Metode Antrian
(Studi Pada Bank BCA Cabang DayeuhKolot)
Akyas Khaqqi Maulana
Fakultas Teknik Informatika, Program Studi Ilmu
Komputasi
Telkom University
Bandung, Jawa Barat
badakterbang@outlook.com
AbstractMasalah antrian adalah masalah yang selalu
dijumpai hampir di semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia,
terutama jika harus bertransaksi di bank. Begitu juga di Bank
BCA Cabang DayeuhKolot, Kabupaten Bandung. Disini sistem
antrian yang berlaku adalah model multi-channel single phase
(M/M/S). Dimana ada satu jalur antrian nasabah yang akan
dilayani oleh dua atau lebih fasilitas pelayanan. Dari hasil
penelitian, bahwa nasabah yang datang rata-rata per harinya
sebanyak 260 orang, sedangkan jumlah teller yang melayani 3
orang per hari. Dari keadaan ini diperoleh jumlah nasabah yang
menunggu dalam antrian sebanyak 37 orang. Sementara jumlah
teller yang tersedia sebanyak 6 orang teller. Dengan rincian 3 teller
untuk transaksi <25 juta, dan 3 teller yang lain untuk traksaksi
>25 juta, dengan catatan pada hari tertentu, dilakukan
penambahan 1 orang teller pada transaksi <25 juta. Dengan
menggunakan bantuan salah satu aplikasi linear programming
TORA didapatkan hasil yang bisa dibandingkan untuk penentuan
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan tersebut
digunakan untuk mengatasi masalah antrian, sehingga pihak bank
diharapkan menyediakan teller tambahan yang bisa siap
beroperasi pada jam-jam dan tanggal-tanggal sibuk, agar masalah
antrian bisa diminimalisir.
Kata kunciSistem Antrian, teller, Multi-Channel SinglePhase, Tora.
I. PENDAHULUAN
Dalam persaingan global saat ini, pelayanan adalah hal
yang mutlak dan bagaimana menciptakan nilai bagi pelanggan
dan membangun loyalitas, karena loyalitas berkaitan dengan
kepuasan pelanggan dan bisa mempengaruhi emosi dari
pelanggan tersebut. Pelayanan disini bisa berupa perbaikan
sistem antrian. karena dari banyak kasus yang dihadapi para
pelanggan banyak mengeluhkan tentang lamanya waktu yang
menunggu sebelum diproses pada saat bertransaksi. Pada
sektor jasa lebih memuat banyak permasalahan antrian, hal ini
disebabkan oleh karakeristik sektor jasa yang bersifat random
(tidak teratur), baik dalam pola kedatangan maupun waktu
Anggit Wulandoro
Fakultas Teknik Informatika, Program Studi Ilmu
Komputasi
Telkom University
Bandung, Jawa Barat
Ndorokakung12@gmail.com
yang dibutuhkan untuk menerima pelayanan. Bila kedatangan
pelanggan menurut jangka-jangka waktu tertentu dan waktu
pelayanan tetap, persoalan
antrian menjadi mudah (Hakim, 2006: 399).
Analisis antrian dalam bentuk panjang antrian, rata-rata
waktu menunggu, dan faktor lain membantu untuk memahami
sistem jasa (seperti kasir di Bank). Sejumlah studi ilmiah,
artikel jurnal, dan buku panduan yang diterbitkan menjelaskan
hubungan antara kepuasan pelanggan, waktu tunggu, dan
perilaku pelanggan. Suatu studi menguji perilaku pelanggan
mengahadapi waktu tunggu dalam industry hotel dan restoran
dan ditemukan bahwa lebih 70% dari keseluruhan responden
secara jelas memperhatikan waktu tunggu. Lebih suka untuk
membayar lebih untuk menghindari menunggu dalam antrian.
Ini mengidentifikasikan bahwa antrian dapat mempengaruhi
tingkat kepuasan pelanggan da keinginan mereka untuk
berbelanja (Nosek, 2005: 2).
Gross dan Haris (Gross, 1994) mengatakan bahwa sistem
antrian adalah kedatangan pelanggan untuk mendapatkan
pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan
(server) masih sibuk, mendapatkan pelayanan dan kemudian
meninggalkan sistem setelah dilayani. Kapasitas antrian dan
populasi nasabah yang mungkin akan minta dilayani dalam
suatu periode waktu tertentu bisa terbatas atau tidak terbatas.
Menurut Taylor, 2005:200) dilihat dari desain fasilitas
pelayanan, dikenal empat (4) struktur antrian, yaitu saluran
tunggal fase tunggal, saluran banyak fase tunggal, saluran
tunggal fase banyak dan saluran banyak fase banyak.
Ls
Lq
2
( M 1 ) !
M
()
P 0=
[ ( ) ] ( )
M1
n=0
Lq
1
+
M!
untuk M>
M
M
dalam antrian
1
n!
Ls
Ws=
Ls
Tgl
25
26
27
28
1
2
3
4
5
8
9
10
Jam
Operasiona
l
00.0800.15
00.0800.15
00.0800.15
00.0800.15
00.0800.15
00.0800.15
00.0800.15
00.0800.15
00.0800.15
00.0800.15
00.0800.15
00.0800.15
Jumlah
Teller
Standar waktu
pelayanan/me
nit
Laju
Pelayanan/j
am per 3
teller
/teller
48
12
48
12
48
12
60
12
60
12
48
12
48
12
48
12
60
12
60
12
48
12
48
12
V. ANALISIS
Dari hasil analisis model sistem antrian M/M/s pada tabel
dibawah terlihat bahwa sistem antrian pada saat menggunakan
jumlah teller yang normal dan saat menambahkan satu teller
mengalami pengurangan waktu mengantri nasabah yang cukup
signifikan. Agar pelayanan yang diberikan kepada nasabah
dapat optimal dan sesuai standar waktu yang ditetapkan oleh
Bank BCA cabang DayeuhKolot untuk melayani nasabah,
maka diperlukan adanya penambahan tenaga teller.
Parameter Sistem
Probabilitas tidak
ada
nasabah
dalam
system
(P0)
Rata-rata Jumlah
nasabah
dalam
antrian (Lq)
Rata-rata Waktu
nasabah
dalam
antrian (Wq)
Rata-rata waktu
yang dihabiskan
dalam
antrian
(Ws)
Jumlah Teller
awal
Penambahan satu
Teller
0.39636
0.39868
0.029309
0.004434
0.000862/menit
0.000118/menit
3.
4.
2006,
Manajemen
Industri,
0.026259/menit
0.026182/menit