Anda di halaman 1dari 4

Beberapa Hal yang Harus

Diperhatikan
Ketika menentukan skala prioritas, kamu harus mempertimbangkan berbagai
hal di bawah ini:

1. Desakan waktu

Skala prioritas yang sudah ditentukan bisa berubah karena adanya hal yang
mendesak. Kita akan mendahulukan mengeluarkan uang untuk biaya
pengobatan ketika suatu saat jatuh sakit dan gak punya asuransi. Sesuai
urgensinya, membayar biaya pengobatan lebih penting dari hal apapun
sedangkan urusan lain bisa ditunda.

2. Pendapatan

Secara gak langsung, pendapatan berpengaruh ke kebutuhan dan


keinginanmu. Ketika kamu punya gaji yang lebih dari cukup untuk memenuhi
kebutuhan primer, maka kamu akan menghabiskan uang untuk mencapai
keinginan lain. Kebutuhan fresh graduate akan berbeda dengan direktur. Fresh
graduate mungkin butuh motor, sedangkan direktur lebih butuh mobil.

3. Peran dalam keluarga

Kebutuhan seorang lajang dan kepala rumah tangga sudah jelas berbeda.
Lajang hanya menghidupi dirinya sendiri. Kepala rumah tangga punya
tanggungan yang lebih banyak sehingga kebutuhan yang harus dipenuhi juga
bertambah. Lajang gak perlu mengeluarkan biaya untuk beli susu anak selagi
kepala keluarga harus membeli susu anak tiap bulan.

4. Status sosial

Dilihat dari status sosial, prioritas alternatif Kepala Daerah lebih banyak dan
semestinya dilakukan demi kebutuhan publik. Sedangkan seorang penjual
kopi keliling yang prioritasnya berbentuk modal dagang atau segala hal untuk
dirinya pribadi atau keluarga.
Maka kamu harus perhatikan status sosial dan kebutuhan utama yang
dibutuhkan. Kalau kamu seorang pelajar, tentu saja kamu lebih
mengutamakan beli buku daripada perlengkapan rumah tangga.

5. Ketahui urgensi

Urgensi menjadi sebuah keharusan yang harus didahulukan di atas segalanya.


Biasanya sesuatu yang mendesak dan harus segera ditindaklanjuti. Contohnya,
saat kamu punya rencana traveling ke Jepang bersama teman tapi pada saat
yang sama rumah kamu terkena bencana banjir dan butuh direnovasi.
Kebutuhan akan tempat tinggal jauh lebih penting dari rencana traveling.

6. Pertimbangan dalam berbelanja

Sebelum berbelanja, tanyakan pada diri sendiri apakah kamu benar-benar


membutuhkannya? Apa kegunaan barang tersebut? Berapa harganya? Akan
diletakan di mana? Apakah bisa dibeli lain waktu?

Jawab pertanyaan di atas dengan jujur. Hal ini akan mempermudah kamu
untuk mengidentifikasi perasaan yang sebenarnya. Jangan-jangan
kamu gak butuh tapi cuma lapar mata saja. Sekadar ingin punya tapi gak
dipakai. Sayang kan?

7. Sadari kemampuan diri

Menyadari kemampuan keuangan kamu berguna untuk mengetahui seberapa


jauh kamu bisa membelanjakan uang sesuai dengan kepentingan.
Seimbangkan kemampuan finansial dengan gaya hidup. Kalau kamu punya
pendapatan yang gak begitu banyak, jangan boros dan terlalu sering belanja.

Cara Membuat Skala Prioritas


Setelah kamu menjalankan langkah-langkah yang mesti diperhatikan dalam
membuat skala prioritas, kamu bisa mulai menyusun secara teknis. Akan lebih
mudah untuk memahami dan menerapkan skala prioritas dengan
menggunakan catatan. Hal ini juga bisa mengurai pemikiran kamu mengenai
bagaimana kebutuhan kamu ditentukan. Inilah langkah-langkah membuat
skala prioritas yang mudah dan tertata.
1. Buat Tabel Kebutuhan

Menurut Steven R Covey, tabel prioritas terbagi menjadi 4 kuadran bisa


digunakan menentukan kebutuhan seperti apa yang mesti diutamakan.

Dari tabel di atas, bisa disimpulkan bahwa kebutuhan kita juga terbagi 4
bagian:

1. Penting dan mendesak


Contoh: makanan dan tempat tinggal

2. Penting namun gak mendesak


Contoh: ponsel baru dan jalan-jalan

3. Kurang penting tapi mendesak


Contoh: Tiket pesawat yang diskon pada hari ini saja

4. Kurang penting dan gak mendesak


Contoh: Jajan kopi kekinian

2. Berdasarkan tabel tersebut, susun daftar kebutuhan kamu


secara mendetail. Kemudian kurasi sekaligus tandai mana yang
sekiranya gak begitu penting
3. Dari jumlah kebutuhan yang sudah terkurasi, urutkan
kebutuhan menurut urgensinya mulai dari yang menurut kamu
paling utama dan mendesak hingga yang bisa ditunda

4. Tulis informasi mengenai estimasi besaran dana yang


dibutuhkan untuk setiap kebutuhan

5. Dari catatan tersebut, review kembali mana kebutuhan yang


punya manfaat paling optimal. Nah, dari situ kamu bisa mulai
memenuhi kebutuhan sesuai dengan catatan yang sudah
dibuat.

Keinginan manusia gak akan pernah ada habisnya. Tapi bukan berarti gak bisa
ditekan. Kita harus bisa bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Untuk itu,
kita harus memahami skala prioritas.

Anda mungkin juga menyukai