Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REPORT

RISET OPERASI
“Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Riset Operasi”

DOSEN PENGAMPU
Lokot Muda Harahap,M.Si
Oleh :
Ruth Jelita Hutabarat (7172210014)
Fitri Avelina Napitupulu (7171210009)
Niko Darlin Cibro (7173510050)
Nurul Shavira (7173510056)
Janri Pardede (7173210019)

MANAJEMEN A 2017

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa, yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Riset Operasi berupa Critical Jurnal Review.
Kami berterima kasih kepada bapak dosen pengampu yang telah memberikan tugas
ini kepada kami. Critical jurnal review ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan critical jurnal
ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan critical jurnal review ini.
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
critical jurnal review ini.
    Akhir kata kami berharap semoga critical jurnal review ini ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

   

Medan,20-Mei-2020

Penulis
BAB I
PEMBAHASAN JURNAL
JURNAL I

Identitas Jural
Judul : Analisis Sistem Antrian Teller Guna Optimalisasi Pelayanan Pada
PT. Bank Negara Indonesia (BNI) 46 Cabang Unit Kampus Manado
Penulis : Kartika Botutihe¹, Jacky S B Sumarauw², Merlyn M Karuntu³
Nama Jurnal : e-Jurnal Perdagangan, Industri dan Moneter
Vulome/No : Vol.6 No.3
ISSN : ISSN 2303-1174
Tahun : Juli 2018

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada jurnal ini yaitu “bagaimana sistem antrian di Bank BNI 46
dan bagaimana optimal pelayanan teller di Bank BNI”.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif karena memprediksi nilai satu
atau lebih variabel. Definisi metode penelitian deskriptif menurut Sujarweni (2014:74) adalah
sebagai berikut : Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel,
baik satu variable atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun
perbandingan dengan variabel yang lain. Rumus model antrian jalur berganda M/M/S
digunakan untuk menganalisis sistem antrian yang sudah diterapkan di bank SULUTGO.

Simpulan

1. Pola kedatangan nasabah bersifat Arrival pattern random yaitu pelanggan yang datang
secara acak. Sedangkan disiplin Untuk disiplin antrian menerapkan system First
Come First Serve (FCFS). Dimana nasabah yang datang terlebih dahulu mengambil
nomor antrian setelah itu menunggu dipanggil sesuai urutan yang yang telah
didapatnya untuk mendapatkan pelayanan dari teller dan jenis sistem antrian yang di
terapkan pada PT. Bank Negara Indonesia (BNI) 46 Cabang Unit Kampus Manado
menggunakan sistem antrian model Multiple Channel Query System atau M/M/s
dimana terdapat beberapa lebih fasilitas pelayanan yang hanya dialiri oleh antrian
tunggal.
2. Perhitungan rata-rata jumlah nasabah yang menunggu dalam sistem terpanjang pada
periode waktu 10.0015.00 yaitu sebanyak 27,09 orang atau = 27 orang. Sedangkan
jumlah rata-rata nasabah yang menunggu dalam sistem terpendek terjadi pada periode
waktu 08.00-10.00 yaitu sebanyak 3.02 orang atau = 3 orang. Rata-rata jumlah
nasabah dalam antrian terjadi pada periode waktu 10.00-15.00 yaitu sebanyak 24,2
orang atau = 24 orang dapat disimpulkan kinerja sistem antrian Bank BNI 46 Cabang
Unit Kampus Manado Belum Optimal.

Dari hasil perhitungan dapat terlihat bahwa :

1. Tingkat utilitas teller atau tingkat kesibukan teller (p) = Average server utilization

Jam sibuk teller adalah pada jam 10.00 - 14.00 dimana terlihat pada jam tersebut tingkat
utilitas kesibukan teller sebesar 0.96 atau 96% yaitu rata-rata melayani perjamnya adalah
57.6% menit dan waktu untuk beristirahat hanya 2.4 menit sedangkan pada jam 08.00 – 10.00
tingkat kesibukan teller rendah yaitu sebesar 0.72 atau 72% yaitu rata-rata melayani
perjamnya adalah 43.2 menit dan waktu untuk beristirahat lebih panjang yaitu 16.8 menit.

2. Rata-rata jumlah nasabah dalam antrian (Lq) = Average number in the queue

Rata-rata jumlah nasabah dalam antrian adalah pada jam 10.00 – 15.00 dimana terlihat
rata-rata nasabah mengantri sebanyak 24.2 orang atau = 24 orang sedangkan pada jam 08.00
– 10.00 rata-rata jumlah nasabah dalam antrian terpendek yaitu 1.57 orang atau = 2 orang.

3. Jumlah orang unit rata-rata yang menunggu dalam antrian (Ls) = Averarage number
in the system

Rata-rata jumlah nasabah yang menunggu dalam sistem terpanjang pada jam 10.00 –
15.00 dimana jumlah nasabah yang menunggu dalam sistem terbanyak yaitu 27.09 orang atau
= 27 orang. Sedangkan jumlah rata-rata nasabah yang menunggu dalam sistem terpendek
terjadi pada jam 08.00 – 10.00 yaitu sebanyak 3.02 orang atau = 3 orang.

4. Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah untuk menunggu dalam antrian
(Wq) = Average time in the queue
Waktu yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem selama 93% yaitu 55.85 menit
33351.0 detik yang terjadi pada jam 10.00 – 15.00 dan waktu terpendek yang diperlukan
nasabah dalam antrian adalah 12% yaitu 7.27 menit 436.13 detik yang terjadi pada jam 08.00
– 10.00.

5. Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem (Ws) = Average time
in the system

Waktu terpanjang yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem antrian adalah selama
1.04% yaitu 62.52 menit 3751.0 detik yang terjadi pada jam 10.00 – 15.00. Sedangkan waktu
terpendek yang dihabiskan seorang nasabah dalam sistem adalah selama 23% yaitu 13.94
menit 836.13 detik.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kinerja sistem antrian pada PT. Bank
Negara Indonesia (BNI) 46 Cabang Unit Kampus Manado belum optimal karena waktu
terpanjang yang dibutuhkan seorang nasabah dalam antrian selama 55.85 menit serta antrian
sebanyak 24,2 orang atau = 24 orang dan ini terjadi hanya pada periode waktu jam 10.00 -
15.00 setiap harinya dan mengakibatkan waktu istirahat teller sangat singkat.
JURNAL II

Identitas Jural
Judul : Counting Teller Quantity For Better Queue In Financial Institution:
Case of Bank Central Asia, Metro Indah Mall Branch Office-Bandung
Penulis : CUT I. SETIAWATI, FARAH A. BUDYANNA
Nama Jurnal : Jurnal Bisnis & Manajemen
Vulome/No : Vol. XVIII, No. 2, 65-72
ISSN : ISSN 1412 - 3681
Tahun : Juli 2018

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada jurnal ini yaitu “bagaimana cara untuk menentukan jumlah
teller yang tepat untuk Bank BCA”

Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Studi ini adalah Penelitian
deskriptif dengan mengumpulkan dan menyusun data yang dapat memberikan deskripsi yang
jelas dari objek di bawah studi. Data kemudian dianalisis.

Penelitian ini dilakukan di cabang Bank Central Asia yaitu Metro indah Mall (MIM)
Bandung. Dalam studi ini, data yang dikumpulkan adalah jumlah kedatangan pelanggan dan
jumlah fasilitas layanan (teller). Data ini dianalisis dengan menggunakan rumus antrian
M/M/S (multi-channel fase tunggal).

Simpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditunjukkan bahwa jumlah peramal adalah 4


orang per hari dan rata-rata jumlah pelanggan yang datang per jam adalah 39 orang. Jadi,
seorang teller harus mampu melayani 10 pelanggan per jam. Dalam keadaan ini, ada sekitar
37 orang menunggu dalam antrian dan 41 orang menunggu di sistem total. Waktunya untuk
pelanggan menunggu dalam antrian adalah 57 menit dan waktu untuk pelanggan untuk
menunggu di sistem adalah 63 menit. Berdasarkan perhitungan, jumlah yang optimal teller di
lembaga keuangan ini adalah tujuh tellers. Oleh karena itu, mengingat situasi saat ini, BCA
diharuskan menambahkan tiga lebih banyak peramal per hari.

Sebagai saran, pertama, Bank BCA di kantor cabang MIM harus meningkatkan jumlah
peramal menjadi 7 orang per hari. Ini akan berdampak positif pada antrian nasabah pada
sistem transaksi Bank BCA karena akan mengurangi waktu tunggu secara signifikan. Kedua,
jika jumlah penangan adalah 7 orang per hari, rata-rata waktu untuk pelanggan untuk
menunggu dalam sistem adalah 26 menit. Kali ini dapat diserahkan ke bank BCA karena
tidak ada SOP dalam sistem. Ketiga, jika jumlah penangan adalah 7 orang per hari, rata-rata
waktu untuk pelanggan untuk menunggu dalam antrian adalah 16 menit. Kali ini dapat
diserahkan ke bank BCA sebagai SOP belum disesuaikan dan ditentukan dalam keadaan saat
ini. Akhirnya, para peneliti menyarankan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari biaya
antrian dan tata letak.
BAB II
DISKUSI

A. KELEBIHAN
Kelebihan dari jurnal 1 dan jurnal 2 yaitu :
1. Informasi identitas jurnal disajikan dengan baik atau lengkap. Disini terdapat Judul
jurnal, Penulis jurnal, Nama lembaga penulis, Nama Jurnal, ISSN jurnal, dan nomor
serta tahun jurnal.
2. Jurnal ini adalah jurnal yang bagus, karena memberi pelajaran kepada para pembaca
bahwa pada Teori Antrian yang di terapkan disuatu Bank dapat memprediksi berapa
pegawai yang diharapkan untuk mengefisiensi antrian nasabah pada kedua Bank.

B. KEKURANGAN
Kekurangan dari jurnal 1 ini yaitu :
1. Pada bagian pembahasan metode penelitian tidak dijelaskan jenis pendekatan yang
digunakan dalam penelitian, apakah pendekatan kualitatif atau kuantitatif, nanum
jurnal ini sudah menjelaskan bagaimana cara mengumpulkan datanya dan teknik
analisis datanya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut saya secara keseluruhan jurnal ini sudah dalam kategori baik, serta mampu
memberikan gambaran mengenai bagaimana besarnya pengaruhnya kinerja dan jumlah
karyawan terhadap antrian di Bank. Dengan teori antrian dapat memprediksi untuk dapat
mengefisiensi kinerja karyawan di Bank.

B. SARAN
Hendaknya penulis memperbaiki kesalahan yang ada pada penulisan ini sehingga
jurnal ini menjadi jurnal yang lebih baik lagi.
Bagi pembaca hendaknya selain membaca jurnal ini, diharapkan untuk membaca
jurnal lain sehingga wawasan pembaca menjadi lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai