Bab I Pendahuluan KP Fixxxx 4
Bab I Pendahuluan KP Fixxxx 4
PENDAHULUAN
Perencanaan Wilayah dan Kota merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang
penataan ruang kota dan wilayah, yang mana dalam kajian keilmuannya mencakupi
bidang ekonomi, sosial-budaya, geografis dan kebijakan pembangunan. Disamping
keilmuan yang didapat dan pengetahuan bidang-bidang terkait, seorang perencana juga
harus mampu mengimplementasikan keilmuannya. Terdapat beberapa cara
mengimplementasi suatu disiplin ilmu, salah satunya dalam bentuk praktek lapangan.
Dalam disiplin ilmu PWK, praktek lapangan dikenal dengan sebutan Kerja Praktek atau
KP.
Kerja praktek merupakan salah satu cara memberikan kesempatan kepada para
mahasiswa untuk memperoleh pengalaman praktek k e r j a di lapangan dalam rangka
menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. Selain itu tujuan kerja
praktek bagi para mahasiswa adalah untuk melatih dan memperluas wawasan serta
pengembangan kreativitas dibidang Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), melihat dan
memahami administrasi perusahaan yang meliputi struktur organisasi, tata kerja, dan
pola manajemen, dan melatih bekerja sama dengan bidang/orang lain diluar disiplin ilmu
Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)
Selain sebagai salah satu cara mengimplementasi teori ilmu perencanaan, kerja
praktek juga wajib dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
jenjang S1 berdasarkan kurikulum dan prosedur yang diterapkan oleh Departemen
Perencanaan dan Desain ITN Yogyakarta, bahwa setiap mahasiswa tidak hanya
diberikan materi atau teori, namun harus juga mengikuti kerja praktek.
Untuk mengetahui hal yang terjadi pada dunia kerja, maka para mahasiswa program
studi Perencanaan Wilayah dan Kota dipersiapkan agar dapat
masuk dalam dunia pekerjaan dan dibekali pengalaman-pengalaman secara umum
mengenai pelaksanaan suatu pekerjaan. Hingga nantinya para mahasiswa dapat secara
baik dan tepat dalam menjalankan suatu perkerjaan yang akan ia miliki.
Dalam hal ini praktikan telah melaui tahap “melamar” di IKP dan telah diterima untuk
melakukan Kerja Praktek, lalu praktikan diikut sertakan dalam proses Penyusunan
Masterplan Kawasan Bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan.
Masterplan atau rencana induk adalah pedoman dalam pembangunan dan
pengembangan suatu tempat/daerah yang mencakup seluruh kebutuhan dan
penggunaan tanah serta ruang untuk kegiatan kegiatan penunjang.
Tujuan dari Kerja Praktek terdiri atas tujuan khusus dan umum, dimana tujuan umum
adalah bagian dari kurikulum Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota sedangkan
tujuan khusus adalah apa yang akan didapat dan diketahui Praktikan nanti setelah
selesai dari Kerja Praktek di IKP.
1.2.1 Umum
Tujuan umum dari kerja praktek bagi para mahasiswa atau praktikan di
Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota adalah untuk :
1.2.2 Khusus
Tujuan khusus dari kerja praktek bagi para mahasiswa atau praktikan yang
didapat dari instansi kerja praktek adalah :
Lokasi kegiatan kerja praktek yang menerima lamaran kerja praktikan adalah
PT. Trisakti Pilar Persada yang bertempat Jl. Anggajaya 2 No.290, Sanggrahan,
Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
1.3.3 Substansi
Tidak
Mencari IKP secara
informal
Presensi KP Penyusunan
Selesai Kegiatan di IKP Laporan KP
(SKP – 09)
1. Asistensi
2. Draft Seminar
Ucapan Terimakasih
5|LAPORAN KERJA PRAKTEK Kepada IKP
(SKP – 10)
1.5 Sistematika Laporan
Adapun sistematika penulisan dalam penyususnan laporan kerja praktek ini, adalah
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan kerja praktek (umum dan khusus),
lingkup kerja praktek yang terdiri dari lama kerja praktek, tempat kerja praktek dan
substansi atau materi, lalu cara kerja praktek dan sistematika laporan.
Pada bab ini berisi tentang pembahasan profil instansi kerja praktek, yaitu PT.
Trisakti Pilar Persada dan profil proyek atau kegiatan yang dikerjakan selama kerja
praktek yaitu Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali Gawe Desa Srimartani
Kecamatan Piyungan.
Pada bab ini berisi tentang kegiatan yang dilakukan oleh praktikan mulai dari metode
yang digunakan, pengambilan sampel/responden, cara memperoleh data, proses
pengolahan dan analisis, serta hal-hal yang dianggap penting. Menjelaskan juga
mengenai persoalan yang dihadapi dan cara penanggulangannya.
Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan (dikaitkan dengan pembahasan yang ada
di Bab III serta tambahan kesimpulan mengenai proyek yang dikerjakan), kesan
praktikan mengenai manajemen IKP, manajemen pekerjaan atau proyek dan lingkungan
kerja, serta saran praktikan bagi IKP, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
dan Calon Praktikan.
IKP atau Perusahaan yang menerima praktikan untuk melakukan kerja praktek
bernama PT. Trisakti Pilar Persada. PT. Trisakti Pilar Persada adalah perusahaan yang
bergerak di bidang Jasa Konsultasi, Pelatihan, Bimtek, Telemtikan dan Mice.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2013 dengan badan hukum awal Perseroan
Komanditer. PT. Trisakti Pilar Persada awalnya adalah sebuah CV, namun untuk
menambah bidang layanan pada perusahaan, maka pada tahun 2018 CV. Trisakti Pilar
Persada merubah badan hukumnya menjadi Perseoan Terbatas. PT. Trisakti Pilar
Persada telah mengikuti kepesertaan sebagai anggota Ikatan Nasional Konsultan
Indoneia (INKINDO) dengan nomor keanggotaan No.16547/P/0240 DIY. Kantor pusat
perusahaan beralamat di Perum Sinar Giripeni Indah Blok D No 5 Wates, Kulonprogo,
Daerah Istimewah Yogyakarta. Sedangkan untuk mendekatkan pelayanan, terdapat juga
Studio kerja perusahaan yang beralamat di Jl.Anggajaya II No.290 Gejayan,
Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewah Yogyakarta.
Setelah diterima untuk melakukan kerja praktek maka praktikan diberikan pekerjaan
pada salah satu proyek yang dianggap sesuai dengan bidang Perencanaan Wilayah dan
Kota yaitu proyek “Penyusunan Masterplan Kawasan Sungai Gawe/Kawasan Wisata
Taman Kali Plumpatan Srimartani Piyungan”. Sebelum mendapatkan sebuah proyek,
10 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
BAPPEDA Kabupaten Bantul memandang perlu untuk menyusun Masterplan
Kawasan bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan.
1. Maksud Kegiatan
Maksud diadakannya pekerjaan penyusunan Masterplan Kawasan
bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan adalah untuk
mendapatkan dokumen perencanaan kawasan pada skala mezo.
2. Tujuan Kegiatan
Tujuan pekerjaan penyusunan masterplan kawasan bantaran Kali Gawe
Desa Srimartani Kecamatan Piyungan ini secara umum adalah :
a). Mengumpulkan data-data yang dapat memberikan informasi dan
program pembangunan kawasan bantaran Kali Gawe Desa
Srimartani Kecamtan Piyungan.
b). Mengetahui arah perkembangan kawasan bantaran Kali Gawe Desa
Srimartani Kecamtan Piyungan.
c). Menata kawasan bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan
Piyungan agar menjadi lebih menarik bagi wisatawan lokal, regional
dan nasional.
d). Visualisasi 3D dinamis, yang mampu menggambarkan secara nyata
konsep penataan di kawasan bantaran Kali Gawe Desa Srimartani
Piyungan.
e). Mendapatkan rumusan program pengembangan kawasan bantaran
Kali Gawe.
f).Menyusun Masterplan pengembangan.
3. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali
Gawe Desa Srimartani Kecamtan Piyungan, adalah:
a). Diketahuinya potensi lahan kas Kali Gawe untuk rest area, wisata
alam dan wisata edukasi (Geopark).
11 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
2.2.3 Gambaran Umum Wilayah
Lingkup wilayah yang yang dimaksud adalah batasan wilayah yang
menjadi lokasi perencanaan atau Penyusunan Masterplan Kawasan Sungai
Gawe/Kawasan Wisata Taman Kali Plumpatan Srimartani Piyungan, dimana
kawasan ini berlokasi di di Dusun Pos Piyungan, Desa Srimartani Kecamatan
Piyungan, Kabupaten Bantul meliputi wilayah seluas ± 3,3 hektar.
Sedangkan batas-batas lingkup administrasi dari lokasi perencanaan adalah
sebagai berikut:
Berikut merupakan gambaran citra satelit batas wilayah lokasi perencanaan dan
penggunaan lahan.
GAMBAR 2.1
12 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
Sumber : Dokumentasi Konsultan
13 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
Visi Pembangunan Kepariwisataan daerah adalah Bantul menjadi destinasi
pariwisata utama yang bernuansa harmoni alam dan budaya untuk kesejahteraan
masyarakat. Untuk menunjukan lebih jelas, kedudukan praktikan dalam proyek,
gambar 2.2 berikut merupakan bagan alir struktur organisai kerja.
GAMBAR 2.2
BAGAN ALIR STRUKTUR ORGANISASI
Diretur Utama
Manager proyek
Sumber : Tim Penyusunan Masterplan Kawasan Bantaran Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan
Piyungan
BAB III
KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
TABEL 3.1
KEGIATAN MINGGUAN
14 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
Mencari referensi atau data sekunder terkait sarana dan
prasaran pendukung yang ada di lokasi proyek, yaitu
II
desa Srimartani Kecamatan Piyungan dan survey
lapangan.
Mencari data sekunder terkait kependudukan berupa data
III penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin dan
survey lapangan ke kantor desa Srimartani.
15 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
ponsel, yang mana sebagai alat untuk mendokumentasi kondisi eksisting yang ada di
lokasi proyek atau perencanaan.
1. Minggu Pertama
2. Minggu Kedua
16 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
prasarana yang ada disana
Gambar 3.1
17 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
Sumber : Dokumentasi Penulis 2018
3. Minggu Ketiga
18 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
3D tapak dari Taman Kali Plumpatan oleh ahli Arsitek.
Output : Melalui survey lapangan praktikan dan tim mengetaui
kepemilikan lahan dan batas-batasnya di wilayah Bantaran
Kali Gawe Desa Srimartani Kecamatan Piyungan yang dapat
dilihat pada gambar 2.1 dan data kependudukan berupa data
penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin yang
dapat dilihat pada tabel 3.2
TABEL 3.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS
KELAMIN
Kelompok
Laki - Laki Perempuan Jumlah
Umur
0–4 448 389 837
5–9 499 479 978
10 – 14 440 452 892
15 – 19 486 490 976
20 – 24 513 496 1.009
25 – 29 505 504 1.009
30 – 34 541 531 1.072
35 – 39 536 468 1.004
40 – 44 475 462 937
45 – 49 521 526 1.047
50 – 54 511 615 1.126
55 – 59 514 502 1.016
60 – 64 354 359 713
65 – 69 230 243 473
70 -74 189 253 442
75 + 302 464 766
Jumlah 7.064 7.233 14.297
Sumber : (http://srihardono.bantulkab.go.id/index.php/first/penduduk/umur)
4. Minggu Keempat
19 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
tentang peratutan ruang jalan dan garis sempada agar
melengkapi data-data yang dianggap kurang
Output : Hasil tinjauan RTRW kabupaten Bantul tahun 2010-2030
(Perda no.4 Tahun 2011) dan tabel tentang peratutan ruang
jalan garis sempadan dengan (Undang-undang Nomor 38
Tahun 2004 dan PP Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan)
yang dapat dilihat pada tabel 3.3 dimasukan dalam laporan
pendahulan.
TABEL 3.3
RUANG JALAN DAN GARIS SEMPADAN
BADAN
FUNGSI JALAN GARIS SEMPADAN KETERANGAN
JALAN
PAGAR Bangunan
(MINIMAL) (dari as (Dari
jalan) pagar-teritis)
(M) (M) (M)
Jalan Arteri Primer,
menghubungkan secara
berdaya guna antar pusat
kegiatan nasional atau antara
pusat kegiatan nasional
dengan pusat kegiatan
wilayah
ARTERI Jalan Arteri Sekunder,
A PRIMER DAN
SEKUNDER menghubungkan kawasan
primer dengan kawasan
sekunder kesatu, kawasan
sekunder kesatu dengan
kawasan sekunder kesatu,
atau kawasan sekunder
kesatu dengan kawasan
sekunder kedua.
1 Perumahan
(Rumah 11,00 12,5 8
Tinggal)
2 Pemanfaatan
Lalu Lintas
Diluar Pusat 12,5 8
Kegiatan
B KOLEKTOR 9,00 Jalan Kolektor Primer,
DAN PRIMER menghubungkan secara
SEKUNDER
20 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
berdaya guna antara pusat
kegiatan nasional dengan
pusat kegiatan lokal, antar
pusat kegiatan wilayah, atau
antara pusat kegiatan wilayah
dengan pusat kegiatan lokal
Jalan Kolektor Sekunder,
menghubungkan kawasan
sekunder kedua dengan
kawasan sekunder kedua atau
kawasan sekunder kedua
dengan kawasan sekunder
ketiga
1 Perumahan
(Rumah 12,5 7
Tinggal)
2 Kegiatan
Usaha 12,5 7
3 Pendidikan 12,5 7
Jalan Lokal Primer,
menghubungkan secara
berdaya guna pusat kegiatan
nasional dengan pusat
kegiatan lingkungan, pusat
kegiatan wilayah dengan
pusat kegiatan lingkungan,
antarpusat kegiatan lokal, atau
pusat kegiatan lokal dengan
LOKAL pusat kegiatan lingkungan,
C PRIMER DAN 7,50 serta antarpusat kegiatan
SEKUNDER lingkungan.
Jalan Lokal Sekunder,
menghubungkan kawasan
sekunder kesatu dengan
perumahan, kawasan
sekunder kedua dengan
perumahan, kawasan
sekunder ketiga dan
seterusnya sampai ke
perumahan.
1 Perumahan
(Rumah 7,5 3,25
Tinggal)
2. Kegiata Usaha 7,5 3,25
3 Pendidikan 7,5 3,25
Jalan lingkungan adalah jalan
D LINGKUNGAN 6,50 umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan.
21 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
1 Perumahan
(Rumah 5,5 2,25
Tinggal)
2 Kegiatan
Usaha 5,5 2,25
KETERANGAN :
- P : Primer; S : Sekunder
- Jalan kabupaten terdiri atas:
Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan propinsi;
Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota
kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa, antaribukota kecamatan, ibukota
kecamatan dengan desa, dan antardesa;
Jalan sekunder yang tidak termasuk jalan propinsi dan jalan sekunder dalam kota;
dan Jalan strategis kabupaten
Berdasarkan kondisi eksisting, lokasi kajian berada pada jalan jaringan jalan
kolektor primer antara lain meliputi jalan Prambanan – Piyungan, jalan Yogyakarta –
Piyungan maka berdasarkan tabel diatas batas sempadan wajib dari badan jalan
minimal 9 meter dan dengan ketentuan jika ingin membangun kegiatan usaha maka
sempadan pagar dari jalan adalah 12,5 meter dan bangunan dari pagar-teritis adalah 7
meter.
5. Minggu Kelima
Pada minggu kelima praktikan ijin karena adanya mata kuliah wajib, yaitu
Kuliah Lapangan di Provinsi Bali sehingga pada minggu ini praktikan tidak berada di
IKP.
6. Minggu Keenam
24 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
GAMBAR 3.3
25 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
Sumber : Praktikan 2018
26 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
7. Minggu Ketujuh
RENCANA TATA RUANG WILAYAH DIY TAHUN 2009 – 2029 (PERDA DIY
NO.2/210)
27 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
RENCANA TATA RAUANG WILAYAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2010 –
2030 ( PERDA KABUPATEN BANTUL NO.04 TAHUN 2011)
28 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
10. Kecamatan Piyungan direncanakan sebagai kawasan peruntukan permukiman
perkotaan di wilayah Kabupaten Bantul dengan luas kurang lebih 5.434 hektar atau
10,72% dari luas wilayah Kabupaten Bantul dan rencana untuk kawasan
permukiman perdesaan diwilayah Kabupaten Bantul dengan luas kurang lebih 5.738
hektar atau 11,32% dari luas wilayah Kabupaten Bantul.
11. Kecamatan Piyungan ditetapkan sebagai kawasan strategis Ekonomi Kabupaten
yaitu kawasan strategis Industri.
12. Kawasan perlindungan setempat di Kecamatan Piyungan adalah kawasan
sempadan sungai yang berada di desa Srimartani. Kawasan sempadan sungai
direncanakan seluas kurang lebih 2.805 hektar atau 5,53% dari luas wilayah
Kabupaten Bantul atau 58% dari DAS (Daerah Aliran Sungai) di Kabupaten Bantul.
13. Penetapan garis sempadan sungai tidak bertanggul didalam kawasan perkotaam
didasarkan pada kriteria sebagai berikut sungai yang mempunyai kedalaman tidak
lebih dari 3 meter dan sempadan ditetapkan paling rendah 10 meter dihitung dari tepi
sungai pada waktu ditetapkan.
8. Minggu Kedelapan
Pada minggu kedelapan praktikan sudah tidak lagi diberikan pekerjaan dikarenakan
pada minggu kedelapan kantor memiliki banyak hari libur mengingat adanya hari
raya Natal dan juga rapat mengenai review proyek-proyek yang telah dikerjakan oleh
perusahaan selama satu tahun terakhir.
29 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Selama kegiatan kerja praktek di PT. Trisakti Pilar Persada praktikan telah
diterima dan diijinkan untuk ikut terlibat serta menambah pengalaman belajar dalam
proyek Penyusunan Masterplan Kawasan Sungai Gawe/Kawasan Wisata Taman
Kali Plumpatan Srimartani Piyungan, dalam proyek tersebut praktikan telah diberikan
tugas seperti mencari data sekunder, survey lapangan, membuat peta, dan juga
terlibat dalam menyusun bab 2 mengenai tinjauan teori dan regulasi. Kedudukan
praktikan dalam proyek yaitu sebagai surveyor dan drafter dimana yang bertugas
dalam mencari data secara langsung di lokasi proyek dan terlibat dalam beberapa
penyusunan laporan.
4.2 Kesan
30 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K
laptop. Para karyawan yang ada diperusahaan juga ramah dan terbuka jika praktikan
mengalami kesulitan
4.3 Saran
31 | L A P O R A N K E R J A P R A K T E K