Anda di halaman 1dari 12

No Peneliti & Tahun Judul Peniliti Metode Hasil Penelitian

Terbit
1. Fadila, R., & Analisis Sistem Dan Deskriptif 1. Sistem Dan Prosedur
Samsiah, S. Prosedur Pemberian Kualitatif Pembelian Kredit
(2023) Kredit Pemilikan Kepemilikan Rumah (KPR)
Rumah (KPR) Pada Penting Dalam
PT Bank Rakyat Memberikan Kredit Rumah
Indonesia, TBK Kepada Nasabah.
Kantor Cabang 2. Sistem Dan Prosedur
Sudirman Pemberian Kredit
Pekanbaru. Kepemilikan Rumah (KPR)
Dengan Prinsip” Dapat
Meminimaslisir Kredit
Bermasalah.
2. Dewi, S. K., & Analisis Penerapan Deskriptif 1. Cara Pelaksanaan KPR Di
Wirananda, H. A. Sistem Dan Prosedur Kuantitatif Cabang Medan
(2023). Pemberian Kredit
Pemilikan Rumah
(KPR) Subsidi Pada
Bank Tabungan
Negara Cabang
Medan.
3. Ananda, E. P., & Analisis Penerapan Deskriptif 1. Sistem Dan Prosedur KPR
Sudrajat, A. Sistem Dan Prosedur Kualitatif Yang Diterapkan Pada
(2023). Pemberian Kredit Bank Tabungan Nasional.
Pemilikan Rumah
(KPR) Pada Bank
Tabungan Negara
(Studi Kasus Bank
BTN Kantor Cabang
Karawang).
4. Wiranti, W., Analisis Prosedur Deskriptif 1. Prosedur Pemberian PT.
Hodsay, Z., & Pemberian Kredit Kualitatif Bank Sumsel Babel Pusat
Kurniawan, C. Pemilikan Rumah Sudah Berjalan Cukup Baik
(2019). (KPR) Dalam Dan Benar
Pencegahan Kredit
Macet Pada PT. 2. Faktor Penyebab Terjadi
Bank Kegagalan Dalam
Pengajuan KPR Pada PT.
Bank Sumsel Babel Pusat
5. Maulidya, Y., & Analisis Keputusan Deskriptif 1. Menentukan Keputusan
Sungkono, S. Pemberian Kredit Kualiatif Pemberian Pembiayaan
(2023) Pemilikan Rumah KPR Kepada Nasabah
(KPR) Bagi Nasabah
Pada Bank
Tabungan Negara
(BTN) Kc
Karawang.
6. IRFAN, F. Prosedur Pemberian Deskriptif 1. Prosedur Pemberian Kredit
(2023). Kredit Pemilikan Kualitatif Pemilikan Rumah (KPR)
Rumah (KPR) Subsidi Di PT. Bank
Subsidi Pada PT. Tabungan Negara (Persero)
Bank Tabungan Tbk. Telah Memenuhi
Negara (Persero) Seluruh Elemen Dasar
Tbk Kantor Cabang Sistem Akuntansi
Bandar Lampung
7. Tania, R. M. Prosedur Pemberian Metode 1. Syarat Pengajuan Kredit
(2023) Kredit Pemilikan Kualitatif KPR
Rumah (KPR) 2. Hambatan Dalam
Subsidi Pada PT Pelaksanaan Prosedur
Bank Tabungan 3. Solusi Mengatasi
Negara (Persero) Hambatan
Tbk Cabang
Tasikmalaya
8. Nadhiroh, A. N. Study Komparatif Metode 1. Tidak Terlalu Banyak
(2022) Prosedur Pemberian Normatif Perbedaan Dalam
Kredit Kepemilikan Pemberian KPR Antara
Rumah Pada Bank Bank BTN Dan Bank
Syariah Dalam Hal Muamalat Indonesia
Ini Bank Muamalat 2. Persamaan Bank Syariah
Indonesia Dengan Dengan Konvensi Terdapat
Bank Konvensional
Dalam Hal Ini Bank Pada Sistem Pembiayaan
Tabungan Negara. Gadai.
9. Azha, R., & Prosedur Pemberian Deskriptif 1. Tata Cara Pemberian Kredit
Susanto, R. Kredit KPR Pada Kualitatif Rumah Pada PT Bank
(2022). PT. Bank Tabungan Tabungan Negara (Persero)
Negara (Persero) Tbk Cabang Pembantu
Tbk Cabang Bukittinggi
Pembantu
Bukittinggi.
10. Maulidya, Y., & Analisis Keputusan Deskriptif 1. Terdapat Banyak
Sungkono, S. Pemberian Kredit Kualitatif Rangkaian Proses Hingga
(2023). Pemilikan Rumah Terjadi Keputusan
(KPR) Bagi Nasabah Pemberian Atau Realisasi
Pada Bank Hipotek
Tabungan Negara
(BTN) Kc Karawang

Berdasarkan penelitian terdahulu maka dapat diketahui bahwa, Berdasarkan tinjauan


penelitian terdahulu yang telah disajikan, dapat ditarik beberapa kesimpulan dan implikasi sebagai
berikut: Pentingnya Sistem dan Prosedur: Penelitian 1, 3, 4, 6, 7, dan 9 menyoroti pentingnya
memiliki sistem dan prosedur yang baik dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada
berbagai bank. Hal ini penting untuk menghindari kredit bermasalah dan meminimalkan risiko.
Variasi Metode: Penelitian menggunakan berbagai metode, termasuk deskriptif kualitatif, deskriptif
kuantitatif, dan metode normatif. Hal ini menunjukkan variasi dalam pendekatan penelitian terhadap
topik yang sama. Peran Bank Syariah: Penelitian 8 mengkomparasikan prosedur pemberian KPR
antara bank syariah (Bank Muamalat Indonesia) dengan bank konvensional (Bank Tabungan Negara).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat persamaan dalam sistem pembiayaan gadai
antara keduanya. Peningkatan Efisiensi: Bank-bank perlu terus meningkatkan efisiensi sistem dan
prosedur dalam pemberian KPR. Ini dapat mencakup otomatisasi proses, pemantauan yang ketat
terhadap pelaksanaan prosedur, dan pelatihan bagi staf untuk memastikan bahwa sistem dan prosedur
berjalan dengan baik. Perbandingan Antara Bank: Penelitian komparatif (Penelitian 8) menunjukkan
bahwa bank syariah dan bank konvensional memiliki banyak persamaan dalam pemberian KPR. Ini
bisa menjadi peluang untuk pertukaran best practice antara kedua jenis bank untuk meningkatkan
efisiensi dan keamanan dalam pemberian KPR. Pentingnya Pengambilan Keputusan: Penelitian 5 dan
10 menekankan pentingnya proses pengambilan keputusan dalam pemberian KPR. Ini dapat
mengarah pada perlunya pelatihan yang lebih baik bagi petugas bank dalam mengevaluasi aplikasi
KPR. Penanganan Hambatan: Penelitian 7 membahas hambatan dalam pelaksanaan prosedur
pemberian KPR. Bank perlu mengidentifikasi dan mengatasi hambatan-hambatan ini untuk
memastikan bahwa proses pemberian KPR berjalan dengan lancar. Ketentuan KPR Subsidi: Penelitian
2, 3, dan 6 menyoroti penggunaan KPR subsidi. Implikasinya adalah bank harus memahami dengan
baik aturan dan ketentuan KPR subsidi untuk memastikan pemberian KPR sesuai dengan regulasi
yang berlaku. Dalam rangka meningkatkan efisiensi, keamanan, dan transparansi dalam pemberian
KPR, bank-bank perlu terus mempertimbangkan hasil dan implikasi dari penelitian-penelitian
sebelumnya dan beradaptasi sesuai kebutuhan.

Tinjauan penelitian terdahulu mengenai pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR)


memberikan gambaran yang komprehensif tentang sejumlah aspek penting dalam industri perbankan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem dan prosedur pemberian KPR sangat penting
dalam memastikan pemberian kredit yang sehat dan meminimalkan risiko kredit bermasalah. Bank-
bank memiliki beragam metode penelitian yang digunakan, seperti deskriptif kualitatif, deskriptif
kuantitatif, dan metode normatif, yang menggambarkan keragaman pendekatan dalam menghadapi
topik yang sama. Selain itu, penelitian komparatif antara bank syariah dan bank konvensional
menunjukkan bahwa terdapat persamaan dalam sistem pembiayaan gadai antara keduanya,
memberikan peluang untuk pertukaran praktik terbaik antar jenis bank. Dalam konteks ini, penting
bagi bank untuk terus meningkatkan efisiensi sistem dan prosedur, termasuk otomatisasi dan pelatihan
karyawan, serta memahami ketentuan KPR subsidi dan menangani hambatan dalam pelaksanaan
prosedur. Selain itu, penekanan pada pentingnya pengambilan keputusan yang baik dalam pemberian
KPR menekankan perlunya pelatihan yang lebih baik bagi staf bank dalam mengevaluasi aplikasi
KPR. Dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan wawasan penting bagi bank-bank untuk
memperbaiki dan mengoptimalkan praktik mereka dalam hal pemberian KPR.

Berdasarkan tinjauan penelitian terdahulu yang telah saya sebutkan, ada beberapa saran
penelitian yang dapat saya pertimbangkan: Analisis Lebih Mendalam Mengenai Pengaruh Sistem dan
Prosedur KPR: saya dapat melakukan penelitian lebih mendalam mengenai pengaruh sistem dan
prosedur pemberian KPR terhadap tingkat kredit bermasalah atau performa portofolio KPR bank. Ini
dapat melibatkan analisis data historis dari bank-bank yang berbeda untuk melihat apakah perbedaan
dalam sistem dan prosedur memiliki dampak yang signifikan pada kredit bermasalah. Studi Kasus
Penerapan KPR Subsidi: Penelitian yang lebih rinci tentang penerapan KPR subsidi, seperti yang
dilakukan pada Bank BTN dan bank-bank lainnya, dapat memberikan wawasan yang berharga tentang
bagaimana bank-bank mengelola produk ini dan bagaimana pemerintah mengawasi pelaksanaannya.
Analisis Perbandingan Antara Bank Syariah dan Konvensional: saya bisa melanjutkan penelitian
komparatif antara bank syariah dan bank konvensional dalam hal pemberian KPR. Fokus pada
perbedaan dan persamaan dalam prosedur, persyaratan, dan hasil kredit antara keduanya. Penelitian
Tentang Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan dalam Pengajuan KPR: saya dapat menggali lebih dalam
tentang faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pengajuan KPR, seperti yang disebut dalam
penelitian 4. Identifikasi faktor utama yang menyebabkan penolakan atau kegagalan pengajuan KPR
dan saran untuk mengatasinya. Penelitian Tentang Peran Teknologi dalam Pemberian KPR: Dalam era
digital, teknologi berperan penting dalam proses pemberian KPR. Penelitian mengenai penerapan
teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) atau blockchain dalam proses evaluasi pengajuan KPR dapat
menjadi topik yang menarik. Analisis Kelayakan Bisnis dari Sudut Pandang Bank: Evaluasi tentang
kelayakan bisnis dari sudut pandang bank dalam memberikan KPR dapat memberikan pemahaman
lebih baik tentang alasan di balik kebijakan pemberian KPR, risiko yang terlibat, dan strategi bisnis
yang mendasarinya. Penelitian Tentang Efek Pandemi Terhadap Pemberian KPR: Dalam konteks
pandemi COVID-19, penelitian mengenai dampak pandemi terhadap pemberian KPR, kebijakan
restrukturisasi, dan perubahan perilaku peminjam bisa menjadi topik yang relevan.

Maka darin itu untuk melihat bagaimana masalah pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
dilihat di Kota Batam, saya perlu melakukan penelitian khusus yang menggali data dan informasi
terkait dengan kondisi pasar perumahan dan kebijakan perbankan di kota tersebut. Berikut beberapa
langkah yang dapat saya ambil untuk memahami masalah KPR di Kota Batam: Kajian Pasar
Perumahan di Kota Batam: Lakukan analisis pasar perumahan di Kota Batam. Ini termasuk
mengidentifikasi permintaan dan penawaran rumah, tren harga properti, dan perkembangan
infrastruktur yang dapat memengaruhi harga dan permintaan rumah. Identifikasi Masalah Spesifik:
Wawancarai calon pembeli rumah, agen properti, dan pihak-pihak terkait lainnya di Kota Batam untuk
mengidentifikasi masalah yang spesifik terkait dengan pemberian KPR. Apakah ada kendala dalam
memperoleh KPR, atau apakah ada masalah dengan persyaratan dan prosedur yang diterapkan oleh
bank-bank di Kota Batam? Kebijakan Pemerintah Lokal: Pelajari kebijakan dan regulasi yang
diberlakukan oleh pemerintah Kota Batam terkait dengan perumahan dan pemberian KPR. Apakah
ada insentif atau program KPR khusus yang ditawarkan oleh pemerintah setempat? Peran Bank di
Kota Batam: Tinjau peran bank-bank besar dan bank lokal yang beroperasi di Kota Batam dalam
pemberian KPR. Bagaimana bank-bank ini berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan perumahan
masyarakat di kota tersebut? Pengaruh Ekonomi Lokal: Pertimbangkan kondisi ekonomi dan lapangan
kerja di Kota Batam. Bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi kemampuan penduduk untuk
memperoleh KPR dan membeli rumah? Dampak Pandemi COVID-19: Tinjau dampak pandemi
COVID-19 terhadap pasar perumahan di Kota Batam. Apakah terjadi perubahan dalam permintaan
rumah atau dalam kebijakan bank terkait dengan pemberian KPR sebagai akibat dari pandemi ini
Komparasi dengan Kota Lain: Bandingkan situasi di Kota Batam dengan kota-kota lain di Indonesia
untuk menilai apakah ada perbedaan signifikan dalam pemberian KPR, baik dari segi persyaratan,
suku bunga, atau kebijakan perbankan.

Sehingga secara keseluruhan, hasil penelitian ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang masalah pemberian KPR di Kota Batam dan dapat menjadi dasar untuk mengidentifikasi
solusi atau rekomendasi yang relevan. Selain itu, berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait seperti
bank-bank, pengembang perumahan, dan pemerintah setempat juga dapat memberikan wawasan yang
lebih dalam tentang permasalahan yang dihadapi.

TUGAS PERTEMUAN 7

No Peneliti & Tahun Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian


Terbit
11. Chrisna, H., Karin, Analisis Sistem Deskriptif 1. Sistem dan proses KPR
A., & Hasibuan, H. Dan Prosedur kualitatif dengan akad sponsorship
A. (2020) Kredit Kepemilikan murabahah
Rumah (KPR) 2. prosedur pendanaan
Dengan Akad KPR
Pembiayaan 3. Analisa permohonan
Murabahah Pada pendanaan KPR
PT. BANK BRI 4. Persetujuan permohonan
Syariah Cabang pendanaan KPR
Medan. 5. Pencairan permohonan
pendanaan KPR
6. Monitoring pelunasan
pendanaan KPR
12. Radillah, T. (2021). Analisa Metode Deskriptif 1. Analisa yang baik
Profile Matching kualitatif dengan menggunakan
Dalam Menentukan metode profile matching
Kelayakan sebagai acuan dalam
Pemberian Kredit memberikan keputusan
Kepemilikan kelayakan kredit rumah.
Rumah (KPR).
13. Viani, D. O., Strategi Pemasaran Deskriptif 1. Strategi yang digunakan
Utami, M. F., Sari, Pembiayaan Kredit kualitatif oleh Bank Syariah
N., & Wahyuni, N. Kepemilikan Indonesia KCP Demang
(2022). Rumah (KPR) untuk memasarkan
Griya Hasanah di produk KPR yang di
Bank Syariah kenal Griya iB Hasanah
Indonesia KCP menggunakan akad
Demang pada masa murabahah adalah
Pandemi Covid-19.
dengan metode bauran
pemasaran.
14. Mulada, D. A., & Peralihan Kredit Deskriptif 1. Bahwa Kekuatan akta
Rahman, A. (2020). Kepemilikan kualitatif kepemilikan kredit
Rumah Subsidi rumah subsidi yang
Tanpa Persetujuan dibuat oleh debitur
Pihak Bank. subsidi KPR kepada
pihak ketiga (pembeli)
tanpa persetujuan dari
pihak bank.
15. Nugroho, L., & Determinasi Deskriptif 1. Fixed Income
Malik, A. (2020) Kualitas Kredit kuantitatif berpengaruh postitif
Kepemilikan tidak signifikan terhadap
Rumah (KPR) kualitas kredit
Berdasarkan perumahan.
Perspektif Sumber 2. non-fixed income
Angsuran dan berpengaruh negatif
Rasio Fraud tidak signifikan terhadap
Account Officer. kredit kepemilikan
rumah.
3. Fraud Account Officer
berpengaruh positif
signifikan terhadap
Kualitas Kredit
Kepemilikan Rumah.
16. Kurniawan, A. Analisis Deskriptif 1. Pembiayaan di Bank
(2020). Perbandingan kualitatif Syariah Mandiri
Kredit Kepemilikan menggunakan akad
Rumah Di Bank murabahah (jual beli).
Konvensional 2. Sifat margin yang
Dengan diterapkan adalah step up
Pembiayaan atau kenaikan
Rumah Di Bank berjenjang.
Syariah 3. Suku bunga yang berlaku
adalah tetap dan
mengambang.
17. Wira, H., Andriani, Faktor-Faktor yang Deskriptif 1. Pengaruh yang
W., & Sriyunianti, Mempengaruhi kualitatif signifikan variabel
F. (2023). Minat Masyarakat tingkat pendapatan.
Terhadap 2. lokasi perumahan
Pembiayaan Kredit terhadap minat
Kepemilikan masyarakat dalam
Rumah (KPR) pembiayaan Kredit
BTN. Pemilikan Rumah (KPR)
BTN.
18. Pratama, D., & Analisis pengaruh Deskriptif 1. Terdapat pengaruh yang
Nasikh, N. (2021). promosi dan kualitatif signifikan antara
margin terhadap promosi terhadap
keputusan keputusan pengambilan
pengambilan kredit kepemilikan kredit
kepemilikan rumah rumah (KPR) syariah di
(KPR) syariah Bank Syariah Indonesia
Cabang Soekarno ndash
Hatta Malang.
2. Variabel x2 margin tidak
berpengaruh terhadap
keputusan pengambilan
KPR .
3. Terdapat pengaruh yang
signifikan antara
promosi dan margin
terhadap keputusan
pengambilan keputusan
kepemilikan kredit
rumah syariah di Bank
Syariah Indonesia
Cabang Soekarno Hatta.
19. Wijaya, A. (2022) Analisis Yuridis Penelitian 1. Bahwa dalam asuransi
Perjanjian Asuransi hukum jiwa kredit kita mengenal
Jiwa Sebagai normatif 3 (tiga) pihak utama.
Jaminan Terhadap
Pelunasan Hutang
Kredit Kepemilikan
Rumah Pada Bank
20. Syarifuddin, S., Analisis Fraud Deskriptif 1. Tepat sasaran Program
Sayuti, M. N., & Syariah Dalam kualitatif KPR bersubsidi di
Hakim, S. (2020). Mengukur Perumahan PT. Graha
Efektivitas Kayu Manis belum tepat
Program Kredit sasaran
Pemilikan Rumah 2. Upaya meminimalisir
(KPR) Bersubsidi tindakan penipuan.
di Perumahan
Kecipir.

Berdasarkan tinjauan penelitian terdahulu yang telah disajikan, dapat diambil kesimpulan dan
implikasi sebagai berikut: Analisis KPR dengan Akad Murabahah: Penelitian oleh Chrisna, Karin, dan
Hasibuan (2020) menggambarkan sistem dan prosedur KPR dengan akad pembiayaan murabahah. Ini
memberikan pemahaman tentang proses ini dalam perbankan syariah. Metode Profile Matching:
Radillah (2021) memperkenalkan metode profile matching dalam menentukan kelayakan pemberian
KPR. Ini bisa menjadi alat yang berguna dalam penilaian kredit rumah. Strategi Pemasaran KPR:
Viani et al. (2022) memberikan informasi tentang strategi pemasaran yang digunakan oleh bank
syariah selama pandemi COVID-19. Ini bisa menjadi referensi dalam pengembangan strategi
pemasaran di masa sulit. Peralihan KPR Subsidi: Penelitian oleh Mulada dan Rahman (2020)
menyoroti isu peralihan KPR subsidi tanpa persetujuan bank. Ini penting untuk memahami hak dan
kewajiban pihak-pihak terkait. Determinasi Kualitas KPR: Nugroho dan Malik (2020)
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kualitas KPR. Ini bisa membantu bank dalam
mengelola portofolio kredit rumah. Perbandingan Bank Konvensional dan Syariah: Kurniawan (2020)
melakukan perbandingan KPR di bank konvensional dengan pembiayaan rumah di bank syariah. Ini
memberikan gambaran perbedaan antara kedua jenis lembaga. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Minat Masyarakat: Wira, Andriani, dan Sriyunianti (2023) mengidentifikasi faktor-faktor yang
memengaruhi minat masyarakat terhadap KPR BTN. Ini dapat membantu bank dalam
mengembangkan strategi pemasaran. Pengaruh Promosi dan Margin: Pratama dan Nasikh (2021)
menunjukkan pengaruh promosi terhadap keputusan pengambilan KPR syariah. Implikasinya adalah
pentingnya promosi yang efektif dalam menarik nasabah. Perjanjian Asuransi Jiwa: Wijaya (2022)
membahas perjanjian asuransi jiwa dalam hubungannya dengan pelunasan hutang KPR. Ini
memberikan pemahaman tentang jaminan dalam transaksi KPR. Analisis Fraud Syariah: Syarifuddin,
Sayuti, dan Hakim (2020) mengidentifikasi masalah fraud dalam program KPR bersubsidi. Hal ini
memperingatkan pentingnya pengawasan untuk meminimalisir tindakan penipuan. Implikasi: Bank-
bank syariah dapat memperbaiki proses KPR dengan mengacu pada hasil penelitian Chrisna, Karin,
dan Hasibuan (2020). Metode profile matching yang diusulkan oleh Radillah (2021) bisa digunakan
sebagai alat penilaian kelayakan pemberian KPR. Bank-bank syariah dapat mengadopsi strategi
pemasaran seperti yang digambarkan oleh Viani et al. (2022) selama masa pandemi untuk menarik
lebih banyak nasabah. Isu peralihan KPR subsidi tanpa persetujuan bank, seperti yang diungkapkan
oleh Mulada dan Rahman (2020), bisa menjadi landasan hukum yang diperlukan untuk mengatasi
masalah ini. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kualitas KPR oleh Nugroho dan Malik
(2020) dapat membantu bank dalam mengelola risiko kredit. Bank-bank syariah dan konvensional
dapat membandingkan pendekatan mereka dalam memberikan KPR berdasarkan temuan Kurniawan
(2020). Pengetahuan tentang faktor yang memengaruhi minat masyarakat terhadap KPR BTN, seperti
yang diungkapkan oleh Wira, Andriani, dan Sriyunianti (2023), bisa membantu bank dalam
mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. Bank syariah harus mempertimbangkan peran
promosi dalam menarik nasabah, sebagaimana ditunjukkan oleh Pratama dan Nasikh (2021). Pihak
yang terlibat dalam transaksi KPR perlu memahami implikasi perjanjian asuransi jiwa, seperti yang
dibahas oleh Wijaya (2022). Upaya untuk meminimalisir fraud dalam program KPR bersubsidi,
seperti yang disoroti oleh Syarifuddin, Sayuti, dan Hakim (2020), harus ditingkatkan dengan lebih
efektif. Dengan demikian, penelitian-penelitian ini memberikan wawasan penting bagi bank-bank dan
lembaga keuangan yang terlibat dalam industri KPR untuk meningkatkan layanan mereka dan
mengelola risiko dengan lebih baik.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat persamaan di antara hasil penilitian. Pertama,
penelitian oleh Chrisna, Karin, dan Hasibuan (2020) memberikan pemahaman mendalam tentang
sistem dan prosedur KPR dengan akad pembiayaan murabahah di PT. BANK BRI Syariah Cabang
Medan. Penelitian ini membantu bank syariah untuk memperbaiki proses mereka. Selanjutnya,
Radillah (2021) memperkenalkan metode profile matching sebagai alat dalam menilai kelayakan
pemberian KPR, yang dapat menjadi panduan berharga bagi penilaian kredit rumah. Viani et al.
(2022) mengungkapkan strategi pemasaran produk KPR selama pandemi COVID-19 di Bank Syariah
Indonesia KCP Demang, menyoroti pentingnya bauran pemasaran untuk menarik nasabah. Di sisi
lain, penelitian Mulada dan Rahman (2020) mengangkat isu peralihan KPR subsidi tanpa persetujuan
bank, yang mendorong pemahaman akan hak dan kewajiban pihak-pihak terkait. Selain itu,
determinasi kualitas KPR, seperti yang diidentifikasi oleh Nugroho dan Malik (2020), memiliki
implikasi penting dalam pengelolaan risiko kredit. Kurniawan (2020) membandingkan KPR di bank
konvensional dengan pembiayaan rumah di bank syariah, memberikan pandangan yang komprehensif
tentang perbedaan antara kedua jenis lembaga tersebut. Faktor-faktor yang memengaruhi minat
masyarakat dalam KPR BTN, seperti yang diteliti oleh Wira, Andriani, dan Sriyunianti (2023), dapat
membantu bank dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. Pengaruh promosi dan
margin, sebagaimana dikaji oleh Pratama dan Nasikh (2021), menekankan pentingnya promosi yang
efektif dalam menarik nasabah. Selanjutnya, perjanjian asuransi jiwa dalam hubungannya dengan
pelunasan hutang KPR, seperti yang dibahas oleh Wijaya (2022), memberikan gambaran mengenai
jaminan dalam transaksi KPR. Terakhir, isu fraud dalam program KPR bersubsidi, seperti yang
disoroti oleh Syarifuddin, Sayuti, dan Hakim (2020), menegaskan perlunya peningkatan pengawasan
untuk meminimalisir tindakan penipuan. Dengan demikian, penelitian-penelitian ini memberikan
pandangan yang komprehensif bagi bank-bank dan lembaga keuangan untuk meningkatkan layanan
mereka, mengelola risiko dengan lebih baik, serta mengembangkan strategi pemasaran yang lebih
efektif dalam industri KPR.

Tinjauan penelitian terdahulu telah memberikan wawasan yang beragam tentang berbagai
aspek KPR, baik dari sudut pandang perbankan syariah maupun konvensional. Berdasarkan
penelitian-penelitian tersebut, beberapa saran penelitian yang mungkin dapat kamu pertimbangkan
adalah: Analisis Efektivitas Metode Profile Matching: kamu dapat menginvestigasi lebih lanjut
tentang efektivitas metode profile matching dalam menentukan kelayakan pemberian KPR. Penelitian
ini bisa mencakup pengujian metode ini dalam berbagai lingkungan perbankan dan pemahaman lebih
dalam tentang kelebihan dan kekurangannya. Studi Perbandingan Antara Bank Syariah dan
Konvensional: kamu dapat melakukan studi perbandingan yang lebih komprehensif antara bank
syariah dan konvensional dalam hal pembiayaan rumah, termasuk aspek seperti suku bunga, prosedur
pengajuan, dan tingkat persetujuan. Penelitian semacam ini dapat memberikan wawasan yang lebih
mendalam tentang perbedaan antara kedua jenis lembaga. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kualitas KPR: kamu dapat memperluas penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kualitas
KPR, termasuk faktor-faktor lain seperti karakteristik debitur, suku bunga, atau tingkat pengangguran.
Hal ini akan membantu bank-bank dalam pengelolaan risiko kredit yang lebih efektif. Pengaruh
Promosi dalam Keputusan Pengambilan KPR: kamu dapat melanjutkan penelitian mengenai pengaruh
promosi terhadap keputusan pengambilan KPR dengan mempertimbangkan berbagai jenis promosi
yang dapat digunakan oleh bank. Studi ini dapat membantu bank dalam mengembangkan strategi
pemasaran yang lebih efektif. Studi Tentang Fraud dalam Program KPR: kamu bisa melakukan
penelitian yang lebih rinci tentang fraud dalam program KPR, dengan fokus pada strategi untuk
mencegah dan mendeteksi tindakan penipuan dalam pembiayaan rumah bersubsidi. Analisis Lebih
Lanjut tentang Perjanjian Asuransi Jiwa: Jika kamu memiliki minat dalam hukum dan asuransi jiwa
terkait dengan KPR, kamudapat menjalankan penelitian yang lebih mendalam tentang implikasi
hukum dari perjanjian asuransi jiwa dalam hubungannya dengan pelunasan hutang KPR. Pilihan topik
penelitian dapat bervariasi sesuai minat dan latar belakang kamu. Pastikan untuk merumuskan
pertanyaan penelitian yang jelas dan relevan, serta menggunakan metode penelitian yang tepat untuk
menjawab pertanyaan tersebut.

Maka dari itu untuk melihat bagaimana Masalah terkait Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
dan pembiayaan rumah dapat memiliki implikasi yang berbeda-beda di berbagai kota, termasuk Kota
Batam. Berikut beberapa cara bagaimana masalah tersebut dapat dilihat dalam konteks Kota Batam:
Tingkat Pertumbuhan Perumahan: Kota Batam adalah salah satu kota di Indonesia yang mengalami
pertumbuhan pesat, terutama dalam industri manufaktur dan sektor pariwisata. Dengan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, kebutuhan akan perumahan juga meningkat. Oleh karena itu, penting untuk
memahami bagaimana KPR dan pembiayaan rumah di Kota Batam dapat mendukung pertumbuhan
perumahan yang berkelanjutan. Pasar Perumahan: Dalam konteks pasar perumahan di Kota Batam,
penelitian dapat mengidentifikasi sejauh mana KPR tersedia dan terjangkau bagi penduduk setempat.
Hal ini bisa melibatkan analisis terhadap tingkat bunga, persyaratan pembiayaan, dan kebijakan
perumahan yang mungkin berbeda dengan daerah lain. Faktor-Faktor Lokal: Penelitian dapat
mempertimbangkan faktor-faktor lokal yang memengaruhi KPR, seperti regulasi daerah, kebijakan
pemerintah setempat, dan dinamika ekonomi Kota Batam yang mungkin berbeda dari kota lain.
Misalnya, apakah ada insentif khusus yang diberikan oleh pemerintah kota untuk mendorong
kepemilikan rumah? Kepemilikan Rumah Subsidi: Studi juga dapat mempertimbangkan peran
kepemilikan rumah subsidi di Kota Batam dan bagaimana hal ini memengaruhi pasar perumahan.
Apakah program-program pemerintah untuk kepemilikan rumah subsidi berjalan efektif di kota ini?
Risiko dan Tantangan Lokal: Risiko kredit dan tantangan lainnya yang mungkin dihadapi oleh
penduduk Kota Batam dalam mendapatkan KPR dapat menjadi fokus penelitian. Ini mungkin
termasuk aspek-aspek seperti tingkat pengangguran, fluktuasi ekonomi, atau dampak perubahan
lingkungan sosial dan ekonomi lokal. Promosi dan Strategi Pemasaran: Penelitian dapat mengevaluasi
strategi pemasaran dan promosi yang digunakan oleh bank atau lembaga keuangan di Kota Batam
untuk menarik nasabah KPR. Apakah strategi ini efektif dalam mengakomodasi kebutuhan dan
preferensi lokal? Aspek Hukum dan Kontrak: Bagaimana perjanjian asuransi jiwa dan ketentuan
hukum lainnya berlaku dalam konteks KPR di Kota Batam? Apakah ada kekhususan hukum daerah
yang perlu diperhatikan?

Sehingga secara keseluruhan, hasil penelitian ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang penting untuk memahami bahwa setiap kota memiliki karakteristik dan tantangan uniknya
sendiri. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan di Kota Batam atau wilayah lain harus
mempertimbangkan konteks lokal untuk menghasilkan rekomendasi yang sesuai dan relevan.

Anda mungkin juga menyukai