Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan Wilayah dan Kota merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang
penataan ruang kota dan wilayah, yang mana dalam kajian keilmuannya mencakupi
bidang ekonomi, sosial-budaya, geografis dan kebijakan pembangunan. Disamping
keilmuan yang didapat dan pengetahuan bidang-bidang terkait, seorang perencana juga
harus mampu mengimplementasikan keilmuannya. Terdapat beberapa cara
mengimplementasi suatu disiplin ilmu, salah satunya dalam bentuk praktek lapangan.
Dalam disiplin ilmu PWK, praktek lapangan dikenal dengan sebutan Kerja Praktek atau
KP.
Kerja praktek merupakan salah satu cara memberikan kesempatan kepada para
mahasiswa untuk memperoleh pengalaman praktek k e r j a di lapangan dalam rangka
menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. Selain itu tujuan kerja
praktek bagi para mahasiswa adalah untuk melatih dan memperluas wawasan serta
pengembangan kreativitas dibidang Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), melihat dan
memahami administrasi perusahaan yang meliputi struktur organisasi, tata kerja, dan
pola manajemen, dan melatih bekerja sama dengan bidang/orang lain diluar disiplin ilmu
Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)
Selain sebagai salah satu cara mengimplementasi teori ilmu perencanaan, kerja
praktek juga wajib dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
jenjang S1 berdasarkan kurikulum dan prosedur yang diterapkan oleh Departemen
Perencanaan dan Desain ITN Yogyakarta, bahwa setiap mahasiswa tidak hanya
diberikan materi atau teori, namun harus juga mengikuti kerja praktek.
Untuk mengetahui hal yang terjadi pada dunia kerja, maka para mahasiswa program
studi Perencanaan Wilayah dan Kota dipersiapkan agar dapat
masuk dalam dunia pekerjaan dan dibekali pengalaman-pengalaman secara umum
mengenai pelaksanaan suatu pekerjaan. Hingga nantinya para mahasiswa dapat secara
baik dan tepat dalam menjalankan suatu perkerjaan yang akan ia miliki.
Dalam hal ini praktikan telah melaui tahap “melamar” di IKP dan telah diterima untuk
melakukan Kerja Praktek, lalu praktikan diikut sertakan dalam proses Penyusunan
Masterplan Kawasan Bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan.
Masterplan atau rencana induk adalah pedoman dalam pembangunan dan
pengembangan suatu tempat/daerah yang mencakup seluruh kebutuhan dan
penggunaan tanah serta ruang untuk kegiatan kegiatan penunjang.

1|LAPORAN KERJA PRAKTEK


1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari Kerja Praktek terdiri atas tujuan khusus dan umum, dimana tujuan umum
adalah bagian dari kurikulum Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota sedangkan
tujuan khusus adalah apa yang akan didapat dan diketahui Praktikan nanti setelah
selesai dari Kerja Praktek di IKP.

1.2.1 Umum

Tujuan umum dari kerja praktek bagi para mahasiswa atau praktikan di
Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota adalah untuk :

1) Menerapkan ilmu perencanaan yang diperoleh selama kuliah dalam


kehidupan nyata di luar kegiatan kuliah/studio.
2) Melatih dan memperluas wawasan serta pengembangan keativitas di bidang
Perencanaan Wilayah dan Kota

1.2.2 Khusus

Tujuan khusus dari kerja praktek bagi para mahasiswa atau praktikan yang
didapat dari instansi kerja praktek adalah :

1) Melihat dan Memahami administrasi suatu perkantoran/perusahaan/instansi


yang meliputi struktur organisasi, tata kerja dan pola manajemen.
2) Melatih bekerja sama dengan bidang/orang lain diluar disiplin ilmu
Perencanaan Wilayah dan kota

1.3 Lingkup Kerja Praktek

1.3.1 Lama Kerka Praktek

Praktikan melakukan kegiatan kerja praktek di IKP (Instansi Kerja Prakek)


selama 2 bulan terhitung sejak tanggal dikeluarkannya surat tugas yaitu tanggal
2 November 2018 sampai tanggal 2 Januari 2019. Adapun jadwal umum kerja
praktek yang ditentukan oleh IKP selama 2 bulan tersebut adalah jam 08:00 WIB
hingga 18:00 WIB namun mengingat praktikan masih aktif kuliah dan mengambil
beberapa mata kuliah maka praktikan meminta keringanan waktu yang diundur
menjadi jam 12:00 WIB hingga 18:00 WIB.

2|LAPORAN KERJA PRAKTEK


1.3.2 Tempat Kerja Praktek

Lokasi kegiatan kerja praktek yang menerima lamaran kerja praktikan adalah
PT. Trisakti Pilar Persada yang bertempat Jl. Anggajaya 2 No.290, Sanggrahan,
Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.

1.3.3 Substansi

Praktikan dilibatkan dalam kegiatan proses Penyusunan Masterplan Kawasan


Bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan, dengan melihat
adanya potensi lahan kas Kali Gawe maka lahan tersebut direncanakan untuk
rest area, wisata alam dan wisata edukasi (Geopark), dengan adanya
perencanaan ini diharapkan dapat mengetahui arah perkembangan kawasan
bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamtan Piyungan.

1.4 Cara Kerja Praktek

1.4.1 Pada Waktu di Lapangan/Survey

Pada waktu di IKP, praktikan biasanya memiliki kesempatan atau diberikan


tugas untuk turun melihat kondisi eksisting dilapangan atau lokasi dari pada
perencanaan proyek agar praktikan lebih memahami lokasi. Pada waktu survey
dilapangan, praktikan diminta untuk membantu dalam melihat kondisi fisik
seperti sarana dan prasarana yang ada di lokasi, adapun praktikan dimintai
untuk bersama-sama dengan para ahli menemui dinas terkait di lokasi proyek
untuk membicarakan hal-hal seperti kepemilikan lahan dan perijinan.

1.4.2 Pada Waktu Penulisan Laporan

Kerja Praktek merupakan kegiatan yang melibatkan mahasiswa sebagai


praktikan secara langsung dalam dunia kerja, salah satunya dalam penyusunan
produk tata ruang di IKP tempat praktikan melaksanakan Kerja Praktek. Adapun
mekanisme Kerja Praktek dibagi dalam 3 tahap, yaitu :
1. Tahap pelaksanaan Kerja Praktek di IKP yang telah disetujui selama 2
bulan.
2. Tahap penyusunan laporan kerja praktek (LKP)

3|LAPORAN KERJA PRAKTEK


Sedangkan sebelum melakukan kegiatan kerja prakek, calon praktikan harus
memenuhi persyaratan yang telah dikeluarkan agar dapat mengambil mata
kuliah Kerja Praktek dan melakukan prosedur dalam mencari IKP, yaitu :

1. Telah menempu 90 SKS dan memiliki IPK minimal 2.0


2. Telah lulus mata kuliah Studio Wilayah
3. Memasukan surat permohonan kerja di IKP, yang berkaitan dengan
bidang perencanaan. Selanjutnya setelah mendapatkan persetujuan dari
IKP yang dituju, calon praktikan melakukan prosedur resmi (administrasi)
dan dikeluarkannya Surat Tugas kerja praktek yang menjadi surat resmi
calon praktikan dapat melakukan kerja Praktek di IKP.
4. Selanjutnya melakukan tahap pelaksanaan kerja praktek, setelah itu
melakukan penyusunan laporan hingga tahap semiar kerja praktek.

Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan bagan kesuluruhan prosedur kerja


praktek dari yang sudah di jelaskan diatas, dapat dilihat pada gambar 1.1

4|LAPORAN KERJA PRAKTEK


GAMBAR 1.1

BAGAN ALUR PROSEDUR KERJA PRAKTEK PROGRAM STUDI PERENCANAAN


WILAYAH DA N KOTA- ITNY
TAHUN 2018

Mahasiswa PWK (Calon Praktikan)

1. Telah menempu MK sampai


Sudah SMT V
2. Menempu 90 SKS
3. IPK Min 2.0

Tidak
Mencari IKP secara
informal

Form balasan diterima


GAGAL KP
KP dari IKP (SKP – 01) Kerja Praktek
Selesai (Laporan
Tidak 1 Eksemplar + CD
Surat Kelayakan KP
(SKP -02) Berita Acara
Seminar KP
Setuju ( SKP -12)
Surat Pengantar ke IKP
(SKP-03)
Ujian
Surat Tugas KP Seminar KP
(SKP – 06)
Surat Balasan Resmi
dari IKP (SKP-04) Undangan
Seminar
SK Pembimbing KP (SKP – 11)
(SKP – 07)
Surat Pernyataan KP
(SKP-05) Tidak Selesai Selesai dalam
dalam 1 SMT 1 SMT

Melaksanakan KP Surat Keterangan


Selesai dari IKP
1. Laporan Mingguan
2. Konsultasi (SKP-08 )

Presensi KP Penyusunan
Selesai Kegiatan di IKP Laporan KP
(SKP – 09)
1. Asistensi
2. Draft Seminar

Ucapan Terimakasih
5|LAPORAN KERJA PRAKTEK Kepada IKP
(SKP – 10)
1.5 Sistematika Laporan

Adapun sistematika penulisan dalam penyususnan laporan kerja praktek ini, adalah
sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan kerja praktek (umum dan khusus),
lingkup kerja praktek yang terdiri dari lama kerja praktek, tempat kerja praktek dan
substansi atau materi, lalu cara kerja praktek dan sistematika laporan.

Bab II Profil Institusi dan Proyek Kerja Praktek

Pada bab ini berisi tentang pembahasan profil instansi kerja praktek, yaitu PT.
Trisakti Pilar Persada dan profil proyek atau kegiatan yang dikerjakan selama kerja
praktek yaitu Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali Gawe Desa Srimartani
Kecamatan Piyungan.

Bab III Kegiatan dan Pembahasan

Pada bab ini berisi tentang kegiatan yang dilakukan oleh praktikan mulai dari metode
yang digunakan, pengambilan sampel/responden, cara memperoleh data, proses
pengolahan dan analisis, serta hal-hal yang dianggap penting. Menjelaskan juga
mengenai persoalan yang dihadapi dan cara penanggulangannya.

Bab IV Kesimpulan, Kesan, dan Saran

Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan (dikaitkan dengan pembahasan yang ada
di Bab III serta tambahan kesimpulan mengenai proyek yang dikerjakan), kesan
praktikan mengenai manajemen IKP, manajemen pekerjaan atau proyek dan lingkungan
kerja, serta saran praktikan bagi IKP, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
dan Calon Praktikan.

6|LAPORAN KERJA PRAKTEK


BAB II

PROFIL INSTITUSI DAN PROYEK KP

2.1 Profil Perusahaan

IKP atau Perusahaan yang menerima praktikan untuk melakukan kerja praktek
bernama PT. Trisakti Pilar Persada. PT. Trisakti Pilar Persada adalah perusahaan yang
bergerak di bidang Jasa Konsultasi, Pelatihan, Bimtek, Telemtikan dan Mice.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2013 dengan badan hukum awal Perseroan
Komanditer. PT. Trisakti Pilar Persada awalnya adalah sebuah CV, namun untuk
menambah bidang layanan pada perusahaan, maka pada tahun 2018 CV. Trisakti Pilar
Persada merubah badan hukumnya menjadi Perseoan Terbatas. PT. Trisakti Pilar
Persada telah mengikuti kepesertaan sebagai anggota Ikatan Nasional Konsultan
Indoneia (INKINDO) dengan nomor keanggotaan No.16547/P/0240 DIY. Kantor pusat
perusahaan beralamat di Perum Sinar Giripeni Indah Blok D No 5 Wates, Kulonprogo,
Daerah Istimewah Yogyakarta. Sedangkan untuk mendekatkan pelayanan, terdapat juga
Studio kerja perusahaan yang beralamat di Jl.Anggajaya II No.290 Gejayan,
Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewah Yogyakarta.

2.1.1 Visi dan Misi PT. Trisakti Pilar Persada


Visi dari PT. Trisakti Pilar Persada adalah “ Menjadi perusahaan Jasa
penelitian, Training Bimtek, Mice, pengembang dan konsultasi yang profesional
dan unggul di Indonesia serta memiliki tanggungjawab sosial da lingkungan
hidup”
Misi dari PT. Trisakti Pilar Persada adalah “ Mewujudkan perusahaan
sosial yang bertanggungjawab untuk mewujudkan kemitraan bisnis yang
kooperatif dan memberikan manfaat bagi seluruh pmangku kepentingan baik
swasta,pemerintah dan masyarakat. Mewujudkan perusahaan yang melayani
dan memberikan kepuasaan pelanggan serta tetap menjaga nilai sosial dan
lingkungan. Mewujudkan bisnis jasa kajian, studi, dan analisis, training, Bimtek,
Mice, serta perancangan sistem kelembagaan dan informasi terkait dengan
masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan pada kebijakan perusahaan swasta,
perorangan dan pemerintah secara independen, ilmiah, objektif.

2.1.1 Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah sebuah susunan berbagai komponen atau
unit-unit kerja dalam sebuah organisasi yang ada di perusahaan. Struktur

7|LAPORAN KERJA PRAKTEK


organisasi mempunya peranan yang cukup penting dalam sebuah perusahaan,
yang mana dengan adanya struktur organisasi maka kita bisa melihat
pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda bisa
dikoordinasikan dengan baik. Selain itu, dengan adanya struktur tersebut maka
kita bisa mengetahui beberapa spesialisasi dari sebuah pekerjaan, saluran
perintah, maupun penyampaian laporan.
Berikut merupakan Struktur Organisasi yang ada di PT. Trisakti Pilar
Persada, yaitu sebagai berikut :

1. Komisaris Utama : Dr. Victoria Sundari Handoko, M.Si.


2. Direktur Utama : A. Budisusila, S.E., M.Soc.Sc
3. Direktur : Andre Sulistiawan, M.Hi
4. Staf Ahli : Dr. G. Budisubanar, SJ.
: Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A
: Dr. Handoko E. Prabowo, MBA
: R. In Nugroho Budisusanto, S.J., M.A
: Bhenidiktus Susanto, S.T., M.T
: Dr. Andreas B. Widyanta, M.A
: Moch Aziz Koharuddin, S.Hi., M.Hi
5. Divisi Lelang dan Marketing : Galih Arya Pinandita, S.T
: Retno Wulandari, S.Kom
6. Manajer Penelitian dan : Girson J. Wisang, S.H., M.H
Pelatihan
7. Divisi Studi dan Kajian : Stephanus Agung, B.SS
: Lukas Kamamas, M.M
8. Divisi Training dan Mice : Yoyo Prihantoro, S.S
9. Manajer Perencanaan dan : Dwi Istarto, S.T
Pengawasan
10. Manajer HRD dan Keuangan : Nicko Kornelius P, S.E., M.Sc
11. Divisi Admin dan Keuangan : Dian Septi N.S, A.Md
: Karina Puspaningrum,S.E

2.2 Profil Proyek

Setelah diterima untuk melakukan kerja praktek maka praktikan diberikan pekerjaan
pada salah satu proyek yang dianggap sesuai dengan bidang Perencanaan Wilayah dan
Kota yaitu proyek “Penyusunan Masterplan Kawasan Sungai Gawe/Kawasan Wisata
Taman Kali Plumpatan Srimartani Piyungan”. Sebelum mendapatkan sebuah proyek,

8|LAPORAN KERJA PRAKTEK


perusahaan harus melalui beberapa prosedur atau mengikuti tender, dimana tender
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kontrak bisnis dalam skala besar atau
juga sebagai cara untuk memperluas usaha daripada perusahaan. Proses tender adalah
proses yang penuh persaingan sehingga amatlah penting bagi perusahaan untuk
mencantumkan penawaran yang kompetitif di dalam proposal. Proses awal sebelum
mendapatkan sebuah proyek, yaitu perusahaan mencari informasi mengenai lelang
tender, setelah mendapatkan sebuah lelang maka perusahaan harus mengikuti jadwal
yang telah ditetapkan untuk memulai lelang tender, dalam lelang tender cara agar
perusahaan mendapatkan tender yaitu dengan strategi mengajukan harga penawaran
dibawah dan mendekati harga tender, namun tidak terlalu murah karena perusahaan
bisa dianggap akan melakukan pengurangan spesifikasi dan kualitas barang untuk
mendapatkan harga termurah. Setelah memenangkan tender maka perusahaan akan
melakukan kontrak bisnis, dalam hal ini PT. Trisakti Pilar Persada melakukan kontrak
bisnis dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul.
Proyek yang diberikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Bantul adalah “Penyusunan Masterplan Kawasan Sungai Gawe/Kawasan
Wisata Taman Kali Plumpatan Srimartani Piyungan”. Masterplan atau rencana induk
adalah pedoman dalam pembangunan dan pengembangan suatu tempat/daerah yang
mencakup seluruh kebutuhan dan penggunaan tanah serta ruang untuk kegiatan
kegiatan penunjang.

2.2.1 Latar Belakang Proyek


Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2015 Tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah tahun 2015 – 2025
menyatakan bahwa Visi Pembangunan Kepariwisataan daerah adalah Bantul
menjadi destinasi pariwisata utama yang bernuansa harmoni alam dan budaya
untuk kesejahteraan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut Kali Gawe
merupakan salah satu potensi destinasi pariwisata baru yang berbasis pada
pengembangan sumber daya alam dan Budaya.
Secara umum kawasan Sungai Gawe/ kawasan wisata Taman Kali
Plumpatan memiliki potensi strategis untuk di kembangkan menjadi salah satu
destinasi pariwisata. Selain potensi alam yang meliputi kali serta spot
panorama alam, kawasan ini juga memiliki potensi budaya masyarakat, industri
kreatif, konservasi, serta pusat pengembangan kawasan pertumbuhan
ekonomi. Salah satu potensi budaya yang menarik adalah sejarah dari
Kawasan wisata Taman Kali Plumpatan yang masih termaksud DASnya Kali
Gawe. Nama dari Kali Plumpatan yang masih termaksud DAS nya Kali Gawe
memiliki sejarah perjuangan pada saat zaman penjajahan Belanda. Pejuang

9|LAPORAN KERJA PRAKTEK


pribumi yang melarikan diri dari penjajah sering melewati kali. Konon ketika
para pejuang melintasi/meloncati kali tersebut, penjajah yang mengejar seperti
kehilangan jejak, sehingga pejuang selamat dari kejaran penjajah. Masyarakat
setempat meyakini bahwa makhluk halus (danyange) yang mbaurekso Kali
Plumpatan tersebut turut membantu pejuang dalam pelarian. Danyang yang
mbaurekso sungai tersebut dikenal dengan sebutan Nini Blorong. Karena
lokasi untuk menyeberang kali tersebut hanya bisa dilakukan dengan cara
meloncat, maka Kawasan DAS tersebut dinamakan Plumpatan ( DAS Kali
Gawe ).
Pengembangan sumber daya alam bisa diarahkan menjadi wisata
edukasi alam. Dilihat dari kondisi topografinya, bantaran kawasan wisata
Taman Kali Plumpatan memiliki karakteristik batuan sedimen yang utamanya
tersusun oleh kalsium karbonat (CaCO3) atau biasa disebut batuan gamping.
Karakteristik batuan tersebut memiliki kemiripan dengan Geosite Air Terjun Sri
Gethuk yang sudah ditetapakan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dan
termasuk dalam situs Geopark dunia.
Sudah sejak lama Kawasan Sungai Gawe/Kawasan Wisata Taman
Kali Plumpatan Srimartani Piyungan menjadi spot pemancingan alami,
mengingat bahwa kawasan kali ini terdapat berbagai jenis ikan lokal dengan
jumlah yang masih cukup banyak. Menjadi menarik mengingat bahwa kali ini
memiliki air alami yang jernih serta unik dari sisi bentuknya. Namun demikian
dalam konteks pengembangan kawasan pariwisata sesungguhnya variabel
utama yang menunjang keberhasilan pengembangan sebuah destinasi adalah
partisipasi masyarakatnya. Dan dalam hal ini masyarakat di seputaran
Kawasan Sungai Gawe/Kawasan Wisata Taman Kali Plumpatan Srimartani
Piyungan memiliki cukup prasyarat diantaranya sudah adanya kelembagaan
pokdarwis di level desa (Pokdarwis Tebu Putih), serta masih dilestarikannya
seni tradisi lokal.
Dalam konteks pengembangan Kawasan Sungai Gawe/Kawasan
Wisata Taman Kali Plumpatan Srimartani Piyungan yang secara administratif
berada di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan ini sangat potensial untuk
dijadikan sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru. Mengingat kawasan ini
berada tepat di Jalan Nasional Yogyakarta Wonosari KM 12 yang merupakan
jalur utama transportasi wisata.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang terkait dengan
pengembangan kawasan kepariwisataan, khususnya di Kawasan Sungai
Gawe/Kawasan Wisata Taman Kali Plumpatan Srimartani Piyungan, maka

10 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
BAPPEDA Kabupaten Bantul memandang perlu untuk menyusun Masterplan
Kawasan bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan.

2.2.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran Kegiatan

1. Maksud Kegiatan
Maksud diadakannya pekerjaan penyusunan Masterplan Kawasan
bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan adalah untuk
mendapatkan dokumen perencanaan kawasan pada skala mezo.

2. Tujuan Kegiatan
Tujuan pekerjaan penyusunan masterplan kawasan bantaran Kali Gawe
Desa Srimartani Kecamatan Piyungan ini secara umum adalah :
a). Mengumpulkan data-data yang dapat memberikan informasi dan
program pembangunan kawasan bantaran Kali Gawe Desa
Srimartani Kecamtan Piyungan.
b). Mengetahui arah perkembangan kawasan bantaran Kali Gawe Desa
Srimartani Kecamtan Piyungan.
c). Menata kawasan bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan
Piyungan agar menjadi lebih menarik bagi wisatawan lokal, regional
dan nasional.
d). Visualisasi 3D dinamis, yang mampu menggambarkan secara nyata
konsep penataan di kawasan bantaran Kali Gawe Desa Srimartani
Piyungan.
e). Mendapatkan rumusan program pengembangan kawasan bantaran
Kali Gawe.
f).Menyusun Masterplan pengembangan.

3. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali
Gawe Desa Srimartani Kecamtan Piyungan, adalah:

a). Diketahuinya potensi lahan kas Kali Gawe untuk rest area, wisata
alam dan wisata edukasi (Geopark).

b). Terlaksananya analisis teknis untuk penyusunan masterplan


kawasan Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan.

c). Tersedianya dokumen perencanaan kawasan pada skala mezo.

11 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
2.2.3 Gambaran Umum Wilayah
Lingkup wilayah yang yang dimaksud adalah batasan wilayah yang
menjadi lokasi perencanaan atau Penyusunan Masterplan Kawasan Sungai
Gawe/Kawasan Wisata Taman Kali Plumpatan Srimartani Piyungan, dimana
kawasan ini berlokasi di di Dusun Pos Piyungan, Desa Srimartani Kecamatan
Piyungan, Kabupaten Bantul meliputi wilayah seluas ± 3,3 hektar.
Sedangkan batas-batas lingkup administrasi dari lokasi perencanaan adalah
sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kab. Sleman.


Sebelas Selatan : Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kab. Bantul
Sebelah Barat : Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kab. Sleman
Sebelah Timur : Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk, Kab. Gunungkidul.

Berikut merupakan gambaran citra satelit batas wilayah lokasi perencanaan dan
penggunaan lahan.

GAMBAR 2.1

CITRA SATELIT LOKASI PENYUSUNAN MASTERPLAN

12 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
Sumber : Dokumentasi Konsultan

2.1 Kedudukan Praktikan dalam Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali


Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan.
Dalam melakukan kegiatan kerja praktek di PT. Trisakti Pilar Persada,
praktikan mendapat tugas dari Manajer Perencanaan dan Pengawasan, yaitu Bapak
Gerson dimana pada awal melamar sampai dengan selesainya kegiatan kerja
praktek di perusahaan, beliau yang menjadi pembimbing di perusahaan. Praktikan
ditempatkan pada proyek Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali Gawe
Desa Srimartani Kecamatan Piyungan sebagai pembantu umum dan bekerja di
bawah instruksi dari divisi training dan mice, yaitu Bapak Yuyok. Pekerjaan yang
diberikan oleh divisi training dan mice kepada praktikan adalah surveyor dan drafter,
dimana tugas dari pada surveyor dan drafter ini sebagai yang mencari data di
lapangan dan juga merupakan bagian dari penyusun laporan yang akan diserahkan
kepada Bappeda Kabupaten Bantul.
Secara garis besar, inti kegiatan kerja praktek yang dilakukan oleh praktikan
adalah menyusun dokumen masterplan yang akan digunakan untuk penataan ruang
khususnya pengembangan kawasan kepariwisataan oleh Bappeda Kabupaten
Bantul, yang mana potensi kepariwisataan ini dilihat pada kawasan bantaran Kali
Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan dengan mengacu pada Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah tahun 2015 – 2025 yang menyatakan bahwa

13 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
Visi Pembangunan Kepariwisataan daerah adalah Bantul menjadi destinasi
pariwisata utama yang bernuansa harmoni alam dan budaya untuk kesejahteraan
masyarakat. Untuk menunjukan lebih jelas, kedudukan praktikan dalam proyek,
gambar 2.2 berikut merupakan bagan alir struktur organisai kerja.

GAMBAR 2.2
BAGAN ALIR STRUKTUR ORGANISASI

Diretur Utama

Manager proyek

Tenaga ahli PIC ( Person In Charge ) Team leader

Surveyor Drafter Administrator

Sumber : Tim Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan
Piyungan

BAB III
KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Kegiatan Proyek

Selama mengikuti kegiatan kerja praktek di PT. Trisakti Pilar Persada,


praktikan terlibat dalam penyusunan laporan dan kegiatan survey. Pekerjaan atau
kegaiatan migguan yang telah dilakukan selama kegaiatan kerja praktek dapat dilihat
pada tabel 3.1 dibawah ini.

TABEL 3.1
KEGIATAN MINGGUAN

Minggu Ke Uraian Kegiatan

Pengenalan Lingkungan dan Memahami KAK proyek


I Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali Gawe
Desa Srimartani Kecamatan Piyungan

14 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
Mencari referensi atau data sekunder terkait sarana dan
prasaran pendukung yang ada di lokasi proyek, yaitu
II
desa Srimartani Kecamatan Piyungan dan survey
lapangan.
Mencari data sekunder terkait kependudukan berupa data
III penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin dan
survey lapangan ke kantor desa Srimartani.

Mencari kebijakan atau dokumen tata ruang terkait


proyek, setelah didapat melakukan review terhadap
IV
dokumen tersebut. Dokumen yang di review yaitu RTRW
Kabupaten Bantul.

Ijin karena adanya mata kuliah wajib, yaitu Kuliah


V
Lapangan di Provinsi Bali

VI Membuat peta topografi dan batas tanah.

Memperbaiki peta dan menginput laporan bab 2 tentang


VII
tinjauan teori dan regulasi

VIII Libur hari raya tahun baru


Sumber : Praktikan 2018
Adapun metode pendekatan yang digunakan dalam Penyusunan Masterplan
Kawasan Sungai Gawe/Kawasan Wisata Taman Kali Plumpatan Srimartani
Piyungan adalah Mixed scanning planning (Perencanaan Campuran) yang
merupakan pendekatan perencanaan dengan prinsip menggabungkan antara
pendekatan komprehensif dan pendekatan terpilah. Sehingga, mixed scanning
diartikan sebagai pendekatan terpilah yang berdasarkan pertimbangan menyeluruh.
Konsepnya yakni menyederhanakan tinjauan menyeluruh dalam lingkup wawasan
sekilas/ mengamati dan mempelajari (Scan) dan memperdalam tinjauan atas unsur/
subsistem yang strategis dalam kedudukan sistem terhadap permasalahan
menyeluruh. Dengan kata lain, tahap scanning bertingkat dari yang paling luas
sampai fokus analisis mendalam. Setelah menemukan fokus, tahap berikutnya
dengan komprehensif.
Selain itu dalam memperoleh data primer praktikan dilibatkan dalam proses
survey lapangan sehingga mempermudah praktikan dalam pengenalan lokasi
perencanaan dan pengambilan data primer. Sedangkan dalam memperoleh data
sekunder praktikan memperolehnya dari internet atau website dinas-dinas terkait,
dalam hal ini praktikan tidak mengambil data sekunder dari buku dan lain
sebagainya. Alat yang digunakan dalam mencari data oleh praktikan adalah kamera

15 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
ponsel, yang mana sebagai alat untuk mendokumentasi kondisi eksisting yang ada di
lokasi proyek atau perencanaan.

3.1.1 Uraian Kegaiatan Mingguan


Berikut merupakan tabel uraian kegiatan mingguan yang dilakukan
oleh praktikan selama 8 minggu atau 2 bulan kegiatan kerja praktek di PT.
Trisakti Pilar Persadan.

1. Minggu Pertama

Kegiatan : Pengenalan Lingkungan dan Memahami KAK proyek


Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali Gawe Desa
Srimartani Kecamatan Piyungan
Tujuan : Praktikan diminta untuk memahami KAK daripada proyek
Penyusunan Masterplan Kawasan Sungai Gawe/Kawasan
Wisata Taman Kali Plumpatan Srimartani Piyungan agar
praktikan memahami garis besar dari proyek yang diberikan
serta alur kerja dari proyek. Selain itu pada minggu pertama,
praktikan juga mulai beradaptasi dan mengenal lingkungan
pekerjaan serta diberikan pengenalan mengenai materi
proyek dan praktikan diperkenalkan dengan rekan kerja atau
tim ahli yang termasuk dalam proyek.
Output : Setelah mempelajari KAK yang diberikan praktikan dapat
mengetahui garis besar proyek. Selain itu praktikan juga
mulai terbiasa dengan lingkungan kantor.

2. Minggu Kedua

Kegiatan : Mencari referensi atau data sekunder terkait sarana dan


prasaran pendukung yang ada di lokasi proyek, yaitu desa
Srimartani Kecamatan Piyungan dan survey lapangan.

Tujuan : Praktikan dimintai untuk mencari referensi dan survey


lapangan agar melengkapi data-data yang dianggap kurang.
Survey lapangan dilakukan juga sebagai pengenalan akan
lokasi proyek dan melihat kondisi eksisting sarana dan

16 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
prasarana yang ada disana

Output : Melalui survey lapangan praktikan mendokumentasikan


sarana dan prasarana yang ada di wilayah Bantaran Kali
Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan dan juga
melakukan wawancara dengan salah satu pemilik rumah
yang letak rumahnya berada didalam lokasi proyek.
Hasil dokumentasi dapat dilihat pada gambar 3.1 dan
wawancara dapat dilihat dibawah ini.

Hasil wawancara terhadap ibu yang rumahnya berada pada lokasi


proyek menggambarkan sedikit mengenai kondisi eksisting lokasi proyek,
yaitu sebagai berikut taman Plumpatan berada pada dukuh pos piyungan,
desa Srimartani, Kecamatan Piyungan. Berdasarkan hasil wawancara, lokasi
yang akan dijadikan taman Plumpatan sampai saat ini biasa dijadikan tempat
untuk berkumpul di sore hari dan memperingati hari-hari nasional seperti
salah satunya Hari Sumpah Pemuda, sering juga dijadikan tempat
memancing mengingat lokasi jg dilewati aliran sungai Gawe dengan jumlah
pemancing yang sering datang berkisar antara 10-20 orang/hari. Air bersih
yang rata-rata digunakan oleh penduduk masih berasal dari Sumur bor dan
belum menggunakan PDAM ( sumber PDAM berasal dari mata air). Jalan
menuju lokasi juga terbilang kurang baik karena berada pada posisi menurun
dan curam. Kebiasaan atau rutinitas yang biasa dilakukan warga setempat
yaitu arisan, PKK, senam, bersih dusun (merti dusun) dimana dilakukan
dengan arak-arakan atau jalan kaki menuju sumber mata air disekitaran bukit
bintang. Mengingat daerah DIY belum hujan selama berbulan-bulan maka
tanaman pertanian yang ditanam yaitu padi, singkong, sayuran, dan tanaman
serai. Untuk pemancingan ikan biasanya didapat dari hibah keraton, jenis
ikan yag diterima seperti ikan lele,mujair, dan beberapa jenis ikan lainnya.

Berikut merupakan hasil dokumentasi praktikan, yaitu gambar 3.1

Gambar 3.1

17 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
Sumber : Dokumentasi Penulis 2018

3. Minggu Ketiga

Kegiatan : Mencari data sekunder terkait kependudukan berupa data


penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin dan
survey lapangan ke kantor desa Srimartani.
Tujuan : Praktikan dimintai untuk mencari data kependudukan terkait
jumlah penduduk menurut kelompok umur agar melengkapi
data-data yang dianggap kurang. Praktikan juga diminta ikut
ke kantor desa Srimartani bersama beberapa ahli untuk
berdiskusi dengan kepala desa terkait kepemilikan lahan
lokasi proyek dan batas-batasnya serta menunjukan desain

18 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
3D tapak dari Taman Kali Plumpatan oleh ahli Arsitek.
Output : Melalui survey lapangan praktikan dan tim mengetaui
kepemilikan lahan dan batas-batasnya di wilayah Bantaran
Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan yang dapat
dilihat pada gambar 2.1 dan data kependudukan berupa data
penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin yang
dapat dilihat pada tabel 3.2

TABEL 3.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS
KELAMIN

Kelompok
Laki - Laki Perempuan Jumlah
Umur
0–4 448 389 837
5–9 499 479 978
10 – 14 440 452 892
15 – 19 486 490 976
20 – 24 513 496 1.009
25 – 29 505 504 1.009
30 – 34 541 531 1.072
35 – 39 536 468 1.004
40 – 44 475 462 937
45 – 49 521 526 1.047
50 – 54 511 615 1.126
55 – 59 514 502 1.016
60 – 64 354 359 713
65 – 69 230 243 473
70 -74 189 253 442
75 + 302 464 766
Jumlah 7.064 7.233 14.297
Sumber : (http://srihardono.bantulkab.go.id/index.php/first/penduduk/umur)

4. Minggu Keempat

Kegiatan : Mencari kebijakan atau dokumen tata ruang terkait proyek,


setelah didapat melakukan review terhadap dokumen
tersebut. Dokumen yang di review yaitu RTRW Kabupaten
Bantul dan membuat tabel tentang peratutan ruang jalan dan
garis sempadan.
Tujuan : Praktikan dimintai untuk mereview RTRW kabupaten Bantul
yang terkait dengan rencana tata ruang wilayah Kecamatan
Piyungan dan praktikan juga diminta untuk membuat tabel

19 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
tentang peratutan ruang jalan dan garis sempada agar
melengkapi data-data yang dianggap kurang
Output : Hasil tinjauan RTRW kabupaten Bantul tahun 2010-2030
(Perda no.4 Tahun 2011) dan tabel tentang peratutan ruang
jalan garis sempadan dengan (Undang-undang Nomor 38
Tahun 2004 dan PP Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan)
yang dapat dilihat pada tabel 3.3 dimasukan dalam laporan
pendahulan.

TABEL 3.3
RUANG JALAN DAN GARIS SEMPADAN

BADAN
FUNGSI JALAN GARIS SEMPADAN KETERANGAN
JALAN
PAGAR Bangunan
(MINIMAL) (dari as (Dari
jalan) pagar-teritis)
(M) (M) (M)
 Jalan Arteri Primer,
menghubungkan secara
berdaya guna antar pusat
kegiatan nasional atau antara
pusat kegiatan nasional
dengan pusat kegiatan
wilayah
ARTERI  Jalan Arteri Sekunder,
A PRIMER DAN
SEKUNDER menghubungkan kawasan
primer dengan kawasan
sekunder kesatu, kawasan
sekunder kesatu dengan
kawasan sekunder kesatu,
atau kawasan sekunder
kesatu dengan kawasan
sekunder kedua.
1 Perumahan
(Rumah 11,00 12,5 8
Tinggal)
2 Pemanfaatan
Lalu Lintas
Diluar Pusat 12,5 8
Kegiatan
B KOLEKTOR 9,00  Jalan Kolektor Primer,
DAN PRIMER menghubungkan secara
SEKUNDER

20 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
berdaya guna antara pusat
kegiatan nasional dengan
pusat kegiatan lokal, antar
pusat kegiatan wilayah, atau
antara pusat kegiatan wilayah
dengan pusat kegiatan lokal
 Jalan Kolektor Sekunder,
menghubungkan kawasan
sekunder kedua dengan
kawasan sekunder kedua atau
kawasan sekunder kedua
dengan kawasan sekunder
ketiga
1 Perumahan
(Rumah 12,5 7
Tinggal)
2 Kegiatan
Usaha 12,5 7

3 Pendidikan 12,5 7
 Jalan Lokal Primer,
menghubungkan secara
berdaya guna pusat kegiatan
nasional dengan pusat
kegiatan lingkungan, pusat
kegiatan wilayah dengan
pusat kegiatan lingkungan,
antarpusat kegiatan lokal, atau
pusat kegiatan lokal dengan
LOKAL pusat kegiatan lingkungan,
C PRIMER DAN 7,50 serta antarpusat kegiatan
SEKUNDER lingkungan.
 Jalan Lokal Sekunder,
menghubungkan kawasan
sekunder kesatu dengan
perumahan, kawasan
sekunder kedua dengan
perumahan, kawasan
sekunder ketiga dan
seterusnya sampai ke
perumahan.
1 Perumahan
(Rumah 7,5 3,25
Tinggal)
2. Kegiata Usaha 7,5 3,25
3 Pendidikan 7,5 3,25
Jalan lingkungan adalah jalan
D LINGKUNGAN 6,50 umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan.

21 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
1 Perumahan
(Rumah 5,5 2,25
Tinggal)
2 Kegiatan
Usaha 5,5 2,25

3 Pendidikan 5,5 2,25


Sumber : UU No.38 Thn 2004 dan UU No.34 Thn 2006

KETERANGAN :

- P : Primer; S : Sekunder
- Jalan kabupaten terdiri atas:
 Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan propinsi;
 Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota
kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa, antaribukota kecamatan, ibukota
kecamatan dengan desa, dan antardesa;
 Jalan sekunder yang tidak termasuk jalan propinsi dan jalan sekunder dalam kota;
dan Jalan strategis kabupaten

Berdasarkan kondisi eksisting, lokasi kajian berada pada jalan jaringan jalan
kolektor primer antara lain meliputi jalan Prambanan – Piyungan, jalan Yogyakarta –
Piyungan maka berdasarkan tabel diatas batas sempadan wajib dari badan jalan
minimal 9 meter dan dengan ketentuan jika ingin membangun kegiatan usaha maka
sempadan pagar dari jalan adalah 12,5 meter dan bangunan dari pagar-teritis adalah 7
meter.

5. Minggu Kelima
Pada minggu kelima praktikan ijin karena adanya mata kuliah wajib, yaitu
Kuliah Lapangan di Provinsi Bali sehingga pada minggu ini praktikan tidak berada di
IKP.

6. Minggu Keenam

Kegiatan : Membuat peta topografi dan batas tanah.


Tujuan : Praktikan dimintai membuat peta topografi untuk menunjukan
bentang alam yang ada di lokasi kajian atau proyek dan peta
batas lahan berdasarkan kepemilikannya yang digunakan
untuk menunjukan wilayah yang akan dilakukan pembebasan
lahan.
22 | L A POutput
O R A N: K E RLuaran
J A P Rdari
A K pekerjaan
TEK yang diminta pada minggu ke enam
adalah peta topografi dan peta batas lahan yang dapat dilihat
pada gambar 3.2 dan 3.3.
23 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
GAMBAR 3.2

PETA BATAS LAHAN

Sumber : Praktikan 2018

24 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
GAMBAR 3.3

PETA TOPOGRAFI WILAYAH KAJIAN

25 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
Sumber : Praktikan 2018

26 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
7. Minggu Ketujuh

Kegiatan : Memperbaiki peta dan meninjau laporan bab 2 tentang


tinjauan teori dan regulasi.
Tujuan : Praktikan dimintai memperbaiki peta topografi dikarenakan
praktikan tidak menginput jalan yang melewati lokasi kajian
data jalan nasional, data Sultan Ground, dan data lahan
warga. Praktikan juga diminta meninjau laporan bab 2
tentang tinjauan teori dan regulasi untuk memperbaiki
beberapa regulasi yang tidak sesuai dengan proyek yang
dikerjakan.
Output : Hasil dari perbaikan peta dapat dilihat pada gambar 3.2 dan
gambar 3.3 sedangkan hasil dari meninjau laporan bab 2
tentang tinjauan teori dan regulasi dapat dilihat dibawah ini.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH DIY TAHUN 2009 – 2029 (PERDA DIY
NO.2/210)

Perda DIY No 2 Tahun 2010 mengatur tentang penataan ruang di seluruh


wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun pengertian dari Penataan
Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Hal-hal yang terkait dengan Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali
Gawe yang tercantum dalam perda tersebut antara lain adalah penataan yang terkait
dengan Kawasan Kecamatan piyungan, Kabupaten Bantul. Berikut diantaranya:
1) Arahan pengembangan sistem perkotaan dalam satu kesatuan wilayah IKK
Piyungan secara spasial dan fungsional di rencanakan sebagai hirarki II.
2) Arahan pengembangan sistem perkotaan IKK Piyungan untuk kesesuaian fungsi,
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di rencanakan sebagai kota kecil.
3) Arahan pengembangan sistem perkotaan Piyungan dalam sistem pelayanan Wilayah
di rencanakan sebagai Pusat Kegatan Lokal (PKL).
4) Arahan pengembangan jaringan jalan direncanakan sebagai jalan kolektor primer
Prambanan-Piyungan.
5) Kecamatan Piyungan ditetapkan sebagai kawasan strategis pertumbuhan ekonomi
yaitu kawasan strategis provinsi yang meliputi kawasan koridor yang
menghubungkan Yogyakarta, Piyungan, Wonosari, Rongkop, dan Sadeng.

27 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
RENCANA TATA RAUANG WILAYAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2010 –
2030 ( PERDA KABUPATEN BANTUL NO.04 TAHUN 2011)

Perda Kabupaten Bantul No 04 Tahun 2011 mengatur tentang Rencana


Penataan Ruang di seluruh Wilayah Kabupaten Bantul. Hal-hal yang terkait dengan
Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali Gawe, Desa Srimartani, Kecamatan
Piyungan yang tercantum dalam Perda tersebut antara lain adalah penataan yang
terkait dengan Kecamatan Piyungan, berikut di antaranya
1. Arahan pengembangan sistem perkotaan Kabupaten dalam kesatuan wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta secara spasial dan fungsional Kecamatan Piyungan
termasuk dalam Hirarki II.
2. Arahan pengembangan sistem perkotaan Kecamatan Piyungan untuk kesesuaian
fungsi, daya dukung, dan daya tampung lingkungan hidup di Kabupaten
direncanakan sebagai kota kecil.
3. Arahan pengembangan sistem perkotaan dan sistem pelayanan Kabupaten
direncanakan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL).
4. Arahan pengembangan jaringan jalan direncanakan sebagai jaringan jalan kolektor
primer antara lain meliputi jalan Prambanan-Piyungan dan jalan Yogyakarta-
Piyungan dan jalan local sekunder di Kabupaten antara lain meliputi jalan Piyungan-
Wonolelo.
5. Kecamatan Piyungan ditetapkan sebagai kawasan peruntukan Hutan Rakyat yang
direncanakan seluas kurang lebih 8.545 hektar atau 16,86% dari luas wilayah
Kabupaten Bantul.
6. Kecamatan Piyungan ditetapkan sebagai kawasan peruntukan Pertanian Lahan
Basah di Kabupaten direncanakan seluas kurang lebih 13.324 hektar atau 26,29%
dari luas wilayah Kabupaten Bantul dan kawasan pertanian lahan kering di
Kabupaten direncanakan seluas kurang lebih 5.247 hektar atau 10,35% dari luas
wilayah Kabupaten Bantul.
7. Kecamatan Piyungan ditetapkan sebagai kawasan peruntukan Budidaya Perikanan
di Kabupaten.
8. Kecamatan Piyungan ditetapkan sebagai kawasan peruntukan Pertambangan
berupa Lempung, Breksi, Pumice, dan Batu Pasir Bumice.
9. Kecamatan Piyungan ditetapkan sebagai kawasan peruntukan Industri yang
direncanakan meliputi Industri kecil dan menengah yang tersebar diseluruh
Kecamatan.

28 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
10. Kecamatan Piyungan direncanakan sebagai kawasan peruntukan permukiman
perkotaan di wilayah Kabupaten Bantul dengan luas kurang lebih 5.434 hektar atau
10,72% dari luas wilayah Kabupaten Bantul dan rencana untuk kawasan
permukiman perdesaan diwilayah Kabupaten Bantul dengan luas kurang lebih 5.738
hektar atau 11,32% dari luas wilayah Kabupaten Bantul.
11. Kecamatan Piyungan ditetapkan sebagai kawasan strategis Ekonomi Kabupaten
yaitu kawasan strategis Industri.
12. Kawasan perlindungan setempat di Kecamatan Piyungan adalah kawasan
sempadan sungai yang berada di desa Srimartani. Kawasan sempadan sungai
direncanakan seluas kurang lebih 2.805 hektar atau 5,53% dari luas wilayah
Kabupaten Bantul atau 58% dari DAS (Daerah Aliran Sungai) di Kabupaten Bantul.
13. Penetapan garis sempadan sungai tidak bertanggul didalam kawasan perkotaam
didasarkan pada kriteria sebagai berikut sungai yang mempunyai kedalaman tidak
lebih dari 3 meter dan sempadan ditetapkan paling rendah 10 meter dihitung dari tepi
sungai pada waktu ditetapkan.

8. Minggu Kedelapan
Pada minggu kedelapan praktikan sudah tidak lagi diberikan pekerjaan dikarenakan
pada minggu kedelapan kantor memiliki banyak hari libur mengingat adanya hari
raya Natal dan juga rapat mengenai review proyek-proyek yang telah dikerjakan oleh
perusahaan selama satu tahun terakhir.

29 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
BAB IV

KESIMPULAN, KESAN, DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Selama kegiatan kerja praktek di PT. Trisakti Pilar Persada praktikan telah
diterima dan diijinkan untuk ikut terlibat serta menambah pengalaman belajar dalam
proyek Penyusunan Masterplan Kawasan Sungai Gawe/Kawasan Wisata Taman
Kali Plumpatan Srimartani Piyungan, dalam proyek tersebut praktikan telah diberikan
tugas seperti mencari data sekunder, survey lapangan, membuat peta, dan juga
terlibat dalam menyusun bab 2 mengenai tinjauan teori dan regulasi. Kedudukan
praktikan dalam proyek yaitu sebagai surveyor dan drafter dimana yang bertugas
dalam mencari data secara langsung di lokasi proyek dan terlibat dalam beberapa
penyusunan laporan.

4.2 Kesan

4.2.1 Manajemen IKP


Manajemen dalam instansi kerja praktek baik dan pembagian tugas yang
diberikan sesuai dengan kemampuan praktikan walaupun pada awal melamar IKP
agak bingung dengan bidang studi praktikan, namun sejauh proses kerja praktek
berlangsung tugas yang diberikan sesuai dengan jurusan dan apa yang diketahui
oleh praktikan sehingga dalam hal ini praktikan tidak kebingungan.

4.2.2 Manajemen Pekerjaan


Kesan praktikan terhadap manajemen pekerjaan baik, pembagian tugas yang
diberikan dalam proyek selama proses kerja praktek juga jelas dan masih dalam
batas yang dapat dikerjakan oleh praktikan. Selama kerja praktek juga praktikan
beberapa kali dilibatkan dalam proyek yang berbeda dalam mencari data sekunder
dan pembuatan peta kontur. Dalam hal kedisiplinan juga sangat dipehatikan dengan
memberikan deadline waktu bagi praktikan dalam mengerjakan tugas

4.2.3 Lingkungan Kerja


Kesan praktikan terhadap lingkungan kerja nyaman, dimana praktikan
difasilitasi dengan wifi yang memudahkan praktikan dalam mengerjakan tugas, juga
terdapat beberapa komputer yang dapat digunakan jika praktikan tidak memiliki

30 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
laptop. Para karyawan yang ada diperusahaan juga ramah dan terbuka jika praktikan
mengalami kesulitan

4.3 Saran

4.3.1 Saran untuk Instansi Kerja Praktek


Bimbingan bagi praktikan dalam mengerjakan tugas lebih ditingkatkan, jika
praktikan memiliki kesalahan dalam tugas yang diberikan mohon diberi tahu dan
diarahkan agar praktikan mengetahui kesalahan yang dibuat dalam tugas yang
diberikan.

4.3.3 Saran untuk instansi terkait lainya.


Dalam mengerjakan proyek, PT. Trisakti Pilar Persada bekerja sama dengan
beberapa pihak terkait dengan proyek yang dikerjakan oleh karena itu diperlukan
komunikasi yang rutin agar dalam proyek dapat dengan mudah memperoleh data,
saran, dan masukan sehingga memperlancar proyek.

4.3.3 Saran untuk Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Saran untuk jurusan dalam mata kuliah kerja praktek ini mungkin sebaiknya
jurusan dapat menolong dalam memberikan saran dari beberapa instansi atau
perusahaan yang telah menerima praktikan-praktikan sebelumnya sehingga calon
praktikan bisa mempunyai beberapa referensi dalam mencari tempat kerja praktek.

4.3.4 Calon Praktikan


Saran untuk calon praktikan yaitu lebih mempersiapkan diri dari jauh hari
sebelum mengambil mata kuliah kerja praktek dan mencari beberapa referensi
tempat IKP yang sesuai dengan program studi Perencanaan Wilayah dan Kota agar
kedepannya calon praktikan tidak membuang waktu untuk mencari IKP lagi.

31 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K

Anda mungkin juga menyukai