1. APRIANI WAHIDAH
2. ERINA APRILLIANTI
3. BUNGA DILLA
A. Tujuan
2. Bahan
a. Pasir secukupnya
b. Kapas secukupnya
c. Air bekas cucian beras secukupnya
d. Tawas
e. Batu Kerikil
f. Lidi
g. Sabut kelapa
h. Arang secukupnya
C. Cara Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Potong menggunakan gunting botol aqua bagian bawah untuk memasukkan
bahan ke dalam botol aqua tersebut.
c. Memberi lobang pada tutup botol sebagai jalan keluarnya air.
d. Susunlah bahan yang dibawa dari bawah sampai ke atas, dimulai dari pasir,
tawas, kapas, arang, batu kerikil, hingga lidi.
e. Menguji coba penjernih air sederhana dengan menuangkan air bekas cucian
beras ke dalam penjerih air sederhana
f. Mengamati air yang keluar dari penjernih air sederhana ke dalam gelas ukur.
D. Pembahasan
Dalam praktikum yang kami lakukan, kita dapat sekali memperoleh air bersih yang
diperlukan sengan menggunakan alat penjernih air sederhana. Air yang disaring dalam
praktikum kami menggunakan air keruh yang digolongkan sebagai suspensi. Karena
bersifat heterogen, terdiri dari 2 fase yaitu padat dan cair, keruh, serta apabila didiamkan
terbentuk endapan.
Alat penjernihan air yang kami buat memiliki beberapa kompenen penyaring
berurutan dari bawah ke atas yaitu pasir, tawas, kapas, sabut kelapa, arang, batu kerikil dan
lidi. Komposisi jumlah bahan yang digunakan adalah sama, yakni setiap bahan menempati
ruang yang bertinggi kurang lebih 4 cm dalam botol bekas aqua 1,5 liter.
Ketika air keruh (bekas cucian beras) kami masuukkan ke dalam alat penjernih
sederhana. Maka tidak lain dan tidak bukan air yang keluar dari alat penjernih air tersebut
adalah air yang jauh lebih jernih dibandingkan yang semula. Hal ini dikarenakan partikel-
partikel suspense yang membuat air menjadi keruh ukurannya menjadi besar dibandingkan
kerapatan komponen-komponen penyaring dalam alat penjernih air sederhana.
1. Serabut dan disini kita menggunakan kapas juga, karena kapas tersebut dapat
menyerap endapan-endapan air yang membuat warna air keruh (bekas cucian
beras) dan kita bisa melihat endapan-endapan tersebut yang menempel pada kapas
berupa warna endapan atau air kotor tersebut.
2. Batu-batu atau kerikil berfungsi untuk menyaring material-material yang berukuran
besar. Contoh : daun-daun yang berada di sungai, lumut, ganggang, gabah, dll.
3. Arang aktif ataupun batu bata berfungsi untuk menyaring/menghilangkan bau,
warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam
alat/penyulingan air.
1. Keunggulan
a. Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah tangga
b. Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya.
c. Bahan-bahan yang digunkan mudah didaparka di daerha pedesaan.
2. Kekurangan
G. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisa di atas, dalam praktikum ini kami menyimpulkan
sebagai berikut.
Alat penjernihan air sederhana dapat menghasilkan air jernih dari air keruh. Karena
suspensi (air keruh) memiliki partikel-partikel cukup besar dibandingkan kerapatan
komponen-komponen alat penjernih air sehingga kotoran tertinggal di dalamnya. Selain
itu, alat penjernih air mengandung tawas yang digantikan oleh kapas yang akan
mengendapkan berbagai kotoran dalam air keruh.
Penyaringan atau filtrasi terhadap air dapat dilakukan melalui proses alami maupun
buatan. Tujuannya adalah untuk memurnikannya. Meskipun tidak ada cara yang benar-
benar mampu menyaring karena kuma lebih kecil dari pori-pori pada system
filtrasi/penyaringna terbaik sekalipun, setidaknya teknik atau cara yang di bahas dalam
praktikum ini dapat menjadi cara alternative yang digunakan untuk menghasilkan air yang
lebih memenuhi syarat untuk diminum maupun digunakan dalam kehidupan sehari-hari.