Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan penerapan ilmu


yang diperoleh mahasiswa dibangku perkuliahan pada suatu lapangan pekerjaan.
PKL juga merupakan mata kuliah yang wajib untuk ditempuh oleh seluruh
mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas
Mulawarman. Kegiatan ini memiliki maksud agar mahasiswa mendapatkan
pengalaman sebelum mereka memasuki dunia kerja yang sesungguhnya,
sehingga mahasiswa akan mendapatkan bekal dari PKL yang sudah dilaksanakan.
Dengan adanya PKL, mahasiswa akan mengetahui keterampilan dan pengetahuan
yang perlu dikembangkan dan perlu dipertahankan.

PKL dipandang perlu karena melihat pertumbuhan dan perkembangan


ekonomi yang cepat berubah. PKL akan menambah kemampuan untuk
mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan yang terjadi
dilapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas managerial
mahasiswa dalam mengamati permasalahan dan persoalan, baik dalam bentuk
aplikasi teori maupun kenyataan yang sebenarnya.

Beragamnya bidang kerja yang dapat dimasuki lulusan program studi S1


Teknik Informatika memungkinkan pelatihan pengenalan dunia kerja dapat
dilakukan dalam berbagai bentuk salah satunya di instansi BAPENDA Kota
Samarinda.

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana cara mahasiswa memberikan kontribusi kepada perusahaan atau


instansi sesuai dengan keahliannya.?

1.2.2 Bagaimana cara menentukan batas wilayah dari titik kordinat di samarinda?

1.2.3 Bagaimana membangun aplikasi berbasis web dengan code igniter?

1
1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan PKL yang dilakukan oleh mahasiswa


adalah sebagai berikut :

a. Melatih Mahasiswa untuk dapat beradaptasi dengan dunia kerja

b. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang sistem kerja


di suatu instansi pemerintah atau swasta serta memberikan
pengalaman kepada mahasiswa tentang penerapan teori yang
telah di pelajari di bangku kuliah pada permasalahan nyata di
dunia kerja

c. Untuk melatih mental mahasiswa agar dapat bersikap dewasa serta


bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan maupun tugas
yang diberikan.

1.3.2 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan PKL pada beberapa


pihak adalah :

a. Manfaat Bagi Mahasiswa

1) Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap ilmu-ilmu


ditempat Pelaksanaan PKL.

2) Menumbuhkan rasa taggung jawab, kedisiplinan dan sikap


profesionalisme dalam melakukan pekerjaan.

3) Memberikan gambaran bagi mahasiswa tentang situasi


nyata di dunia kerja.

b. Manfaat Bagi Instansi


1) Membantu instansi dalam hal menjalankan tugas dan
program kerja di instansi.
2) Sebagai sarana promosi atau perkenalan instansi terhadap
mahasiswa khususnya di kalangan Fakultas Ilmu Komputer
dan Teknologi Informasi Universitas Mulawarman.

2
3) Membina hubungan baik dan kerja sama antara instansidan
Perguruan Tinggi khususnya Fakultas Ilmu Komputerdan
Teknologi Informasi Universitas Mulawarman.
c. Manfaat Bagi Program Studi
1) Dapat menjalin kerja sama antara lingkungan akademis dengan
instansi tempat pelaksanaan PKL
2) Dapat menjadi tolak ukur pencapaian kinerja program studi
khususnya untuk mengevaluasi hasil pembelajaran oleh instansi
tempat PKL.

1.4 Ruang Lingkup

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, agar


penulis ini terarah dan tidak menyimpang dari materi yang ada, maka
dalam penulisan laporan PKL ini perlu dibatasi ruang lingkup
pembahasan yang akan dibahas yaitu mengenai bidang kerja dan kegiatan
di instansi BAPENDA Kota Samarinda yang menjadi penempatan selama
kegiatan PKL meliputi hanya pada Bagian IT.

1.5 Metodologi Penulisan

Untuk menyempurnakan data-data yang di butuhkan dalam


penyusunan laporan ini, maka penyusun ini melakukan metode
pengumpulan data melalui :

a. Metode observasi langsung merupakan metode yang dilakukan dengan


cara mengamati secara langsung objek dan permasalahan yang terjadi
pada organisasi tempat kerja PKL.

b. Study literatur merupakan pengumpulan informasi yang diperoleh dari


buku-buku, laporan, ketepatan-ketepatan, dan sumber-sumber tertulis
baik tercetak maupun elektronik lain.

3
1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sitematika penulisan dalam laporan PKL ini adalah


sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, memuat tentang latar belakang, tujuan dan manfaat


PKL, ruang lingkup pembahasan, metodologi penulisan dan sistematika
penulisan.

Bab II Gambaran Umum Instansi, merupakan bagian yang mengangkat


tentang sejarah singkat instansi, struktur organisasi, hak dan wewenang,
dan lokasi instansi.

Bab III Landasan Teori, merupakan bab yang berisikan pengertian dan
tugas dari masing-masing bidang.

Bab IV Analisa dan Pembahasan, merupakan bab yang berisi penjelasan


yang lebih detail pada masing-masing bidang dan kegiatan yang ada pada
bidang tersebut.

Bab V Kesimpulan Dan Saran, merupakan bab yang berisikan


kesimpulan dan saran setelah mahasiswa menyelesaikan masa PKL.

Daftar Pustaka, berisi mengenai sumber-sumber yang dijadikan referensi.

Lampiran, berisi absen, dokumentasi, dan lembar penilaan.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat Instansi

Pada mulanya urusan Pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam


koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat Daerah), dan dilaksanakan oleh Seksi
pajak yang merupakan salah satu Bagian pada Biro Keuangan (sekretariat)
Provinsi Kalimantan Timur, kemudian dalam perkembangan selanjutnya
seksi pajak diganti menjadi Bagian Pajak.

Pada Tahun 1964 diterbitkan Peraturan Daerah yang menjadi landasan


yuridis bagi bagian Pajak untuk menggali pendapatan daerah melalui Bank
Pembangunan Daerah (BPD), kemudian baru pada tahun 1968, ada
kewenangan baru yakni menggali Pendapatan Daerah dari Tanda Pajak
Kendaraan Bermotor (penning) dan Cukai Kayu Hasil Hutan . Sedangkan
pungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dilaksanakan pada tahun 1969,
setelah ada perubahan pada Peraturan Daerah tahun 1968, sehingga tidak lagi
hanya memungut penning tapi juga Pajak Kendaraan Bermotornya.
Disamping itu pada tahun 1969 ada juga perubahan dasar hukum untuk
memungut Cukai Hasil Hutan menjadi menjadi Pungutan Hasil Produksi
yang diantar pulaukan dan retribusi perijinan penangkapan ikan laut
diwilayah perairan kalimantan Timur.

Dinas Pajak dan Pendapatan Daerah mempunyai tiga bagian wilayah


yang terdiri dari bagian wilayah Kutai dan Samarinda berkedudukan di
Samarinda, Bagian Wilayah Pasir dan Balikpapan berkedudukan di
Balikpapan, dan Bagian Wilayah Berau dan Bulungan berkedudukan di
Tarakan dengan tugas membantu kepala Dinas Pajak dan Pendapatan Daerah
dalam menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan dibidang pemasukan
pajak dan pendapatan Daerah didalam lingkungan wilayah masing-masing.

5
Selanjutnya pada tahun 1978, diadakan lagi perubahan susunan
organisasi dan tata kerja Dinas Pajak dan Pendapatan Daerah, yang
didasarkan pada surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
KPUD.7/7/39-26 tanggal 31 Maret 1978, ditetapkan kembali Surat
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur Nomor
360 Tahun 1978 tanggal 15 Nopember 1978, tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I
Kalimantan Timur oleh Gubernur KDH Tingkat I Kalimantan Timur yaitu
Bapak Ery Soepardjan .
Nama Dinas dikukuhkan menjadi Dinas Pendapatan Daerah atau
disingkat Dipenda. Dengan tugas pokok antara lain memimpin dan
mengkoordinir seluruh usaha dibidang pungutan dan Pendapatan Daerah
berdasarkan ketentuan baik yang digariskan pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah.

2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.2.1 : Struktur Organisasi (sumber:


http://dispenda.samarindakota.go.id/struktur/)

6
2.3 Hak dan Wewenang
Badan Pendapatan Daerah Kota Samarinda (BAPENDA) dengan
tugas melaksanakan segala usaha dan kegiatan dibidang pemasukan pajak
dan pendapatan daerah yang terdiri dari : Bagian Umum, bagian Perpajakan,
Bagian Pendapatan , Bagian Penghasilan perkayuan dan bagian wilayah.

2.4 Lokasi Instansi


Badan Pendapatan Kota Samarinda beralamatkan di Jl. Kesuma Bangsa

Gambar 2.4.1 Lokasi Instansi

7
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Definisi Pajak


Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara.
2. Pajak Bersifat Memaksa Untuk Setiap Warga Negara.
3. Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung.
4. Berdasarkan Undang-undang.
Ada pula berbagai macam pajak sebagai berikut :
1. Pajak Bea Perolehan Hak Tanah.
2. Pajak Air Tanah.
3. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
4. Pajak Hiburan.
5. Pajak Hotel.
6. Pajak Mineral Bukan Logan dan Batuan.
7. Pajak Penerangan Jalan.
8. Pajak Reklame.
9. Pajak Restoran.
10. Pajak Sarang Burung Walet.

3.2 Pajak Bea Perolehan Hak Tanah


Setiap perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan dipungut pajak.
Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan meliput :
1. Jual beli.
2. Tukar menukar.
3. Hibah.

8
4. Hibah Wasiat.
Hak atas tanah sebagaimana dimaksud adalah :
1. Hak milik.
2. Hak guna usaha.
3. Hak guna bangunan.
4. Hak pakai.
5. Hak milik atas satuan rumah susun.
6. Hak pengelolaan.

3.3 Pajak Air Tanah


Setiap pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah dikenakan pajak.
Nilai perolehan air tanah dinyatakan dalam rupiah yang dihitung dengan
mempertimbangkan sebagian atau seluruh faktor-faktor berikut :
1. Jenis sumber air.
2. Lokasi sumber air.
3. Tujuan pengambilan dan/atau pemanfaatan air.
4. Volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan.
5. Kualitas air.
6. Tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pengambilan dan
atau pemanfaatan air.

3.4 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan


Bumi dan/atau bangunan dimiliki, dikuasi dan/atau dimanfaatkan
oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk
kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
Yang termasuk dalam pengertian bangunan adalah jalan lingkungan
yang terletak dalam satu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan
emplasemennya yang merupakan satu kesatuan dengan kompleks bangunan
tersebut :
1. Jalan tol.
2. Kolam renang.
3. Pagar mewah.

9
4. Tempat olahraga.
5. Galangan kapal, dermaga.
6. Taman mewah.
7. Tempat penampungan atau kilang minyak, air dan gas, pipa minyak.
8. Menara.

3.5 Pajak Hiburan


Setiap penyelenggaraan hiburan di daerah dengan dipungut bayaran
dikenakan pajak.
Jasa penyelenggaraan hiburan dengan dipungut bayaran. Hiburan
yang dimaksud adalah :
1. Tontonan film.
2. Pagelaran seni.
3. Music.
4. Tari.
5. Busana, dll.

3.6 Pajak Hotel


Pajak yang dipungut atas setiap pelayanan hotel yang disediakan
dengan pembayaran.
Objek pajak hotel, pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan
pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan hotel yang
sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitas
olahraga dan hiburan.
Asa penunjang hotel adalah fasilitas telepon, facsimile, teleks,
internet, fotokopi, pelayanan cuci, setrika, transportasi, dan fasilitas sejenis
lainnya yang disediakan atau dikelola hotel.

3.7 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan


Pajak mineral bukan logam dan batuan adalah setiap orang pribadi
atau badan yang mengambil mineral bukan logam dan batuan di daerah
dipungut pajak.

10
Objek pajak mineral bukan logam dan batuan adalah kegiatan
pengambilan mineral bukan logam dan batuan yang meliputi :
1. Asbes.
2. Batu tulis.
3. Batu setengah permata.
4. Batu kapur.
5. Batu apaung.
6. Batu permata.
7. Bentonit.
8. Dolomit.
9. Feldspar.
10. Garam batu (halite).
11. Grafit.
12. Granit atau andesit.
13. Gips.
14. Kalsit, dll.

3.8 Pajak Penerangan Jalan


Pajak penerangan jalan adalah setiap penggunaan tenaga listrik baik
yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain dipungut
pajak.
Objek pajak penerangan jalan :
1. Penggunaan tenaga listrik oleh instansi pemerintah dan pemerintah
daerah.
2. Penggunaan tenaga listrik pada tempat yang digunakan oleh kedutaan,
konsulat, dan perwakilan asing dengan asas timbal balik.
3. Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri dengan kapasitas
tertentu yang tidak memerlukan izin dari instansi teknis terkait.

3.9 Pajak Reklame


Pajak reklame adalah setiap penyelenggaraan reklame di daerah
dipungut pajak dengan nama pajak reklame.

11
Objek pajak reklame adalah semua penyelenggara reklame yang meliputi :
1. Reklame papan/billboard/videotron/megatron/dan sejenisnya.
2. Reklame kain.
3. Reklame selebaran.
4. Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan.
5. Reklame udara.
6. Reklame apung.
7. Reklame suara.
8. Reklame film/slide.
9. Reklame peragaan.

3.10 Pajak Restoran


Pajak restoran adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan
pembayaran di restoran dipungut pajak.
Objek pajak restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran
meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi
oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain.

3.11 Pajak Sarang Burung Walet


Pajak sarang burung walet adalah setiap kegiatan pengambilan
dan/atau pengusahaan sarang burung walet oleh orang pribadi atau badan di
kenakan pajak dengan nama pajak sarang burung walet.
Nilai jual sarang burung walet dihitung berdasarkan perkalian antara
harga pasaran umum sarang burung walet yang berlaku di daerah yang
bersangkutan dengan volume sarang burung walet.

12
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Kegiatan


a. Kami dapat belajar bagaimana membuat profil dokumentasi pajak.
b. Kami mempelajari bagaimana membuat web dengan menggunakan code
igniter.
c. Kami juga melakukan kunjungan kerja di berbagai instansi yang ada di
samarinda.
d. Kami mempelajari cara mencari kordinat suatu wilayah.
e. Kami mempelajari cara pemetaan suatu wilayah.
4.2 Pembahasan
a. Di Bapenda Kota Samarinda kami diajarkan bagaimana membuat suatu
video profil pajak untuk ditampilkan ke layar utama yang berada di loket-
loket pajak. Untuk membuat suatu video profil, diawali dengan
menggunakan Microsoft powerpoint untuk penulisan pajak-pajak yang
ada. Dalam penulisan pajak, kami diajarkan ketelitian dalam penulisan
seperti huruf besar, huruf kecil, spasi, warna, latarbelakang, hingga
penempatan gambar. Ada 10 macam pajak yang harus kami buat menjadi
video profil yaitu :
1. Pajak Bea Perolehan Hak Tanah.
2. Pajak Air Tahan.
3. Pajak Bumi dan Bangunan.
4. Pajak Hiburan.
5. Pajak Hotel.
6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.
7. Pajak Penerangan Jalan.
8. Pajak Reklame.
9. Pajak Restoran.
10. Pajak Sarang Burung Walet.

13
Setelah selesai membuat powerpoint pajak, selanjutnya kami mengubah
format powerpoint menjadi mp4. Setelah video sudah dibuat, lalu video
tersebut kami pindahkan ke flashdisk dan di pasang ke layar yang ada di
loket pajak tersebut.

Selain membuat profil dokumentasi pajak guna mengisi proyeksi pada


loket kantor, kami diajarkan bagaimana membuat suatu web
menggunakan code igniter, dan kami juga telah melakukan kunjungan
kerja ke beberapa instansi seperti kelurahan dan badan kepegawaian
daerah.

b. Di Bapenda Kota Samarinda kami juga dibimbing dalam membuat


website yang bertemakan sales of point (pos) dengan menggunakan
framework codeigniter (ci) sebagai dasar pengenalan terhadap
framework yang digunakan. Adapun langkah-langkah dalam bimbingan
dalam pembuatan web pos tersebut :
1. Instalasi tools pendukung gratis dalan pembuatan website seperti
sublime sebagai editor text dan xampp sebagai server lokal.

Gambar 4.2.1: Tools Pendukung


2. Instalasi framework, pada tahap ini kami dianjurkan untuk
menggunakan framewrok codeigniter dengan versi 2 yang bisa
didownload melalui gitHub. Setelah selesai didownload, ubah nama
file yang telah diwonnload menjadi pos dan pindahkan file kedalam
folder htdoc yang terdapat pada xampp agar dalam pembuatan
website bisa diakses kapan saja dalam keadaan offline pada komputer.

Gambar 4.2.2: Lokasi Instalasi

14
3. Membuat database point of sales melalui skema database
menggunakan phpMyadmin yang tersedia pada aplikasi xampp.

Gambar 4.2.3: Hasil Pembuatan Database


4. Membuat controller yang berfungsi sebagai jembatan dari server agar
dapat memproses atau menjalankan fungsi-fungsi yang telah dibuat
dari controller framework codeigniter seperti tambah data, simpan
data, ubah data, dan hapus data. File controller hanya bisa dibuat
didalam folder pos/application/controller/ jika tidak maka fungsi-
fungsi tidak akan bekerja pada website.

Gambar 4.2.4: Controller Barang


5. Membuat view dari controller yang sudah dibuat, tujuanya agar
tampilan website yang dibuat terlihat bagus.
6. Membuat model dari controller yang sudah dibuat. Tahapan ini
bertujuan untuk membuat jembatan dari model framework
codeigniter agar terhubung dengan server, sehingga server dapat
mengakses skema database yang telah dibuat pada model framework.
File model hanya bisa dibuat didalam folder pos/application/model/
jika tidak maka server tidak akan bisa mengakses skema database
yang telah dibuat.

15
Gambar 4.2.5: Contoh Model Barang

7. Hosting web, tahapan terakhir dalam pembuatan website yang


bertujuan agar dapat diakses oleh banyak orang dalam keadaan online.
Hostingan yang digunakan yaitu 000Webhost karena tidak dipungut
biaya dalam penggunaanya dan cocok bagi mahasiswa yang ingin
memperkenalkan produk atau website.

Gambar 4.2.6 : Tampilan Hosting 000Webhost

Gambar 4.2.7 : Tampilan File Manager Web yang di Hosting

16
Gambar 4.2.8 : Tampilan Setelah Web Berhasil di Hosting
Tidak hanya sampai disitu pembimbing kami juga membuat tantangan
kepada kami untuk menambahkan fitur pembagian batas wilayah yang ada
disamarinda dengan menggunakan google maps sebagai acuanya.

Gambar 4.2.9 : Hasil Tampilan Pemetaan Wilayah

17
c. Kunjungan Kerja
1. Kelurahan Gunung Panjang Samarinda Sebrang.
Update pemetaan/map kelurahan gunung panjang dengan Autocad.
2. Kantor Lurah Bengkuring.
Kunjungan ini dilaksanakan untuk mendistribusikan peta koordinat
yang baru.
3. Kantor Lurah Gunung Kelua.
Kunjungan ini dilaksanakan untuk menetapkan jadwal dan personil
penetapan batas wilayah dan mendistribusikan peta koordinat yang
baru.
4. Kantor Lurah Sempaja Barat.
Kunjungan ini dilaksanakan untuk menetapkan jadwal dan personil
penetapan batas wilayah dan mendistribusikan peta koordinat yang
baru.
5. Kantor Lurah Sempaja Utara.
Kunjungan ini dilaksanakan untuk menetapkan jadwal dan personil
penetapan batas wilayah.
6. Kantor Lurah Sempaja Selatan.
Kunjungan ini dilaksanakan untuk menetapkan jadwal dan personil
penetapan batas wilayah dan mendistribusikan peta koordinat yang
baru.

18
No. Koordinat Keterangan
1. X=518876.2105 Y=9953572.3271 Z= 0.0000
2. at point X=518874.2850 Y=9953464.3683 Z= 0.0000
3. at point X=518905.2483 Y=9953463.4633 Z= 0.0000
4. at point X=518903.2401 Y=9953349.6344 Z=0.0000
5. at point X=518907.4688 Y=9953213.9620 Z=0.0000
6. at point X=519223.0297 Y=9953208.3419 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus
7. at point X=519213.2413 Y=9953107.1565 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

8. at point X=519153.6651 Y=9953025.6938 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

9. at point X=519021.3689 Y=9952519.0362 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

10. at point X=518786.8191 Y=9952379.9258 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

11. at point X=518781.1355 Y=9952270.0242 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

12. at point X=518702.4507 Y=9952024.8012 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus


13. at point X=518874.8868 Y=9951873.5110 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

14. at point X=518888.9269 Y=9951742.0432 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

15. at point X=518829.6908 Y=9951641.7264 Z= 0.0000 Sungai Karang Mumus

16. at point X=519001.6721 Y=9951489.5052 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

17. at point X=519033.5368 Y=9951273.2307 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

18. at point X=518888.4659 Y=9950410.4769 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

19. at point X=518869.6103 Y=9950331.4074 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

20. at point X=518927.5281 Y=9950117.4951 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

21. at point X=519075.9736 Y=9950033.0367 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus


22. at point X=519091.0675 Y=9949934.8737 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus
23. at point X=519259.2443 Y=9949772.5621 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

24. at point X=519302.8502 Y=9949700.5044 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

25. at point X=519319.2598 Y=9949176.5066 Z=0.0000 Sungai Karang Mumus

26. at point X=519290.8450 Y=9949136.6214 Z=0.0000 Jembatan Jl. PM Noor


Tabel 1 : Koordinat Batas Kelurahan Sempaja

19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan kegiatan yang berlangsung di BAPENDA Kota
Samarinda, maka dapat disimpulkan bahwa kami telah melakukan sebagian
besar kegiatan yang terdapat pada instansi selama Praktek Kerja Lapangan di
laksanakan. Kegiatan - kegiatan yang telah dilakukan memberi banyak ilmu
dan pengalaman yang sangat bermanfaat untuk kami khususnya dalam
pengenalan dunia kerja.

5.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, saran-saran yang dapat
kami sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Melalui berbagai kegiatan yang telah kami laksanakan di instansi,
perlunya terjalin komunikasi yang baik dan terarah untuk memberikan
suatu perkembangan yang positif untuk kemajuan bersama.
2. Memberikan koordinasi/arahan kepada mahasiswa dalam pelaksanaan
PKL (Praktek Kerja Lapangan) sesuai dengan ketentuan yang ada,
Dengan tidak memberikan informasi secara mendadak yang mana dapat
menimbulkan kesalahpahaman yang dapat mempersulit mahasiswa PKL
dalam melaksanakan tugas yang diberikan.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://dispenda.samarindakota.go.id/struktur/

https://dinaspendapatanprovinsikalimantantimur.wordpress.com/category/sejarah-
dispenda/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pelatihan_kerja_lapangan

21
LAMPIRAN

Gambar 1 : Kegiatan Pembuatan Website Menggunakan Metode Code Igniter

Gambar 2 : Kegiatan Memperbaiki Laptop Kantor BAPENDA

Gambar 3 : Kunjungan Kerja Ke Kantor Lurah Gunung Panjang Samarinda


Seberang

22
Gambar 4 : Kegiatan Lapangan Tiba Di Lokasi Untuk Menentukan Batas
Lokasi Di Sempaja Utara Dan Sempaja Selatan.

Gambar 5 : GPS Alat Pencari Kordinat

23

Anda mungkin juga menyukai