Anda di halaman 1dari 10

SIKAP DAN PERILAKU TIDAK BERKARAKTER

Tidak Mampu Menentukan Skala Prioritas

Judul: Kenakalan Remaja

A. Identifikasi masalah

Masa remaja, adalah masa dimana seorang manusia sedang berada dalam pencarian jati
dirinya, ingin mengenal siapa dirinya sebenarnya. Seorang manusia dikatan remaja, jika ia sudah
menginjak usia 17 tahun. Dan dalam usia ini, seorang manusia mengalami masa yang dinamakan
masa pubertas. Saat pubertas, biasanya manusia ingin mencoba segala suatu yang baru dalam
hidupnya, muncul berbagai macam gejolak emosi, dan banyak timbul masalah baik dalam
keluarga maupun lingkungan sosialnya

Bentuk kenakalan remaja banyak sekali, antara lain : Narkoba, free sex, tawuran,
pergaulan bebas, dll. Kenakalan remaja kebanyakan dilakukan oleh mereka yang gagal dalam
mengembangkan emosi jiwanya, mereka tidak bisa menahan diri terhadap hala baru yang masuk
ke dalam dirinya, yang menimbulkan sikap yang tidak seharusnya dilakukan. Kenakalan remaja
adalah wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun
pada saat remaja.

Skala prioritas adalah ukuran kebutuhan yang tersusun dalam daftar berdasarkan tingkat
kebutuhan seseorang, dimulai dari kebutuhan yang paling penting sampai kebutuhan yang
bersifat bisa ditunda pemenuhannya.

Skala prioritas ini juga bisa diterapkan sebagai strategi untuk mengelola bisnis atau memulai
sebuah usaha baru.

Pembuatan skala prioritas ini bisa dimulai dari yang paling tinggi seperti mencari modal usaha
dan melakukan riset pasar.

Tidak hanya itu, semua persiapan untuk memulai usaha bisa dimasukkan dalam skala prioritas
ini sehingga nantinya pengelolaan usaha akan lebih baik dan tidak berantakan karena masalah
kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Seperti apa masalah skala prioritas?

1. Prioritas I

Kebutuhan primer

Kebutuhan sekarang
Kebutuhan jasmani

2. Prioritas 2

Kebutuhan sekunder

Kebutuhan masa mendatang

Kebutuhan rohani

3. Kebutuhan tersier

Secara umum, syarat penetapan skala prioritas harus berdasarkan beberapa hal, antara lain:

Peluang dan keuntungan lebih besar.

Pengeluaran biaya yang paling minimal.

Produksi barang atau jasa yang sifatnya penting untuk didahulukan. Sebab, tanpa barang tersebut
tidak memungkinkan untuk memproduksi barang selanjutnya.

Dalam keadaan force majeure diharuskan mampu mengerjakan salah satunya.

Masalah Skala Prioritas

Simak masalah skala prioritas

Contoh 1

Menyelesaikan pekerjaan rutin.

Menyelesaikan pekerjaan khusus.

Berkolaborasi dengan divisi lain.

Membuat resume pekerjaan.

Makan dan istirahat.

Contoh 2

Biaya kos selama satu bulan.

Biaya makan selama satu bulan.

Biaya buku dan perlengkapan kuliah lainnya.

Biaya transportasi selama satu bulan.


Kebutuhan lain-lain.

Contoh 3

Membeli beras untuk keluarga.

Membayar tagihan (pajak, listrik, air, dan lain-lain)

Membeli bahan makanan dapur (sayur, daging, ikan, dan sebagainya)

Biaya transportasi

Tabunga

Biaya makan di luar

Biaya lainnya (hiburan dan kebutuhan tidak terduga)

Contoh 4

1. Penting dan Genting

Makanan

Uang sekolah

Pakaian

Biaya ganti kompor gas yang rusak

2. Penting Namun Tidak Genting

Biaya haji

Rekreasi

3. Genting Tapi Tidak Terlalu Penting

Bayar cicilan HP

4. Tidak Genting dan Tidak Penting

Ganti mobil baru.

Ganti HP baru

Liburan ke luar kota.

B. Pembahasan
Dengan menyusun skala prioritas kebutuhan maka kita akan mendapatkan banyak
keuntungan. Salah satunya adalah membantu membantu kita dalam mengelola keuangan rumah
tangga.

Adapun manfaat lain dari penyusunan skala prioritas adalah:

Pengelolaan keuangan yang dilakukan secara bijak akan membuat setiap kebutuhan yang bersifat
urgent dan penting dapat terpenuhi dengan maksimal.

Dapat memenuhi kebutuhan dengan tepat dan sesuai dengan kemampuan.

Kehidupan lebih teratur, dengan gaya hidup sesuai dengan budget.

Mampu merencanakan masa depan dengan lebih baik sehingga cita-cita wealth management
tercapai di masa tua nantinya.

1.Faktor-faktor Penentu dalam Penyusunan Skala Prioritas

Setiap manusia memiliki skala prioritas kebutuhan yang berbeda, terlebih yang menyangkut
masalah keuangan. Adapun faktor-faktor yang perlu dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan skala priorotas adalah sebagai berikut:

Tingkat urgensinya, yaitu menentukan kebutuhan mana yang harus didahulukan berdasarkan
tingkat kepentingannya.

Pendapatan, yaitu menentukan skala prioritas berdasarkan besarnya jumlah pendapatan yang
diterima.

Kesempatan yang dimiliki, yaitu suatu kebutuhan yang hanya dibutuhkan pada saat itu saja dan
perlu didahulukan.

Pertimbangan masa depan, yaitu memilih sesuatu yang lebih berguna secara fungsional untuk
masa yang akan datang.

Kemampuan diri, yaitu menentukan pilihan berdasarkan kemampuan diri, baik kemampuan
materi maupun kemampuan nonmateri.

2.Faktor Pengaruh Skala Prioritas

1. Strata Sosial

Dirancangnya daftar prioritas seorang manusia sangat berpengaruh pada status sosial seseorang.
Contoh mudahnya adalah seorang penjahit yang mana akan lebih memprioritaskan untuk
membeli alat-alat dan perlengkapan menjahit terlebih dahulu. Jika status sosial seseorang tinggi
di masyarakat maka kebutuhan orang tersebut juga akan meningkat.
2. Lingkungan

Tidak hanya status sosial saja yang jadi pengaruh, lingkungan sekitar di mana tempat seseorang
hidup dan bertumbuh juga mempengaruhi penyusunan daftar prioritas. Hal ini bisa dicontohkan
dengan orang yang tinggal di lingkungan mewah. Sudah pasti kebutuhan dari orang-orang
tersebut adalah barang-barang mewah misalnya mobil mewah, apartemen, dan lain-lain.

3. Tingkat Pendapatan

Hal yang paling penting dan mempengaruhi prioritas seseorang adalah tingkat pendapatan yang
didapat dari pekerjaan yang dijalani. Apabila seseorang yang memiliki pendapatan yang tinggi,
tentu pilihan untuk membeli barang-barang apapun akan semakin banyak. Begitu juga
sebaliknya, jika pendapatannya rendah maka kebutuhan hidupnya akan terbatas.

Ketika memenuhi kebutuhan, orang akan mendahulukan hal yang paling penting, mendesak, dan
pokok. Jika kebutuhan primer sudah terpenuhi, maka kebutuhan sekunder dan tersier juga akan
terpenuhi. Hal tersebut dilakukan agar seseorang mendapatkan kepuasan pada tingkat yang
tinggi.

1.Kegunaan Skala Prioritas dalam Kebutuhan kehidupan sehari hari.

1. Membantu seseorang untuk lebih fokus mencapai tujuan

Berdasarkan skala prioritas, kebutuhan seseorang harus berdasarkan pada suatu tujuan yang
ditetapkan.

Untuk itu, dengan menetapkan hal tersebut, Kamu bisa lebih fokus dan disiplin dalam mencapai
tujuan tanpa terganggu.

2. Mengerjakan sesuatu dengan lebih efektif

Berkaitan dengan manfaat yang pertama, pengaturan skala prioritas sejalan dengan pengerjaan
tugas secara lebih efektif karena adanya fokus.

Jika dikaitkan dengan tujuan pengembangan professional, tentunya hal ini diperlukan agar suatu
tujuan bisa tercapai dengan waktu yang lebih cepat dan biaya yang lebih murah.

3. Membantu untuk mengukur progress dalam mencapai suatu tujuan

Dengan menyusun prioritas berdasarkan skalanya, seseorang mampu menentukan hal apa saja
yang bisa segera dikerjakan untuk mencapai tujuannya.

Dengan begitu, dirinya bisa mengukur besaran progress dalam mencapai tujuan dengan
menandai hal-hal apa saja yang sudah dilakukan.
-Ada 3 Alasan Skala Prioritas Gagal Karena Malas

1.Malas Menandakan Tidak ada Motivasi yang Cukup

Malas biasanya ditandai dengan perasaan tidak mau melakukan suatu hal walaupun
sebenarnya bisa dan mampu. Salah satu penyebab dari malas adalah tidak adanya motivasi yang
kuat dalam diri kita.

Padahal, menurut studi, manajemen waktu hanya dapat diwujudkan jika ada motivasi diri yang
kuat

Jadi, kalau elo malas, bisa jadi skala prioritas yang elo buat itu akan gagal karena tidak
terlaksana.

Solusi untuk permasalahan ini adalah dengan menemukan atau membuat kesenangan dalam hal
yang ingin elo lakukan itu. Kenapa? Karena, menurut Mark Waldman, seorang ahli otak, otak
cenderung merespon dengan baik hal-hal yang menyenangkan,

2.Malas Berujung Menunda Pekerjaan

Malas atau ketidakmauan seseorang menuangkan tenaga untuk melakukan suatu hal atau
tujuan juga dapat berujung prokrastinasi atau penundaan pekerjaan.Kalau seseorang menunda-
nunda pekerjaan, bagaimana skala prioritas yang sudah ia buat dapat digunakan? Tentu saja akan
sangat sulit, bukan? Oleh karena itu, malas ini menjadi kunci penting yang bisa membuat kamu
gagal mengikuti skala prioritas yang sudah kamu buat.Oleh karena itu, membangun motivasi
yang kuat untuk mendahulukan mengerjakan tugas sangatlah penting, supaya kamu tidak
terjebak dalam kebiasaan menunda pekerjaan dan skala prioritas kamu juga dapat digunakan
dengan efektif.

3.Sifat Malas Merusak Kebiasaan Baik

Alasan yang terakhir adalah karena malas dapat merusak kebiasaan baik kamu.
Menerapkan sebuah skala prioritas dalam manajemen waktu sehari-hari tentunya membutuhkan
kebiasaan atau habit yang kuat,

Jadi, kamu bisa membayangkan pastinya betapa sulitnya menerapkan skala prioritas jika ada rasa
malas yang menguasai diri kamu. Oleh karena itu, penting banget buat kamu untuk menemukan
cara mengalahkan malas, terutama cara mengalahkan rasa malas belajar kalau kamu seorang
pelajar.

Contoh-Contoh Skala Prioritas


-Menyelesaikan pekerjaan rutin

Pekerjaan Rutin adalah pekerjaan yang biasa kita lakukan sehari-hari, kita tau apa yang
harus kita lakukan & kita memiliki gambaran berapa lama kita bisa menyelesaikannya; Pekerjaan
Baru adalah pekerjaan yang kita belum terbiasa melakukannya & kita tidak memiliki gambaran
tentang berapa lama kita bisa menyelesaikannya.

-Berkolaborasi dgn divisi lain.

Tentu hal ini tidak bisa kalian hindari dan harus kalian hadapi yah. Kolaborasi pasti akan terjadi
disetiap kantor

Sehingga tentunya kalian juga harus siap dengan kondisi ini yah. Beberapa hal mungkin bisa
menjadi tips untuk kamu dalam menghadapi kolaborasi antar divisi ini.

Seperti, tidak egois dan mendengarkan pendapat orang lain untuk dijadikan refrensi saat
berkolaborasi.

Selain itu, saling menghargai menjadi hal yang penting yang harus diterapkan saat kolaborasi
antar divisi ini terjadi.

Selain itu skala prioritas juga harus diperhatikan oleh remaja karena dengan memperhatikan
skala prioritas yang kita inginkan maka akan lebih bisa membuat hidup lebih tenang,tertata
rapi,dan menjadi lebih terarah.Skala prioritas juga bisa diartikan sebuah hal kita inginkan tapi
lebih mengarah pada apa yang kita butuhkan dan apa yang berguna untuk kita tanpa adanya
karena gengsi semata,hidup era modern dengan arus globalisasi yang begitu sangat cepat
mengharuskan seorang remaja untuk lebih mementingkan fungsi dari pada gengsi.Gengsi disini
bisa kita artikan sebagai sebuah gaya hidup yang tidak ingin disaingi oleh orang lain sehingga ini
mereka seakan bersaing untuk melakukan atau mendapatkan sesuatu yang lebih dari seseorang
yang mereka anggap sebagai pesaingnya.Tapi disatu sisi gengsi juga apabila ditempatkan pada
sesuatu yang benar dan lebih urgent seperti,gengsi melihat orang yang sekolahnya sampai keluar
negeri,dan masih banyak lagi contoh lainnya.Korelasi dengan skala prioritas ialah hendaknya
seorang remaja jangan terlalu terpengaruh dengan gengsi,cobalah untuk menyusun dan
memenuhi hal-hal prioritasnya sehingga nantinya tidak berdampak pada munculnya perilaku
yang mengarah pada criminal.Salah satu hal skala prioritas ialah yaitu biaya pendidikan jangan
sampai dengan adanya gengsi malah kita gunakan uang pendidikan untuk beli iphone yang
sebenarnya itu bukanlah sebuah prioritas.Seharusnya sebagai seorang remaja sejak sedini
mungkin untuk menyusun atau planning hal-hal urgent dalam hidup kita,hal-hal yang dapat
membuat kita kedepanya menjdi orang yang lebih dapat menghargai apa yang kita miliki dan
mampu memberi kepada orang.
Cara Menyusun Skala Prioritas

Terdapat 6 hal yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu dalam menyusun sebuah skala prioritas.

1. Tingkat Urgensi

Sesuai dengan faktor penentu dalam penyusunan skala prioritas kebutuhan yang telah disebutkan di
atas. Tingkat urgensi tetap menjadi hal yang pertama diperhatikan saat ingin menyusun skala prioritas.

Penyusunan skala prioritas yang memperhatikan tingkat urgensi yang ada akan membuat kita mampu
untuk memilah kebutuhan mana yang benar-benar urgent dan harus kita dahulukan dalam
pemenuhannya.

2. Mempertimbangkan Kehidupan di Masa Depan

Sebagai manusia sebaiknya kita memikirkan masa depan kita sendiri dan juga anak-anak kita. Dalam
penyusunan skala prioritas, hal ini harus dipersiapkan lebih awal yang sifatnya untuk kebutuhan jangka
panjang. Sebagai contoh, berinvestasi dalam jangka panjang melalui pasar modal.

3. Melihat Kemampuan Diri

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan saat menyusun skala prioritas adalah dengan melihat
kemampuan diri. Sebaik apapun dalam menentukan skala prioritas, namun tidak disertai dengan
kemampuan yang memadai maka perencanaan tersebut hanyalah sia-sia.

Kemampuan diri ini menjadi sebuah tolak ukur untuk melihat seberapa besar kemampuan kita dalam
menetapkan pilihan yang telah ditentukan, baik dari segi keahlian, keuangan, usaha yang akan
dilakukan, dan hal lainnya yang terkait dengan pilihan tersebut.

4. Memilih Tempat Belanja yang Tepat

Belanjala di toko yang situasi dan kondisinya sudah familiar, salah satunya kita harus mengetahui di
mana toko/minimarket yang yang menawarkan harga yang rendah, namun memiliki kualitas barang
yang jempolan.

5. Berbelanja pada Waktu yang Tepat

Membeli barang-barang kebutuhan pada saat yang tepat, di mana harganya mengalami penurunan.
Sebagai contoh harga turun atau toko memberikan diskon atau promo saat weekend atau menjelang
hari raya.

6. Menentukan Jumlah yang Tepat


Beberlanjalah sesuai dengan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan. Jangan pernah membeli barang
melebihi jumlah yang diperlukan.

Nah, demikianlah penjelasan mengenai skala prioritas dan cara menyusunnya agar produktivitas kerja
dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Melalui matriks Eisenhower, Anda akan dapat menyusun list
pekerjaan dengan baik sehingga tugas-tugas tersebut dapat selesai sesuai dengan deadline yang ada.

Anda mungkin juga menyukai