REVIEW
TEORI DAN PERILAKU ORGANISASI
Dosen pengampu : Hilma Harmen,SE.,MBA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Terimakasih kepada Dosen Pengampu mata
kuliah teori dan perilaku organisasi dengan ilmu-ilmu yang diberikan, tidak lupa penulis
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian Critical Journal Riview.
Dan harapan penulis semoga critical journal review ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 4
1.2 TUJUAN................................................................................................................. 4
1.3 MANFAAT............................................................................................................. 4
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................12
BAB V PENUTUP................................................................................................................ 15
5.1 KESIMPULAN........................................................................................................ 15
5.2 SARAN.................................................................................................................... 15
BAB 1
PENDAHULUAN
Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi
mahasiswa karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah
ada. Terdapat beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti
menemukan jurnal yang sesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan
dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri
pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi
sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang memuat
jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal
organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
1. Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam suatu jurnal.
2. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal dipenerbitan berikutnya.
1.1 IDENTITAS JURNAL PERTAMA
EdisiTerbit :-
ISSN : 2086-3748
Kota Terbit :-
1 PENDAHULUAN
Partisipasi merupakan salah satu teknik manajemen yang
efektif karena para manajer Dapat menerima dan melaksanakan
secara penuh tanggung jawab atas anggaran yang telah
disusun,sehingga anggaran yang disusun secara partisipasi menjadi
realistis. Kinerja manajerial dapat diartikan sebagai hasil yang telah
dicapai dari berbagai aktivitas yang dilakukan dalam
mendayagunakan sumber daya yang ada. Manajer akan dinilai
berprestasi apabila dapat mewujudkan apa yang menjadi tujuan.
Manajer puncak dapat mengevaluasi kinerja manajer bawahannya
dengan memberi penghargaan (reward), imbalan atau bahkan
hukuman. Pendekatan ini secara sistematis mengevaluasi berbagai
kondisi atau variabel yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial
yaitu partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran.
Sasaran anggaran dapat dicapai melalui serangkaian
aktivitas yang telah ditetapkan dalam bentuk anggaran. Pada
konteks pemerintah daerah, sasaran anggaran terdapat pada
Rencana Strategik Daerah (Renstada) dan Program Pembangunan
Daerah (Propeda) (Suhartono dan Solihin, 2006). Dengan adanya
sasaran anggaran yang jelas, maka akan dapat memudahkan
individu untuk menyusun target-target anggaran. Selanjutnya,
target-target anggaran yang disusun akan sesuai dengan sasaran
yang ingin dicapai organisasi. Politik organisasional
memungkinkan untuk menghasilkan work outcomes yang positif
maupun yang negatif. Hasil kerja yang positif dapat berupa
kemajuan karir, ketenaran dan status, meningkatnya kekuasaan dan
kedudukan, penyelesaian tujuan pribadi, meningkatkannya rasa
pengendalian dan kesuksesan. Menurut Musaroh (2007) politik
organisasional juga memiliki hasil kerja yang negatif yaitu berupa
kehilangan kekuatan trategis dan kredibilitas akan kedudukan,
persaan negatif pada orang lain, persaan bersalah, dan kinerja yang
buruk.
2 TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kembali
PENELITIAN
pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada
organisasi sektor publik.
3 METODE
Metode Pengumpulan Data Data diperoleh dari informasi
PENELITIAN
langsung dari SKPD Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah
melalui observasi langsung dan survei dengan cara memberikan
kuesioner kepada para responden. Kuesioner yang digunakan
meliputi lima bagian yaitu kuesioner untuk meneliti kinerja
manajerial, kuesioner untuk meneliti partisipasi anggaran,
kuesioner untuk meneliti kejelasan sasaran anggaran, kuesioner
untuk meneliti komitmen organisasi dan kuesioner untuk meneliti
politik organisasi. Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah
skala pengukuran tipe Likert, dimana responden diminta untuk
memilih jawaban jawaban yang paling tepat dengan 5 macam
Teknik Analisis Untuk menguji hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini, maka tehnik analisis data yang digunakan
adalah menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) yang
dioperasikan dengan program AMOS.
4 HASIL
Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Kejelasan Sasaran
PENELITIAN
Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Analisis hasil pengolahan
data pada tahap full model SEM dilakukan dengan melakukan uji
kesesuaian persyaratan analisis meliputi uji konfirmatori, dan
goodness of fit model dan uji statistic.
JURNAL KEDUA
1 PENDAHULUAN
Para ilmuwan politik dapat dikatakan telah memberikan
semacam “surat wasiat” untuk memusatkan konsep politik, sangat
sederhana, yaitu, “politik adalah kekuasaan, kekuasaan adalah
politik” (Hay, 1997). Motif berkuasa adalah azas yang mendesak
dalam sifat manusia, kekuasaan, politik, dan mengejar posisi
tingkat atas dalam hirarkhi organisasi menjelaskan bagian terbesar
perilaku dan motivasi manusia (Hay, .Th). Kekuasaan dimulai
dengan isu struktural. Walaupun ketrampilan individu menentukan
efektivitas penggunaan kekuasaan, kekuasaan secara fundamental
bukanlah isu mengenai orang atau kepribadian.Kekuasaan adalah
pertama dan fenomena struktural yang penting.Spesialisasi dan
divisi tenaga kerja adalah kasus ketergantungan antar individu dan
unit organisasi yang mendasar. Divisi tenaga kerja membuat orang-
orang dalam organisasi tergantung pada semua orang yang saling
memerlukan untuk menyelesaikan tugas- tugasnya. Orang-orang
tergantung pada waktu penyelesaian tugas, informasi yang akurat,
material dan persediaan, kompetensi orang- orang, dan dukungan
politis. Fungsi struktur menentukan peran, harapan, dan pembagian
sumber-sumber organisasi memperjelas mengapa kekuasaan
menjadi fenomena yang pertama dan terpenting, dan mengapa
penggunaan kekuasaan yang efektif dalam organisasi penting
sekali untuk mencapai keberhasilan.
2 TUJUAN
1. Tujuan Penelitian
PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan mempertinggi pemahaman
persepsi politik organisasi melalui sumber- sumber kekuasaan.
Subjek penelitian adalah 51 karyawan/ pegawai dari berbagai
latar organisasi kerja. Persepsi politik organisasi diukur
dengan skala yang dikembangkan peneliti. Sumber- sumber
kekuasaan diukur dengan skala yang sudah baku. Data-data
variabel penelitian dianalisis dengan analisis regresi ganda.
Hasil analisis menunjukkan: 1) F = 2,637 dan p = 0,046 (p <
0,05), legitimate power, reward power, expert power dan
referent power secara simultan berhubungan searah dengan
persepsi politik organisasi dengan kontribusi 18,7%; 2)
Legitimate power B = – 0,340 dan p = 0,059 (p > 0,05) tidak
berhubungan dengan persepsi politik oranisasi;
3) Reward power B = 1,601 dan p = 0,046 (p < 0,05)
menunjukkan dengan mengontrol legitimate, expert, dan
referent power, maka hubungan antara reward power dengan
persepsi politik secara signifikan adalah searah; 4) Expert
power B = – 0,649 dan p = 0,277 (p > 0,05) tidak berhubungan
dengan politik organisasi, dan 5) Referent power B = – 1,304
dan p = 0,030 (p < 0,05) secara signifikan hubungan referent
power dengan persepsi politik organisasi.adalah berlawanan
arah.
berfokus pada penyelia, berfokus pada jabatan, dan berfokus pada diri
sendiri (Wayne & Ferris, 1990). Proses tersebut terus berlanjut karena
menurut Harrell-Cook dkk., (1999), perilaku politik dapat digunakan
sebagai bentuk kontrol atau sebagai mekanisme dalam menghadapi
tingginya politik di lingkungan organisasi yang dirasa individu tidak
menyenangkan. Konsisten dengan analisis di atas, pada atmosfer
organisasi yang lebih tinggi, Stone (dalam Wilson, 1995), menyatakan
proses implementasi adalah sebuah proses politik. Implementasi
adalah aktivitas konkrit sebagai kelanjutan dari sebuah latar tujuan
implementasi tujuan sebelumnya. Implementasi sebagai proses yang
berkelanjutan dari spesifikasi dan penilaian kembali, proses
implementasi tersebut tidak dapat dielakkan akan menghasilkan
modifikasi tujuan dan menjadi sebuah proses politik. Proses
implementasi adalah bagian yang signifikan dari proses pengambilan
keputusan, dalam perannya sebagai implementator, maka karier
ekskutif menjadi "instrument" proses politik. Sebagai instrumen,
anggota ekskutif terjerat atau terperangkap dalam sebuah jaringan
(sebuah politik memperebutkan "kursi panas") yang meliputi banyak
konflik dan persaingan tujuan, nilai, dan tuntutan. Antara tujuan-
tujuan tersebut dan proses implementasi yang sebenarnya terpusat
pada kekuasaan, misalnya pemilihan kepala kantor, kepentingan
kelompok khusus, hak-hak pribadi, dan birokrasi profesional, masing-
masing berkompetisi memperjuangkan kepentingannya.
4 SARAN
Para praktisi manajemen disarankan berhati-hati dalam
menterjemahkan reward power sebagai penerapan kepemimpinan.
Hal ini karena reward power berperan mempertinggi persepsi
politik di lingkungan kerja. Sebaliknya penerapan kepemimpinan
yang didasarkan pada expert dan referent power dapat
dipertimbangkan dalam membina hubungan kerja. Hal ini karena
expert power netral dengan persepsi politik organisasi dan
referent power dapat menurunkan tensi politik organisasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Pada jurnal ini penulis
mengembangkan beberapa point kecil 1. Metode yang digunakan belum dijelaskan
namun cukup penting untuk dikaji dan secara rinci
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN SARAN
Dalam jurnal pertama, anggaran
Di dalam penelitian yang terdapat
daerah menjadi tujuan utama penlitian
pada jurnal yang menurut kami sudah
jurnal, Jurnal ini perlu menjelaskan
sesuai dengan standar penelitian dan
alokasi dana tersebut dihasil
sangat membantu para masyarakat
penelitiannya. Sehingga pegawai atau
umum khususnya para mahasiswa.
subjek dalam organisasi tersebut dapat
Setelah mengkritisi jurnal yang sudah
merasa nyaman, dan merasakan
terakreditasi nasional maupun
transparasi. Kemudian pada jurnal kedua,
internasional, pembahasan pengaruh
reward power sebagai penerapan
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
kepemimpinan. Hal ini karena reward
anggaran terhadap kinerja manajerial
power berperan mempertinggi persepsi
dengan komitmen organisasi dan politik
politik di lingkungan kerja. Sebaliknya
organisasi sebagai variabel moderasi pada
penerapan kepemimpinan yang
jurnal lebih efisien dengan
didasarkan pada expert dan referent
mencantumkan data dan pengaruh
power dapat dipertimbangkan dalam
pembelajaran Teori Perilaku Organisasi
membina hubungan kerja. Hal ini karena
yang signifikan terhadap para mahasiswa.
expert power netral dengan persepsi
Dengan adanya pembelajaran seperti ini
politik organisasi dan referent power
dapat menguatkan minat dan bakat
dapat menurunkan tensi politik
mahasiswa dalam menciptakan inovasi
organisasi..
baru dan dapat megidentifikasi
segmentasi gaya hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, H. (2004). Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi dan
Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pada Kabupaten dan Kota
di Daerah Istimewa Yogyakarta. Program Pasca Sarjana UGM: Yogyakarta.
Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan. (1995). Management Control System. Edisi
9, Mc-Graw-Hill.
Alanazi. F. M., & Rodrigues, A. (2003). Power Bases and Attribution in Three Cultures.The
Journal of Social Psychology, 143(3), 375–395.