Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ELVA ALVITA GENADISA

NIM : A1011191023

KELAS : E (REGULER)

MATA KULIAH : PRAKTEK PERADILAN PIDANA

TUGAS 1

KONSTRUKSI KASUS

Kronologis singkat yaitu Awalnya Petugas BNNP berhasil melakukan penangkapan terhadap
sdr UMAR FARUQ (KURIR BOS di MALAYSIA) dengan Barang bukti sekitar 4 (empat)
Kilo gram yang ditemukan Petugas BNNP ada pada penguasaan sdr UMAR FARUQ tersimpan
di dalam bagasi Sepeda motor yang sedang dikendarai oleh sdr UMAR FARUQ. Selanjutnya
oleh sdr. UMAR FARUQ diakui telah disuruh oleh BOS di MALAYSIA (DPO) Via
Handphone untuk menerima Narkotika di daerah Tayan untuk selanjutnya diserahkan kepada
sdr SUPARMAN als ABAK di Pontianak tepatmya di daerah Jalan Selat Sumba (Paret Pekong)
Dengan KODE “333” hingga akhirnya secara serentak dilakukan penangkapan terhadap
tersangka lainnya yaitu sdr ISWANDI, sdr SUPARMAN, sdr IDRIS, sdr SUSANTO LIU als
JEPHIN ditangkap Oleh Petugas BNNP dan diakui oleh Para tersangka bahwa Barang bukti
Narkotika jenis SHABU sebanyak 4 (empat) Kilogram tersebut adalah barang milik sdr
ISWANDI als IS KENTUNG.

PERTAYAAN :

Tindakan apa yang akan anda ambil seandainya anda seorang petugas BNN Provinsi? Jelaskan
(maksimal 5 halaman)
JAWABAN :

Dalam hal ini saya sebagai petugas BNNP yang melakukan penangkapan akan mengamankan
setiap tersangka dengan membawa yang bersangkutan untuk dilakukan wawancara lebih lanjut
di kantor. Tentunya penangkapan yang dilakukan tersebut atas dasar inforrmasi yang telah
diterima oleh tim BNNP serta atas hasil utusan tim penangkapan yang ditunjuk untuk operasi
yang di duga akan dilakukan di daerah jalan selat sumba (Paret pekong) Pontianak. Setelah
dipastikan barang tersebut merupakan narkotika. Maka dilakukan pengembangan kasus dengan
melakukan interogasi langsung agar mengetahui lebih lanjut transaksi narkotika tersebut.

Adapun juga di dalam proses investigasi saya akan menanyakan terlebih dahulu kepada Umar
untuk mengetahui bagaimana barang tersebut dapat berada di bagasi motor beliau. Menurut
keterangan umar bahwa ia disuruh oleh bos Malaysia, maka dari itu hal pertama yang dilakukan
adalah melihat riwayat ponsel milik Umar untuk melacak nomor telfon tersebut (apakah
memang berasal dari Malaysia atau orang Indonesia yang menyamarkan dirinya) Proses
pemulanya akan dimulai dengan mencocokan alibi pertama dari Umar. Apabila yang
bersangkutan memang berasal dari Malaysia maka tentu saja hal ini sudah menjadi persoalan
internasional antar kedua Negara.

Seluruh tersangka maupun saksi yang terlibat akan dilakukan tes urine untuk mengetahui
apakah yang terlibat ini merupakan pengedar dan pemakai pula untuk memudahkan proses
hukuman dan investigasi kedepannya.. Apabila yang menelfon tersebut merupakan Warga
Negara Indonesia maka akan dilakukan investigasi lebih lanjut terkait cabang – cabang
pengedar narkoba lainnya. Selanjutnya, seperti yang sudah dijelaskan bahwasanya barang
tersebut adalah kepunyaan Iswandi maka saya akan melakukan introgasi kepada Iswandi untuk
menyelidiki dari mana barang tersebut diperoleh sehingga dapat membuka alur peredaran
narkotika tersebut. Kemudian, saya akan melakukan introgasi kepada saudara Suparman yang
hendak menerima narkotika tersebut lalu kemudian mencari tahu apakah yang bersangkutan
berstatus sebagai pemakai, pengedar, atau keduanya. Terakhir, saya akan melakukan introgasi
kepada saudara Idris untuk menanyakan sejauh mana keterlibatan beliau dalam kasus ini.

Dari kronologi tersebut dapat diketahui bahwasanya Narkotika yang menjadi barang bukti
adalah sabu ( metamfetamine ) berjenis psikotropika dan juga termasuk golongan I dalam
penggolongan narkotika sesuai menurut Lampiran I Narkotika Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 20 tahun 2018 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika.

Atas tindak pidana yang dilakukan beberapa tersangka tadi, kami sebagai penyidik BNNP
mengenakan Undang – Undang Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika khususnya untuk
seseorang yang terbukti sudah terkena pasal 112 maka memperoleh hukuman pidana penjara
mulai dari 4 tahun hingga 20 tahun. Sedangkan pasal 114 yang menyatakan bahwa pidananya
jauh lebih berat bahkan bisa memperoleh pidana mati. Selanjutnya dilakukan
pengadministrasian berkas perkara, dimulai dari Surat penangkapan lalu para tersangka di BAP
oleh penyidik untuk kepentingan lebih lanjut. Kemudian setelah para tersangka mengakui dan
setuju dengan hasil BAP dilakukan gelar perkara serta olah TKP untuk kepentingan perkara
nantinya dilanjutkan ke persidangan. Kami melakukan penahanan dengan diterbitkannya Surat
Perintah Penahanan untuk memberikan waktu kepada penyidik melengkapi berkas yang lain.

Anda mungkin juga menyukai