Anda di halaman 1dari 35

ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT.

PENCARI CINTA SEJATI

2.2 DAMPAK PENTING HIPOTETIK


2.2.1 Identifikasi Dampak Potensial
Dampak potensial adalah dampak yang diprakirakan berpotensi timbul akibat kegiatan Tambak
Udang PT. Pencari Cinta Sejati di Pantai Harapan melalui interaksi antara komponen rencana kegiatan
dengan komponen lingkungan di lokasi tersebut. Dampak yang berpotensi timbul diinventarisasi tanpa
memperhatikan besar kecil atau penting tidaknya dampak sehingga menghasilkan daftar dampak
potensial. Alat bantu yang digunakan dalam proses identifikasi dampak potensial ini menggunakan
kombinasi matriks dan bagan alir. Interaksi antara komponen rencana kegiatan dengan komponen
lingkungan ditunjukkan oleh matriks, sedangkan bagan alir menampilkan urutan-urutan kejadian dampak
yaitu dampak primer dan turunannya (sekunder, tersier dst).
Pada tahap ini, kegiatan dimaksudkan untuk mengidentifikasi seluruh dampak lingkungan hidup
(primer, sekunder, dan seterusnya) yang secara potensial diperkirakan akan timbul akibat suatu rencana
kegiatan. Pada proses identifikasi dampak potensial ini, hanya diinventarisasi dampak potensial yang
diperkirakan timbul, tanpa memperhatikan besar/kecilnya dampak, maupun pentingnya dampak. Jadi
pada tahap proses identifikasi dampak potensial ini, belum ada upaya untuk menilai apakah dampak
potensial tersebut merupakan dampak penting.
Identifikasi dampak potensial diperoleh dari serangkaian hasil konsultasi, dan diskusi dengan
pakar, pemrakarsa, instansi yang bertanggungjawab, tokoh-tokoh masyarakat yang berkepentingan
serta dilengkapi dengan hasil pengamatan lapangan (observasi). Pelibatan masyarakat merupakan
bagian dari proses pelingkupan. Prosedur pelibatan masyarakat dalam proses AMDAL mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku (SK Kepada Bapedal No 8 Tahun 2000 tentang
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam proses AMDAL) Selain itu identifikasi dampak
potensial juga dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode identifikasi dampak,
diantaranya:
• Penelaahan pustaka
• Analisis isi
• Interaksi kelompok
• Matriks inteaksi sederhana
• Bagan alir
• Pengamatan lapangan

II-56
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI
Tabel 2.27 Matriks interaksi komponen kegiatan dengan komponen lingkungan
Fisik Kimia Biologi Sosial, Ekonomi, Budaya & Kesehatan
Komponen
Lingkungan

Persepsi & Sikap


Flora dan Fauna
Lahan / Bentang
Hidup

Limbah Padat /

Ekonomi Lokal
Pengangguran
Kualitas udara
No.

(Kebisingan )
Kanyamanan
Kesempatan
Limbah Cair

Masyarakat

Masyarakat

Masyarakat
Lingkungan
Lalu Lintas
Limbah B3

Kualitas Air

Keresahan
Kepadatan

Kesehatan
Penduduk
Sampah
Komponen

Jalan
Alam
Kegiatan
A. Tahap Pra Konstruksi
Survei, Investigasi dan
1. ✓ ✓
Perijinan
Publikasi dan Konsultasi
2. ✓ ✓
Publik
B. Tahap Konstruksi
Rekrutmen Tenaga Kerja
1. ✓ ✓ ✓
Konstruksi
Mobilitas Material, dan
2. ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Peralatan
3. Mobilitas Tenaga Kerja ✓ ✓
4. Aktivitas Base Camp ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Kegiatan Konstruksi Tambak,
Fasilitas Pendukung dan
5. ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Instalasi Pengolahan Air
Limbah
C. Tahap Operasi
Rekrutmen Tenaga Kerja
1. ✓ ✓ ✓ ✓
Operasional
2. Budidaya Udang ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
3. Pengolahan Limbah Cair ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Pengelolaan Limbah
4 ✓ ✓ ✓ ✓
Padat/Sampah
5. Pengelolaan Limbah B3 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Kegiatan Power Plant dan
6. ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Perawatan Alat Budidaya
D. Tahap Pasca Operasi

II-57
3.
2.
1.
No.

Tambak
Kegiatan

Pendukung
Komponen

Reklamasi Lahan Bekas


Pelepasan Tenaga Kerja
Pembongkaran Bangunan
Lingkungan
Komponen

Hidup

Kualitas udara

Limbah Padat /

Sampah

Limbah Cair

Limbah B3
Fisik Kimia

Kualitas Air

Lahan / Bentang

Alam

Flora dan Fauna


Biologi

Pengangguran

Lalu Lintas

Jalan

Kesempatan
Ekonomi Lokal

Kanyamanan
Lingkungan
(Kebisingan )
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Kepadatan
Penduduk

Kesehatan
Sosial, Ekonomi, Budaya & Kesehatan

Masyarakat

Keresahan


Masyarakat

Persepsi & Sikap




II-58

Masyarakat
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Gambar 2.33 Bagan Alir Tahap Pra Konstruksi

II-59
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Gambar 2.34 Bagan Alir Tahap Konstruksi

II-60
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Gambar 2.35 Bagan Alir Tahap Operasi

II-61
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Gambar 2.36 Bagan Alir Tahap Pasca Operasi

II-62
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Metode yang digunakan dalam identifikasi dampak potensial pada rencana kegiatan ini adalah
dengan beberapa teknik diatas,dengan menggunakan alat bantu berupa bagan alir. Bagan alir tersebut
menunjukkan hubungan antara rencana kegiatan dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan, baik
dampak langsung maupun tak langsung. Teknik ini dipilih dengan pertimbangan mempermudah dalam
mengidentifikasi dampak lingkungan. Identifikasi dampak potensial masing-masing kegiatan dijelaskan
pada uraian berikut ini.

A. Tahap Pra Konstruksi


1. Survei, Investigasi dan Perijinan
Kegiatan survei dan invesitigasi pada tahap pra konstruksi adalah pengamatan dan peninjauan
lokasi kegiatan dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan survei dan investigasi merupakan kegiatan
awal yang akan memicu berkembangnya isu di masyarakat dan menimbulkan banyak
pertanyaan dari masyarakat di sekitar lokasi kegiatan. Selain itu, pada kegiatan ini juga dilakukan
perizinan mengenai lokasi kegiatan yang dapat menambah isu-isu baru di masyarakat. Hal
tersebut menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat dan berpengaruh terhadap persepsi
dan sikap dari masyarakat
2. Publikasi dan Konsultasi Publik
Kegiatan publikasi dan konsultasi publik merupakan salah satu bentuk tindak lanjut dari kegiatan
perizinan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi keresahan yang timbul akibat isu-isu yang
berkembang pada tahap sebelumnya. Publikasi dan konsultasi publik dilakukan oleh Tim
Penyusun Studi Adendum AMDAL. Uraian informasi yang disampaikan kepada masyarakat juga
dapat menimbulkan keresahan baru bagi masyarakat, sehingga dapat mengarah pada
perubahan persepsi dan sikap masyarakat. Namun, pada tahap ini, terutama pada kegiatan
konsultasi publik diharapkan masyarakat dapat berdiskusi secara dua arah sehingga
mamsyarakat sebagai penerima dampak dapat memberikan saran dan masukan sebagai bentuk
partisipasi pada keberlangsungan tambak udang. Hal tersebut juga bertujuan untuk mengurangi
dampak-dampak pada tahap konstruksi hingga pasca operasi.
B. Tahap Konstruksi
1. Rekrutmen Tenaga Kerja Konstruksi
Tenaga kerja merupakan salah satu hal penting dalam proses pembangunan. Rekrutmen tenaga
kerja diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan mendukung keberlangsungan
kegiatan konstruksi. Kegiatan ini akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat, khususnya
masyarakat yang berada di sekitar lokasi kegiatan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap
penurunan tingkat pengangguran di Kecamatan Bakung dan Kecamatan Pucanglaban.

II-63
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Namun, kegiatan rekrutmen tenaga kerja juga berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial
sehingga dapat berpengaruh terhadap keresahan masyarakat apabila kegiatan tidak dilakukan
secara transparan atau terbuka. Hal tersebut juga akan berdampak pada perubahan persepsi
dan sikap masyarakat.
2. Mobilitas Material dan Peralatan
Dalam pengembangan yang dilakukan diperlukan material serta peralatan guna menunjang
kegiatan konstruksi yang akan dilakukan. Pada kegiatan ini akan banyak kendaraan yang
memuat material, alat berat berlalu lalang disekitar lokasi pembangunan menuju dan keluar
lokasi pembangunan. Hal ini akan menyebabkan konsentrasi emisi dan debu di udara meningkat
menyebabkan kualitas udara (debu) menurun. Menurunnya kualitas udara menyebabkan
masyarakat rentan terkena penyakit khususnya penyakit ISPA atau menurunkan kesehatan
masyarakat di sekitar lokasi. Di samping itu, banyaknya lalu lalang kendaraan menuju dan
keluar lokasi pembangunan dapat menyebabkan bertambahnya volume kendaraan di jalan-jalan
sekitar lokasi dan menyebabkan peningkatan kepadatan lalu lintas yang berada jalur mobilisasi
di sekiatr tapak proyek dan kerusakan jalan. Dampak negatif yang timbul akibat mobilitas
material, peralatan dan tenaga kerja memunculkan keresahan masyarakat dan dapat
mengubah persepsi dan sikap masyarakat di sekitar lokasi mengarah ke arah yang negatif
bilaman mobilisasi tidak dilakukan dengan baik dan aman
3. Mobilitas Tenaga Kerja
Pada kegiatan ini akan banyak kendaraan tenaga kerja baru dan/atau pendatanag baru yang
berlalu lalang disekitar lokasi pembangunan menuju dan keluar lokasi pembangunan. Hal ini
membuat keresahan masyarakat muncul dan mengubah persepsi dan sikap masyarakat di
sekitar lokasi mengarah ke arah yang negatif karena kedatangan orang baru di sekitar yempat
tinggal mereka
4. Aktivitas Base Camp
Aktivitas base camp merupakan salah satu rencana kegiatan pada tahap konstruksi. Aktivitas
Base camp sebagai tempat kerja dan tempat tinggal tenaga kerja pada tahap konstruksi akan
berdampak terhadap lingkungan. Aktivitas basecamp menandakan adanya rekruitmen tenaga
kerja konstruksi sehingga dapat menurunkan angka pengangguran, juga membuka peluang
kesempatan ekonomi lokal khususnya masyarakat setempat untuk bekerja. Bertambahnya
jumlah masyarakat di lokasi proyek dapat berpengaruh pada peningkatan kepadatan
penduduk di sekitar lokasi proyek. Aktivitas base camp mengasilkan sisa berupa limbah
padat/sampah yang memerlukan pengelolaan agar tidak mencemari lingkungan. Dampak lain

II-64
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

yang diprakiraan timbul akibat adanya sampah padat/sampah serta pengangguran dan
kepadatan penduduk adalah keresahan masyarakat dan persepsi & sikap masyarakat.
5. Kegiatan Konstruksi Tambak, Fasilitas Pendukung, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Kegiatan kosntruksi tambak, fasilitas pendukung, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah meliputi
konstruksi aktivasi tambak blok D dan blok E sejumlah 19 petak kolam tambak, perpipaan untuk
saluran pengairan kolam, konstruksi mess pekerja, serta konstruksi IPAL. Adapun beberapa
dampak yang diprakirakan timbul akibat kegiatan konstruksi tersebut adalah perubahan kualitas
udara, limbah B3, kualitas air, serta kenyamanan lingkungan (kebisingan). Perubahan
kualitas lingkungan akibat munculnya dampak-dampak tersebut secara tidak langsung dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dampak lain akibat kegiatan konstruksi tersebut
adalah berubahnya lahan / bentang alam, dimana dulu lokasi tersebut sebelumnya adalah
lahan perkebunan. Kegiatan konstruksi tersebut juga dapat mempengaruhi keberadaan flora
dan fauna pada lahan tersebut. Kegiatan konstruksi tersebut selanjutnya akan menimbulkan
serangkaian dampak lanjutan yaitu timbulnya keresahan masyarakat karena aktivitas
konstruksi, serta perubahan persepsi dan sikap masyarakat.
C. Tahap Operasional
1. Rekrutmen Tenaga Kerja Operasional
Rekruitmen tenaga kerja pada tahap operasional merupakan pemenuhan tenaga kerja
operasional yang akan bekerja di tambak udang. Sebanyak ±21 orang tenaga kerja akan
direkrut. Dalam melakukan rekrutmen, tenaga kerja yang dipertimbangkan / diutamakan adalah
tenaga kerja lokal yaitu masyarakat Desa Plandirejo dan Desa Pucanglaban dengan tetap
memperhatikan kebutuhan dan kualifikasi yang dibutuhkan. Hal tersebut menandakan bahwa
terdapat dampak potensial yang akan terjadi akibat aktivitas rekrutmen tenaga kerja pada tahap
operasional yaitu terbukanya lapangan kerja sehingga dapat menurunkan tingkat
pengangguran. Masyararat yang bekerja di tambak udang juga akan mencari tempat tinggal
terdekat dari tempat ia bekerja. Hal tersebut dapat berpengaruh pada kepadatan penduduk di
sekitar tapak tambak udang. Keresahan masyarakat dan Perubahan persepsi dan sikap
masyarakat juga dapat terjadi apabila terjadi persaingan antara tenaga kerja lokal dan
pendatang serta kurang transparannya proses rekruitmen.
2. Budidaya Udang
Budidaya udang ini direncanakan akan memproduksi ±260 ton/tahun. Area tambak sangat luas,
hal ini akan menyebabkan perubahan lahan/bentang alam karena akan dalam pekerjaan
pembangunan akan dilakukan pengembangan (pekerjaan tanah). Dampak lanjutannya akan
berimbas kepada terganggunya flora fauna. Dampak yang diperkirakan timbul dari aktivitas

II-65
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

operasional tambak udang adalah kepadatan lalu lintas dan peningkatan potensi kerusakan
jalan yang terjadi akibat mobilisasi bahan maupun mobilisasi panen udang saat masa panen.
Dalam operasionalnya, dibutuhkan sumber listrik untuk menunjang kegiatan di tambak, jika
terjadi pemadaman listrik, sumber listrik dari PLN akan diganti menggunakan gnenset. Aktivitas
genset ini tentu saja akan meningkatkan kebisingan dan menyebabkan penurunan kenyamanan
lingkungan. Kegiatan baru di suatu wilayah akan menimbulkan limbah baru di lingkungan
tersebut. Hal ini juga akan terjadi dengan beroperasinya kegiatan-kegiatan di tambak udang.
Dengan beroperasinya tambak udang, akan terjadi peningkatan limbah cair, limbah
padat/sampah, limbah B3 dan emisi di lokasi tambak. Peningkatan jumlah limbah baik limbah
cair, limbah padat, limbah B3 dan emisi di lokasi tambak, akan membuat kualitas lingkungan
(kualitas air, kualitas udara) dan, sanitasi lingkungan menurun dan berimbas pada kondisi
kesehatan masyarakat di sekitar. Adapun dampak lain yang ditimbulkan yaitu dampak
meningkatnya kesempatan ekonomi lokal yang muncul di sekitar area tambak udang. Apabila
kegiatan tambak udang memberikan dampak neagtif seperti penurunan kualitas alingkungan,
kerusaskan jalan, dll PK maka dapat menimbulkan dampak lanjutan yaitu keresahan
masyarakat, perubahan persepsi dan sikap masyarakat terhadap kegiatan operasional
tambak udang.
3. Pengolahan Limbah Cair
Direncanakan terdapat 2 lokasi rencana untuk 2 Bangunan IPAL di bagian paling selatan area
tambak udang. Dengan adanya pengolahan limbah ini, limbah cair dari aktivitas operasional
keseluruhan lebih aman saat dibuang ke lingkungan. Karena air limbah yang dibuang
dipersyaratkan untuk memenuhi baku mutu yang terkait. Dengan kualitas limbah cair yang lebih
baik, maka kualitas air badan penerima (Laut Pantai Harapan) akan lebih terjaga. Kualitas
lingkungan (kualitas air) yang baik, membuat lingkungan aman untuk tempat tinggal flora, fauna
dan masyarakat sekitar (kesehatan masyarakat terjaga). Pengolahan Limbah Cair ini harus
dimonitoring secara berkala karena bila terjadi ketidakefektifan pengolahan akan menyebabkan
berbagai dampak negative yang pada akhirnya akan dapat menyebabkan keresahan
masyarakat dan perubahan persepsi dan sikap masyarakat.
4. Pengelolaan Limbah Padat/Sampah
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan Tambak Udang PT. Pencari Cinta Sejati di Pantai
Harapan terbagi menjadi 2 sumber. Yang pertama adalah sampah domestik, dan kedua
merupakan sampah sisa kegiatan budidaya tambak. Aktivitas pengelolaan limbah padat/sampah
bertujuan untuk mengendalikan limbah padat/sampah agar pengelolaannya aman dan tidak
mencemari lingkungan, sehingga tidak mengganggu kesehatan masyarakat baik pekerja

II-66
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

maupun masyarakat sekitar. Kegiatan pengelolaan limbah padat/sampah ini juga secara tidak
langsung dapat menimbulkan dampak lain seperti keresahan masyarakat dan persepsi &
sikap masyarakat.
5. Pengelolaan Limbah B3
Limbah Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan limbah yang memiliki sifat dan karakteristik
khusus yang berbeda dengan limbah padat/cair pada umumnya, sehingga pengelolaan limbah
B3 yang dilakukan bersifat khusus pula dan dilakukan berdasarkan jenis limbahnya. Limbah B3
bersifat beracun sehingga apabila pengelolaannya tidak sesuai dengan kaidah dapat
mempengaruhi keberadaan flora dan fauna di sekitar area tambak. Limbah B3 sebagai zat
pencemar apabila tidak dikelola juga dapat menurunkan derajat kesehatan masyarakat,
dimana selanjutnya akan menimbulkan serangkaian dampak lanjutan yaitu timbulnya keresahan
masyarakat karena aktivitas konstruksi, serta perubahan persepsi dan sikap masyarakat.
6. Kegiatan Power Plant dan Perawatan Alat Budidaya
Kegiatan power plant yang dimaksud adalah aktivitas travo serta genset pada tambak udang
sebagai salah satu sumber listrik yang digunakan. Sedangkan perawatan alat budidaya yang
dimaksud adalah perawatan kincir air, dinamo, dan sebagainya. Kegiatan power plant dapat
mengasilkan emisi yang mempengaruhi kualitas udara serta mempengaruhi kenyamanan
lingkungan akibat kebisingan yang dihasilkan. Adapun limbah lain yang dihasilkan adalah
beripa limbah padat/sampah, limbah cair, limbah B3 berupa oli dan aki bekas. Limbah-limbah
tersebut perlu diperhatikan pengelolaannya sehingga tidak mempengaruhi kesehatan
masyarakat baik pekerja maupun penduduk di sekitar area tambak udang. Hal tersebut juga
merupakan upaya agar tidak timbul dampak lain seperti keresahan masyarakat dan persepsi
& sikap masyarakat.
D. Tahap Pasca Operasi
1. Pembongkaran Bangunan Pendukung
Kegiatan pembongkaran bangunan pendukung pada tahap pasca operasi yang dimaksud
meliputi perkantoran, gudang, MCK, dan sebagainya. Kegiatan pembongkaran bangunan
pendukung menyebabkan adanya perubahan bentang alam pada lokasi tambak udang, dari
lahan terbangun menjadi lahan tidak terbangun. Selain itu, kegiatan pembongkaran bangunan
pendukung diprakirakan dapat menyebabkan penurunan kualitas udara, terutama pada area
tambak udang akibat meningkatnya debu dan butiran material lainnya di udara. Kegiatan
tersebut apabila dilakukan pada musim kemarau juga akan memperparah kualitas udara di
sekitar tapak dan secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan para tenaga kerja dan
masyarakat sekitar lokasi tapak. Selanjutnya, kegiatan pembongkaran bangunan pendukung

II-67
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

akan menghasilkan limbah-limbah sisa konstruksi yang dapat berpengaruh pada peningkatan
limbah padat. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi keresahan masyarakat karena dampak-
dampak yang muncul secara langsng dirasakan oleh masyarakat, sehingga hal tersebut dapat
menimbulkan persepsi dan sikap masyarakat.
2. Pelepasan Tenaga Kerja
Kegiatan pelepasan tenaga kerja yang dilakukan pada tahap pasca operasi tambak udang
menyebabkan banyak orang mengalami kehilangan pekerjaan dan meningkatkan angka
pengangguran. Para tenaga kerja akan diberhentikan, disalurkan atau dipindahkan pada unit
tambak lainnya yang masih beroperasi melalui proses seleksi, serta diberi kesempatan untuk
pensiun dengan mendapat imbalan yang sepadan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku. Kegiatan pelepasan tenaga kerja juga dikhawatirkan mempengaruhi kondisi
perekonomian masyarakat, sehingga menimbulkan keresahan masyarakat dan berdampak
pada perubahan persepsi dan sikap masyarakat.
3. Reklamasi Lahan Bekas Tambak
Reklamasi lahan bekas tambak merupakan kegiatan pemerataan kembali lahan bekas tambak
tersebut ke fungsi semula yaitu lahan hutan produksi. Dengan adanya kegiatan tersebut yang
dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentang alam diharapkan area tambak udang yang
telah direklamasi dapat ditanami dan dihuni oleh flora dan fauna semula. Hal tersebut tentu
akan berpengaruh terhadap kualitas air di sekitar tambak. Kegiatan ini dapat mempengaruhi
keresahan masyarakat karena dampak-dampak yang muncul secara langsng dirasakan oleh
masyarakat, sehingga hal tersebut dapat menimbulkan persepsi dan sikap masyarakat
Tabel 2.28 Daftar Dampak Potensial
Kegiatan Dampak Potensial DP/DS/DT
PRA KONSTRUKSI
Survei, Investigasi, dan Perizinan Keresahan Masyarakat DT
Persepsi dan Sikap Masyarakat DT
Publikasi dan Konsultasi Publik Keresahan Masyarakat DS
Persepsi dan Sikap Masyarakat DT
KONSTRUKSI
Rekrutmen Tenaga Kerja Konstruksi Pengangguran DP
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi dan Sikap Masyarakat DT
Mobilitas Material, dan Peralatan Kualitas Udara DP
Lalu Lintas DP
Jalan DP
Kenyamanan Lingkungan (kebisingan) DP
Kesehatan Masyarakat DS
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi dan Sikap Masyarakat DT
Mobilitas Tenaga Kerja Keresahan Masyarakat DS
Persepsi dan Sikap Masyarakat DT
Aktivitas Base Camp Limbah Padat/Sampah DP

II-68
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Kegiatan Dampak Potensial DP/DS/DT


Pengangguran DP
Kesempatan Ekonomi Lokal DP
Kepadatan Penduduk DP
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi dan Sikap Masyarakat DT
Kegiatan Konstruksi Tambak, Fasilitas DP
Pendukung dan Instalasi Pengolahan Air Kualitas Udara
Limbah
Limbah B3 DP
Kualitas Air DP
Lahan / Bentang Alam DP
Flora dan Fauna DP
Kenyamanan Lingkungan (Kebisingan) DP
Kesehatan Masyarakat DS
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi dan Sikap Masyarakat DT
OPERASI
Rekrutmen Tenaga Kerja Operasional Pengangguran DP
Kepadatan Penduduk DP
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi dan Sikap Masyarakat DT
Budidaya Udang Kualitas Udara DP
Limbah Padat/Sampah DP
Limbah Cair DP
Limbah B3 DP
Kualitas Air DP
Lahan / Bentang Alam DP
Flora dan Fauna DP
Lalu Lintas DP
Jalan DP
Kesempatan Ekonomi Lokal DP
Kenyamanan Lingkungan (Kebisingan) DP
Kesehatan Masyarakat DS
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi & Sikap Masyarakat DT
Pengolahan Limbah Cair Limbah Cair DP
Kualitas Air DP
Flora dan Fauna DP
Kesehatan Masyarakat DS
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi & Sikap Masyarakat DT
Pengelolaan Limbah Padat/Sampah Limbah Padat/Sampah DP
Kesehatan Masyarakat DS
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi & Sikap Masyarakat DT
Pengelolaan Limbah B3 Limbah B3 DP
Flora dan Fauna DP
Kesehatan Masyarakat DS
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi & Sikap Masyarakat DT
Kegiatan Power Plant dan Perawatan DP
Kualitas Udara
Budidaya
Limbah Padat/Sampah DP
Limbah Cair DP
Limbah B3 DP
Kenyamanan Lingkungan (Kebisingan) DP

II-69
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Kegiatan Dampak Potensial DP/DS/DT


Kesehatan Masyarakat DS
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi & Sikap Masyarakat DT
PASCA OPERASI
Pembongkaran Bangunan Pendukung Kualitas Udara DP
Limbah Padat/Sampah DP
Lahan/Bentang Alam DP
Kesehatan Masyarakat DS
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi dan Sikap Masyarakat DT
Pelepasan Tenaga Kerja Pengangguran DP
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi dan Sikap Masyarakat DT
Reklamasi Lahan Bekas Tambak Kualitas Air DP
Lahan/Bentang Alam DP
Flora dan Fauna DS
Keresahan Masyarakat DS
Persepsi dan Sikap Masyarakat DT

2.2.2 Evaluasi Dampak Potensial


Evaluasi dampak potensial esensinya adalah memisahkan dampak-dampak yang memerlukan
kajian mendalam untuk membuktikan dugaan (hipotesis) dampak (dari dampak yang tidak perlu dikaji).
Hasil evaluasi tersebut akan menghasilkan Dampak Penting Hipotetik (DPH) yang selanjutnya akan dikaji
dalam dokumen ANDAL. Penentuan dampak potensial menjadi dampak penting hipotetik dilakukan
melalui proses evaluasi dengan kriteria tertentu. Beberapa cara untuk mengevaluasi dampak potensial
adalah sebagai berikut :
1. Dengan menguji apakah pihak pemrakarsa telah berencana untuk mengelola dampak tersebut
dengan cara-cara yang mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) tertentu,
pengelolaan yang menjadi bagian dari rencana kegiatan, panduan teknis tertentu yang
diterbitkan pemerintah dan/atau standar internasional.1
2. Dengan menguji berdasarkan kriteria evaluasi dampak potensial yang mengacu pada Panduan
Pelingkupan dalam AMDAL dari Kementrian Lingkungan Hidup, yaitu:2
a. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi? Hal ini dapat dilihat
dari hasil analisis data sekunder dan kunjungan lapangan.
b. Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan penting dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen
lingkungan lainnya (nilai ekologis) sehingga perubahan besar pada kondisi komponen

1
Permen LH No.16 Tahun 2009, Lampiran I, hal.7.
2
Deputi Bidang Tata Lingkungan - Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Panduan Pelingkupan dalam Amdal (Jakarta: 2007), hal.43

II-70
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

lingkungan tersebut akan sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat dan keutuhan
ekosistem? Hal ini dapat dilihat dari hasil kunjungan lapangan.
c. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentang komponen lingkungan
tersebut? Hal ini dapat dilihat dari hasil konsultasi / sosialisasi dengan masyarakat.
d. Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan atau dilampaui oleh dampak
tersebut? Hal ini dapat dijawab dengan mempelajari peraturan-peraturan yang
menetapkan baku mutu lingkungan, baku mutu emisi/limbah, tata-ruang, dan sebagainya.
Tabel 2.29 Tabel Evaluasi Dampak Potensial menjadi Dampak Penting
Kriteria Dikaji
Dampak
Kegiatan 1 2 3 4 DPH dalam
Potensial
ANDAL
PRA KONSTRUKSI
Survei, T T T T DTPH TIDAK
Keresahan
Investigasi, dan
Masyarakat
Perizinan
Persepsi dan T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
Publikasi dan T T T T DTPH TIDAK
Keresahan
Konsultasi
Masyarakat
Publik
Persepsi dan T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
KONTRUKSI
Rekrutmen Pengangguran T T Y T DPH YA
Tenaga Kerja
Konstruksi
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi dan T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
Mobilitas T T T Y DPH YA
Material, dan Kualitas Udara
Peralatan
Lalu Lintas T T T T DTPH TIDAK
Jalan T T T T DTPH TIDAK
Kenyamanan T T T Y DPH YA
Lingkungan
(kebisingan)
Kesehatan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi dan T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
Mobilitas Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Tenaga Kerja Masyarakat
Persepsi dan T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat

II-71
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Kriteria Dikaji
Dampak
Kegiatan 1 2 3 4 DPH dalam
Potensial
ANDAL
Aktivitas Base Limbah Y T T Y DPH YA
Camp Padat/Sampah
Pengangguran T T T T DTPH TIDAK
Kesempatan T Y T T DPH YA
Ekonomi Lokal
Kepadatan T T T T DTPH TIDAK
Penduduk
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi dan T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
Kegiatan T T T Y DPH YA
Konstruksi
Tambak,
Fasilitas
Kualitas Udara
Pendukung dan
Instalasi
Pengolahan Air
Limbah
Limbah B3 Y Y T Y DPH YA
Kualitas Air T T Y Y DPH YA
Lahan / T T T T DTPH TIDAK
Bentang Alam
Flora dan T T T T DTPH TIDAK
Fauna
Kenyamanan T T T T DTPH DIKELOLA YA
Lingkungan
(Kebisingan)
Kesehatan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi dan T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
OPERASI
Rekrutmen Pengangguran T T Y T DPH YA
Tenaga Kerja
Operasional
Kepadatan T T T T DTPH TIDAK
Penduduk
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi dan T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
Budidaya Udang Kualitas Udara T T T Y DPH YA
Limbah Y T T Y DPH YA
Padat/Sampah
Limbah Cair T Y T Y DPH YA
Limbah B3 Y Y Y T DPH YA
Kualitas Air T T Y Y DPH YA
Lahan / T T T T DTPH TIDAK
Bentang Alam

II-72
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Kriteria Dikaji
Dampak
Kegiatan 1 2 3 4 DPH dalam
Potensial
ANDAL
Flora dan T T T T DTPH TIDAK
Fauna
Lalu Lintas T T T T DTPH TIDAK
Jalan T T T T DTPH TIDAK
Kesempatan T Y Y T DPH YA
Ekonomi Lokal
Kenyamanan T T T Y DPH YA
Lingkungan
(Kebisingan)
Kesehatan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi & T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
Pengolahan T Y Y Y DPH YA
Limbah Cair
Limbah Cair
Kualitas Air T T Y Y DPH YA
Flora dan T T T T DTPH TIDAK
Fauna
Kesehatan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi & T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
Pengelolaan Y T T Y DPH YA
Limbah
Limbah
Padat/Sampah
Padat/Sampah
Kesehatan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi & T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
Pengelolaan Y Y T T DPH YA
Limbah B3
Limbah B3
Flora dan T T T T DTPH TIDAK
Fauna
Kesehatan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi & T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
Kegiatan Power T T T Y DPH YA
Plant dan
Kualitas Udara
Perawatan
Budidaya
Limbah Y T T Y DPH YA
Padat/Sampah
Limbah Cair T Y Y Y DPH YA

II-73
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Kriteria Dikaji
Dampak
Kegiatan 1 2 3 4 DPH dalam
Potensial
ANDAL
Limbah B3 Y Y T T DPH YA
Kenyamanan Y T T Y DPH YA
Lingkungan
(Kebisingan)
Kesehatan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi & T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
PASCA OPERASI
Pembongkaran Kualitas Udara T T T Y DPH YA
Bangunan
Pendukung
Limbah T T T T DTPH DIKELOLA YA
Padat/Sampah
Lahan/Bentang T T T T DTPH TIDAK
Alam
Kesehatan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi dan T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
Pelepasan Pengangguran T T Y T DPH YA
Tenaga Kerja
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi dan T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat
Reklamasi Kualitas Air T T T Y DPH YA
Lahan Bekas
Tambak
Lahan/Bentang T Y T T DPH YA
Alam
Flora dan T T T T DTPH TIDAK
Fauna
Keresahan T T T T DTPH TIDAK
Masyarakat
Persepsi dan T T T T DTPH TIDAK
Sikap
Masyarakat

A. Tahap Pra Konstruksi


1. Keresahan Masyarakat
Dampak keresahan masyarakat timbul akibat kegiatan survei, invesitgasi, dan perizinan,
serta kegiatan publikasi dan konsultasi publik. Hal tersebut dikarenakan kegiatan tersebut
merupakan tahap awal dalam penyusunan studi adendum amdal tambak udang, sehingga

II-74
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

terdapat beberapa pertanyaan mengenai kegiatan Tambak Udang PT. Pencari Cinta Sejati.
Dampak tersebut muncul akibat penyampaian informasi yang tidak transparan sehingga
menimbulkan keresahan pada masyarakat. Namun, keresahan tersebut masih dapat diatasi
apabila informasi terkait kegiatan Tambak Udang PT. Pencari Cinta Sejati dapat
disampaikan secara lengkap dan transparan pada saat konsultasi publik dilakukan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka disimpulkan bahwa dampak keresahan
masyarakat tidak menjadi Dampak Penting Hipotetik.
2. Persepsi & Sikap Masyarakat
Dampak persepsi dan sikap masyarakat timbul akibat kegiatan survei, investigasi, dan
perizinan, serta kegiatan publikasi dan konsultasi publik. Dampak ini merupakan dampak
lanjutan yang timbul akibat keresahan masyarakat. Kegiatan survei, investigasi, dan
perizinan akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang diperoleh melalui isu-isu baru
yang berkembang di masyarakat sehingga menyebabkan persepsi dan sikap yang berbeda-
beda dari masyarakat. Dampak persepsi dan sikap masyarakat perlu ditangani dengan baik,
sehingga persepsi dan sikap masyarakat dapat berubah ke arah positif dan mendorong
munculnya aktivitas yang dapat menguntungkan banyak pihak. Hal tersebut dikarenakan
dampak tersebut dapat berubah ke arah negatif yang nantinya dapat memicu terjadinya
aktivitas yang dapat merugikan banyak pihak. Selain itu, dengan adanya kegiatan publikasi
dan konsultasi publik diharapkan dapat meringankan perubahan persepsi dan sikap
masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa dampak persepsi dan
sikap masyarakat tidak menjadi Dampak Penting Hipotetik.
B. Tahap Konstruksi
1. Kualitas Udara
Selama tahap konstruksi berlangsung, akan terjadi kegiatan mobilitas material dan
peralatan, serta kegiatan konstruksi tambak, fasilitas pendukung, dan instalasi pengolahan
air limbah yang diperkirakan akan mempengaruhi kualitas udara. Selama kegiatan mobilitas
material dan peralatan terdapat peningkatan pergerakan kendaraan menuju lokasi kegiatan
tambak udang yang akan membuang emisi polutan dan menurunkan kualitas udara di sekitar
lokasi kegiatan tambak udang. Dampak kualitas udara yang terjadi di sekitar lokasi kegiatan
tambak udang masih dapat dikendalikan melalui penyediaan APD untuk tenaga kerja dan
penyediaan pembatas antara kegiatan konstruksi dengan kegiatan tenaga kerja lainnya,
sehingga tidak dapat mempengaruhi kesehatan para tenaga kerja. Selain itu, kegiatan
mobilitas material dan peralatan dilakukan melewati jalur lintas selatan. Hal tersebut juga
didukung oleh jarak lokasi kegiatan tambak udang dengan kawasan permukiman terdekat

II-75
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

yang relatif jauh, yaitu ±4,8 km sehingga debu dan polusi dari kegiatan mobilitas material
dan peralatan tidak mengganggu aktivitas masyarakat maupun kesehatan masyarakat.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka disimpulkan kualitas udara menjadi Dampak
Penting Hipotetik dan dikaji dalam ANDAL.
2. Limbah Padat/Sampah
Limbah padat/sampah pada tahap konstruksi bersumber dari aktivitas base camp.
Berdasarkan hasil proyeksi, diprakirakan pada tahap konstruksi timbulan sampah yang
dihasilkan mencapai 60,5 liter/hari dengan berat timbulan sebesar 15,4 kg/hari. Timbulan
limbah padat/sampah pada masa konstruksi walaupun hanya bersifat sementara tetapi perlu
dikelola agar tidak mencemari lingkungan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, limbah
padat/sampah disimpulkan menjadi Dampak Penting Hipotetik dan akan dikaji dalam
ANDAL
3. Limbah B3
Limbah B3 pada tahap konstruksi bersumber dari kegiatan konstruksi tambak, fasilitas
pendukung, dan instalasi pengolahan air limbah. Berdasarkan hasil proyeksi, diperkirakan
2% sampah domestik pada masa konstruksi berupa limbah B3 yaitu sebesar : 22 x 2,75 x
2% = 1,21 liter/hari atau 0,308 kg/hari. Limbah B3 merupakan limbah dengan karakteristik
khusus sehingga penanganannya memerlukan cara khusus. Selain itu, diperlukan pula
pengemasan dan penyimpanan sementara khusus untuk limbah B3. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, limbah B3 disimpulkan menjadi Dampak Penting Hipotetik
dan akan dikaji dalam ANDAL
4. Kualitas Air
Dampak kualitas air bersumber dari kegiatan konstruksi tambak, fasilitas pendukung, dan
instalasi pengolahan air limbah. Penurunan kualitas air pada tahap konstruksi diakibatkan
karena timbulnya limbah cair domestic dari pekerja konstruksi yang diprakirakan sebanyak
22 orang dan juga karena terbawanya material konstruksi menuju badan air. Perlu
diperhatikan khusus terkait upaya pengelolaan agar kualitas air tidak tercemar karena
kegiatan konstruksi. Berdasarkan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa dampak
kualitas menjadi Dampak Penting Hipotetik dan akan dikaji dalam ANDAL.
5. Lahan / Bentang Alam
Dampak lahan/bentang alam bersumber dari kegiatan konstruksi tambak, fasilitas
pendukung, dan instalasi pengolahan air limbah. Dalam perencanaan pengembangan,
lokasi yang akan dilakukan pengembangan merupakan lokasi yang sama seluas 31,905 ha.
Selain itu pekerjaan tanah atau perubahan lahan/bentang alam dalam pengembangan tidak

II-76
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

banyak dilakukan. Pengembangan yang dilakukan yaitu berupa penambhan bangunan


penunjang (mess, gudang, fasilitas lainnya), dan pembangunan IPAL. Berdasarkan hal
tersebut, maka disimpulkan bahwa dampak lahan/bentang alam tidak menjadi Dampak
Penting Hipotetik.
6. Flora dan Fauna
Dampak flora dan fauna bersumber dari kegiatan konstruksi tambak, fasilitas pendukung,
dan instalasi pengolahan air limbah. Dalam perencanaan pengembangan, lokasi yang akan
dilakukan pengembangan merupakan lokasi yang sama (tidak banyak flora yang terdapat di
dalam lokasi area tapak proyek) seluas 31,905 ha yang telah diberikan pagar untuk
menghindari fauna masuk dan atau agar kegiatan di dalam tambak tidak mengganggu fauna
diluar lokasi tapak proyek. Berdasarkan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa dampak flora
dan fauna alam tidak menjadi Dampak Penting Hipotetik.
7. Pengangguran
Dampak pengangguran bersumber dari kegiatan rekrutmen tenag akerja konstruksi dan
aktivitas basecamp. Diprakirakan jumlah tenaga kerja untuk kegiatan kosntruksi yaitu
sebanyak 22 orang. Penyerapan tenaga kerja lokal (masyarakat wilayah studi Desa
Plandirejo dan Desa Pucanglaban) menjadi isu yang selalu dibahas di kalangan masyarakat
jika terdapat suatu kegiatan usaha baru disekitar tempat tinggal mereka. Hal ini juga terjadi
di masyarkat Desa Plandirejo dan Desa Pucanglaban. Banyak warga yang mengharapkan
agar masyarakat diberikan konstribusi untuk dapat bekerja di lokasi tambak udang. Hal ini
terbukti saat dilakukan wawancara dengan kepala pemangku wilayah yang mengungkapkan
terkait harapan agar masyarakat dapat bekerja di tambak udang. Berdasarkan hal
tersebut, maka disimpulkan bahwa dampak pengangguran menjadi Dampak Penting
Hipotetik dan akan dikaji dalam ANDAL.
8. Lalu Lintas
Selama tahap konstruksi, diperkirakan akan terjadi mobilisasi material dan peralatan
konstruksi yang dapat mempengaruhi lalu lintas jalan akses menuju lokasi tambak udang.
Adapun ruas jalan yang dimaksud adalah jalan antar desa pada Kecamatan Pucanglaban
Kabupaten Bikini Bottom, antara lain Jl. Pucanglaban-Ngunut (Desa Pucanglaban dan Desa
Sumberbendo), Jl Raya Sarangangin, Jl Raya Puser (Desa Sumberdadap), Jl Jayeng
Kusuma dan Jl Demuk (Desa Demuk). Kegiatan mobilisasi peralatan diperkirakan hanya
terjadi sebanyak 2x, yaitu pengangkutan menuju lokasi proyek dan demobilisasi dari lokasi
proyek, sedangkan kegiatan mobilisasi material dilakukan sesuai kebutuhan dan tidak dalam
periode yang intens serta bersifat sementara hanya pada saat konstruksi. Berdasarkan

II-77
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

pertimbangan tersebut, dampak lalu lintas disimpulkan tidak menjadi Dampak Penting
Hipotetik
9. Jalan
Parameter jalan yang digunakan adalah dampak kerusakan jalan akibat mobilitas material
dan peralatan selama tahap konstruksi berlangsung. Beberapa jalan yang dilalui oleh
pengangkutan material dan peralatan adalah Jl. Pucanglaban-Ngunut (Desa Pucanglaban
dan Desa Sumberbendo), Jl Raya Sarangangin, Jl Raya Puser (Desa Sumberdadap), Jl
Jayeng Kusuma dan Jl Demuk (Desa Demuk). Kegiatan pengangkutan material dan
peralatan hanya dilakukan selama tahap konstruksi dan bersifat sementara, sehingga tidak
mempengaruhi derajat kualitas jalan hingga membuat jalan mengalami kerusakan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, dampak jalan disimpulkan tidak menjadi Dampak
Penting Hipotetik
10. Kesempatan Ekonomi Lokal
Dampak kesempatan ekonomi lokal bersumber dari kegiatan aktivitas basecamp. Tarikan
baru seperti adanya kegiatan konstruksi di suatu wilayah akan menjadi daya tarik
masyarakat untuk membuka usaha di sekitar lokasi konstruksi baru tsb. Hal ini dikarenakan
di loaksi konstruksi terdapat aktivitas basecamp. Dalam dalam basecamp tidak jarang
tenaga kerja konstruksi mencari tempat baik penginapan, toko, warung, restoran, dll untuk
mencukupi kebutuhannya selama berada di lokasi kerja. Hal ini juga dapat terjadi di sekitar
lokasi tambak. Berdasarkan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa dampak
kesempatan ekonomi lokal menjadi Dampak Penting Hipotetik dan akan dikaji dalam
ANDAL.
11. Kenyamanan Lingkungan (Kebisingan)
Kenyamanan lingkungan merupakan dampak lanjutan dari kualitas udara akibat kegiatan
mobilitas material dan peralatan yang masuk dan keluar di lokasi kegiatan tambak udang.
Tahap konstruksi yang berlangsung mengakibatkan adanya peningkatan kebisingan yang
terjadi di lokasi ataupun di sekitar lokasi kegiatan tambak udang. Hal tersebu t dikhawatirkan
akan mengganggu kenyamanan masyarakat. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
disimpulkan kenyamanan lingkungan (kebisingan) menjadi Dampak Penting Hipotetik
dan dikaji dalam ANDAL.
12. Kenyamanan Lingkungan (Kebisingan) (DTPH Dikelola)
Selain mobilitas material dan peralatan, kegiatan konstruksi tambak, fasilitas pendukung,
dan instalasi pengolahan air limbah juga menyebabkan adanya peningkatan kebisingan.
Namun, hal tersebut masih dapat dikendalikan melalui penyediaan pembatas proyek yang

II-78
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

dapat meredam suara dari dalam tapak tambak udang dan penyediaan APD bagi tenaga
kerja. Selain itu, lokasi kegiatan konstruksi berada relatif jauh dari kawasan permukiman
penduduk, sehingga kebisingan yang terjadi selama tahap konstruksi tidak mengganggu
akvitas masyarakat. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka disimpulkan kenyamanan
lingkungan (kebisingan) tidak menjadi Dampak Penting Hipotetik, namun akan tetap
dikaji dalam ANDAL.
13. Kepadatan Penduduk
Dampak kepadatan penduduk diprakirakan timbul dari aktivitas base camp. Peningkatan
kepadatan penduduk terjadi karena para pekerja konstruksi akan tingga secara non
permanen di area konstruksi tambak sehingga meningkatkan kepadatan penduduk pada
kawasan tersebut. Akan tetapi, aktivitas base camp hanya berlangsung selama tahap
konstruksi dan hanya menetap sementara pada lokasi tersebut sehingga tidak mutlak
mengubah kepadatan penduduk di kawasan tersebut. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa dampak kepadatan penduduk tidak menjadi dampak penting
hipotetik
14. Kesehatan Masyarakat
Selama tahap kontruksi terdapat banyak kegiatan yang dapat meningkatkan emisi polutan,
kadar debu, dan kebisingan, terutama dari kegiatan mobilitasi material dan peralatan serta
kegiatan konstruksi tambak, fasilitas pendukung, dan instalasi pengolahan air limbah. Selain
dari kegiatan mobilitas tenaga kerja, alat dan bahan, emisi polutan yang keluar juga berasal
dari bahan bakar kendaraan konstruksi dan alat berat yang beroperasi selama kegiatan
konstruksi tambak, fasilitas pendukung, dan instalasi pengolahan air limbah. Kegiatan
mobilisasi terpusat di jalur lintas selatan, sehingga buangan emisi kendaraan akan banyak
terjadi sepanjang koridor jalan jalur lintas selatan hingga lokasi kegiatan tambak udang.
Namun, koridor jalan jalur lintas selatan tidak berbatasan langsung dengan permukiman
penduduk, sehingga diperkirakan hanya sedikit udara yang terpolusi emisi kendaraan dan
tidak berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Berdasarkan pertimbangan tersebut
maka dapat disimpulkan kesehatan masyarakat tidak menjadi Dampak penting Hipotetik
15. Keresahan Masyarakat
Keresahan masyarakat selama tahap konstruksi diprakirakan berasal dari kegiatan
rekrutmen tenaga kerja konstruksi, mobilitas material dan peralatan, mobilitas tenaga kerja,
aktivitas basecamp, serta kegiatan konstruksi tambak, fasilitas pendukung, dan instalasi
pengolahan air limbah. Selama tahap konstruksi dibutuhkan tenaga kerja dimana terdapat
tenaga kerja yang berasal dari luar wilayah, sehingga selama tahap konstruksi akan banyak

II-79
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

berinteraksi dengan masyarakat sekitar terutama Desa Plandirejo dan Desa Pucanglaban.
Selain itu, tahap konstruksi yang berpotensi menimbulkan kebisingan, peningkatan kadar
debu, serta peningkatan arus lalu lintas yang dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas
masyarakat sehari-hari. Hal tersebut diprakirakan dapat menimbulkan keresahan
masyarakat terutama di Desa Plandirejo dan Desa Pucanglaban. Namun, dampak tersebut
dapat dikurangi dan diantisipasi melalui penyediaan layanan pengaduan masyarakat,
sehingga masyarakat dapat memberikan saran, masukan, dan kritik terhadap proses
konstruksi kegiatan Tambak Udang PT. Pencari Cinta Sejati. Berdasarkan hal tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa keresahan masyarakat tidak menjadi Dampak Penting
Hipotetik.
16. Persepsi & Sikap Masyarakat
Persepsi dan Sikap Masyarakat selama proses konstruksi diperkirakan berasal dari kegiatan
rekrutmen tenaga kerja konstruksi, mobilitas material dan peralatan, mobilitas tenaga kerja,
aktivitas basecamp, serta kegiatan konstruksi tambak, fasilitas pendukung, dan instalasi
pengolahan air limbah. Dampak ini merupakan dampak lanjutan yang timbul akibat
keresahan masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi akan
menimbulkan isu-isu baru yang berkembang di masyarakat sehingga menyebabkan
timbulnya persepsi dan sikap yang berbeda-beda dari masyarakat. Apabila dampak
keresahan masyarakat tidak dapat ditangani dengan baik, maka persepsi dan sikap
masyarakat dapat berubah ke arah yang negatif dan nantinya dapat menimbulkan aktivitas
yang dapat merugikan banyak pihak. Akan tetapi, apabila dampak keresahan masyarakat
dapat ditangani dengan baik, maka persepsi dan sikap masyarakat dapat berubah ke arah
yang positif dan nantinya dapat menimbulkan aktivitas yang dapat menguntungkan banyak
pihak. Berdasarkan pertimbangan tersebut, disimpulkan bahwa dampak persepsi dan sikap
masyarakat tidak menjadi Dampak Penting Hipotetik
C. Tahap Operasional
1. Kualitas Udara
Dampak kualitas udara timbul akibat kegiatan budidaya udang dan kegiatan powerplant dan
perawatan alat budidaya pada tahap operasional. Kegiatan budidaya udang akan
menghasilkan bau yang berasal dari sisa pakan dan kotoran udang dapat menurunkan
kualitas udara pada area tapak kegiatan tambak udang. Selain kegiatan tersebut, kualitas
udara juga dipengaruhi oleh kegiatan powerplant dan perawatan alat budidaya. Hal tersebut
dikarenakan penggunaan genset pada kegiatan tersebut menimbulkan emisi yang
mengandung gas-gas polutan berbahaya bagi kesehatan masyarakat, baik tenaga kerja

II-80
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

tambak maupun masyarakat di sekitar lokasi tambak. Berdasarkan pertimbangan tersebut,


maka disimpulkan kualitas udara menjadi Dampak Penting Hipotetik dan dikaji dalam
ANDAL.
2. Limbah Padat/Sampah
Dampak limbah padat/sampah pada tahap operasional berasal dari aktivitas budidaya
udang, pengelolaan limbah padat/sampah, serta kegiatan power plant dan perawatan alat
budidaya. Adapun jenis sampah yang dihasilkan antara lain adalah sampah yang bersumber
dari kegiatan domestik mess pekerja adalah sampah berupa sisa makanan dari aktivitas
dapur, dan kertas-kertas dari aktivitas kantor; serta sampah yang bersumber dari sisa
kegiatan budidaya tambak. Sampah-sampah tersebut antara lain seperti jerigen, plastik,
botol plastik, kayu, kardus, besi, stainless, drum kosong, sak, selang air, dan pipa PVC.
Pada tahap operasional, berdasarkan hasil proyeksi diperkirakan timbulan sampah
mencapai 242 liter/hari atau sebesar 61,6 kg/hari. Besar timbulan tersebut memerlukan
pengelolaan agar tidak mencemari lingkungan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
disimpulkan limbah padat/sampah menjadi Dampak Penting Hipotetik dan dikaji dalam
ANDAL.
3. Limbah Cair
Dampak limbah cair bersumber dari kegiatan budidaya udang, pengolahan limbah cair dan
kegiatan power plant dan perawatan budidaya. Jumlah limbah cari domestic sebesar 7,83
m3/hari. Jumlah limbah cair dari kegiatan budidaya tambak sebesar 6120 m3/hari. Jumlah
limbah yang cukup besar. Direncanakan limbah cair ini akan diolah menggunakan 2 buah
IPAL. Pada kondisi eksiting masyarakat mengeluh dengan adanya bau yang kadang
tercium pada saat berwisata ke Pantai Harapan. Limbah cair yang tidak diolah dengan baik
akan menimbulkan berbagai dampak seperti menurunkan kualitas air, menurunkan
kesehatan mayarakat, timbulnya keresahan masyarakat dsb. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, maka disimpulkan limbah cair menjadi Dampak Penting Hipotetik dan dikaji
dalam ANDAL.
4. Limbah B3
Limbah B3 pada tahap operasional bersuber dari aktivitas budidaya udang, pengelolaan
limbah B3, dan kegiatan power plant dan perawatan budidaya. Dengan adanya rencana
aktivasi kolam tambak Blok D dan E, serta pembangunan fasilitas pendukung dan IPAL,
maka diperkirakan timbulan limbah B3 yang dihasilkan akan semakin besar dibandingkan
dengan eksisting. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perlu adanya pengelolaan limbah
B3 yang sesuai dengan jumlah timbulan limbah B3 operasional baru, agar dalam

II-81
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

pengelolaannya aman dan tidak menjadi zat pencemar lingkungan. Berdasarkan


pertimbangan tersebut, maka disimpulkan limbah B3 menjadi Dampak Penting Hipotetik
dan dikaji dalam ANDAL.
5. Kualitas Air
Dampak kualitas air bersumber dari kegiatan budidaya udang, dan pengolahan limbah cair.
Kegiatan pengolahan limbah sangat penting untuk menjaga kualitas air tetap baik. Menurut
pengakuan warga yang datang ke Pantai Harapan baik untuk berwisata atau lainnya, bau
yang tidak sedap biasanya tercium berasal dari lokasi tambak udang. Oleh karena itu dalam
perencanaan pengembangan tambak udang juga dilakukan pembangunan IPAL, Dampak
kualitas air ini menjadi dampak yang perlu diperhatikan lebih karena juga dampak
terjaganya kualitas air juga merupakan tujuan dilakukannya pengembangan ini. Jumlah
limbah cair dari kegiatan budidaya tambak sebesar 6120 m3/hari. Jumlah limbah yang cukup
besar. Direncanakan limbah cair ini akan diolah menggunakan 2 buah IPAL sampai
memenuhi baku mutu air limbah yang ditetapkan lalu dialirkan menuju ke Laut Pantai
Harapan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka disimpulkan kualitas menjadi
Dampak Penting Hipotetik dan dikaji dalam ANDAL.
6. Lahan / Bentang Alam
Dampak lahan/bentang alam bersumber dari kegiatan budidaya udang. Pengembangan
yang dilakukan hanya berupa penambahan jalur, pembangunan IPAL dan bangunan
penunjang. Disamping itu lahan yang digunakan juga merupakan lahan area tambak udang
yang sama, sudah terbangun petak kolam tambaknya secara keseluruhan. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka disimpulkan dampak lahan/bentang alam tidak menjadi
Dampak Penting Hipotetik dan dikaji dalam ANDAL.
7. Flora dan Fauna
Dampak flora dan fauna bersumber dari kegiatan budidaya udang, pengolahan limbah cair
dan pengelolaan limbah B3. Dalam kegiatan tersebut akan dihasilkan berbagai jenis limbah
seperti limbah cair, padat, dan B3. Segala jenis limbah B3 ini dapat membuat terganggunya
tumbuh kembang flora dan terganggutan fauna. Namun di areal tambak udang telah
dilakukan pemagaran untuk menghindari terganggunya fauna. Disamping itu jumlah flora di
areal tambak juga tdai banyak. Hal lain yang dilakukan yaitu dalam tambak sudah
direncanakan terkait pengelolaan limbah yang mereka hasilkan. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, maka disimpulkan flora dan fauna tidak menjadi Dampak Penting Hipotetik dan
dikaji dalam ANDAL.
8. Pengangguran

II-82
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Dampak pengangguran bersumber dari kegiatan rekrutmen tenaga kerja operasional. Bagi
masyarakat sekitar, dengan adanya kegiatan baru di sekitar lokasi tempat tinggal mereka,
maka akan ada peluang kerja baru. Harapan masyarakat bahwa akan banyak warga desa
nya yang dapat bekerja di tambak udang tinggi. Harapan masyarakat yang tinggi ini harus
diperhatikan lebih dengan melakukan rekrutmen yang mengutamakan tenaga kerja lokal
namun tetap memperhatikan kebutuhan dan kualifikasi yang dibutuhkan. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka disimpulkan pengangguran menjadi Dampak Penting
Hipotetik dan dikaji dalam ANDAL.
9. Lalu Lintas
Dampak lalu lintas dalam tahap operasional yang dimaksud adalah peningkatan lalu lintas
yang disebabkan oleh aktivitas budidaya udang. Berdasarkan rencana pengembangan
Tambak Udang PT. Pencari Cinta Sejati di Pantai Harapan berupa aktivasi kolam tambak
Blok D dan E, dengan jumlah petak kolam Blok D sebanyak 13 petak dan blok E sebanyak
6 petak, maka diperkirakan tambahan pengangkutan truk dalam 1x panen adalah sebanyak
: 2 x 19 = 38 truk. Adapun jalur jalan yang dilewati adalah jalur jalan antar desa, yaitu
Pucanglaban-Ngunut (Desa Pucanglaban dan Desa Sumberbendo), Jl Raya Sarangangin,
Jl Raya Puser ( Desa Sumberdadap), Jl Jayeng Kusuma dan Jl Demuk (Desa Demuk).
Pengangkutan hasil panen ini hanya berlangsung 2x dalam setahun sesuai dengan jumlah
siklus budidaya Tambak Udang PT. Pencari Cinta Sejati di Pantai Harapan, sedangkan
panen yang dilakukan diatur secara bertahap sehingga truk tidak mengantre pada satu hari
yang sama, sehingga truk panen tidak mengganggu lalu lintas pada jalur jalan antar desa.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, disimpulkan bahwa dampak lalu lintas tidak menjadi
Dampak Penting Hipotetik.
10. Jalan
Dampak jalan yang dimaksud adalah kerusakan jalan yang disebabkan oleh aktivitas
budidaya udang. Peningkatan jumlah pengangkutan hasil panen akibat peningkatan jumlah
produksi membuat jalan antar desa menjadi lebih sering dilewati dibandingkan dengan
sebelum adanya peningkatan aktivitas budidaya. Akan tetapi, frekuensi pengangkutan telah
diatur agar truk-truk tersebut tidak mengangkut seluruh hasil panen dalam 1 siklus pada hari
yang sama, sehingga diperkirakan tidak memberikan pengaruh pada kualitas jalan yang
dilalui. Berdasarkan pertimbangan tersebut, disimpulkan bahwa dampak jalan tidak menjadi
Dampak Penting Hipotetik.
11. Kesempatan Ekonomi Lokal

II-83
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Dampak kesempatan ekonomi lokal bersumber dari kegiatan budidaya udang, Sekitar lokasi
lahan tambak udang akan menjadi tempat yang strategis untuk kegiatan usaha meskipun
lokasi tapak tambak udang jauh dari pemukiman. Namun isu terkait ekonomi masyarakat
menjadi hal yang wajib diperhatikan lebih. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
disimpulkan kesempatan ekonomi lokal menjadi Dampak Penting Hipotetik dan dikaji
dalam ANDAL.
12. Kenyamanan Lingkungan (Kebisingan)
Dampak kenyamanan lingkungan timbul akibat kegiatan operasional tambak, yaitu budidaya
udang dan kegiatan powerplant serta perawatan alat budidaya. Hal tersebut dikarenakan
adanya berbagai aktivitas yang dapat menyebabkan adanya peningkatan kebisingan yang
terjadi di lokasi kegiatan tambak udang. Kegiatan budidaya udang akan menimbulkan
kebisingan yang berasal dari peralatan yang digunakan, sementara kegiatan powerplant dan
perawatan alat budidaya akan menimbulkan kebisingan melalui penggunaan genset.
Apabila tidak dikelola dengan baik, maka dampak kenyamanan lingkungan (kebisingan)
dikhawatirkan dapat berpengaruh pada kenyamanan tinggal dan kesehatan masyarakat di
sekitar lokasi tapak. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan kenyamanan lingkungan
menjadi Dampak Penting Hipotetik yang akan dikaji dalam ANDAL.
13. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan dampak yang diprakirakan timbul dari rekruitmen tenaga
kerja operasional. Peningkatan kepadatan penduduk diprakirakan terjadi karena rekruitmen
tenaga kerja untuk Tambak Udang PT. Pencari Cinta Sejati di Pantai Harapan sehingga
diprakirakan meningkatkan kepadatan penduduk pada kawasan tersebut. Akan tetapi,
harapannya pegawai yang akan direkrut berasal dari masyarakat Desa Pucanglaban dan
Desa Plandirejo. Sehingga, tidak terjadi kepadatan penduduk akibat bertambahnya populasi
yang berasal dari luar Desa Pucanglaban dan Desa Plandirejo. Selain itu, kepadatan
penduduk di 2 desa tersebut masih tergolong rendah karena memiliki karakter permukiman
perdesaan yang linier dan menyebar. Berdaasrkan pertimbangan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa dampak kepadatan penduduk tidak menjadi dampak penting hipotetik
14. Kesehatan Masyarakat
Dampak kesehatan masyarakat diprakirakan timbul dari kegiatan budidaya udang, kegiatan
pengolahan limbah cair, kegiatan pengelolaan limbah padat/sampah, kegiatan pengelolaan
limbah B3, serta kegiatan power plant dan perawatan alat budidaya. Selama tahap
operasional, kegiatan tambak udang dapat meningkatkan limbah cair yang berasal dari sisa
pakan dan kotoran udang, serta aktivitas tenaga kerja. Selain itu, dari kegiatan powerplant

II-84
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

dan perawatan alat budidaya menimbulkan limbah B3 yang berasal dari sisa minyak
pelumas. Kegiatan budidaya udang juga dapat meningkatkan kadar bau, emisi polutan,
kadar debu, dan kebisingan. Apabila tidak dikelola, aktivitas-aktivitas tersebut dapat
berpengaruh pada kesehatan masyarakat di sekitar tambak udang. Namun, hal tersebut
dapat diatasi atau dikendalikan melalui kegiatan pengolahan limbah cair, pengelolaan
limbah padat/sampah, dan pengelolaan limbah B3. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
maka dapat disimpulkan kesehatan masyarakat tidak menjadi Dampak Penting Hipotetik.
15. Keresahan Masyarakat
Dampak keresahan masyarakat secara umum timbul pada keiatan rekrutmen tenaga kerja
operasional, budidaya udang, pengolahan limbah cair, pengelolaan limbah padat,
pengelolaan limbah B3, dan kegiatan power plant dan perawatan alat budidaya. Beberapa
kegiatan pada tahap operasional seperti pengelolaan limbah cair melalui sistem IPAL dan
pengelolaan sampah diperkirakan dapat mencemari lingkungan apabila tidak dikelola
dengan baik. Namun, keresahan pada masyarakat masih dapat diatasi apabila limbah cair
yang dihasilkan dari tiap kegiatan tambak udang dapat dikelola dengan baik dan tepat.
Selain keresahan yang diperkirakan muncul pada kegiatan pengelolaan limbah cair,
keresahan juga diperkirakan muncul saat kegiatan rekrutmen tenaga kerja. Namun,
keresahan pada masyarakat masih dapat diatasi apabila tenaga kerja yang nantinya direkrut
berasal dari masyarakat sekitar lokasi tambak udang. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
disimpulkan bahwa keresahan masyarakat tidak menjadi Dampak Penting Hipotetik
16. Persepsi & Sikap Masyarakat
Persepsi dan sikap masyarakat selama tahap operasional diperkirakan timbul pada keiatan
rekrutmen tenaga kerja operasional, budidaya udang, pengolahan limbah cair, pengelolaan
limbah padat, pengelolaan limbah B3, dan kegiatan power plant dan perawatan alat
budidaya. Dampak ini merupakan dampak lanjutan yang timbul akibat keresahan
masyarakat. Hal tersebut dikarenakan dari kegiatan-kegiatan yang diperkirakan
menimbulkan dampak tersebut akan menyebabkan munculnya isu-isu yang berkembang di
masyarakat sehingga terdapat perbedaan persepsi dan sikap masyarakat. Apabila dampak
keresahan masyarakat tidak dapat ditangani dengan baik, maka persepsi dan sikap
masyarakat dapat berubah ke arah yang negatif dan nantinya dapat menimbulkan aktivitas
yang dapat merugikan banyak pihak. Akan tetapi, apabila dampak keresahan masyarakat
dapat ditangani dengan baik, maka persepsi dan sikap masyarakat dapat berubah ke arah
yang positif dan nantinya dapat menimbulkan aktivitas yang dapat menguntungkan banyak

II-85
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

pihak. Berdasarkan pertimbangan tersebut, disimpulkan bahwa dampak persepsi dan sikap
masyarakat tidak menjadi Dampak Penting Hipotetik.
D. Tahap Pasca Operasi
1. Kualitas Udara
Dampak kualitas udara pada tahap pasca operasi berasal dari kegiatan pembongkaran
bangunan pendukung (perkantoran, gudang, MCK, dsb). Kegiatan pembongkaran
bangunan pendukung diprakirakan dapat menyebabkan penurunan kualitas udara,
terutama pada area tambak udang akibat meningkatnya debu dan butiran material lainnya
di udara. Kegiatan tersebut apabila dilakukan pada musim kemarau juga akan
memperparah kualitas udara di sekitar tapak. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa dampak kualitas udara menjadi Dampak Penting Hipotetik dan
dikaji dalam ANDAL.
2. Limbah Padat/Sampah (DTPH Dikelola)
Limbah padat/sampah pada tahap pasca operasi berasal dari kegiatan pembongkaran
bangunan pendukung di Tambak Udang PT. Pencari Cinta Sejati di Pantai Harapan. Limbah
padat/sampah tersebut merupakan sampah yang berasal kegiatan dengan luas total lahan
sebesar 31,905 Ha, sehingga dampak tersebut perlu dikelola karena masih merupakan
tanggung jawab dari PT. Pencari Cinta Sejati. Berdasarkan hal tersebut, dampak limbah
padat/sampah tidak menjadi DPH melainkan menjadi Dampak Tidak Penting Hipotetik
yang Dikelola dan dikaji dalam ANDAL
3. Kualitas Air
Dampak kualitas air bersumber dari kegiatan reklamasi lahan bekas tambak. Pada kegiatan
reklamasi akan dilakukan pekerjaan tanah yang berpotensi dapat menurunkan kualitas air.
Pada pekerjaan tanah, tanah-tanah akan masuk menuju badan air penerima melalui
limpasan air hujan. Banyaknya tanah yang tercecer di luas lahan 31,905 ha akan membuat
potensi terjadinya lonjakan kandungan padatan dalam air semakin meninggi. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka disimpulkan kualitas air menjadi Dampak Penting
Hipotetik dan dikaji dalam ANDAL.

4. Lahan / Bentang Alam


Dampak lahan/bentang alam bersumber dari kegiatan pembongkaran bangunan
pendukung dan reklamasi lahan bekas tambak. Dengan adanya kegiatan reklamasi lahan
bekas tambak, lahan/bentang alam akan berubah karena memang tujuan dari reklamasi itu
sendiri jadi memulihkan sutu kawasan seperti semula agar dapat berfungsi kemali seperti

II-86
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

pada awal sebelum kegiatan tambak ada. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
disimpulkan kualitas air menjadi Dampak Penting Hipotetik dan dikaji dalam ANDAL.
5. Flora dan Fauna
Dampak flora fauna bersumber dari kegiatan reklamasi lahan bekas tambak. Dengan
adanya kegiatan reklamasi lahan atau pemuihan kawasan agar bisa berfungsi seperti
semula, dampak kegiatan ini kepada flora dan fauna sekitar akan sangat lama terjadi.
Dikarenakan memang proses reklamasi membutuhkan waktu mulai dari pemebersihan
lahan, perencanana reklamasi hingga pelaksanaan reklamasi seperti revegetasi.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka disimpulkan flora fauna tidak menjadi Dampak
Penting Hipotetik dan dikaji dalam ANDAL.
6. Pengangguran
Dampak pengangguran bersumber dari kegiatan pelepasan tenaga kerja. Dari total jumlah
pekerja sebanyak 116 orang, diprakirakan lebih dari 21 orang yang berasal Dari Desa
Plandirejo dan Desa Pucanglaban akan menjadi penangguran karena masa operasi tambak
udang yang telah habis. Hal – hal yang berhubungan (upaya pemenuhan ekonomi keluarga)
akan selalu menjadi hal yang harus diperhatikan lebih karena sangat rentan menjadi
permasalahan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka disimpulkan pengangguran
menjadi Dampak Penting Hipotetik dan dikaji dalam ANDAL.
7. Kesehatan Masyarakat
Kegiatan pembongkaran bangunan pendukung yang dilakukan pada tahap pasca operasi
diprakirakan dapat meningkatkan kadar debu dan kebisingan yang dapat menyebabkan
penurunan kualitas udara, terutama pada area tambak udang dan secara tidak langsung
dapat menggangu kesehatan masyarakat. Namun, hal tersebut dapat diatasi dan
dikendalikan melalui penyediaan APD bagi tenaga kerja, serta pengaturan sistem
pembongkaran bangunan, seperti pembongkaran secara bertahap, pemilihan waktu
pembongkaran, dsb. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dampak
kesehatan masyarakat tidak menjadi Dampak Penting Hipotetik.
8. Keresahan Masyarakat
Dampak keresahan masyarakat berasal dari kegiatan pembongkaran bangunan
pendukung, kegiatan pelepasan tenaga kerja, dan kegiatan reklamasi lahan bekas tambak.
Kekhawatiran masyarakat timbul akibat kegiatan pembongkaran bangunan pendukung
yang berpotensi untuk meningkatkan kadar debu sehingga dapat menurunkan kualitas
udara dan mengganggu kesehatan masyarakat. Selain itu, keresahan masyarakat
diakibatkan oleh kegiatan pelepasan tenaga kerja. Hal tersebut dikarenakan adanya

II-87
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

kekhawatiran tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup akibat kehilangan pekerjaan. Namun,
pada dasarnya para tenaga kerja telah mengerti hal tersebut melalui penyampaian informasi
ketika tahap tanda tangan kontrak tenaga kerja. Sementara itu, dampak tersebut dapat
dikendalikan melalui komunikasi yang baik antara pengelola tambak dengan para tenaga
kerja, serta memberikan hak-hak tenaga kerja sesuai peraturan perundangan yang berlaku
ketika pelepasan tenaga kerja. Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan bahwa dampak
keresahan masyarakat tidak menjadi Dampak Penting Hipotetik.
9. Persepsi & Sikap Masyarakat
Dampak persepsi dan sikap masyarakat pada tahap pasca operasi merupakan dampak
lanjutan yang timbul akibat keresahan masyarakat pada kegiatan pembongkaran bangunan
pendukung, kegiatan pelepasan tenaga kerja, dan kegiatan reklamasi lahan bekas tambak.
Hal tersebut dikarenakan dari kegiatan-kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak
tersebut akan menyebabkan munculnya isu-isu yang berkembang di masyarakat sehingga
terdapat perbedaan persepsi dan sikap masyarakat. Apabila dampak keresahan masyarakat
tidak dapat ditangani dengan baik, maka persepsi dan sikap masyarakat dapat berubah ke
arah yang negatif dan nantinya dapat menimbulkan aktivitas yang dapat merugikan banyak
pihak. Akan tetapi, apabila dampak keresahan masyarakat dapat ditangani dengan baik,
maka persepsi dan sikap masyarakat dapat berubah ke arah yang positif dan nantinya dapat
menimbulkan aktivitas yang dapat menguntungkan banyak pihak. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, disimpulkan bahwa dampak persepsi dan sikap masyarakat tidak
menjadi Dampak Penting Hipotetik.

Tabel 2.30 Daftar Dampak Potensial dan Dampak Penting Hipotetik yang dikaji dalam ANDAL
Kegiatan Dampak Potensial DPH DPH (Dikaji dalam ANDAL)
TAHAP PRA KONSTRUKSI
Survei, Investigasi, Keresahan Masyarakat DTPH
dan Perizinan Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH Tidak ada dampak yang dikaji dalam
Publikasi dan Keresahan Masyarakat DTPH ANDAL
Konsultasi Publik Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH
TAHAP KONSTRUKSI
Pengangguran DPH
Rekrutmen Tenaga 1. Kualitas Udara
Keresahan Masyarakat DTPH
Kerja Konstruksi 2. Limbah Padat/Sampah
Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH
3. Limbah B3
Kualitas Udara DPH
4. Kualitas Air
Lalu Lintas DTPH
5. Pengangguran
Jalan DTPH
Mobilitas Material 6. Kesempatan Ekonomi Lokal
Kenyamanan Lingkungan (Kebisingan) DPH 7. Kenyamanan Lingkungan
dan Peralatan
Kesehatan Masyarakat DTPH (Kebisingan)
Keresahan Masyarakat DTPH
Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH

II-88
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Kegiatan Dampak Potensial DPH DPH (Dikaji dalam ANDAL)


Mobilitas Tenaga Keresahan Masyarakat DTPH
Kerja Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH
Limbah Padat/Sampah DPH
Pengangguran DPH
Kesempatan Ekonomi Lokal DPH
Aktivitas Base Camp
Kepadatan Penduduk DTPH
Keresahan Masyarakat DTPH
Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH
Kualitas Udara DPH
Limbah B3 DPH
Kualitas Air DPH
Kegiatan Konstruksi
Lahan / Bentang Alam DTPH
Tambak, Fasilitas
Flora dan Fauna DTPH
Pendukung dan
DTPH
Instalasi Pengolahan Kenyamanan Lingkungan (Kebisingan)
DIKELOLA
Air Limbah
Kesehatan Masyarakat DTPH
Keresahan Masyarakat DTPH
Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH
TAHAP OPERASI
Pengangguran DPH
Rekrutmen Tenaga Kepadatan Penduduk DTPH
Kerja Operasional Keresahan Masyarakat DTPH
Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH
Kualitas Udara DPH
Limbah Padat/Sampah DPH
Limbah Cair DPH
Limbah B3 DPH
Kualitas Air DPH
Lahan / Bentang Alam DTPH
Flora dan Fauna DTPH
Budidaya Udang
Lalu Lintas DTPH
Jalan DTPH
Kesempatan Ekonomi Lokal DPH
Kenyamanan Lingkungan (Kebisingan) DPH 1. Kualitas Udara
Kesehatan Masyarakat DTPH 2. Limbah Padat/Sampah
Keresahan Masyarakat DTPH 3. Limbah Cair
Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH 4. Limbah B3
Limbah Cair DPH 5. Kualitas Air
Kualitas Air DPH 6. Pengangguran
Pengolahan Limbah Flora dan Fauna DTPH 7. Kesempatan Ekonomi Lokal
Cair Kesehatan Masyarakat DTPH 8. Kenyamanan Lingkungan
Keresahan Masyarakat DTPH (Kebisingan)
Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH
Limbah Oadat/Sampah DPH
Pengelolaan Limbah Kesehatan Masyarakat DTPH
Padat/Sampah Keresahan Masyarakat DTPH
Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH
Limbah B3 DPH
Flora dan Fauna DTPH
Pengelolaan Limbah
Kesehatan Masyarakat DTPH
B3
Keresahan Masyarakat DTPH
Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH
Kualitas Udara DPH
Kegiatan Power Plant
Limbah Padat/Sampah DPH
dan Perawatan Alat
Limbah Cair DPH
Budidaya
Limbah B3 DPH

II-89
ADENDUM AMDAL TAMBAK UDANG PT. PENCARI CINTA SEJATI

Kegiatan Dampak Potensial DPH DPH (Dikaji dalam ANDAL)


Kenyamanan Lingkungan (Kebisingan) DPH
Kesehatan Masyarakat DTPH
Keresahan Masyarakat DTPH
Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH
TAHAP PASCA OPERASI
Kualitas Udara DPH
Limbah Padat/Sampah DPH
Pembongkaran
Lahan/Bentang Alam DTPH
Bangunan
Kesehatan Masyarakat DTPH
Pendukung
Keresahan Masyarakat DTPH 1. Kualitas Udara
Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH 2. Limbah Padat/Sampah
Pengangguran DPH 3. Kualitas Air
Keresahan Masyarakat DTPH 4. Lahan / Bentang Alam
Pelepasan Tenaga Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH 5. Pengangguran
Kerja Kualitas Air DPH
Lahan/Bentang Alam DPH
Flora dan Fauna DTPH
Reklamasi Lahan Keresahan Masyarakat DTPH
Bekas Tambak Persepsi dan Sikap Masyarakat DTPH

2.3 BATAS WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIAN


2.3.1 Batas Wilayah Studi
A. Batas Proyek
Tambak udang PT. Pencari Cinta Sejati di Pantai Harapan berlokasi di Desa Pucanglaban
Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Bikini Bottom dan Desa Plandirejo Kecamatan Bakung
Kabupaten Konoha. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut :
Batas Utara : Berbatasan dengan JLS dan kawasan perkebunan
Batas Selatan : Berbatasan dengan laut (Samudera Hindia)
Batas Timur : Berbatasan dengan kawasan hutan dan perkebunan
Batas Barat : Berbatasan dengan Pantai Pacar Bikini Bottom dan kawasan hutan

II-90

Anda mungkin juga menyukai