Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN UJIAN PRAKTEK PENJERNIHAN AIR

(IPA, PTD, Matematika)

Disusun oleh Kelompok 4


Kelas 9A

Anggota Kelompok :
- Annindya S.K. (4)
- Bregas Banyu M (5)
- Dhafin M.A (7)
- Drewmora Queen Z. (8)
- Louviana De Isal (20)
- Raisya A. E. (25)
- Vandrei Ezell (28)

SMP TARUNA BAKTI


Jl. LLRE Martadinata no. 52, Citarum, Bandung Wetan, Jawa Barat
Tahun Ajaran 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Landasan Teori
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat digunakan untuk mendapatkan air
jernih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat
saringan air, dan yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana.
Air yang dihasilkan dari proses penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan
sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. Salah satu cara mendapatkan air bersih adalah
menggunakan saringan sederhana yang menggunakan kerikil, sabut kelapa, ijuk, dan arang,
ditambahkan juga lapisan spon sebagai lapisan terakhir. Saringan air yang dibuat merupakan
simulasi cara kerja untuk mendapatkan air bersih secara sederhana dan menggunakan bahan –
bahan yang ada di sekitar rumah. Pada pembuatan saringan air yang sesungguhnya diperlukan
bahan – bahan yang lebih banyak. Proses penyaringan air dengan menggunakan alat
sederhana ini, pada dasarnya adalah pemisahan campuran dari zat-zat penyusunnya.
Pemisahan campuran terbagi menjadi dua jenis, yakni pemisahan berdasarkan sifat
fisika dan pemisahan berdasarkan sifat kimia, dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Fisika
1. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan adalah teknik pemisahan yang dilakukan dengan alat berpori
atau penyaring. Filtrasi akan menghasilkan filtrat atau hasil filtrasi yang biasanya
bening dan residu (ampas).

b. Bahan
a. Ijuk, untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan
air yang mengalir.
b. Arang dari kayu, sebagai penyerap partikel yang halus, penyerap bau dan warna
yang terdapat di air.
c. Kerikil, sebagai bahan penyaring dan membantu aerasi (penambahan oksigen
dalam air).
d. Karbon aktif, untuk menyerap segala zat-zat atau mineral yang mencermari air.
e. Pasir Halus, sebagai bahan untuk menahan endapan lumpur, tanah atau partikel
kecil dalam air.
f. Pasir Manganis, sebagai penghilang kandungan mangan, besi, atau hidrogen
sulfide yang tampak seperti lapisan atas berminyak di dalam air.
g. Pasir Silika, mengurangi kandungan Total suspended Solid / TSS dalam air yang
akan disaring.
h. Pasir Zeolit, sebagai bahan yang menyerap bahan kimia yang terkandung dalam
air.
i. Dakron, sebagai penyaring terakhir dari partikel-partikel yang halus.

Penjernihan air yang akan disampaikan pada laporan ini termasuk dalam pemisahan
campuran berdasarkan sifat fisika, Filtrasi yaitu teknik pemisahan yang dilakukan dengan alat
berpori atau penyaring, yang akan menghasilkan filtrat (air bening) dan residu (ampas).
Sejumlah air kotor dengan volume tertentu, dialirkan ke dalam tempat penyaringan
memerlukan waktu tertentu pula untuk menghasilkan debit air yang bersih. Hal tersebut sesuai
dengan rumus sebagai berikut :
V
Q=
t
Dimana :
Q = Debit air (liter/detik)
V = Volume air (liter)
t = waktu (detik)
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah

1. Mendapatkan air bersih dengan menggunakan alat sederhana yang dirancang


menggunakan bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita.
2. Menghitung debit air alat penjernihan air
3. Mengetahui susunan bahan terbaik untuk menghasilkan air bersih.

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada tulisan ini adalah :
1. Bagaimana cara mendapatkan air bersih dengan menggunakan alat sederhana?
2. Berapa debit air yang dihasilkan oleh alat penjernih air?
3. Bagaimana susunan terbaik bahan pada alat penjernih air?
BAB 2
ISI

A. Alat, Bahan dan Langkah Pembuatan


1. Alat yang digunakan adalah:
a. 3 buah Botol plastik ukuran 1500 ml
b. Ember kecil/ gayung
c. Air keruh
d. Gunting atau cutter digunakan untuk memotong botol.

2. Bahan
 Ijuk : 500 g
 Arang dari kayu : 250 g
 Kerikil : 250 g
 Karbon aktif : 150 g
 Pasir Halus : 100 g
 Pasir Silika : 253 g
 Dakron : 53 g

3. Langkah Pembuatan :
a. Bahan-bahan yang akan digunakan dicuci bersih kemudian dikeringkan.
b. Untuk model pertama ambil botol plastik minteral bekas ukuran 1500 ml, potong
menjadi setengah bagian atau bagian lekukan terkecil menggunakan gunting atau
cutter. Bagian dasar digunakan sebagai bak penampungan air yang telah disaring.
Bagian atas digunakan sebagai tempat proses penyaringan terjadi
c. Susun bahan-bahan yang diperlukan sesuai urutan yaitu paling bawah dakron =
500 g, kerikil = 250 g, arang = 250 g, pasir = 100 g, dan paling atas ijuk = 500 g,
dengan perbandingan 5 : 5 : 5 : 1 : 5
d. Lalu potong bagian tutup botolnya
e. Pada model kedua ambil 1 botol lagi lalu potong pada bagian bawah.
f. Masukkan bahan-bahan sesuai urutan dari bawah, seperti dakron = 53 g, pasir
silika = 253 g, kerikil = 251 g, dakron = 53 g, ijuk = , dakron = 53 g, karbon aktif
= 150 g, dakron = 53 g, pasir silika = 253 g, dakron = 53 g, lalu pasir, dan dakron
= 53 g. Dengan perbandingan 5 : 1 : 1 : 5 : 1 : 5 : 3 : 5 : 1 : 5
g. Botol ditutup kembali setelah tutupnya dilubangi, lalu tempatkan botol air di bak
penampungan, secara terbalik.
h. Sambungkan model 1 dengan model 2
i. Tuangkan air keruh atau kotor menggunakan ember kecil atau gayung perlahan
melalui botol penyaringan.

B. Rancangan/Desain Benda Kerja (on progress, disesuaikan dengan perbandingan bahan


yang tepat)

Gambar 1.Perancangan Model Penyaringan Air


C. Hasil & Analisa
Data hasil penyaringan yang didapat adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Data Hasil Penyaringan


Sampel Air Penyaringan I Penyaringan II Penyaringan III
Air bercampur Keruh Keruh berkurang Jernih
tanah

a. Penyaringan I :
j. Air bercampur tanah sebanyak 600 ml dialirkan ke penyaring A yang tersusun dari
ijuk, pasir, arang, kerikil dan dakron dengan komposisi 5 : 5 : 5 : 1 : 5 dan
penyaring B yang terdiri dari dakron, pasir silika, kerikil, dakron, ijuk, dakron,
karbon aktif, dakron, pasir silika, dakron, lalu pasir, dan dakron lagi. Dengan
perbandingan 5 : 1 : 1 : 5 : 1 : 5 : 3 : 5 : 1 : 5.
b. Hasil penyaringan I(b), memberikan hasil berupa air yang masih keruh
c. Hasil (b) kemudian disaring kembali melalui penyaring A dan B dan didapatkan air
yang lebih jernih yang disimbolkan dengan hasil (c)
d. Dikarenakan hasil (c) masih kurang jernih, maka proses penyaringan diulang
kembali hingga mendapatkan hasil yang jernih.

Untuk mendapatkan hasil yang jernih dibutuhkan 3 kali pengulangan penyaringan


dengan air yang sama. Hal ini dapat disebabkan karena partikel penyaringan yang
kurang padat, kurang rata, dan komposisinya tidak sesuai.

Waktu penyarigan (t) berlangsung selama 2 menit 31 detik atau 151 detik untuk tiap
penyaringan dan volume air yang digunakan (V) adalah 600 mL. Maka debit air yang
terjadi pada saat penyaringan adalah 3, 97 ml/s. Pada percobaan kali ini tidak
dilakukan variasi debit air sehingga tidak diketahui efek debit terhadap penyaringan.

D. Langkah Kerja/Prosedur
Air keruh yang dialirkan akan disaring kotoran yang mengapung atau besar oleh kerikil,
kemudian kotoran yang masih bisa terbawa ke lapisan kedua akan disaring oleh ijuk dan
pasir secara berulang. Air mengalir ke lapisan arang yang menyerap racun dan bau yang
terkandung dalam air. Air akan melewati kerikil sehingga air tersaring sudah agak bersih
dan terakhir kotoran paling kecil akan tersari oleh spon. Kemudian air akan keluar melalui
lubang ke penampungan air. Bila air yang di hasilkan dari proses penyaringan masih
belum terlihat jernih maka harus dilakukan kembali proses penyaringan.

E. Hasil Akhir F. Perbandingan Hasil Air


BAB 3
KESIMPULAN

Berikut adalah kesimpulan yang diperoleh

1. Untuk mendapatkan air yang jernih tersebut, debit air yang digunakan sesuai dengan
perhitungan berikut ini :
t =151 detik
V awal = 600 mL
Q = V/t
= 600/151 = 3,97 ml/s
2. Susunan bahan yang tepat untuk menjernihkan air dari urutan paling atas adalah :
dakron, pasir silika, dakron, arang, dakron, ijuk, dakron, kerikil, pasir silika, dakron,
ijuk, arang, kerikil, dan terakhir dakron.
Daftar Pustaka

1. Nuryana. 2014. “Laporan Hasil Penjernihan Air”,


http://nurynprabw.blogspot.com/2014/07/laporan-hasil-penjernihan-air.html

Icha, Nisha El. 2012. “Laporan Pembuatan Alat penyaring”,


2. https://www.slideshare.net/NisaIchaEl/plh-11-laporan-pembuatan-alat-penyaring

Hidayat, Agus. 2017. “Laporan Hasil Penjernih Air”,


3. https://www.scribd.com/document/366870476/Laporan-Hasil-Penjernihan-Air
Lampiran

Jadwal Kegiatan Proyek Penjernihan Air


Waktu 15 Februari 16 Februari 28 Februari 3 Maret
Kegiatan Kerja kelompok I Kerja Kelompok Kerja Kelompok Penyusunan
II III Laporan

Anda mungkin juga menyukai