Anda di halaman 1dari 9

Journal of Industrial View

Volume 01, Nomor 01, 2021,


Halaman 01 - 07

Penerapan Teori Antrian Pada Toko Sembako Makmur jaya


Mochamad Faruq Mahendra
Teknik Industri,Universitas Merdeka Malang
E-mail: mochamad.mahendra@student.unmer.ac.id

Diterima : Direvisi :
Disetujui :

Abstrak

Meningkatnya kompetisi yang mengarah pada tuntutan kebutuhan konsumen baik dari
kualitas maupun kuantitas menyebabkan dunia usaha harus berjuang untuk meningkatkan
pelayanan yang efektif, efisien dan fleksibelnya untuk dapat berinovasi secara cepat dan tepat.
Salah satu hal yang mencolok dalam sebuah instansi pelayanan langsung kekonsumen adalah
bagian fasilitas pelayanan. Waktu mengantri yang terlalu panjang dan lama menyebabkan
konsumen jenuh, enggan kembali berkunjung dimasa yang akan datang, di sisi lain apabila tidak
ada antrian tenaga kerja bagian pelayanan banyak yang mengganggur menyebabkan kerugian
secara implinsif bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efesiensi dan
mengetahui layanan pada Toko Sembako Makmur Jaya yang terletak di Jl. Lokon No.20d,
Karangbesuki, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik observasi dan dokumentasi. Metode analisis data adalah analisis sistem jalur berganda
(multi channel single phase). Terdapat 2 orang pekerja yang bertugas memangkas rambut
pelanggan dengan jam kerja mulai dari pukul 10.00 – 15.00 WIB. Pada Pegawai 1 didapatkan λ
7,800 orang / jam, μ 22,759 orang / jam, dan ρ = 0,1714. P 0 = 0,7290. Lq = 0,0044 orang. Ls =
0,1758 orang. Ws = 0,0225 jam. Wq = 0,0006 jam. Pada Pegawai 2 didapatkan λ 7,800 orang /
jam, μ 24,444 orang / jam, dan ρ = 0,1595. P 0 = 0,7510. Lq = 0,0036 orang. Ls = 0,1632 orang. Ws
= 0,0209 jam. Wq = 0,0005 jam.
Kata kunci: Antrian, Efektivitas, Efisiensi, Layanan, Multi Channel Single Phase

1. Pendahuluan
Antrian adalah kegiatan menunggu pada yang terjadi karena ketidakseimbangan
antara pelanggan yang datang dengan fasilitas pelayanan untuk melayani pelanggan
yang datang. Antrian merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari untuk
mendapatkan fasilitas layanan. Biasanya,antrian terjadi karena adanya penumpukan
pelanggan yang tidak dapat dilayani secara langsung oleh fasilitas yang tersedia.
Antrian pada kehidupan sehari-hari yang sering dialami adalah pada fasilitas umum
seperti bank,rumah makan,spbu,loket tiket bioskop dan lain-lain.Jika sebuah usaha
memiliki antrian yang panjang,maka ini akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi
para pelanggan yang datang.
Struktur antrian pada Toko Sembako Makmur Jaya adalah Multi Channel Single
Phase yang berarti Toko Makmur Jaya mempunyai dua fasilitas pelayanan dan
pembayaran dilakukan langsung setelah konsumen dilayani. Adapun sistem antrian
yang digunakan oleh Toko Makmur Jaya adalah First Come First Served (FCFS), yakni
suatu pelayanan yang terlebih dahulu melayani pelanggan yang datangnya paling
awal.
Sistem antrian mencakup pelanggan yang datang dengan laju konstan atau
bervariasi untuk mendapatkan layanan pada suatu fasilitas layanan. Jika pelanggan
yang datang dapat memasuki fasilitas layanan, pelanggan dapat langsung dilayani.
Jika pelanggan harus menunggu dilayani, pelanggan berpartisipasi atau membentuk
antrian, dan akan berada dalam antrian hingga pelanggan dapat giliran untuk dilayani.
Pelanggan akan dilayani dengan laju layanan yang konstan atau bervariasi dan
akhirnya menginggalkan sistem. Sistem antrian mencakup baik antrian dan fasilitas
layanannya [1]
Journal of Industrial View
Volume 01, Nomor 01, 2021,
Halaman 01 - 07

Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari–hari.


Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada
pintu jalan tol, pada bank, pada kasir supermarket, dan situasi–situasi yang lain
merupakan kejadian yang sering ditemui. Studi tentang antrian bukan merupakan hal
yang baru. Untuk mempertahankan pelanggan, sebuah organisasi selalu berusaha
untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang terbaik tersebut
diantaranya adalah memberikan pelayanan yang cepat sehingga pelanggan tidak
dibiarkan menunggu (mengantri) terlalu lama. Namun demikian, dampak pemberian
layanan yang cepat ini akan menimbulkan biaya bagi organisasi, karena harus
menambah fasilitas layanan. Oleh karena itu, layanan yang cepat akan sangat
membantu untuk mempertahankan pelanggan, yang dalam jangka panjang tentu saja
akan meningkatkan keuntungan perusahaan.

2. Metode Penelitian
2.1. Struktur Antrian

Multi Channel-Single Phase


Sistem Multi Channel-Single Phase terdapat banyak atau lebih dari satu garis
antrian maupun fasilitas pelayanannya untuk dapat terlayani dengan hanya ada
satu tahap pelayanan.
Contoh :Teller pada Bank.

Gambar 1.Multi channel-single phase

2.2. Model Antrian Notasi Kendall-Lee


Notasi baku untuk memodelkan suatu sistem antrian pertama kali
dikemukakan oleh D. G.Kendall dalam bentuk a / b / c, dan dikenal sebagai
notasi Kendall. Namun, A. M. Lee menambahkan simbol d dan e sehingga
menjadi a / b / c / d / e yang disebut notasi Kendall-Lee. Notasi Kendall-Lee
tersebut perlu ditambah dengan simbol f. Sehingga, karakteristik suatu antrian
dapat dinotasikan dalam format baku (a / b / c): ( d / e / f ).Notasi a sampai f
berturut-turut menyatakan distribusi waktu antar kedatangan,distribusi waktu
pelayanan,jumlah channel pelayanan,disiplin pelayanan,kapasitas sistem dan
ukuran sumber pemanggilan.Notasi a sampai f dapat diganti dengan simbol-
simbol yang disajikan dalam Tabel.

Tabel 1.Simbol-simbol notasi Kendall-lee


Journal of Industrial View
Volume 01, Nomor 01, 2021,
Halaman 01 - 07

Tabel 1.2. Flowchart Penelitian


Mulai

Study Literatur

Observasi

Pengambilan Data:
- Jumlah fasilitas pelayanan
- Waktu Kedatangan
- Waktu Pelayanan
- Waktu Selesai

Penentuan Model Antrian

Pengolahan data:
- Menghitung Waktu rata-rata kedatangan
- Menghitung Waktu rata-rata Pelayanan
- Menghitung tingkat kegunaan fasilitas
- Menghitung P0, Lq, Ls, Wq, dan Ws

Analisis Hasil Perhitungan

Selesai
Journal of Industrial View
Volume 01, Nomor 01, 2021,
Halaman 01 - 07

Gambar 2. Lokasi pengamatan di Toko Sembako Makmur Jaya


2.3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode
kuantitatif yang dilakukan dengan menjelaskan setiap kejadian dalam bentuk
angka dan menggunakan analisis secara sistematis mengikuti data yang
ada.Data sekunder digunakan untuk memperkuat teori dan sebagai bahan
pendukung penelitian.Metode pengumpulan data dengan observasi dan studi
pustaka pada internet sebagai pembanding maupun referensi untuk penelitian
ini. Variabel yang digunakan pada penelitian ini,yaitu variabel bebasnya adalah
kepuasan pelanggan dan variabel terikatnya adalah antrian dan
pelayanan.Subjek penelitian dilakukan pada toko Makmur Jaya.Waktu
penelitian dilakukan pada jam makan siang pukul 10.00-15.00.Setelah
pengumpulan data,maka selanjutnya dilakukan pengolahan data menggunakan
metode dengan rumus rata-rata kedatangan pelanggan dan rata-rata
pelayanan pelanggan dan kemudian dilakukan perhitungan kinerja antrian
dengan rumus pada (M/M/1). Teknik analisis yang digunakan pada penelitian
ini, yakni memakai model antrian M/M/s (Multiple Channel Model) dengan cara
kerjanya menggunakan rumus sebagai berikut:
Journal of Industrial View
Volume 01, Nomor 01, 2021,
Halaman 01 - 07

Keterangan :
μ : Jumlah rata-rata orang yang dilayani per satuan waktu (jam)
λ : Jumlah rata-rata orang per satuan waktu (jam)
Lq : Jumlah konsumen yang diharapkan menunggu dalam antrian
L : Jumlah rata ± rata konsumen yang diharapkan dalam antrian
Wq : Waktu yang diharapkan konsumen selama menunggu dalam antrian
W : Waktu yang diharapkan konsumen selam dalam sistem
S : Jumlah fasilitas ± fasilitas pelayanan
P : Tingkat intesitas fasilitas pelayanan
Po : Probabilitas n tidak ada orang dalam sistem
Pn : Probabilitas kapasitas orang dalam sistem

2.4. Analisa dan Pembahasan


Setelah dilakukannya penelitian, peneliti mendapatkan hasil analisa sebagai
berikut :
1. Model antrian pada toko Makmur Jaya adalah (M/M/1).
2. Struktur antrian yang ada pada Toko Jaya Makmu adalah Multi Channel-Single
Phase.
3. Disiplin antrian yang diterapkan pada toko Makmur Jaya adalah First Come
First Service (FCFS) atau First In First Out (FIFO).

No Interval Jumlah Waktu Waktu


Waktu Pelanggan Pelayanan Pelayanan
(Frekuensi) (Menit) (Menit)
1 10:00:00 6 3 2
2 10:30:00 3 2 3
3 11:00:00 3 3 2
4 11:30:00 2 2 2
5 12:00:00 4 3 2
6 12:30:00 3 2 3
7 13:00:00 3 3 3
8 13:30:00 3 2 4
9 14:00:00 4 3 2
10 14:30:00 3 3 2
11 15:00:00 5 3 2
Jumlah 39 29 27
Rata-rata 3.545 2.636 2.455
Tingkat Kedatangan 7.800 7.800
Rata-rata
Tingkat Pelayanan 22.759 24.444
Rata-rata
Utilitas 0.1714 0.1595
Journal of Industrial View
Volume 01, Nomor 01, 2021,
Halaman 01 - 07

Ls 0.1758 0.1632
Lq 0.0044 0.0036

Ws 0.0225 0.0209
Wq 0.0006 0.0005
Po 0.7290 0.7510

Pengolahan Data Pegawai 1


Diketahui :
λ = Jumlah pelanggan / waktu pengamatan
= 39/5 = 7,800 orang / jam

μ = 60 menit / rata-rata waktu pelayanan


= 60/ 2,636 = 22,759 orang / jam

S=2

λ
ρ=

= 0,1714

Probabilitas
P0 =

,P0 =

P0 =

P0 =

P0 =

P0 =
0,729
Journal of Industrial View
Volume 01, Nomor 01, 2021,
Halaman 01 - 07

Jumlah pengunjung dalam antrian


λ s
Lq =
P0 ()
μ
ρ

s ! ( 1−ρ )2

7,800 2
Lq =
0,7290 (
22,759 )
0,1714

2! ( 1−0,1714 )2

Lq = 0,0044 orang

Jumlah pengunjung dalam sistem


λ
Ls = Lq +
μ
7,800
Ls = 0,0044 +
22,759
Ls = 0,1758 orang

Waktu menunggu dalam sistem


Ls
Ws =
λ
0,1714
Ws =
7,800
Ws = 0,0225 jam

Waktu menunggu dalam antrian


Lq
Wq =
λ
0,0044
Wq =
7,800
Wq = 0,0006 jam

Pengolahan Data Pegawai 2


Diketahui :
λ = Jumlah pelanggan / waktu pengamatan
= 39/5 = 7,800 orang / jam
μ = 60 menit / rata-rata waktu pelayanan
= 60/ 2,455 = 24,444 orang / jam
S=2
λ
ρ=

= 0,1595
Probabilitas
Journal of Industrial View
Volume 01, Nomor 01, 2021,
Halaman 01 - 07

P0 =

P0 =

P0 =

P0 =

P0 =

P0 = 0,751

Jumlah pengunjung dalam antrian


λ s
Lq =
P0 ()
μ
ρ

s ! ( 1−ρ )2

7,800 2
Lq =
0,7510 (
24,444 )
0,1595

2! (1−0,1595 )2

Lq = 0,0036 orang

Jumlah pengunjung dalam sistem


λ
Ls = Lq +
μ
7,800
Ls = 0,0036 +
24,444
Ls = 0,1632 orang

Waktu menunggu dalam sistem


Ls
Ws =
λ
0,1632
Ws =
7,800
Ws = 0,0209 jam
Journal of Industrial View
Volume 01, Nomor 01, 2021,
Halaman 01 - 07

Waktu menunggu dalam antrian


Lq
Wq =
λ
0,0036
Wq =
7,800
Wq = 0,0005 jam

2.5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Berdasarkan hasil data pada penelitian yang dilakukan selama 1 hari
pada jam makan siang (10.00-15.00) didapatkan kesimpulan sebagai
berikut :

1. Dapat diketahui bahwa Toko Sembako Makmur Jaya


menggunakan model antrian (M/M/1).Struktur antrian yang
digunakan merupakan Multi channel-single phase dengan hanya
memiliki satu server dan satu tahapan pelayanan.Warung makan
Lovina menerapkan disiplin antrian first come first service (FCFS)
atau first in first out (FIFO) yaitu dimana pelanggan yang datang
pertama atau awal akan dilayani terlebih dahulu mengikuti urutan
barisan antrian.
2. Pengamatan yang dilakukan pada jam kerja selama 5
jam,mendapatkan hasil data hitungan rata-rata kedatangan
pelanggan persatuan waktu (λ) yaitu sebesar 7,800 orang/jam dan
rata-rata pelayanan pelanggan per satuan waktu (μ) yaitu sebesar
22,759 orang/jam dan 24,444 orang/jam.
3. Diketahui kinerja antrian selama waktu penelitian,yaitu waktu
sibuk server (p) untuk melayani pelanggan adalah sebesar 0,1714
dan 0,1595 dengan pelanggan yang datangj umlah rata-rata
pelanggan dalam suatu sistem (Ls) yaitu sebanyak 0.1758
orang/jam dan 0,1632 orang/jam, jumlah rata-rata pelanggan yang
menunggu untuk dilayani dalam barisan antrian (Lq) yaitu sebesar
0,0044 orang/jam dan 0,0036 orang/jam,waktu rata-rata
pelanggan dalam suatu sistem (Ws) yaitu sebesar 0,0225 jam dan
0,0209 jam dan waktu rata-rata pelanggan yang menunggu dalam
barisan antrian (Wq) adalah sebesar 0.0006 jam dan 0,0005 jam.

Saran
Saran yang dapat diberikan setelah mengamati hasil analisis adalah pihak
pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan menambah rekan. Hal ini bertujuan
membuat pekerjaan menjadi semakin lebih cepat terselesaikan sehingga antrian dapat
dikurangi.

Daftar Pustaka
[1] https://media.neliti.com/media/publications/103295-ID-none.pdf

Anda mungkin juga menyukai