Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM STUDI KASUS

PADA PENGISIAN SOLAR DI (SPBU) 84-983-02 JALAN ESAU SESA KABUPATEN MANOKWARI

Dirarini Sudarwadi
FEB UNIPA
dirarinis@gmail.com

ABSTRACT

This study entitled Analysis of Queuing Theory at Esau Sesa Manokwari Public Gas Station (SPBU) aims
to analyze the optimal number of facilities and service performance at optimal levels. The type of data used is
quantitative data and data sources used are primary data, namely observation and interviews. The analytical method
used is queuing theory analysis in accordance with the queuing model applied to Esau Sesa Manokwari gas stations,
namely the Multiple Line Queue Model, meaning that there are more than one facility line and there is only one
service stage that the customer must complete to complete the service.

The results of the study at the Esau Sesa Manokwari gas station using queuing theory analysis, namely the
calculation of the Multiple Path Queue Model obtained the longest queue in the System (Wq) 0.60 and the shortest
(Wq) 0.28. In calculating the performance of the queuing system in research is still optimal in accordance with
predetermined service standards.

Keywords : Queue Theory, multiple path queue model (M/M/S), service optimization.

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Analisis Teori Antrian Pada Stasiun PengisianBahan Bakar Umum (SPBU) Esau
Sesa Manokwari bertujuan untuk menganalisisjumlah jalur fasilitas yang optimal dan kinerja pelayanan pada tingkat
optimal.Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan sumber data yang digunakanadalah data primer yaitu
observasi dan wawancara. Metode analisis yangdigunakan adalah analisis teori antrian sesuai dengan model antrian
yang di terapkan pada SPBU Esau Sesa Manokwari yaitu Model Antrian Jalur Bergandaartinya terdapat lebih dari
satu jalur fasilitas dan hanya ada satu tahapanpelayanan yang harus dilalui oleh pelanggan untuk menyelesaikan
pelayanan.
Hasil dari penelitian pada SPBU Esau Sesa Manokwari denganmenggunakan analisis teori antrian yaitu
dengan perhitungan Model Antrian jalur berganda di peroleh antrian terpanjang dalam Sistem (Wq) 0,60 dan
terpendek (Wq) 0,28. Dalam perhitungan kinerja sistem antrian pada penelitian masih optimal sesuai dengan standar
layanan yang telah ditetapkan.
Kata Kunci : Teori Antrian, model antrian jalur berganda (M/M/S), pengoptimalan pelayanan.

1. PENDAHULUAN Pada sektor jasa, bagi sebagian orang, antri


merupakan hal yang membosankan. Sesuatu yang
Pertumbuhan Penduduk dari tahun ke tahun diharapkan adalah ketika dapat memperoleh jasa
semakin bertambah, begitu juga dengan kemajuan tanpa harus menunggu terlalu lama. Karena
di segala sektor ekonomi. Seiring dengan kemajuan pelayanan yang prima sangat perlu diterapkan pada
jaman, makasektor industri mengalami suatu perusahaan agar tetap disukai pelanggan,
perkembangan yang pesat, terutama dengan karena pelayanan yang prima diharapkan dapat
lahirnyainovasi dan teknologi baru yang diterapkan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan
dalam praktik bisnis baik barangmaupun jasa, yang serta memberikan kepuasan pada pelanggan baik
telah menuntut pengusaha untuk mencari peluang berupa barang maupun jasa (Ferianto dkk. ,2016).
danmencermati perkembangan pasar yang dinamis. Kehidupan manusia yang serba cepat
Perkembangan pasar yangdinamis ini memicu menuntut segala untuk bersifat efektif. Pemakaian
perusahaan-perusahaan baru muncul dengan cepat, waktu seminim mungkin merupakan hal yang
sehinggamenuntut pengusaha bersaing membuat penting untuk diperhatikan oleh setiap penyedia
strategi-strategi yang jitu dalam segmen pasar agar jasa layanan. Semua pelanggan sangat menghargai
perusahaan tidak ditinggalkan oleh pelanggan (Sari, waktu karena merupakan sesuatu yang penting
2013). dalam kehidupan, sehingga selalu menginginkan
sistem optimal yang dapat memberikan pelayanan
454
p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599
JURNAL MANEKSI VOL 9, NO. 2, DESEMBER 2020

yang baik. Antrian terbentuk jika banyaknya yang daya manusia, mesin, peralatan yang menjadi satu
akan dilayani melebihi kapasitas layanan yang kesatuan dalam prosesproduksi yang menghasilkan
tersedia. Antrian yang terlalu panjang akan nilai tambah bagi suatu produk dan dapat
mengakibatkan kehilangan pelanggan. Akibatnya, memenuhikebutuhan masyarakat.
permasalahan muncul karena terlalu banyak SPBU 84-983-02 ini merupakan salah satu
permintaan (pelanggan terlalu lama menunggu) dan stasiun pengisian bahan bakar umum didaerah
terlalu sedikit permintaan terlalu banyak waktu Manokwari Barat yang terletak di Jalan Esau Sesa
yang menganggur (Nurfitria dkk, 2016) Kabupaten Manokwari. SPBU 84-983-02 Jalan
Teori antrian atau sering disebut sebagai Esau Sesa ini menyediakan dua fasilitas pengisian
waiting line theory atau queuning theory diciptakan bahan bakar untuk pengendara jenis mobil, yang
oleh A.K Erlang (2011), seorang ahli matematika diharapkan dapat mengurangi masalah antrian
yang berasal dari Negara Denmark. Teori ini ketika pelanggan datang pada saat tertentu untuk
diciptakan pada tahun 1913 dalam bukunya memenuhi kebutuhannya. Namun, seiring dengan
Solution of Some Problem in the Theory of kemajuan jaman di semua sektor yang
Probability of Significance in Automatic Telephone menyebabkan pengguna pengendara mobil saat ini
Exchange. A.K Erlang merupakan penasehat ilmiah mengalami peningkatan dan keinginan pelanggan
untuk Copenhagen Telephone Company. Hasil yang sama saat ingin memenuhi kebutuhan akan
karya A.K Erlang tersebut memberikan rangsangan bahan bakar pada saat-saat tertentu dapat
dan bentuk dasar untuk perkembangan teori antrian menyebabkan masalah antrian, karena jumlah
berikut. Definisi antrian itu sendiri adalah barisan fasilitas yang kurang untuk memenuhi pelayanan
orang, kendaraan, objek fisik lainnya, atau hal-hal pelanggan.
yang tidak berwujud lainnya yang menunggu Mencegah timbulnya antrian atau mengurangi
giliran untuk dilayani atau untuk bergerak ke depan antrian yang panjang adalah menggunakan cara,
(Daulay, 2014). menganalisis sistem antrian SPBU 84-983-02 Jalan
Masalah antri bahkan sudah menjadi budaya Esau Sesa dengan menerapkan teori antrian.
yang sedikit merugikan bagi pihak yang antri Analisis dapat dilakukan dengan mengadakan
ketika jumlah antriannya sangat penelitian dimana antrian yang panjang terjadi,
panjang.Panjangnya antrian juga dapat bertujuan agar keputusan yang diambil dari hasil
menyebabkan ruangan menjadi penuh analisis dapat berlaku untuk berbagai kondisi
sehinggakonsumen dapat mengurungkan niatnya pelayanan, sehingga analisis dapat memberikan
untuk bertransaksi.Dalam dunia usaha, masukan yang bermanfaat untuk menyelesaikan
bertambahnya konsumen berarti bertambah masalah dengan optimal.
pulatransaksi usaha yang menyebabkan jumlah Dengan memperhatikan perumusan masalah
antrian dan panjang antrian jugabertambah. di atas, maka tujuanpenelitian ini adalah untuk
Umumnya, tiap orang pernah mengalami peristiwa mengetahui jumlah jalur fasilitas pengisian ulang
ini dalamhidupnya, karena antrian sudah menjadi bahan bakar Solar yang optimal di SPBU Jalan
bagian dari kehidupan setiap orang (Sari, 2013). Esau Sesa Manokwari dan untuk menganalisis
Menurut John D. Millet (2012) dalam buku waktu pelayanan yang optimal di SPBU Jalan Esau
Management in the publicservice, pengertian Sesa Manokwari.
manajemen: “The process of directing and
facilitating thework of people organized in formal 2. TINJAUAN PUSTAKA
group to achieve a desired end” Manajemen operasi (operation management -
(Manajemenadalah proses pembimbingan dan OM) adalah serangkaian aktivitas yang
pemberian fasilitas terhadap pekerjaan orang- menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa
orangyang terorganisir dalam kelompok formil dengan mengubah input menjadi output (Heizer
untuk mencapai suatu tujuan yangdikehendaki). dan Render, 2009).
Pembagian manajemen dapat dilihat dari beberapa Antrian adalah suatu situasi umum yang biasa
segi, salahsatunya dari segi bidang, umumnya yang terjadi dalam kehidupansehari-hari dimana
diketahui masyarakat adalah manajemensumber konsumen menunggu di SPBU untuk
daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen mendapatkangiliran pelayanan atau fasilitas
keuangan, danmanajemen operasional. Salah satu layanan. Deretan mobil yang menunggu
ilmu manajemen yang mengajarkan untukmendapatkan giliran mengisi bahan bakar
tentangpembuatan strategi jitu dalam suatu umum khususnya solar, orang-orang yang sedang
perusahaan untuk mengolah secara optimalsemua melakukan perjalanan ke suatu daerah, dan
sumber daya menjadi berbagai barang dan jasa paranasabah yang menunggu untuk melakukan
adalah manajemenoperasional. Sumber daya disini transaksi di bank adalah beberapacontoh dari
bukan hanya sumber daya alam, tetapi jugasumber situasi antrian (Sari, 2013).
455
p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599
Menurut Heizer dan Render (2006) antrian dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan
adalah ilmupengetahuantentang bentuk antrian dan sampai pembayaran.
merupakan orang-orang atau barang dalam
barisanyang sedang menunggu untuk dilayani atau Model antrian
meliputi bagaimana perusahaan dapatmenentukan Ada empat model yang paling sering
waktu dan fasilitas yang sebaik-baiknya agar dapat digunakan oleh perusahaan dengan menyesuaikan
melayanipelanggan dengan efisien. situasi dan kondisi masing – masing. Dengan
Dalam sistem antrian terdapat tiga mengoptimalkan sistem pelayanan, dapat
komponen karakteristik Menurut Heizer dan ditentukan waktu pelayanan, jumlah saluran
Render (2006) yaitu: antrian, dan jumlah pelayanan yang tepat dengan
1. Karakteristik yang pertama adalahkarakteristik menggunakan model – model antrian (Sari, 2013).
kedatangan atau masukan sistem, yaitu sumber Empat model antrian tersebut adalah
input yangmendatangkan pelanggan bagi a. Model A: model antrian jalur tunggal dengan
sebuah sistem pelayanan memiliki kedatangan berdistribusi poisson dan waktu
karakteristikutama sebagai berikut. pelayanan eksponensial (M/M/1). Dalam
a. Ukuran populasi situasi ini, kedatangan membentuk jalur
b. Perilaku kedatangan tunggal untuk dilayani oleh stasiun tunggal.
c. Pola kedatangan Contoh: meja informasi di supermarket.
2. Karakteristik yang kedua adalah karakteristik Rumus antrian untuk model A adalah: Ls
antrian, yaitu merupakanaturan antrian yang =
mengacu pada peraturan pelanggan yang ada
dalam barisanuntuk menerima pelayanan yang Keterangan: π= jumlah kedatangan rata – rata
terdiri dari: per satuan waktu.
a. First Come First Served (FCFS) atau First
In First Out (FIFO) µ= jumlah rata – rata yang
b. Last Come First Served (LCFS) atau Last In dilayani per satuan waktu
First Out (LIFO) pada setiap jalur.
c. Service in Random Order (SIRO) Ls= jumlah pelanggan rata –
d. Shortest Operation Times (SOT) rata dalam sistem.
3. Karakteristik yang ketiga yaitu karakteristik 1. Jumlah waktu rata – rata yang
pelayanan. Karakteristikpelayanan terdapat dua dihabiskan dalam sistem ( waktu
hal penting yaitu, desain sistem pelayanan dan menunggu ditambah waktu pelayanan
distribusiwaktu pelayanan.
). Ws =
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum 2. Jumlah unit rata – rata yang
terjadi dalam seluruh sistem antrian : menunggu dalam antrian. Lq =
( )
1. Single Channel – Single Phase.
Single Channel berarti hanya ada satu jalur 3. Waktu rata – rata yang dihabiskan
yang memasuki sistem pelayanan atau ada satu untuk menunggu dalam antrian.
fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya Wq =
ada satu pelayanan. 4. Faktor utilisasi sistem
2. Single Channel – Multi Phase
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau 5. Probabilitas terdapat 0 unit dalam
lebih pelayanan yang dilaksanakan secara sistem ( yaitu unit pelayanan kosong).
berurutan (dalam phase phase). Sebagai contoh Po = 1-
pencucian mobil. 6. Probabilitas terdapat lebih dari
3. Multi Channel – Single Phase sejumlah k unit dalam system, dimana
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi n adalah jumlah unit dalam system.
kapan saja di mana ada dua atau lebih fasilitas Pn<k = ( ) + 1
pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai
b. Model B: Model antrian jalur berganda (M/M/S).
contoh model ini adalah antrian pada teller
Sistem ini memiliki dua atau lebih jalur stasiun
sebuah bank.
pelayanan yang tersedia untuk menangani
4. Multi Channel – Multi Phase.
pelanggan yang datang. Contoh : loket tiket
Sistem Multi Channel – Multi Phase Sebagai
penerbangan. Asumsi dalam sistem ini adalah
contoh, registrasi para mahasiswa di universitas,
kedatangan mengikuti distribusi poisson, waktu
pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai
pelayanan mengikuti distribusi eksponensial

456
p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599
JURNAL MANEKSI VOL 9, NO. 2, DESEMBER 2020

negative, pelayanan secara first – come, first – otomatis. Rumus antrian untuk model C
served, dan semua stasiun pelyanan diasumsikan adalah:
memiliki tingkat pelayanan yang sama. Rumus
antrian untuk model B adalah: 1. Panjang antrian rata – rata.
1. Probabilitas terdapat 0 orang dalam Lq =
system (tidak adanya pelanggan dalam
sistem). 2. Waktu menunggu dalam antrian rata –
rata.
Po = λ μ
[∑ ] λ Wq =
! ! μ μ
M= jumlah jalur yang terbuka. 3. Jumlah pelanggan dalam sistem rata –
= jumlah kedatangan rata – rata per rata.
satuan waktu.
µ= jumlah rata – rata yang dilayani per Ls = Lq+
satuan waktu pada setiap jalur. 4. Waktu tunggu rata – rata dalam sistem.
n= jumlah pelanggan. Ws = Wq +
2. Jumlah permintaan rata – rata dalam
sistem.
( )
d. Model D: Model populasi terbatas. Ketika
Ls = + terdapat sebuah populasi pelanggan
M= jumlah jalur yang terbuka. potensial yang terbatas bagi sebuah fasilita
= jumlah kedatangan rata – rata per pelayanan, maka model antrian berbeda
harus dipertimbangkan. Contoh : bengkel
satuan waktu.
yang hanya memiliki selusin mesin yang
µ= jumlah rata – rata yang dilayani per
dapat rusak. Rumus antrian model D
satuan waktu pada setiap jalur.
adalah:
N= jumlah pelanggan.
3. Waktu rata – rata yang di habiskan oleh 1. Faktor pelayanan.
seorang pelanggan dalam antrian atau X=
sedang dilayani dalam sistem. 2. Jumlah antrian rata – rata.
Ws= L= N (1-F)
Ls = jumlah palanggan rata – rata dalam 3. Waktu tunggu rata – rata.
sistem. W= =
= jumlah rata – rata per satuan waktu. 4. Jumlah pelayanan rata – rata.
4. Jumlah orang atau unit rata – rata yang J= NP(1-X)
menunggu dalam antrian. 5. Jumlah dalam pelayanan rata – rata.
Lq= Ls - H=FNX
6. Jumlah populasi.
Ls = jumlah rata – rata dalam sistem.
N=J+L+H
= jumlah kedatangan rata – rata per Notasi :
satuan waktu. D= probabilitas sebuah unit harus
µ= jumlah rata – rata yang dilayani per menunggu di dalam antrian.
satuan waktu pada setiap jalur.
F= factor efisiensi.
5. Waktu rata – rata yang dihabiskan oleh H= rata – rata jumlah unit yag sedang di
seorang pelanggan atau unit untuk layani.
menunggu dalam antrian. J= rata – rata jumlah unit tidak berada
Wq= dalam antrian.
Lq = jemlah unit rata – rata yang L= rata – rata jumlah unit yang menunggu
menunggu dalam antrian. dilayani.
= jumlah kedatangan rata – rata per M=jumlah jalur pelayanan.
satuan waktu. N= jumlah pelanggan yang potensial.
c. Model C: Model waktu pelayanan konstan T= waktu pelayanan rata – rata.
( M/D/1). U=waktu rata – rata antara unit yang
membutuhkan pelayanan.
Beberapa sistem pelayanan W= waktu rata – rata sebuah unit
memiliki waktu pelayanan yang tetap, dan menuggu dalam antrian.
bukan berdistribusi eksponensial seperti X= faktor pelayanan.
biasanya. Contoh: tempta pencucian mobil

457
p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599
3. METODE PENELITIAN lain juga tidak tergantung pada waktu (tidak
Jenis penelitian ini adalah penelitian terbatas) dan tingkat kedatangan setiap harinya
Kuantitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, yang tidak sama karena masing-masing pelanggan
menjadi obyek penelitian yaitu pada permasalahan mempunyai kebutuhan yang berbeda sedangkan
antrian pengisian ulang bahan bakar umum untuk tingkat pelayanan fasilitas untuk melayani
pengguna mobil. pelanggan. Berikut ini adalah data kedatangan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang melakukan pengisian bahan
pelanggan yang datang ke SPBU Jalan Esau Sesa bakar di SPBU Esau Sesa Manokwari selama 7
Manokwari untuk melakukan pengisian ulang hari.
bahan bakar solar. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini berdasarkan kriteria-kriteria sebagai Tabel 1. Data Kedatangan Pelanggan SPBU
berikut: pelanggan yang datang untuk antri Kedatangan Total
NO Hari Kerja Tanggal pelanggan/ Jam
pengisian ulang bahan bakar solar di SPBU Jalan Orang Kerja
Esau Sesa Manokwari dan waktu pengambilan data 1 Senin 24/09/2018 288
antara jam 08.00 – 14.00 WIT, pada hari Senin - 2 Selasa 25/09/2018 274
Minggu. 3 Rabu 26/09/2018 273
4 Kamis 27/09/2018 316 6 Jam
5 Jumat 28/09/2018 216
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Sabtu 29/09/2018 270
Pelanggan memasuki area pelayanan, 7 Minggu 30/09/2018 104
kemudian membentuk suatu atrian di setiap Total 1.741 6 Jam
fasilitas yang ada. Pelanggan menunggu sampai Sumber : Hasil observasi
tiba waktunya untuk mendapatkan pelayanan
pada fasilitas, tahap ini merupakan waktu yang Tabel 2. Data Kedatangan Pelanggan Per Jam
diperhitungkan sebagai waktu tunggu pelayanan Periode Waktu Kedatangan
No Hari Tanggal
di dalam sistem setelah proses transasksi (Per Jam) (Mobil)
08.00 – 09.00 47
selesai, pelanggan meninggalkan area (sistem). 09.00 – 10.00 62
Waktu yang di perlukan setiap fasilitas dalam Senin 10.00 – 11.00 46
1
memberikan pelayanan berbeda-beda untuk 24/09/2018 11.00 – 12.00 51
masing-masing sistem, dikarenakan kebutuhan 12.00 – 13.00 42
13.00 – 14.00 40
pelanggan berbeda-beda pula pada waktu yang 08.00 – 09.00 43
sama, hal inilah yang dapat menyebabkan 09.00 – 10.00 70
terjadinya antrian. 2
Selasa 10.00 – 11.00 54
SPBU Esau Sesa Manokwari beroperasi 25/09/2018 11.00 – 12.00 31
12.00 – 13.00 40
selama 13 jam setiap harinya, dengan 13.00 – 14.00 36
pembagian shift menjadi 2, yaitu shift pagi dari 08.00 – 09.00 53
pukul 08.00 – 14.00 WIT, shift siang pukul 09.00 – 10.00 62
14.00 – 21.00 WIT. Pada saat istirahat SPBU Rabu 10.00 – 11.00 53
3
26/09/2018 11.00 – 12.00 48
Esau Sesa Manokwari tetap buka, karena 12.00 – 13.00 27
fasilitas yang ada secara bergantian melayani 13.00 – 14.00 30
pelanggan sampai waktu istirahat selesai, 08.00 – 09.00 49
sehingga pada saat waktu istirahat telah selesai 09.00 – 10.00 67
10.00 – 11.00 50
semua fasilitas kembali melaksanakan tugasnya. 4 Kamis 11.00 – 12.00 60
Jadi pada waktu istirahat pelanggan bisa 27/09/2018 12.00 – 13.00 46
memenuhi kebutuhan mereka. 13.00 – 14.00 44
Dalam perhitungan ini yang di ambil 08.00 – 09.00 51
merupakan rata-rata yang dapat digunakan 09.00 – 10.00 62
10.00 – 11.00 42
sebagai dasar perhitungan. 5 Jum’at 11.00 – 12.00 11
1. Tingkat Kedatangan Pelanggan dan Tingkat 28/09/2018 12.00 – 13.00 28
Pelayanan Fasilitas 13.00 – 14.00 22
Tingkat kedatangan merupakan banyaknya 08.00 – 09.00 38
09.00 – 10.00 52
pelanggan yang datang untuk mendapatkan 6 Sabtu 10.00 – 11.00 40
pelayanan pada fasilitas, dinyatakan dalam 29/09/2018 11.00 – 12.00 42
berapa banyak pelanggan (orang) dalam periode 12.00 – 13.00 48
waktu tertentu. Tingkat kedatangan pelanggan 13.00 – 14.00 50
diasumsikan mengikuti distribusi poison yaitu 08.00 – 09.00 22
7 Minggu 09.00 – 10.00 40
kedatangan pelanggan diasumsikan mengikuti 30/09/2018 10.00 – 11.00 11
distribusi poison yaitu kedatangan pelanggan 11.00 – 12.00 31
458
p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599
JURNAL MANEKSI VOL 9, NO. 2, DESEMBER 2020

Sumber: data diolah melayani pelanggan dan dialiri oleh aliran tunggal.
Aliran tunggal berarti setiap pelanggan yang
Tabel 3.Rata-rata Tingkat kedatangan membutuhkan pelayanan dari fasilitas akan
Periode Waktu 1 diselesaikan hanya dalam 1 tahap, setelah
Rata-rata Tingkat
minggu
(Jam)
Kedatangan (Mobil) pelanggan mendapatkan pelayanan dari fasilitas
08.00 – 09.00 43 tersebut kemudian pelanggan akan meninggalkan
09.00 – 10.00 59 area pelayanan. Fasilitas yang berjumlah dua (2)
10.00 – 11.00 42 atau lebih maksudnya adalah setiap fasilitas yang
11.00 – 12.00 39
12.00 – 13.00 33
dibuka terdiri dari beberapa pelayanan, seperti apa
13.00 – 14.00 32 SPBU Esau Sesa Manokwari ini terdapat 2
Sumber: data diolah Fasilitas.
Berikut beberapa karakteristik dari sistem antrian
Dapat diketahui dari tabel bahwa tingkat yang ada pada SPBU Esau Sesa Manokwari.
kedatangan pelanggan paling tinggi terletak pada a) Populasi tak terbatas
jam 09.00-10.00 dengan jumlah rata-rata 59 Mobil, Populasi tak terbatas adalah konsumen
dikarenakan pada saat jam tersebut aktifitas yang datang untuk melakukan pengisian
kendaraan umum khususnya mobil sedang bahan bakar umum dan dilayani oleh
melakukan banyak aktfitas, sedangkan tingkat fasilitas jumlah tak terbatas.
kedatangan paling rendah terletak pada jam 13.00- b) Disiplin antrian
14.00 dengan rata-rata 32 mobil. FIFO (First In- First Out) adalah disiplin
Tingkat kemampuan (rata-rata) untuk antrian yang digunakan, yaitu yang datang
melayani kebutuhan pelanggan dalam setiap lebih dulu akan mendapatkan pelayanan
kedatangannya disebut sebagai kemampuan terlebih dahulu.
pelayanan. Tingkat kemampuan (rata-rata) c) Pola kedatangan
pelayanan ini diharuskan sudah bisa memenuhi Pola kedatangan dari pelanggan
kebutuhan pelanggan, namun kemampuan untuk penyebarannya tidak sama, kedatangannya
melayani kebutuhan pelanggan pada setiap secara acak dan tidak dapat diramalkan.
kedatangannya tidaklah sama meskipun jenis d) Panjang antrian tak terbatas
pelayanan yang diinginkan oleh pelanggan sama. Pelayanan yang diberikan oleh fasilitas
Hal ini disebabkan karena kondisi kegiatan SPBU Esau Sesa Manokwari kepada
pelayanan yang selalu berbeda namun selisih waktu pelanggan yang jumlah antriannya tidak
tidak banyak. dibatasi, jadi berapapun jumlah pelanggan
yang antri tetap akan mendapatkan
Tabel 4. Rata-rata Tingkat Pelayanan Fasilitas pelayanan.
Rata-rata
Periode Tingkat
Kedatangan Total jam Hasil Analisis Sistem Antrian dengan Model
Waktu Pelayanan
Pelanggan Kerja
(Jam)
(Mobil)
(Mobil) Antrian Jalur Berganda
08.00 – Fasilitas yang disediakan untuk melayani
09.00 pelanggan pengisian bahan bakar umum mobil
09.00 – berjumlah (2) fasilitas dengan pelayanan satu tahap
10.00 43
10.00 – 59
maka dapat dianalisa dengan menggunakan model
11.00 42 sistem antrian jalur berganda, Analisis sistem
11.00 – 39
6 Jam 41,3 = 41
antrian dengan model jalur berganda atau dengan
12.00 33 notasi model B:M/M/S
12.00 – 32
13.00
13.00 – Tabel 5. Probabilitas terdapat 0 orang dalam
14.00 sistem Pada SPBU Esau Sesa Manokwari (tidak
Total 248 6 Jam 41 Per Jam adanya pelanggan dalam sistem) (PO)
Sumber: data diolah Probabilitas terdapat 0 orang
Periode dalam sistem
Karakteristik Antrian di SPBU Esau Sesa Waktu (Jam) (tidak adanya pelanggan
dalam sistem)
Manokwari 08.00 – 09.00 0,454
Menurut model antrian yang ada, antrian 09.00 – 10.00 0,172
di SPBU Esau Sesa Manokwari menganut model 10.00 – 11.00 0,476
Multi Channel-Single Phase, yaitu model antrian 11.00 – 12.00 0,588
yang menerapkan sistem antrian terjadi kapan saja, 12.00 – 13.00 0,322
13.00 – 14.00 0,258
dua (2) atau lebih fasilitas pelayanan yang

459
p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599
Sumber:data diolah 08.00- 0,454 1,267 0,524 0,2188 0,50
09.00
09.00- 0,172 1,608 0,304 0,169 0,28
Tabel 6. Jumlah Permintaan Rata-Rata dalam
10.00
Sistem Pada SPBU Esau Sesa Manokwari (LS) 10.00- 0,476 1,279 0,624 0,255 0,60
Periode Jumlah Rata-Rata dalam 11.00
Waktu (Jam) Sistem (Mobil) 11.00- 0,588 1,176 0,594 0,225 0,57
08.00 – 09.00 1,267 12.00
09.00 – 10.00 1,608 12.00- 0,322 0,896 0,304 0,0927 0,28
10.00 – 11.00 1,279 13.00
11.00 – 12.00 1,176 13.00- 0,258 0,837 0,204 0,0578 0,28
12.00 – 13.00 0,896 14.00
13.00 – 14.00 0,837 Dari hasil analisa tabel terlihat bahwa :
Sumber: data diolah 1. Tidak adanya pelanggan dalam sistem (Po) :
Tidak adanya pelanggan dalam sistem paling
Tabel 7Waktu Rata-Rata dalam Sistem pada banyak terjadi pada pukul 11.00-12.00 sebanyak
SPBU Esau Sesa Manokwari (WS) 0,588.
Periode Rata-rata Total Waktu
Waktu (Jam) Dalam Sistem 2. Rata-rata jumlah dalam sistem (Ls) : Rata-rata
08.00 – 09.00 0,524 jumlah pelanggan yang menunggu dalam sistem
09.00 – 10.00 0,304 terpanjang terjadi pada periode waktu 09.00 –
10.00 – 11.00 0,624 10.00 dimana jumlah pelanggan yang menunggu
11.00 – 12.00 0,594 dalam sistem sebanyak 1,608 atau 2 orang.
12.00 – 13.00 0,304
13.00 – 14.00 0,204
Sedangkan jumlah rata-rata pelanggan yang
Sumber : data diolah menunggu dalam sistem terpendek terjadi pada
Hasil perhitungan jumlah rata-rata total periode waktu 13.00 – 14.00 sebanyak 0,837 atau 1
waktu yang berbeda-beda untuk masing-masing orang.
jam disebabkan oleh rata-rata kedatangan 3. Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang
pelanggan yang berbeda pula disetiap jamnya. pelanggan dalam sistem (Ws) : Waktu terpanjang
Rata-rata antrian tertinggi pada jam 10.00-11.00 yang dihabiskan oleh seorang pelanggan dalam
dengan hasil 0,624, ini berarti bahwa jumlah sistem adalah selama 0,624 menit ini terjadi pada
pelanggan yang antri lebih banyak dari jam-jam periode waktu 10.00 – 11.00 dan waktu terpendek
lainnya. adalah 0,204 menit pada periode waktu 13.00–
14.00.
Tabel 8. Jumlah pelanggan atau Unit Rata-Rata 4. Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian (Lq) :
yang menunggu dalam antrian pada SPBU Esau Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian
Sesa Manokwari (Lq) terpanjang terjadi pada periode waktu 10.00 –
Jumlah Rata-rata dalam 11.00 yaitu selama 0,255 menit dan jumlah antrian
Periode Waktu (Jam)
Antrian (mobil) terpendek adalah selama 0,0578 menit terjadi pada
08.00 – 09.00 0,2188 periode 13.00 – 14.00.
09.00 – 10.00 0.169
10.00 – 11.00 0,255
5. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang
11.00 – 12.00 0,225 pelanggan untuk menunggu dalam antrian (Wq) :
12.00 – 13.00 0,0927 Waktu terpanjang yang diperlukan pelanggan
13.00 – 14.00 0,0578 dalam antrian adalah 0,60 menit ini terjadi pada
Sumber: Data diolah 10.00 – 11.00 dan waktu yang terpendek adalah
0,28 menit terjadi pada periode 12.00 – 14.00.
Tabel 9. Rata-rata waktu menunggu dalam Berdasarkan analisis maka dapat
antrian pada SPBU Esau Sesa Manokwari (Wq) disimpulkan bahwa kinerja pelayanan sistem
Rata-rata waktu Menunggu antrian berdasarkan perhitungan model M/M/S
Periode Waktu (Jam)
(menit)
pada SPBU 84-983-02 Esau Sesa Manokwari sudah
08.00 – 09.00 0,50
09.00 – 10.00 0.28 optimal, hal ini terlihat dari hasil analisis bahwa
10.00 – 11.00 0,60 standar waktu pelayanan (Wq) 0,60 menit karena
11.00 – 12.00 0,57 waktu standar yang ditentukan adalah selama 0,75
12.00 – 13.00 0,28 menit dan terpendek 0,28.
13.00 – 14.00 0,28
Sumber: data diolah 5. PENUTUP
Tabel 10. Hasil Kinerja Sistem Antrian 5.1 KESIMPULAN
Periode Hasil Kinerja Sistem Antrian
waktu Po Ls Ws Lq Wq
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil
(Jam) analisa yang telah dilakukan dengan menerapkan

460
p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599
JURNAL MANEKSI VOL 9, NO. 2, DESEMBER 2020

teori antrian pada SPBU Esau Sesa Manokwari A.K.Erlang.2011. Sejarah Teori Antrian. Modul
adalah sebagai berikut. Manajemen Operasional.
1. Jumlah jalur fasilitas yang optimal pada D. Nurfitria, Nur’Eni dan I.T. Utami, 2016
SPBU Esau Sesa Manokwari adalah 2 Matematika, Fakultas Matematika dan
jalur fasilitas. Tingkat pelayanan yang Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
tersedia untuk jam tertentu apabila Tadulako, Jalan Soekarno-Hatta Km.9
dibandingkan dengan pola kedatangan Palu 94118, Indonesia.
pelanggan dapat dikatakan optimal. Dwi Dira Indriyani 2010. Pengoptimalan Pelayanan
Kinerja sistem antrian pada SPBU 84-983- Nasabah Dengan menggunakan penerapan
02 Esau Sesa Manokwari Barat, waktu Teori Antrian.
terpendek yang dibutuhkan oleh seorang Erin Juni Ferianto, Nur Insani, M. Sc. ,Retno
pelanggan dalam mendapatkan pelayanan Subekti, M. Sc. 2016 ,Program Studi
adalah 0,28 menit. Waktu terpanjang yang Matematika, Jurusan Pendidikan
dibutuhkan oleh pelanggan dalam Matematika, Fakultas Matematika dan
mendapatkan pelayanan adalah selama Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
0,60 menit, ini menunjukan kinerja sistem Negri Yogyakarta.
antrian pada SPBU 84-983-02 Esau Sesa Heizer, Jay dan Barry Render. 2006. Operation
Manokwari sudah optimal karena waktu Management. Terjemahan oleh
yang dibutuhkan untuk pelayanan adalah Dwianoegrawati Setyoningsih dan Indra
0,75 menit. Dan fasilitas untuk pengisian Almahdy. Edisi 7. Buku I.Jakarta:
bahan bakar sudah mencukupi dan tidak Salemba Empat.
perlu ditambah. Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Operation
2. Kinerja sistem pelayanan dengan 2 jalur Management. Terjemahan
fasilitas di SPBU Esau Sesa olehDwianoegrawati Setyoningsih dan
Manokwaripada proses pengisian ulang Indra Almahdy. Edisi 7. Buku I.Jakarta:
bahan bakar umum dinilai sudah optimal, Salemba Empat.
Berdasarkanperhitungan menggunakan Iwan Nauli Daulay, 2014 Manajemen, Fakultas
model sistem antrian jalur berganda atau Ekonomi, Universitas Riau, Kampus Bina
MultipleChannel Quiuery System maka Widya Km 12,5 Simpang Baru,
waktu pelayanan yang diperlukan dengan Pekanbaru.
2 jalur fasilitas pada periode jam sibuk, John D. Millet (2012) Buku Management In the
yaitu periode jam 10.00 – 11.00sebesar public service.
0,60 menit dengan rata-rata kedatangan Kakiav, T.J., 2004, Dasar Teori Antrian untuk
pelanggannya sebesar 42 orang.Kinerja Kehidupan Nyata, Andi, Yogyakarta.
pelayanan pada proses pengisian ulang Nasution, Nur. M. 2004. Manajemen Jasa Terpadu.
bahan bakar umum dapatdiatasi dengan Bogor. Ghalia Indonesia.
baik sehingga kinerja sistem pelayanan Sari Sekar Novela, 2013 Manajemen, Fakultas
dengan 2 jalur fasilitas pada jam sibuk Ekonomi, Universitas Jember Indonesia.
menjadi optimal. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif
5.2 Saran Kualitatifdan R dan D. Bandung:CV.
Saran yang diberikan dalam penelitian ini Alfabeta.
adalah : Kinerja sistem antrian pada SPBU 84-983- T.Hani Handoko. 2000. Manajemen. Edisi Kedua.
02 Esau Sesa Manokwari Barat sudah optimal. Tapi Yogyakarta: BPFEYogyakarta.
masih perlu ditingkatkan lagi dari segi pelayanan Taha, H. 2007. Operations Research. Jakarta:
petugas yaitu keramahan dan kenyamanan agar Erlangga.
pelanggan yang mengantri merasa nyaman. Dari Tampubolon, Manahan P. 2004. Manajemen
segi keamanan SPBU pun harus diperhatikan agar Operasional. Jakarta: PT.
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti GhaliaIndonesia.
adanya pengantri yang langsung menyelip Taufik, Rustam. 2012. Analisis Penerapan Sistem
pengantri lain yang sudah terlebih dahulu Antrian Model M/M/S
mengantri, ataupun yang langsung masuk dari Yudha, Eva Kharisma. 2011. Penerapan Teori
depan antrian. Antrian Pada Sistem Pembayarandi
TELISA Jl. PB. Sudirman Jember. Skripsi.
DAFTAR PUSTAKA Jember: Universitas Jember.

461
p-ISSN: 2302-9560/e-ISSN: 2597-4599

Anda mungkin juga menyukai