Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM

KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

RUMAH SAKIT MELANIA2


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga program
adsKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam program ini, oleh karena itu kami akan
evaluasi kembali dan akan dilakukan perubahan jika ditemukan hal- hal yang kurang
atau tidak sesuai dengan kondisi di Rumah Sakit.

Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada tim


penyusun dengan segala upaya dan berhasil menyusun program ini yang merupakan
kerja sama dengan berbagai pihak dilingkungan Rumah Sakit Melania Bogor.

Atas kerjasama dan bantuanya semua pihak kami mengucapkan terimakaih. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu memberi rahmat, taufik dan hidayah- Nya kepada kita.
A. Pendahuluan
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis
tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi dan
bersinergi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang
berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka
pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan
dalam Rumah Sakit.

Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pada


Pasal 29 ayat (1) huruf o, disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan Rumah Sakit mempunyai kewajiban memiliki sistem pencegahan
kecelakaan dan penanggulangan bencana. Kemudian dalam penjelasan pasal 29
ayat (1) huruf o, disebutkan bahwa yang dimaksud memiliki sistem pencegahan
kecelakaan dan penanganan bencana adalah bahwa Rumah Sakit dibangun serta
dilengkapi dengan sarana, prasarana dan peralatan yang dapat difungsikan serta
dipelihara sedemikian rupa untuk mendapatkan keamanan, mencegah
kebakaran/bencana dengan terjaminnya keamanan, kesehatan dan keselamatan
pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan Rumah Sakit.

Menurut penjelasan Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009


yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patient safety) adalah proses dalam
suatu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk
di dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan manajemen risiko terhadap terhadap
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan
menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta
meminimalisir timbulnya risiko.
B. Latar Belakang

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat (UU No. 36 Tahun Tentang Kesehatan 2009, psl 1 angka 7).
Salah satu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan adalah Rumah Sakit. Yang dimaksud Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat (UU No. 44 Tahun 2009, psl 1 ayat 1).
Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka keberadaan fasilitas
pelayanan kesehatan harus mencukupi. Dalam hal ini Pemerintah bertanggung
jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun
sosial bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat (UU No. 36
tahun 2009, psl 15). Disamping ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang
cukup, kualitas lingkungan juga merupakan hal yang penting dalam pencapaian
derajat kesehatan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 pasal 162 yang menyebutkan bahwa upaya kesehatan lingkungan
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia,
biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Kemudian dalam pasal 163 ayat (2) disebutkan
bahwa lingkungan sehat mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat
rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum.

Rumah Sakit sebagai tempat kerja harus mengupayakan kesehatan dan


keselamatan kerja pegawainya. Upaya kesehatan kerja tersebut ditujukan untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan (UU No. 36 Tahun 2009, psl 164
ayat 1).

Selain itu Rumah Sakit sebagai tempat kerja harus dikelola dengan baik. Oleh
karena itu pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja dan
menjamin lingkungan kerja yang sehat serta bertanggung jawab atas terjadinya
kecelakaan kerja (UU No. 36 Tahun 2009, psl 164 ayat 6). Disisi lain Rumah Sakit
harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia,
kefarmasian, dan peralatan (UU No. 44 Tahun 2009, psl 7 ayat 1). Persyaratan
lokasi harus memenuhi ketentuan mengenai kesehatan, keselamatan lingkungan, dan
tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan kelayakan
penyelenggaraan Rumah Sakit (UU No. 44 Tahun 2009, psl 8 ayat 1).

C. Tujuan

A. Tujuan Umum
Keselamatan kerja merupakan suatu upaya penting dalam meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit serta memberikan lingkungan kerja yang aman dan
nyaman bagi pasien, pengunjung dan petugas serta mencegah terjadinya bahaya
kebakaran, kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

B. Tujuan Khusus :
Agar seluruh personel RS Melania mampu dan mahir dalam melaksanakan
kegiatan atau pelayanan sesuai dengan ketentuan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit (K3RS). Sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan
akibat kerja dan penyakit akibat kerja serta kewaspadaan terhadap bencana,
supaya dapat memberikan pelayanan secara optimal, aman dan nyaman kepada
pasien, pengunjung, keluarga dan lingkungan, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas, mutu dan citra rumah sakit.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

(Terlampir)

E. Cara Melaksanakan Kegiatan

(Terlampir)

F. SASARAN
a. Staf/petugas.
b. Pasien.
c. Keluarga pasien.
d. Pengunjung.
e. Masyarakat sekitar Rumah Sakit.
f. Vendor.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

(Terlampir)

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

Evaluasi pelaksaanaan kegiatan dilakukan setiap program selesai dilakukan dan


pelaporan setiap setahun sekali.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

1. Pencatatan kegiatan harian di lakukan oleh pelaksana urusan pemeliharaan


sarana dan prasarana dalam bentuk laporan harian tekhnisi
2. Pelaporan hasil kegiatan dilakukan setiap bulan dengan mengumpulkan data
laporan harian.
3. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap setahun sekali.
TAHUN 2022
PROGRAM KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGU SEP OKT NOV DES

Pengecekan APAR internal

Pengecekan dan Isi ulang


APAR eksternal
Pencegahan, Pelatihan Penanganan
Pengendalian Kebakaran (simulasi
Kebakaran kebakaran) eksternal
Pelatihan Penanganan
Kebakaran (simulasi
kebakaran) internal

Pengecekan CCTV
Pengecekan tanda pada
tempat berisiko
Keamanan Pasien, Melengkapi sumber listrik
Pengunjung dan Pemantaun fungsi genset
Petugas Pemantauan ketersediaan air
Pengecekan jalur evakuasi
Pelaporan kecelakaan kerja
Pemeriksaan berkala

Pemeriksaan kesehatan bagi


calon pegawai
kesehatan pegawai Monitoring kepatuhan
pegawai tentang larangan
merokok

Sosialisasi K3
Sosialisasi B3
Monitoring kepatuhan
Pengelolaan Bahan
penyimpanan B3
Berbahaya

Melengkapi fasilitas keselamatan Rumah Sakit


INSIDENTIL
Estimasi Biaya Pelaksanaan Kegiatan

PROGRAM KEGIATAN ESTIMASI HARGA

Pengecekan APAR internal -

Pengecekan Alat Kebakaran dan Isi


6.000.000
ulang APAR eksternal
Pencegahan, Pengendalian
Pelatihan Penanganan Kebakaran
Kebakaran 5.000.000
(simulasi kebakaran) eksternal

Pelatihan Penanganan Kebakaran


(simulasi kebakaran) internal 500.000

Pengecekan CCTV -
Pengecekan tanda pada tempat berisiko -
Melengkapi sumber listrik 5.000.000
Keamanan Pasien, Pemantaun fungsi genset -
Pengunjung dan Petugas Pemantauan ketersediaan air -
Pengecekan jalur evakuasi -
Pelaporan kecelakaan kerja -

Pemeriksaan berkala 50.000.000

Pemeriksaan kesehatan bagi calon


-
pegawai
Kesehatan Pegawai
Monitoring kepatuhan pegawai tentang -
larangan merokok

Sosialisasi K3 -
Sosialisasi B3 -
Pengelolaan Bahan
-
Berbahaya Monitoring kepatuhan penyimpanan B3

Melengkapi fasilitas keselamatan Rumah Sakit Insidentil

Total Estimasi 66.500.000

Anda mungkin juga menyukai