Menentukan Konsep Desain
Menentukan Konsep Desain
1
4. Menetapkan Struktur Fungsi (Fungsi Keseluruhan dan sub-sub fungsi)
Berdasarkan hasil abstraksi dan perumusan masalah maka dapat disusun
struktur fungsi melalui penyusunan :
Fungsi Keseluruhan
Sub-sub Fungsi
Fungsi keseluruhan disusun berdasar pada aliran energi, material dan sinyal
dengan menggunakan sebuah blok diagram yang menyatakan hubungan antara
input dan output secara bebas solusi. Hubungan ini harus dispesifikasi setepat
mungkin sebagaimana ditunjukan pada gambar 1.
Energi Energi
Material Material
Sinyal Sinyal
4
Pemilihan kriteria klasifikasi atau parameternya adalah hal krusial yang
sangat penting. Dalam menetapkan skema klasifikasi terbaik adalah
menggunakan prosedur selangkah demi selangkah seperti berikut ini;
Langkah 1: Usulan solusi dimasukan secara acak kedalam baris
Langkah 2 : Usulan tersebut dianalisis berdasar karakteristik tertentu (lihat
tabel 1) antara lain jenis energi, jenis gerakan dll.
Langkah 3: Klasifikasikan kesemua sesuai dengan karakteristiknya(heading).
Untuk sebuah struktur fungsi dengan solusi yang telah didapat untuk
beberapa sub fungsi, maka kriteria klasifikasinya dipilih pada baris dengan
heading sesuai sub fungsi pada kolom adlah prinsip solusinya sebagaimana
ditunjukan pada gambar 6, dimana gambar ini menggambarkan skema
klasifikasi dengan Fi menyatakan sub fungsi sedangkan Sij menyatakan
elemen solusi.
.
Gambar 6: Struktur dasar dari skema klasifikasi dengan sub fungsi dari fungsi
keseluruhan dan keterkaitan solusinya
5
Kriteria Klasifikasi fisik dan tampilan luar
Jenis energi, efek
heading Contoh
Mekanikal Gravitasi,inertia, gaya sentrifugal
Hidraulik Hidrostatik, hidrodinamik
Pneumatik Aerostatik, aerodinamik
Elektrikal Elektrostatis,elektrodinamik,induktiv
Capasitans,piezo-elektrik, transformasi,
Rektifikasi
Magnetik Ferromagnetik, elektromagnetik
Optikal Refleksi, refraksi,diffraksi,interferens,
Polarisasi, infra-red, visibel, ultra violet
Termal Ekspansi, efek bimetal, heat storage,
Heat transfer,konduksi panas,insulator
Panas
Kimia Pembakaran, oksidasi, reduksi, dissolusi,
Transformasi,elektrolist,exothermik,
Dan reaksi endotermik
Nuklir Radiasi,isotop,sumber energi
Biologi Fermentasi, pufrefaksi, dekomposisi
Kriteria Klasifikasi gerakan kerja dan fisik dan sifat dasar bahan
Permukaan kerja,
Geometri kerja
heading Contoh
Jenis Titik, garis, permukaan, bodi
Bentuk Kurva, lingkaran, elips, hiperbola, parabola, segitiga
Segiempat , segi banyak, pentagon, heksagon,
Oktagon, silinder, konis, rhomb,bola
Simetrik, Asimetrik
Gerakan kerja
heading contoh
Jenis Stasioner, translasi, rotasi
Nature Seragam, takseragam, osilasi, bidang atau 3 D
Arah Pada arah x,y, z atau sumbu x, y, z
Besar Kecepatan
Jumlah Satu, beberapa, gerakan komposit
Sifat dasar bahan
heading contoh
Keadaan Padat, cair, gas
Behavior Kaku, elastik, plastis, viskos
Form Solid body, butiran, puder, debu
6
Gambar 7: Mengkombinasikan prinsip solusi kedalam
kombinasi prinsipal
kombinasi 1: S11+ S22+…….. +Sn2
kombinasi 2 : S11+S21+………+Sn1
7
Pencarian lebih lanjut pada paten dan literatur dengan obyektiv yang
mendekati.
Riset pasar dari teknologi yang diusulkan, material dan komponen yang
dibeli.
Mengkompilasi parameter
Setelah menetapkan kriteria evaluasi dan menentukan derajat
kepentingan langkah berikutnya adalah menetapkan kepadanya parameter
yang diketahui. Parameter tersebut masing-masing harus dikuantitasikan atau
jika ini tidak mungkin , dinyatakan dengan pernyataan sekonkrit mungkin.
Untuk keperluan ini digunakan sebuah chart untuk menampung hal tersebut.
Contoh chart untuk sebuah motor pembakaran dalam ditunjukan pada
gambar 10.
Menaksir nilai.
Langkah berikutnya adalah menaksir nilai jadi merupakan kegiatan
evaluasi sebenarnya . “Nilai” ini diturunkan dari sebuah pertimbangan
dengan skala relativ terhadap parameter yang sebelumnya sudah ditetapkan,
dari sisi karakter bisa lebih atau kurang subyektiv.
Nilai dinyatakan dengan poin, pada UVA rentangnya dari 0 hingga 10,
pada VDI 2225 rentangnya dari 0 sampai 4. Rentang nilai dimaksud
ditunjukan pada gambar 11.
Adalah bermanfaat untuk membuat chart dimana besar parameter
dikorelasikan selangkah demi selangkah dengan skala nilai, gambar 12
menunjukan sebuah skema berkaitan dengan sistem point menggunakan
UVA dan guideline VDI 2225
10
Gambar 10: Korelasi dari kriteria evaluasi dan parameter dalam chart evaluasi
12
Gambar 12. Chart mengkorelasikan besar parameter dengan skala nilai
Untuk evaluasi produk teknik, penjumlahan dari sub-nilai adalah cara kalkulasi yang
biasa digunakan tetapi ketelitiannya dapat dipertimbangkan jika kriteria evaluasinya adalah
independen.
13
n
Tanpa bobot: OVj= Vij
i=1
n n
Dengan Bobot : OWVj= wi . vij = wvij
i=1 i=1
OVj vij
Tanpa Bobot: Rj = ------------ = -----------------
Vmax. n Vmax .n
OWVj wj . vij
Dengan Bobot: WRj = ---------------------= ----------------------
Vmax. wj Vmax. wj
14
Mencari Weak Spot
Weak spot dapat diidentifikasi dari nilai dibawah rata-rata untuk suatu kriteria evaluasi
individual. Perhatian yang hati-hati harus ditujukan kepadanya , khususnya untuk kasus
sebuah varian dengan nilai keseluruhan yang baik tapi memiliki satu atau dua buah nilai
dibawah harga rata-rata, yang seharusnya ditiadakan sepanjang pengembangan lebih lanjut.
Identifikasi weak spot difasilitasi dengan graphik dari sub-nilai yang disebut “ profil nilai
“ sebagaimana digambarkan pada gambar 13. Panjang batang-batangnya menyatakan nilai
sedang tebalnya menyatakan bobot. Luas dari batang selanjutnya menunjukan bobot dari sub-
nilai, dan luas yang diarsir adalah nilai bobot keseluruhan dari sebuah varian solusi. Untuk
mengevaluasi weak spot pada grafik ini tarik garis gores vertikal yang menyatakan nilai
keseluruhan total dari sebuah varian, dalam hal ini dinyatakan dengan OWV = 6, terhadap
garis tersebut periksa apakah ada sebuah atau beberapa harga yang berada dibawah garis
tersebut.
Sebuah varian dinyatakan tanpa weak spot bila terbentuk “ profile nilai seimbang “ pada
kasus dari gambar 13, varian 2 lebih baik dari varian 1.
15