MPR ketika pembahasan pasal itu yang menyinggung langsung oleh presiden? Di kantor presiden pula ia
jabatan wakil menteri. dilantik. Sejak kapan pejabat karier diresmikan atau
Nalarnya, lanjut Margarito, makna normatif Pasal dilantik di kantor presiden?” tanyanya keheranan.
17 ayat (4) UUD 1945 adalah perintah kepada DPR Menanggapi pertanyaan dan argumentasi
dan presiden untuk membentuk undang-undang yang Pemohon, Pemerintah dan DPR pun tak tinggal diam.
mengatur syarat-syarat pembentukan, pengubahan, Pemerintah misalnya, hingga sidang pembuktian dan
dan pembubaran kementerian. Bukan mengatur mendengarkan keterangan ahli pada 29 Februari 2012,
organisasi kementerian, apalagi menciptakan jabatan telah menghadirkan sejumlah ahli untuk mementahkan
wakil menteri. “Sungguh terlalu sulit menalar Pasal seluruh pendapat ahli Pemohon. Setidaknya terdapat
10 Undang-Undang Kementerian Negara ini, kecuali sepuluh ahli yang telah didengarkan keterangannya
harus menyatakan bahwa pasal ini inkonstitusional,” oleh Mahkamah. Mereka adalah Maruarar Siahaan,
imbuhnya.

10 KONSTITUSI Maret 2012


Philippus M. Hadjon, Laica Marzuki, Arief Hidayat, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir
Prijono Tjiptoherijanto, Eko Sutrisno, Adnan Buyung Syamsuddin mengungkapkan, pada pokoknya, ada
Nasution, Anhar Gonggong, Zudan Arif Fakrulloh, tidaknya jabatan wakil menteri adalah pilihan kebijakan
dan Miftah Thoha. (legal policy) pembuat UU. Apalagi wakil menteri
Intinya, menurut Pemerintah dan DPR, Pasal bukanlah jabatan yang tabu dalam praktik pemerintahan
10 UU Kementerian Negara tersebut tidaklah di Indonesia dan di negara-negara lain. Banyak negara
bertentangan dengan Konstitusi. Karena pada di dunia hingga sekarang pun memiliki jabatan wakil
dasarnya, pengangkatan wakil menteri sepenuhnya menteri dan tidak dinyatakan bertentangan dengan
kewenangan Presiden. Bahkan dalam kondisi tidak konstitusi.
ada undang-undang yang mengaturnya sekalipun. Dia juga menganggap, Pemohon tidak dapat
“Ya, kalau tidak ada pun misalnya undang- menjelaskan secara rinci, jelas, dan tegas, apakah telah
undang ini, tidak ada Undang-Undang Kementerian. timbul kerugian hak dan/atau kerugian konstitusional
Bolehkah presiden mengangkat wakil menteri? Saya atas berlakunya ketentuan yang dimohonkan untuk
kira boleh, karena dia menafsirkan mandatnya itu diuji tersebut. “Kalau kita persoalkan dari legal
sebagai pemegang pemerintahan kekuasaan, dia standing-nya lebih dulu. Saya tidak melihat apa
akan menyusun organisasinya seperti menyusun satu kerugian konstitusional daripada Pemohon. Apa
pasukan,” ujar Maruarar Siahaan. lagi Pemohon maju sebagai Gerakan Nasional
Hal itu juga diamini oleh Hadjon. “ Jawabannya Pemberantasan Korupsi. Dari namanya saja sudah
tetap mungkin. Karena apa? Kewenangan Pasal 17 enggak ada kaitannya dengan masalah ini saya rasa,”
itu adalah dalam konteks Pasal 4 ayat (1) Undang- Adnan Buyung menambahkan.
Undang Dasar. Dan dengan demikian, tanpa undang- Sedangkan terkait dalil pemborosan keuangan
undang ini pun presiden tetap dapat membentuk negara, Amir berpendapat, dalil tersebut hanyalah
jabatan wakil menteri,” jelasnya. Pandangan ini asumsi saja. "Mereka (wakil menteri) hadir untuk
juga disepakati oleh dua ahli lainnya Adnan Buyung melancarkan kinerja dan produktivitas," tegasnya.
Nasution dan Zudan Arif Fakrulloh Menanggapi proses pelantikan wakil menteri
Akan tetapi Adnan Buyung memberi catatan yang dilakukan oleh Presiden langsung, Prijono
terkait penjelasan pasal yang di uji tersebut. “Yang Tjiptoherijanto, memberikan jawabannya. Menurutnya,
saya anggap menjadi rancu adalah adanya penjelasan berdasarkan peraturan yang ada, Presiden memang
ini yang sebetulnya merupakan norma tersendiri,” dimungkinkan untuk melantik langsung wakil menteri
ucapnya. Dia menyarankan, agar Mahkamah atau dengan memberikan kewenangannya kepada
menghapus penjelasan pasal tersebut atau memberikan pejabat pembina kepegawaian.” “Pada saat ini, memang
penjelasan yang tegas disertai batasan-batasannya. wakil menteri dilantik oleh presiden. Pada masa yang
Namun menurut Hadjon, persoalan yang timbul lalu, ada wakil menteri yang dilantik oleh menterinya
dalam perkara ini, kalaupun ada, lebih merupakan karena delegasi kewenangan dimungkinkan sesuai
persoalan legalitas, sehingga bukanlah masalah dengan Undang-Undang Kepegawaian.” (Dodi)
konstitusionalitas. "Itu berkaitan dengan persoalan
cacat legalitas bukan inkonstitusionalitas," katanya.

"
“Tidak ada satupun konsep yang inkonstitusional."
Dia menegaskan, isu yang mungkin muncul
dalam Pasal 10 yang diuji Pemohon ialah persoalan Yang saya anggap menjadi
implementasi. “Saya lebih melihat ini persoalan rancu adalah adanya penjelasan ini yang
pelaksanaan Pasal 10.” sebetulnya merupakan norma tersendiri.
Selain itu, Hadjon juga berpandangan,
Jadi dihapus sama sekali pasal penjelasan
tidak ada keharusan membentuk undang-undang
tentang pembentukan, pengubahan, dan pembubaran ini atau diberikan penjelasan oleh majelis
kementerian negara seperti yang dirumuskan dalam UUD batasan-batasannya.
1945. Karena, dalam rumusan itu menggunakan kata
‘dalam’ bukan memakai kata ‘dengan’ undang-undang.
Konsekuensinya, jika menggunakan kata dalam maka
"
Ahli Pemerintah Adnan Buyung Nasution

penamaan undang-undangnya pun tidak mengharuskan


kata yang sama seperti pada rumusan UUD.

Maret 2012 KONSTITUSI 11


RUANG SIDANG

PUU Perkawinan

MK Tolak Permohonan Halimah


Tampak kuasa hukum Pemohon Halimah,
Laica Marzuki, dan Sinta Nuriyah Wahid,
seusai memberikan keterangan ahlinya
dalam persidangan uji UU Perkawinan,
Selasa (11/10/2011).

Humas MK/GANIE

M
ahkamah Konstitusi sepanjang frasa, “Antara suami dan isteri kasih, merupakan keadaan yang sangat
memutuskan untuk menolak terus menerus terjadi perselisihan dan dinamis. Dengan kata lain, dimensi
permohonandalampengujian pertengkaran ...” justru memberikan salah kehidupan tersebut bisa berupa ‘madu’
Undang-Undang No. 1/1974 satu jalan keluar ketika suatu perkawinan yang manis dan menyehatkan, namun bisa
tentang Perkawinan yang dimohonkan oleh tidak lagi memberikan kemanfaatan pula menjadi ‘racun’ yang berakibat buruk
Halimah Agustina. “Dalil Pemohon tidak karena perkawinan sudah tidak lagi sejalan dalam sebuah hubungan perkawinan.
beralasan hukum,” ucap Ketua MK Moh. dengan maksud perkawinan sebagaimana “Dapat menjadi ‘hama’ yang senantiasa
Mahfud MD, saat membacakan amar putusan disebutkan dalam Pasal 1 UU Perkawinan menggerogoti cinta dan kasih dan
Perkara No. 38/PUU-IX/2011, Selasa (27/3), serta tidak memberikan kepastian dan mengubahnya menjadi permusuhan dan
di Ruang Sidang Pleno MK. Halimah adalah keadilan hukum sebagaimana dimaksud kebencian (al-adawah wa al baghdha`)”
mantan isteri Bambang Trihatmodjo, putra Pasal 28D ayat (1) UUD 1945. ungkap Mahkamah dalam pendapat
mantan Presiden Soeharto. “Dalil Pemohon tersebut tidak hukumnya.
Ketentuan yang diuji dalam UU tepat dan tidak benar karena Pasal 28H Selanjutnya, sambung Mahkamah,
Perkawinan tersebut adalah Pasal 39 ayat Ayat (2) UUD 1945 tersebut merupakan ketika terjadi perselisihan dan pertengkaran
(2) terutama dalam penjelasan huruf f. ketentuan mengenai  affirmative action, yang terus menerus di antara pasangan
Pasal ini berbunyi:  ”Untuk melakukan sedangkan kedudukan suami dan istri suami istri sulit diharapkan untuk bersatu
perceraian harus ada cukup alasan, dalam perkawinan menurut UU No. kembali. “Dalam keadaan seperti itu maka
bahwa antara suami isteri itu tidak 1/1974 adalah seimbang, sehingga tidak ikatan batin dalam perkawinan dianggap
akan dapat hidup rukun sebagai suami memerlukan perlakuan khusus semacam telah pecah (syiqaq, broken marriage),
isteri.”.  Sedangkan dalam penjelasannya affirmative action,”  tegas Mahkamah meskipun ikatan lahir, secara hukum,
menyebutkan,  “Alasan-alasan yang dalam putusannya. masih ada,” ungkap Mahkamah.
dapat dijadikan dasar untuk perceraian Menurut Mahkamah, perkawinan di Dalam kondisi perkawinan seperti
adalah:… f. Antara suami dan isteri dalam UU Perkawinan memiliki dimensi itulah, secara rasional, kata Mahkamah,
terus menerus terjadi perselisihan dan hukum, dimensi kehidupan batin, dimensi telah tidak bermanfaat lagi bagi kedua
pertengkaran dan tidak ada harapan akan kemasyarakatan, dan dimensi keagamaan. belah pihak maupun bagi keluarga. Bahkan
hidup rukun lagi dalam rumah-tangga.” Bahwa dimensi kehidupan batin orang, dalam kasus tertentu dapat membahayakan
Mahkamah berkesimpulan, yang dalam perkawinan berupa cinta dan keselamatan masing-masing pihak maupun

12 KONSTITUSI Maret 2012


keluarga. Dalam keadaan yang demikian, tidak lagi mempunyai kekuatan hukum untuk membentuk keluarga yang bahagia
hukum harus memberikan jalan keluar mengikat. dan kekal, sebagaimana disebutkan dalam
untuk menghindari keadaan buruk yang “Dengan dikabulkannya permohonan Penjelasan Umum UU Perkawinan.
tidak diinginkan. Dalam konteks ini, jalan maka peraturan pelaksana Undang-Undang Dia berpandangan, ketentuan itu telah
keluar itu adalah pembubaran perkawinan Perkawinan yang  terkait dengan alasan mempermudah perceraian dan berdampak
yang di dalam UU Perkawinan disebut perceraian karena adanya perselisihan dan buruk. “Proses perceraian seolah menjadi
dengan putusnya perkawinan yang ketika pertengkaran terus menerus, sebagaimana sangat mudah,” ujarnya.
kedua belah pihak masih hidup, yaitu diatur dalam Pasal 19 huruf f dan Pasal Selain itu, menurut Akil, alasan
putusnya perkawinan dengan perceraian 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor perselisihan dan pertengkaran terus
atau dengan putusan pengadilan. “Putusan 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan menerus dalam penjelasan pasal yang diuji
pengadilan hanya menyatakan keadaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tersebut tidak didukung dengan peraturan
yang sesungguhnya tentang hubungan tentang Perkawinan juga harus dinyatakan pelaksana maupun perangkat hukum
suami istri dimaksud,” ingat Mahkamah. inkonstitusional,” tutur Akil. “Tetapi, pendukung dalam upaya penegakan
dikabulkannya permohonan Pemohon tidak hukum perdata dalam lingkup Peradilan
Seharusnya Dikabulkan menghapuskan lembaga  syiqaq  karena Umum. “Keterbatasan rincian aturan ini
Dalam putusan ini, terdapat didasarkan dan diatur dalam Undang- merugikan hak konstitusional warga negara
pendapat berbeda (dissenting opinion) Undang yang berbeda yaitu Undang- Indonesia yang mengajukan gugatan cerai
dari Hakim Konstitusi M. Akil Mochtar. Undang Peradilan Agama.” atas alasan perselisihan dan pertengkaran
Pada intinya, menurut dia, Mahkamah Menurut Akil, ketentuan tersebut terus menerus melalui Peradilan Umum,”
seharusnya mengabulkan permohonan bertentangan dengan prinsip yang dianut katanya. (Dodi/mh)
Pemohon dan menyatakan Penjelasan oleh UU Perkawinan, yaitu ‘prinsip untuk
Pasal 39 ayat (2) huruf f UU Perkawinan mempersukar terjadinya perceraian’ demi
bertentangan dengan Konstitusi dan mengukuhkan tujuan perkawinan yaitu

Maret 2012 KONSTITUSI 13


RUANG SIDANG

PUU KUHAP

MK Tidak Berwenang Menilai Perkara


Konkret, Uji KUHAP Tidak Diterima
P
asal 67 dan Pasal 244 Undang- sebagai yurisprudensi. Hal itu, menurut  Walaupun dalam beberapa putusan
Undang No. 8/1981 tentang Pemohon, bertentangan dengan Pasal 1 Ayat Mahkamah telah menyatakan suatu UU
Kitab Undang-Undang Hukum (3) dan Pasal 28D Ayat (1) UUD 1945. bertentangan dengan UUD 1945 secara
Acara Pidana  (KUHAP) yang Dalam Perkara ini, Mahkamah bersyarat, sambung Mahkamah, namun
diajukan oleh Gubernur Bengkulu Non- menjelaskan bahwa materi muatan ayat, dalam petitum permohonan Pemohon yang
Aktif Agusrin M. Najamudin selaku pasal, dan/atau bagian UU yang sudah dipermasalahkan, bukanlah pertentangan
Pemohon No. 56/PUU-IX/2011 dan diundangkan secara sah, dan oleh Pemohon norma suatu UU terhadap UUD 1945,
memberi kuasa terhadap Yusril Ihza didalilkan sesuai dengan UUD 1945, melainkan tafsir-tafsir atas isi suatu UU
Mahendra, di Mahkamah Konstitusi bukanlah merupakan objek pengujian yang melahirkan yurisprudensi Mahkamah
(MK) dinyatakan tidak dapat diterima. undang-undang. “Semua undang-undang Agung.
“Menyatakan permohonan Pemohon tidak yang telah diundangkan secara sah oleh yang “Terlebih lagi, permohonan
dapat diterima,” papar pimpinan sidang berwenang harus dianggap sesuai dengan Pemohon dengan tegas menyatakan bahwa
Moh. Mahfud MD, didampingi hakim UUD 1945 sampai dicabut oleh pembentuk Pasal 67 dan Pasal 244 Undang-Undang a
konstitusi lainnya dalam sidang putusan UU atau dinyatakan tidak konstitusional quo tidak bertentangan dengan UUD 1945,
yang digelar pada hari Kamis (15/3), di oleh putusan Mahkamah berdasarkan sehingga tidak terdapat permasalahan
Ruang Sidang Pleno MK. permohonan yang diajukan dengan dalil konstitusionalitas norma suatu Undang-
Dalam Pasal 67 UU tersebut berbunyi, ketentuan tersebut bertentangan dengan Undang,” ungkap Mahkamah dalam
“Terdakwa atau penuntut umum berhak UUD 1945,” tulis Mahkamah. putusannya.
untuk meminta banding terhadap putusan   Selanjutnya mengenai putusan Dalam pertimbangan tersebut,
pengadilan tingkat pertama, kecuali Mahkamah Agung No. 275K/Pid/1983, Mahkamah tidak berwenang mengadili
terhadap putusan bebas”. Sedangkan Pasal Mahkamah mempertimbangkan bahwa permohonan Pemohon, maka kedudukan
244 selengkapnya berbunyi, “Terhadap putusan tersebut merupakan perkara konkret. hukum (legal standing) Pemohon dan
putusan perkara pidana yang diberikan “Oleh karena itu, berdasarkan UUD 1945, pokok permohonan tidak dipertimbangkan.
pada tingkat terakhir oleh pengadilan Mahkamah tidak berwenang untuk menilai “Amar putusan, menyatakan permohonan
lain selain Mahkamah Agung, terdakwa konstitusionalitas suatu yurisprudensi Pemohon tidak dapat diterima,” tegas
atau penuntut umum dapat mengajukan Mahkamah Agung,” ujar Mahkamah. Mahfud. (Shohibul Umam/mh)
permintaan pemeriksaan kasasi kepada
Mahkamah Agung kecuali terhadap
putusan bebas”.
Ketentuan pasal tersebut menurut
Pemohon adalah sebagai norma yang sah
dan konstitusional sejalan dengan norma
Pasal 1 Ayat (3) dan Pasal 28D Ayat (1)
UUD 1945. Sementara, tafsiran-tafsiran
terhadap putusan bebas oleh pengadilan
yang diatur dalam pasal tersebut, Pemohon
mengatakan bahwa penuntut umum boleh
dan/ atau dapat mengajukan banding
maupun kasasi dengan alasan adanya
pembagian putusan bebas ke dalam dua
jenis, yakni putusan “bebas murni” dan
“bebas tidak murni”, adalah tafsiran yang
tidak konstitusional.
Hal demikian, lanjut Pemohon,
sebagaimana termuat dalam pertimbangan
hukum Mahkamah Agung dalam putusan
Nomor 275K/Pid/1983 yang telah Humas MK/GANIE

menyampingkan norma Pasal 67 dan Pasal Gubernur Benkulu Non-Aktif Agusrin M. Najamudin, didampingi kuasa hukumnya terlihat sedang
mendengarkan putusan MK, dalam perakra No. 56/PUU-IX/2011, Kamis (15/3).
244 KUHAP yang kemudian dianggap

14 KONSTITUSI Maret 2012


PUU Pemda dan KUHAP

Permohonan Bupati Lampung Timur


Nonaktif Tidak Diterima

P
ermohonan uji materi UU
Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan UU
Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana yang diajukan
oleh Bupati Lampung Timur (non-
aktif), H. Satono, diputus tidak diterima
oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
“Amar putusan, mengadili, menyatakan
permohonan Pemohon tidak dapat
diterima untuk seluruhnya,” kata Ketua
Pleno Hakim Konstitusi Moh. Mahfud MD
dalam sidang dengan agenda pengucapan
putusan Nomor 85/PUU-IX/2011 yang
digelar di MK pada Selasa (27/3) sore.
Satono menganggap hak
konstitusionalnya dirugikan akibat
berlakunya Pasal 244, Pasal 259
KUHAP dan Pasal 30, 31, 33 ayat (1)
UU 32/2004  juncto  UU 12/2008. Pasal
Humas MK/Yogi Dj
Kuasa hukum Pemohon Andi M Asrun, terlihat sedang membacakan permohonan pemohon,
259 KUHAP menyatakan, “(1) Demi dalam persidangan pemeriksaan perkara No. 85/PUU-IX/2011, Selasa (20/12/2011).
kepentingan hukum terhadap semua
putusan yang telah memperoleh kekuatan demi kepentingan hukum, oleh pembentuk Makna kasasi demi kepentingan
hukum tetap dari pengadilan lain selain Undang-Undang ditempatkan pada Bab hukum, lanjut Maria, adalah adanya
daripada Mahkamah Agung, dapat XVIII tentang Upaya Hukum Luar Biasa, kemungkinan atas suatu putusan di
diajukan satu kali permohonan kasasi oleh Bagian Kesatu tentang Pemeriksaan tingkat pertama atau tingkat banding yang
Jaksa Agung; (2) Putusan kasasi demi Tingkat Kasasi Demi Kepentingan tidak dilakukan upaya hukum oleh jaksa
kepentingan hukum tidak boleh merugikan Hukum. Dengan demikian, permohonan penuntut umum maupun oleh terdakwa,
pihak yang berkepentingan”. kasasi demi kepentingan hukum, bukan sehingga putusannya memperoleh kekuatan
Kemudian Pasal 33 ayat (1) UU upaya hukum biasa. Karena yang dapat hukum tetap, padahal putusan tersebut
No. 32/2004 juncto UU No. 12/2008 yang dimohonkan kasasi hanyalah putusan mengandung kekeliruan atau kesalahan
menyatakan, “Kepala daerah dan/atau yang telah memperoleh kekuatan hukum hukum yang tidak dapat diperbaiki. Untuk
wakil kepala daerah yang diberhentikan tetap yang berarti sudah dieksekusi membetulkan putusan yang demikian
sementara sebagaimana dimaksud dalam maka tidak merugikan pihak-pihak hanya dapat ditempuh melalui permohonan
Pasal 30 ayat (1), Pasal 31 ayat (1), dan yang berkepentingan. Hal tersebut juga kasasi demi kepentingan hukum. Berbeda
Pasal 32 ayat (5) setelah melalui proses ditegaskan dalam Pasal 259 ayat (2) dengan keputusan administrasi negara yang
peradilan ternyata terbukti tidak bersalah KUHAP. di dalamnya terdapat klausula, “Apabila
berdasarkan putusan pengadilan yang “Suatu putusan oleh pengadilan kemudian hari terdapat kekeliruan dalam
telah memperoleh kekuatan hukum tetap, tingkat pertama atau tingkat banding dari keputusan ini, akan dilakukan perbaikan
paling lambat 30 (tiga puluh) hari Presiden peradilan umum atau tingkat pertama atau sebagaimana mestinya”, sehingga
telah merehabilitasikan dan mengaktifkan tingkat banding dari peradilan militer yang memungkinkan pejabat administrasi
kembali kepala daerah dan/atau wakil sudah memperoleh kekuatan hukum tetap negara yang bersangkutan memperbaiki
kepala daerah yang bersangkutan sampai itulah yang dapat dimohonkan kasasi demi keputusannya.
dengan akhir masa jabatannya”. kepentingan hukum oleh Jaksa Agung,” Menurut Mahkamah, ketentuan
Mahkamah dalam pertimbangan kata Hakim Konstitusi Maria Farida Indrati Pasal 259 KUHAP tidak merugikan
hukum menyatakan, permohonan kasasi membacakan pertimbangan hukum. hak konstitusional Satono sebagaimana

Maret 2012 KONSTITUSI 15


RUANG SIDANG

dijamin Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945 perlakuan diskrimatif, sudah ditegaskan Satono bertentangan dengan UUD 1945
yang menyatakan, “Negara Indonesia dalam Pasal 259 KUHAP, bahwa terhadap jika tidak ditambah dengan frasa “termasuk
adalah negara hukum”. Justru dengan putusan pidana yang telah memperoleh putusan bebas”. Menurut Mahkamah, suatu
adanya ketentuan Pasal 259 KUHAP kekuatan hukum tetap yang diputus oleh putusan yang telah memperoleh kekuatan
memungkinkan adanya koreksi atas pengadilan selain Mahkamah Agung dapat hukum tetap, harus dilaksanakan. Adapun
kekeliruan atau kesalahan menerapkan dimohonkan kasasi demi kepentingan persoalan yang mana yang dimaksud
hukum. Selain itu, menurut ketentuan hukum oleh Jaksa Agung, dan itu pun putusan yang memperoleh kekuatan
Pasal 259 ayat (2) KUHAP putusan kasasi hanya sekali serta berlaku untuk semua hukum tetap dan harus dilaksanakan atau
demi kepentingan hukum disyaratkan tidak orang tanpa pembedaan apapun. “Dengan dieksekusi, apakah putusan yang sudah
boleh merugikan yang berkepentingan. demikian menurut Mahkamah tidak ada tidak ada lagi upaya hukum yang dapat
Mengenai persamaan kedudukan unsur ketidakpastian hukum maupun unsur ditempuh, atau termasuk putusan bebas,
di hadapan hukum dan pemerintahan, diskriminatif dalam pasal  a quo,” lanjut atau suatu putusan yang meskipun masih
menurut Mahkamah, tidak ada seorang pun Maria. ada upaya hukum, akan tetapi upaya
yang dirugikan oleh berlakunya Pasal 259 Kemudian, mengenai pengujian hukum luar biasa, sudah dapat dieksekusi,
KUHAP karena ditujukan kepada “semua” konstitusionalitas Pasal 33 ayat (1) UU ataukah sekalian menunggu putusan
putusan pidana yang telah memperoleh No. 32/2004  juncto  UU 12/2008, yang peninjauan kembali baru dieksekusi, hal
kekuatan hukum tetap yang telah diputus menurut Pemohon frasa “... berdasarkan itu adalah masalah penerapan hukum,
oleh pengadilan selain Mahkamah putusan pengadilan yang telah memperoleh bukan masalah konstitusionalitas norma.
Agung. Kepastian hukum yang adil dan kekuatan hukum tetap ...” yang menurut (Nur Rosihin Ana/mh)

16 KONSTITUSI Maret 2012


PUU Pemda

Dalil Sama dan Pernah Diputus, Permohonan


Wakil Ketua PKNU Jatim Tidak Diterima

M
ahkamah Konstitusi (MK)
menggelar sidang putusan
Perkara No. 83/PUU-
IX/2011 yang digelar di
Ruang Sidang Pleno MK, Senin (5/3).
Sidang perkara Pengujian Undang-
Undang (PUU) Pemerintahan Daerah
yang dimohonkan oleh Imam Buchori itu
diputuskan tidak diterima oleh Mahkamah.
Melalui konklusi putusan Mahkamah,
permohonan Pemohon dianggap ne bis in
idem.
Imam Buchori yang juga
“bermimpi” menjadi Calon Bupati
Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa
Timur Periode 2013-2018 merasa
dirugikan hak konstitusionalitasnya.
Pasalnya, sebagai Wakil Ketua Pengurus
Wilayah PKNU Jawa Timur Periode
2010-2015 berdasarkan ketentuan UU Kuasa Hukum Pemohon 83/PUU-IX/2011 sedang mendengarkan dengan seksama putusan,
Humas MK/GANIE

Pemda, partainya tidak bisa mengusung di Ruang Sidang Pleno MK, Senin (5/3).
atau mengusulkan dirinya menjadi calon
Bupati Kabupaten Bangkalan Madura
Jawa Timur Periode 2013-2018.  seperti yang diajukan Imam sudah pernah bagian dalam UU yang telah diuji tidak
Partai Pemohon yang tidak memenuhi diputus MK dalam putusan Nomor 5/ dapat dimohonkan pengujian kembali.
kriteria 15 persen dari jumlah kursi yang PUU-V/2007 tertanggal 23 Juli 2007. Mempertimbangkan itu semua,
ada di DPRD dan hanya mendapat lima Pada putusan Perkara No. 5/PUU-V/2007 Mahkamah yang diwakili Ketua MK,
kursi di DPRD harus bergabung dengan itu, Mahkamah sudah berpendapat bahwa Moh. Mahfud MD membacakan konklusi
partai lain. Hal itu dimaksudkan agar pencalonan lewat parpol atau gabungan putusan kali ini. “Konklusi, berdasarkan
partai Pemohon memenuhi kriteria 15 parpol tetap dipertahankan, mengingat penilaian atas fakta dan hukum
persen dan dapat mengusulkan Pemohon pencalonan oleh parpol atau gabungan sebagaimana diuraikan di atas, Mahkamah
menjadi calon Bupati Bangkalan. parpol juga konstitusional. berkesimpulan, Mahkamah berwenang
Dengan kata lain, Pemohon Berdasarkan Pasal 60 UU PMK yang mengadili  permohonan a quo. Pemohon
menganggap syarat penggabungan bagi menyatakan “Terhadap materi muatan memiliki kedudukan hukum (legal
partai politik yang tidak mendapatkan kursi ayat, pasal, dan/atau bagian dalam standing) untuk mengajukan permohonan
15 persen atau akumulasi suara 15 persen undang-undang yang telah diuji, tidak a quo. Pokok permohonan Pemohon ne bis
merupakan bentuk kesewenang-wenangan dapat dimohonkan pengujian kembali”, in idem,” ujar Mahfud.
pembuat UU, terutama UU Pemda. maka Mahkamah tidak dapat menerima Dalam amar putusan Mahkamah pun
Terhadap permohonan Pemohon permohonan Pemohon. Selain itu, berdasar ditegaskan bahwa Mahkamah menyatakan
itu, Mahkamah menimbang dalam Pasal 42 ayat (1) UU PMK juga mengatur permohonan Pemohon tidak dapat
pertimbangan hukumnya bahwa dalil bahwa materi muatan ayat, pasal, dan/atau diterima. (Yusti Nurul Agustin/mh)

Maret 2012 KONSTITUSI 17


RUANG SIDANG

PUU Penyelenggara Pemilu

DPR: Aturan Timsel KPU-Bawaslu Lapor


ke DPR Sudah Jelas dan Tegas
M
K menggelar pengujian Pasal
13 ayat (5) UU No. 15/2011
tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum yang
berbunyi, “Tim seleksi melaporkan
pelaksanaan setiap tahapan seleksi kepada
Dewan Perwakilan Rakyat”. Menurut
Perwakilan Rakyat (DPR), norma yang
terkandung dalam Pasal tersebut sudah
jelas dan tegas mengatur proses seleksi
terhadap anggota KPU yang dilakukan
oleh Tim Seleksi.
  “Sehingga tidak berdasar
apabila norma ini oleh para Pemohon
dipahami telah menghilangkan semangat
mewujudkan independensi penyelenggara
pemilu,” urai Ganjar Pranowo selaku
perwakilan dari DPR, saat memberi
keterangan permohonan Perkara No. 8/ Humas MK/Annisa Lestari

Ganjar Pranowo selaku perwakilan dari DPR, hadir dan memberikan keterangan terkait dengan Pengujian
PUU-X/2012 tentang Pengujian UU No. Pasal 13 ayat (5) UU No. 15/2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, Senin (5/3).
15/2011, Senin (5/3), di Ruang Sidang
Mahkamah Konstitusi. seluruhnya,” tegas Ganjar. UGM), Charles Simabura (dosen dan
DPR juga tidak sependapat terhadap   Namun, hal berbeda dengan peneliti PUSAKO), dan Perkumpulan
dalil para Pemohon yang menganggap yang disampaikan oleh Pemerintah. untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)
ketentuan Pasal 13 ayat (5) tersebut, Menurut   Zudan Arif Fahrullah selaku telah mendalilkan Pasal 13 ayat (5), Pasal
mengandung kekaburan hukum yang perwakilan Pemerintah mengatakan bahwa 15 ayat (4), ayat (5), ayat (6), dan ayat (7),
berujung terjadinya ketidakpastian hukum Pemerintah secara umum juga memiliki Pasal 87 ayat (5), Pasal 89 ayat (4), ayat
bagi tim seleksi. “DPR sebagai lembaga tujuan yang sama dengan para Pemohon, (5), ayat (6), dan ayat (7) UU Nomor 15
negara yang memiliki fungsi pengawasan yaitu menyelenggarakan Pemilu yang Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
berhak mengetahui proses tersebut. Hal jujur, adil melalui penyelenggara Pemilu bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1)
ini merupakan penerapan suatu norma yang profesional, berintegritas, dan UUD 1945.
dan tidak ada persoalan konstitusionalitas mempunyai kapasitas yang akuntabel. Dalam Pasal 13 ayat (5) selengkapnya
suatu norma yang dilanggar,” ujar Ganjar.   "Oleh karena itu, apabila berbunyi: “Tim seleksi melaporkan
Sementara dalam Pasal 15 ayat (4) norma  a quo  memang dianggap belum pelaksanaan setiap tahapan seleksi kepada
UU  tersebut, khususnya frasa “Dalam hal mampu mewujudkan politik hukum yang Dewan Perwakilan Rakyat”. Menurut
tidak ada calon anggota KPU yang terpilih sudah diterapkan tersebut. Maka, marilah para Pemohon, ketentuan tersebut
atau calon anggota KPU terpilih kurang kita secara bersama-sama mencari norma telah bertentangan dengan semangat
dari 7 (tujuh) orang…”, menurut para yang tepat,” tutur Zudan. pembentukan penyelenggara Pemilu yang
Pemohon, menimbulkan ketidakpastian Berdasarkan uraian tersebut, lanjut independen. Sebab, otoritas membentuk
hukum terhadap hasil kerja yang telah dan Zudan, Pemerintah dalam keterangan tim seleksi calon anggota KPU merupakan
akan dilakukan oleh mereka. Berkenaan menyimpulkan bahwa Pemerintah kewenangan Presiden.
dengan persoalan ini, DPR berpendapat menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Hal itu, lanjut para Pemohon, telah
pasal tersebut justru memberikan kepastian Hakim Konstitusi terkait dengan perkara sesuai dengan ketentuan Pasal 12 ayat (1)
hukum untuk mengatur segala kemungkinan yang diajukan oleh para Pemohon. UU Penyelenggara Pemilu. Kemudian
yang terjadi. “Sehingga tidak terdapat “Pemerintah menyerahkan kepada sebagai pihak yang dibentuk dan/ atau
kekosongan hukum,” ucap Ganjar. Mahkamah untuk memeriksa, mengadili diangkat oleh Presiden, sesuai ketentuan
Dalam akhir keterangannya, Ganjar dan memberikan putusan yang bijaksana Pasal 12 ayat (2), maka tugas pokok
memintaMahkamah untuk menyatakan dan seadil-adilnya,” jelasnya. Tim seleksi calon anggota KPU adalah
para Pemohon tidak memiliki kedudukan Seperti diberitakan sebelumnya, membantu Presiden untuk menetapkan
hukum, dan permohonan para Pemohon para Pemohon yakni Yuliandri (dosen calon anggota KPU yang akan diajukan
dinyatakan tidak dapat diterima. perundang-undangan UNAND), Zainal kepada DPR. (Shohibul Umam/mh)
“Permohonan para Pemohon ditolak untuk Arifin Mukhtar (dosen administrasi negara 

18 KONSTITUSI Maret 2012


PUU Pilpres

UU Dianggap Tidak Pro Minoritas


L
ima kepala adat di wilayah
Tembrauw, Papua, menguji
konstitusionalitas Pasal 159
ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat
(4), dan ayat (5) Undang-Undang No. 42
Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden ke Mahkamah
Konstitusi, Selasa (20/3). Melalui kuasanya,
Edward Dewaruci, Pemohon menganggap
bahwa ketentuan dalam pasal tersebut telah
berpotensi mendiskriminasikan golongan
minoritas dalam pemilihan umum presiden
dan wakil presiden.
Lima kepala adat itu adalah Hofni
Ajoi, Maurits Major, Barnabas Sedik,
Marthen Yeblo, dan Stevanus Syufi.
Pengujian ini diregistrasi dengan
nomor perkara 25/PUU-X/2012. “ Kami
anggap dalam menentukan kemenangan
dalam pilpres itu tidak memiliki Humas MK/Annisa Lestari

keadilan bagi etnis minoritas,” ujar Para kuasa hukum Pemohon dalam pemeriksaan pendahuluan, Selasa (20/3).
Edward. “Sehingga ada potensi bentuk
diskriminasi secara terselubung Kemudian ayat (4) (2), serta Pasal 28I Ayat (2) dan Ayat (3)
dari etnis mayoritas terhadap etnis menyebutkan,  “Dalam hal perolehan UUD 1945. Karena itu, Pemohon meminta
minoritas di Indonesia.” suara terbanyak dengan jumlah yang penafsiran kata ‘suara’ dalam ketentuan
Adapun Pasal 159 ayat (1) yang diuji sama diperoleh oleh 3 (tiga) Pasangan yang diuji tersebut adalah suara rakyat
tersebut berbunyi, "Pasangan Calon terpilih Calon atau lebih, penentuan peringkat terbanyak. ”Sebagaimana yang dimaksud
adalah Pasangan Calon yang memperoleh pertama dan kedua dilakukan berdasarkan dalam Pasal 6A Ayat (4) UUD 1945,”
suara lebih dari 50% (lima puluh persen) persebaran wilayah perolehan suara yang pintanya.
dari jumlah suara dalam Pemilu Presiden lebih luas secara berjenjang.”  Dan ayat Di samping itu, Pemohon
dan Wakil Presiden dengan sedikitnya 20% (5), “Dalam hal perolehan suara terbanyak menginginkan adanya perlakuan khusus
(dua puluh persen) suara di setiap provinsi kedua dengan jumlah yang sama diperoleh terhadap etnis minoritas dengan cara
yang tersebar di lebih dari ½ (setengah) oleh lebih dari 1 (satu) Pasangan Calon, memberikan pembobotan berbeda atas
jumlah provinsi di Indonesia." penentuannya dilakukan berdasarkan suara yang diberikan. “Tidak hanya
Ayat (2)-nya menyatakan:  “Dalam persebaran wilayah perolehan suara yang sekadar satu pemilih satu suara,” ujarnya.
hal tidak ada Pasangan Calon terpilih lebih luas secara berjenjang.” Selanjutnya, setelah Pemohon
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), 2 Menurut Pemohon, ketentuan tersebut, menyampaikan pokok-pokok per­
(dua) Pasangan Calon yang memperoleh khususnya kata “suara”, telah mengalami mohonannya, Panel Hakim Konstitusi
suara terbanyak pertama dan kedua degradasi makna dengan penyebutan yang terdiri dari Hakim Konstitusi M. Akil
dipilih kembali oleh rakyat secara sebagai “suara pemilih”. Dengan kata lain, Mochtar (Ketua Panel), Hakim Konstitusi
langsung dalam Pemilu Presiden dan penyebutan itu telah mereduksi pengertian Anwar Usman, dan Hakim Kostitusi
Wakil Presiden.”  Sedangkan ayat (3) rakyat sebagaimana yang dimaksud dalam Ahmad Fadlil Sumadi, memberikan
merumuskan:  “Dalam hal perolehan Undang-Undang Dasar 1945. “Suara rakyat beberapa saran perbaikan terhadap
suara terbanyak dengan jumlah yang tidak bisa dikecilkan sebagai suara pemilih,” permohonan. Menurut Panel Hakim,
sama diperoleh oleh 2 (dua ) Pasangan tegas Edward. pemohon perlu memperbaiki beberapa hal,
Calon, kedua Pasangan Calon tersebut Pemohon berkesimpulan, pasal diantaranya: argumentasi permhononan,
dipilih kembali oleh rakyat secara yang diuji itu bertentangan dengan Pasal kerugian konstitusional Pemohon,
langsung dalam Pemilu Presiden dan 6A Ayat (1) dan Ayat (4), Pasal 18B Ayat kejelasan penanggalan surat permohonan,
Wakil Presiden.” (2), Pasal 28B Ayat (2), Pasal 28H Ayat serta terkait pemberian kuasa. (Dodi/mh)

Maret 2012 KONSTITUSI 19


RUANG
RUANGSIDANG
SIDANG

PUU Kejaksaan, PTPK, KPK

Pemohon: Wewenang Koordinasi Penyidikan


Korupsi, Jaksa Agung atau KPK Tumpang Tindih?

Salah satu Pemohon Muhamad Zainal Arifin,


sedang menuturkan perbaikannya, saat
sidang perbaikan permohonan di dapan
Majelis Hakim Konstitusi, Kamis (15/3).

Pemohon juga menerangkan alasan


mengajukan Pasal 39 UU No. 31/1999.

M
Humas MK/GANIE

Menurut Pemohon, pasal tersebut


ahkamah Konstitusi Pemohon mengungkapkan, per­ menimbulkan ketidakpastian hukum
menggelar sidang perbaikan baikan pertama masalah pasal-pasal karena ketentuan tersebut tumpang tindih
permohonan pengujian yang diuji, yang dulunya ada penjelasan, dengan Pasal 42 UU No. 30/2002.
UU No. 16/2004 tentang sekarang fokus pada pasal-pasal. Di Di satu sisi, Pasal 39 UU No.
Kejaksaan, UU No. 31/1999 tentang antaranya, Pasal 31 ayat (1) huruf D UU 31/1999 menyatakan Jaksa Agung
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi No. 16/2004, Pasal 39 UU No. 31/1999, mengkoordinasikan dan mengendalikan
(PTPK) dan UU No. 30/2002 tentang Pasal 50 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat penyidikan tindak pidana korupsi yang
Komisi Pemberantasan Korupsi   (KPK) (4) UU No. 30/2002. dilakukan bersama-sama oleh orang-orang
- Perkara No. 16/PUU - X/2012 - pada “Perbaikan pertama itu mengikuti yang tunduk pada peradilan umum dan
Kamis (15/3) siang di Ruang Sidang Panel saran dari Hakim Maria Farida Indrati,” peradilan militer.
MK. ujar Pemohon kepada Majelis hakim.    Di sisi lain, justru Pasal 42 UU
Beberapa poin perbaikan yang Perbaikan berikutnya, kata Pemohon, No. 30/2002 menyatakan KPK lah yang
diperbaiki adalah menyangkut koordinasi terkait dengan kerugian konstitusional berwenang mengkoordinasikan. Jadi,
penyidikan tindak pidana korupsi apakah sesuai saran Hakim Achmad Sodiki dan sebagai  taxt payer, Pemohon dirugikan
menjadi kewenangan Jaksa Agung atau Hakim Ahmad Fadlil Sumadi dalam dengan ketentuan Pasal 39 UU No.
KPK sehingga hal ini menimbulkan sidang sebelumnya. 31/1999 karena pajak-pajak yang
ketidakpastian hukum bagi Pemohon. “Kami mengutip beberapa putusan dibayarkan oleh Pemohon digunakan
Dalam persidangan, Pemohon MK, yakni Putusan No. 27/PUU/2009, untuk menjadi kegiatan koordinasi
menjelaskan kepada Majelis Hakim Putusan No. 5/PUU/2011 dan Putusan penyidikan korupsi yang dilakukan oleh
Konstitusi soal perbaikan permohonan No. 49/PUU/2011 yang pada intinya Jaksa Agung.
Pemohon pada pemeriksaan pendahuluan. menyatakan Mahkamah menetapkan legal “Padahal berdasarkan UU No.
“Bagian-bagian mana saja yang standing minimal seorang pembayar pajak 30/2002, kewenangan koordinasi
sudah Anda perbaiki? Tidak usah dari berbagai asosiasi demi kepentingan penyidikan korupsi hanya berada di tangan
seluruhnya, cukup poin-poinnya saja,” publik, badan hukum pemerintah daerah KPK,” imbuh Pemohon. (Nano Tresna
tanya Ketua Pleno M. Alim saat membuka maupun lembaga negara dan lain-lain,” Arfana/mh)
sidang. terangnya.

20 KONSTITUSI Maret 2012


PUU Kejaksaan

Ahli: Jaksa, Tokoh Utama Peradilan Pidana


W
alapun kepolisian
lebih terlatih untuk
mengumpulkan bukti-
bukti di tempat terjadinya
kejahatan, jaksa merupakan tokoh utama
dalam penyelenggaraan peradilan pidana.
Karena ia memainkan peranan penting
dalam proses pembuatan keputusan.
Sehingga polisi tergantung terhadap jaksa.
“Jaksa itu lebih mahir dalam masalah
yuridis (hukum) dan memiliki hak utama
yang eksklusif dalam menghubungkan
ke pengadilan,” ucap Ahli Pemerintah
Achmad Ali selaku Guru Besar Universitas
Hasanuddin Makassar, saat memberikan
keterangan Perkara No. 2/PUU-X/2012,
dalam pengujian UU No. 16/2004 tentang
Kejaksaan RI, khususnya Pasal 30 ayat (1)
huruf d dan Penjelasannya, terhadap UUD Humas MK/GANIE
Ahli Pemerintah Achmad Ali (sebelah kanan), dalam sidang perkara No. 2/PUU-X/2012, dalam
1945, di Mahkamah Konstitusi, Rabu (7/3). pengujian UU No. 16/2004 tentang Kejaksaan.
Bahkan di negara-negara di dunia,
lanjut Ali, walaupun melakukan penyidikan Hukum Universitas Trisakti. Dalam dan yang sulit pembuktiannya, serta
sendiri, jaksa tetap bisa memiliki keterangannya, ia mengatakan bahwa adanya pencucian uang yang mengancam
kebijaksanaan (diskresi) penentuan yang kewenangan jaksa menyidik berlaku di keselamatan negara. “Jaksa juga berhak
luas. “Dengan kata lain, jaksa itu memiliki mayoritas negara. Hanya minoritas negara melakukan petunjuk dan menentukan
kekuasaan untuk menentukan apakah akan yang tidak memberlakukan kewenangan tepat tidaknya alat bukti penyidikan dari
menentukan atau tidak menentukan terkait jaksa menyidik.  “Mayoritas negara di penegak hukum lainnya,” terangnya.
segala perkara pidana,” ucap Ali. dunia menganut jaksa dapat menyidik dan Sidang perkara ini dimohonkan
Di samping itu, Ali menambahkan mensupervisi penyidikan,” katanya. oleh Djailudin Kaisupy. Dalam dalilnya,
bahwa dalam pidana khusus, Kewenangan jaksa dalam Pemohon mengatakan bahwa UU No.
khususnya tindak pidana korupsi, yang melakukan penyidikan, menurut Andi, 16/2004 tentang Kejaksaan RI dalam Pasal
namanya  criminal justice sistem  (sistem telah dinyatakan legal oleh Perserikatan 30 ayat (1) huruf d, yang berbunyi bahwa
peradilan pidana) dalam dewasa ini adalah Bangsa-Bangsa (PBB). “Jaksa dapat di bidang pidana, kejaksaan mempunyai
penyidikan dan penuntutan berada dalam menyidik delik tertentu dan pelaku tugas dan wewenang melakukan
satu atap. “Alangkah kelirunya jika ada tertentu diperkuat oleh putusan Kongres penyelidikan terhadap tindak pidana
anggapan bahwa dengan memberikan PBB 1990 tentang peran jaksa di dunia. tertentu berdasarkan undang-undang.
kewenangan penyidikan dan proses Putusan tersebut diterima secara aklamasi, Kemudian penjelasan pasal tersebut
penuntutan kepada kejaksaan merupakan termasuk delegasi Indonesia,” ujarnya. menyatakan kewenangan dalam ketentuan
disharmoni,” ungkapnya. Selain itu, Andi juga mencontohkan ini adalah kewenangan sebagaimana
Oleh karena itu, menurut negara yang menerapkan kewenangan jaksa diatur misalnya adalah Undang-
Ali, berdasarkan fakta dari sudut dalam menyidik adalah negara Belanda. Hal Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang
profesionalisme, kejaksaan ataupun ini, mereka merujuk Pasal 141 Sv (KUHAP Pengadilan Hak Asasi Manusia dan
Jaksa Agung, jauh lebih mahir dalam Belanda). Selain itu, tambah Andi, Perancis Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
masalah yuridis, mengingat persyaratan juga menerapkan kewenangan penyidikan tentang Pemberantasan Tindakan Pidana
untuk menjadi jaksa adalah minimal pada jaksa. Hal itu termaktub dalam Pasal Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
berpendidikan sarjana hukum. “Sehingga 38 code de procedure penale. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo.
tidak bertantangan dengan asas Sementara, Indriyanto Seno Adjie Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002
profesionalisme,” ucapnya. melengkapi ahli berikutnya. Dalam tentang Komisi Pemberantasan Tindak
penjelasannya, ia mengatakan bahwa jaksa Pidana Korupsi. Menurut Pemohon, pasal
Mayoritas Negara memiliki kewenangan penyidikan secara tersebut bertentangan dengan Pasal 28D
Ahli Pemerintah yang lain adalah legislatif yaitu tindak pidana khusus, tindak Ayat (1) dan (2) UUD 1945. (Shohibul
Andi Hamzah selaku Guru Besar Fakultas pidana yang meresahkan masyarakat, Umam/mh)

Maret 2012 KONSTITUSI 21


RUANG
RUANGSIDANG
SIDANG

PUU MA dan Kejaksaan

Pengacara Negara Dianggap Diskriminatif

U
ndang-Undang Nomor 5 Tahun Pasal 45A ayat (2) huruf c UU MA dan yang juga memutus Pasal 45 ayat (2) huruf
2004 tentang Mahkamah Pasal 30 ayat (2) UU Kejaksaan tidak c. “Kasus pemohon merupakan kasus
Agung (UU MA) dan Undang- memiliki kekuatan hukum mengikat,” konkrtt, jadi coba dielaborasi lebih lanjut
Undang No. 16 Tahun 2004 urainya. dimana kerugian konstitusional Pemohon,
tentang UU Kejaksaan Republik Indonesia Menanggapi permohonan Pemohon, jika pasal ini tidak dihilangkan,” jelasnya.
(UU Kejaksaan) kembali diajukan Majelis Hakim Konstitusi memberikan Wakil Ketua MK Achmad Sodiki
untuk di-judicial review  ke Mahkamah saran perbaikan kepada Pemohon. Alim menyarankan mengenai dalil Pemohon
Konstitusi (MK) pada Rabu (28/3), di mengungkapkan terlalu banyak pasal bahwa dalam sidang di PTUN, Majelis
Ruang Sidang Pleno MK. Perkara yang dalam UU MA maupun UU Kejaksaan yang Hakim tidak mendengarkan keterangan
teregistrasi Kepaniteraan MK dengan dimohonkan untuk diuji oleh Pemohon. saksi Pemohon, maka Pemohon harus
Nomor 28/PUU-X/2012 dimohonkan oleh “Banyak sekali pasal yang diujikan dari melaporkan itu kepada Komisi Yudisial.
Agus Yahya. mungkin bisa dipersingkat dengan yang “Perilaku hakim yang tidak benar bukan
Diwakili oleh kuasa hukumnya, paling relevan dengan permohonan. dilaporkan ke MK, tapi ke Komisi
M. Said Utomo, mendalilkan bahwa hak Jangan berulang-ulang. Pada petitum, Yudisial yang bertugas mengawasi hakim.
konstitusional Pemohon terlanggar dengan mengabulkan permohonan menyatakan Jadi, Saudara lapornya ke sana. Misalnya
berlakunya Pasal 45A ayat (2) huruf c UU Pasal 45A ayat (2) huruf c dan Pasal ada dua kesaksian ahli yang tidak
MA dan Pasal 30 ayat (2) UU Kejaksaan. 30 ayat (2) tidak mempunyai kekuatan dipertimbangkan, lapornya jangan ke sini,
Pemohon merasa mendapat perlakuan hukum mengikat serta memohon supaya tetapi ke sana,” katanya.
diskriminatif dengan berlakunya pasal putusan itu dimuat dalam berita negara Majelis Hakim Konstitusi
a quo. Pemohon merasa dirugikan dengan sebagaimana mestinya. Karena nantinya, memberikan waktu selambatnya 14
keluarnya Putusan PTUN Surabaya yang putusan MK ini akan berlaku juga untuk hari kepada Pemohon untuk melakukan
dimohonkan Pemohon terhadap Bupati seluruh rakyat Indonesia,” saran Alim. perbaikan. “Andaikata tidak diperbaiki,
Pasuruan. “Perkara tersebut merupakan Sementara, Hakim Konstitusi maka dianggap inilah yang menjadi
perkara antara atasan dan bawahan di Anwar Usman meminta agar Pemohon permohonan dan tidak ada perubahan,”
mana Pemohon menggugat pemberhentian mempelajari Putusan MK Nomor 23/ tandas Alim. (Lulu Anjarsari/mh)
Pemohon sebagai Kepala Desa Tanggul PUU-V/2008 tanggal 14 Januari 2008
Angin, namun Bupati diwakili oleh
pengacara negara,” urai Said dihadapan
Majelis Hakim Panel yang diketuai oleh
Hakim konstitusi Muhammad Alim.
Said menjelaskan Majelis Hakim
PTUN telah menghilangkan kesaksian
dua ahli sehingga Pemohon kalah.
Pemohon merasa diperlakukan tidak adil
dengan berlakunya Pasal 45A ayat (2)
huruf c UU MA. “Bupati menggunakan
pengacara negara, karena Pemohon
diduga teroris, padahal Pemohon
mengajukan (permohonan) antara atasan
dan bawahan mengenai kasus pemecatan
(Pemohon) sebagai Kepala Desa Tanggul
Angin. Pemohon kalah karena harus
berhadapan dengan pengacara negara dan
tidak seimbang dengan pemohon. Bupati
Pasuruan menggunakan pengacara negara,
Widyantoro yakni  Kepala Kejaksaan Humas MK/Fitri Yuliana

Kabupaten Bangil. Untuk itu, Pemohon Pemohon 28/PUU-X/2012, Agus Yahya, didampingi kuasa hukumnya tampak hadir
dalam sidang pendahuluan, Rabu (28/3).
meminta agar Majelis Hakim menyatakan

22 KONSTITUSI Maret 2012


PUU Kesehatan

Pemohon: UU Kesehatan Merugikan Petani


Tembakau
M
ahkamah Konstitusi menanam, membudidayakan maupun Pemohon kepada Majelis Hakim.
(MK) untuk kesekian memanfaatkan tembakau sebagai sesuatu Menanggapi dalil-dalil yang
kalinya menggelar sidang yang hanya merugikan seseorang dan/atau disampaikan Pemohon, Ketua Panel
pengujian UU No. 36/2009 masyarakat sekelilingnya. M. Alim menyarankan, agar Pemohon
tentang Kesehatan - Perkara No. 24/PUU- “Berkaitan dengan itu pula, kami menggunakan dasar-dasar yang lebih kuat,
X/2012 - pada Rabu (14/3) siang. Agenda juga mengalami kerugian moriil spirituil bukan hanya dari peraturan tetapi bisa
sidang adalah pemeriksaan pendahuluan oleh Nahdlatul Ulama (NU) sebagai juga dengan undang-undang. “Undang-
pengujian Pasal 113 ayat (2) UU tersebut. organisasi induk dari kami sudah pernah undang juga bisa digunakan jadi dasar bagi
Para Pemohon antara lain Ahmad Wazir menetapkan keputusannya membolehkan Pemohon, selain menggunakan Peraturan
Wicaksono, A. Yunan Athoillah dan mengonsumsi atau memanfaatkan Mahkamah Konstitusi,” kata Alim.
Luthfi Aris Sasangko, yang semuanya tembakau atau rokok,” urai Pemohon. Sementara itu, Hakim Konstitusi
merupakan Pengurus Wilayah Lembaga Sedangkan secara materiil, lanjut Ahmad Fadlil Sumadi menanggapi bahwa
Pengembangan Pertanian Nahdlatul Pemohon, rumusan pada Pasal 113 ayat dalil dan argumentasi Pemohon tidak
Ulama (PW LPPNU) Jawa Timur. (2) UU akan berdampak atau setidak- lengkap serta tidak detail. “Argumentasi
Pemohon mengatakan, Pasal 113 tidaknya potensial merugikan para petani bahwa Pasal 113 ayat (2) UU Kesehatan
ayat (2) UU tersebut merumuskan bahwa tembakau, oleh karena menurunnya itu tidak pasti, sangat minim. Saudara
tembakau hanya bersifat merugikan tingkat penghasilan dari usaha di bidang mencoba untuk meng-eksplore  rumusan
bagi seseorang dan/ atau masyarakat tembakau dengan menurunnya permintaan itu tidak jelas. Tapi Saudara tidak
sekelilingnya. Padahal, sebagaimana atau pembelian atas tembakau. “Karena menjabarkan secara rinci, tidak jelasnya
terbukti dalam sejarah maupun praktik adanya stigma atau anggapan bahwa di mana?” tandas Fadlil. (Nano Tresna
keseharian termasuk dalam praktik dunia tembakau sifatnya hanya negatif,” tegas Arfana/mh)
medis, tembakau juga memberikan  
kegunaan bagi seseorang dan/atau
masyarakat sekelilingnya.
“Rumusan seperti ini jelas
akan merugikan kami sebagai petani
tembakau. Pasal itu berkonotasi negatif.
Para petani tembakau yang menanam,
membudidayakan, memanfaatkan tem­
bakau, dianggap sebagai sesuatu yang
hanya merugikan seseorang dan/ atau
masyarakat sekelilingnya,” papar
Pemohon.
Pemohon menambahkan, rumusan
seperti pada Pasal 113 ayat (2) UU
Kesehatan berpotensi ditafsirkan secara
merugikan oleh pihak-pihak tertentu,
sebagai larangan untuk menanam,
membudidayakan maupun memanfaatkan
tembakau karena sifatnya hanya
merugikan seseorang dan/ atau masyarakat
sekelilingnya.
Bahkan, menurut Pemohon, para Humas MK/Annisa Lestari

petani tembakau itu akan terkena dampak Kuasa hukum Pemohon dalam sidang pemeriksaan pendahuluan, Rabu (14/3),
kerugian secara moriil karena dianggap dalam Pengujian UU Kesehatan No. 36/2009 tentang Kesehatan.

Maret 2012 KONSTITUSI 23


RUANG
RUANGSIDANG
SIDANG

PUU Minerba

DPR: Kerugian Pemohon


Masalah Penerapan Norma
S
idang Pleno Pengujian Undang-
Undang Nomor 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan,
Mineral dan Batubara (UU
Minerba) terhadap UUD 1945 digelar
oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada
Rabu (14/3), di Ruang Sidang Pleno MK.
Perkara yang teregistrasi dengan Nomor
10/PUU-X/2012 ini dimohonkan oleh
Bupati Kutai Timur Ishan Noor.
Dalam sidang mendengarkan
jawaban Pemerintah dan DPR, Anggota
Komisi III DPR Tjatur Sapto Edi
mengungkapkan Pemohon tidak memiliki
kedudukan hukum (legal standing)
untuk mengajukan permohonan tersebut.
Menurut Tjatur, pasal dalam UUD 1945 Humas MK/GANIE
Anggota Komisi III DPR Tjatur Sapto Edi, sedang menjelaskan keterangan dari
yang dijadikan Pemohon sebagai batu uji,
DPR terkait dengan Uji UU Minerba, di MK, Rabu (14/3)
tidaklah relevan dengan dalil-dalil yang
diungkapkan oleh para Pemohon.
“Pasal UUD 1945 yang dijadikan Pemerintah setelah berkoordinasi dengan tidaklah bertentangan dengan UUD 1945.
batu uji oleh Pemohom justru menjadi pemerintah daerah dan   berkonsultasi Karena pasal tersebut tidak bertetangan
dasar pemanfaatan SDA dan sumber dengan Dewan Perwakilan Rakyat dengan pasal UUD 1945 yang dijadikan
daya lainnya antara Pemerintah Pusat dan Republik Indonesia”. batu uji oleh Pemohon. Dalam pokok
Pemerintah Daerah yang diatur secara adil “Dalam Pasal 9 UU Minerba permohonannya, Pemohon merasa hak
dan selaras sesuai UU. Serta menjadi dasar telah jelas mengatur penetapan WP konstitusionalnya terlanggar dengan
pengecualian yang menjadi urusan PP yang ditetapkan oleh Pemerintah setelah berlakunya Pasal 1 angka 29, angka 30,
diatur UU. Oleh karena itu, ketentuan a quo berkoordinasi dengan pemerintah daerah angka 31; Pasal 6 ayat (1) huruf e dan ayat
merupakan salah satu wujud pelaksanaan dan berkonsultasi DPR harus dilaksanakan (2); Pasal 9; Pasal 10 huruf b dan huruf
amanah ketentuan pasal UUD 1945. Tidak secara transparan dan partisipatif, c, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14,
ada hak/kewenangan Pemohon yang bertanggung jawab dengan memperhatikan Pasal 15, Penjelasan Pasal 15, Pasal 16,
dirugikan akibat berlakunya pasal-pasal aspek ekologi, ekonomi, sosial budaya Pasal 17, Pasal 18, serta Pasal 19. Robikin
UU Minerba,” urainya di hadapan Majelis yang berwawasan lingkungan. Sehingga menjelaskan pasal-pasal tersebut telah
Hakim Konstitusi yang diketuai oleh sebelum penetapan WP dikeluarkan, maka melanggar hak pemohon yang diatur oleh
Ketua MK Moh. Mahfud MD. belum ada izin pertambangan yang boleh Pasal 18 Ayat (1) UUD 1945. Pemohon
Tjatur memaparkan kerugian yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah dan menganggap jika pasal-pasal tetap berlaku,
dialami oleh Pemohon bukanlah berkaitan tentunya tidak boleh dikeluarkan izin maka Pemohon selaku Bupati Kutai Timur
dengan masalah konstitusionalitas norma pertambangan. Hal demikian berkaitan tidak dapat mengatur  dan mengurus
dalam UU Minerba, namun penerapan dengan penerapan norma, dan sama sekali penetapan wilayah pertambangan di
norma di lapangan. Menurut Tjatur, tidak menyangkut konstitusionalitas pasal- daerah pertambangan. “Hal tersebut
ketentuan dalam Pasal 9 UU Minerba jelas pasal a quo,” papar Tjatur. justru mempengaruhi pendapat daerah
mengatur mengenai penetapan Wilayah Hal serupa juga diungkapkan oleh yang berimbas pada tidak terlaksananya
Pertambangan (WP). Pasal 9 ayat (20 UU perwakilan Pemerintah. Pemerintah program bagi masyarakat yang telah
Minerba menyatakan “WP sebagaimana mengungkapkan ketentuan yang dicanangkan pada APBD,” tuturnya. (Lulu
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh dimohonkan pengujiannya oleh Pemohon Anjarsari/mh)

24 KONSTITUSI Maret 2012


PUU APBN

Pemohon:
Pembatasan Premium Bersubsidi
Langgar Konstitusi
Salah satu Pemohon 13/PUU-X/2012,
Lavaza Basyaruddin, menjelaskan perbaikan
Permohonannya di depan majelis hakim
konstitusi, Selasa, (6/3).

pengendalian konsumsi BBM bersubsidi”.


Kemudian, Penjelasan Pasal 7 ayat
(4), “1. Pengalokasian BBM bersubsidi
secara tepat sasaran dilakukan melalui
pembatasan konsumsi BBM jenis premium
untuk kendaraan roda empat pribadi pada
wilayah Jawa Bali sejak 1 April 2012.
2. Kebijakan pengendalian konsumsi
BBM bersubsidi antara lain melalui: a.
optimalisasi program konversi minyak
tanah ke LPG tabung 3 (tiga) kilogram;
b. meningkatkan pemanfaatan energi
alternatif seperti bahan bakar nabati
(BBN) dan bahan bakar gas (BBG); c.
melakukan penghematan konsumsi BBM
bersubsidi; dan; d. menyempurnakan
regulasi kebijakan subsidi BBM dan LPG
Humas MK/GANIE tabung 3 (tiga) kilogram.”
Persidangan untuk perkara 13/PUU-

P
X/2012 ini dilaksanakan oleh Panel Hakim
emerintah tidak perlu melakukan alias Nonly Yuliana, dan Asep Anwar Konstitusi Achmad Sodiki (ketua panel)
pembatasan konsumsi BBM dalam sidang perbaikan permohonan yang didampingi dua anggota, Ahmad Fadlil
bersubsidi jenis premium untuk digelar Mahkamah Konstitusi (MK), Sumadi dan Anwar Usman.
kendaraan pribadi roda empat. Selasa, (6/3). Berlakunya ketentuan dalam materi
Pemerintah cukup dengan menaikkan Menurut para Pemohon, ketentuan UU APBN 2012 tersebut, lanjut Lavara,
harga jual BBM bersubsidi jenis premium pasal dalam UU APBN 2012 tersebut jelas-jelas melanggar hak konstitusional
secara bertahap tiap tahunnya sampai pada bertentangan dengan Pasal 33 Ayat para Pemohon. “Dengan dikeluarkannya
harga jual BBM bersubsidi jenis premium (3) UUD 1945. “Kami selaku warga UU tersebut, maka jelas hak konstitusional
pada harga jual keekonomiannya. negara Indonesia, patut mendapatkan kami dilanggar,” lanjutnya.
 Ketentuan Pasal 7 ayat (4), Penjelasan kesejahteraan yang diberikan oleh negara Para Pemohon meminta (petitum)
Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 atau Pemerintah Indonesia,” kata Lavaza kepada Mahkamah agar menerima
Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan Basyaruddin. permohonan yang diajukannya. Dalil yang
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 Materi yang diujikan para Pemohon diajukan, Pasal 7 ayat (4) UU APBN 2012
(UU APBN 2012) adalah suatu kebijakan yaitu, Pasal 7 ayat (4), “Pengendalian dianggap bertentangan dengan Pasal 33
yang tidak tepat, tidak arif, tidak adil dan anggaran subsidi BBM jenis tertentu dan Ayat (3) UUD 1945, dan tidak mempunyai
banyak menimbulkan permasalahan yang bahan bakar gas cair (liquefied petroleum kekuatan hukum mengikat. Sebelum
merugikan banyak pihak. Demikian antara gas  (LPG)) tabung 3 (tiga) kilogram menutup persidangan, Panel mengesahkan
lain pokok permohonan Pengujian UU dalam Tahun Anggaran 2012 dilakukan alat bukti para Pemohon. Alat bukti yang
APBN 2012. Permohonan ini diajukan oleh melalui pengalokasian BBM bersubsidi diajukan dan disahkan berupa bukti P-1
Bgd. Syafri, Lavaza Basyaruddin, Yuliana secara lebih tepat sasaran dan kebijakan sampai P-7. (Nur Rosihin Ana/mh)

Maret 2012 KONSTITUSI 25


RUANG
RUANGSIDANG
SIDANG

PUU Perumahan dan Kawasan Pemukiman

Warga dan Pengusaha Keberatan


Batasan Rumah Minimalis Tipe 36

Humas MK/Fitri Yuliana

Terlihat Majelis Hakim Konstitusi (ki-ka) Hamdan Zoelva, Muhammad Alim (ketua), dan Anwar Usman.
Dalam sidang pemeriksaan pendahuluan Pengujian UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Pemukiman, 20 Februari 2012.

S
idang PUU No. 1/2011 tentang permohonan berupa penambahan ayat rumah adalah hak konstitusional yang diatur
Perumahan dan Kawasan dalam UUD 1945 yang dijadikan sebagai dalam Pasal 28H Ayat (1) UUD 1945. Hal
Pemukiman dengan agenda batu uji, yaitu Pasal 28H Ayat (1), Ayat ini, kata Joni, bersesuaian dengan apa
pemeriksaan perbaikan per­ (2), dan Ayat (4). Kemudian perubahan yang disampaikan oleh founding fathers
mohonan digelar Mahkamah Konstitusi mengenai struktur permohonan, Mohammad Hatta pada Kongres Perumahan
(MK). Panel Hakim Konstitusi terdiri atas menguraikan kerugian konstitusional, Tahun 1950 yang menyatakan bahwa seluruh
Hamdan Zoelva (Ketua Panel), bersama kedudukan hukum (legal standing) rakyat membutuhkan satu rumah sehat
dua Anggota Panel, Anwar Usman dan Pemohon, dan menambahkan materi untuk satu keluarga. “Ini adalah bagian yang
Harjono, pada Jumat (2/2) pagi di Ruang dalam pokok perkara. tidak terpisah dari hak dasar warga negara,
Sidang Panel Lt. 4 Gedung MK. Sementara itu perbaikan permohonan yaitu hak atas sandang, pangan dan papan
Di hadapan Panel, M. Maulana APERSI yang disampaikan kuasa dan karena itu negara harus memenuhi
Bungaran, kuasa hukum Aditya Rahman hukumnya, Muhammad Joni, yaitu kewajibannya,” kata Joni.
dkk,   memaparkan pokok perbaikan melengkapi  posita  mengenai hak atas Kemudian, dalam pokok

26 KONSTITUSI Maret 2012


permohonan, Joni menambahkan APERSI) dengan registrasi Perkara No. lain memutuskan, “Luas rumah induk
mengenai luas lantai rumah 3x3 meter 14/PUU-X/2012. 36 m2  dengan dengan dua kamar tidur”.
per orang, adalah sesuai dengan Peraturan Mengingat pentingnya rumah layak huni,
Menteri Kimpraswil Nomor 304/2002. Landasan Filosofis, Historis, Sosiologis, kemudian diterbitkan Keputusan Presiden
“Karena itu, bersesuaian pula dengan Yuridis, dan Teologis RI No. 18 Tahun 1969 yang kemudian
ECOSOC Pasal 11 yang menyampaikan Sidang lanjutan PUU Perumahan ditindaklanjuti dengan Surat Kesepakatan
aspek keterjangkauan dan aksesibilitas,” dan Kawasan Pemukiman berlanjut Bersama antara Menteri Pekerjaan Umum
terangnya. pada Kamis (22/3) dengan agenda dan Tenaga Listrik dengan Menteri
Selain itu, luas 3x3 meter per orang mendengarkan keterangan Pemerintah. Keuangan pada 2 Juni 1973. “Kesepakatan
juga bersesuaian dengan kebijaksanaan Dalam persidangan, Pemerintah bersama tersebut berisi rumah dengan
mengenai pembangunan perumahan dan menyatakan UU Perumahan dan Kawasan luas lantai minimum 45 meter persegi
permukiman yang dapat terjangkau oleh Permukiman disusun dengan sangat serius, dan mempunyai dua kamar tidur,” kisah
masyarakat luas diselenggarakan guna komprehensif serta mempunyai landasan Menpera Djan Faridz.
meningkatkan pemerataan dan memperluas filosofis, historis, sosiologis, yuridis, dan Perspektif sosiologis, kata Djan
cakupan pelayanan penyediaan perumahan teologis yang kuat. Berdasarkan perspektif Faridz, rumah merupakan tempat bagi
dan permukiman, dan dapat menjangkau filosofis, perumahan dan kawasan suatu keluarga untuk membentuk jati
masyarakat yang berpenghasilan rendah. permukiman mempunyai peranan sangat diri keluarga. “Dengan adanya rumah,
“Keadaan masyarakat kita masih miskin, strategis dalam pembentukan watak serta keluarga mempunyai kebanggaan dan jati
ada 29 juta penduduk miskin, dan sekitar kepribadian bangsa, yang perlu dibina, diri,” kata Djan Faridz.
30 juta yang hampir miskin. Itu menjadi dikembangkan demi kelangsungan dan   Memperkuat ketentuan mengenai
alasan mengapa miskin papa menjadi peningkatan kehidupan dan penghidupan luas minimum 36 m2, Djan Faridz memakai
semakin tidak bisa menjangkau luas lantai masyarakat. Hal itu disampaikan Pihak landasan yuridis internasional, antara lain
36 ini,” kata Joni mendalilkan. Pemerintah yang diwakili oleh Menteri ketentuan Pasal 2 ayat (1) ICESCR yang
Bangunan perumahan dengan Perumahan Rakyat (Menpera) Djan telah diratifikasi dengan UU 11/2005;
ukuran minimal 36 meter persegi (m2) Faridz dalam sidang Pengujian UU (PUU) Pasal 25 ayat (1) Universal Declaration
sebagaimana diatur dalam ketentuan UU Perumahan dan Kawasan Permukiman. of Human Rights; dan General Comment
No. 1/2011, mengundang keberatan tiga  Di hadapan Pleno Hakim Konstitusi United Nations No. 4 mengenai Right
orang warga dan pengusaha. Tiga orang yang terdiri Maria Farida Indrati (ketua to Adequate Housing (hak atas rumah
warga, Aditya Rahman GS, Jefri Rusadi, pleno) didampingi  Harjono, Akil layak).
dan Erlan Basuki mengajukan permohonan Mochtar, Muhammad Alim, Ahmad Fadlil Sedangkan dalam perspektif
keberatan ke Mahkamah Konstitusi Sumadi,  Hamdan Zoelva, dan  Anwar teologis, papar Djan Faridz, rumah dalam
(MK) yang kemudian diregistrasi oleh Usman, Menpera memaparkan perumahan ajaran Islam merupakan bagian penting
Kepaniteraan MK dengan No. 12/PUU- dan kawasan permukiman dalam perspektif untuk pembinaan keluarga dan pendidikan.
X/2012. Sedangkan dari pengusaha yang historis. Kebijakan pembangunan rumah Rumah bukan sekedar tempat tinggal tetapi
mengajukan keberatan ke MK yaitu Eddy dengan luas lantai 36 m2 telah berkembang merupakan wahana penyemaian nilai-nilai
Ganefo, Ketua Dewan Pengurus Pusat sejak awal kemerdekaan RI. Kongres untuk membentuk akhlak mulia anggota
Asosiasi Pengembang Perumahan dan Perumahan Rakyat Sehat yang digelar di keluarga. (Nur Rosihin Ana/Yusti Nurul
Permukiman Seluruh Indonesia (DPP Bandung pada 25-30 Agustus 1950 antara Agustin/mh)

Maret 2012 KONSTITUSI 27


RUANG
RUANGSIDANG
SIDANG

PUU Pajak dan Retribusi Daerah

Pemohon Tidak Memiliki Legal Standing


U
ji UU No. 28/2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (PDRD) di Mahkamah
Konstitusi (MK), Kamis (1/3),
memasuki sidang ke-3. Sidang Perkara No.
1/PUU-X/2012 tersebut mengagendakan
mendengarkan keterangan Pemerintah,
DPR RI, dan Ahli dan/atau Saksi dari
Pemohon dan Pemerintah. Marwanto
Harjowiryono selaku perwakilan
Pemerintah mengatakan, apabila para
Pemohon mempersoalkan Pasal 1 angka
13 UU PDRD, khususnya batasan
pengertian, singkatan, atau hal-hal yang
bersifat lain, maka menurut Pemerintah,
hal demikian sangat tidak beralasan, dan
tidak tepat.“Justru ketentuan UU  a quo
memberi gambaran dan arah yang jelas
terhadap apa yang dimaksud dengan Humas MK/GANIE

kendaraan bermotor,”ucap Marwanto. Perwakilan Pemerintah Marwanto Harjowiryono sedang memberi keterangan dalam
perkara No. 1/PUU-X/2012, Kamis (1/3).
Lebih dari itu, Marwanto
menjelaskan, kerugian yang dialami para tersebut merupakan alat untuk berproduksi. 15 Maret 2012, Jam 11 pagi, untuk
Pemohon sebenarnya bukan disebabkan Namun, hal demikian menurut DPR, mendengarkan keterangan Ahli/Saksi baik
norma dalam pasal  a quo, akan tetapi penentuan objek pajak adalah kebijakan dari Pemohon atau Pemerintah, atau DPR
pasal tersebut sudah menjelaskan secara yang berasal dari UU. “Alat-alat berat dan juga kalau ada,” terang Akil.
jelas bagaimana pemungutan pajak alat-alat besar, bisa dijadikan objek pajak Para Pemohon adalah PT. Bukit
dan retribusi daerah atas alat berat oleh selama hal tersebut ditentukan oleh UU,” Makmur Mandiri Utama diwakili oleh
pemerintahan daerah. “Hal demikian tutur Yahdil. Budikwanto Kuesar, PT. Pamapersada
sepenuhnya merupakan kewenangan Berkenaan dengan dalil para Nusantara dengan Dwi Priyadi, PT. Swa
daerah yang ditetapkan oleh peraturan Pemohon yakni alat-alat berat dan alat-alat Kelola Sukses dengan Freddy Samad, PT.
daerah,” ujarnya. besar dalam UU lalu lintas tidak termasuk Ricabana Abadi dengan Jemmy Sugiarto,
Di samping itu, Pemerintah juga dalam katagori kendaraan bermotor, PT. Nipindo Prima Mesin dengan Nierwan
menyampaikan, jika para Pemohon sehingga alat-alat berat tidak dapat Judi, PT. Lobunda Kencana Raya dengan
mengaitkan pasal  a quo  dengan Pasal diberikan PKB dan BPNKB, menurut Dipar Tobing, dan PT. Uniteda Arkato
28D ayat (1) UUD 1945, yang merupakan DPR, UU PDRD merupakan dasar untuk yang diwakili Muhammad Yani Kasmir.
batu uji dari pemohonan pada Perkara menentukan objek pajak sesuai dengan Semua perusahaan diwakili oleh Direktur-
ini, maka para Pemohon tidak mengalami UU yang berlaku. nya masing-masing.
kerugian konstitusional. Sementara jika Sehingga, DPR dalam akhir Menurut para Pemohon, uji
permohonan para Pemohon dikabulkan keterangannya meminta kepada MK supaya materi UU No. 28/2009 tentang PDRD,
MK, sambung Marwanto, maka akan menyatakan para Pemohon  a quo  tidak khususnya Pasal 1 angka 13, Pasal 5 ayat
menimbulkan kerancuan, ketidakjelasan, memiliki kedudukan hukum (legal (2), Pasal 6 ayat (4), dan Pasal 12 ayat (2),
dan ketidakpastian dalam definisi standing). “Sehingga permohonannya Pasal tersebut tidak bisa memberi asas
kendaraan bermotor dalam UU. “Padahal tidak dapat diterima,” jelas Yahdil. Selain kepastian hukum terhadap para Pemohon.
definisi tersebut dalam UU  a quo  sangat itu, DPR juga memohonkan supaya Pasal Rincian Pasal 1 angka 13 yang berbunyi,
dibutuhkan sebagai dasar pengenaan 1 angka 13, Pasal 5 ayat (2), Pasal 6 ayat sepanjang frasa “…termasuk alat-alat
pajak, sehingga hal tersebut dapat (4), Pasal 12 ayat (2) UU  a quo  tidak berat dan alat-alat besar yang dalam
berakibat timbulnya ketidakpastian hukum berrtentangan dengan Pasal 28D Ayat (1) operasinya menggunakan roda dan motor
dalam aturan pajak dan retribusi daerah,” UUD 1945. “UU  a quo  tetap memiliki dan tidak melekat secara permanen…”.
jelasnya. hukum yang mengikat,” tambahnya. Dan, Pasal 5 ayat (2), berbunyi, sepanjang
Hal senada juga disampaikan oleh Di ujung persidangan, pimpinan frasa “… termasuk alat-alat berat dan
DPR yang diwakili Yahdil Abdi Harahap. Majelis M. Akil Mochtar mengatakan alat-alat besar…” serta Pasal 6 ayat (4)
Dalam hal ini, DPR menanggapi keterangan sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan dan Pasal 12 ayat (2), bertentangan dengan
para Pemohon terkait dengan alat-alat berat kembali untuk mendengarkan keterangan UUD 1945, salah satunya Pasal 28D Ayat
dan alat-alat besar merupakan tidak tepat Ahli/Saksi dari Pemohon dan Pemerintah. (1). (Shohibul Umam/mh)
dijadikan sebagai objek pajak karena alat “Sidang berikutnya akan ditunda pada

28 KONSTITUSI Maret 2012


PUU Perpajakan

Konstitusional Sanksi Administrasi Diuji

U
U Nomor 28/2007 tentang
Perubahan Ketiga Atas UU No.
6/1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan (UU
Perpajakan) dimohonkan untuk diuji secara
materiil ke Mahkamah Konstitusi (MK)
pada Kamis (29/3). PT Hutahaean yang
diwakili oleh Harangan Wilmar Hutahaean
tercatat menjadi Pemohon Perkara Nomor
30/PUU-X/2012 tersebut.
Dalam sidang pendahuluan,
Pemohon yang diwakili kuasa hukumnya
Andris Basril, mengungkapkan Pemohon
adalah wajib pajak yang terperiksa oleh
fiscus dan telah menerima Surat Ketetapan
pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan
Badan pada Tahun 2008, yang merasa
dirugikan hak-hak konstitusionalnya atas Humas MK/GANIE

berlakunya ketentuan Pasal 25 ayat (9) dan Kuasa hukum Pemohon 30/PUU-X/2012, Andris Basril, Kamis (29/3), sedang memberikan keterangan
Pasal 27 ayat (5) huruf d UU Perpajakan. terkait Administrasi dalam Sengketa Pajak yang dinilai Inkonstitusional.
Pemohon merasa hak konstitusionalnya
yang dijamin oleh Pasal 28D Ayat (1), berdasarkan Putusan Banding dikurangi “Ada perbedaan antara pasal-pasal
Pasal 28G Ayat (1), dan Pasal 28H Ayat (2) dengan pembayaran pajak yang telah yang dijadikan batu uji. Saudara harus
UUD 1945 terlanggar dengan berlakunya dibayar sebelum mengajukan keberatan, konsisten. Tidak konsistennya Pemohon
pasal-pasal tersebut. Pemohon adalah Pemohon menilai hal ini terlalu berlebihan juga terlihat pada pada bagian kedudukan
wajib pajak yang terperiksa oleh fiscus dan dan telah melanggar hak konstitusional hukum. Saudara mendudukkan diri sebagai
telah menerima Surat Ketetapan Kurang Pemohon,” paparnya. badan hukum privat, makanya saya tadi
Bayar Pajak Penghasilan Badan. Dalam petitum-nya, Pemohon tegaskan mengenai kedudukan hukum.
“Pemohon  selaku wajib pajak meminta gara Majelis Hakim Konstitusi Tapi dalam posita sebagai perseorangan
menanggapi temuan fiskus dan menyanggah menerima dan mengabulkan permohonan warga negara, diteliti kembali supaya
temuan tersebut dan jika Pemohon Pemohon untuk seluruhnya. “Menyatakan konsisten,” sarannya.
menggunakan haknya untuk mengajukan Pasal 25 Ayat (9) sepanjang frasa, ‘Dalam Sementara itu, Hakim Konstitusi
keberatan Pemohon merasa terhalangi hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau Maria Farida Indrati menyarankan
dengan adanya ketentuan  Pasal 25 ayat (9) dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai agar Pemohon memperbaiki format
dan Pasal 27 ayat (5) huruf d undang-undang sanksi administrasi berupa denda sebesar permohonan dan menjelaskan alasan-
a quo,” ujar Andris di hadapan Majelis 50% dari jumlah Pajak berdasarkan alasan terlanggarnya hak konstitusional
Hakim Konstitusi yang diketuai oleh Hakim Keputusan Keberatan dikurangi dengan Pemohon yang dijamin oleh UUD 1945.
Konstitusi Anwar Usman. Pajak yang telah dibayar sebelum “Kemudian dalam permohonan,
Selain itu, Pemohon merasa sangat mengajukan keberatan’, bertentangan Saudara, ada hal-hal yang merupakan kasus
dirugikan dengan adanya ketentuan Pasal dengan Pasal 28D Ayat (1); Pasal 28G konkret. Klien anda mengalami dalam
25 ayat (9) dan Pasal 27 ayat (5) huruf Ayat (1), dan Pasal 28H Ayat (2), Undang pasal a quo. Jadi, MK mengadili pengujian
d undang-undang a quo karena telah – Undang Dasar Republik Indonesia Tahun norma dalam UU, tidak mengadili kasus-
membatasi seorang wajib pajak yang 1945, dan menyatakan tidak mempunyai kasus konkret. Akan tetapi, Kasus konkret
mempunyai sengketa pajak dikenakan kekuatan hukum mengikat,” urainya.  itu bisa menjadi alasan dalam posita dan
sanksi administrasi berupa denda Menanggapi permohonan pe­ duduk perkaranya, Mk mengadili pasal
membayar sebelum mengajukan gugatan mohon, Hakim Konstitusi Anwar ayat, frasa, norma dalam UU tetapi tidak
keberatan dikenai sanksi administrasi. Usman mengungkapkan agar Pemohon mengadili kasus konkret,” terang Maria.
“Sanksi administrasi tersebut membedakan antara istilah frasa, pasal, Pemohon diberi waktu 14 hari
berupa denda sebanyak 50% dari jumlah dan ayat. Dalam petitum-nya, lanjut untuk melakukan perbaikan terhadap
pajak berdasarkan keputusan keberatan Usman, Pemohon meminta sepanjang permohonannya. Sidang berikutnya
dikurangi dengan pajak yang telah frasa, tapi dalam permohonan mengenai merupakan sidang perbaikan permohonan.
dibayar sebelum mengajukan keberatan ayat. Anwar juga meminta agar Pemohon (Lulu Anjarsari/mh)
dan dikenai  sanksi administrasi berupa memperbaiki bagian kewenangan dan
denda sebanyak 100% dari jumlah pajak kedudukan hukum.

Maret 2012 KONSTITUSI 29


RUANG
RUANGSIDANG
SIDANG

PUU Akuntan Publik

Ahli: Standar Auditor Berlaku Umum

S
idang Pengujian Undang-Undang seluruhnya di dalam kertas kerja, seluruh oleh auditor itu harus pengadilan
(PUU) Pasal 55 dan Pasal 56 UU perencanaan direkam pada kertas kerja,” yang memang orang-orangnya paham
Akuntan Publik yang teregistrasi urai Agung mengenai teknis kerja seorang dengan  standar auditing, paham dengan
dengan nomor 84/PUU-IX/2011 akuntan publik. standar akuntansi yang  berlaku umum.
kembali digelar, Rabu (21/3). Sidang Agung juga menegaskan dalam Kalau dua-duanya digabung, mungkin
Pleno yang dipimpin langsung oleh laporannya, seorang auditor harus selalu saja nanti keputusan  pengadilan menjadi
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Moh. mengatakan telah mengaudit berdasarkan kurang baik atau kurang valid,” tegas
Mahfud MD beragendakan mendengarkan standar auditing yang telah ditetapkan oleh Wibisono.
keterangan para ahli dari Pemerintah. IAPI. Kertas kerja dan standar auditing itu  Sebelumnya, Pemohon dalam pokok
Ahli dari Pemerintah atau Pihak juga harus dapat dibaca dan dipahami permohonannya mendalilkan Pasal 55
Terkait, Agung Nugroho menjadi oleh experience auditor. Ahli lainnya dari dan 56 UU Akuntan Publik bertentangan
ahli pertama yang menyampaikan Pihak Pemerintah, yaitu Jusuf Wibisono dengan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945,
keterangannya di hadapan Pleno Hakim dalam kesimpulan dari keterangannya karena menimbulkan ketidakpastian
Konstitusi. Agung yang menjabat sebagai menyampaikan bahwa belajar dari kasus hukum. Pasal 55 huruf a UU a quo yang
Ketua Dewan Sertifikasi  Institut Akuntan Satyam, kasus professional misconduct itu memuat frasa “manipulasi” sulit dipahami
Publik Indonesia (IAPI) menyampaikan dibagi dalam dua pengadilan, yaitu karena perbuatan manipulasi tidak dikenal
bahwa akuntan publik mempunyai pengadilan yang mengadili perilaku dalam rumusan dasar KUHP sebagai
standar dalam melakukan pemberian kriminal (criminal charges) dan ketentuan pokok dalam hukum pidana.
jasa profesinya ketika mengaudit laporan pengadilan yang mengadili kriminal biasa Rumusan yang diatur dalam KUHP adalah
keuangan historis. yang tuduhannya adalah berkolusi dengan pemalsuan surat.
“Standar ini dipergunakan baik di manajemen pelaku konspirasi. Sedangkan Selain itu, Pasal 55 huruf b UU
Indonesia maupun di semua negara lain pengadilan kedua, yaitu pengadilan profesi Akuntan Publik bertentangan dengan
karena standar ini merupakan standar yang mampu menilai audit yang dilakukan Pasal 28G Ayat (1) UUD 1945, karena
yang secara umum dipergunakan oleh para oleh Pricewaterhouse sudah dilakukan Pasal tersebut telah menciptakan rasa tidak
auditor,” ujar Agung. sesuai dengan standar  auditing  atau aman atau ketakutan yang amat sangat
Selanjutnya Agung menjelaskan belum. sehingga Para Pemohon tidak merasa
standar yang dipakai yaitu standar umum. “Kedua Pengadilan ini tidak tidak bebas menjalankan profesinya untuk
Standar umum ini berhubungan dengan bisa dicampur karena untuk melihat berbuat atau tidak berbuat. (Yusti Nurul
kualifikasi, independensi, dan kemahiran apakah professional misconduct dilakukan Agustin/mh)
seorang akuntan publik dalam melaksanakan
tugasnya. Standar berikutnya adalah
standar pemeriksaan lapangan yang harus
dipakai oleh seorang akuntan publik dalam
melaksanakan pekerjaan audit. Dan yang
terakhir adalah standar pelaporan yang harus
digunakan akuntan publik dalam menyusun
laporan audit.
“Perencanaan suatu pekerjaan
merupakan bagian yang sangat mutlak
dalam pekerjaan audit. Perencanaan
dimulai dari membentuk timnya, artinya
seorang akuntan publik pasti dibantu oleh
timnya yang terdiri dari para manajer
audit, senior audit, dan stafnya. Kemudian
bagaimana melaksanakan supervisi
dan pengawasannya dan bagaimana
melakukan perencanaannya, termasuk di
antaranya bagaimana memahami siapa
kliennya, bagaimana memahami industri Humas MK/GANIE
Sejumlah ahli pemerintah tampak hadir dalam persidangan Pengujian UU Akuntan
kliennya. Semua itu dimasukkan dalam
Publik, Rabu (21/3), di Ruang Sidang Pleno MK.
dokumentasi perencanaan dan dicatat

30 KONSTITUSI Maret 2012


PUU Lambang Negara

Ahli : Larangan Gunakan Lambang Garuda


Multitafsir

L
arangan untuk menggunakan
lambang negara Garuda
Pancasila seharusnya dijelaskan
secara material dan formal.
Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas
Filsafat UGM Mukhtasar Syamsudin
selaku Ahli Pemohon dalam sidang
pengujian UU No. 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara
serta Lagu Kebangsaan pada Kamis (1/3)
di Ruang Sidang Pleno MK. Permohonan
yang teregistrasi Kepaniteraan MK dengan
Nomor 4/PUU-X/2012 ini dimohonkan
oleh Forum Kajian Hukum dan Konstitusi
(Pemohon I), Ryan Muhammad (Pemohon
II), Bervilia Sari (Pemohon III), Erwin
Agustian (Pemohon IV), dan Eko Santoso
(Pemohon V).
“Lambang negara khususnya Garuda Humas MK/GANIE

Pancasila dari dua sudut pandang aspek Dekan Fakultas Filsafat UGM Mukhtasar Syamsudin selaku Ahli Pemohon, tampak menjelaskan
keterangan ahlinya, dalam sidang pengujian UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
kausal material bahwa lambang negara
Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, Kamis (1/3), di Ruang Sidang Pleno MK.
Garuda Pancasila berasal dari bangsa
Indonesia. Dari adat istiadat, kebudayaan
dengan kebanggan itu ada kebebasan (c) membuat lambang untuk perseorangan,
muncul cita-cita untuk mencapai tujuan
untuk mengapresiasi dalam koridor untuk partai politik, perkumpulan, organisasi
menciptakan masyarakat yang adil dan
mencapai tujuan yang ada dalam Garuda dan/atau perusahaan yang sama atau
makmur berdasarkan Pancasila. Secara
Pancasila itu sendiri,” paparnya. menyerupai Lambang Negara; dan (d)
material, nilai-nilai dalam Pancasila itu
Dalam kesempatan itu, Pemerintah menggunakan Lambang Negara untuk
adalah pantas dan patut diklaim milik
yang diwakili oleh Chairil Anwar N., keperluan selain yang diatur dalam
bangsa dan negara karena secara original
mengemukakan Pasal 57 huruf c dan d UU Undang-Undang ini”. Menurut Wahyudi,
bersumber dari diri bangsa Indonesia
No. 24/2009 tidak bertentangan dengan Pemohon IV dan Pemohon V pernah
itu sendiri. Bagi makhluk berakal,
UUD 1945 seperti yang didalilkan oleh terkena hukuman vonis pengadilan selama
bisa dianggap menghargai ciptaannya
Pemohon. 3 bulan akibat berlakunya pasal tersebut.
yang berupa lambang itu. Sebetulnya
“UU a quo justru menjunjung tinggi “Menurut Pemohon, cara
larangan untuk menggunakan lambang
hukum dan tidak menghilangkan hak setiap mempergunakan lambang kenegaraan
perseorangan harus dijelaskan secara
orang dalam mendapatkan jaminan hukum. bukan untuk penghinaan terhadap lambang
material dan formal,” urainya di hadapan
UU a quo juga tidak menghilangkan hak negara, melainkan sebagai bentuk ekspresi
Majelis Hakim Konstitusi yang diketuai
berserikat dan berkumpul bagi warga nasionalisme masyarakat terhadap
oleh Wakil Ketua MK Achmad Sodiki.
negara,” jelasnya. lambang negara. Padahal Pemohon hanya
Menurut Mukhtasar, lambang sudah
Dalam pokok permohonannya, menggunakan lambang negara ‘Garuda
mengandung nilai keagungan yang tanpa
Wahyudi selaku kuasa hukum Pemohon Pancasila’ untuk stempel organisasi
diperintah pun manusia akan menyikapi
menjelaskan Pemohon merasa hak pemohon. Dan itu dilakukan sebagai
sebagai karya atau buah pikirnya sebagai
konstitusionalnya terlanggar akibat bagian rasa nasionalisme Pemohon,”
makhluk Tuhan.
berlakunya Pasal 57 huruf c dan d UU urainya. (Lulu Anjarsari/mh)
“Garuda Pancasila merupakan simbol
No. 24/2009.  Pasal 57 huruf c dan d
saat bangsa Indonesia mengapresiasi
menyatakan, “Setiap orang dilarang: …
setiap simbol yang ada di dalamnya

Maret 2012 KONSTITUSI 31


RUANG SIDANG

PUU Intelijen Negara

Korban Penyekapan Bersaksi

Sejumlah Anggota DPR RI dan Pemerintah terlihat hadir dalam persidangan Humas MK/Annisa Lestari

Pengujian UU Intelijen Negara, di MK.

E
ffendy Choirie selaku salah diatas dilakukan negara-negara lain hanyalah merupakan perkiraan-perkiraan
satu perwakilan dari DPR seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, belaka, yang justru akan menimbulkan
mengatakan bahwa pelaksanaan Australia, dan yang lainnya. Bahwa ketidakpastian atas suatu informasi
tugas Badan Intelijen Negara proses clean house selama ini telah ancaman keamanan nasional. “Penggalian
ini tidak bertentangan dengan konstitusi. dilaksanakan BIN beserta kementerian informasi ini juga tidak akan melanggar
Dalam melaksanakan fungsinya, BIN terkait. Selanjutnya, kewenangan BIN hukum, karena dilakukan melalui kerja
tetap harus menghormati hukum, nilai- terbatas membuat rekomendasi. ”Otorisasi sama dengan aparat penegak hukum
nilai demokrasi, dan hak asasi manusia utama bukan berada pada BIN, tetapi pada terkait, dan merupakan upaya yang
(HAM). Terkait ancaman luar, seperti kementerian atau lembaga pemerintah terakhir dalam mendapatkan informasi
spionase dan infiltrasi, sewajarnya BIN non-kementerian,” jelasnya. yang lebih akurat,” jelasnya. Selain itu,
diberikan kewenangan pengawasan yang Effendy Choirie juga mengatakan Gus Choi menuturkan terkait penyadapan.
salah satu bentuknya berupa pemberian kewenangan penggalian informasi yang Menurutnya, penyadapan berguna sebagai
rekomendasi yang berkaitan dengan orang dimiliki BIN dimaksudkan bahwa para salah satu metode untuk pengumpulan
atau lembaga asing. Intelijen memerlukan reaksi cepat untuk informasi. Penyadapan juga merupakan
Demikian disampaikan Effendy memperoleh informasi yang akurat, dan alternatif lain untuk mengumpulkan
Choirie, di samping perwakilan DPR yang objektif yang membahayakan keamanan informasi dalam mengindentifikasi
lain dalam sidang pleno pertama dalam negara. “Penggalian informasi merupakan terhadap ancaman nasional.
perkara Pengujian Undang-Undang No. upaya lebih lanjut, mendapatkan informasi Sementara itu, Pemerintah dalam
17/2011 tentang Intelijen Negara  - Perkara tentang orang, tempat, kejadian, kegiatan, sidang ini juga mengatakan bahwa dalam
No. 7/PUU-X/2012 - yang berlangsung di dan jaringan yang dibutuhkan untuk upaya mewujudkan tujuan nasional,
MK, Selasa (6/3). Sidang mengagendakan menilai lebih lanjut tentang informasi yang sebagai dimaksud dalam alinea keempat
mendengarkan keterangan Pemerintah, tidak diperoleh melalui sumber-sumber Pembukaan UUD 1945, maka integritas
DPR dan Saksi/Ahli dari Pemohon dan yang terdapat dalam masyarakat,” tutur nasional, dan tegaknya kedaulatan negara
Pemerintah. Gus Choi, sapaan akrab Effendy Choirie. merupakan persyaratan utama. “Hal
Effendy Choirie yang disapa Gus Tanpa adanya penggalian informasi, ini bisa terwujud dengan baik apabila
Choi ini juga mengatakan hal seperti lanjut Gus Choi, hasil dari para Intelijen Intelijen Negara sebagai bagian dari

32 KONSTITUSI Maret 2012


Aktivis dan korban dari
penghilangan paksa tahun 1998,
Rahardjo Waluyo Jati, Hadir
sebagai saksi Pemohon dalam
Sidang Pengujian Undang-
Undang (PUU) Intelijen Negara.

ini adalah Pemohon atau pihak yang


menganggap hak dan kewenangannya
dirugikan terhadap UU.
Namun, dari kelima Pemohon
yang mengajukan perkara ini dianggap
Natabaya tidak mengalami kerugian akibat
berlakunya UU Intelijen Negara. “Ada
lima syarat secara kumulatif sesuai putusan
MK untuk pengajuan Pengujian UU, yaitu
kewenangan konstitusional pihak tersebut
dianggap telah dirugikan oleh suatu UU.
Artinya, Pemohon harus membuktikan
Humas MK/GANIE Pemohon dirugikan oleh UU ini dan dalam
permohonan ini tidak ada satu kata pun
sistem keamanan nasional merupakan lini Rahardjo dan korban penyekapan dan yang menunjukkan kerugian Pemohon.
terdepan yang dituntut mampu mendeksi penghilangan paksa menurut Rahardjo Kalau saksi yang tadi menyampaikan ada
dini dari berbagai bentuk ancaman,” terang tidak pernah diklaim dilakukan oleh salah kerugian, itu kerugian masa lalu bukan
Mualimin Abdi. satu lembaga negara pun. “Sampai akhir karena UU ini, justru UU ini bermaksud
persidangan militer, para Tim Mawar itu melindungi,” papar Natabaya.
Menghadirkan Saksi Korban, Ahli mengklaim melakukan operasinya itu atas Sedangkan Muladi menyampaikan
Pemerintah, Ahli DPR dasar interpretasi mereka atas perintah bahwa UU Intelijen belum bisa dievaluasi.
Sidang Pengujian Undang-Undang atasan, jadi atas kemauan mereka sendiri,” Pasalnya, Muladi menilai UU Nomor 17
(PUU) Intelijen Negara kembali digelar ungkap Rahardjo. Tahun 2011 tentang Intelijen Negara itu
di ruang sidang pleno MK, Selasa (20/3). Pernyataan Rahardjo yang sudah cukup demokratis. Hal ini terlihat
Sidang kali ini beragendakan mendengar menimbulkan simpati tiba-tiba “mentah” dari proses penyusunan maupun dalam
keterangan saksi Pemohon dan Ahli ketika ahli dari Pemerintah yang mantan perumusan substansinya. Tetapi Muladi
Pemerintah dan Ahli DPR. Hadir sebagai Hakim Konstitusi, Ahmad Syarifuddin mengatakan bahwa UU Intelijen belum
saksi Pemohon, yaitu Rahardjo Waluyo Natabaya menyampaikan keterangannya. dapat dievaluasi. “Sampai seberapa jauh
Jati, aktivis dan korban dari penghilangan Natabaya, begitu ia biasa disapa, kualitas  actual enforcement  belum bisa
paksa tahun 1998. Sedangkan dari pihak mengatakan bahwa pengujian UU seperti dievaluasi karena baru saja diundangkan,”
pemerintah salah satunya hadir seorang yang diatur dalam PMK (Peraturan MK) ujar Muladi. (Shohibul Umam/Yusti Nurul
ahli hukum pidana internasional dari yang berhak mengajukan pengujian UU Agustin/mh)
Universitas Diponegoro, Muladi.
Sidang dimulai dengan kesaksian
Rahardjo. Ia menceritakan bahwa dirinya
pernah mengalami penyekapan yang
dilakukan “Tim Mawar”. “Saya diambil 12
Maret 1998, di depan RSCM, jam 2 siang.
Saya berada di penyekapan yang sampai
saat ini tidak kami ketahui di mana itu.
Saya disekap selama 45 hari, dibebaskan
pada 26 April 1998. Selama penyekapan
saya dipaksa untuk mengakui hal yang
tidak saya ketahui,” jelas Rahardjo.
Di dalam tempat penyekapan,
Rahardjo mendapat informasi bahwa
terdapat orang-orang yang disekap dan
hilang tidak bisa ditemukan karena
tidak jelas keberadaannya. Yang dialami

Maret 2012 KONSTITUSI 33


RUANG SIDANG

PUU KUHP

Pemohon: Pencurian Bukan Kejahatan Serius

T
indak pidana pencurian dalam pribadi di hadapan hukum dan hak untuk penulisan, kewenangan Mahkamah
Pasal 365 ayat (4) Kitab tidak dituntut atas dasar hukum yang Konstitusi, kedudukan hukum (legal
Undang-Undang Hukum Pidana berlaku surut adalah hak asasi manusia standing) dan substansi permohonan. 
(KUHP) bukan merupakan yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan Lebih lanjut Rangga mendalilkan
kejahatan yang sangat serius (the most apa pun.” adanya perbedaan signifikan antara
serious crimes). Karena pencurian bukan Selain itu, Pasal 365 ayat (4) KUHP Pasal 365 ayat (4) KUHP yang diujikan
tindak pidana yang mempengaruhi fondasi tidak lagi relevan dengan adanya ketentuan kliennya, dengan Pasal 340 KUHP
budaya dan politik ekonomi masyarakat dalam Pasal 6 ayat (2) UU Nomor 12 Tahun Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan
(adversely affect the economic cultural 2005 tentang Pengesahan International berencana. “Karena Pasal 340 KUHP, niat
and political foundation of society). Covenant on Civil and Political Rights dari pelaku ditujukan untuk menghabisi
Berdasarkan hukum positif di Indonesia, (ICCPR). Pasal 6 ayat (2) UU 12/2005 nyawa seseorang,” dalil Rangga. Berbeda
tindak pidana yang tergolong the most menyebutkan bahwa hukuman mati halnya dengan Pasal 365 ayat (4) KUHP,
serious crimes yaitu terorisme, narkotika hanya dapat dikenakan pada kejahatan niat pelaku hanya mencuri. Namun
dan pelanggaran HAM berat. yang sangat serius. Sedangkan kejahatan karena korban memergokinya kemudian
Demikian dikatakan Rangga yang dalam terkandung dalam Pasal 365 berteriak, maka terjadilah pembunuhan.
Lukita Desnata, kuasa hukum para ayat (4) KUHP tidak termasuk kejahatan “Niat utamanya adalah mencuri,” terang
Pemohon, dalam persidangan di yang serius sehingga ancaman pidana mati salah satu pendiri LBH StreetLawyer ini. 
Mahkamah Konstitusi, Selasa, (13/3) sore. seharusnya tidak diberlakukan lagi. Menurut Rangga, tindak pidana
Persidangan dengan agenda perbaikan Rangga Lukita Desnata di hadapan dalam Pasal 365 ayat (4) KUHP
permohonan untuk Perkara No. 15/PUU- panel hakim Ahmad Fadlil Sumadi (Ketua merupakan blue color crime. “Berbeda
X/2012 mengenai pengujian Pasal 365 Panel), didampingi dua anggota, Harjono dengan gembong narkotika, pelanggaran
ayat (4) KUHP ini dimohonkan oleh Raja dan Maria Farida Indrati, memaparkan HAM berat,” dalil Rangga. Oleh karena itu
Syahrial alias Herman alias Wak Ancap perbaikan permohonan sebagaimana Rangga meminta Mahkamah menyatakan
dan Raja Fadli alias Deli. Keduanya nasihat hakim pada persidangan bulan Pasal 365 ayat (4) KUHP bertentangan
adalah terpidana mati kasus pencurian lalu, Jumat (17/2). Perbaikan permohonan dengan Pasal 28A dan Pasal 28I Ayat (1)
disertai kekerasan yang saat ini menghuni menyangkut empat hal, yaitu masalah UUD 1945. (Nur Rosihin Ana/mh)
di lembaga Permasyarakatan Tembesi,
Kota Batam. 
Pasal 365 ayat (4) menyatakan
“Diancam dengan pidana mati atau
pidana penjara seumur hidup atau selama
waktu tertentu paling lama dua puluh
tahun, jika perbuatan mengakibatkan luka
berat atau kematian dan dilakukan oleh 2
(dua) orang atau lebih dengan bersekutu,
disertai pula oleh salah satu hal yang
diterangkan dalam no. 1 dan 3.”
Menurut para Pemohon, ketentuan
Pasal 365 ayat (4) KUHP bertentangan
dengan Pasal 28A dan Pasal 28I Ayat (1)
UUD 1945. Pasal 28A: “Setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan
hidup dan kehidupannya.” Pasal 28I Ayat
(1): “Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak Humas MK/Fitri Yuliana

Kuasa hukum para Pemohon Rangga Lukita Desnata (kedua dari kanan), sedang menjelaskan
diperbudak, hak untuk diakui sebagai perbaikan permohonan para Pemohon di hadapan majelis hakim konstitusi, (13/3).

34 KONSTITUSI Maret 2012


PUU KUHP

Perwakilan “Anak Punk” Ujikan


Pasal “Gelandangan”
S
eorang mahasiswa Universitas
Andalas yang juga menjadi
“perwakilan” anakPunk  di
Padang, Sumatera Barat, Debbi
Agustio Pratama, mengajukan pengujian
Pasal 505 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) ke Mahkamah Konstitusi
(MK), Kamis (29/3). Tanpa didampingi
seorang pun kuasa hukum, Debbi meminta
MK untuk menyatakan Pasal 505 KUHP
tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat berikut segala akibat hukumnya
terkait dengan kriminalisasi terhadap
gelandangan.
Pasal 505 KUHP yang
dipermasalahkan Debbi berbunyi, “(1)
Barangsiapa bergelandangan tanpa
pencarian, diancam karena melakukan
pergelandangan dengan pidana kurungan
paling lama tiga bulan; (2) Pergelandangan Humas MK/Annisa Lestari
Pemohon Debbi Agustio Pratama, sedang membacakan permohonannya dihadapan
yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih Majelis Hakim Konstitusi, Kamis (29/3).
yang berumur di atas enam belas tahun
diancam dengan pidana kurungan paling hakikatnya menjadi gelandangan tidak namun sudah mau menghukum,” tegas
lama enam bulan.” dapat dikategorikan melakukan perbuatan Debbi. 
Pasal 505 KUHP itu menurut Debbi melawan hukum. Jadi,  menjadi seorang Debbi sendiri saat ditanya para hakim
bertentangan dengan Pasal 1 Ayat (3), gelandangan tidak dapat diancam dengan tentang latar belakang ia mengajukan
Pasal 28D Ayat (1), dan Pasal 34 Ayat (1) pidana kurungan sebagaimana diatur permohonan pengujian Pasal 505 KUHP
UUD 1945.  Bunyi Pasal 1 Ayat (3) UUD dalam Pasal 505 KUHP itu,” jelas Debbi ini menceritakan bahwa ia sebagai
1945, “Negara Indonesia adalah negara di hadapan Panel Hakim Konstitusi mahasiswa kerap berkumpul bersama
hukum”. Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 yang diketuai Maria Farida Indrati dan dengan anak punk setiap malamnya. Dari
berbunyi, “Setiap orang berhak atas didampingi dua anggota panel hakim, pergaulannya dengan komunitas  punk  itu
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan Harjono dan Muhammad Alim.  Debbi mengetahui bahwa anak punk yang
kepastian hukum yang adil serta perlakuan Debbi juga menambahkan bahwa hidup menggelandang tidak memiliki
yang sama di hadapan hukum”. Dan Pasal ketentuan pidana dalam Pasal 505 KUHP niat melakukan tindakan kriminal dan
34 Ayat (1) UUD 1945 berbunyi,   “Fakir bertentangan dengan prinsip negara anak  punk  bukan orang “jahat” seperti
miskin dan anak-anak terlantar dipelihara hukum yang dianut Indonesia. Pasalnya, kebanyakan pandangan orang.
oleh negara”.  Pasal 505 KUHP itu tidak melindungi Sebagai mahasiswa yang membiayai
Debbi kemudian menjelaskan kaitan rakyat dan melanggar hak asasi manusia. kuliahnya sendiri, Debbi juga mengaku
antara pasal yang dimohonkan untuk diuji “Dengan adanya Pasal 505 KUHP itu jujur bahwa ia merasa takut dengan
olehnya dengan batu uji yang dipakai. Ia secara otomatis negara Indonesia dapat masa depannya yang belum pasti.
mengatakan, pengertian ‘gelandangan’ dikatakan bukan sebagai negara hukum “Kemungkinan kita hidup menggelandang
menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah karena tidak melindungi rakyatnya. Setiap di masa depan kan mungkin saja. Dan hidup
orang yang tidak tentu tempat kediaman orang berhak untuk mendapat perlindungan menggelandang itu bukan suatu perbuatan
dan pekerjaannya. Debbi juga menyatakan diri. Pada hakikatnya, gelandangan bukan kriminal,” tandas Debbi yang juga meminta
bahwa sesuai Kamus Bahasa Indonesia itu kriminal karena  tidak ada niat jahat dan pada persidangan selanjutnya bisa digelar
dapat diartikan seorang gelandangan tidak kerugian yang disebabkan dari kegiatan sidang dengan  video conference  (Vicon)
melakukan perbuatan kriminal. menggelandang itu. Pasal 505 akan agar teman-teman “punk” bisa memberikan
“Suatu perbuatan tidak dapat menjerat orang yang tidak bersalah. Negara kesaksian tanpa harus ke Jakarta. (Yusti
dikatakan sebagai kriminal jika tidak ada belum mewujudkan untuk memelihara Nurul Agustin/mh)
kehendak jahat di dalamnya dan pada anak-anak terlantar dan gelandangan,

Maret 2012 KONSTITUSI 35


RUANG SIDANG

PUU Penetapan Perpu

Hukuman Denda Dianggap Tak Sesuai Zaman


M
ahkamah Konstitusi (MK)
menggelar sidang perdana
Perkara No. 27/PUU-X/2012   
tentang Pengujian UU No.
1/1961 tentang Penetapan Perpu No. 16
tahun 1960 tentang Beberapa Perubahan
dalam KUHP menjadi Undang-Undang,
Rabu (28/3). Bertindak selaku Pemohon
dalam sidang ini, yaitu Perkumpulan
Masyarakat Pembaharuan Peradilan
Pidana yang didampingi kuasa hukumnya,
yaitu Wahyudi Jafar dkk.
Sidang yang beragendakan
pemeriksaan pendahuluan ini diketuai oleh
Ketua Panel Hakim, Maria Farida Indrati
yang didampingi Anggota Panel Hakim
Muhammad Alim dan Ahmad Fadlil
Sumadi. Selayaknya sidang pemeriksaan
pendahuluan, Pihak Pemohon yang
diwakili kuasa hukumnya menyampaikan
pokok permohonan ke hadapan panel Pemohon Perkumpulan Masyarakat Pembaharuan Peradilan Pidana diwakili Anggara, tampak Humas MK/GANIE

hakim di ruang sidang pleno MK.      paling kanan sedang melakukan perbaikan permohonannya di hadapan majelis konstitusi
Memulai paparan mengenai pokok konstitusi, Rabu (28/3).
permohonan pemohon, Wahyudi Jafar
menyampaikan bahwa pihaknya pada Menurut Pemohon, denda dua juta terlanggar dengan berlakunya pasal
pokoknya mempermasalahkan ketentuan lima ratus ribu rupiah tersebut tidak layak yang dimohonkan diuji oleh Pemohon.
hukuman denda bagi pelaku tindak pidana untuk menggantikan denda sebanyak “Di sini Anda tidak menjelaskan secara
ringan yang tidak mengikuti perkembangan dua ratus lima puluh rupiah yang diatur detil tentang pasal ini terkait apa yang
zaman. sebelumnya. “Menurut fakta sosiologis merugikan Anda. Tolong itu dijelaskan
Pada Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1961 keberadaan Pasal 1 Perpu No. 16 Tahun lagi karena nanti kaitannya dengan  legal
tentang Penetapan Perpu No. 16 Tahun 1960 sudah tidak lagi memberikan standing  Pemohon agar menjadi tepat,”
1960 tentang Beberapa Perubahan dalam perlindungan  dan menjadi persoalan ujar Maria.
KUHP menjadi Undang-Undang  terdapat yang serius untuk tindak pidana ringan. Selanjutnya Maria menyampaikan
frasa “vijf en twintig gulden” dan frasa itu Jumlah tahanan bertambah banyak karena bahwa permintaan Pemohon yang
kemudian diubah   dalam Pasal 364, 373 perkara-perkara tindak pidana ringan yang meminta MK mengganti bunyi frasa
379, 384 dan 407 ayat (1) Kitab Undang- seharusnya dapat diadili dengan ketentuan “dua juta lima ratus ribu rupiah” adalah
Undang Hukum Pidana menjadi “dua ratus acara cepat menjadi diadili dan diproses bukan kewenangan MK. “Itu legislatif
lima puluh rupiah”. dengan menggunakan ketentuan acara review,   aturan Anda mengajukan ini ke
Frasa tersebut terkait dengan pidana yang biasa,” tegas Wahyudi.    DPR. Kecuali Anda bisa menjelaskan apa
perbuatan pencurian, penggelapan Terkait dengan dalil-dalil Pemohon yang menjadi pokok permohonan Anda
ringan, penipuan ringan, dan penerima tersebut, Pemohon meminta MK menyatakan sehingga Anda dirugikan,” kembali Maria
konosemen. Kesemuanya tindak pidana Pasal tersebut bertentangan dengan UUD menyarankan.
itu diancam dengan pidana penjara paling 1945 sepanjang frasa “dua ratus lima puluh Kedua anggota panel hakim yaitu
lama 3 bulan atau denda sebanyak dua rupiah” sepanjang tidak dimaknai sebagai Muhammad Alim dan Ahmad Fadlil
puluh lima rupiah. Ketentuan denda itu “dua juta lima ratus ribu rupiah”.   Sumadi juga menyampaikan sarannya
pada tahun 1960 dengan adanya Pasal 1 dalam persidangan kali ini. Saran ketiga
Perpu tersebut diubah menjadi dua ratus Saran Hakim hakim tersebut memang bagian dari
lima puluh rupiah. Menurut Mahkamah Seperti persidangan perdana lainnya kewajiban panel hakim dalam sidang
Agung melalui Perma Nomor 2 Tahun di MK, hakim panel yang bersidang perdana ini. “Hakim wajib memberikan
2012 tentang Penyesuaian Batasan Tidak memiliki kewajiban menyampaikan saran nasihat terhadap permohonan Anda.
Pidana Ringan dan Jumlah Denda dalam kepada Pemohon. Saran yang disampaikan Kalau Anda mau mengajukan ini
KUHP pada tanggal 27 Februari 2012, dapat digunakan oleh Pemohon untuk sebagai Pengajuan UU, silakan perbaiki
dalam Pasal 1 Perma Nomor 2 Tahun 2012 perbaikan permohonan Pemohon atau bisa permohonan. Tapi kalau Anda berpikir ini
disebutkan bahwa frasa ‘dua ratus lima juga dihiraukan oleh Pemohon. kerjaan legislatif, Anda tarik kembali juga
puluh’ dalam Pasal 364, 373, 379, 384, Hakim Maria memulai penyampaian tidak apa-apa. Ada waktu 14 hari untuk
407, dan Pasal 482  Kitab Undang-Undang sarannya dengan menanyakan hak memperbaiki,” tutup Maria. (Yusti Nurul
Hukum Pidana dibaca menjadi dua juta konstitusional Pemohon apa yang Agustin/mh)
lima ratus ribu rupiah.

36 KONSTITUSI Maret 2012


PUU Sisdiknas

Pemerintah: RSBI dan SBI


Bukan Diskriminasi
P
ihak Pemerintah menyampai­
kan  opening statement  atas
permohonan pengujian Pasal 50
ayat (3) UU No. 20/2003 tentang
Sistim Pendidikan Nasional terhadap
UUD 1945 di Ruang Sidang Pleno Lantai
2, Gedung MK, Selasa (6/3).  Opening
statement  yang dibacakan Dirjen
Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud),  Suyanto
menggarisbawahi bahwa Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI) dan
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) tidak
bertentangan dengan UUD 1945 seperti
yang dituduhkan Pemohon.
Suyanto membacakan bahwa
RSBI dan SBI tidak seperti yang
dituduhkan Pemohon yang menyatakan
keduanya bertentangan dengan semangat Pihak Pemerintah sedang menerangkan keterangannya terkait dengan pengujian Pasal 50 ayat (3)
Humas MK/GANIE

mencerdaskan bangsa. Justru, lanjut UU No. 20/2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional terhadap UUD 1945
Suyanto, dalam rangka mencerdaskan
kehidupan berbangsa, pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan peserta didik yang memiliki potensi dan SBI yang membuat masyarakat
satu sistem pendidikan nasional yang kecerdasan atau bakat tinggi. Perlakuan itu yang tidak mampu merasa diperlakukan
berfungsi mengembangkan kemampuan bukan diskriminasi, karena menurut putusan diskriminatif. “Apakah kita seperti zaman
dan membentuk watak serta peradaban MK No.27/PUU-V/2007 saja dinyatakan Hindia Belanda yag membeda-bedakan
bangsa yang bermartabat. bahwa memperlakukan secara berbeda pendidikan untuk kalangan tertentu. Ini
Lebih lanjut, Suyanto memaparkan terhadap hal yang memang berbeda bukanlah dampaknya akan luas, apakah sudah ada
bahwa perkembangan ilmu pengetahuan diskriminasi,” bantah Suyanto. evaluasinya?” tanya Maria dengan heran.
dan teknologi yang berkembang pesat Suyanto kemudian menjawab
saat ini memunculkan tuntutan baru Dihujani Pertanyaan pertanyaan-pertanyaan para hakim
dalam segala aspek kehidupan, termasuk Sidang kali ini dihadiri seluruh konstitusi satu per satu. Ia menjawab
daya saing pendidikan Indonesia dalam hakim konstitusi yang berjumlah sembilan bahwa RSBI dan SBI hanya bersifat
skala global. RSBI yang saat ini sedang orang, yaitu Moh. Mahfud MD, Achmad komplementer, jadi tidak semua sekolah
dalam pengembangan itu hadir untuk Sodiki, Ahmad Fadlil Sumadi, Maria di Indonesia yang jumlahnya ribuan
menghasilkan lulusan yang melampui Farida Indrati, M. Akil Mochtar, Harjono, ditargetkan menjadi RSBI dan SBI.
standar nasional pendidikan sehingga Muhammad Alim, dan Hamdan Zoelva. “Jumlah RSBI atau SBI sangat kecil dari
memiliki daya saing komparatif tinggi, Kesembilan hakim konstitusi tersebut seluruh sekolah yang ada di Indonesia
termasuk kemampuan berkomunikasi menanyakan beberapa pertanyaan kepada yang jumlahnya ribuan,” jawab Suyanto.
dalam bahasa asing. “Oleh karena itu, pihak pemerintah yang dijawab oleh Keberadaan RSBI dan SBI memiliki
menurut hemat kami, RSBI atau SBI Suyanto. filosofi, yaitu jangan menghambat yang
tidak bertentangan dengan semangat Pertanyaan pertama diajukan cepat dan jangan juga meninggalkan yang
mencerdaskan bangsa,” ujar Suyanto. oleh Akil Mochtar yang menanyakan harus ditolong. Dengan begitu, peserta
Terkait dengan tuduhan Pemohon apakah tujuan dari adanya standar didik yang memiliki kemampuan tinggi
yang menyatakan RSBI dan SBI internasional merupakan tujuan atau dengan kata lain pintar, memiliki
menimbulkan diskriminasi dan kastanisasi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia tempat yang lebih sesuai untuk belajar
dalam bidang pendidikan juga ditampik atau standar internasional tersebut bersifat yakni di RSBI atau SBI. Sedangkan untuk
oleh pihak Pemerintah yang diwakili komplementer. Pertanyaan lain meluncur peserta didik yang sedang-sedang saja
Suyanto. Pihak Pemerintah beragumen dari Hamdan Zoelva. Ia menanyakan atau kurang juga masih disediakan sekolah
bahwa berdasar psikologi peserta didik standar internasional dari negara mana yang negeri lainnya. “Ini juga untuk mencegah
dapat dibedakan kemampuannya menjadi diajukan menjadi standar internasional peserta didik lari ke sekolah di luar negeri
kelompok peserta didik berkemampuan dalam pelaksanaan RSBI atau SBI. untuk mencari ‘tantangan’ belajar yang
kurang, berkemampuan sedang, dan Hakim Maria Farida menanyakan, lebih lagi. Tapi, bukan berarti RSBI dan
berkemampuan tinggi. mengapa Pemerintah dalam hal ini BSI itu mahal, ada kok yang gratis seperti
“Peserta didik pada satuan pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Surabaya dan Nunukan,” jelas Suyanto.
RSBI dan SBI termasuk dalam kelompok membentuk perbedaan adanya RSBI (Yusti Nurul Agustin/mh)

Maret 2012 KONSTITUSI 37


RUANG SIDANG

PUU Penyiaran

Ahli : Kapitalisme Ancam


Demokratisasi Penyiaran
D
emokratisasi penyiaran hanya cerdasan’ nasional ini berlangsung stasiun di sebuah kota? Harus dicek juga
dapat diwujudkan melalui sudah begitu lama  sementara di negara asal-usulnya,” urainya.
keragaman kepemilikan  seperti Amerika Serikat yang banyak Sedangkan Ahli dari Pihak Terkait
(diversity of ownership) dan sekali disebut-sebut oleh dosen-dosen Erman Rajagukguk memaparkan dalam
keragaman isi siaran (diversity of content). saya tadi sudah berlangsung sejak tahun menentukan suatu perusahaan atau dua
Hal ini disampaikan oleh Dosen Fikom 1960. Kongresnya langsung mengatakan perusahaan bersama-sama telah melakukan
UNISBA, Santi Indra Astuti pada sidang tidak bisa hal yang seperti ini, kita harus monopoli atas siaran televisi harus
lanjutan pengujian UU Nomor 32 Tahun mendirikan media rating council karena dilakukan analisa rule of reason approach.
2002 tentang Penyiaran yang digelar pada media inilah yang akan sangat hati-hati Untuk itu, lanjut Erman, harus ditentukan
Selasa (13/3), di Ruang Sidang Pleno MK. sekali,” jelasnya.  terlebih dahulu pasar produk dan pasar
Perkara yang teregistrasi Kepaniteraan Effendi menjelaskan selama teritorial atas siaran televisi. “Sebagai
MK dengan Nomor 78/PUU-IX/2011 memberikan seminar keliling Indonesia, kesimpulan, apabila satu perusahaan
ini dimohonkan oleh Aliansi Jurnalis tidak ada satu pun peserta yang mengangkat menguasai sampai tiga stasiun siaran
Independen (AJI), Lembaga Bantuan Hukum tangan ketika ditanyakan mempunyai televisi atau dua perusahaan bergabung
Pers (LBH Pers), Media Link, Pemantau pengalaman sebagai responden dari menguasai 6 stasiun televisi, hal itu tidak
Regulasi dan Regulator Media (PR2Media), lembaga rating ini. Padahal sekali lagi, dapat dikatakan menguasai siaran televisi
dan Yayasan Dua Puluh Delapan. lanjut Effendi, ini sangat penting untuk di Indonesia, atau melakukan monopoli atas
“Izinkan saya mengutip Splichal pengaturan mencegah monopoli persepsi siaran televisi di Indonesia,” terangnya.
(1993, dalam Gazali, et.al., 2003) yang ataupun opini publik. “Jadi posisi saya Dalam pokok permohonannya,
menyatakan bahwa demokratisasi tidak dalam posisi ingin mengatakan Pemohon yang diwakili kuasa hukumnya
penyiaran hanya dapat diwujudkan bahwa satu perorangan atau pun badan Hendrayana, meminta pengujian Pasal
melalui keragaman kepemilikan  (diversity hukum tidak boleh memiliki lebih dari 18 ayat (1) dan pasal 34 ayat (4) UU
of ownership) dan keragaman isi siaran satu stasiun televisi di satu kota, ataupun No.32/2002 tentang Penyiaran terhadap
(diversity of content). Tanpa adanya dalam konteks berjaringan, tidak dalam Pasal 28D Ayat (1), Pasal 28F serta
keragaman tersebut, dunia penyiaran posisi itu. Saya hanya ingin mengatakan Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945. Menurut
selamanya berada di bawah tekanan orang harus jujur mengakui apakah dia Pemohon, pasal-pasal tersebut multitafsir
kapitalis dan para pemodal besar yang hanya memiliki perusahaan itu atau bukan? Dan sehingga menimbulkan ketidakadilan
menginginkan perlindungan bagi investasi ketika sahamnya berpindah pun dia harus dan ketidakpastian hukum. Selain itu,
yang sudah ditanamkannya. Menjadi tugas menjelaskan, siapa  terakhir  yang memiliki Pemohon mendalilkan pasal-pasal tersebut
akademisi seperti saya, sesuai batasan saham? Dan kalau misalnya sudah menghilangkan asas, tujuan, fungsi,
disiplin ilmu yang saya geluti, guna berpindah, dia harus menyerahkannya dan arah penyelenggaraan penyiaran
mendesak dan mengingatkan siapapun kepada Komisi Penyiaran Indonesia. yang secara prinsip bertentangan Pasal
bahwa upaya pengaturan UU Penyiaran Apakah dia boleh memiliki lebih dari satu 28F UUD 1945. (Lulu Anjarsari/mh)
dari kalangan industri penyiaran komersial
yang belum terbukti serius mengupayakan
kualitas penayangan program siarannya
adalah sesuatu yang dapat mengancam
demokratisasi penyiaran,” papar Santi di
hadapan Majelis Hakim Konstitusi yang
diketuai oleh Ketua MK Moh. Mahfud MD
yang didampingi para hakim konstitusi
lainnya.
Sementara itu Ahli dari MK, Effendi
Ghazali mengungkapkan para pihak
yang berperkara dalam persidangan ini
merupakan korban dari sistem rating
di Indonesia yang tidak pernah diaudit.
Menurut Effendi, jika hanya berpatokan
pada rating dan sharing, diperlukan
sebuah lembaga pengukuran rating dan Humas MK/Annisa Lestari

sharing itu yang betul-betul bisa diaudit. Yusril Ihza Mahendra, selaku kuasa hukum Pihak Terkait perkara 78/PUU-IX/2011,
“Dan ini tidak terjadi. ‘Ketidak terlihat dengan seksama mendengarkan keterangan dari berbagai pihak, termasuk
keterangan dari Majelis Hakim Konsitusi, Selasa (13/3).

38 KONSTITUSI Maret 2012


PHPU Kab. Buton

KPU Harus Laksanakan Putusan MK 60 Hari


Ketua DPRD
Kabupaten Buton L.
M. Yamin, memberi
keterangan menjelang
pembacaan putusan
PHPU Kab. Buton di
MK, Kamis (22/3).

Kabupaten Buton Tahun 2011 sebagaimana


amar Putusan Mahkamah Konstitusi
tersebut dan mengintervensi kinerja
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Buton.
“Telah tersedia anggaran untuk
pelaksanaan pemungutan suara ulang
sesuai dengan amar Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 91-92/ PHPU.D-
IX/2011, tanggal 21 September 2011.
Oleh karena itu, menurut Mahkamah,
Humas MK/GANIE tidak ada alasan bagi Komisi Pemilihan

M
Umum Kabupaten Buton untuk tidak
ahkamah Konstitusi Sulawesi Tenggara, Panitia Pengawas melaksanakan amar putusan a quo,”
(MK) memerintahkan Pemilihan Umum Kabupaten Buton, jelasnya.
Komisi Pemilihan Umum dan Kementerian Dalam Negeri (sesuai Selanjutnya, Akil memaparkan
Kabupaten Buton untuk dengan kewenangannya dalam melakukan pelaksanaan verifikasi pasangan calon dari
melaksanakan Putusan Mahkamah pengawasan umum terhadap Pemerintahan unsur perseorangan yang telah dilaksanakan
Konstitusi Nomor 91-92/PHPU.D- Daerah) untuk melakukan pengawasan oleh KPU Kabupaten Buton yang hasilnya
IX/2011, tanggal 21 September 2011, terhadap proses pelaksanaan amar putusan belum ditetapkan oleh KPU Kabupaten
selambat-lambatnya 60  hari. Demikian Mahkamah Konstitusi Nomor 91-92/ Buton. Menurut  Mahkamah, lanjut Akil,
Ketetapan Nomor 91-92/PHPU.D-IX/2011 PHPU.D-IX/2011, tanggal 21 September untuk efisiensi waktu pelaksanaan amar
yang dibacakan Hakim Konstitusi M. Akil 2011 dan ketetapan ini,  serta membuat putusan tersebut, KPU Kabupaten Buton
Mochtar dengan didampingi tujuh hakim laporan tentang pelaksanaan dan temuan meneruskan pelaksanaan verifikasi yang
konstitusi lainnya pada Kamis (22/3), di yang disampaikan kepada Mahkamah telah dilakukan tersebut dengan membuat
Ruang Sidang Pleno MK. Permohonan ini Konstitusi, paling lambat 7 hari setelah surat ketetapan hasil verifikasi dan
dimohonkan oleh pasangan Calon Bupati selesainya tenggat sebagaimana dimaksud menetapkan pasangan calon perseorangan
dan Wakil Bupati Buton La Uku – Dani dalam amar kesatu ketetapan ini,” ucap yang memenuhi syarat, serta melakukan
serta Samsu Umar Abdul Samiun - LA Akil. verifikasi administrasi dan verifikasi
Bakry. Akil menjelaskan terdapat faktual ulang terhadap pasangan calon
“Memerintahkan Komisi rangkaian fakta dan bukti yang terungkap yang diusulkan oleh partai politik. Untuk
Pemilihan Umum Kabupaten Buton di persidangan tentang adanya tindakan- menghindari perbedaan pendapat mengenai
untuk melaksanakan Putusan Mahkamah tindakan yang langsung maupun tidak waktu pelaksanaan putusan MK tersebut
Konstitusi Nomor 91-92/PHPU.D- langsung dari aparat Pemerintah Daerah sehingga menimbulkan   ketidakpastian
IX/2011, tanggal 21 September 2011, Kabupaten Buton untuk menghambat hukum, Mahkamah perlu memberikan
selambat-lambatnya 60 hari setelah pelaksanan Putusan Mahkamah Konstitusi batas waktu yang patut untuk pelaksanaan
ketetapan ini diucapkan dan melaporkan Nomor 91-92/PHPU.D-IX/2011, tanggal perintah Mahkamah Konstitusi dalam
hasilnya kepada Mahkamah Konstitusi. 21 September 2011. Hal tersebut dilakukan ketetapan a quo.
Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan dengan cara tidak memberikan atau “Pelaksanaan putusan tersebut
Umum, Badan Pengawas Pemilihan tidak mencairkan anggaran pelaksanaan di samping harus diawasi oleh Komisi
Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi pemungutan suara ulang Pemilukada Pemilihan Umum, Badan Pengawas

Maret 2012 KONSTITUSI 39


RUANG SIDANG

Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Tenggara serta Pjs. Bupati Buton, Ketua mengatasi penundaan pemungutan suara
Umum Provinsi Sulawesi Tenggara, Panel Majelis Hakim Konstitusi M. ulang dalam Pemilukada Kabupaten
dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Akil Mochtar meminta agar Pemerintah Buton, Kementerian Dalam Negeri
Kabupaten Buton,  juga harus diawasi Kabupaten Buton melaksanakan putusan sudah melakukan beberapa hal untuk
pula oleh Kementerian Dalam Negeri MK dengan menggelar pemungutan suara menindaklanjuti putusan MK tersebut.
sebagai pengawas umum pemerintahan ulang selambatnya 12 April 2012. Menurut Judan, Mendagri mengadakan
di daerah agar semua perangkat aturan “Pjs. Bupati Buton harus rapat koordinasi dengan Gubernur
yang memungkinkan untuk penyediaan menandatangani NPHD (Naskah Perjanjian Sulawesi Tenggara untuk mendorong
anggaran dimanfaatkan secara tepat dan Hibah Daerah) pada 12 Maret. KPU pemerintah Kabupaten Buton mengadakan
maksimal serta tidak dihambat dalam Kabupaten Buton juga harus menetapkan pemungutan suara ulang diadakan pada
penggunaannya demi pelaksanaan tahapan jadwal dan persiapan pemungutan tahun ini.
putusan Mahkamah Konstitusi tersebut,” suara ulang. Kemudian, pemungutan “Pada 2 Januari 2012, Mendagri
tandasnya. suara ulang harus dilaksanakan antara berkirim surat kepada Gubernur
tanggal 12 Maret 2012 dan selambat- Sultra yang antara lain berisi tentang
Pemungutan Suara Selambat- lambatnya tanggal 12 April 2012,” jelas prinsip penganggaran. Daerah harus
lambatnya 12 April 2012 Akil didampingi oleh Hakim Konstitusi menganggarkan untuk dana pemungutan
Dalam sidang sebelumnya, yang Muhammad Alim dan Anwar Usman. suara ulang dalam APBD,” urainya. (Lulu
mendengarkan laporan dari Kementerian Sementara itu, perwakilan dari Anjarsari/mh)
Dalam Negeri, Gubernur Sulawesi Judan Arif mengungkapkan untuk

40 KONSTITUSI Maret 2012


PHPU Kab. Jayapura

KPU Sampaikan Hasil Verifikasi


T
indak lanjut putusan sela
Mahkamah Konstitusi (MK)
terhadap perkara Perselisihan
Hasil Pemilihan Umum (PHPU)
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten Jayapura dilaporkan ke hadapan
sidang panel MK, Kamis (15/3). Pihak
KPU Kab. Jayapura melaporkan bahwa
pihaknya sudah melakukan verifikasi
terhadap tujuh pasangan calon peserta
Pemilukada Kab. Jayapura lainnya.
“Memerintahkan kepada Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Jayapura
untuk melakukan verifikasi administrasi,
dan verifikasi faktual berkas dukungan
partai politik atau gabungan partai politik
pencalonan Pasangan Calon Marthen
Ohee,S.Sos dan Franklin Orlof Damena
Humas MK/Yogi Dj
(Pemohon) dan tujuh pasangan calon Kuasa hukum Termohon KPUD Kabupaten Jayapura, terlihat hadir dalam persidangan di MK,
peserta Pemilukada Kabupaten Jayapura Kamis (15/3), dan mereka juga melaporkan telah melakukan verifikasi terhadap tujuh pasangan
Tahun 2011,” bunyi putusan sela MK calon peserta Pemilukada Kab. Jayapura lainnya.
bernomor 127/PHPU.D-IX/2011 yang
dimohonkan oleh Pihak Marthen Ohee- Rehabean Kalem (No. Urut 4), Kallem- tapi faktanya calon yang perseorangan
Franklin Orlof Damena. Bustomi Eka Prayitno (No. Urut 7), dan tidak diverifikasi,” ujar Heru.
Melalui kuasa hukumnya, Pihak Franzalbert Joku-Djijoto (No. Urut 6). Heru juga menjelaskan bahwa
KPU Kab. Jayapura menyampaikan, Tidak lolosnya dua pasangan sebenarnya pasangan Fredrik Sokoy-La
bahwa pihaknya telah melaksanakan tersebut disampaikan kuasa hukum KPU Achmadi selain mendapat dukungan dari
verifikasi administrasi maupun verifikasi Kab. Jayapura karena tidak memenuhi Partai Hanura juga mendapat dukungan
faktual terhadap delepan pasangan calon syarat minimal 15 persen dukungan suara. dari Partai Indonesia Sejahtera, PPRN,
seperti yang diperintahkan Mahkamah Untuk Fredrik Sokoy-La Achmadi hanya dan Partai Persatuan Daerah. Tapi, Heru
sebelumnya. Verifikasi administrasi dan mendapat dukungan satu kursi, yakni menyatakan bahwa dukungan-dukungan
faktual dilaksanakan sejak 6 Februari dari Partai Hanura sedangkan untuk lolos partai politik tersebut tetap dinyatakan
2012 yang melibatkan Panwas dan KPU dibutuhkan dukungan empat kursi yang tidak sah oleh KPU Kab, Jayapura yang
Provinsi Papua. setara dengan 16 persen suara hasil pemilu. menyebabkan kurangnya syarat dukungan
Hasil verifikasi tersebut tidak Sedangkan untuk pasangan Marten Ohee- suara bagi pasangan Fredrik Sokoy-La
mengalami perubahan dari hasil verifikasi Franklin Orlof tidak lolos verifikasi karena Achmadi.
sebelumnya yang dilakukan KPU Kab. hanya mendapat 2,92 persen suara dari Sidang yang tidak dihadiri
Jayapura. Hal itu masih disampaikan empat parpol yang mendukung. Pihak Panwas Kabupaten Jayapura
kuasa hukum KPU Kab. Jayapura Heru Widodo, Kuasa Hukum ini dijadwalkan akan kembali digelar
yang menegaskan bahwa dua pasangan Fredrik Sokoy-La Achmadi menanggapi Kamis (22/3) mendatang. Agenda sidang
calon dinyatakan tidak lolos verifikasi penjelasan pihak KPU Kab. Jayapura selanjutnya, yaitu pengesahan bukti-bukti
administrasi dan faktual, yaitu pasangan dengan bantahan. Menurut Heru, dalam surat yang diajukan oleh pihak-pihak yang
Fredrik Sokoy-La Achmadi dan Marthen proses verifikasi Pihak KPU Kab. Jayapura berperkara. “Bukti semuanya disampaikan
Ohee-Franklin Orlof. tidak pernah menerbitkan surat undangan dengan segel materai,” ujar Akil Mochtar
Sedangkan pasangan yang lolos verifikasi faktual meski ada waktu satu selaku ketua Panel Hakim Konstitusi
verifikasi, yaitu Wamebu-Kores Tokoro hari. “Kalau kita mencermati putusan dalam sidang ini sekaligus menutup
(No. Urut 1), Eliab Ongge-Najib Mury sela MK yang memerintahan untuk sidang. (Yusti Nurul Agustin/mh)
(No. Urut 3), Yohannis Manangsang- memverifikasi sembilan pasangan calon

Maret 2012 KONSTITUSI 41


RUANG SIDANG

PHPU Prov. Bangka Belitung

Permohonan Calon Kepala Daerah Kandas

M
ajelis Hakim Konstitusi Bahwa para Pemohon mendalilkan 3 yang dilakukan di luar jadwal kampanye
akhirnya memutuskan Termohon tidak mensosialisasikan dan  dilakukan secara terstruktur,
menolak seluruh tatacara pencoblosan, teknis pelipatan sistematis, dan masif.
permohonan PHPU surat suara kepada PPS dan PPK secara Di samping itu, tidak dapat
Provinsi Bangka Belitung - Perkara No. 7/ utuh, dan komprehensif, akibatnya PPS  dibuktikan bahwa para pemilih yang hadir
PHPU.D-X/2012 - pada sidang pembacaan dan PPK tidak memiliki pengetahuan dalam acara tersebut ataupun membaca
putusan di Ruang Sidang MK, Kamis teknis pelipatan surat suara yang akan iklan dan/atau baliho program, ataupun
(29/3) sore.  Pemohon adalah  Dr. Yusron dipergunakan dalam pencoblosan surat para pemilih yang mendapatkan beras
Ihza, LL.M dan H. Yusroni Yazid S.E. suara serta adanya pencoblosan tembus raskin tersebut akan memilih Pihak Terkait
(Pemohon I), Drs. H. Zulkarnain Karim, simetris oleh para pemilih dan terjadi atau pasangan calon manapun, yang secara
MM. dan Ir. H. Darmansyah Husein secara merata di seluruh kabupaten/kota di signifikan mempengaruhi hasil perolehan
(Pemohon II) dan   Drs. H.A. Hudarni Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. suara. Setelah Mahkamah mencermati
Rani, S.H. dan Drs. H. Justiar Noer, M.Si. Terkait dalil  a quo  para Pemohon keterangan tertulis Panwaslu Provinsi
(Pemohon III). tidak mengajukan bukti tulisan ataupun Kepulauan Bangka Belitung bahwa
Terhadap dalil para Pemohon saksi. Oleh sebab itu, menurut Mahkamah, Panwaslu tidak menindaklanjuti laporan
mengenai DPT, sebagaimana telah dalil permohonan Pemohon tidak beralasan tersebut karena tidak memenuhi unsur
diuraikan Mahkamah dalam putusan- dan tidak terbukti menurut hukum. kampanye yang diatur dalam Peraturan
putusan sebelumnya, kesalahan dalam Selain itu, para Pemohon tidak KPU dan surat Keputusan KPU Provinsi
penyusunan DPT terutama terkait NIK dapat meyakinkan Mahkamah bahwa  Kepulauan Bangka Belitung.
adalah karena kurang sempurnanya pemasangan iklan dan baliho, sosialisasi “Berdasarkan fakta hukum tersebut,
sistem pencatatan dalam administrasi program raskin dan peduli pendidikan dalil para Pemohon    a quo  tidak terbukti
kependudukan, sehingga bukan merupakan benar-benar digunakan sebagai alat menurut hukum,” tegas Majelis Hakim.
kesalahan penyelenggara Pemilukada kampanye oleh pasangan calon nomor urut (Nano Tresna Arfana/mh)
sebagai pengguna data kependudukan.
Namun demikian, penyelenggara
Pemilukada dan semua pihak memiliki
kewajiban untuk menjaga agar dalam
DPT tidak ada pemilih fiktif atau pemilih
ganda. Berdasarkan  pertimbangan
tersebut,  menurut  Mahkamah  dalil  para 
Pemohon  a quo  tidak terbukti menurut
hukum.
Tentang dalil bahwa banyak
penduduk yang bukan warga Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung tetapi
diberikan surat undangan memilih,
menurut Mahkamah dalil tersebut hanya
merupakan asumsi Pemohon belaka yang
tidak dapat dibuktikan. Lagi pula, tidak
dapat dibuktikan para pemilih tersebut
akan memilih Pihak Terkait atau pasangan
calon manapun, yang secara signifikan
memengaruhi hasil perolehan suara. 
“Oleh karena itu dalil permohonan Humas MK/GANIE

para Pemohon tidak terbukti menurut Para Pendukung, Eko Maulana Ali-Rustam Effendi (Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bangka
Belitung Nomor Urut 3), terlihat bersuka ketika MK tolak permohonan Pemohon No. 7/PHPU.D-X/2012.
hukum,” jelas Majelis Hakim.  

42 KONSTITUSI Maret 2012


PHPU Kab. Bengkulu Tengah

Bukti Tak Meyakinkan, MK Tolak


Permohonan Cabup
M
ahkamah Konstitusi (MK)
menolak permohonan
pasangan Calon Bupati dan
Wakil Bupati Bengkulu
Tengah Nomor Urut 7 Irihadi – M.
Wasik Salik. Demikian amar putusan
dengan Nomor 6/PHPU.D-X/2012 yang
dibacakan oleh Ketua MK Moh. Mahfud
MD dengan didampingi tujuh hakim
konstitusi lainnya.
“Menyatakan, dalam eksepsi,
menolak eksepsi Termohon. Dalam pokok
perkara, menolak permohonan Pemohon
untuk seluruhnya,” ucap Mahfud
membacakan putusan pada Kamis (15/3),
di Ruang Sidang Pleno MK.
Dalam pendapat Mahkamah yang
dibacakan oleh Hakim Konstitusi Hamdan Kuasa Hukum Pemohon Nomor 6/PHPU.D-X/2012, sedang memberi ketarangan, sebelum
Humas MK/GANIE

Zoelva, Pemohon mendalilkan adanya Mahkamah membacakan putusannya, Kamis (15/3), di Ruang Sidang Pleno MK.
mobilisasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pejabat Satuan Kerja Perangkat calon dan pelanggaran yang didalilkan “Mengenai penggunaan nama
Daerah (SKPD) oleh Bupati Bengkulu jika pun ada, bersifat sporadis dan alias dan permasalahan DPT, Mahkamah
Utara (Imron Rosyadi) yang merupakan parsial semata yang tidak bisa dibuktikan berpendapat, hal demikian sama-sama
paman kandung Ferry (Pihak Terkait) pengaruhnya terhadap pilihan pemilih. dilakukan oleh Pemohon maupun Pihak
untuk berkampanye dan melakukan politik Dengan demikian, dalil Pemohon a quo Terkait, sehingga kerugian tidak dapat
uang. tidak terbukti,” jelasnya. ditentukan hanya dialami oleh salah
Mahkamah menilai, lanjut Hamdan, Hamdan mengungkapkan Pemohon satu pihak saja, sehingga tidak diketahui
tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa mendalilkan Termohon tidak profesional signifikansinya terhadap hasil perolehan
telah terjadi pelanggaran Pemilukada dan tidak netral yang ditunjukkan dengan suara masing-masing pasangan calon.
yang terstruktur, sistematis, dan masif adanya kotak suara tidak tersegel, pemilih Dengan demikian, dalil Pemohon a quo
sebagaimana yang didalilkan oleh tidak berhak memilih, penggunaan nama tidak terbukti,”paparnya.
Pemohon. Bukti-bukti yang diajukan alias bagi pasangan calon, pemilih tidak Terhadap bukti-bukti dan keterangan
oleh Pemohon berupa surat pernyataan dapat undangan memilih, pemilih tidak saksi lainnya yang menjelaskan
bukanlah akta otentik yang memenuhi terdaftar dalam DPT, dan alat peraga yang kemungkinan terjadinya pelanggaran
nilai pembuktian yang sempurna, tidak utuh. yang bersifat administratif dan pidana,
melainkan hanya berupa akta di bawah Mahkamah menilai, bukti-bukti Hamdan mengungkapkan Mahkamah
tangan yang dibuat dan ditandatangani yang diajukan oleh Pemohon tidak menilai hal demikian hanyalah dugaan-
sendiri oleh yang bersangkutan, yang dapat meyakinkan bahwa telah terjadi dugaan pelanggaran yang sifatnya sporadis
tidak dinyatakan di persidangan dan/ pelanggaran Pemilukada yang bersifat semata dan tidak menunjukkan terjadinya
atau tidak dibuat di hadapan pejabat yang terstruktur, sistematis, dan masif serta pelanggaran yang bersifat terstruktur,
berwenang merupakan surat biasa yang tidak berpengaruh secara signifikan sistematis, dan masif, yang mempengaruhi
tidak mememiliki kekuatan pembuktian terhadap hasil perolehan suara masing- perolehan suara masing-masing pasangan
kecuali didukung dengan alat bukti lain. masing pasangan calon. Surat pernyataan calon, sehingga harus ditolak.
“Demikian juga dengan bukti-bukti yang diajukan Pemohon, tidak dapat “Menimbang bahwa berdasarkan
lain yang tidak meyakinkan karena dapat dijadikan bukti sempurna tanpa didukung pertimbangan-pertimbangan di atas,
dibantah dengan bukti-bukti Pihak Terkait. bukti-bukti lain yang kuat. Demikian juga menurut Mahkamah dalil-dalil Pemohon
Selain itu, dalil Pemohon a quo tidak bukti-bukti lainnya justru yang lebih benar tidak terbukti menurut hukum,” tandas
menunjukkan adanya signifikansi dengan adalah bukti-bukti yang diajukan oleh Hamdan. (Lulu Anjarsari/mh)
perolehan suara masing-masing pasangan Termohon.

Maret 2012 KONSTITUSI 43


RUANG SIDANG

PHPU Kab. Jepara

Tak Beralasan Hukum, Permohonan Ditolak


Para Kuasa Hukum Pihak Terkait, Senin (5/3),
sedang mendengarkan dengan seksama putusan
Mahkamah, yang menolak seluruh permohonan
Pemohon.

dilakukan oleh Termohon, perolehan suara


Pemohon menjadi berkurang sebanyak
1.928 suara dan Pihak Terkait bertambah
sebanyak 1.999 suara. Demi membuktikan
dalilnya, Pemohon mengajukan alat bukti
surat yaitu bukti P-24 hingga bukti P-42
serta saksi Rachmat Akbar.
Terhadap dalil Pemohon  tersebut,
Termohon membantah dengan menyatakan
bahwa Termohon tidak mengubah hasil
penghitungan dari tingkat TPS ke tingkat
kecamatan. Termohon menerangkan,

M
Humas MK/GANIE

proses penghitungan dan rekapitulasi


ahkamah Konstitusi atau mengarahkan warga untuk memilih penghitungan perolehan suara dilaksanakan
akhirnya memutuskan pasangan calon tertentu secara tidak secara berjenjang dan terbuka dengan
menolak permohonan sah. Selain itu, Pemohon tidak dapat dihadiri saksi-saksi Pemohon, pasangan
Pemohon PHPU Jepara membuktikan dengan alat bukti yang cukup calon lain, Muspida, Panwaslu Kabupaten
untuk seluruhnya   - Perkara No. 5/ maupun saksi-saksi mengenai dalil adanya Jepara dan lain-lain.
PHPU.D-X/2012. “Dalam eksepsi, keterlibatan Menteri Agama RI dalam Setelah Mahkamah memeriksa
menolak eksepsi Termohon dan eksepsi mengarahkan aparat Kementerian Agama dan  mencermati secara saksama dalil
Pihak Terkait. Dalam pokok permohonan, di Kabupaten Jepara untuk memenangkan Pemohon, bantahan Termohon, bukti-
menolak permohonan Pemohon untuk Pihak Terkait - Ahmad Marzuqi dan bukti Pemohon, bukti-bukti Termohon,
seluruhnya,” demikian dibacakan oleh Subroto- sehingga dalil Pemohon tersebut maka Mahkamah berpendapat bahwa dari
Ketua MK yang sekaligus Ketua Sidang haruslah dikesampingkan. persandingan bukti-bukti Pemohon dan
Pleno Mahfud MD didampingi para hakim Berdasarkan pertimbangan-pertim­ Termohon yaitu Formulir C-1 di setiap
konstitusi lainnya pada sidang pembacaan bangan di atas, maka dalil Pemohon TPS di kecamatan yang dipermasalahkan
putusan, Senin (5/3) sore. tersebut mengenai pelanggaran yang oleh Pemohon, tidak terdapat perbedaan
Mahkamah berpendapat bahwa bersifat sistematis, terstruktur, dan hasil penghitungan suara yang signifikan
praktik pembagian stiker dan pendataan  masif yang memengaruhi pelaksanaan antara Formulir C-1 dengan Formulir DA
pemilih yang dilakukan oleh relawan Pihak Pemilukada Kabupaten Jepara Tahun 2012 di tingkat kecamatan.
Terkait tidak dapat dijadikan dasar bahwa yang dilakukan oleh Pihak Terkait dan “Dalil permohonan Pemohon
warga masyarakat telah dibujuk atau aparat pemerintah tidak terbukti dan tidak mengenai total angka selisih suara yang
dipaksa untuk memilih pasangan  calon beralasan menurut hukum. dipermasalahkan oleh Pemohon yaitu
tertentu dan juga tidak terbukti bahwa Selanjutnya, Pemohon mendalilkan penambahan 1.999 suara terhadap Pihak
pembagian dan penempelan stiker tersebut adanya perbedaan hasil  perolehan suara Terkait dan pengurangan 1.928 suara
disertai dengan praktik  money politic atau yang ditetapkan oleh Termohon dengan terhadap Pemohon adalah tidak signifikan
intimidasi terhadap warga masyarakat. penghitungan yang dilakukan oleh Pemohon dan tidak dapat memengaruhi hasil akhir
Dijelaskan Mahkamah lagi, melalui dokumen yang sah sehingga Pemilukada. Berdasarkan pertimbangan
Pemohon - Nur Yahman dan Aris Isnandar- pada hasil yang ditetapkan perolehan tersebut, menurut dalil Pemohon tidak
tidak dapat membuktikan dengan bukti suara Pemohon berkurang dan perolehan terbukti dan tidak beralasan menurut
yang cukup meyakinkan bahwa pendataan suara Pihak Terkait bertambah. Pemohon hukum,” tandas Mahkamah. (Nano Tresna
pemilih seperti itu dapat menentukan mendalilkan bahwa dalam penetapan yang Arfana/mh)

44 KONSTITUSI Maret 2012


PHPU Kab. Bekasi

Dianggap Curang, Cabup Gugat


Rekapitulasi Suara
D
ua dari tiga pasangan Calon
Bupati dan Calon Wakil Bupati
Kabupaten Bekasi Jawa Barat
mengajukan permohonan
perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
(PHPU) ke Mahkamah Konstitusi. Mareka
adalah Sa’duddin dan Jamal Lulail (No. Urut
2), yang teregistrasi dengan No. 9/PHPU.D-
X/2012, dan Darip Mulyana dan Jejen Sayuti
(No. Urut 3), yang teregistrasi dengan No.
10/PHPU.D-X/2012.
Rabu (28/3), persidangan tersebut
dimulai dan pemaparan pertama
dikemukakan para Pemohon No. 9.
Diwakili kuasa hukumnya, para Pemohon
mengatakan bahwa proses pelaksanaan
Pemilukada Kab. Bekasi tahun 2012 Humas MK/GANIE
Tampak KPUD Kab. Bekasi didampingi kuasa hukumnya dalam persidangan
telah berlangsung secara tidak jujur dan
pemeriksaan pendahuluan, Rabu (28/3).
tidak adil, yang ditandai dengan adanya
berbagai bentuk kecurangan yang bersifat
terstruktur, sistematis, dan masif yang Hal senada juga dimohonkan oleh menerima dan mengabulkan permohonan
dilakukan oleh Termohon, yakni Komisi Pemohon No. 10. Mereka mendalilkan Pemohon. “Membatalkan berita acara
Pemilihan Umum Kab. Bekasi dan Pihak bahwa rekapitulasi hasil pemungutan suara rekapitulasi hasil penghitungan suara
Terkait No. Urut 1 yakni Neneng Hasanah dalam Pemilukada Kab. Bekasi tahun Pemilukada Kab. Bekasi tahun 2012,
Yasin dan Rohim Mintareja. 2012 tersebut harus dinyatakan tidak sah serta memerintahkan kepada KPUD Kab.
“Pelanggaran-pelanggaran menurut hukum. “Karena perolehan suara Bekasi melaksanakan pemilihan suara
tersebut bukan merupakan pelanggaran pasangan No. Urut 1 dilakukan dengan ulang untuk seluruh Kab. Bekasi tahun
yang berdiri sendiri, tetapi mempunyai cara melanggar hukum, atau setidak- 2012 dengan No. Urut 2 dan 3,” pintanya.
keterkaitan antara satu dengan lainnya, tidaknya telah melanggar asas-asas Untuk memberi kesempatan
yang dilakukan oleh Termohon,” urai kuasa Pemilu,” ucap Arkan Cikwan selaku kuasa Termohon dan Pihak Terkait membuat
hukum Pemohon No. 9, Sadar Muslimat, hukum Pemohon No. 10. jawaban dari gugatan para Pemohon,
di hadapan Majelis Hakim Konstitusi. Lebih dari itu, kata Arkan, Pemohon selaku pimpinan sidang Akil Mochtar
Kemudian Pemohon juga juga menemukan berbagai macam mengatakan, persidangan tersebut ditunda
mendalilkan bahwa KPU Kab. Bekasi telah kecurangan yang dilakukan oleh Termohon, besok (Kamis, 29/3), jam 15.00 WIB.
melakukan pelanggaran, dimana mereka namun kecurangan tersebut dibiarkan “Penundaan tersebut untuk memberikan
tidak netral dengan cara menggantikan oleh mereka. “Tindakan Termohon telah kesempatan kepada Termohon dan Pihak
anggota KPPS yang tidak mendukung melanggar sumpah atau janji,” ujarnya. Terkait untuk menanggapi Permohonan
pasangan No. Urut 1. “Kemudian adanya Termohon, lanjut Arkan, juga dinilai Pemohon,” terang Akil.
politik uang yang bersifat terstruktur, sangat merugikan Pemohon, karena Akil dalam akhir persidangan juga
sistematis, dan masif yang dilakukan oleh dalam  pamflet  sosialisasi visi dan misi menanyakan mengenai jumlah saksi yang
pasangan No. Urut 1,” terangnya. pasangan calon bupati dan dan wakil ingin dihadirkan dari masing-masing pihak
Berdasarkan hal tersebut, sambung bupati, Termohon dengan sengaja tidak pada persidangan pembuktian. Dalam
Sadar, Pemohon memohonkan kepada mencantumkan daftar riwayat hidup keterangan mereka, Pemohon No. 9, akan
Mahkamah untuk mengabulkan permohonan pasangan No. Urut 3. “Padahal hal tersebut menghadirkan sekitar 30 saksi, sedangkan
keberatan, dan menyatakan tidak sah, merupakan rekam jejak yang sangat penting No. 10, akan menghadirkan sekitar 100
serta tidak mengikat Keputusan KPU Kab. untuk diketahui oleh masyarakat,” ucapnya. saksi. Sementara dari Termohon dan Pihak
Bekasi tahun 2012 tentang Rekapitulasi Oleh karena itu, Pemohon meminta Terkait, masing-masing akan menghadirkan
Penghitungan Suara, tangal 15 Maret 2012. supaya dalam amar putusan ini menyatakan 20 saksi. (Shohibul Umam/mh)

Maret 2012 KONSTITUSI 45


RUANG SIDANG

PHPU Kab. Kupang

KPU: Pemohon Tak Punya Legal Standing

P
ermohonan pasangan Marthen L walikota Kupang, sebab Termohon tidak menyatakan Mahkamah tidak berwenang
Obeng-Nikolaus Ladi (Marko), pernah menetapkan Pemohon sebagai memeriksa dan mengadili permohonan
bakal calon walikota dan wakil pasangan calon walikota dan wakil Marko. Pasangan Ayo menjadi pihak
walikota dalam Pemilihan walikota Kupang 2012-2017,” lanjutnya. terkait karena pasangan ini disinggung
Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Demikian pula, lanjut Yanto, dalam permohonan pasangan Marko
Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ketika mengajukan permohonan ke MK, yang menuding KPU Kupang melakukan
kembali disidangkan di Mahkamah Marko tidak lagi berkedudukan sebagai diskriminasi mengenai dukungan partai
Konstitusi (MK), Rabu (28/3). Sidang bakal pasangan calon. Sebab, Marko politik. Marko mengklaim mendapat
Perkara Nomor 8/PHPU.D-X/2012 ini telah melupakan hak konstitusionalnya dukungan Partai Indonesia Sejahtera
mengagendakan mendengar jawaban karena tidak melengkapi kurang syarat (PIS) dan Partai Barisan Nasional
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota administratif sebagaimana tertuang (Barnas). Marthens dalam keterangannya
Kupang selaku Termohon, dan mendengar dalam surat pemberitahuan KPU Kupang menegaskan, PIS dan Partai Barnas
keterangan pasangan Abraham Liyanto- tertanggal 23 Februari 2012. Bahkan, mendukung pasangan Ayo dalam
Yoseph Aman Mamulak (Ayo) selaku pada 1 Maret 2012, ketua koalisi Marko, Pemilukada Kupang 2012. Pasangan Ayo
Pihak Terkait. Siprianus Pani dan perwakilan tim juga disinggung petitum. Pasangan Marko
Kuasa hukum KPU Kupang, Yanto keluarga, Johny Ati, mendatangi KPU dalam petitum poin 3 meminta Mahkamah
MP Ekon dalam jawabannya di hadapan Kupang untuk menarik kembali seluruh agar menyatakan tidak sah dan batal demi
Panel Hakim Konstitusi menyatakan persyaratan perbaikan administrasi dan hukum penetapan pasangan Ayo sebagai
Mahkamah tidak berwenang memeriksa menyatakan mengundurkan diri dari pasangan calon Pemilukada Kupang
dan mengadili permohonan Marko. Hal pencalonan. 2012.
ini menurutnya, berdasarkan ketentuan “Ada surat pengunduran dirinya?” Sebelum mengakhiri persidangan,
Pasal 4 Peraturan Mahkamah Konstitusi tanya Hakim Konstitusi Ahmad Fadlil Panel Hakim Konstitusi yang terdiri
(PMK) Nomor 15 Tahun 2008 tentang Sumadi. “Akan kami buktikan melalui Achmad Sodiki sebagai ketua panel,
Pedoman Beracara Dalam Perselisihan saksi,” jawab Yanto seraya menambahkan, didampingi dua anggota, Ahmad Fadlil
Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah. permohonan Marko telah kedaluarsa.    Sumadi dan Anwar Usman, mengesahkan
Kemudian, sesuai Surat Edaran Senada dengan KPU Kupang, Pihak alat bukti. Marko mengajukan alat bukti
Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun Terkait pasangan Abraham Liyanto- yaitu P-1 sampai P-10. KPU Kupang, bukti
2010 tentang Petunjuk Teknis Sengketa Yoseph Aman Mamulak (Ayo), melalui T-1 sampai T-39, dan pasangan Ayo, bukti
Mengenai Pemilihan Umum Kepala kuasa hukumnya, Marthens Manafe, PT-1 sampai PT-3. (Nur Rosihin Ana/mh)
Daerah, menurut Yanto, substansi
permohonan Marko termasuk dalam
kewenangan Pengadilan Tata Usaha
Negara. “Sebab dasar permohonan
Pemohon adalah mengenai keberatan
terhadap hasil verifikasi penetapan
pasangan calon kepala daerah dan wakil
kepala daerah kota Kupang dan belum
memasuki tahap pemungutan suara atau
penghitungan suara,” terang Yanto.
Yanto menambahkan, Marko
tidak memiliki kedudukan hukum (legal
standing) untuk mengajukan permohonan,
berdasarkan Pasal 1 angka 7 dan Pasal 3
PMK Nomor 15 Tahun 2008. Sebab KPU
Kupang tidak pernah menetapkan Marko
sebagai pasangan calon walikota Kupang.
“Kedudukan Pemohon bukanlah sebagai
Humas MK/Annisa Lestari
Dalam sidang pendahuluan, Bakal Calon Walikota Kota Kupang Marten L. Obeng
pasangan calon walikota dan wakil (kiri) terlihat hadir dalam sidang PHPU di Mahkamah Konsitusi, Rabu (28/3).

46 KONSTITUSI Maret 2012


SKLN

Menkeu: Pembelian Saham Divestasi


Newmont untuk Kepentingan Nasional
Menteri Keuangan
Agus Martowardojo
tampak sedang memberi
keterangan executive
summary-nya dihadapan
majelis hakim konstitusi,
Rabu (14/3).

K
Humas MK/GANIE

eputusan Presiden melakukan mengenai sengketa kewenangan lembaga Negara. Tugas Menkeu selain membantu
pembelian 7% saham divestasi negara (SKLN) yang digelar di Mahkamah Presiden RI, juga merupakan penerima
PT Newmont Nusa Tenggara Konstitusi, Rabu (14/3). Sidang Pleno kuasa Presiden RI dalam hal pengelolaan
(PT NNT) Tahun 2010 dengan agenda perbaikan permohonan fiskal sebagaimana ditegaskan dalam
dilakukan semata-mata demi kepentingan dan mendengarkan Jawaban Termohon Pasal 6 ayat (2) huruf a UU Keuangan
nasional dan kemanfaatan dengan tujuan I serta Termohon II ini dilaksanakan Negara. Selaku pengelola fiskal, Menkeu
untuk dapat dinikmati oleh bangsa, negara oleh sembilan hakim konstitusi. melaksanakan fungsi Bendahara Umum
dan seluruh rakyat Indonesia. Pelaksanaan Permohononan SKLN ini diajukan oleh Negara yang mempunyai beberapa tugas
pembelian saham divestasi diharapkan Presiden melalui  Menteri Keuangan dan dan kewenangan. Salah satu kewenangan
dapat menjaga kepentingan nasional, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Bendahara Umum Negara adalah
memastikan kepatuhan perusahaan Sedangkan pihak Termohon I yaitu DPR melakukan investasi berdasarkan Pasal 41
atas kewajibannya seperti pembayaran dan BPK sebagai Termohon II. ayat (1), (2), dan (3) UU Perbendaharaan
pajak, royalty, pelaksanaan corporate Di hadapan pleno hakim Negara.
social responsibility, kepatuhan pada konstitusi, Menkeu Agus Martowardojo “Salah satu bentuk pelaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup, terutama dalam  executive summary  menyatakan, investasi yang dilakukan oleh Menteri
adalah timbulnya  multiplier effect  bagi Presiden RI sesuai dengan ketentuan Pasal Keuangan selaku penerima kuasa fiskal
masyarakat sekitar industri yang pada 4 Ayat (1) UUD 1945 merupakan pemegang pemohon (Presiden), dan Bendahara
akhirnya akan mendorong perkembangan kekuasaan pemerintahan. Salah satu Umum Negara adalah melakukan
industri hilir sehingga meningkatkan kekuasaan pemerintahan dimaksud adalah pembelian saham divestasi PT NNT Tahun
kemakmuran bagi rakyat. kekuasaan atas pengelolaan keuangan 2010,” kata Agus.
Demikian disampaikan oleh Menkeu negara. Pengaturan lebih lanjut kekuasaan Pembelian 7% saham divestasi
Agus Dermawan Wintarto Martowardojo pengelolaan keuangan negara terdapat PT NNT, lanjut Agus, bertujuan untuk
dalam sidang Perkara No. 2/SKLN-X/2012 dalam Pasal 6 ayat (1) UU Keuangan memberikan manfaat seluas-luasnya bagi

Maret 2012 KONSTITUSI 47


RUANG SIDANG

rakyat Indonesia untuk mewujudkan tujuan konstitusional untuk melakukan pembelian “Sesuai dengan amanat UU No.
bernegara yaitu memajukan kesejahteraan tersebut. “Pemohon (Pemerintah) 1/2004 Pasal 41, Pemerintah telah
umum dan dalam rangka melaksanakan mempunyai kewenangan konstitusional menetapkan Peraturan Pemerintah
amanat Pasal 33 UUD 1945. Proses untuk melakukan investasi pembelian Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi
penyelesaian pembelian saham tersebut 7% saham divestasi PT NNT tahun 2010 Pemerintah. Ternyata PP ini, mengatur
memicu perbedaan pendapat antara tanpa perlu persetujuan termohon 1 (DPR) bahwa semua proses investasi, termasuk
Pemerintah dan DPR. DPR berpendapat terlebih dahulu,” tandas Agus. penyertaan modal, itu sepenuhnya
bahwa Menkeu hanya dapat melakukan menjadi kewenangan Menteri Keuangan
pembelian saham divestasi PT NNT Pembelian Saham PT Newmont Bukan sebagai BUN (Bendahara Umum
setelah mendapat persetujuan DPR terlebih Kewenangan Pemerintah Negara), tidak melibatkan Pemerintah,
dahulu. “Sehubungan dengan adanya Wakil Ketua BPK Hasan Bisri tidak mengharuskan adanya keputusan
perbedaan pendapat tersebut, Termohon I dalam sidang lanjutan SKLN antara Pemerintah dalam bentuk PP untuk setiap
(DPR) telah meminta Termohon II (BPK) Presiden dengan DPR dan BPK, Selasa keputusan penyertaan modal Pemerintah,”
untuk melakukan audit dengan tujuan (27/3) mengatakan pembelian saham PT jelas Hasan Bisri di hadapan Majelis
tertentu terhadap proses pembelian 7% Newmont bukan kewenangan Pemerintah Hakim Konstitusi yang diketuai oleh
saham divestasi PT NNT,” lanjut Agus. sebagai bendahara umum negara karena Ketua MK Moh. Mahfud MD dengan
Laporan hasil pemeriksaan (LHP) menteri keuangan sebagai bendahara didampingi tujuh hakim konstitusi.
BPK, terang Agus, BPK berkesimpulan umum negara sangat terbatas, yaitu BPK, lanjut Hasan, berpendapat
bahwa keputusan Pemerintah untuk sebagaimana diatur di dalam Pasal 7 bahwa status pembelian Saham PT
melakukan investasi jangka panjang Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Newmont oleh PIP ini adalah penyertaan
dalam bentuk penyertaan modal pada tentang Perbendaharaan Negara. Hal ini modal Pemerintah. Sementara,
perusahaan swasta yaitu pembelian 7% disampaikan oleh Wakil Ketua BPK Hasan Kementerian Keuangan menyatakan
saham divestasi PT NNT oleh Pusat Bisri dalam sidang sengketa kewenangan bahwa status pembelian saham PT
Investasi Pemerintah (PIP) untuk dan atas lembaga negara (SKLN) antara Presiden RI Newmont adalah investasi jangka panjang
nama Pemerintah, harus ditetapkan dengan dengan DPR dan BPK pada Selasa (27/3) non-permanen. Istilah investasi jangka
Peraturan Pemerintah (PP) setelah terlebih di Ruang Sidang Pleno MK. Presiden RI panjang non-permanen, jelas Hasan,
dahulu mendapat persetujuan DPR sebagai terdaftar menjadi Pemohon dalam perkara sebetulnya ada di standar akuntansi, lebih
pemegang hak budget. Kendati demikian, yang teregistrasi Kepaniteraan MK dengan kepada cara perlakuan akuntansi. (Nur
Menkeu yakin mempunyai kewenangan Nomor 2/SKLN-X/2012. Rosihin Ana/Lulu Anjarsari/mh)

Suasana sidang
pleno MK, saat Wakil
Ketua BPK Hasan
Bisri memberikan
keterangan dalam
sidang lanjutan SKLN
antara Presiden
dengan DPR dan
BPK, Selasa (27/3).

Humas MK/Andhini SF

48 KONSTITUSI Maret 2012


CATATAN PERKARA

Mengembalikan Kedaulatan Negara Atas Migas


Oleh: Nur Rosihin Ana

P
impinan Pusat Muhammadiyah kelembagaan pengelola energi. Reformasi kabur (obscuur). Hal ini dikarenakan BP
bersama sejumlah organisasi energi bukan hanya berfokus pada Migas yang bertugas mewakili negara
massa (ormas) dan tokoh nasional, upaya pencabutan subsidi Bahan Bakar untuk mengontrol cadangan dan produksi
mengajukan permohonan Minyak (BBM), tetapi dimaksudkan migas sebagaimana dinyatakan di dalam
pengujian Undang-Undang Nomor 22 untuk memberikan peluang besar kepada Pasal 44 UU Migas.
Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas korporasi internasional untuk merambah BP Migas bukan operator (badan
(UU Migas) ke Mahkamah Konstitusi bisnis migas di Indonesia. Sehingga usaha) namun hanya berbentuk Badan
(MK), Kamis (29/3/2012) siang. Ormas- monopoli pengelolaan Migas melalui Hukum Milik Negara (BHMN), sehingga
ormas dimaksud yaitu: Lajnah Siyasiyah Badan Usaha Milik Negara (Pertamina) kedudukannya tidak dapat melibatkan
Hizbut Tahrir Indonesia, Pimpinan Pusat yang pada saat berlakunya UU No. 8 Tahun secara langsung dalam kegiatan eksplorasi
Persatuan Ummat Islam, Pimpinan Pusat 1971 menjadi simbol badan negara dalam dan produksi migas. BP Migas tak punya
Syarikat Islam Indonesia, Pimpinan pengelolaan migas menjadi berpindah ke sumur, kilang, tanker, truk pengangkut,
Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam, konsep oligopoli korporasi dikarenakan dan SPBU, serta tidak bisa menjual minyak
Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimin terbentuknya UU Migas. bagian negara sehingga tak bisa menjamin
Indonesia, Pimpinan Pusat Al-Irsyad Pengelolaan Migas sejak berlakunya keamanan pasokan BBM/BBG dalam
Al-Islamiyah, Pimpinan Besar Pemuda UU Migas menggunakan sistem Kontrak negeri. Ini membuktikan bahwa kehadiran
Muslimin Indonesia, Al Jami’yatul Kerja Sama (KKS) atau disebut juga BP Migas menbonsai Pasal 33 ayat (2) dan
Washliyah, dan Solidaritas Juru Parkir, sebagai Kontrak Karya. Ini merupakan ayat (3) UUD 1945 dan menjadikan makna
Pedagang Kaki Lima, Pengusaha, dan suatu bentuk terbuka (open system) ”dikuasai negara” yang telah ditafsirkan
Karyawan (SOJUPEK). Sedangkan yang dianut sejak Kuasa Pertambangan dan diputuskan oleh Mahkamah menjadi
Pemohon perorangan yaitu: K.H. Achmad diserahkan kepada Pemerintah cq. Menteri kabur dikarenakan tidak dipenuhinya
Hasyim Muzadi, H. Amidhan, Komaruddin ESDM sebagaimana dinyatakan di dalam unsur penguasaan negara yakni mencakup
Hidayat, Eggi Sudjana, Marwan Batubara, Pasal 6 UU Migas. fungsi mengatur, mengurus, mengelola,
Fahmi Idris, Moch. Iqbal Sullam, H. Pasal 1 angka 19 UU Migas dan mengawasi secara keseluruhan, hanya
Ichwan Sam, H. Salahuddin Wahid, mengatur bahwa ”Kontrak Kerja Sama menjadi sebuah ilusi konstitusional.
Nirmala Chandra Dewi M, HM. Ali adalah Kontrak Bagi Hasil atau bentuk Kedudukan BP Migas yang mewakili
Karim OEI, Adhi Massardi, Ali Mochtar kontrak kerjasama lain dalam kegiatan pemerintah dalam kuasa pertambangan
Ngabalin, Hendri Yosodiningrat, Laode Eksplorasi dan Eksploitasi yang lebih tidak memiliki Komisaris/pengawas.
Ida, Sruni Handayani, Juniwati T. menguntungkan Negara dan hasilnya Padahal BP Migas adalah BHMN, jelas
Masgehun S, Nuraiman, Sultana Saleh, dipergunakan untuk sebesar-besarnya ini berdampak kepada jalannya kekuasaan
Marlis, Fauziah Silvia Thalib, King Faisal kemakmuran rakyat”. Frasa ”bentuk yang tidak terbatas dikarenakan secara
Sulaiman, Soerasa, BA, Mohammad kontrak kerja sama lain” dalam Pasal 1 struktur kelembagaan ini menjadi cacat.
Hatta, M. Sabil Raun, Edy Kuscahyanto, angka 19 UU Migas telah menimbulkan Hal ini berdampak kepada cost recovery
Yudha Ilham, Joko Wahono, Dwi Saputro ketidakpastian hukum dalam pemaknaan tidak memiliki ambang batas yang jelas.
Nugroho, A.M Fatwa, Hj. Elly Zanibar kontrak lainnya tersebut. Hal ini jelas Kekuasaan yang sangat besar tersebut
Madjid, dan Jamilah. bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) akan cenderung korup terbukti ketika
Para Pemohon mengujikan Pasal 1 UUD 1945. Selain itu frasa “dikendalikan data dari hasil audit Badan Pemeriksa
angka 19 dan 23, Pasal 3 huruf b, Pasal 4 melalui Kontrak Kerja Sama” menunjukan Keuangan menunjukkan bahwa selama
ayat (3), Pasal 6, Pasal 9, Pasal 10, Pasal adanya penggunaan sistem kontrak 2000-2008 potensi kerugian negara akibat
11 ayat (2), Pasal 13 dan Pasal 44 UU dalam pengendalian pengelolaan migas pembebanan cost recovery sektor migas
Migas. Menurut para Pemohon, Pasal 1 yang multitafsir tersebut. Keadaan yang yang tidak tepat mencapai Rp 345,996
angka 19 dan 23, Pasal 3 huruf b, Pasal 4 demikian ini maka akan melekat asas-asas Triliun rupiah per tahun atau 1,7 milliar
ayat (3), Pasal 6, Pasal 9, Pasal 10, Pasal hukum kontrak yang bersifat umum yang tiap hari. Pada pemeriksaan semester II-
13 dan Pasal 44 UU Migas bertentangan berlaku dalam hukum kontrak yakni asas 2010, BPK kembali menemukan17 kasus
dengan Pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD keseimbangan dan asas proporsionalitas ketidaktepatan pembebanan cost recovery
1945. Kemudian Pasal 11 ayat (2) UU kepada negara. yang pasti akan merugikan negara yang
Migas bertentangan dengan Pasal 1 ayat tidak sedikit.
(2), Pasal 11 ayat (2), Pasal 20A, dan Pasal BP Migas Bukan Operator Pasal 3 huruf b UU Migas menyatakan
33 ayat (3) UUD 1945. Lahirnya Badan Pelaksana Migas (BP ”Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Migas
Para Pemohon mendalilkan, Migas) adalah atas perintah Pasal 4 ayat (3) dan Gas Bumi bertujuan:.....(b) menjamin
pembentukan UU Migas adalah desakan UU Migas yang menyatakan ”Pemerintah efektifitas pelaksanaan dan pengendalian
internasional untuk mereformasi sektor sebagai pemegang Kuasa Pertambangan usaha dan mengolahan, pengangkutan,
energi khususnya Migas. Reformasi membentuk Badan Pelaksana sebagaimana penyimpangan dan niaga secara akuntabel
sektor energi antara lain menyangkut (1) dimaksud Pasal 1 angka 23” menjadikan yang diselenggaraka­n melalui mekanisme
reformasi harga energi dan (2) reformasi konsep Kuasa Pertambangan menjadi persaingan usaha yang wajar, sehat dan

Maret 2012 KONSTITUSI 49


CATATAN PERKARA

Ketua MK Moh. Mahfud MD, Wakil Ketua MK


Achmad Sodiki, Hakim Konstitusi Harjono, dan
empat Hakim Konstitusi lainnya, dalam jumpa
pers bersama Ketua PP Muhammadiyah Din
Syamsuddin, KH. Hasyim Muzadi, sejumlah
ormas Islam serta tokoh nasional terkait
permohonan uji materi UU Migas, Kamis (29/3) di
ruang Konpers lt.4 Gedung MK.

”mempermainkan” kedaulatan hukum


sehingga menjadikan suatu UU yang
dzalim terhadap bangsa Indonesia sendiri.
Humas MK/GANIE
Migas yang merupakan salah satu sumber
transparan”. Pasal ini menunjukan bahwa 1 (satu) wilayah kerja; (2) dalam hal energi yang sejak dahulu diharapkan
walaupun Mahkamah telah memutus Pasal badan usaha atau Bentuk Usaha Tetap untuk dapat memberikan kesejahteraan
28 ayat (2) tentang penetapan ”Harga mengusahakan beberapa wilayah kerja, umum, dan dipergunakan untuk
Bahan Bakar Minyak dan Harga Gas Bumi harus dibentuk badan hukum yang terpisah mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi
diserahkan pada mekanisme persaingan untuk setiap wilayah kerja.” Norma-norma dikerdilkan dengan dogma ’pacta sunct
usaha yang sehat dan wajar.” Tetapi Pasal ini jelas mengurangi kedaulatan negara survanda’. Negara seharusnya berdaulat
3 huruf b yang merupakan jantung dari atas penguasaan sumber daya alam (dalam atas kekayaan mineral dalam perut bumi
UU tersebut belum dibatalkan secara hal ini Migas) dikarenakan Pertamina Indonesia ternyata harus tersandera dan
bersamaan dengan putusan Mahkamah harus melakukan pemecahan organisasi terdikte oleh tamu yang seharusnya
Nomor 002/PUU-I/2003. Oleh sebab itu secara vertikal dan horizontal (unbundling) patuh dengan aturan tuan rumah. Kontrak
para Pemohon merasa Mahkamah harus sehingga menciptakan manajemen baru yang dilakukan oleh Pemerintah dengan
membatalkan Pasal tersebut. yang mutatis mutandis akan menentukan korporasi-korporasi internasional tak
Pasal 9 UU Migas menyatakan cost dan profitnya masing-masing. Korban ubahnya seperti membentuk konstitusi di
bahwa ”(1) Kegiatan Usaha Hulu dan dari konsepsi ini adalah adanya persaingan atas UUD 1945 yang merupakan konstitusi
Kegiatan Usaha Hilir sebagaimana terbuka dan bagi korporasi asing adalah bagi seluruh bangsa Indonesia.
dimaksud dalam Pasal 5 Angka 2 dapat suatu lahan investasi yang menguntungkan, Para Pemohon menuntut kepada
dilaksanakan oleh: a. Badan Usaha Milik namun merugikan bagi rakyat. Mahkamah agar mengabulkan seluruh
Negara; b. Badan Usaha Milik Daerah; c. Pengaturan yang terdapat di permohonan, yaitu menyatakan Pasal 1
Koperasi; usaha kecil; dan badan usaha dalam Pasal 11 ayat (2) UU Migas telah angka 19 dikarenakan frasa ”Bentuk Kerja
swasta; (2) Bentuk Usaha Tetap hanya mengingkari Pasal 1 ayat (2), Pasal 20A Sama lain”, Pasal 3 huruf b dikarenakan
dapat melaksanakan Kegiatan Usaha dan Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945. Sebab frasa ”yang diselenggarakan melalui
Hulu;”. Frasa ”dapat” didalam Pasal 9 memosisikan DPR yang hanya dijadikan mekanisme persaingan usaha yang wajar,
jelas telah bertentangan dengan Pasal 33 sebagai tembusan dalam setiap KKS maka sehat, dan transparan”, Pasal 6 dikarenakan
ayat (2) dan ayat (3), dikarenakan Pasal ini jelas telah mengingkari kedaulatan rakyat frasa ”dikendalikan melalui Kontrak Kerja
menunjukan bahwa Badan Usaha Milik Indonesia. Selain itu, dengan sekadar Sama” UU Migas bertentangan dengan
Negara (Pertamina) hanya menjadi salah pemberitahuan tertulis kepada DPR tentang Pasal 28D ayat 1, Pasa 28H ayat (1), Pasal
satu pemain saja dalam pengelolaan migas. adanya KKS dalam Minyak dan Gas Bumi 33 ayat (2) dan (3) UUD 1945 dan tidak
Jadi, BUMN harus bersaing di negaranya yang sudah ditandatangani, tampaknya hal mempunyai kekuatan hukum mengikat.
sendiri untuk dapat mengelola migas. itu telah mengingkari keikutsertaan rakyat Kemudian Menyatakan Pasal 1 angka
Konstruksi demikian dapat melemahkan sebagai pemilik kolektif sumber daya 23,Pasal 4 ayat (3), Pasal 9 dikarenakan
bentuk penguasaan negara terhadap alam, dalam fungsi toezichthoudensdaad frasa ”dapat”, Pasal 10, Pasal 13 dan Pasal
sumber daya alam yang menguasai hajat yang ditujukan dalam rangka mengawasi 44 UU Migas bertentangan dengan Pasal
hidup orang banyak. dan mengendalikan agar pelaksanaan 28H ayat (1) dan Pasal 33 ayat (2) dan (3)
Pasal 10 UU Migas menyatakan penguasaan oleh Negara atas sumber- UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan
bahwa ”(1) Badan Usaha atau Bentuk sumber kekayaan dimaksud benar- hukum mengikat. Selain itu, menyatakan
Usaha Tetap yang melakukan usaha hulu benar dilakukan untuk sebesar-besarnya Pasal 11 ayat (2) UU Migas bertentangan
dilarang melakukan Kegiatan Usaha Hilir; kemakmuran seluruh rakyat. dengan Pasal 1 ayat (2), Pasal 11 ayat (2),
(2) Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Pasal 20A, dan Pasal 33 ayat (2) dan (3)
Usaha Hilir tidak dapat melakukan usaha Kedaulatan Migas UUD 1945 tidak mempunyai kekuatan
Hulu”. Pasal 13 UU Migas menyatakan Kesimpulannya, UU Migas hukum mengikat. Terakhir, menyatakan
bahwa ”(1) Kepada setiap Badan Usaha telah mendegradasikan kedaulatan UU Migas tidak mempunyai kekuatan
atau Bentuk Usaha Tetap hanya diberikan negara, kedaulatan ekonomi, dan telah hukum mengikat secara keseluruhan.

50 KONSTITUSI Maret 2012


Daftar Putusan MK
tentang Pengujian Undang-UndangSepanjang Maret 2012

No Nomor Registrasi Pokok Perkara Pemohon Tanggal Putusan Putusan

1 83/PUU-IX/2011 Pengujian UU No. 12 Tahun 2008 tentang H. Imam Buchori Senin, 05-03-2012 Tidak Dapat
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor Diterima
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
[Pasal 59 ayat (1) huruf a dan ayat (2)]

2 56/PUU-IX/2011 Pengujian UU No. 8 Tahun 1981 tentang Ir. Agusrin M. Kamis, 15-03-2012 Tidak Dapat
KUHAP [Pasal 67 dan Pasal 244] Najamudin bin Diterima
Maryono;

3 85/PUU-IX/2011 Pengujian UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hj. Satono Selasa, 27-03-2012 Tidak Dapat
Hukum Acara Pidana [Pasal 244 dan Pasal Diterima
259] dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah [Pasal 33 ayat (1)]

4 38/PUU-IX/2011 Pengujian UU No. 1 Tahun 1974 tentang Halimah Agustina Selasa, 27-03-2012 Ditolak
Perkawinan [Pasal 39 ayat (2) huruf f] binti Abdullah
Kamil

Daftar Putusan MK
tentang Perselisihan Hasil PemilukadaSepanjang Maret 2012

No Nomor Registrasi Pokok Perkara Pemohon Tanggal Putusan Putusan

1 5/PHPU.D-X/2012 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum H. Nur Yahman dan H. Aris Senin, 05-03-2012 Ditolak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Isnandar (No. Urut 3)
Kabupaten Jepara Tahun 2012

2 125/PHPU.D-IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Irihadi dan H. M. Wasik Salik Kamis, 15-03-2012 Ditolak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun
2012 Putaran Kedua

3 124/PHPU.D-IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 1. Dharma Oratmangun dan Kamis, 15-03-2012 Ditolak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Josepus Kulalean;
Kabupaten Maluku Tenggara Barat 2. Lukas Uwuratuw dan
Tahun 2011 Junus Fredrik Batlajery;
3. Paulus Koritelu dan
Timotheus Futwembun.

4 92/PHPU.D-IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Samsu Umar Abdul Samiun Kamis, 22-03-2012 Ketetapan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten Buton Tahun 2011

5 91/PHPU.D-IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum H. La Uku dan Dani Kamis, 22-03-2012 Ketetapan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten Buton Tahun 2011

Maret 2012 KONSTITUSI 51


6 7/PHPU.D-X/2012 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 1. Yusron Ihza dan Yusroni Kamis, 29-03-2012 Ditolak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Yazid (No. Urut 4)
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2. Zulkarnai Karim dan
Tahun 2012 Darmansyah Husein (No.
Urut 1);
3. Hudarni Rani dan Justiar
Noer (No. Urut 2).

7 8/PHPU.D-X/2012 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Marten L. Obeng dan Selasa, 03-04-2012 Tidak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Nikolaus Ladi Dapat
Kota Kupang Tahun 2012 Diterima

8 11/PHPU.D-X/2012 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum H. Syafril Harahap dan Yuli Selasa, 03-04-2012 Ketetapan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Hardin (No. Urut 7)
Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012

9 129/PHPU.D-IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Mozes Kallem dan Bustomi Rabu, 04-04-2012 Ditolak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Eka Prayitno (No. Urut 7)
Kabupaten Jayapura Tahun 2011

10 132/PHPU.D-IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Franzalbert Joku dan Djijoto Rabu, 04-04-2012 Ditolak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (No. Urut 6)
Kabupaten Jayapura Tahun 2011

11 131/PHPU.D-IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Fredrik Sokoy dan La Rabu, 04-04-2012 Tidak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Achmadi Dapat
Kabupaten Jayapura Tahun 2011 Diterima

12 130/PHPU.D-IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Zadrak Wamebu dan CHR Rabu, 04-04-2012 Ditolak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kores Tokoro (No. Urut 1)
Kabupaten Jayapura Tahun 2011

13 128/PHPU.D-IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 1. Eliab Ongge dan Najib Rabu, 04-04-2012 Ditolak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Mury (No. Urut 3)
Kabupaten Jayapura Tahun 2011 2. Yohannis Manangsang
dan Rehabean Kalem
(No. Urut 4)

14 127/PHPU.D-IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Marthen Ohee dan Franklin Rabu, 04-04-2012 Tidak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Orlof Demena Dapat
Kabupaten Jayapura Tahun 2011 Diterima

52 KONSTITUSI Maret 2012


JEJAK KONSTITUSI

Pieter Frederich Dahler


Pejuang Kesetaraan Peranakan Nasionalis

S
ebagai negara yang penduduknya kemerdekaan dulu,” ujarnya. Dahler juga
terdiri dari beragam etnis dan mengaskan bahwa selain usaha bangsa
suku bangsa, kebhinekaan suku- Indonesia sendiri, tidak ada pihak lain
bangsa Indonesia tergambar yang dapat memberikan kemerdekaan
pula dalam komposisi anggota Badan kepada bangsa Indonesia. “Tidak ada
Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan yang dapat menyatakan kita merdeka,”
Indonesia (Dokuritsu Jumbi Cosakai). katanya. Pernyataan kemerdekaan
Salah seorang yang mewarnai keragaman tersebut, sebagaimana telah disusun dalam
itu adalah sosok Pieter Frederich Dahler. preambule konstitusi, menurut dia, sudah
Tokoh yang lebih dikenal sebagai P.F. sampai pada waktunya untuk mewujudkan
Dahler atau Frits Dahler itu adalah satu- cita-cita selama berpuluh-puluh tahun,
satunya peranakan Belanda yang menjadi yakni menyatakan Indonesia Merdeka.
anggota Badan Penyelidik. Bahkan sebagai Sebagaimana anggota Badan
wujud keindonesiaannya, ia mengubah Penyelidikan lain yang berlatar belakang
namanya menjadi Amir Dachlan keturunan asing, seperti A.R. Baswedan
persis setelah Indonesia menyatakan indocentric.weebly.com dan Liem Koen Hian, Dahler juga
kemerdekaannya. Sayangnya, ia wafat tak Pieter Frederich Dahler
mengusulkan isu tentang syarat warga
lama setelah Proklamasi Kemerdekaan negara. Pada saat itu ia menanggapi
Republik Indonesia, sehingga tak banyak pendapat Prof. Moh. Yamin dan Soepomo.
referensi untuk mendapat gambaran utuh kemanusiaan, kemajuan agama dan Mengacu pada konstitusi Filipina, Yamin
tentang peranakan nasionalis tersebut. kemajuan segala-galanya di dunia. Sebab, mengusulkan, agar yang kelak menjadi
Sebagai anggota Badan Penyelidik, menurut dia, dalam sistem monarki, raja warga negara ketika Indonesia merdeka,
di dalam denah sidang Badan Penyelidik adalah wakil Allah di dunia. pertama-tama adalah penduduk pribumi.
di Gedung Pejambon, Jakarta, Dahler Terlebih lagi, lanjut Dahler, pada Namun, menurut dia, pada prinsipnya
menempati kursi di sayap kiri. Ia duduk umumnya pikiran dan agama bangsa seluruh penduduk Indonesia dengan
di deretan keempat dari depan pada baris Indonesia masih bertalian teguh dengan sendirinya menjadi warga negara Indonesia.
kedua dari kanan, satu bangku dengan adat istiadat jaman dahulu. Sekalipun Namun, bagi golongan kedua tersebut,
Dr. Soekiman. Dalam perancangan demikian, ia tidak akan memaksakan mereka diberi hak repudiatie (penolakan).
undang-undang dasar, ia tergabung dalam kehendaknya. Hal itu disampaikan dalam Dengan demikian, seorang penduduk non-
komisi keuangan dan perekonomian yang pidatonya, “...kalau sekarang bangsa pribumi dapat menolak kewarganegaraan
dipimpin Moh. Hatta. Indonesia sendiri dengan keyakinan Indonesia yang otomatis melekat padanya
tentang haknya sendiri akan meminta ketika Indonesia merdeka. Yamin juga
Isu Kewarganegaraan bentuk republik, tentu tidak sekali-kali mengusulkan opsi lain untuk golongan
Pada Rapat Besar 10 Juli 1945, akan saya larang atau akan saya tentang. penduduk non-pribumi yang ingin menjadi
sebagaimana ditulis Muhammad Yamin Tidak, saudara-saudara. Malahan dengan warga negara Indonesia, yakni melalui
dalam buku Naskah Persiapan Undang- segala tenaga akan saya sokong dan jalur naturalisasi.
undang Dasar 1945 (cetakan kedua, dorong, dan saya akan turut dalam kerja Namun, Supomo kemudian
1971), Dahler terlibat dalam pembahasan sama untuk menyusun negara ini.” mengusulkan agar masalah
mengenai dasar negara. Ketika itu Ia juga kembali menjelaskan bahwa kewarganegaraan tersebut diatur dalam
ia mengusulkan agar bentuk negara di antara pilihan bentuk negara republik undang-undang tersendiri. Sebab, ia
Indonesia ketika kelak merdeka adalah atau kerajaan, yang paling penting pada saat menganggap pencantuman syarat-syarat
kerajaan. Sekalipun mengaku seratus itu adalah soal kemerdekaan. “Bagaimana kewarganegaraan tersebut terlalu pelik
persen republikan, namun ia menilai juga jalannya, bagaimana juga ikhtiarnya, seandainya dicantumkan dalam undang-
kerajaan merupakan suatu corak kemajuan bagaimana juga akalnya, asal kita mendapat undang dasar. Ia merujuk pada pidato Oei

Maret 2012 KONSTITUSI 53


JEJAK KONSTITUSI

Tjong Hauw, yang menyatakan peranakan kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk revolusi. Namun, upaya mereka dihalau
Tionghoa adalah bangsa Tionghoa yang memeluk agamanya masing-masing dan oleh desakan kaum revolusioner garis
memiliki persaan kebangsaan yang untk beribadat menurut agamanya dan keras selama periode kekerasan Bersiap
sama dengan orang Indonesia. Mereka kepercayaannya masing-masing.’” (Agustus 1945-Desember 1946). Bersiap
mengerti perasaan Indonesia dan minta merupakan istilah yang diberikan oleh
agar perasaan mereka dihormati juga.
Peranakan Nasionalis Belanda merujuk pada perode kekacauan
Supomo khawatir, pemberian status
Situs Wikipeda berbahasa Inggris menyusul akhir Perang Dunia II.
warga negara Indonesia secara serta merta
menulis, Dahler lahir di Semarang, Buku Archaeology of the Books of
kepada peranakan asing tersebut malah
akan menimbulkan dwikewarganegaraan. 21 February 1883. Ia dikenal sebagai Samuel yang ditulis Philippe Hugo dan
Karena itu, ia berpesan kepada Yamim, politisi dan aktivis peranakan Belanda Adrian Schenker menyebut, pada 1943,
agar dalam undang-undang yang kelak yang memperjuangkan integrasi antara Dahler diangkat sebagai Kepala Kantor
mengatur soal kewarganegaraan diatur komunitas Indo-Eropa dengan penduduk Oeroesan Peranakan (KOP) yang popular
larangan dwikewarganegaraan. pribumi di Hindia Belanda. Bersama sebagai Kantor Dahler. Ketika itu istilah
Atas kedua pendapat itu Dahler dengan E.F.E. Douwes Dekker, ia adalah Indo-Belanda pun secara resmi diubah
berpendapat agar dalam undang-undang pendukung kuat politik penyatuan menjadi Peranakan. Namun situs berbahasa
dasar disebutkan bahwa yang menjadi antara peranakan Eropa dengan pribumi Belanda, javapost.nl menulis, KOP
warga negara adalah orang Indonesia semasa penjajahan Belanda dan awal merupakan organisasi yang merupakan
asli, sedangkan ketentuan selanjutnya kemerdekaan Indonesia. Upaya Dahler integrasi dari Indo-Eropa di masyarakat
ditetapkan dengan undang-undang mendekati peranakan Belanda untuk Indonesia sekaligus penerimaan
tersendiri. Ia khawatir pencantuman bergabung dengan masyarakat pribumi kepemimpinan Jepang dalam “Asia
syarat kewarganegaraan dalam konstitusi seringkali disalahartikan sebagai tindakan Timur Raya”. KOP dipimpin oleh Shinpei
sebagaimana diusulkan M. Yamin, justru pengkhianatan yang membuat dia dibenci Hamaguchi yang terutama bergerak dalam
akan disusul penolakan dari warga pribumi sesama bangsa peranakan. kegiatan propaganda. Sedangkan Dahler
sehingga menimbulkan perpecahan. Dahler menguasai beberapa bahasa khusus diangkat untuk penghubung antara
Padahal, menurut Dahler, sebagai daerah di Indonesia. Dia pernah menjabat bangsa keturunan Eropa (Eurasia) dan
peranakan ia telah berjuang berpuluh- sebagai “Kontrolir” di pemerintah kolonial pemerintah Jepang.
puluh tahun agar bersatu membangkitkan Belanda. Pada 1918, ia berteman dengan Akibatnya, pada 1946, Dahler
persaudaraan dan perasaan menjadi orang poltisi dan aktivis terkenal, Douwes Dekker ditangkap Belanda dengan tudingan
Indonesia yang sebenar-benarnya. dan menjadi pemimpin partai nasional bekerjasama dengan Jepang. Sekalipun
Dahler juga terlibat dalam perdebatan baru Indische Party. Keterlibatannya di Belanda menganggap dia patut disalahkan
pelik mengenai pasal kebebasan partai politik kemudian membawa Dahler secara moral, namun ia mendapat
beragama. Pada saat itu dia-lah yang sebagai anggota parlemen (Volksraad). pengampunan karena tidak ditemukan
mengusulkan redaksi pasal yang berbunyi, Dahler juga meluaskan pemikirannya dasar kejahatan untuk menghukumnya.
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap dengan aktif bekerja sebagai jurnalis. Pada Dari buku Kronik Revolusi Indonesia
penduduk untuk memeluk agamanya dan 1938, ia menjadi editor di sebuah mingguan yang ditulis Koesalah Soebagyo Toer
akan beribadat menurut agamanya dan berbahasa Melayu, “Penindjauan”. Di diperoleh informasi, pada 15 April 1947,
kepercayaannya masing-masing.” media tersebut ia berteman dengan Amir setelah 13 bulan hidup di penjara Belanda,
Atas usulan tersebut, Hatta lantas dan Sam Ratulangi. Pada masa yang sama Dahler diusir dari wilayah Belanda. Ia
angkat bicara, “Paduka Tuan Ketua! juga dia menjadi Pemimpin Redaksi koran pun pindah ke wilayah Republik dan
Saya kira bahwa yang diusulkan Tuan berbahasa Melayu, “Bintang Timoer”. Di berkumpul kembali dengan teman lamanya,
Dahler itu baiklah diterima, oleh karena bidang pendidikan, ia mengajar di sekolah- Douwes Dekker, yang diam-diam kembali
dalam teks itu tersebut segala agama. Jadi sekolah milik Douwes Decker Sekolah dari pengasingan. Situs Badan Pembinaan
yang bisa menimbulkan perasaan kurang Ksatrian dan Perguruan Rakyat. dan Pengembangan Bahasa Kementrian
senang bagi ini dan itu baik diganti dengan Sebagaimana disebutkan terdahulu, Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan,
“agamanya masing-masing”, sehingga Dahler merupakan satu-satunya pada 1948, Dahler pernah menjabat sebagai
mengenai segala agama. keturunan Belanda yang menjadi anggota Pemimpin Umum Balai Bahasa. Namun, ia
Rupanya, Soepomo juga sepakat Badan Penyelidik. Setelah proklamasi tak lama menjabat posisi itu karena pada 7
dengan pendapat Hatta. Ia mengatakan, kemerdekaan, ia bergabung dengan Juni 1948, ia wafat di Yogyakarta. Dahler
“Saya juga sepakat dengan usul Tuan Partai Nasional Indonesia. Bersama- bahkan tak sempat menyaksikan penyerahan
Dahler yang terang sekali tidak akan sama dengan Soekarno dan Hatta, ia kekuasaan dari Pemerintah Belanda ke
menimbulkan salah paham. Jadi terus memperjuangkan keterlibatan Republik Indonesia. (Rita Triana)
begitu: Ayat ke-2: ‘Negara menjamin keturunan Eropa untuk bergabung dalam

54 KONSTITUSI Maret 2012


Gelar
CATATAN
Mahfud
PERKARA
MD

Karaeng Galesong dan Inkonstitusionalitas


Perjanjian Bungaya
Oleh H Zainuddin Kaiyum
Sekum DPW IKA-UII Sulselbar

Humas MK/Miftakhul Huda


Pemangku adat Galesong I Mallarangang Karaeng Gasing mewakili masyarakat Galesong
menandatangani surat pernyataan pemberian gelar yang sebelumnya dibacakan yang diberikan kepada
Ketua MK Moh Mahfud MD, Kamis (1/3).

“D
an janganlah dari Pahlawan Sultan Hasanuddin, Raja daeng Takontu (seorang putri bangsawan
kamu mengatakan Gowa ke XVI itu, kini tetap dikenang. Gowa yang berjuang bersama Karaeng
terhadap orang- Menariknya, sebab kendati bekas Galesong di pulau Jawa pada abad 17)
orang yang gugur Laksamana Panglima Perang Kerajaan pada 2003 lalu. Menyusul Dato NajibTun
di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, Gowa itu hingga kini belum berpredikat Razak, Perdana Menteri Malaysia bergelar
bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, seorang Pahlawan Nasional, tapi lantaran I Mappadulung Daeng Mattimung Sultan
tetapi kamu tidak menyadarinya.” keharuman riwayat perjuangannya Abdul Jalil Karaeng Sanrobone. Najib
(Al Baqarah:54) membuat sang Komandan Mahkamah masih menjabat wakil PM Malaysia ketika
Meskipun Karaeng Galesong Konstitusi (MK), Prof Dr H Moh Mahfud mendapat predikat Daeng Mattimung
IV yang bernama “I Manninrori MD,SH,SU bersedia menerima tawaran Karaeng Sanrobone, di Ballalompoa
KareTojeng”, telah lama tiada seiring untuk dinobatkan menjadi Karaeng (rumah besar peninggalan Kerajaan Gowa
dengan bergantinya rezim dari monarkhi Galesong di abad XXI. masa lalu) Kabupaten Gowa pada 2006
ke sistem pemerintahan demokrasi, karena Dalam konteks ini, sebelumnya, sebab secara silsilah merupakan keturunan
perjuangannya tak pantang menyerah mantan Presiden RI, Megawati beberapa generasi dari Raja Gowa XIX itu.
terhadap kolonial Belanda sehingga putra Sukarnoputri pernah diberi gelar I Fatimah

Maret 2012 KONSTITUSI 55


Gelar Mahfud MD

Karaeng Tojeng Moh


Mahfud MD sedang
memberikan sambutan
atas pemberian gelar
sekaligus penetapan Desa
Galesong sebagai Desa
Pancasila dan Konstitusi,
Kamis (1/3).

Humas MK/Miftakhul Huda

Terlepas dari siapa pencetus dan saya tetap merasa hormat kepada Pak pejuang masa lalu yang seolah-olah
ide penganugerahan gelar Daeng Tojeng Mahfud dan saya bangga padanya sebagai mengejawantah (Justification) kepada
Karaeng Galesong bagi Mahfud MD, sesama alumni HMI (Seputar Indonesia, 1 pribadi sang calon bupati, walikota atau
langkah atau kebijakan yang terselenggara Februari 2010). gubernur. Sayangnya, begitu mereka ber­
atas kerja sama Pemprov Sulsel, Unhas dan kuasa jangankan menziarahi makamnya,
MK, patut di apresiasi. Sebab prosesi adat Bangsawan Pikiran malah identifikasi pesona secara personal
yang berlangsung di Kampung Galesong Perkara penganugerahan gelar ke- terhadap simbol dan nilai yang inheren
Kabupaten Takalar, Kamis (1/3) lalu, bangsawanan terhadap pejabat negara, pada sosok kepahlawanan atau pejuang
akan menjadi momentum tersendiri kalau kepala negara sahabat, presiden, juga tersebut, seperti bermoral, berani, membela
tidak bisa di sebut sebuah yurisprudensi kepada seseorang yang dianggap sukses di kebenaran dan semacamnya berganti
dalam sejarah pemberian gelar yang perlu bidangnya mestinya menjadi hal yang luar aroma KKN, kian arogan dan kesewenang-
dilembagakan sebagai referensi legalitas biasa. Jangan asal memberi gelar, tetapi wenangan. Padahal esensi dari pemberian
hukum konstitusi. hendaknya lebih selektif, setidaknya harus gelar itu sejatinya adalah bertujuan
Penamaan (pa’daengang) sebagai mencari serta melahirkan ‘bangsawan memberikan apresiasi kepada pemimpin
‘Daeng Tojeng, yang berarti sebuah pikiran’, seperti Mahfud itu yang juga atas keberhasilan dan ketokohannya agar
“prinsip kebenaran”, sangat identik dengan dikenal sebagai politisi, akademisi mampu dijadikan panutan di masyarakat.
sosok Mahfud sebagai negarawan yang sekaligus negarawan. Sebaliknya diharapkan untuk
langka di Indonesia. Sebagai hakim ujar Sama halnya pemberian gelar menjadi motivasi dan sprit bagi pemimpin
Bambang Pranowo, guru besar UIN (On doktor kehormatan (honoris causa) yang tersebut dalam menghadapi tantangan
the Record-2010) bahwa Mahfud tetap diberikan oleh pihak perguruan tinggi untuk mengembangkan soal demokrasi
berjalan lurus, membenarkan apa yang kepada seseorang atas prestasi akademik yang makin carut marut, penegakan
diyakininya benar dan menyalahkan apa atau karena keahlian tertentu di bidangnya. hukum dan keadilan yang compang-
yang diyakini salah. Ia tidak pernah gentar Pemberian gelar bangsawan dewasa ini, camping, perekonomian yang morat-
terhadap ancaman atau hardikan siapa lazimnya karena ada keterkaitan darah marit, pemerintahan yang amburadul
pun demi menegakkan keadilan. Dalam dan sejarah, hubungan emosional masa serta pengrusakan lingkungan di sana-
konteks “kekuatan Tauhid” kata Bambang, lalu, dianggap berjasa serta banyak karena sini. Lebih dari itu, pemberian gelar
inilah kita seharusnya melihat sosok alasan politis semata. Yang terakhir ini kebangsawanan merupakan bentuk
Mahfud. Masih terkait dengan sosok Ketua telah jamak dimanfaatkan oleh tim sukses penghargaan atas pentingnya merawat
MK ini, Jusuf Kalla pernah berkomentar, menjelang pilkada sebagai sebuah strategi sejarah dan kebudayaan untuk mendapat
dia adalah seorang intelektual profesional untuk meraup suara di masyarakat dan tempat dalam mengelola sebuah negara
dan setia pada tugasnya. Meski saya kalah konstituen melalui simbol-simbol budaya demokrasi.
di MK dalam perkara pemilihan presiden, dan heroisme kepahlawanan atau sosok

56 KONSTITUSI Maret 2012


Tautan Sejarah dan berakibat jatuhnya banyak korban rakyat, bertanggungjawab kepada sang Khalik.
Inkonstitusionalitas Perjanjian Karaeng Galesong pun tinggalkan kerajaan Tentu saja pesan moral dari Karaeng
Bungaya Gowa menuju pulau Madura dan Jawa. Galesong ini patut kita renungkan sebagai
Secara historis, Galesong (wilayah Di Madura, Karaeng Galesong implementasi penegakan hukum dan
kecamatan) yang kini terletak di kabupaten menikahi putri saudara (kemenakan) keadilan (law enforcement). Apalagi pada
Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Trunojoyo bernama Raden Ayu Suretno konteks sosial politik Indonesia yang
abad XVI adalah wilayah kerajaan Gowa. (1674) yang ibunya adalah putri bangsawan kian demokratis pasca reformasi justru
Kerajaan Galesong diperintah oleh seorang Mataram bernama Pangeran Kajoran memunculkan situasi di mana praktik-
Karaeng (Raja) sejak tahun 1610 hingga Panembahan Rama (Kartodirjo – 1998). praktik penyimpangan sudah dianggap
1962 dengan 17 pemimpin, semuanya Dari hasil perkawinan ini membuahkan biasa dan wajar (the false sense of
bergelar Karaeng Galesong. Di antaranya, sejumlah keturunan hingga bercucu dan normalcy).
oleh pakar sejarah dan Antrophologi bercicit, diantaranya lahir Dr.Wahidin Fenomena pelanggaran hukum dan
sepakat bahwa Karaeng Galesong IV, Sudirohusodo dan Setiawan Djodi. keadilan dewasa ini tak ada bedanya dengan
bernama I Maninrori Kare Tojeng, lahir Perjuangan Karaeng Galesong berakhir zaman penjajahan kolonialisme Belanda
29 Maret 1645, ( masa pemerintahan1662- sesuai takdir yang ditetapkan oleh Allah dulu. Bahkan oleh sebagian pakar menyebut
1667) melanjutkan perjuangan mengusir SWT akibat jatuh sakit dan wafat pada 22 era reformis menjelma jadi neo-kolonialisme
penjajah di Jawa dan Madura membantu November 1697. Ia dimakamkan di tempat dan neo-feodalisme. Karena itu, memaknai
pergerakan Pangeran Trunojoyo melawan terakhir berjuang di Kecamatan Ngantang dari peristiwa penganugerahan gelar ini,
Amangkurat I dan II yang bersekutu Kabupaten Malang Jawa Timur. setidaknya ada tiga hal perlu dicermati, yaitu:
denganVOC Belanda. Karena telah berpulang ke Pertama, bahwa pemaksaan sebuah aturan
Salah satu faktor utama meninggalkan Rahmatullah, maka nama Karaeng secara sepihak dan intimidatif tidak saja
kerajaan Gowa karena ia tidak setuju Galesong ini pun bertambah di belakang in konstitusional serta melanggar hukum
dengan “Perjanjian Bungaya”. Sejumlah nama aslinya yakni “I Manninrori dan HAM seperti terjadi pada “Perjanjian
pembesar adat kerajaan pun hengkang, Kare Tojeng-Tumenanga ri Tappa’na” Bungaya 1667”, tapi juga akan berdampak
semisal Karaeng Bontomarannu, Karaeng (Tumenanga: telah wafat, Ri Tappa’na: negatif serta frustrasi bagi orang atau
Karunrung, I Fatimah daeng Takontu, serta teguh memegang prinsip). Tidak berselang kelompok yang dirugikan, semisal Karaeng
beberapa Raja dari negeri sekutu antara lama, menyusul teman seperjuangannya Galesong dan pasukannya. Dalam sejarah
lain, Kerajaan Luwu, Wajo, dan Mandar. Pengeran Trunojoyo yang tewas dengan tercatat, sewaktu perjalanan menuju
Perjanjian Bungaya jelas-jelas sangat tikaman keris di tangan Raja Mataram- Madura, Daeng Tojeng Karaeng Galesong
merugikan Kerajaan Gowa dan di pihak Amangkurat II pada 2 Januari 1680. memimpin 20.000 pasukan dengan 70 buah
lain menguntungkan Belanda, baik dari Dengan demikian, jika Karaeng perahu jenis pinisi (kapal besar). Karena
aspek politik, ekonomi, hukum dan sosial. Galesong dulu berjuang secara fisik frustrasi, iapun merusak, menyerang,
Perjanjian perdamaian itu oleh orang melawan penjajah, kini daeng Tojeng membakar serta menjadi perompak bagi
Gowa mengenal dengan nama Perjanjian Karaeng Galesong yang kelahiran kapal-kapal kompeni Belanda dijumpai di
“Cappaya ri Bungaya” (Pucuk Bunga) Madura, 13 Mei 1957 itu berjuang laut.
oleh Belanda menyebut Het Bongaaisch dengan pikiran-piirannya yang progresif Kedua, terjalinnya komunikasi
Verdag, yang berlangsung pada Jumat untuk menegakkan hukum dan keadilan antar budaya di masyarakat plural dan
18 November 1667 antara Raja Gowa yang berkonstitusional. Yang pasti, multikultural dengan semangat kebangsaan
XVI Sultan Hasanuddin dengan Gubernur baik Karaeng Galesong masa lalu dan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Speelman dari pihak Belanda (VOC). Karaeng Galesong masa kini meskipun Indonesia. Etnis Bugis-Makassar dan Etnis
Perjanjian tersebut memuat 30 pasal, hidup berbeda alam dan zaman, termasuk Madura di Jawa, begitu pula sejumlah suku
di mana 29 pasal merugikan Kerajaan Gowa kultur serta geografis juga tantangan yang lain ber-Bhinneka Tunggal Ika. Mereka
dan 1 pasal sebagai penutup (Perjanjian ini dihadapi, namun nilai perjuangan dan sejak pra kemerdekaan telah manunggal
masih tersimpan aslinya di Kantor Arsip sosoknya secara substansial mengandung melalui ikatan perkawinan, relasi pekerjaan
Negara RI). Isi Pasal dimaksud, antara persamaan, yakni sebuah pemahaman dan semacamnya yang merupakan aset
lain, Sultan Hasanuddin, Raja Gowa dan bahwa ketidakadilan adalah musuh terbesar nasional, hingga kini (baik orang Madura
raja-raja lain agar mengembalikan orang- umat manusia. Berangkat dari situ lahirlah di Makassar maupun sebaliknya) sangat
orang Belanda yang ditawan, termasuk tuntutan moral yang berlaku bagi dua rukun dan jarang terdengar berkonflik.
alat-alat, meriam, uang, rumah, benteng sosok beda generasi ini, yakni kewajiban Ketiga, adalah mencetak ‘bangsawan
dan barang lainnya harus dikembalikan berjuang untuk meniadakan fenomena pikiran’, yakni seseorang yang berintegritas,
kepada kompeni Belanda, dan seterusnya. dan praktik-praktik ketidakadilan yang bermoral, berwawasan, cerdas, jujur, adil
Andaikan sudah ada semacam muncul oleh ulah manusia juga. Selain itu, serta pro rakyat, seperti Mahfud MD.
lembaga konstitusi seperti saat ini (MK), keduanya memiliki mainset dan talenta Last but not least, adalah seseorang
mungkin Karaeng Galesong urung ke yang mirip, yakni sosok pemberani karena yang dianugerahi gelar bangsawan
Madura dan Jawa karena pasti akan benar, beriman, tegas, jujur, karismatik, dengan melihat karya dan reputasinya
berperkara dan menggugat imperialis sederhana dan berjuang dalam menegakkan di masyarakat selama ini yang patut
Belanda pada institusi penguji kebenaran kebenaran dan keadilan. diteladani, demokratis, reformis dan
sebuah aturan yang berkeadilan substansif Prinsip filosofi mereka bahwa di mampu jadi pemimpin dengan selaksa
itu. Karena ketidaksetujuannya dengan manapun dan apapun level kita sebagai persoalan bangsa.Wallahualam bissawab.
perjanjian yang inkonstitusional itu serta pemimpin harus mengabdi kepada
untuk menghindari peperangan yang kepentingan dan kedaulatan rakyat serta

Maret 2012 KONSTITUSI 57


AKSI

Tak Legalkan Zina, MK Lindungi Anak Tak Berdosa


Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Achmad
Sodiki dengan didampingi oleh Hakim Konstitusi
Ahmad Fadlil Sumadi memberikan keterangan
tentang Putusan MK No. 46/PUU-VIII/2010, dalam
pengujian UU No. 1/1974 tentang Perkawinan,
pada Rabu (7/3).

sebagai bapak dan ibunya. Tanggung


jawab tersebut melekat pada laki-laki
dan perempuan, bukan hanya pada salah
satunya.
Hal kedua yang menjadi penegasan
terkait putusan  No. 46/PUU-VIII/2010,
soal makna hukum putusan tersebut. Bahwa
putusan MK membuka kemungkinan
bagi ditemukannya subjek hukum yang

W
Humas MK/GANIE
harus bertanggung jawab terhadap anak
akil Ketua Mahkamah teraniaya karena ada stigmatisasi tanpa dimaksud sebagai bapaknya, melalui
Konstitusi (MK) Achmad ayah dan stigmatisasi tentang tidak adanya mekanisme hukum dengan menggunakan
Sodiki mengatakan ada pelindung dan penanggung jawab bagi pembuktian berdasarkan ilmu pengetahuan
komentar-komentar tumbuh dan berkembangnya secara wajar dan teknologi mutakhir dan atau hukum,
seakan-akan MK melegalkan perzinaan. bagi seorang anak,” urai Fadlil. dalam rangka meniadakan ketidakpastian
Padahal tidak ada satu kalimat pun Dalam konferensi pers tersebut, dan ketidakadilan hukum dalam
dalam putusan No. 46/PUU-VIII/2010, Mahkamah merasa perlu memberikan masyarakat.
dalam pengujian UU No. 1/1974 beberapa penegasan dan penjelasan “Putusan ini tidak berkait dengan
tentang Perkawinan, melegalkan adanya terkait tiga hal. Hal pertama, perspektif sah atau tidak sahnya perkawinan, tetapi
perzinaan. Tetapi putusan MK semata- alamiah dan konstitusionalitas mengenai hanya untuk memberikan perlindungan
mata melindungi keperdataan anak yang putusan UU Perkawinan itu. Di antaranya keperdataan kepada anak. Putusan ini juga
dilahirkan di luar perkawinan yang tidak dijelaskan, bahwa setiap kelahiran, secara tidak melegalkan adanya perzinaan. Harus
berdosa dan tidak meniadakan tanggung alamiah pasti didahului kehamilan seorang dipahami bahwa antara memberikan
jawab orang tuanya, baik ibu maupun perempuan akibat terjadinya pembuahan perlindungan terhadap anak dan persoalan
bapak biologisnya. melalui hubungan seksual dengan lelaki perzinaan merupakan dua rezim hukum
“Zina tetap zina, baik dalam atau melalui rekayasa teknologi. yang berbeda,” ungkap Fadlil.
perspektif hukum barat maupun hukum “Seorang laki-laki dan seorang Hal ketiga yang menjadi penegasan
Islam. Tetapi bahwa kemudian zina itu perempuan  yang menyebabkan terjadinya terkait putusan ini, yaitu soal perspektif
menimbulkan ada anak, hal inilah yang kelahiran anak tersebut harus bertanggung UU Perkawinan. Bahwa UU Perkawinan
mereka tidak pikir. Mau dikemanakan jawab atas kelangsungan hidup, memiliki karakter khas, dalam pengertian
anak itu?” ujar Sodiki dalam konferensi tumbuh dan berkembang serta berhak formal merupakan hukum yang bersifat
pers di Gedung MK, Rabu (7/3) siang. atas perlindungan dari kekerasan dan unifikasi sehingga terdapat norma hukum
Sementara itu Hakim Konstitusi diskriminasi,” papar Fadlil. yang berlaku untuk seluruh warga negara.
Ahmad Fadlil Sumadi menjelaskan, Fadlil melanjutkan, peraturan “Namun dalam pengertian
terkait putusan No. 46/PUU-VIII/2010 perundang-undangan merupakan materiilnya merupakan hukum yang
dalam pengujian UU No. 1/1974 tentang instrumen perlindungan normatif negara bersifat majemuk, sehingga normanya
Perkawinan yang dimohonkan oleh kepada warga negara dalam rangka diserahkan kepada agama masing-masing.
Aisyah Mochtar alias Machica Mochtar. mewujudkan keadilan dan kesejahteraan Norma kuncinya terdapat pada Pasal 2 ayat
Dikatakan Fadlil, anggapan bahwa MK dalam masyarakat. Oleh karena itu, (1) UU Perkawinan yang pada pokoknya
seolah-olah menghalalkan perzinaan, peraturan perundang-undangan tidak menyatakan norma sahnya perkawinan
ternyata tidak ada sama sekali. boleh meniadakan tanggung jawab adalah ‘menurut agama’ yang dipeluk oleh
“Mahkamah fokus pada perlindungan seorang laki-laki dan seorang perempuan masing-masing pasangan,” tandas Fadlil.
anak yang dianggap tidak berdosa itu, yang menyebabkan lahirnya anak tersebut (Nano Tresna Arfana)

58 KONSTITUSI Maret 2012


Dua Belas Ormas Uji Konstitusionalitas UU Migas ke MK
Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, K.H.
Hasyim Muzadi, Fahmi Idris bersama rombongan
Ormas Islam dan tokoh nasional diterima oleh
Ketua MK Moh Mahfud MD, Wakil Ketua MK
Achmad Sodiki dan para hakim konstitusi pada
Kamis (29/3) di Ruang Konpres Lt.4 Gedung MK.

H
iruk pikuk rencana kenaikan
harga BBM disikapi
dengan berbagai cara oleh
beberapa kalangan. Mulai
dari melakukan demonstrasi turun ke
jalan hingga menggelar diskusi kritis
terkait rencana tersebut. Namun beberapa
organisasi masyarakat menempuh
cara berbeda. Mereka mengajukan uji
konstitusionalitas UU No. 22/2001
tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas) ke Humas MK/GANIE

Mahkamah Konstitusi, Muhammad Alim, Maria Farida Indrati, dalam menilai pengelolaan minyak
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Ahmad Fadlil Sumadi, dan Anwar dunia. Parahnya lagi, kata Kurtubi,  cost
PP Muhammadiyah Din Syamsuddin Usman. Dalam pertemuan itu, Mahfud recovery pengolahan minyak di Indonesia
dalam jumpa pers, Kamis (29/3), di Ruang MD beserta para hakim konstitusi pun tidak ada yang mengawasi.
Konpers lantai 4 Gedung MK. Meskipun sempat berbincang-bincang dengan Din Sedangkan Hasyim Muzadi
menurut Din, uji terhadap UU Migas ini Syamsuddin dan lainnya. mengungkapkan, ia mendukung penuh
tidak hanya dikarenakan adanya rencana Menurut Din Syamsuddin, UU Migas uji UU Migas ini. Bahkan tak hanya itu,
kenaikan harga BBM tersebut. Selain Din yang berlaku saat ini telah bertentangan Muzadi menginginkan, ada kajian dan
Syamsuddin, tampak juga Fahmi Idris, dengan konstitusi. Bahkan, dengan adanya pengujian lainnya terhadap beberapa
Qurtubi, Amidhan, dan Hasyim Muzadi. ketentuan tersebut, memposisikan negara produk perundang-undangan yang juga
“Mewakili sejumlah elemen masyarakat setara dengan perusahaan asing. “Hal ini dirasakan merugikan rakyat serta negara,
madani,” ujar Din Syamsuddin. sungguh melecehkan kedaulatan bangsa. terutama terhadap undang-undang terkait
Setidaknya, 12 organisasi masyarakat Inilah jeritan hati rakyat” ungkapnya. ekonomi, politik, dan budaya.
dan 30 pihak sebagai perorangan turut Din menegaskan, UU tersebut Menanggapi pernyataan dan
serta sebagai Pemohon dalam uji materil sangatlah merugikan negara dan pertanyaan yang terlontar dalam
dan formil terhadap UU Migas kali ini. menguntungkan pihak asing. Di samping pertemuan itu, Mahfud menegaskan, MK
Ormas tersebut di antaranya: Pimpinan itu, membuka pintu liberalisasi ekonomi di sangat antusias jika ada permohonan uji
Pusat Muhammadiyah, Lajnah Siyasah Indonesia, khususnya dalam hal pengelolaan konstitusionalitas undang-undang yang
Hizbut Tahrir Indonesia, Pimpinan Pusat minyak dan gas bumi. “Kami datang berkaitan dengan masalah negara. MK
Persatuan Ummat Islam, Pimpinan Pusat mengadu. MK sebagai benteng terakhir berada pada posisi pasif dalam pengujian
Syarikat Islam Indonesia, dan lainnya. untuk mencegah dampak ini,” tegasnya. undang-undang. Sehingga harus ada pihak
Ada dua agenda kedatangan mereka Seiya sekata dengan Din yang mengajukan pengujian terlebih
ke MK. Selain silaturahim, ujar Din, mereka Syamsuddin, Fahmi Idris mengungkapkan dahulu ke MK. “Tapi jika sudah masuk
datang dalam rangka meregistrasi dan bahwa UU Migas sudah seharusnya tidak ke MK, maka kami akan aktif dalam
menyerahkan berkas pengujian UU Migas diberlakukan lagi. “Sudah tidak layak lagi. menguji,” tuturnya.
serta meminta penjelasan dari MK terkait Kita stop sampai di sini saja,” katanya. Selain itu, MK tidak bisa memenuhi
putusan MK terdahulu yang menyatakan Pengamat perminyakan Kurtubi permintaan untuk menjelaskan persoalan
bahwa aturan yang menyatakan harga juga sempat melontarkan beberapa fakta hukum UU Migas atau putusan MK
minyak diserahkan kepada mekanisme dan hasil survei yang menyimpulkan sebelumnya dan kaitannya dengan kenaikan
pasar adalah inkonstitusional. bahwa pengelolaan minyak dan gas BBM yang saat ini dipersoalkan. Sebab,
Pada kesempatan itu pula mereka bumi di Indonesia adalah ‘salah urus’. kata dia, MK hanya bisa memberikan
diterima oleh beberapa hakim konstitusi, “Pengelolaannya paling buruk,” ujarnya. pendapat hukumnya melalui proses
yakni Ketua Mahkamah Konstitusi Moh. Pendapat ini, lanjut dia, berdasarkan persidangan yang pada akhirnya akan
Mahfud MD, Wakil Ketua Mahkamah pada survei di tahun 2011 oleh salah dituangkan dalam putusan. “MK tidak
Konstitusi Achmad Sodiki, Harjono, satu lembaga yang sangat kredibel memberikan fatwa,” imbuhnya. (Dodi)

Maret 2012 KONSTITUSI 59


AKSI

Galesong Ditetapkan sebagai Desa Pancasila dan


Konstitusi Pertama
Ketua Mahkamah
Konstitusi Moh. Mahfud MD
menandatangani prasasti
peresmian Desa Galesong
sebagai Desa Pancasila
dan Konstitusi pertama di
Indonesia.

Humas MK/Miftakhul Huda

M
ahkamah Konstitusi Adapan Pancasila sendiri dihasilkan negara Indonesia maka muncul Pancasila
menetapkan Desa setelah Bung Karno dan para pendiri dalam sila ketiga.
Galesong, Kecamatan bangsa setelah berkeliling nusantara untuk Selain itu, persatuan agar tidak
Galesong, Kab. Takalar, menggali nilai-nilainya, menurut Mahfud didominasi oleh kelompok lebih banyak,
Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai Desa ternyata memiliki lima dasar. Seluruh baik suku, agama, ras dan sebagainya,
Pancasila dan Konstitusi pertama. Ketua masyarakat ternyata beriman kepada Tuhan, maka dikatakan dasar negara keempat
MK Moh. Mahfud MD menandatangani oleh karena itu, kata Bung Karno negara adalah kebersamaan (demokrasi).
prasasti dikuti Gubernur Sulsel Syahrul Indonesia berdasar, Ketuhanan Yang Maha ”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah,
Yasin Limpo dan Rektor Unhas Idrus A Esa. ”Kita tidak bisa menyalahkan agama itu demokrasi,” kata Mahfud MD Karaeng
Paturusi, Kamis (1/3), sebagai simbol lain selain Islam, karena itu keyakinan,” Tojeng ini. Kita bersama-sama mendirikan
pencanangan Desa Galesong menjadi ujar Mahfud. Meski tauhidnya berbeda, dan membangun negara, maka dikatakan
wilayah percontohan seluruh desa di semua agama mengajak kebenaran dan Kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan/
Indonesia. keadilan, sehingga soal akidah urusan perwakilan. ”Demokrasi per­musyawaratan
Mahfud dalam sambutannya masing-masing keyakinan tidak boleh ini merupakan satu-satunya yang ada di
masyarakat Galesong dibangun sebagai bermusuhan. Dalam Islam juga terdapat dunia,” jelas Mahfud. Jangan menang-
desa Pancasila dan Konstitusi pertama "lakum diinukum waliyadiin, bagimu menangan, tetapi melalui musyawarah, jika
kalinya, bukan hanya di Sulawesi, tetapi agamu dan bagiku agamaku". musyawarah sudah selesai, maka apa yang
di Indonesia. Pancasila dan Konstitusi Kemudian Mahfud mengatakan, diputuskan diikuti. Mahfud mengingatkan,
jelas Mahfud, merupakan kristalisasi, pendiri negara juga membaca seluruh ”Jika menang-menangan bubar negara
hasil penggalian yang dibahasakan secara Indonesia dan memiliki dasar selain ini.” Kemudian yang kelima, semua dasar
verbal dari nilai budaya bangsa yang ada Ketuhanan tadi, yaitu menghargai martabat itu untuk mewudukan keadilan sosial bagi
dalam masyarakat, sebagaimana juga manusia, saling menolong dan tidak saling seluruh rakyat Indonesia.
dalam nilai-nilai masyarakat Galesong menyakiti sesama manusia. Oleh karena Mahfud menegaskan semua nilai-
seperti dalam konsep kepemimpinan ada itu memiliki dasar Kemanusiaan yang Adil nilai Pancasila ada di Galesong ini.
empat sifat, yakni cerdas, berani, jujur dan dan Beradab. ”Kita menghargai sesama “Sehingga ketika kita diskusi dengan
berada. Pancasila dijelaskan oleh Mahfud manusia secara adil,” terang Mahfud. teman-teman Unhas, yang cocok
memiliki kesesuaian dengan nilai-nilai Lalu, karena kita ingin hidup dalam satu ditetapkan sebagai Desa Pancasila dan
adat dan budaya Galesong. negara, maka kita bersatu dalam persatuan Konstitusi pertama adalah di Galesong

60 KONSTITUSI Maret 2012


ini. Terima kasih banyak kepada Rektor mengatakan suatu kehormatan atas ke penjuru tanah air,” harapnya.
Unhas dan Dekan Fakultas Hukum Unas pencanangan ini. Kesadaran MK dan Acara ini dilakukan tidak lama
yang memberikan gambaran dan masukan Mahfud dianggap sejalan nilai-nilai luhur setelah Mahfud MD diberi anugerah
yang banyak terhadap MK untuk memilih yang terkandung dalam “gauk tojeng, adak, gelar kehormatan Karaeng Tojeng karena
ini,” terangnya. pangadakkang, sirik, pacce, sipalabbiri’ memiliki empat sifat: cerdas, berani,
M. Roem selaku Ketua Lembaga sipappaccei” dan kearifan lokal lainnya jujur dan berada dan menerapkan dalam
Adat Galesong sekaligus Ketua DPRD sebagai pengejawantahan Pancasila yang kehidupan nyata. Mahfud MD Karaeng
Sulsel mengatakan, masyarakat Galesong masih sangat relevan bagi kehidupan Tojeng atas pemberian gelar ini merasa risih
masih memegang teguh adat istiadat dan masyarakat. dan malu karena kiprahnya belum selesai
budayanya secara turun-temurun. Salah Aminuddin menambahkan kondisi dan dengan penghargaan ini diharapkan
satunya masyarakat sepanjang pantai masyarakat sudah tercerabut dari akar memompa semangatnya tetap melakukan
Galesong, masyarakat nelayan pasti datang budayanya. ”Oleh sebab itu maka sudah apa yang selama ini diusahakannya.
ke Istana Balla’ Lompo Galesong ini untuk sewajarnyalah jika kami masyarakat Acara pencanangan ini dihadiri
minta ijin melaut, begitu pula setelah tiga Galesong memberikan apresiasi yang tinggi Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo
sampai empat bulan kedatangannya. ”Itu kepada tokoh yang se-ide dengan masyarakat yang juga memberikan sambutan yang
semua masih berlangsung. Begitulah adat untuk menumbuhkan kembali sifat-sifat mendapat sambutan meriah dari masyarakat
kecintaan masyarakat terhadap lembaga luhur dari para leluhur,” jelasnya. Galesong. Selain itu juga dihadiri Ketua
DPRD Sulsel H. Muh Roem yang
adatnya. Tidak salah Bapak Ketua Pencanangan dikatakan suatu
memberikan sambutan, kemudian dihadiri
(Mahfud, Red) menjadikan Gelesong tanggung jawab besar bagi masyarakat
Rektor Unhas Idrus Paturusi, Sekjen MK
menetapkan sebagai Desa Pancasila dan Galesong. ”Kami sadar benar bahwa
Janedjri M. Gaffar, Bupati Takalar Ibrahim
Konstitusi. Insya Allah masyarakat bisa masyarakat Galesong adalah masyarakat Rewa, Wakil Bupati Takalar A Makmur A
memelihara menjaga kepercayaan itu. relijius yang masih mentaati adat Sadda, Ketua DPRD Takalar, Dekan FH
Kepercayaan tidak hanya kata-kata, tetapi istiadatnya. Pancasila kami sadari bukan dan dosen FH Unhas, para pejabat tinggi di
diwujudkan dan bisa meneladani Karaeng saatnya Pancasila adalah kekuatan dari lingkungan Sulsel dan Takalar, Pemangku
Galesong di masa lalu yang ada pada bawah dan dilakukan internalisasi dari adat Galesong I Mallarangang Karaeng
Ketua MK,” jelasnya. bawah,” katanya. Sebagai harapan-harapan Gasing dan para pemangku adat lain dan
Galesong, mudah-mudahan Indonesia masyarakat Galesong. (Miftakhul Huda)
Tumbuh dari Bawah
bisa tumbuh dari bawah ”Dibangun dari
Kemudian Aminuddin Salle yang
bawah, dari desa kecil dan bisa disebarkan
mewakili Kerabat Karaeng Galesong

Ketua MK: Keadilan Restoratif Lebih Efektif


D
alam berbagai wacana
aktual, restorative justice atau
keadilan restoratif merupakan
suatu cara khusus untuk
menyelesaikan kasus pidana di luar
pengadilan. Walaupun tidak semua jenis
pidana bisa diterapkan dalam sistem ini,
namun penerapan sistem ini bisa dikatakan
jauh lebih efektif dibandingkan proses
peradilan pidana yang konvensional.
Demikian disampaikan oleh Ketua
Mahkamah Konstitusi Moh. Mahfud MD,
Selasa (13/3), saat menjadi narasumber
dalam “Rakernis Fungsi Reserse Kriminal
Polri Tahun 2012,” yang diselenggarakan
oleh Mabes Polri, di Hotel Mercure, Ancol, Humas MK/Ilham

Jakarta, yang bertemakan “Komitmen Ketua Mahkamah Konstitusi Moh. Mahfud MD, Selasa (13/3), saat menjadi narasumber dalam “Rakernis Fungsi
Penyidik Polri Melaksanakan Penegakan Reserse Kriminal Polri Tahun 2012,” yang diselenggarakan oleh Mabes Polri, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.
Hukum dengan Jujur, Benar, dan Adil
untuk Memenuhi Tuntutan Rasa Keadilan peserta yang terdiri dari para pejabat Mahfud juga menjelaskan terkait dengan
Masyarakat.” utama Bareskrim Polri, Direktur Reserse sistem  restorative justice yang ada di
Di hadapan Kabareskrim Polri, Irjen (Karimun, Krimsus, Narkoba) Polda se- kepolisian. Menurutnya, bagi kalangan
Pol Sutarman, dan diikuti sekitar 310 Indonesia, dan beberapa pejabat lainnya, polisi, sebenarnya sistem ini sudah

Maret 2012 KONSTITUSI 61


AKSI

dilakukan, tetapi hanya mereka belum ada tuntutan baru yang mengatakan bahwa korban. “Restorative justice  bukan hanya
mengetahui istilah tersebut. Misalnya, bagaimana jaksa dan polisi menerapkan membicarakan tujuan dari penindakan,
adanya kasus pencurian sandal jepit, sistem restorative justice?” jelasnya. tetapi juga berbicara mekanisme bagaimana
seolah-olah ada tudingan aparat Secara umum, Mahfud melanjutkan, cara mencapai tujuan itu yang bermanfaat
kepolisian dan kejaksaan bertindak tidak tindak pidana dalam sistem ini merupakan kepada tiga komponen tersebut,” tuturnya.
adil terhadap masyarakat. “Namun harus suatu penindakan yang dianggap lebih adil Selanjutnya, Mahfud menuturkan
diakui, sebagian aparat bertindak tidak dan berimbang. “Oleh karena itu, sistem bahwa kepentingan yang didapatkan
adil terhadap masyarakat, walaupun ini menghendaki ada perhatian yang dari ketiga komponen tersebut adalah
tindakan tersebut masih kecil,” ujarnya. seimbang antara pelaku pidana, korban bagi korban restorative justice  ini bisa
Namun demikian, Mahfud pidana, dan masyarakat,” terang Mahfud. memenuhi baik kebutuhan dan rasa
Selama ini, kata Mahfud, kalau ada
mengakui, secara umum kasus tersebut puas. Sedangkan bagi pelaku  restorative
sebuah kejahatan terjadi dalam lingkungan
memang tidak mudah. Kejaksaan dan justice  itu memberi kesempatan untuk
masyarakat, selalu korbannya dihukum
Kepolisian dihadapkan pada posisi serba meraih kembali rasa hormat dari
tanpa peduli nasib korban seperti apa.
salah. “Kalau ada kasus kecil, kalau tidak masyarakat. “Sehingga dia tidak terus
“Korban tidak diajak bicara. Oleh karena
dibawah ke pengadilan disalahkan karena itu, ide dalam  restorative justice  adalah menerus dicaci maki, dan masyarakat
hukum sudah mengatakan siapapun yang korban harus dilibatkan,” ucapnya. menjadikan pelaku tidak lagi dianggap
salah harus dibawah ke pengadilan, tetapi Lanjut Mahfud, masyarakat juga orang yang berbahaya,” urainya.
kalau dibawah ke pengadilan dikatakan harus mendapatkan manfaat dari proses Dalam akhir penjelasannya, Mahfud
sewenang-wenang. Dan itulah saya katakan peradilan tersebut. “Sehingga, tiga mengakui bahwa penerapan  restorative
sedikit susah memahami persoalan ini, komponen tersebut bisa merasakan suatu justice  dapat berbenturan dengan asas
antara kebutuhan hukum dengan tuntutan proses penyelesaian dari tindak pidana legalitas dan tujuan kepastian hukum.
masyarakat,” papar Mahfud. tersebut. Kalau perlu tindak pidana tersebut “Namun benturan itu dengan sendirinya
Dalam perkembangannya, sambung tidak harus dibawa ke pengadilan,” ujar tidak akan terjadi ketika yang dimaksudkan
Mahfud, masyarakat telah melihat Guru Besar Universitas Islam Indonesia dengan kepastian hukum adalah kepastian
berbagai penanganan perkara pidana Yogyakarta tersebut. hukum yang adil,” tulis Mahfud dalam
belum mencerminkan keadilan dengan Lebih penting lagi, Mahfud makalahnya yang berjudul “Keadilan
baik dari sisi penanganan maupun dari mengatakan masyarakat juga jarang sekali Restoratif dalam Penegakan Hukum”.
sisi putusan hakim. “Sehingga sekarang berbicara manfaat dari hukuman terhadap (Shohibul Umam)

Ketua MK
Serahkan SPT
Tahunan Tahun
Pajak 2011
K
etua Mahkamah Konstitusi
Moh. Mahfud MD
menyerahkan Surat
Pemberitahuan (SPT)
Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi
Tahun Pajak 2011 di Gedung Kementerian Humas MK
Keuangan Jalan Juanda, Jakarta, Senin Ketua MK memasukkan SPT Tahunan ke drop box yang telah disediakan
(19/3) pagi. Bersama Mahfud, hadir pula oleh Kementerian Keuangan bersama dengan Presiden SBY.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan
Keuangan bersama dengan Presiden SBY, Dalam laporannya, Menkeu
hampir seluruh jajaran menteri Kabinet
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat menyampaikan bahwa reformasi birokrasi
Indonesia Bersatu (KIB) II.
Taufik Kiemas, Ketua Mahkamah Agung di lingkungan Kemenkeu telah berbuah
Pada kesempatan itu, Ketua MK
Hatta Ali, dan Gubernur Bank Indonesia manis. Reformasi di Direktorat Jenderal
memasukkan SPT Tahunan ke  drop
Darmin Nasution. Selanjutnya disusul Pajak (DJP) telah berhasil memperoleh
box yang telah disediakan oleh Kementerian
oleh para menteri KIB II. apresiasi positif dari masyarakat dan

62 KONSTITUSI Maret 2012


memberikan inspirasi bagi instansi atau 9,82 (dari skala 10) untuk Promosi Anti berpenghasilan tidak tinggi tidak harus
lembaga baik dalam negeri maupun Korupsi,” tulis Kementerian Keuangan bayar pajak. Sementara itu, siapa yang
internasional. dalam Keterangan Pers nya. mampu membayar pajak akan dikenakan
Hasil survei integritas sektor publik Sedangkan Presiden SBY, dalam pajak semakin besar tergantung
tahun 2011 yang dilakukan oleh Komisi sambutannya mengatakan, tugas negara penghasilan. Di samping itu, SBY
Pemberantasan Korupsi (KPK), DJP adalah membangun dan menyejahterakan juga mengingatkan agar petugas pajak
memperoleh nilai 7,65 (dari skala 10), rakyat. Untuk itu, diperlukan anggaran memberikan pelayanan yang baik.
atau jauh di atas nilai standar minimal yang tidak sedikit. “Semua tahu bahwa Sementara itu, Menteri
integritas yang ditetapkan KPK yakni sumber penerimaan negara paling Keuangan Agus Martowardojo
6,0. Survei oleh IPB   tahun yang sama besar adalah dari pajak, semakin patuh menjelaskan, kehadiran Presiden dan
mengenai Indeks Layanan Wajib Pajak masyarakat bayar pajak makin bagus para pimpinan lembaga tinggi negara
menunjukkan DJP memperoleh skor 3,79 negeri kita,” ujar Presiden. untuk menyampaikan SPT Tahunan ini
(dari skala 4). SBY mengharapkan, nantinya merupakan wujud ketaatan penyelenggara
“Hasil yang baik juga ditunjukan bayar pajak tak lagi menjadi ‘kewajiban’, negara dalam menjalankan kewajiban
atas survei terkait Penilaian Inisiatif Anti melainkan sebuah ‘kesadaran’ dari perpajakan. “Diharapkan dapat menjadi
Korupsi KPK (tahun 2010) dengan hasil rakyat. Menurutnya, pajak memiliki panutan bagi seluruh rakyat Indonesia,”
9,73 (dari skala 10) untuk Kode Etik dan konsep keadilan. Artinya, warga yang katanya. (Dodi)

Hakim Konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi Ujian Terbuka


Gelar Doktor
F
ungsi kekuasaan kehakiman
adalah untuk menegakkan
hukum dan keadilan, dalam
rangka melindungi masyarakat
melalui mekanisme peradilan berdasarkan
atas hukum di dalam negara hukum
yang demokratis. Hal inilah yang
melatarbelakangi penulisan disertasi
Hakim Konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi
yang berjudul “Pengawasan dan
Pembinaan Mahkamah Agung sebagai
Pengadilan Negara Tertinggi, terhadap
Pengadilan Di Bawahnya dalam Perspektif
Negara Hukum yang Demokratis” yang
disampaikan saat Ujian Terbuka Program
Doktor Ilmu Hukum, yang bertempat di
Aula Gedung Pasca Sarjana Universitas
Humas MK/Dedy

Hakim Konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi memaparkan disertasinya berjudul “Pengawasan dan Pembinaan
Diponegoro Semarang, Sabtu (17/3). Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi terhadap Pengadilan di Bawahnya dalam Perspektif
“Judul ini dilatarbelakangi oleh Negara Hukum yang Demokratis” yang disampaikan saat Ujian Terbuka Program Doktor Ilmu Hukum, yang
suatu keadaan pada tahun 90-an, terjadi bertempat di Aula Gedung Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (17/3).
dinamika politik nasional yang dikenal
dengan istilah Reformasi, yang salah satu
teriakannya adalah agar hukum itu bisa samping itu, dalam perspektif masyarakat, cumlaude. Hasil ujian terbuka ini
lebih independen dan imparsial,” jelas pengadilan merupakan pihak ketiga yang disampaikan oleh Sekretaris Sidang
Fadlil.  diberikan kekuasaan oleh masyarakat Ujian Promosi Prof.Dr.Ir. Sunarso, MS.
Lebih lanjut, Fadlil mengatakan, guna memberikan pelayanan keadilan Sementara itu, Promotor Disertasi Prof.
penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kepada mereka dalam hal penyelesaian Dr.Bagir Manan, S.H,MCL berpesan
dan memperoleh potret desain hukum sengketa hukum. “Penyelesaian sengketa kepada Fadlil, bahwa gelar doktor adalah
yang mengatur hubungan hukum dalam hukum yang adil, merupakan kepentingan penghargaan pendidikan dalam jenjang
pelaksaan suatu fungsi kekuasaan masyarakat agar kehidupan masyarakat tertinggi, karena itu penghargaan ini harus
kehakiman. Fadlil juga mengatakan tertib dan adil,” tegas Fadlil. membawa konsekuensi, yaitu menjadi
bahwa pengadilan dalam perspektif negara Akhirnya, setelah memperhitungkan ilmuwan yang terpelajar dan memiliki
hukum yang demokratis, merupakan salah indeks prestasi, kuliah tatap muka, dan kepribadian yang terpuji. Dikatakannya
satu bentuk penyelenggaraan negara ujian akhir, Hakim Konstitusi Ahmad pula, sepatutnyalah penghargaan ini juga
dalam rangka memberikan perlindungan Fadlil Sumadi menyelesaikan ujian menjadi kebanggaan istri, anak-anak, dan
hukum yang adil kepada masyarakat. Di program doktor nya dengan Predikat seluruh keluarga. (Dedy/Dodi)

Maret 2012 KONSTITUSI 63


AKSI

M. Alim: Keadilan Tidak Boleh Menyamaratakan


Hakim Konstitusi Muhammad Alim menyampaikan
materi kepada Mahasiswa Magister Hukum
Universitas Bandar Lampung Lampung.

semua alamat-alamat yang berperkara


di persidangan sudah ada, sehingga MK
hanya akan mengirim secara tertulis
melalui PT. Pos Indonesia kepada alamat
tersebut.
Kemudian penanya lain menanyakan
berkenaan dengan latar belakang
Humas MK/Fitri Yuliana terbentuknya MK. Menurut Alim dalam

H
keterangannya, mengatakan bahwa
akim Konstitusi Muhammad berdirinya MK. Dalam penjelasannya, sebelum perubahan UUD 1945, Mahkamah
Alim mengatakan banyak ia mengatakan bahwa banyak sekali Agung mempunyai kewenangan menguji
orang yang beranggapan perubahan pasal-pasal yang ada di UUD peraturan di bawah Undang-Undang
hukum seperti keadilan, 1945, terutama tentang HAM dalam Bab terhadap Undang-Undang, bukan terhadap
tetapi kadangkala hukum tersebut tidak XA yang dilakukan setelah reformasi. Hal UUD 1945. Karena dahulu pada zaman
adil terhadap masyarakat. Oleh karena demikian bisa terbukti dari istilah lembaga kolonial Belanda sebuah UU tidak boleh
itu, hukum bisa menyamaratakan suatu tinggi dan lembaga tertinggi negara yang diganggu gugat. Oleh karena itu, sambung
persoalan karena dia bersifat abstrak, ada sebelum perubahan UUD 1945. Alim, para tokoh bangsa Indonesia setelah
tetapi berbeda dengan keadilan yang tidak Namun saat ini lembaga tersebut, lanjut reformasi beranggapan bahwa UU yang
boleh menyamaratakan suatu persoalan. Alim, hanya sebagai lembaga negara yang dibuat oleh pemerintah tersebut tidak
Pernyataan tersebut terungkap meliputi, Presiden, MPR, DPR, DPD, MA, cocok dan adil terhadap masyarakat.
setelah ia menerima langsung rombongan MK, dan BPK. Selanjutnya, Alim juga “Sehingga oleh para pembentuk undang-
Mahasiswa Magister Hukum Universitas menjelaskan terkait dengan kedaulatan undang dasar perlu untuk membentuk
Bandar Lampung, di Ruang Konpers, tertinggi berada di tangan rakyat. Ia suatu lembaga yang diberi kewenangan
Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), mengakui bahwa kedaulatan tertinggi untuk menguji Undang-Undang terhadap
Senin (26/3). Rombongan yang berjumlah berada di tangan rakyat, kemudian Undang-Undang Dasar,” tutur mantan
sekitar 72 orang tersebut datang ke MK dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. hakim di Pengadilan Negeri Sinjai,
adalah untuk mempersiapkan proses akhir “Tetapi hal tersebut hanya berlaku sebelum Sulawesi Selatan itu.
dari perkuliahan yang mereka lakukan di perubahan. Karena saat ini, kedaulatan Dengan demikian, kata Alim, para
bangku kuliah. “Oleh karena itu, tujuan tetap ditangan rakyat tetapi dilaksanakan pembentuk UUD 1945 saat itu berpikiran
kami datang kesini untuk mendapatkan menurut UUD 1945,” ujarnya. perlu untuk membuat MK supaya UU
informasi dan data-data terkait dengan Memasuki sesi tanya-jawab, ada yang dahulu tidak bisa diganggu gugat,
tugas Mahkamah Konstitusi, serta puluhan mahasiswa yang mengacungkan sekarang bisa diuji sesuai dengan
bagaimana masalah-masalah yang ada di tangan untuk bertanya ihwal proses konstitusi. “Jadi paradigma kita yang dari
disini,” ucai H.M Siregar selaku dosen kewenangan dan kewajiban MK yang Belanda yang Undang-Undang-nya tidak
pembimbing, saat menguraikan keinginan dilakukan selama ini. Ada penanya yang boleh diganggu gugat, lalu bisa berubah
dan maksud tujuan datang ke MK. menanyakan bagaimana mekanisme menjadi Undang-Undang yang bisa diuji
Di samping itu, Alim juga pemberitahuan sidang terhadap pihak- di Mahkamah Konstitusi,” terang hakim
menjelaskan terkait dengan perubahan pihak yang berperkara di MK. Menanggapi konstitusi yang diusulkan Mahkamah
UUD 1945 sampai menyangkut proses hal tersebut, Alim menuturkan bahwa Agung itu. (Shohibul Umam)

64 KONSTITUSI Maret 2012


Sadar Budaya Pancasila dan Konstitusi bagi
Perangkat Kelurahan se-Kota Surakarta
Final Lomba Budaya Sadar Pancasila dan Konstitusi
bagi Perangkat Kelurahan se-Surakarta.

I Dewa Gede Palguna (Universitas


Udayana), Eddy O.S. Hiariej (Universitas
Gadjah Mada), Esmi Warassih Pujirahayu
(Universitas Diponegoro), Saldi Isra
(Universitas Andalas), Yuliandri
(Universitas Andalas),  Hikmahanto
Juwana  (Universitas Indonesia), Budi
Santoso (Universitas Diponegoro), M. Ali
Safaat (Universitas Brawijaya), Ni’matul
Huda (Universitas Islam Indonesia),
Zainul Daulay (Universitas Andalas), dan
Humas MK/EDhOY Winarno Yudho (Universitas Indonesia).

M
Final
ahkamah Konstitusi UUD 1945. Di samping itu, lomba ini juga Lomba yang diikuti oleh 51
Republik Indonesia digelar dalam rangka Dies Natalis UNS kelurahan se-Surakarta ini menghasilkan
bekerjasama dengan yang ke-36. tiga finalis, yakni dari Kelurahan
Pemerintah Kota Surakarta Cakupan tema yang dibahas dalam Kepatihan Wetan, Kelurahan Serengan,
dan Fakultas Hukum Universitas Sebelas lomba ini meliputi bidang hukum, dan Kelurahan Kerten. Dalam final,
Maret Surakarta (UNS) menggelar Lomba ekonomi, sosial, budaya, keamanan dan peserta menjawab pertanyaan dari para
Sadar Budaya Pancasila dan Konstitusi ketertiban, serta pemerintahan. Persoalan dewan juri mengenai berbagai urusan dan
bagi Perangkat Kelurahan se-Kota yang diangkat antara lain: Hutan Kota permasalahan hukum yang melibatkan
Surakarta. Lomba yang digelar pada 3-5 di Tiap Kelurahan, Kinerja Birokrasi masyarakat. Selain itu, peserta juga
Maret 2012 lalu di Kampus UNS. Menghambat Investasi, Relokasi PKL diwajibkan melakukan adu argumentasi
Penentuan perangkat kelurahan Disiapkan Camat, Pembebasan Lahan dengan peserta lainnya mengenai gagasan
menjadi target group dalam kegiatan Bantaran Kali, Manajemen Persampahan yang telah dilontarkannya tersebut.
ini dilatarbelakangi oleh 2 dua di Perkotaan, dan Cagar Budaya Dalam Akhirnya, Final  Lomba Budaya
alasan.  Pertama, perangkat kelurahan Bahaya. Sadar Pancasila  dan Konstitusi bagi
belum dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan Lomba ini dibuka oleh Sekretaris Perangkat Kelurahan se-Surakarta tersebut
yang diselenggarakan MK selama ini karena Daerah (Sekda) Pemerintah Kota berakhir dengan dinobatkannya Kelurahan
lebih banyak menyentuh akademisi, guru, Surakarta, Budi Suharto dan dihadiri oleh Kerten sebagai Juara I, disusul oleh
dan organisasi kemasyarakatan.  Kedua, Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, Kelurahan Kepatihan Wetan, kemudian
tugas perangkat kelurahan bersentuhan Janedjri M. Gaffar beserta beberapa kelurahan Serengan sebagai Juara
langsung dengan masyarakat dengan perangkat Pemerintahan Kota Surakarta. III. Penyerahan hadiah kepada pemenang
segenap dinamika dan problematikanya. Pembukaan Lomba ini dilaksanakan di pertama dilakukan oleh Ketua Mahkamah
Untuk itulah, menurut MK, Aula Fakultas Hukum Universitas Sebelas Konstitusi Mahfud MD. Sedangkan
pentingnya membuat forum atau lomba agar Maret, Surakarta pada Sabtu, (3/3). Wali Kota Surakarta Joko Widodo dan
perangkat kelurahan dapat mengaktualisasi Juri dalam lomba ini terdiri dari Rektor UNS Ravik Karsidi masing-masing
diri sekaligus berkesempatan meningkatkan beberapa pengajar ilmu hukum dari memberikan hadiah kepada pemenang
kemampuan memahami, menjelaskan, dan berbagai perguruan tinggi, diantaranya kedua dan ketiga.
memecahkan permasalahan yang muncul adalah Arief Hidayat (Universitas Para pemenang masing-masing
di tengah-tengah masyarakat dengan Diponegoro/Ketua), M. Guntur Hamzah mendapatkan hadiah: Piala, Laptop, dan
berbasis pada nilai-nilai Pancasila dan (Universitas Hasanuddin/Sekretaris), uang pembinaan Rp 15.000.000,- (Juara

Maret 2012 KONSTITUSI 65


AKSI

I); piala, laptop, dan uang pembinaan Pancasila sebagai Jiwa Bangsa”. Dalam bermakna, harus dilengkapi dengan faktor
sebesar Rp. 12.000.000,- (Juara II); serta ceramahnya, Mahfud manilai bahwa ‘mau’. Yakni mengimplementasikan
piala, laptop, dan uang pembinaan senilai digelarnya lomba ini merupakan sebuah nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan
Rp 9.000,000 (Juara III). Sedangkan harapan di tengah semakin rendahnya sehari-hari. Faktor mau melaksanakan
Pendamping Juara mendapatkan uang pemahaman masyarakat terhadap itulah, menurutnya, yang saat ini masih
pembinaan masing-masing Rp 2.000.000 Pancasila belakangan ini.  “Pemahaman menjadi persoalan.  Mahfud melihat di
dan peserta mendapat uang partisipasi Pancasila para peserta sudah bagus, semua kalangan orang-orang tua dan pemimpin
untuk setiap kelurahan sejumlah bisa memberikan analisis yang tajam atas institusi, pengetahuan tentang nilai-nilai
Rp 2.000.000. kasus yang diberikan juri,” pujinya kepada Pancasila sudah cukup bagus. Tetapi,
peserta babak grand final yang berasal persoalannya, banyak yang tidak mau
Faktor ‘Mau’
dari Kelurahan Serengan, Kerten, dan melaksanakan. Sementara itu Rektor UNS,
Setelah babak final yang digelar pada
Kepatihan Wetan.  Ravik Karsidi mengatakan , lomba ini juga
Senin (5/3), acara dilanjutkan ceramah
Tetapi, lanjut Mahfud, itu baru merupakan bagian dari mempertahankan
umum oleh Ketua MK   Moh. Mahfud
sebatas faktor ‘tahu’. Agar menjadi lebih budaya bersih dari korupsi. (Fitri/Dodi)
MD dengan tema “Mengembalikan

MK Akan Selenggarakan Kompetisi Debat Konstitusi


Antarmahasiswa Sekjen MK Janedjri M. Gaffar menandatangani
perjanjian kerja sama Kompetisi Debat Konstitusi
Antarmahasiswa di Perguruan Tinggi se-Indonesia
Tahun 2012 dengan Dekan Fakultas Hukum (FH)
universitas penyelenggara dari enam regional, Sabtu
(10/3) siang, di Hotel Aryaduta, Jakarta. 

Sabtu (10/3) siang, di Hotel Aryaduta,


Jakarta.  Acara  tersebut dihadiri oleh
Sekjen MK Janedjri M. Gaffar, Dekan
FH  Universitas Hasanuddin Makassar
Aswanto, Dekan FH Universitas
Brawijaya  Sihabudin, Dekan FH
Universitas Sumatra Utara Runtung,
Dekan FH Universitas Parahyangan
Sentosa Sembiring, Universitas  Gadjah
Mada diwakili oleh Zainal Arifin
Mochtar, Universitas Indonesia diwakili
oleh Andhika Daniswara, dan Dewan
Juri, di antaranya Dosen FH Universitas

K
Brawijaya Moh Ali Syafa’at (sekretaris),
eberadaan Mahkamah para mahasiswa beserta kalangan civitas serta Dekan FH Universitas Diponegoro
Konstitusi (MK) sebagai akademika terhadap keberadaan MK, serta Arief Hidayat.
salah satu lembaga baru meningkatkan pemahaman akan isu-isu Selain itu, kegiatan ini seluruh
yang ditetapkan berdasarkan konstitusi, MK tahun 2012, kembali akan peserta dibagi menjadi enam regional
Pasal 24C UUD 1945, mempunyai peran menyelenggarakan “Kompetisi Debat yaitu, Regional I dilaksanakan di
penting dalam sistem ketatanegaraan Konstitusi Antar Mahasiswa di Perguruan Makassar, dengan tuan rumah Fakultas
Negara Indonesia. Sehubungan dengan hal Tinggi se-Indonesia Tahun 2012”. Hukum Universitas Hasanuddin Makassar
itu, MK memandang perlu terus dilakukan Sementara, penandatanganan pada 22-24 April 2012.  Regional I ini
upaya sosialisasi kepada segenap lapisan perjanjian kerja sama Kompetisi Debat meliputi wilayah Sulawesi, Kalimantan
masyarakat, khususnya dunia akademik Konstitusi Antarmahasiswa di Perguruan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua
sebagai salah satu pilar pengembangan Tinggi se-Indonesia Tahun 2012 telah terdiri atas 16 regu. Selanjutnya, Regional
ilmu dan pengetahuan. dilakukan MK bekerja sama dengan II dilaksanakan di Malang, dengan tuan
Untuk menyatukan tujuan mulia Dekan Fakultas Hukum (FH) universitas rumah Fakultas Hukum Universitas
tersebut dan meningkatkan pemahaman penyelenggara dari enam regional, Brawijaya akan dilaksanakan pada 29

66 KONSTITUSI Maret 2012


AKSI

April-1 Mei 2012. Regional II meliputi Sumatera Utara pada 20-22 Mei 2012.  Kompetisi Debat Konstitusi 2012, telah
wilayah Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, dan Regional VI dilaksanakan di Universitas dilaksanakan dengan baik. Oleh karena
Kalimantan Selatan, terdiri atas 24 regu. Sumatera Utara, untuk wilayah Sumatra itu, dia mengucapkan terima kasih kepada
Sedangkan, Regional III dilaksanakan di yang meliputi wilayah Sumatera, terdiri seluruh penyelenggara perguruan tinggi
Yogyakarta, dengan tuan rumah Fakultas atas 16 regu. tingkat regional yang sudah bersedia
Hukum Universitas Gadjah Mada pada Seluruh topik debat akan menjadi tuan rumah dan hadir dalam
6- 8 Mei  2012.  Regional III meliputi diinformasikan kepada peserta sebelum kegiatan tersebut.
wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, penyelenggaraan kompetisi dilaksanakan. “Kegiatan ini sangat penting, dan sangat
terdiri atas 24 regu. Untuk topik sama pada debat pada babak berarti bagi genarasi muda di masa-masa
Regional IV melengkapi tempat penyisihan dan semifinal, namun untuk yang akan datang, terutama dalam rangka
berikutnya. Dalam hal ini, dilaksanakan babak final topik akan berbeda untuk meningkatkan kemampuan pemahaman,
di Jakarta, dengan tuan rumah Fakultas masing-masing regional. Para juri yang kesadaran, bahkan juga keterampilan dalam
Hukum Universitas Indonesia pada 6-8 dihadirkan dalam kegiatan kompetisi debat beracara di MK. Kemudian akan berguna
Mei 2012. Regional ini meliputi wilayah konstitusi tersebut, berasal dari sejumlah untuk membiasakan diskusi terkait dengan
DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dan kalangan, baik akademisi, pakar berbagai Pendidikan Pancasila dan Konstitusi,” harap
Kalimantan Tengah terdiri atas 16 regu. keilmuan, tokoh nasional, serta para Janedjri.
Selanjutnya, Regional V dilaksanakan di pelaku perubahan UUD 1945. Dengan Kemudian dalam akhirnya
Bandung, dengan tuan rumah Fakultas harapan para peserta bisa mempunyai latar penyampaiannya, Janedjri tidak lupa
Hukum Universitas Parahyangan pada 27- belakang yang sama, sehingga akan saling mengatakan bahwa kegiatan kompetisi
29 Mei 2012.  Regional V meliputi wilayah beradu argumentasi di hadapan para juri. debat konstitusi ini semoga sesuai dengan
Jawa Barat dan Banten terdiri atas 16 Sekjen MK Janedjri M. Gaffar setelah tujuan, rencana dan kemitmen bersama,
regu. Dan yang terakhir adalah Regional penandatanganan MoU mengatakan, serta bermanfaat kepada masyarakat
VI dilaksanakan di Medan, dengan tuan bahwa kerja sama antara MK dengan termasuk mahasiswa seluruhnya.
rumah Fakultas Hukum Universitas perguruan tinggi penyelenggara kegiatan (Shohibul Umam)

Temu Wicara MK – Gerakan Persatuan


Perempuan Kosgoro
N
ilai-nilai Pancasila sekarang
mulai tergerus. Bahkan
sekadar dalam menghapal
bunyi setiap sila dalam
Pancasila saja, generasi muda kini tak
begitu tahu. Buktinya, pada saat ditanya
dan diminta menyebutkan bunyi salah
satu sila secara spontan, relatif banyak
yang  salah, atau tertukar. Meskipun fakta
ini memang tak bisa digeneralisir, namun
hal ini tetap saja cukup memprihatinkan di
tengah tantangan berbangsa dan bernegara
dewasa ini.
Demikian setidaknya keprihatinan
yang terungkap dalam paparan Ketua
Mahkamah Konstitusi Moh. Mahfud MD,
pada saat memberikan sambutan dalam
pembukaan Temu Wicara Pendidikan
Pancasila, Konstitusi, dan Hukum Acara Humas MK/GANIE

Mahkamah Konstitusi hasil kerja sama


antara Mahkamah Konstitusi dengan Ketua MK Moh. Mahfud MD ketika menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Temu Wicara MK dengan
Pengurus dan Anggota Gerakan Persatuan Gerakan Persatuan Perempuan Kosgoro 1957 di Hotel Sari Pan Pasific pada Jumat (9/3).
Perempuan Kesatuan Organisasi Serbaguna

Maret 2012 KONSTITUSI 67


AKSI

Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva menyampaikan


paparan materi dalam Temu Wicara MK dengan
Gerakan Persatuan Perempuan Kosgoro 1957 di
Hotel Sari Pan Pasific pada Sabtu (10/3).

kerja sama antara Mahkamah Konstitusi


dengan Pengurus dan Anggota Gerakan
Persatuan Perempuan Kesatuan Organisasi
Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro)
1957, Sabtu (10/3) malam, di Hotel Sari
Pan Pacific, tujuh Hakim Konstitusi telah
memberikan materi.
Sebelumnya, tiga Hakim Konstitusi
telah memberikan materi pada Jumat (9/3),
sejak sore hingga malam. Sesi pertama
dimulai sesaat setelah acara pembukaan
Humas MK/GANIE
berakhir. Hadir sebagai pembicara
Gotong Royong (Kosgoro) 1957, Jumat Mahfud menegaskan, Pancasila
Wakil Ketua MK Achmad Sodiki.
(9/3) di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta. adalah perekat dari segala perbedaan
Dalam paparannya, Sodiki mengangkat
Hadir dalam acara ini sekitar 200 peserta yang ada. Oleh sebab itu, sudah
judul makalah “Hukum Progresif untuk
yang berasal dari perwakilan masing- semestinya menempatkan Pancasila ke
Mewujudkan Keadilan Substantif dalam
masing provinsi di Indonesia. Acara ini dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Bingkai Nilai-Nilai Pancasila”.
berlangsung hingga Minggu (11/3) siang. Indonesia. Terlebih lagi, akhir-akhir
Dalam makalahnya, Sodiki
Menurut Mahfud, melunturnya ini Indonesia mulai terancam “4 dis”,
menuliskan bahwa konsep hukum
pemahaman dan penghayatan atas nilai- yakni disorientasi, distrust, disobedient,
progresif meniscayakan hukum itu terus
nilai Pancasila tersebut pernah dibicarakan dan disintegrasi. Oleh karena itu, tegas
berkembang. “Hukum itu mengalir
dalam acara Pertemuan Pimpinan Lembaga Mahfud, di samping membangun
bagaikan air maka apresiasi terhadap nilai-
Negara di MK. Saat itu hadir seluruh kesadaran ber-Pancasila, penting pula
nilai hukum yang hidup dalam masyarakat
pimpinan masing-masing lembaga negara, membangun kesadaran berkonstitusi, agar
yang mencerminkan keadilan substantif,
antara lain Presiden dan Wakil Presiden, setiap orang mengetahui dan memahami
harus diintegrasikan dalam bingkai
Ketua Mahkamah Agung, Ketua Majelis hak dan kewajiban  secara hukum sebagai
nilai-nilai Pancasila sehingga mendapat
Permusyawaratan Rakyat, Ketua Dewan warga negara Indonesia. Karena konstitusi
tempatnya dalam bingkai kebhineka
Perwakilan Rakyat, dan lainnya. Saat itu telah mengakui dan melindungi hak asasi
tunggal ikaan”, tulisnya.
muncul pertanyaan, lanjut Mahfud, siapa manusia dalam rumusan pasal-pasalnya.
Hukum itu, kata Sodiki, tidak
atau lembaga mana yang seharusnya Sehingga, jangan sampai dalam kehidupan
semata-mata melihat teks saja. Jika ada teks
bertanggungjawab mengambil peran untuk sehari-hari kita saling melanggar hak dan
UU yang tidak memberikan rasa keadilan
membangun spirit, menyebarluaskan, dan tak peduli kewajiban. “Semua itu untuk
maka hakim tidak wajib mengikutinya.
mendidikkan Pancasila kepada seluruh menghormati martabat manusia,” katanya.
“Tidak wajib taat,” tegasnya. Selain itu,
kalangan masyarakat. Berangkat dari Pada kesempatan yang sama, hadir
dalam pembentukan undang-undang,
pertanyaan itulah, lanjut Mahfud, MK pula memberikan sambutan Ketua Umum
lanjut Sodiki, harus dipertimbangkan pula
mencoba  berinisiatif untuk mengambil Pimpinan Kolektif Kosgoro 1957 Agung
keadilan bagi generasi yang akan datang
peran ini. “Sehingga tidak ada kekosongan Laksono dan Ketua Umum GPP Kosgoro
(justice for the future generation).
dalam pendidikan Pancasila sebagai dasar 1957 Hayani Isman. Dengan adanya acara
Sedangkan Hakim Konstitusi Maria
negara,” katanya mengurai salah satu alasan ini, menurut Hayani Isman, harapannya
Farida Indrati, menyampaikan materi
temu wicara tersebut penting untuk digelar. dapat memberi penyegaran kembali tentang
“Mahkamah Konstitusi dan Kewenangan
Meskipun, Mahfud juga mengakui falsafah dasar Pancasila serta memperkaya
Pengujian Undang-Undang terhadap
bahwa peran membangun kesadaran ber- pengetahuan hukum dan konstitusi bagi
UUD 1945”. Dalam penjelasannya, Maria
Pancasila dan berkonstitusi, bukanlah para peserta. “Juga untuk mengenal lebih
menjabarkan tentang prosedur dan tahapan
tugas MK saja. Menurutnya, ini adalah dekat Mahkamah Konstitusi,” tuturnya.
persidangan pengujian UU di MK, sejak
tugas segenap elemen bangsa. Ia
Hakim Konstitusi Sampaikan Berbagai dari pendaftaran permohonan hingga
menjelaskan, Pancasila adalah ideologi
Materi pembacaan putusan.
negara. “Ideologi adalah kesepakatan
Memasuki hari kedua Temu Wicara Maria menjabarkan, dalam
sebagai pedoman bersama. Karena itu,
Pendidikan Pancasila, Konstitusi, dan pengujian UU di MK, terdapat dua
Pancasila mesti tetap lestari,” ujarnya.
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi jenis pengujian.  Pertama,  pengujian

68 KONSTITUSI Maret 2012


AKSI

materil.  Kedua, pengujian formil. “Adanya asas-asas Pemilu tersebut dan Kewenangan Memutus Sengketa
Dalam pengujian formil, kata dia, sesuai dengan tujuan pelaksanaan Pemilu, Kewenangan Lembaga Negara (SKLN)
diberikan batasan waktu. “Hingga 90 yang tidak hanya sekadar mengisi dan dan Kewenangan Memutus Pembubaran
hari setelah UU tersebut diundangkan,” memberikan legitimasi anggota DPR, Partai Politik disampaikan oleh Hakim
jelasnya. DPD, DPRD, Presiden dan Wakil Konstitusi Muhammad Alim. Sedangkan
Sebagai narasumber terakhir hari Presiden, serta kepala daerah dan wakil Sesi VII hadir sebagai narasumber Hakim
pertama, hadir Hakim Konstitusi M. Akil kepala daerah, tetapi lebih dari itu, Konstitusi Hamdan Zoelva dengan
Mochtar. Akil menyampaikan makalah adalah untuk memastikan bahwa anggota tema Perubahan UUD 1945 dan Sistem
berjudul “Mahkamah Konstitusi, Pemilu, lembaga perwakilan dan pejabat dipilih Ketatanegaraan RI Pasca Perubahan UUD
dan Perselisihan Hasil Pemilu”. Dalam itu benar-benar sesuai dengan pilihan 1945.
sesi ini, Akil menerangkan tentang rakyat. Pelaksanaan asas-asas tersebut Kemudian, besok harinya, Minggu
pelaksanaan kewenangan MK dalam menentukan kualitas demokrasi kita,” (11/3) pagi, para peserta memasuki sesi
mengadili perselisihan hasil pemilihan paparnya dalam makalah. terakhir dengan narasumber Sekretaris
umum, baik Pemilu Presiden dan Wakil Adapun pada hari kedua, hadir Jenderal Mahkamah Konstitusi Janedjri
Presiden, Pemilu Legislatif, maupun sebagai pembicara empat hakim konstitusi M. Gaffar. Pada kesempatan itu, Janedjri
Pemilu Kepala Daerah. lainnya, yakni Hakim Konstitusi Harjono menyampaikan materi berjudul “Peran
Menurut Akil, asas Pemilu luber dan (Sesi IV: Negara Hukum Pancasila dan MK dalam Menegakkan Hukum”. Janedjri
jurdil seharusnya jangan diartikan sebagai Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar menyampaikan beberapa hal tentang
semboyan saja, melainkan harus ditaati, Negara) dan Hakim Konstitusi Anwar MK secara umum, di antaranya terkait
dipahami, dihayati, dan dilaksanakan Usman (Sesi V: Mahkamah Konstitusi sejarah terbentuknya MK, hingga peran
dengan sebaik mungkin. Sehingga, hasil dan Kewenangan Memutus Pendapat DPR dan kewenangan MK dalam struktur
Pemilu mendapat legitimasi kuat dan Mengenai Dugaan Pelanggaran Hukum ketatanegaraan selama ini. Setelah sesi
akuntabilitasnya terjaga. “Akhirnya, oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden). tersebut, acara pun ditutup. Temu wicara
lahirlah pemimpin-pemimpin berkualitas,” Selanjutnya, pada Sesi VI ini secara resmi ditutup oleh Ketua GPP
tuturnya.   dengan tema Mahkamah Konstitusi Kosgoro 1957 Hayani Isman. (Dodi)

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Gugat UU


Kehutanan
U
ndang-Undang (UU)
Kehutanan, bagi masyarakat
hukum adat, tidak memberi
ketidakpastian hak terhadap
wilayah adatnya. Padahal, hak kesatuan
masyarakat hukum adat atas wilayah
adat merupakan hak yang bersifat turun
temurun, dan kesatuan masyarakat hukum
adat mempunyai sejarah penguasaan tanah
dan sumber daya sendiri yang berimbas
pada perbedaan basis klaim dengan pihak
lain termasuk pemerintah.
Demikian salah satu dasar persoalan
yang terungkap terhadap masyarakat
adat, saat jumpa pers dengan wartawan
di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
Oleh karena itu, Senin (19/3), mewakili
Masyarakat Adat Nusantara, Aliansi
Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Humas MK/GANIE
datang ke MK untuk menguji UU No. 41
tahun 1999 tentang Kehutanan, khususnya Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), datang ke MK untuk menguji UU No. 41 tahun 1999 tentang
Pasal 1 angka (6), Pasal 4 ayat (3), dan Kehutanan, pada Senin (19/3).

Maret 2012 KONSTITUSI 69


AKSI

Pasal 5 ayat (1), (2), dan (3) terhadap oleh pendiri bangsa kita,” tutur Abdon yang berupa hutan yang ada dan dimiliki
UUD 1945. Selaku para Pemohon, mereka Nababan, didampingi sejumlah tokoh oleh bangsa ini dapat dikelola dengan baik
terdiri atas Sekretaris Jenderal AMAN masyarakat adat yang berasal dari berbagai dan lestari dalam rangka mewujudkan
Abdon Nababan, Bustamir, dan Moch. daerah di Indonesia, kepada wartawan usai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
Okri. melakukan registrasi di persidangan MK. secara adil. “Namun, ternyata dalam
Ketentuan UU Kehutanan No. Dalam pertemuan tersebut, Abdon pelaksanaannya UU Kehutanan ini
41/1999, khususnya Pasal 1 angka (6), juga mengatakan bahwa dia dan masyarakat telah digunakan untuk menggusur dan
menurut para Pemohon, Inkonstitusional adat mengajukan UU Kehutanan, karena mengusir kesatuan masyarakat hukum
sepanjang tidak dibaca “hutan adat mereka belum berhasil lewat jalur politik adat dari kawasan hutan adat mereka, yang
adalah hutan yang berada dalam wilayah memasukan revisi UU No. 41/1999 ini merupakan tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat hukum adat”. Dan Pasal 4 lewat Dewan Perwakilan Rakyat. “Oleh kehidupan mereka,” jelas Pemohon dalam
ayat (3), inkonstitusional sepanjang tidak karena itu, Mahkamah Kontitusi menjadi permohonan.
dibaca “penguasaan hutan oleh negara harapan untuk memastikan pulihnya hak- Atas dasar pemikiran tersebut, lanjut
tetap memperhatikan hak masyarakat hak masyarakat adat di negeri ini. Karena Pemohon, permohonan ini secara tegas
hukum adat, sepanjang kenyataannya kami menganggap UU No. 41/1999 menyatakan menolak keberadaan dan
masih ada”. Dan, pasal terakhir adalah tentang Kehutanan ini bertentangan keberlakuan UU tentang Kehutanan No.
Pasal 5 ayat (1), (2), dan (3), menurut dengan amanat Undang-Undang Dasar 41 tahun 1999, khususnya Pasal 1 angka
para Pemohon, inkonstitusional sepanjang 1945,” ungkap Sekjen AMAN tersebut. (6), Pasal 4 ayat (3), dan Pasal 5 ayat (1),
tidak dibaca ayat (1) “Hutan berdasarkan Selain itu, dalam permohonan para (2), dan (3). Karena menurut mereka,
statusnya terdiri dari: a.  hutan negara, Pemohon mengungkapkan bahwa pada Pasal a quo bertentangan dengan jaminan
dan b.  hutan hak, dan hutan adat. Ayat dasarnya ada suatu regulasi yang secara kepastian hukum, sebagaimana diatur
(2)   Hutan negara sebagaimana dimaksud khusus mengatur tentang bagaimana dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945.
pada ayat (1)”. Sumber Daya Alam (SDA) berupa hutan (Shohibul Umam)
“Supaya UU tersebut kembali dalam dilindungi dan dimanfaatkan adalah suatu
jalur konstitusi yang sudah disepakati yang penting dan keharusan, supaya SDA

CIC Kenya Kunjungi MK


Hakim Konstitusi Harjono menerima kunjungan
delegasi Commission for the Implementation of the
Constitution (CIC) Kenya pada Selasa (20/3).

E
nam orang delegasi Commission
for the Implementation of the
Constitution (CIC) Kenya
mengunjungi Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia (MKRI),
Selasa (20/3). Delegasi yang diketuai
Elizabeth Muli selaku Wakil Ketua
(Vice Chairperson) CIC yang ditemani
Komotho Waiganjo (commissioner),
Kibaya Laibuta (commissioner), Doreen
Muthaura (researcher), Mary Goretti
Orwa (researcher), dan Isaac Mugambi
(Personal Assistant).
Tujuan delegasi Kenya itu bertandang
ke MK untuk mengetahui bagaimana Humas MK/Andhini SF

konstitusi dan pengadilan konstitusi diterapkan di Kenya yang juga memiliki adanya amandemen konstitusi. Di Kenya,
berjalan di Indonesia. Terlebih, Indonesia lembaga seperti MKRI. menurut Elizabeth, juga telah melalui
memiliki MK (Constitutional Court) yang Sebagai negara berkembang, proses amandemen konstitusi. “Indonesia
delegasi nilai dapat memberikan contoh Indonesia dan Kenya memiliki beberapa sudah punya amandemen konstitusi, sama
atau pelajaran yang bisa diambil dan kesamaan terkait reformasi hukum, yaitu halnya dengan Kenya. Di tahun 2013 nanti

70 KONSTITUSI Maret 2012


AKSI

dijadwalkan juga adanya pemilihan umum. UUD 1945. Keempat kewenangan tersebut bahwa tiga orang hakim konstitusi diusulkan
Jadi kami ke sini berkesempatan untuk yaitu,  mengadili pada tingkat pertama oleh presiden, tiga lainnya diusulkan oleh
bertanya apa yang bisa diimplementasikan dan terakhir yang putusannya bersifat Mahkamah Agung (MA), dan tiga terakhir
dari MK di Indonesia untuk Kenya,” ujar final untuk  menguji UU terhadap UUD diusulkan oleh DPR. Komposisi hakim
Elizabeth menjelaskan latar belakang 1945, memutuskan sengketa kewenangan konstitusi tersebut dijelaskan Harjono
kunjungan mereka. lembaga negara yang kewenangannya dimaksudkan untuk menjaga independensi
Hakim Konstitusi Harjono dan diberikan oleh UUD 1945, memutuskan MK dan menjauhkan MK dari intervensi
Muhammad Alim menerima kunjungan pembubaran parpol, dan memutuskan pihak lain. “Mekanisme pemilihan hakim
delegasi Kenya itu sekaligus berdiskusi perselisihan hasil pemilu. Sedangkan konstitusi ini yang menjamin MK bebas dari
tentang peradilan konstitusi yang ada di satu kewajiban yang dimiliki MK, yaitu intervensi pihak mana pun,” tegas Harjono.
Indonesia dan Kenya. Harjono dan Alim memberikan putusan terhadap pendapat Selain berbicara mengenai sejarah,
juga didampingi Sekretaris Jenderal MK DPR mengenai dugaan pelanggaran fungsi, dan kewenangan MK, para
Janedjri M. Gaffar yang ikut membantu hukum yang dilakukan presiden dan wakil delegasi Kenya juga sempat menanyakan
menjawab berbagai pertanyaan yang presiden menurut UUD 1945. hal-hal terkait administrasi berperkara
diajukan delegasi Kenya. “Jadi MK hanya memberikan dan tatacara beracara di MK. Bahkan,
Memulai penjelasan, Harjono keputusan apakah presiden dan wakil para delegasi pun menanyakan persoalan
menyampaikan setelah amandemen ketiga presiden memang terbukti melanggar hukum administratif seperti sumber anggaran
dilakukan akhirnya MKRI berdiri pada dan konstitusi atau tidak. Sedangkan yang di MK dan sistem pemberian gaji untuk
13 Agustus 2003. MK saat itu diberi memutuskan presiden atau wakil presiden pegawai MK yang dijawab dengan tuntas
kewenangan untuk melakukan pengujian harus turun dari jabatannya tetap DPR,” jelas oleh Harjono dan Alim. Di akhir acara,
undang-undang yang bertentangan dengan Harjono menerangkan mengenai kewajiban delegasi Kenya mengucapkan banyak
UUD 1945. Hingga tahun ke-8 MK berdiri, MK dalam bahasa Inggris. terima kasih karena Harjono, Alim, dan
MK sudah memiliki empat kewenangan Terkait jumlah hakim konstitusi dan Janedjri sudah melayani keingintahuan
dan satu kewajiban yang diamanatkan komposisinya, Harjono mengungkapkan mereka. (Yusti Nurul Agustin)

Pengurus PB PMII Audiensi dengan Ketua MK


Ketua Mahkamah Konstitusi Moh. Mahfud MD
didampingi Sekretaris Jenderal MK Janedjri
M. Gaffar menerima audiensi Pengurus Besar
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII),
di lantai 15, Gedung MK, pada Rabu (14/3).

dalam bentuk Simposium Konstitusi


Nasional,” tutur Ketua Umum PB PMII
Addin Jauharudin, mengawali pertemuan.
Kegiatan tersebut, menurutnya,
dilandasi dari berbagai masalah yang
dihadapi bangsa dan negara ini. “Dan
kegiatan ini penting kami lakukan
karena problem bangsa ini telah mengalami
krisis konstitusi,” jelas Addin didampingi
pengurus PB PMII yang lainnya.
Lebih dari itu, menurut Addin,
kegiatan ini sangat penting untuk

K
Humas MK/GANIE
meningkatkan kesadaran konstitusi
etua Mahkamah Konstitusi di lantai 15, Gedung MK, Rabu (14/3) terutama di kalangan aktivis. Terlebih
Moh. Mahfud MD didampingi siang. Maksud dan tujuan kedatangan lagi, kata dia, kegiatan ini akan bisa
Sekretaris Jenderal MK mereka membangun kerja sama PMII memberikan penguatan ideologi negara.
Janedjri M. Gaffar menerima dengan MK dalam kegiatan Simposium “Oleh karena itu, Saya kira dalam konteks
audiensi Pengurus Besar Pergerakan Konstitusi Nasional PB PMII. “Kami hukum dan konteks ideologi saling terkait
Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), akan melakukan pertemuan nasional satu sama lain. Mudah-mudah ini bisa

Maret 2012 KONSTITUSI 71


AKSI

diselenggarakan bersama-sama dengan tetapi jika hal demikian yang dibutuhkan.  Addin mengatakan bahwa PB PMII
pihak MK,” ujar Addin. Sedangkan untuk yang lain belum ingin bekerja sama dengan MK sebagai
Menanggapi keinginan tersebut, mempunyai gambaran. “Sehingga semua lembaga negara resmi, karena MK masih
Mahfud MD mengatakan bahwa dia senang orang yang mengajukan surat ke sini dipandang mempunyai kredibilitas, dan
PMII bicara tentang hukum dan konstitusi. akan diberi tahu. Jadi sayang sekali, kami tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
Hal tersebut dikarenakan dahulu MK telah sebenarnya juga senang acara-acara seperti lembaga negara ini masih cukup tinggi,
mempunyai program dan anggaran untuk itu,” urainya. serta berharap juga kepercayaan tersebut
mendukung kegiatan sosialisasi hukum dan   Setelah pertemuan tersebut, Addin bisa dipertahankan.
konstitusi, bahkan pada tahun 2012 MK menjelaskan kegiatan ini diadakan karena  “Satu hal, MK tidak boleh terkooptasi
sudah menganggarkan program tersebut. PMII basis massanya ada dikampus- oleh kepentingan politik apapun. Di tengah
“Namun oleh negara, anggaran tersebut kampus, maka kewajiban organisasi terjadinya krisis kepercayaan masyarakat
dipotong, sehingga kami memprioritaskan mahasiswa yang banyak beranggotakan terhadap institusi hukum kita. “Mudah-
masalah persidangan,” ucap Mahfud. dari keluarga  Nahdlatul Ulama  ini mudahan MK bisa memberi inspirasi
Sehingga MK tidak bisa memberikan berkewajiban membuat kerangka bersama terhadap institusi hukum lain, termasuk
bantuan dalam bentuk apapun. dalam membangun kesadaran konstitusi kepolisian dan kejaksaan, juga termasuk
  Akan tetapi, sambung Mahfud, dan penguatan ideologi bangsa, terutama KPK itu sendiri,” harap Ketua Umum ini
mungkin MK bisa bekerja sama dengan bagi kader-kader PMII yang kuliah jurusan usai pertemuan dengan mantan Menteri
mengirimkan pembicara yang kompeten, hukum se-Indonesia. Pertahanan RI era Gus Dur ini. (Shohibul
Umam)

Para Pegawai MK Dalami Fotografi


D
alam rangka memberikan
dasar-dasar fotografi
yang baik terhadap para
pegawai, Kepaniteraan dan
Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi
menyelenggarakan kegiatan  in house
training  bertema “How to Make a Good
Photo Documentation”. Untuk mewujudkan
maksud dan tujuan tersebut, Sabtu (17/3),
MK mengundang narasumber yaitu Kepala
Sekolah dan Pengajar Fotoplus School, Ni
Made Tuti Marhaeni.
Acara tersebut berlangsung di lantai
4, Gedung MK, dan diikuti sekitar 19
pegawai, yang terdiri atas para sekretaris
hakim konstitusi, protokol, pranata humas,
dan sejumlah pegawai lainnya yang ada di
lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat
Jenderal MK. 
Mengawali materinya, pengajar
Fotoplus School   itu mengatakan bahwa Humas MK/GANIE

kualitas hasil dari foto ditentukan oleh Para pegawai MK sedang belajar fotografi.
3 unsur, di antaranya isi foto, teknik
pengambilan gambar, dan penyajian. Kalau jelas. Sehingga tidak bisa dicerna oleh bagus adalah bisa menghasilkan pesan
berbicara tentang isi foto, menurutnya, pemirsanya,”tutur Tuti. yang jelas,   dan teknik yang baik. “Foto
fotografer harus mengetahui bagaimana Sementara dalam teknik yang digarap dengan baik, tetapi didesain
mendapatkan foto yang baik, dan yang pengambilan gambar, lanjut Tuti, meliputi asal-asalan, maka hasilnya akan tidak
mempunyai pesan yang jelas dan mudah format foto, komposisi, sudut pengambilan menarik. Kalau fotonya jelek, sayang
dicerna oleh orang lain. “Sebaliknya, gambar, pencahayaan, ketajaman gambar, kan. Jangan terjadi seperti itu, dan jangan
foto yang kurang baik adalah foto yang dan momen puncak. Kemudian, kata dia, pula menyimpan lama-lama foto ini (foto
mempunyai pesan yang kurang atau tidak adalah penyajiannya dimana foto yang jelek) dalam  hardisk,” tambah pimpinan

72 KONSTITUSI Maret 2012


AKSI

perusahaan dan senior editor Majalah Foto mengenali dengan baik kamera yang mengetahu layout ruangan secara pasti,
Digital itu kepada para pegawai. akan digunakannya, fotografer harus juga dan kondisi kesehatan harus fit supaya bisa
Lebih dari itu, Tuti juga berpesan mempunyai ilmu fotografi yang memadai, mengambil foto dengan baik.
kepada para fotografer. Kalau ingin dan dia juga harus banyak memotret, Setelah pembekalan materi yang
mendapatkan foto yang baik dan serta banyak melihat foto yang bagus. dimulai sekitar Pukul 09.00-12.00,
bermakna, harus berani mendekat dan Selanjutnya, kata dia, membaca buku narasumber mengajak para peserta untuk
jangan sampai objek foto merasa terganggu atau majalah fotografi, dan mempunyai praktek atau melakukan secara langsung
akan keberadaan anda. “Berani mendekati banyak teman fotografi, serta secara pemotretan, dengan harapan para peserta,
objek, dan jangan sampai aktivitas kita teratur mengikuti pelatihan fotografi di samping mengetahui secara teori, juga
menarik perhatian objek. Akibatnya dia harus diikuti pula oleh para fotografer. mengetahui secara langsung bagaimana
(fotografer) itu akan kehilangan momen Tak kalah pentingnya, lanjut Tuti,   saat memotret dengan baik obyek-obyek
yang menarik,” jelasnya. Tetapi kalau meliput fotografer harus memastikan yang ada di tempat pemotretan. Tempat
bisa mendekati tanpa mengganggu objek, semua peralatan bekerja dengan baik, pemotretan mulai dari ruang sidang
lanjut dia, foto ini akan tampil natural. datang lebih awal sebelum acara dimulai, dan sekitarnya sampai di depan gedung
Selain itu, Tuti juga memberi mengetahui jadwal acara secara rinci, dan MK.(Shohibul Umam)
informasi cara mendapatkan foto yang mengetahui orang-orang penting dalam
baik. Menurutnya, fotografer harus bisa acara tersebut, serta fotografer harus

Kunjungan ke MK Selama Maret 2012


S
istem kelembagaan negara
Indonesia saat ini menganut
sistem kelembagaan negara yang
setara, semua lembaga negara
sama kedudukannnya, baik lembaga
yang melaksanakan kekuasaan eksekutif,
kekuasaan legislatif maupun kekuasaan
yudikatif.
“Presiden dan wakil presiden
melaksanakan kekuasaan eksekutif,
DPR melaksanakan kekuasaan legislatif,
sedangkan MK dan MA yang melaksanakan
kekuasaan yudikatif,” ujar Muhidin,
Kepala Bagian Persidangan Mahkamah
Konstitusi (MK) saat menerima kunjungan
para pelajar SMP Islam Al-Izhar, Pondok
Labu, Jakarta Selatan pada Senin (26/3)
Humas MK/GANIE
pagi. Muhidin, Kepala Bagian Persidangan MK sedang memberikan materi saat kunjungan para pelajar
Lebih lanjut, Muhidin menerangkan, SMP Islam Al-Izhar, Pondok Labu, Jakarta Selatan pada Senin (26/3) melakukan kunjungan ke MK.
perubahan atau amandemen UUD
1945 tidak bisa terlepas dari tuntutan Dikatakan Muhidin lagi, ‘kedaulatan Yogyakarta, Senin (5/3), mengunjungi
Reformasi 1998 yang menghendaki antara berada di tangan rakyat’ memiliki Mahkamah Konstitusi (MK). Mahasiswa
lain perubahan UUD 1945. Salah satu makna sebagai demokrasi. Sedangkan yang berjumlah puluhan tersebut
perubahan mendasar dari UUD 1945 yaitu ‘dilaksanakan menurut UU’ diartikan bermaksud belajar tentang sejarah dan
mengenai kedaulatan berada di tangan sebagai konstitusi. Dengan demikian, kewenangan, serta kewajiban yang
rakyat dan dilaksanakan menurut UUD. demokrasi Indonesia harus demokrasi dimiliki oleh MK. Peneliti pada Ketua
Demikian bunyi Pasal 1 ayat (2) UUD konstitusional. “Demokrasi yang MK, Abdul Ghoffar, menerima langsung
1945. berlandaskan hukum tertinggi,” tandas rombongan di Ruang Konferensi Pers, lt
“Sebelum perubahan UUD 1945 Muhidin. 4, Gedung MK.
disebutkan bahwa kedaulatan berada
Mahasiswa Magister Hukum UGM Dalam kesempatan tersebut, Ghoffar
di tangan rakyat dan dilaksanakan
Kunjungi MK menjelaskan secara mendalam   tentang
sepenuhnya oleh MPR,” kata Muhidin
Mahasiswa Magister Hukum sejarah dan kewenangan MK, termasuk
yang didampingi moderator Otong Jaelani
Universitas Gadjah Mada (UGM), bagaimana original intent dari kewenangan
Ketua Syiar Islam SMP Islam Al-Izhar.

Maret 2012 KONSTITUSI 73


AKSI

12 tahun dan dijatuhi hukuman, maka ia


bisa mengajukan upaya hukum yang lebih
tinggi,” terangnya.
Selain pertanyaan-pertanyaan
substansi, para peserta juga menanyakan
hal-hal lain, misalnya bagaimana mencari
informasi tentang MK, mendapatkan
buku, majalah, jurnal tentang MK.
Kemudian, bagaimana menjalin kerja
sama dengan MK, termasuk bagiamana
prosedur mengundang Ketua MK untuk
menjadi narasumber dalam kegiatan yang
dilakukan di kampus mereka.
Mengenal MK Lebih Jauh, Guru
MGMP PKn Bantul Kunjungi MK
Sekitar 40 orang guru mengunjungi
Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat
(16/3). Rombongan guru yang tergabung
Humas MK/GANIE dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) Pendidikan Kewarganegaraan
Salah satu dosen pembimbing Mahasiswa Magister Hukum UGM ketika melakukan kunjungan ke MK pada
se-Kabupaten Bantul Yogyakarta itu datang
Senin (5/3)
khusus ke MK untuk belajar lebih jauh dan
tersebut. Namun karena yang dihadapi perbuatan asusila,” katanya. mendalam tentang MK. Atas kunjungan
adalah mahasiswa Magister Hukum, Johan Sirait, menanyakan hal yang ini diterima dan diberikan materi oleh Staf
maka Ghoffar lebih banyak membuka sesi berbeda. Dalam kesempatan tersebut Ketua MK yang juga Peneliti MK, Fajar
tanya jawab. “Saya tidak ingin  nguyai ia menanyakan tentang putusan MK Laksono.
segoro  atau menggarami lautan. Saya terkait usia anak yang bisa dimintai “Kita sebaiknya berdiskusi saja ya,
persilahkan untuk menanyakan berbagai pertanggungjawaban pidana yakni 12 sebab saya pasti tidak lebih tahu dibanding
hal terkait dengan MK,” pintanya. tahun. “Sebelum MK memutus, UU Bapak dan Ibu,” ujar Fajar merendah
Atas permintaan Ghoffar tersebut, Pengadilan Anak  mengatur usia minimal ketika memulai paparan materinya.
para peserta langsung mengacungkan 8 tahun, apa yang mendasari putusan Fajar kemudian menjelaskan
tangan. Puluhan peserta meminta itu,” tanyanya. Selain itu, Johan juga bahwa MK merupakan salah satu pelaku
kesempatan untuk menanyakan berbagai menanyakan apa yang dilakukan oleh kekuasaan kehakiman tertinggi di
macam hal seputar MK. Adalah Januar MK jika ada penegak hukum yang tidak Indonesia. Dikatakan “salah satu” karena
Sihotang yang mendapat kesempatan melaksanakan putusan tersebut. ada satu lembaga lagi yang menjadi pelaku
pertama untuk mengajukan pertanyaan. Menanggapi pertanyaan tersebut, pelaksana kehakiman di Indonesia, yaitu
Dalam kesempatan tersebut, ia mengajukan Ghoffar kembali menyampaikan bahwa Mahkamah Agung (MA). Baik MK maupun
pertanyaan seputar putusan MK tentang ia tidak mempunyai kewenangan untuk MA memiliki posisi sejajar dalam hierarki 
perlindungan anak di luar perkawinan. mengomentari isi putusan atau sebab ketatanegaraan di Indonesia. Kesetaraan
Menjawab pertanyaan tersebut, musabab MK mengeluarkan putusan itu sejalan dengan berlakunya paradigma
Ghoffar mengatakan bahwa ia tidak seperti itu. Tetapi Ghoffar memberi hierarki kekuasaan secara fungsional
mempunyai kewenangan untuk gambaran bahwa di luar negeri juga horizontal. Artinya, kalau dulu lembaga
menjelaskan isi putusan. Tetapi mayoritas menerapkan batasan usia 12 negara dibedakan menjadi lembaga
menurutnya, dengan adanya putusan MK tahun. “Batasan itu juga harus dibaca dari tertinggi negara, lembaga tinggi negara,
ini maka anak-anak yang lahir di luar sudut kecerdasan emosional, mental, dan dan lembaga negara, sekarang paradigma
perkawinan menjadi terlindungi. Anak- intelektual yang stabil sesuai psikologi itu diubah menjadi fungsional horizontal.
anak di luar perkawinan, kata Ghoffar, anak,” terang Ghoffar.   Pembedaan lembaga negara saat ini telah
sebelum putusan MK  hanya mempunyai Sementara terkait pertanyaan dibedakan menurut fungsinya.
hubungan perdata dengan garis Ibu. mengenai upaya MK untuk menegakkan Meski sama-sama pelaku di puncak
Sementara dengan ayahnya, ia tidak ada. putusan MK tersebut, menurut Ghoffar, kekuasaan kehakiman Indonesia, MA
“Bisa kita bayangkan, betapa enaknya MK tidak mempunyai lembaga dan MK memiliki perbedaan mendasar.
pihak laki-laki tanpa dibebani tanggung eksekutorial. Menurutnya, “lembaga Fajar menjelaskan bahwa MK menangani
jawab dari perbuatannya. Makanya dengan eksekutorial” MK adalah pihak yang perkara yang terkait dengan konstitusi
adanya putusan ini diharapkan kaum lelaki diuntungkan dengan putusan tersebut. atau dengan kata lain mengadili norma
berpikir dua kali sebelum melakukan “Jadi, kalau ada terdakwa di bawah usia atau aturan. Sedangkan MA mengadili

74 KONSTITUSI Maret 2012


Para guru MGMP PKn Bantul
mengunjungi MK pada Jumat
(16/3)

Humas MK/GANIE

orang yang melakukan suatu perbuatan “Hanya kewenangan  judicial sejak Reformasi 1998 bergulir nampaknya
yang diduga melanggar hukum. “MA itu review  itulah yang ditemukan di setiap ada gelora yang mengendur terkait
bisa memenjarakan orang karena MA MK di dunia, termasuk MK Indonesia implementasi dari nilai-nilai Pancasila.
menyelesaikan sengketa antar personal yang merupakan MK ke-78 di seluruh “Karena Reformasi 1998 ternyata
atau antar lembaga sedangkan MK tidak dunia. Sedangkan seperti memutus membuka peluang demokratisasi dari
bisa memenjarakan orang karena yang sengketa kewenangan antar lembaga rezim yang dianggap otoritarian kemudian
diadili adalah norma,” jelas Fajar. negara dan sengketa Pemilukada itu hanya menuju ke demokrasi. Kita berada dalam
Fajar juga menjelaskan bahwa variasi, tidak semua MK di dunia punya masa transisi,” jelas Fajar.
fungsi hierarki perundangan di Indonesia kewenangan itu,” terang Fajar. Bangsa Indonesia yang mengalami
memunculkan kebutuhan akan  judicial masa transisi, lanjut Fajar, secara teoritis
Pancasila Bahasan Utama Pertemuan
review. Pasalnya, suatu peraturan bisa dianggap menyimpang dan tidak sesuai
MK-Mahasiwa IKIP Bojonegoro
perundangan tidak boleh bertentangan dengan tesis Samuel Huntington yang
Segenap mahasiswa IKIP PGRI
dengan peraturan perundangan yang mengatakan bahwa masa transisi itu tidak
Bojonegoro  berkunjung ke Mahkamah
posisinya lebih di atas. Dan MK hadir boleh terlalu panjang waktunya.“Masa
Konstitusi (MK), Selasa (20/3) pagi.
untuk memenuhi kebutuhan  judicial transisi itu seharusnya hanya menjadi
Kedatangan mereka yang diterima Peneliti
review  itu yang memang menjadi salah masa antara. Kalau masa transisi terlalu
MK, Fajar Laksono Soeroso, bertujuan
satu kewenangan MK. Meski begitu, MK panjang, sebenarnya sudah menyalahi
mempelajari lebih jauh mengenai “Esensi
tidak hanya memiliki satu kewenangan itu ‘kodrat’. Kata Samuel Huntington, masa
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perspektif
saja, melainkan ada empat kewenangan transisi itu selesai setelah dua kali pemilu.
Pembangunan Hukum dan Ekonomi”.
dan satu kewajiban. Kewenangan MK Kenyataannya, negara kita sudah dua
“Kalau kita lihat akhir-akhir ini
tersebut, yaitu mengadili pada tingkat kali menyelenggarakan pemilu, tetapi
bangsa kita mengalami krisis wawasan
pertama dan terakhir yang putusannya belum bisa dikatakan sebagai negara yang
kebangsaan, sebagai negara yang
bersifat final untuk  menguji UU terhadap demokrasinya terkonsolidasi. Saat ini
berdasarkan Pancasila. Kami merasa,
UUD 1945, memutuskan sengketa negara kita masih mengalami masa transisi
bangsa kita belum sepenuhnya memahami
kewenangan lembaga negara yang yang berkepanjangan,” urai Fajar.
nilai-nilai Pancasila. Misalnya mengenai
kewenangannya diberikan oleh UUD Dikatakan Fajar lagi, masa transisi
toleransi beragama, menanamkan rasa
1945, memutuskan pembubaran Parpol, membuka ruang demokratisasi yang
kemanusiaan terhadap sesama dan
memutuskan perselisihan hasil pemilu, dan sangat luas. Seiring dengan itu ada euforia
sebagainya,” kata Heru Ismaya sebagai
satu kewajiban untuk memberikan putusan di kalangan masyarakat kita saat terjadi
pimpinan rombongan IKIP PGRI
terhadap pendapat DPR mengenai dugaan Reformasi 1998, dari situasi yang terkekang
Bojonegoro.
pelanggaran hukum yang dilakukan menuju masa kebebasan berdemokrasi.
Membuka pertemuan dengan para
presiden dan wakil presiden menurut “Euforia itulah yang kemudian, dalam
mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro, Fajar
UUD 1945.  mengaplikasikan demokrasi kadang-
Laksono Soeroso mengungkapkan bahwa

Maret 2012 KONSTITUSI 75


AKSI

Humas MK/GANIE

Pelajar SMAN 5 Tangerang Belajar Soal Konstitusi dan MK

kadang justru melampaui dari demokrasi kali ini, para siswa SMAN 5 Tangerang mengungkapkan wewenang MK lainnya
itu sendiri. Kebebasan itu dianggap bertandang ke MK, yang diterima yakni memutus perselisihan hasil Pemilihan
sebagai kebebasan yang tidak terbatas. langsung oleh Kepala Bagian Persidangan Umum, yang mencakup Pemilihan
Padahal nilai-nilai Pancasila memberi MK Muhidin, Rabu (21/3) di Aula MK.  Presiden/Wakil Presiden, Pemilihan
pedoman, panduan kepada kita bagaimana Dalam pertemuan itu, Muhidin antara Legislatif (DPR, DPRD, DPD), serta
berdemokrasi,” imbuh Fajar. lain menjelaskan empat wewenang dan satu Pemilihan Umum Kepala Daerah/Wakil
Lebih lanjut Fajar memaparkan kewajiban yang dimiliki MK. Dijelaskan Kepala Daerah (Pemilukada). “Selain
empat kaidah dalam kehidupan bernegara Muhidin, wewenang utama dari MK adalah itu ada ciri khas MK, yaitu kewajiban
dan berbangsa, menurut Ketua MK Mahfud melakukan  judicial review  atau menguji MK memberikan putusan atas pendapat
MD. Kaidah  pertama, dalam negara UU terhadap UUD 1945. Selain melakukan DPR  mengenai dugaan pelanggaran oleh
persatuan dan kesatuan ini, pemerintah pengujian UU, lanjut Muhidin, Mahkamah Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut
tidak boleh membuat kebijakan yang Konstitusi juga berwenang memutus UUD,” ucap Muhidin.
berpotensi memecah atau merusak ideologi Sengketa Kewenangan lembaga Negara Kewajiban MK tersebut
maupun teritori. Kaidah kedua, perlu ada (SKLN). Belakangan, MK sedang menangani sebagaimana tercantum dalam Pasal 24C
keseimbangan antara demokrasi dengan sejumlah SKLN.   Di samping itu, MK Ayat (2) UUD 1945, sama dengan Pasal
nomokrasi. Selanjutnya, kaidah ketiga berwenang memutuskan pembubaran partai 10 ayat (2) UU No. 24/2003 tentang
adalah seluruh kebijakan harus mengarah politik. “Meskipun dalam praktiknya, jarang Mahkamah Konstitusi. Lebih lanjut
kepada penegakan keadilan, di antaranya sekali ada partai politik mau membubarkan Muhidin menerangkan sembilan hakim
berpihak pada kaum lemah.  Sedangkan diri secara ikhlas,” kata Muhidin. konstitusi yang meliputi Ketua MK
kaidah keempat adalah terbinanya toleransi Dalam Pasal 68 UU No.24/2003 (merangkap hakim konstitusi), Wakil
beragama.  tentang Mahkamah Konstitusi disebutkan Ketua MK (merangkap hakim konstitusi)
Pelajar SMAN 5 Tangerang Belajar mengenai pembubaran parpol, sebagai dan tujuh orang hakim honstitusi lainnya.
Soal Konstitusi dan MK pihak Pemohon adalah pemerintah. “Penunjukan sembilan hakim konstitusi itu
Mahkamah Konstitusi (MK) untuk Dengan demikian, meskipun memiliki terdiri atas, tiga dari pemerintah, tiga dari
kesekian kalinya menerima kunjungan kekuatan politik, pemerintah tidak bisa DPR dan tiga dari Mahkamah Agung,”
dari pihak-pihak yang ingin mengenal membubarkan parpol begitu saja kecuali imbuh Muhidin. (Nano Tresna Arfana/
lebih dekat dengan MK. Pada kesempatan melalui putusan MK. Muhidin juga Yusti Nurul Agustin/Shohibul Umam) 

76 KONSTITUSI Maret 2012


AKSI CAKRAWALA

Tribunal
Constitucional Peru

Proses Konstitusional
Tergantung Subyek Perkara
R
epublik Peru  (bahasa
Spanyol: Perú; bahasa Quechua,
bahasa Aymara: Piruw) adalah
sebuah negara di Amerika
Selatan bagian barat, berbatasan dengan
Ekuador dan Kolombia di utara, Brasil di
timur, Bolivia  di timur, tenggara dan
selatan, Chili  di selatan dan Samudra
Pasifik  di barat. Peru merupakan negara
yang kaya dalam budaya antropologi, dan
dikenal sebagai tempat lahir Kerajaan
Inca  yang beribu kota di Machu Picchu.

Tribunal Constitucional Peru


Tribunal Constitucional (dalam
bahasa Spanyol) Peru adalah badan
tertinggi yang menafsirkan dan mengawasi
konstitusionalitas. Tribunal adalah lembaga
yang bersifat otonom dan independen,
karena dalam menjalankan kekuasaannya
independen dan tunduk hanya dengan
UUD dan UU Organik No 28301. Ruang Sidang Mahkamah Konstitusi Peru
www.tc.gob.pe

Tribunal Constitucional dipercayakan


menjunjung tinggi prinsip supremasi Amparo, habeas data, dan tindakan 7. Proses Tindakan Populer (Popular
konstitusi, yaitu, sebagai penafsir tertinggi penegakan hukum. Selain itu, Tribunal Action)
konstitusi, menjaga bahwa hukum atau Constitucional Peru bertugas memahami
tindakan badan-badan negara tidak konflik yurisdiksi atau kekuasaan yang Proses Konstitusi tersebut
mengurangi ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh konstitusi, menurut hukum. diklasifikasikan dalam rangka merespon
diatur oleh Tribunal.  Kekuasaan Tribunal sesuai subyek masing-masing yang
adalah untuk memulihkan rasa hormat Proses Konstitusional diajukan. Ada tiga kelas untuk
terhadap Konstitusi dalam hak-hak umum mengklasifikannya:
Kitab Hukum Konstitusi Nomor 28237,
dan konstitusional pada khususnya. mengatur proses konstitusional yang diatur 1. Proses perlindungan hak.  Proses ini
Pengadilan terdiri dari tujuh anggota dalam Pasal 200 dan 202 ayat 3) dari berhubungan dengan perlindungan
yang dipilih oleh Kongres untuk jangka Konstitusi. Prosesnya sebagai berikut: hukum hak berikut: habeas corpus,
waktu lima tahun.  Tidak ada pemilihan 1. Proses Habeas Corpus Amparo, habeas data dan proses
kembali yang dilakukan dalam waktu 2. Amparo Proses kepatuhan (tindakan penegakan
segera/singkat. Tribunal Constitucional 3. Proses Data Habeas hukum).
Peru mengetahui, tanpa banding, 4. Proses Kepatuhan 2. Proses Pengawasan Aturan. Proses
tindakan inkonstitusionalitas. Selain itu, 5. Proses Inkonstitusional ini dirancang untuk melindungi
Tribunal menjadi penentu akhir dan 6. Proses Konflik Yurisdiksi atau secara hukum keunggulan Konstitusi
final keputusan menolak habeas corpus, Kekuasaan terhadap undang-undang atau peraturan

Maret 2012 KONSTITUSI 77


CAKRAWALA

Ernesto Julio Álvarez Oscar Urviola Hani; Juan Francisco Vergara Carlos Mesía Ramírez
Miranda Gotelli

dengan kekuatan hukum, dalam hal


proses konstitusional, dan keutamaan
Konstitusi dan hukum dibandingkan
dengan hierarki standar lain di bawah
hukum, terutama jika ada proses class
action.  Dalam kedua proses adalah
hirarki norma (prinsip hierarki norma) Ricardo Beaumont Fernando Alberto Calle Gerardo Eto Cruz;
dari sistem hukum Peru. Callirgos Hayen

3. Proses Konflik Yurisdiksi. Hal ini Para Hakim Mahkamah Konstitusi Peru
bertujuan untuk melindungi kekuatan
Konstitusi dan undang-undang organik
dikaitkan dengan cabang pemerintahan,
badan-badan konstitusional dan
pemerintah regional dan lokal
(kota). Hal ini hanya dapat dimengerti
dalam proses konflik konstitusional
atau otoritas.
Web Mahkamah Konstitusi Ukraina
Tu j u a n p e n t i n g d a r i p r o s e s
konstitusional adalah untuk menjamin
supremasi Konstitusi dan bagian dari
pelatihan yang efektif mengenai hak
konstitusional warga negara Peru.
(Yazid)

Struktur Organisasi

Senior Officials of the


Constitutional Court

Dr. Francisco Morales Saravia


Secretary General

Dr. Victor Andres Cardenas Alzamora


Secretary Rapporteur

Dr. Carolina Bed Channels


General Coordinator of Staff of

General Director of Administration


Econ. Rodolfo Albán Guevara
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Peru
http://www.tc.gob.pe

78 KONSTITUSI Maret 2012


Ragam Tokoh

Rieke Diah Pitaloka


Sahkan Pasal 6A UU APBN-P 2012,
DPR Langgar Konstitusi
A
nggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka
bereaksi pasca putusan sidang paripurna DPR RI terkait kenaikan
BBM. Rieke yang sempat mendapat aksi teror dari orang tidak dikenal
menegaskan opsi dalam paripurna yang ditawarkan Ketua DPR RI,
Marzuki Alie sudah menggiring dewan pada pelanggaran terhadap konstitusi.
“Pasal 7 ayat 6 Undang-Undang (UU) APBN-P 2012 yang berbunyi
‘harga jual BBM bersubsidi tidak mengalami kenaikan’ sudah menjadi
UU, artinya itu tidak boleh di-voting lagi,” ujar Rieke, Sabtu (30/3).
Rieke yang merupakan lulusan Jurusan Sastra Belanda
Universitas Indonesia (UI) itu berpendapat, pemaksaan terhadap opsi
tersebut dapat diartikan bahwa DPR telah melanggar UU. “Hal
yang lebih fatal, adalah tambahan Pasal 6A yang berbunyi
‘Dalam hal harga rata-rata minyak mentah Indonesia
(ICP) mencapai 15 persen, pemerintah boleh menaikkan
harga BBM enam bulan ke depan. Artinya, harga
BBM diserahkan pada mekanisme pasar,” paparnya.
Padahal, lanjut Rieke, berdasarkan keputusan
Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap pasal 28 UU
Migas, harga BBM tidak boleh diserahkan pada
mekanisme pasar. “Dengan demikian, adanya opsi Pasal
6A tersebut telah membuat DPR melanggar konstitusi
dan UU Migas,” tegasnya. (Antara/ROL/Yusti)

Aung San Suu Kyi


Ada Kejanggalan Menjelang Pemilu Myanmar
P
emimpin pro demokrasi Burma atau Myanmar, Aung San Suu Kyi mengatakan ada kejanggalan
menjelang pemilihan umum Myanmar yang sejatinya akan diselenggara­­kan, Minggu (1/4).
Wanita yang akrab disapa Suu Kyi itu mengatakan kampanye pemilihan umum tidak bisa
disebut “bebas dan adil”. Meski begitu, Suu Kyi menegaskan bahwa ia akan tetap maju dan
tidak merasa menyesal ambil bagian dalam Pemilu Myanmar kali ini.
Pemimpin National League for Democracy (NLD) atau Partai Liga Nasional Demokrasi
itu dalam keterangan persnya mengatakan kejanggalan yang dikatakannya sudah melampaui
apa yang dapat diterima sebagai pemilu yang demokratis. Kejanggalan tersebut di antaranya
adalah munculnya ratusan nama orang yang telah meninggal dalam daftar pemilih di daerah di
daerah pemilihan Kawhmu, tempat Suu Kyi mencalonkan diri. Padahal, di daerah pemilihan yang
sama ada 1.300 orang yang berhak untuk memilih justru tidak terdaftar. “Saya pikir kita tidak bisa
menganggapnya benar-benar pemilu yang adil dan bebas jika kita melihat yang terjadi di sini selama
beberapa bulan terakhir,” ujar Suu Kyi dalam sebuah konferensi pers sebelum Pemilu digelar.
Meski begitu, Suu Kyi mengaku tidak gentar untuk mengikuti Pemilu Myanmar.
“Tetapi kami tetap maju karena ini adalah hal yang diinginkan warga kami. Kami tidak
menyesal ikut ambil bagian,” ujar Suu Kyi dalam siaran persnya seperti yang dilansir
BBC Indonesia.
Suu Kyi yang baru usai menjalani penahanan rumah selama 22 tahun, diyakini
oleh banyak pengamat bakal memenangi kursi parlemen yang didominasi militer
dan sekutu mereka. (Yusti/Kompas.com/BBCIndonesia)

Maret 2012 KONSTITUSI 79


konstitusiana

Gaya Cak Nun


Berkelakar di
Persidangan

S
idang uji materi Undang-Undang Penodaan Agama di
Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat 12 Maret 2010,
diramaikan dengan kehadiran budayawan Emha Ainun
Nadjib selaku Ahli. “Saya dituduh sebagai Ahli, ini
kesalahan serius dari MK. Tapi Pak Mahfud yang minta saya.
Karena beliau orang Madura, saya agak takut sama orang
Humas MK/Kencana
Madura,” ucap pria yang akrab disapa Cak Nun. Pengunjung
sidang pun tertawa mendengar Cak Nun melontarkan canda
terhadap Ketua MK Mahfud MD.
Humor Cak Nun terus mengalir, saat ia bertutur soal Bidadari ‘Menyihir’
masyarakat yang mempermasalahkan identitas. “Ada orang
kecelakaan, sebelum ditolong ditanya dulu, Islam atau bukan? Hakim Konstitusi

D
Kalau Islam, NU (Nahdlatul Ulama) apa Muhammadiyah? Lalu
NU Madura atau bukan? NU PKB atau PPP? Sampai orang itu ua penari wanita didatangkan khusus ke ruang sidang
malah enggak ditolong dan meninggal,” tuturnya disambut tawa MK. Pakaian yang dikenakan bagi sebagian orang
pendengarnya. bisa dianggap sedikit seronok. Kedua wanita muda
Ia lantas menyebut dirinya tak keberatan disebut kafir. “Saya pun terlihat santai meliuk-liukan tubuhnya yang
disebut kafir malah alhamdulillah, sama seperti sekolah enggak seksi. Tarian yang dipertunjukkan bernama Tumatenden berasal
lulus-lulus, jadi belajar terus. Saya belum berani menyebut diri dari Minahasa, Sulawesi Utara. Ceritanya, mirip kisah Jaka
muslim, apalagi bilang saya ngganteng,” candanya lagi. Tarub. Sembilan orang bidadari turun dari kahyangan, mandi di
Cak Nun menyatakan materi yang diuji sudah tak tepat karena danau sambil melepaskan selendangnya. Lalu, datang seorang
menyakiti umat, namun jika dicabut pun ia khawatir masyarakat pemuda yang mengambil selendang salah satu bidadari itu.
justru bakal bentrok lagi. Ia meminta para pemangku kepentingan Akibatnya, bidadari itu tak bisa kembali ke kahyangan. Bidadari
berdialog untuk menyusun aturan yang lebih sempurna. yang tertinggal itu adalah Puteri Tumatenden.
Dia berharap Mahfud bisa turut serta dalam dialog itu. Cerita itu sangat jelas ditunjuk kan oleh gerakan tari kedua
“Pak Mahfud ini paling ahli, kalau orang Jombang pasti enggak penari itu yang berlangsung sekitar 15 menit. Sembilan hakim
berani, tapi karena dia orang Madura, dia berani,” pungkasnya. konstitusi seakan tersihir dengan setiap gerakan tari itu yang
(Nano Tresna Arfana/seperti dilansir dari www.tempointeraktif. ditunjukan di ruang sidang MK, beberapa tahun lalu.  
com) Ketua MK Mahfud MD, Hakim Konstitusi Akil Mochtar
dan Maruarar Siahaan terlihat berkonsentrasi memperhatikan
gerakan dua penari wanita yang dijadikan salah satu “barang
bukti” itu.  Para  pengunjung yang berasal dari kaum adam
juga ikut-ikutan tersihir melihat pertunjukan itu. “Wah bisa
batal puasa saya nih,” ujar salah seorang pengunjung sidang.
Tujuan dihadirkan para penari tersebut bahwa pornografi sesuai
pandangan yang melihatnya.
Tak semua mata fokus memandang gerakan penari itu.
Hakim Konstitusi M Alim yang sering berkomentar bak seorang
ustadz, lebih sibuk membaca serta membolak-balikkan berkas
perkara di hadapannya. Hakim Konstitusi Ahmad Sodiki pun
terlihat tak terlalu antusias memperhatikan tarian tersebut. Begitu
pertunjukan usai, Mahfud segera melontarkan pertanyaan kepada
Pemohon yang menghadirkan dua penari tersebut. “Yang mau
dijelaskan apa? Saya lihat Pak Wirawan Adnan sampai memotret
habis-habisan. Pak Assegaf juga,” canda Mahfud disambut gelak
tawa pengunjung sidang pengujian UU Pornografi. (Nano Tresna
Humas MK Arfana)

80 KONSTITUSI Maret 2012


PUSTAKA Klasik

Bung Hatta Menjawab Sekitar Proklamasi


Oleh Miftakhul Huda Redaktur
Majalah Konstitusi

Hatta, lebih banyak menggunakan warna


Judul : Sekitar Proklamasi 17 cita-cita pengarangnya daripada sesuai
Agustus 1945 kejadian-kejadian yang sebenarnya. Ia
Pengarang : Mohammad Hatta mengemukakan, “Dan disinilah terletak
Penerbit : Tintamas, Jakarta kewajiban dari pada ilmu sejarah untuk
Tahun : cet ke-4, 1982 memisahkan ‘wahrheit' dari 'dichttung'".
Jumlah : 66 halaman Tulisan yang dibantahnya mengenai
peran Soekarno-Hatta hanya bersedia
memproklamasikan kemerdekaan
1945, bahwa UUD 1945 berlaku. Indonesia setelah dipaksa para pemuda.
Proklamasi yang dikemukakan Soekarno Karena tidak menyetujui desakan, pada
dan Hatta atas nama bangsa Indonesia 16 Agustus Soekarno dan Hatta dibawa
tersebut oleh pemerintah RI dianggap ke Rengasdengklok dan disana dipaksa
melahirkan negara Indonesia sejak 17 menandatangani Proklamasi Kemerdekaan
Agustus 1945. tersebut. Tangsi Rengasdengklok tersebut
Dalam literatur hukum tata menurut Hatta yang sebenarnya adalah
negara, umumnya para ahli hukum tata asrama PETA dan pasukan jepang tidak
negara menulis peristiwa yang tidak berada disana. Sedangkan mengenai peran
menimbulkan kontroversi, dengan Sayuti Melik, bahwa dokumen yang asli

P
langsung kepada pokok persoalan: isi sudah menunjukkan tangan Bung Karno
eristiwa bersejarah yang Proklamasi. Sepengetahuan peresensi, sendiri, sedangkan patokan dan gaya
menimbulkan kontroversi hanya Hasan Zaini yang menulis panjang bahasa tidak sesuai “stijl” Sayuti Melik.
berkepanjangan adalah sekitar lebar peristiwa di sekitar Proklamasi dalam Secara tegas, buku-buku tersebut
sejarah Proklamasi 17 Agustus bukunya Pengantar Hukum Tata Negara ini karya Muhammad Dimyati Sejarah
1945. Proklamasi sendiri menandai Indonesia, terbit 1974, dengan bersumber Perjuangan Indonesia dan Adam Malik,
lahirnya negara Republik Indonesia, buku-buku Soekarno, Hatta, Adam Malik Riwayat Proklamasi 17 Agustus 1945.
sebuah revolusi yang melahirkan negara dan A. Subardjo. Kemudian surat Kabar Kedulatan
baru dan mengukuhkan konstitusi Rakyat yang menulis Rengasdengklok
yang telah dipersiapkan pendiri negara Membantah Dongeng tersebut, dan pernah ditulis bahwa naskah
(founding fathers) sebelumnya dalam Di tengah simpang siurnya peristiwa Proklamasi dilakukan dibawah todongan
Badan Penyelidik Usaha Persiapan bersejarah di sekitar Proklamasi, Hatta pistol pemuda yang dikutip C. Smit dalam
Kemerdekaan. dalam buku Sekitar Proklamasi membantah De Indonesische Quaestie (1952). Hatta
Dari sisi ilmu hukum tata negara, sejarah dalam buku-buku yang ditulis juga mengritik keadaan Orde Lama yang
perdebatan selama ini lebih persoalan oleh tokoh yang selama ini bersebrangan berusaha memperingati peristiwa tersebut.
mengenai kapan Indonesia sebagai dengan golongan tua, dimana Soekarno- Mengenai cara memproklamasikan
negara lahir dan makna Proklamasi Hatta sebagai tokoh utamanya dalam kemerdakaan inilah di dalam buku-buku
tersebut. A.G. Pringgodigdo menganggap stategi mencapai kemerdekaan. sering kita menyaksikan perbedaan tentang
negara Indonesia lahir pada 18 Agustus, Bagian awal buku ini menyampaikan peran Panitia Persiapan Kemerdekaan
sedangkan pendirian berbeda dikemukakan pembedaan tegas “dongeng” dan “realita”. Indonesia Merdeka, Hatta di buku ini
Muh Yamin dan Boedisoesetya yang Pembedaan ini penting karena menurut berusaha mengetengahkan bagaimana
menyatakan Proklamasi adalah norma Hatta, berkembang berbagai karangan Proklamasi harus ditetapkan oleh Panitia
dasar bagi segala tatanan hukum RI pada yang menurutnya tidak benar mengenai Persiapan Kemerdekaan Indonesia, karena
17 Agustus dan bukan lagi bersandarkan Proklamasi Indonesia Merdeka.“Tiap-tiap badan ini anggotananya dari berbagai
tatananan kolonial lagi. kejadian yang bersejarah sering diikuti penjuru dan mewakili penduduk Indonesia.
Wolhoff dalam Pengantar Ilmu oleh dongeng dan legenda,” kata Hatta. Sekalipun utusan-utusan diangkat Jepang,
Hukum Tata Negara Republik Indonesia, Menurutnya, dongeng tersebut tetapi suara mereka mewakili suara dan cita-
secara kurang jelas menyatakan kapan dikarenakan fantasi penulis tersebut, cita rakyat. Dengan ikutnya mereka maka
negara Indonesia lahir, tetapi ia justru kepentingan golongan atau untuk merupakan simbol persatuan Indonesia
menegaskan Konstitusi 1945 dianggap kepentingan kebesaran bangsa yang mau sebagai hal yang sangat penting dalam
berlaku sejak 19 Agustus 1945. Padahal dibangun. Jika gambaran masa lalu ditulis penyelenggaraan revoluasi nasional. Hatta
umumnya menyatakan sejak 18 Agustus dalam waktu sangat dekat, sambung mengatakan, “Rasa persatuan kedalam

Maret 2012 KONSTITUSI 81


PUSTAKA Klasik

itu lebih penting daripada pertimbangan tidak ada,” kata Soekarno yang dianggap masalah tersebut pada sidang PPKI esok
yuridis dari luar, apakah badan itu diangkat mengecilkan peran Hatta. harinya dan pesan Hatta agar bersabar dan
oleh Jepang atau tidak.” tidak terpengaruh propaganda Belanda.
Perbedaan prinsip juga dikatakannya Pencoretan Tujuh Kata Selain mengenai hal ini, hal yang
menghadapi masa depan. Hatta menulis, Hal penting yang dikemukakan Hatta menarik ditulis di buku ini mengenai
Jepang tidak perlu diperhitungkan karena tidak adalah mengenai pencoretan tujuh kata: kesokan paginya, 18 Agustus 1945,
berkuasa, sedangkan kembalinya kekuasaan “dengan kewajiban menjalankan syariat sebelum sidang PPKI, Hatta mengakui
Belanda untuk menjajah Indonesia menjadi Islam bagi pemeluk-pemeluknya” yang mengajak mengadakan pertemaun
pertimbangan utama. akhirnya disetujui dengan aklamasi dalam pendahuluan. Orang-orang tersebut yaitu:
Hatta memberikan perhatian sidang PPKI. Hatta mengemukakan peristiwa Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim,
mengenai janji Jepang untuk memerdekakan sebelum 18 Agustus yaitu diteleponya Hatta Mr. Kasman Singodimejo, dan Mr. Teuku
Indonesia, dengan peristiwa sejak 9 oleh Nisidjima, Pembantu Admiral Maeda Hasan dari Sumatera. Mereka setuju demi
Agustus dengan keberangkatan Soekarno, menanyakan dapatkan Hatta menerima mementingkan persatuan negara. Piagam
Hatta dan Radjiman ke Dalat, ke seorang opsir Kaigun (Angkatan Laut), Jakarta menurut Hatta tidak akan lenyanp
Singapura sampai kedatangannya kembali karena ia akan mengemukakan hal sangat dengan pencoretan tersebut. Dengan
ke Indonesia. Di bagian ini Hatta ingin penting bagi Indonesia. Opsir tersebut negara bersemboyan Bhineka Tunggal Ika,
menunjukkan bahwa kepastian mengenai dikemukakan Hatta datang sendiri yang maka hal-hal mengenai kepentingan umat
pengakuan Jepang akan kemerdekaan dan dia lupa namanya sebagai utusan Kaigun Islam dapat dimajukan dalam UU yang
menyerahkan sepenuhnya kepada Panitia memberitahukan sungguh-sungguh bahwa mengikat umat Islam. Yang menarik, Hatta
Persiapan Kemerdekaan Kemerdekaan wakil-wakil Protestan dan Katolik dalam mengemukakan bagaimana regulasi diatur
dimana mereka sebagai pemimpinya. daerah yang dikuasai Kaigun keberatan dengan negara berdasarkan, “Ketuhanan
Kemudian, mengenai peristiwa terhadap tujuh kata tersebut. Yang Maha Esa”.
Rengasdengklok yang kontroversial “Mereka mengakui, bahwa bagian Pertemuan yang menyetujui
diceritakan sejak kedatangan Soekarno- kalimat itu tidak mengikat mereka, hanya pencoretan tujuh kata ini juga disetujui
Hatta ke Indonesia, sampai kembalinya mengenai rakyat yang beragama Islam. sidang lengkap PPKI dengan suara bulat.
Soekarno-Hatta ke Jakarta dari Tetapi tercantumnya ketetapan seperti itu Sebelum sidan dibuka, Soekarno sebagai
Rengasdengklok. Di bagian-bagian ini didalam suatu dasar yang menjadi pokok Ketua mengumumkan penambahan
memang terdapat pertentangan antara Undang-Undang Dasar berarti mengadakan jumlah anggota PPKI enam orang lagi,
tokoh-tokoh tua berhadapan dengan diskriminasi terhadap golongan minorita. yang sebetulnya sembilan orang baru,
tokoh-tokoh muda, dimana sejak semula Jika “diskriminasi” itu ditetapkan juga, tetapi tiga orang menolak keanggotaannya
Hatta berpendirian kemerdekaan berada mereka lebih suka berdiri di luar Republik karena PPKI dianggap buatan Jepang
ditangan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia,” terang Hatta. yaitu mereka adalah: Sukarni, Chairul
dan Jepang sudah memutuskan mengakui Atas pernyataan itu disertai penjelasan Saleh dan Adam Malik. Selain itu, Hatta
kemerdekaan Indonesia. Sementara disisi mengenai sejarah perumusannya, bahwa menceritakan tentang hal-hal yang
lain, tokoh muda tidak mengehendaki Mr. Maramis yang ikut dalam Panitia diputuskan dalam sidang tersebut (18-19
kemerdekaan Indonesia atas hadiah Sembilan tidak keberatan dan opsir tersebut Agustus), kemudian desakan dari tokoh-
jepang dan jalan revolusioner adalah jalan mengemukakan beberapa hal: mungkin tokoh pemuda yang terlihat jelas kurang
yang ditempuhnya. Di bagian ini, banyak Mr. Maramis mengira kalimat tersebut disukai Hatta langkah-langkahnya.
fakta-fakta yang memperbesar peran para hanya mengikat 90% yang beragama Di dalam buku ini, terlihat peran
golongan tua dan memperkecil peran Islam, dan tidak rakyat yang beragama penting Hatta dalam Proklamasi,
pemuda, sehingga Hatta memberi judul lain, bukan merupakan diskrimasi, dan meskipun oleh penulis lain yang selama
“Fantasi Revolusi dan Rengasdengklok” Pembukaan bukan hal pokok dari pokok ini bersebrangan jalan, terutama para
Momen Proklamasi sendiri ditulis yang mengikat seluruh rakyat Indonesia. tokoh pemuda yang memiliki fakta-fakta
dengan fakta-fakta sejak kembalinya “Karena opsir angkatan laut Jepang yang berbeda sebagai pelaku sejarah.
Soekarno dan Hatta dari Rengasdengklok, itu sungguh-sungguh menyukai Indonesia Inilah pentingnya budaya tulis untuk
kesediaan Admiral Mayda untuk Merdeka yang bersatu sambil mengingatkan mendokumentasikan sejarah berdasarkan
meminjamkan rumahnya untuk sidang pula kepada semboyan yang selama ini kenyataan yang terjadi dan menghindari
Panitia Persiapan kemerdekaan, didengung-dengungkan “bersatu kita teguh hal-hal yang bersifat “dongeng” sesuai
perundingan dengan Mayor-Jenderal dan berpecah kita jatuh” perkataannya itu pesan Hatta. Tetapi kelemahan sejarah
Nisyimura dengan pelarangan rapat berpengaruh juga atas pandangan saya,” kata yang ditulis para pelaku sejarah pasti
dengan ketundukan Jepang kepada Sekutu Hatt yang membayangkan perjuangaannya akan menceritakan sejarah yang berpihak
dan dialog disekitarnya, peristiwa dan lebih dari 25 tahun untuk Indonesia Merdeka padanya, sehingga berbagai versi
tokoh di sekitar di rumah Mayeda dalam akan sia-sia untuk hal yang bisa diatasi. akan sangat penting memperkaya dan
menyusun teks proklamasi, dan pembacaan Kalau Indonesia pecah, pasti daerah luar memperjenih kebenaran sejarah.
teks Proklamasi dengan pertentangannya Jawa dan Sumatera akan dikuasai kembali
dengan kesaksian Soekarno. “Di dalam oleh Belanda dengan politik devide et
dua hari yang memecahkan uratsyaraf impera. Hatta kemudian menyampaikan
itu, maka peranan Hatta dalam sejarah kepada Opsir tersebut agar menyampaikan

82 KONSTITUSI Maret 2012


PUSTAKA

Sejarah Matinya Dewi Keadilan


Oleh Rita Triana Konstributor Majalah Konstitusi

"J
ika dahulu orang harus
mencari seorang hakim
yang korup dengan
lentera, sekarang ia harus
menggunakan lentera itu untuk mencari
hakim yang jujur." Demikian ungkapan
seorang hakim agung kepada Sebastian
Pompe, seorang peneliti Belanda,
beberapa tahun sebelum kejatuhan rezim
Orde Baru.
Wawancara itu merupakan bagian
pengumpulan data untuk disertasi doktor
lulusan Universitas Leiden Belanda itu.
Setelah dipresentasikan pada 1996, kajian
yang menggunakan pendekatan normatif
dan sosiologisitu kemudian dibukukan negara hukum sebagaimana tercantum
dengan judul The Indonesian Supreme Judul : Runtuhnya Institusi
dalam konstitusi. Pemilihan Ketua Mahkamah Agung
Court, A Study of Institutional Collaps Mahkamah Agung pertama pada hari
yang terbit pada 2005. Penulis : Sebastian Pompe
yang sama dengan pemilihan Presiden dan
Bagir Manan, Ketua Mahkamah Penerbit : Lembaga Kajian
Wakil Presiden Indonesia.
Agung saat itu, dalam kata pengantarnya dan Advokasi untuk
menulis, sebagai konsekuensi pendekatan Independensi Peradilan
Menempati Posisi Marjinal (LeIP), Jakarta, 698
normatif dan sosiologis tadi, temuan- Untuk pertama kalinya, jabatan halaman.
temuannya akan berwujud kenyataan- Ketua Mahkamah Agung dipegang oleh
kenyataan, baik yang menyenangkan Tahun : 2012
Kusumah Atmadja. Kusumah adalah satu
maupun tidak menyenangkan. Karena itu, dari 23 hakim senior –lulusan universitas--
ia menganjurkan agar semua itu diterima pada masa kolonial. Ia juga menjadi salah Mahkamah Agung, akibatnya para hakim
dengan ukuran keilmuan pula. seorang hakim yang diangkat menjadi menghadapi sikap diremehkan secara terus
Temuan-temuan yang diungkap anggota Badan Penyelidik Usaha- menerus.
Sebastian Pompe memang terbilang usaha Kemerdekaan Indonesia. Namun, Pompe juga mencatat parameter
mencengangkan. Dalam buku itu dalam perkembangannya, lembaga ini warisan sistem kolonial yang turut
ia menelusuri perjuangan lembaga diperlakukan tak lebih sebagai mesin menentukan kedudukan dan peran
peradilan untuk mempertahankan, bahkan pendukung kekuasaan. peradilan di Indonesia selama lebih dari
memperoleh kembali otonominya dari Indikasi itu terlihat antara lain pada lima dekade. Parameter pertama, tidak
intervensi politik. Perjuangan jatuh bangun insiden 1951. Ketika itu, Ketua Mahkamah adanya perimbangan kekuasaan karena
itu terentang setengah abad, terhitung Agung Kusumah Atmadja diundang dalam sistem konstitusional yang dicangkokkan
sejak akhir masa kolonial Belanda sebuah jamuan resmi kenegaraan. Namun, dari Eropa menghendaki pemisahan
hingga menjelang kejatuhan rezin Orde setibanya di tempat jamuan, ia murka kekuasaan. Dalam sistem trias politica
Baru. Dengan rinci Sebastian Pompe karena tidak diberi tempat duduk sesuai pengadilan tidak memiliki hak untuk
memaparkan sejarah lembaga peradilan dan jabatannya, yakni di sebelah presiden. Ia menguji undang-undang (contitutional
kekuasaan-kekuasaan yang berpengaruh mengancam akan meninggalkan jamuan review).
di sekitarnya. Pompe juga mengungkap apabila tidak diberi tempat yang sesuai Negara kolonial, menurut parameter
bagaimana Ketua Mahkamah Agung dan dengan martabatnya. kedua, juga cenderung mengizinkan
Menteri Kehakiman menjadi tokoh sentral Bagi Pompe, insiden tersebut eksekutif mempertahankan banyak
dalam perjuangan memperoleh, atau malah memperlihatkan bagaimana seorang Ketua hak prerogatif di luar kontrol yuidisial.
mengikis independensi peradilan. Mahkamah Agung harus memperjuangkan Parameter ketiga adalah sistem rekrutmen
Pada mula sejarah kemerdekaan sendiri agar jabatannya dihormati. Karena kehakiman yang tertutup menurut sistem
Indonesia, lembaga peradilan dibentuk para pemimpin politik tidak menerima civil law. Akibatnya, pengadilan cenderung
sebagai simbol dipenuhinya unsur-unsur begitu saja kedudukan dan peran bersimpati pada negara ketimbang rakyat.

Maret 2012 KONSTITUSI 83


PUSTAKA

Terakhir, Mahkamah Agung kolonial sistem peradilan Indonesia diteror. Upaya Putusan itu mengundang reaksi keras
(Hooggerechtshof) bekerja di lingkungan campur tangan kekuasaan politik itu tampak penguasa. Untungnya, majelis hakim
yang menguntungkan eksekutif daripada ketika Mahkamah Agung memutus kasus yang mengadili tidak dicelakai. Bagi
yudikatif karena alasan-alasan terkait percobaan kudeta pada 1946 yang dikenal para hakim, keselamatan majelsi hakim
doktrin konstitusional, kepentingan dengan perkara Soedarsono. Percobaan itu menandakan bahwa sekalipun sempit,
kolonial, dan cara pandang yudisial. kudeta itu gagal. Ada dugaan Soekarno namun ruang independen itu masih ada.
Pompe membagi sejarah lembaga menekan Mahkamah Agung agar bersikap Ada juga hakim Suparni yang
peradilan di Indonesia dalam beberapa lunak karena sebagian terdakwa itu adalah berani membantah Presiden Sokarno.
periode. Pertama, selama 20 tahun Indonesia orang dekat Soekarno. Namun, Kusumah Ketika Soekarno meminta agar hakim
merdeka (1945-1965), secara resmi Atmadja menentang tekanan itu dan menjatuhkan hukuman yang berat kepada
para pencoleng, ia menganggap presiden
lembaga peradilan tidak lagi terpisah dan mengancam akan mundur apabila Soekarno
sudah melampaui batas.
independen. Masa ini terdiri dari tiga fase. bersikeras.
Secara lembaga, Ikahi juga berhasil
Pertama adalah periode revolusi (1935- Untuk menunjukkan sikapnya, dalam
menghimpun anggota untuk melakukan
1949) ketika hubungan antara pengadilan pertimbangan hukum tiga putusannya,
aksi mogok. Di masa Orde Baru, Pompe
dan kepemimpinan politik nasional diwarnai Kusumah Atmadja menekankan bahwa memaparkan bagaimana kekuasaan yang
oleh ketegangan historis. Mahamah Agung adalah lembaga mandiri ada saling bertarung. Ia mengisahkan
Pada masa ini, selama perjuangan yang harus tetap bebas dari campur tangan bagaimana kedudukan dan pengaruh
revolusioner, hukum menempati posisi politis. politik pengadilan terkikis akibat campur
marjinal. Ketika itu elit pengadilan Pada masa Demokrasi Perlementer tangan pemerintah lewat dinas rahasia
Indonesia yang pernah bekerja untuk (1950-1949) pemerintah mengusulkan Operasi Khusus (Opsus).
pemerintah kolonial ditempatkan pada pengurangan gaji hakim. Isu ini segera Adapun tokoh yang ia nilai sebagai
jabatan-jabatan tinggi di pengadilan dalam menjadi faktor pemersatu untuk peletak dasar pengaruh eksekutif atas
republik baru. Mereka juga dilibatkan memobilisasi pengadilan secara politis. peradilan adalah Menteri Kehakiman
dalam bermacam-macam panitia untuk Untuk memperjuangkan kesetaraan, para Oemar Seno Adji. Kebijakan-kebijakan
urusan hukum dan politik. hakim mereka membentuk Ikatan Hakim dan patronase yang dibangun Seno Adji
Di sisi lain, Belanda sangat berminat Indonesia (Ikahi) pada Mei 1953. Namun, dinilai mempercepat kemerosotan standar
mempekerjakan kembali hakim-hakim mereka tak mampu mencegah penurunan profesional di tubuh peradilan. Pada masa
Indonesia, terutama karena simbolisme gaji pada 1955. Bahkan, sejak 1968, hakim ini korupsi mulai tumbuh subur.
politik yang ditimbulkannya. Bagi Belanda, muda digolongkan dalam pegawai negeri Pada 1981, tak lama setelah Seno Adji
membentuk sebuah sistem peradilan yang biasa. pensiun, pemerintah melancarkan OPSTIB
berfungsi lebih bagus untuk menjaga citra untuk membongkar “mafia peradilan”.
publik daripada hilir-mudik tentara. Pada awal masa jabatan Mudjono sebagai
Akhir Doktrin Pemisahan Kekuasaan
Pada saat yang sama Belanda juga Menteri Kehakiman, ia menghukum 30
Rezim demokrasi terpimpin (1953-
hakim karena mengkomersialkan jabatan. Ia
menekan dengan melakukan blokade 1965) digambarkan Pompe sebagai masa
juga memutasi banyak hakim dari pusat ke
ekonomi. Para hakim tak lepas dari jeratan matinya “dewi keadilan”. Pada periode
daerah terpencil tanpa pertimbangan Ketua
kemiskinan. Ketua Mahkamah Agung pun ini, Presiden Soekarno mengumumkan
Mahkamah Agung. Hampir semua hakim di
bertahan hidup dengan menjual harta benda berakhirnya doktrin pemisahan kekuasaan
kota besar dihukum karena korupsi.
miliknya. Pada saat itu hakim-hakim yang memungkinkan campur tangan
Upaya pembenahan di Mahkamah
yang tidak tahan menghadapi kemiskinan pemerintah dalam sistem peradilan.
Agung kembali mencuat ketika Purwoto
akhirnya menerima tawaran Belanda. Dengan berakhirnya independensi
S. Gandasubrata diangkat sebagai
Sedangkan Kusumah Atmadja, tetap peradilan, hakim berfungsi sebagai
ketua. Namun perjuangannya dibatasi
bertahan bersama delapan hakim agung alat revolusi semata. Pada masa ini
kungkungan politis. Dua ketua Mahkamah
yang setia berada di sekitarnya. Para administrasi pengadilan yang dilakukan
Agung lainnya tercatat kontroversial.
hakim agung itu bisa saja membelot pada oleh Departemen Kehakiman ditempatkan
Mereka adalah Soerjono (1995-1996)
Belanda seandainya Kusumah Atmadja di bawah pengawasan mutlak Departemen
dan Sarwata (1996-2001) yang dinilai
mengizinkan. Dalam laporannya, pegawai Kehakiman. Militer juga mulai masuk
Pompe tidak kompeten sebagai pemimpin
Belanda yang mencoba merayu Kusumah dalam struktur lembaga peradilan. Ekses
lembaga supremasi hukum tertinggi.
dari masuknya perwira militer sebagai
Atmadja memujinya sebagai seorang Buku ini berhasil membongkar
wakil ketua pengadilan sejak 1957,
republikan yang baik. “jeroan” lembaga peradilan Indonesia.
pengadilan tidak bisa mengadili dengan
Sekalipun begitu, komunikasi Setelah membaca buku ini kita bisa
adil perkara-perkara yang melibatkan
mereka dengan petinggi kolonial tak memahami kondisi lembaga peradilan
bisnis militer.
urung mengundang kecurigaan penguasa dewasa ini. Seharusnya, berbagai
Di sisi lain Pompe juga mencatat
republik, terutama para tentara muda, akan problema yang dikuak dalam buku ini
perlawanan hakim. Misalnya, ada
kesetiaan para hakim itu. Para hakim sering menjadi pijakan bagi pembaruan lembaga
majelis hakim yang membebaskan
dipaksa membebaskan terdakwa atas dasar peradilan di Indonesia.
warga Belanda yang didakwa mencoba
politik. Seorang hakim menyebut, seluruh menggulingkan pemerintah Indonesia.

84 KONSTITUSI Maret 2012


Kamus Hukum

“Adatrecht”

H
ampir semua ahli sepakat Kaidah-kaidah yang menguasai keseluruhan aturan tingkah laku yang
bahwa yang mengemukakan pergaulan hidup antara golongan berlaku bagi bumiputera dan orang timur
istilah “adatrecht” atau yang Indonesia yang mempunyai akibat hukum asing, yang mempunyai upaya pemaksa,
biasa diterjemahkan dengan sebagai kaidah-kaidah yang mempunyai lagipula tidak dikodifikasikan).
“hukum adat” pertama kali adalah Snouck hubungan sistematis antara satu dengan Dari pengertian ini, maka yang
Hurgronye dalam De Atjehers (1893-1894) yang lainnya, sehingga bisa dikatakan dipentingkan oleh Van Vollenhoven, hukum
dan Het Gajoland (1903). kaidah-kaidah itu merupakan suatu sistem. adat dengan adanya sanksi. “Pandangan
Sudiman Kartohadiprodjo (1955) Baru ia mengerjakan kitab/ buku antara yang demikian itu mengenai apa hukum
mengatakan bahwa penggunaan istilah 1901-1918 dengan judul Het Adatrecht atau bukannya adalah pandangan yang
itu akhirnya dipakai juga oleh pengarang- van Nederlandsh-Indie, Jilid I dan Jilid disandarkan kepada konsep hukum
pengarang lain, misalkan Nederburgh II diselesaikan antara 1918-1931 dan menurut dasar pikiran barat. Sekalipun
dalam Wet en Adat I (1896-1898), Juynboll dua tahun sesudahnya menyelesaikan van Vollenhoven sendiri berusaha dengan
dalam Handleiding tot de kennis de kelanjutannya dalam jilid II dan ia sadar hendak menjauhinya,” komentar
Mohammedaansche wet (1903), dan lain meninggal dunia. Selain itu, jilid III yang Moh Koesnoe dalam Catatan-Catatan
sebagainya. berisi tulisan pembelaan-pembelaan atas terhadap Hukum Adat Dewasa Ini
Tetapi yang melihat hukum yang sistem hukum adat yang berhak hidup yang diterbitkan pada 1979. Kemudian,
berlaku bagi golongan Indonesia tersebut dan berkembang sesuai sistemnya sendiri, mengenai Bumiputera dan orang Timur
benar-benar hukum, yang menemukan berhadapan dengan serangan-serangan Asing adalah sesuai penggolongan rakyat
didalamnya lembaga-lembaga hukum yang yang datangnya dari berbagai pihak. dahulu, dan tidak terkodifikasikan artinya
mempunyai hubungan secara sistematis Selain tiga jilid tersebut, masih terdapat tidak tertulis dalam bentuk kitab undang-
antara satu dengan yang lainnya adalah empat kitab lainnya yang memperjelas undang yang tertentu susunannya.
Van Vollenhoven (1874-1933). salah pengertian tentang hukum adat dan Secara lebih jelas dikemukakan
Van Vollenhoen sendiri adalah perhatian orang berbagai bangsa terhadap Kusumadi dalam Pengantar Tata Hukum
mahasiswa fakultas sastra di Leiden hukum adat. di Indonesia, I Hukum Perdata, pada 1955,
yang memperoleh ijazah sarjana muda, Sebenarnya apakah arti dan ruang bahwa menurut Van Vollenhoven maka
kemudian pindah ke fakultas hukum di lingkup adatrecht? Terhadap hal ini adatrecht terdiri atas : hukum asli dan
Leiden dengan menyelesaikan disertasinya beberapa ahli mendefinisikan yang unsur-unsur hukum agama.
berjudul Omtrek en inhoud van het memiliki pengaruh besar yang secara Mengenai hukum asli adalah dari
international recht (13 Mei 1898). Ia singkat dikemukakan disini. bangsa Malaio-Polynesia umumnya,
pada 1901 diangkat sebagai guru besar di Menurut Snouck Hurgronye, apa bangsa Indonesia khususnya, dan
Leiden dan pidato inaugurasinya berjudul yang dimaksud adatrecht adalah adat mengenai Timur Asing yang ada di Hindia
Exacte rechtswetenschap (2 Oktober yang mempunyai akibat hukum. Van Belanda juga hukum rakyatnya sendiri.
1898). Dalam orasinya, ia menyampaikan Vollenhoven sendiri mengemukakan Hukum asli bangsa Indonesia sebagaian
untuk mengetahui hukum, maka terutama adatrecht adalah “dat samenstel van besar tidak tertulis dan sebagian kecil
perlu diselidiki dalam waktu dan daerah voor inlanders en vreemde oosterlingen tertulis. Untuk hukum asli yang tidak
dimana sifat dan susunan hukum tersebut, geldende gedragregels, die eenerzijds tertulis dapat ditemukan dalam kehidupan
dimana orang-orang yang dikuasai hukum santie hebben (daarom “recht”) en rakyat sehari-hari, keputusan-keputusan
itu hidup sehari-hari (berdasar kehidupan anderzijds in ongecodificeerden saat hakim, buku-buku dan karangan ilmiah,
yang nyata). verkeeren (daarom “adat”). (terjemahan: piagam-piagam, akta-akta, dan sebagainya.

Maret 2012 KONSTITUSI 85


Kamus Hukum

Sedangkan hukum asli tertulis dapat laku oleh masyarakat dianggap patut dan aturan hukum sebelum Indonesia
ditemukan dalam buku-buku asli yang mengikat yang menurut perasaan umum merdeka? Hukum adat disebutkan
melukiskan lembaga-lembaga hukum. bahwa peraturan tersebut dipertahankan, masih berlaku berdasarkan Pasal 131
Ini sifatnya lain daripada kitab undang- bagi Ter Haar belum mempunyai sifat ayat 6 Indishe Staatsregeling. Regering
undang, tidak memuat rumusan aturan, hukum, selama adat tersebut belum Reglement (1854) memberlakukan hukum
hanya melukiskan dan menceritakan. pernah dipertahankan secara kongkret adat untuk golongan Indonesia, sekedar
Selain itu juga perundang-undangan yang pada suatu penetapan petugas hukum. hukum adat itu tidak bertentangan dengan
sesungguhnya dari lingkungan asli di Penetapan petugas hukum (beslissing) dasar-dasar keadilan yang umum diakui. Di
masyarakat hukum seperti desa, nagari, merupakan kriteria apakah norma itu dalam Pasal 75 ayat 6 RR juga dinyatakan
marga, subak dan lain sebagainya; paling hukum atau tidak. hakim memakai dasar-dasar umum dari
sempurna sifatnya sebagai undang- Hukum adat menurut Soepomo hukum Eropa sebagai pedoman, jikalau
undang ialah yang terdapat di Bali dan (1980) dalam bukunya Bab-Bab Tentang tidak ada peraturan hukum adat.
Lombok (awig-awig= peraturan subak; Hukum Adat, “...adalah hukum non-
Sebagaimana menurut Soepomo,
agama desa: peraturan desa); juga statutair yang sebagaian besar adalah
bahwa peraturan tanggal 11 Februari 1814
“prenatan” dari desa di Jawa. Selain hukum kebiasaan dan sebagian kecil
Raffles telah menetapkan bahwa residen
lingkungan asli, juga raja-raja di Bali dan hukum Islam. Hukum adat itupun
yang mengetuai Landraad wajib melakukan
Lombok, angger-angger di Surakarta dan melingkupi hukum yang berdasarkan
Yogyakarta, dan kepala-kepala rakyat “de bestaande inlandsche wetten en oude
keputusan-keputusan hakim yang berisi
seperti bupati di zaman pra penjajahan asas-asas hukum dalam lingkungan, di zeden”, yaitu hukum adat, asal saja hukum
dan sebagainya. mana ia memutuskan perkara. Hukum itu tidak bertentangan dengan “universal
Mengenai unsur-unsur hukum adat berurat dan berakar pada kebudayaan and acknowledged principles of natural
agama, ialah agama-agama yang datang tradisionil. Hukum adat adalah hukum justice”. Dari peraturan inilah, menurut
dari luar Indonesia, yaitu Hindu, Islam suatu hukum yang hidup, karena ia Soepomo wewenang hakim dalam hukum
dan Kristen. Unsur-unsur hukum agama menjelmakan perasaan hukum yang perdata yang diperoleh yang kemudian
ini, semua berdasarkan hukum tertulis. nyata dari rakyat. Sesuai dengan fitrahnya dimasukkan dalam Algemeene Bepalingen
Mengenai orang-orang Timur Asing sendiri, hukum adat terus menerus dalam Wetgeving 1848 dan kemudian masuk
yang hidup di Indonesia mempunyai keadaan tumbuh dan berkembang seperti dalam RR. Hal yang menarik bahwa
adatrecht-nya sendiri, yakni adatrecht di hidup itu sendiri.” Soepomo mengatakan, berdasarkan
negara asalnya dan di Indonesia dimana Oleh karenanya menurut Soepomo yurisprudensi yang diumumkan, bahwa
ia tumbuh. untuk menyelidiki hukum adat adalah jarang sekali hakim menyatakan peraturan
Oleh muridnya, Ter Haar dalam terlihat dalam putusan (penetapan) hukum adat bertentangan dengan dasar-
orasinya pada 1937 mengemukakan petugas hukum yang bisa perbuatan dasar keadilan.
hukum adat yang berlaku hanya dapat atau penolakan untuk memelihara dan Dalam putusan Kongres Pemuda-
diketahui dari penetapan-penetapan para menegakkan hukum, misalkan putusan Pemuda Indonesia, selain mencantumkan
petugas hukum (kepala adat, hakim, kumpulan desa, putusan kepala adat, Sumpah Pemuda Tahun 1928 dalam bagian
rapat adat, pegawai agama, aparat desa) putusan hakim perdamaian desa, putusan dasar keyakinan persatuan itu, bahwa dasar
yang dinyatakan didalam atau diluar pegawai agama dan sebagainya sesuai kesatuan tersebut dinyatakan berdasarkan
persengketaan. Selanjutnya di dalam dengan komptensinya masing-masing. atas sebagai berikut: kemauan, sejarah,
bukunya Beginselen en Stelsel van het Penyelidikan setempat (field research) bahasa, hukum adat dan pendidikan
Adatrecht, yang diterjemahkan oleh dengan mempelajari putusan-putusan dan kepanduan. Tentunya hukum adat
K. Ng. Soebakti Posponoto dengan hukum menjadi penting, di samping dicantumkan bukannya tanpa maksud
Asas-Asas dan Susunan Hukum Adat ditinjau sikap hidup masyarakat sehari-
yang tentu pengertiannya berbeda dengan
(1983) dikemukakan bahwa hanya dari hari terhadap hal yang mau diselidiki.
adatrecht yang bercorak barat.
penetapan-penetapan (beslissingen) Dengan kata lain, kita harus
yang dinyatakan oleh para petugas Bagaimana hukum adat setelah
menyelidiki kenyataan social (social
hukum, dapat diketahui peraturan- kemerdekaan? Apakah hukum adat
reality) yang merupakan dasar petugas
peraturan hukum yang berlaku. Pada benar-benar dihormati dan dipertahankan
hukum dalam mengambil putusannya.
saat penetapan itu suatu peraturan adat Dalam penyelidikan hukum adat, bukan sebagaimana ahli hukum Belanda dan ahli
tingkah laku mendapatkan sifat hukum. banyaknya perbuatan yang menentukan, hukum adat generasi pertama, sehingga
Saat penetapan adalah existential meskipun sebagai petunjuk menentukan, dari penelitian mereka melahirkan
moment-nya hukum adat tersebut. tetapi perbuatan yang benar-benar karya-karya besar yang mencerminkan
Teori keputusan atau dirasakan masyarakat sebagai hal yang kekayaan Nusantara? Pembaca bisa
Beslissingenleer  ini merupakan memang seharusnya, sehingga adanya menyimpulkannya. (Miftakhul Huda)
penyimpangan terhadap pendapat Van suatu norma hukum.
Vollenhoven bahwa segala adat tingkah Bagaimana hukum adat dalam

86 KONSTITUSI Maret 2012


Catatan mk

Catatan MK

Demokrasi dan HAM


Janedjri M. Gaffar
Sekretaris Jenderal MK

D
emokrasi dan hak asasi Demikian pula halnya dengan bahwa negara-negara di masa lalu, yang
manusia (HAM) merupakan perlindungan dan penghormatan HAM pada umumnya berbentuk monarki atau
dua isu yang menjadi orientasi yang telah diakui dalam UUD 1945 sebelum aristokrasi dengan kekuasaan mutlak pada
dan kerangka perubahan di era perubahan. Hal inilah yang dipertegas dan raja atau elite bangsawan, telah melahirkan
reformasi. dikuatkan melalui Perubahan UUD 1945 penderitaan umat manusia.
Penataan kehidupan berbangsa dan agar betul-betul dapat diimplementasikan Hal itu disebabkan oleh tujuan
bernegara diarahkan untuk mewujudkan dan tidak mudah disalahgunakan. negara yang semata-mata berorientasi
pemerintahan yang demokratis serta Demokrasi dan HAM bagaikan dua sisi pada kekuasaan itu sendiri dan kekuasaan
untuk melindungi, memenuhi, dan mata uang yang tidak bisa dipisahkan. absolut yang dipegang oleh raja atau elite
memajukan HAM. Demokrasi dan HAM Perlindungan HAM adalah tujuan sekaligus kekuasaan. Kondisi tersebut melahirkan
sejatinya bukan merupakan isu baru. prasyarat bagi berjalannya demokrasi. pencerahan dan pemikiran baru tentang
Hampir seluruh negara di dunia saat ini Sebaliknya, kegagalan perlindungan eksistensi dan tujuan negara. Negara
menyatakan diri sebagai negara demokratis dan penghormatan HAM akan menjadi tidak ada dengan sendirinya ataupun
dan menghormati HAM. Walaupun masih ancaman bagi demokrasi. dipaksa pembentukannya oleh kekuatan
ada negara-negara yang mempertahankan dan kekuasaan, baik manusia maupun
sistem monarki atau aristokrasi, banyak HAM Tujuan Demokrasi Tuhan. Negara ada karena dibentuk oleh
di antaranya yang telah mengadopsi Mengapa hampir semua negara manusia dengan tujuan untuk melindungi
demokrasi dan menempatkan HAM modern memilih demokrasi? Pilihan dan memenuhi hak yang telah dimiliki
sebagai pembatas kekuasaan. Bagi bangsa tersebut tentu bukan pilihan yang manusia sebelum ada negara semata-mata
Indonesia, demokrasi telah menjadi pilihan muncul tiba-tiba, melainkan hasil dari karena statusnya sebagai manusia.
sejak para pendiri bangsa mempersiapkan perkembangan peradaban manusia dalam Mereka yang pada awalnya adalah
dasar-dasar Indonesia merdeka. bernegara. Sejarah telah membuktikan manusia bebas dengan segala hak yang
telah dimiliki, mengikatkan diri dan

Maret 2012 KONSTITUSI 87


membentuk pemerintahan negara serta yang hanya dapat dicapai jika terdapat pembentukan pemerintahan dari, oleh, dan
memberikan kekuasaan kepada negara jaminan terhadap kebebasan berserikat untuk rakyat membutuhkan kondisi sosial
untuk mengatur kehidupan bersama dan dan berkumpul. Jelas bahwa tanpa ada ekonomi yang memadai. Agar demokrasi
menjalankan pemerintahan. Tujuan dari kebebasan berkeyakinan, kebebasan tidak terdistorsi oleh kekuasaan uang
pengikatan diri dan pembentukan negara dan oligarki politik, diperlukan tingkat
adalah agar hak rakyat dapat dilindungi pendidikan dan kesejahteraan rakyat yang
dan dipenuhi. Rakyat sebagai individu Mengapa hampir semua memadai.
membutuhkan organisasi yang memiliki
kekuasaan untuk menjamin hak yang telah negara modern memilih Ancaman Demokrasi
mereka miliki tidak dilanggar oleh orang Sebagai tujuan sekaligus prasyarat
lain dan untuk memenuhi hak yang tidak demokrasi? Pilihan demokrasi, HAM harus menjadi perhatian

tersebut tentu bukan


akan mungkin dipenuhi secara individual. utama dari pemerintahan yang demokratis.
Pemikiran inilah yang disebut dengan teori Hal itulah yang dituangkan dalam Pasal
kontrak sosial sebagaimana dikemukakan
oleh John Locke dan JJ Rousseau di abad
pilihan yang muncul 28I ayat (4) UUD 1945 yang meletakkan
tanggung jawab perlindungan, pemajuan,
pencerahan. tiba-tiba, melainkan penegakan, dan pemenuhan HAM pada
negara, terutama pemerintah. Kegagalan
Prasyarat Demokrasi hasil dari perkembangan perlindungan dan pemenuhan HAM akan
Di samping sebagai tujuan mengancam demokrasi itu sendiri. Sejarah
demokrasi, HAM juga merupakan prasyarat peradaban manusia membuktikan banyak pemerintahan
demokrasi. Demokrasi sebagai sistem negara yang demokratis ditumbangkan dan
pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat, dalam bernegara. Sejarah digantikan oleh rezim otoriter karena telah

telah membuktikan
maupun sebagai mekanisme pembentukan gagal dalam melindungi dan memenuhi
pemerintahan hanya dapat terwujud HAM.
jika terdapat jaminan perlindungan dan
pemenuhan HAM.
bahwa negara-negara Di negara kita saat ini sudah mulai
muncul pertanyaan dan kritik terhadap
Untuk dapat menjalankan demokrasi
sudah pasti harus ada jaminan kebebasan
di masa lalu, yang pada demokrasi karena dipandang belum berhasil
memberikan perlindungan dan pemenuhan
berkeyakinan, kebebasan berpendapat, dan umumnya berbentuk HAM, terutama hak atas perlindungan
kebebasan berserikat. Pilihan rakyat atas hukum yang adil, hak atas pendidikan,
pemerintahan yang akan dibentuk tentu monarki atau aristokrasi kesehatan,dan kesejahteraan. Masyarakat
didasarkan pada keyakinan yang dimiliki. yang telah menikmati kebebasan sipil dan
Pilihan hanya akan bermakna jika rakyat dengan kekuasaan politik di era demokrasi telah mengalami

mutlak pada raja atau


juga memiliki kebebasan keyakinan yang kejenuhan dengan ingar-bingar demokrasi
menentukan apa yang akan dipilih. Untuk yang tidak kunjung membawa perubahan
dapat mengungkapkan keyakinan tersebut,
dibutuhkan kebebasan berpendapat. Tanpa
elite bangsawan, telah hukum, sosial, dan ekonomi. Demokrasi
tidak diikuti dengan penegakan hukum
kebebasan berpendapat, rakyat tidak
akan dapat menyampaikan kehendaknya,
melahirkan penderitaan guna melindungi dan memenuhi HAM.
Kecurangan demokrasi dan
baik dalam bentuk hak pilih maupun umat manusia. ketidakadilan hukum membuat
penyampaian aspirasi yang harus kepercayaan terhadap demokrasi semakin
dijalankan pemerintahan. menipis. Padahal, begitu demokrasi
Pada tingkatan selanjutnya, aspirasi ditinggalkan, semua hak yang dimiliki
dan pendapat tentu harus diperjuangkan akan ditanggalkan oleh kekuasaan yang
agar menjadi kebijakan negara. Selain berpendapat, dan kebebasan berserikat, otoriter. Inilah tantangan kita bersama
itu, terdapat juga hak tertentu yang demokrasi mustahil dijalankan. untuk mengawal demokrasi dengan
hanya dapat dicapai jika bekerja sama Ketiga kebebasan itu tentu belum mengedepankan perlindungan dan
atau diperjuangkan secara kolektif. cukup untuk mewujudkan demokrasi pemenuhan HAM.
Hal ini membutuhkan kekuatan sosial yang sesungguhnya. Demokrasi dalam arti (Tulisan ini pernah dimuat di Harian Seputar Indonesia)

88 KONSTITUSI Maret 2012


Catatan mk

Maret 2012 KONSTITUSI 89


90 KONSTITUSI Maret 2012

Anda mungkin juga menyukai