SKRIPSI
Oleh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVESITAS ANDALAS
PADANG
2023
EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI MORFOLOGI
TANAMAN JERUK KEPROK (Citrus reticulata) VARIETAS
PULAU TENGAH DI KECAMATAN KELILING DANAU,
KABUPATEN KERINCI, JAMBI
Oleh
SKRIPSI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI
Oleh
MENYETUJUI
Dr. Ir. Etti Swasti, M.S Prof. Dr. Ir. Auzar Syarif, MS
NIP. 196010141987122001 NIP. 195908151986031004
TANDA
NO. NAMA JABATAN
TANGAN
D.Y.F
KATA PENGANTAR
D.Y.F
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 4
A. Botani Tanaman Jeruk Keprok ................................................... 4
B. Manfaat Jeruk Keprok ................................................................. 5
C. Eksplorasi dan Pelestarian Plasma Nutfah .................................. 6
D. Profil Kabupaten Kerinci dan Kawasan Pulau Tengah,
Kecamatan Keliling Danau ........................................................ 7
BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 10
A. Tempat dan Waktu ...................................................................... 10
B. Bahan Penelitian ......................................................................... 10
C. Peralatan Penelitian ..................................................................... 10
D. Rancangan Penelitian .................................................................. 10
E. Prosedur Penelitian ...................................................................... 11
F. Pengamatan .................................................................................. 12
G. Analisis Data ............................................................................... 18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 19
A. Hasil Survey dan Wawancara ..................................................... 19
B. Hasil Eksplorasi .......................................................................... 21
C. Karakterisasi Morfologi Tanaman Jeruk Keprok Varietas Pulau
Tengah .......................................................................................... 25
ii
D. Variabilitas Fenotipik Aksesi Jeruk Keprok Varietas Pulau
Tengah ......................................................................................... 48
E. Perbedaan Karakter Morfologi Tanaman Jeruk Keprok Varietas
Pulau Tengah ............................................................................... 51
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 54
A. Kesimpulan ................................................................................. 54
B. Saran ............................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 55
LAMPIRAN ............................................................................................... 58
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
10. Variasi bentuk pangkal buah pada setiap aksesi tanaman jeruk
keprok varietas Pulau Tengah ........................................................... 41
11. Variasi bentuk biji pada setiap aksesi tanaman jeruk keprok
varietas Pulau Tengah ....................................................................... 45
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vi
EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI MORFOLOGI
TANAMAN JERUK KEPROK (Citrus reticulata) VARIETAS
PULAU TENGAH DI KECAMATAN KELILING DANAU,
KABUPATEN KERINCI, JAMBI
Abstrak
Tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah merupakan jeruk varietas unggul
lokal yang berasal dari Kawasan Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau,
Kabupaten Kerinci, Jambi. Tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah saat ini
keberadaannya kini sudah langka. Eksplorasi dan karakterisasi tanaman jeruk
keprok varietas Pulau Tengah bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
jumlah dan sebaran tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah dan mengetahui
karakteristik morfologi tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah sebagai data
awal untuk pelestarian plasma nutfah tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah.
Penelitian ini telah dilaksanakan di Kawasan Pulau Tengah pada bulan April
sampai September tahun 2022 menggunakan metode survei dengan pengambilan
sampel secara sengaja. Pada tanaman sampel dilakukan pengumpulan data melalui
survey dan wawancara dengan masyarakat, dilakukan pengamatan dan
pengukuran secara langsung terhadap morfologi tanaman. Pengamatan dilakukan
berdasarkan karakter kualitatif dan kuantitatif. Data hasil pengamatan dianalisis
secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Kegiatan
eksplorasi memperoleh 102 aksesi, lalu dilakukan sampling dengan kriteria
tanaman sedang berada pada fase generatif, sehingga didapatkan 17 aksesi.
Karakterisasi morfologi meliputi karakter pohon, daun, bunga, dan buah tanaman
jeruk keprok varietas Pulau Tengah. Selanjutnya dilakukan perbandingan karakter
tanaman dengan SK Menteri Pertanian tahun 2002 didapatkan karakter tepi daun,
bentuk pangkal buah, dan tingkat kemanisan buah yang memiliki perbedaan
karakter dari SK menteri pertanian tahun 2002.
vii
EXPLORATION AND MORPHOLOGICAL
CHARACTERIZATION OF KEPROK TANGERINES (Citrus
reticulata) PULAU TENGAH VARIETIES IN KELILING
DANAU DISTRICT, KERINCI REGENCY, JAMBI
Abstract
Pulau Tengah variety of tangerines is a local superior variety originating from the
Pulau Tengah Region, Keliling Danau District, Kerinci Regency, Jambi. The
Pulau Tengah variety of tangerines is now rare. Exploration and characterization
of the Pulau Tengah variety tangerines aims to obtain information about the
number and distribution of the Pulau Tengah variety tangerines and to know the
morphological characteristics of the Pulau Tengah variety tangerines as initial
data for the preservation of Pulau Tengah variety of tangerines. This research was
carried out in the Pulau Tengah Region from April to September 2022 using a
survey method with deliberate sampling. In the sample plants, data was collected
through surveys and interviews with the community, direct observation and
measurement of plant morphology was carried out. Observations were made
based on qualitative and quantitative characters. Observational data were analyzed
descriptively and presented in the form of tables and figures. Similarity analysis
was carried out using the PBSTAT 2.1.1 program. Exploration activities obtained
102 accessions, then sampling was carried out with the criteria of plants being in
the generative phase, so that 17 accessions were obtained. Morphological
characterization includes the characters of the tree, leaves, flowers, and fruit of the
Pulau Tengah variety of tangerines plant. Then a comparison of plant characters
was carried out with the 2002 minister of Agriculture Decree and obtained the
character of the leaf edges, the shape of the base of the fruit, and the level of
sweetness of the fruit which had different characters from the 2002 Minister of
Agriculture Decree
viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jeruk keprok (Citrus reticulata) merupakan jenis jeruk unggul yang sangat
disukai masyarakat. Jeruk keprok memiliki rasa manis, sedikit asam dan segar,
warna kulit menarik dan mudah dikupas. Ciri khas jeruk keprok yaitu memiliki
tekstur permukaan kulit agak kasar, pori-pori jeruk keprok lebih jarang, dan
mempunyai dinding buah tebal dengan lapisan kulit luar yang kaku (Siregar, 2019)
Astuti (2015), menyatakan bahwa jeruk keprok mempunyai kandungan
gizi yang sangat baik, yaitu 420 IU vitamin A, 0,07 mg vitamin B, 31 mg vitamin
C, 0,1 gram lemak, 0,5 gram protein, asam sitrit, asam malat, karotin dan
glukosida serta dapat digunakan sebagai obat pembersih dahak. Menurut Endarto
dan Martini (2016), terdapat beberapa sentra produksi buah jeruk keprok di
Indonesia, yaitu Batu, Banyuwangi, Jember, Garut, Bali, dan Sulawesi Selatan.
Kabupaten Kerinci merupakan salah satu daerah di Provinsi Jambi yang
saat ini mengalami perkembangan dalam hal produksi tanaman buah–buahan.
Tanaman buah–buahan dengan produksi tertinggi di Kabupaten Kerinci adalah
jeruk dan pisang, dengan pusat produksi di Kecamatan Keliling Danau (BPS,
2021). Seiring berjalannya waktu, jeruk di Kabupaten Kerinci berkembang
dengan adanya beberapa varietas yang masuk dari luar Kabupaten Kerinci, salah
satunya jeruk gerga yang berasal dari Bengkulu dan jeruk madu dari Brastagi,
Sumatra Utara. Perkembangan jeruk–jeruk tersebut menyebabkan masyarakat
Kabupaten Kerinci banyak yang tidak mengetahui bahwa Kabupaten Kerinci
memiliki jeruk varietas unggul lokal.
Jeruk keprok varietas Pulau Tengah merupakan jeruk varietas unggul lokal
yang berasal dari Kawasan Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten
Kerinci. Menurut Yuliandari (2016), Pulau Tengah sebelum tahun 1986 dikenal
sebagai penghasil jeruk keprok varietas Pulau Tengah. Buah jeruk yang dihasilkan
manis dan besar. Pohon jeruk keprok varietas Pulau Tengah tidaklah
dibudidayakan secara khusus di ladang melainkan dibudidayakan di pekarangan
rumah atau yang biasa disebut oleh masyarakat sebagai laman. Namun
keberadaan Jeruk keprok varietas Pulau Tengah kini sudah langka (Dedi, 2020).
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui jumlah dan sebaran tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah
di Kabupaten Kerinci.
2. Mengetahui karakteristik morfologi dalam populasi tanaman jeruk keprok
varietas Pulau Tengah di Kabupaten Kerinci
3. Mengetahui perbedaan karakter morfologi dalam populasi jeruk keprok
varietas Pulau Tengah dengan SK Menteri Pertanian Nomor :
240/Kpts/TP.420/4/2002 di Kabupaten Kerinci.
D. Manfaat Penelitian
Dari luar bunga jeruk berwarna putih hijau kekuningan atau putih
kekuningan dengan bintik kelenjar kuning muda sedangkan dari dalam berwarna
putih. Kulit buah mula-mula berwarna hijau tetapi setelah masak warna berubah
menjadi kuning atau jingga. Lapisan kulit ini disebut flavedo. Lapisan tengah
bersifat seperti spon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna
putih yang disebut dengan albedo. Biji berisi satu atau lebih embrio (poliembrioni)
(Harjadi, 1996).
1. Kabupaten Kerinci
merupakan lahan tidur yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai lahan
pertanian, perkebunan dan peternakan yang produktif. Dukungan curah hujan
yang hampir merata sepanjang tahun, variasi temperatur antara musim hujan dan
musim kemarau yang tidak terlalu besar, serta budaya masyarakat Kerinci yang
agraris, merupakan aset yang amat layak untuk dipertimbangkan sebagai peluang
investasi yang menjanjikan (Dinas Pekerjaan Umum, 2016).
Kabupaten Kerinci banyak bergerak dalam bidang pertanian, tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan perikanan, penduduk di Kabupaten Kerinci
banyak yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Kenyataannya
hampir di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Kerinci mempunyai
ketergantungan pada sektor pertanian, maka dengan itu perlu adanya
pengembangan di sektor pertanian khususnya di sub sektor tanaman pangan dan
hortikultura di Kabupaten Kerinci agar para petani bisa meningkatkan hasil
produksi dan pendapatannya (Fetra et al., 2021).
B. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tanaman jeruk keprok
Varietas Pulau Tengah yang terdapat di Kawasan Pulau Tengah, Kecamatan
Keliling Danau, Kabupaten Kerinci.
C. Peralatan Penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah mikrometer sekrup, jangka
sorong, kuesioner, meteran, label, gunting, GPS (Global Positioning System),
Hand Refraktometer, PBSTAT versi 2.1.1, mistar, tisu, alat tulis, background
untuk dokumentasi, timbangan, dan kamera digital.
D. Rancangan Penelitian
E. Prosedur Penelitian
F. Pengamatan
1. Data primer
Data yang diambil yaitu tinggi tempat, letak geografis, dan desa dari
sumber lokasi. Titik koordinat keberadaan tanaman jeruk diketahui melalui
pengukuran langsung dengan menggunakan GPS.
b. Pengamatan Morfologi
1) Habitus Tanaman
4) Keadaan Tajuk
Ukuran daun diukur panjang dan lebar daun dengan menggunakan alat ukur
penggaris.
2) Bentuk Daun
Bentuk daun diamati dengan melihat secara langsung apakah daun tanaman
berbentuk elliptic, ovate, obovate, lanceolate, orbicular, atau obcordate.
Warna daun diamati dengan cara visual yaitu mengetahui warna bagian atas
apakah berwarna hijau uda, hijau, hijau tua, atau hijau kekuningan dan warna
bagian bawah daun apakah berwarna hijau terang, sedang, atau gelap.
14
4) Tepi Daun
Tepi daun diamati dengan melihat secara langsung apakah tepi daun
tanaman berbentuk bergerigi halus, bergerigi, rata, atau berombak.
5) Ujung Daun
Ujung daun diamati dengan melihat secara langsung apakah ujung daun
tanaman runcing, membelah, tumpul, atau membulat.
iii. Bunga
Pada pengamatan buah, buah yang akan dijadikan sebagai sampel adalah
buah yang sedang berada pada fase matang sempurna yang ditandai dengan
tekstur buah yang lunak. Pada bagian buah yang diamati adalah:
1) Bentuk Buah
Bentuk buah diamati secara visual sesuai dengan melihat secara langsung
apakah bentuk buah berbentuk Spheroid, Ellipsoid, Pyriform, Oblique, Obloid,
atau Ovoid.
Bentuk pangkal buah diamati secara visual sesuai dengan melihat secara
langsung apakah bentuk pangkal buah berleher, cembung, datar, cekung, cekung
berkerah, atau berkerah dengan leher.
3) Bentuk Ujung Buah
Bentuk ujung buah diamati secara visual sesuai dengan melihat secara
langsung apakah bentuk ujung buah meruncing, tumpul, bulat, datar, atau tertekan.
16
4) Berat Buah
Warna kulit buah diamati dengan cara visual yaitu mengetahui warna buah
apakah berwarna hijau, hijau kuning, kuning muda, kuning, kuning tua, jingga
muda, jingga, jingga tua, merah muda-kuning, merah muda-jingga, merah, atau
merah-jingga.
6) Warna Albedo
Warna albedo diamati dengan cara visual yaitu mengetahui warna buah
apakah berwarna hijau, putih, kuning, merah muda, jingga, atau kemerahan.
7) Tebal Kulit Buah
Tebal kulit buah jeruk diukur setelah kulit buah dikupas dan diukur
menggunakan mikrometer sekrup.
8) Warna Daging Buah
Warna daging buah jeruk diamati secara visual setelah kulit buah dikupas
kemudian diamati warna daging buah tersebut apakah berwarna putih, hijau,
kuning, jingga, merah muda, merah terang, jingga-merah, merah, atau ungu.
9) Tingkat Kemanisan Buah
Diameter buah jeruk diukur dengan menggunakan jangka sorong pada dari
sisi kanan sampai sisi kiri buah.
15) Jumlah Biji Per Buah
Jumlah biji dihitung secara langsung pada setiap sampel buah. Biji
dipisahkan terlebih dahulu dari daging buah kemudian jumlah biji dikategorikan
apakah tidak ada, 1-4, 5-9, 10-19, 20-50, atau >50.
16) Bentuk Biji
Bentuk biji diamati secara visual apakah biji berbentuk fusiform, clavate,
cuneiform, ovoid, semi-deltoid, spheroid, atau semi-spheroid.
17) Permukaan Biji
Permukaan biji diamati secara visual apakah permukaan biji halus, keriput,
atau berambut.
18) Warna Biji
Warna biji buah jeruk diamati secara visual apakah biji berwarna putih,
krem, kekuningan, hijau, atau coklat.
2. Data Sekunder
G. Analisis Data
1. Penyajian Data
S= �2
Keterangan : S = Standar Deviasi
S2 = Varian
Kriteria penilaian terhadap luas atau sempitnya keragaman mengacu pada
Pinaria et al.(1995), yaitu bila S2 ≥ 2 SD berarti tingkat keragamannya luas, dan
apabila S2 < 2 SD berarti tingkat keragamannya sempit.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
buah jeruk madu memiliki harga yang lebih murah dengan harga per kilonya
Rp15.000 dibandingkan dengan harga buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah
yang memiliki harga Rp20.000 per kilonya dan buah jeruk madu juga lebih
banyak diminati oleh konsumen. Jeruk madu memiliki putaran panen yang lebih
cepat dibandingkan jeruk gerga dan jeruk keprok varietas Pulau Tengah.
Umumnya petani jeruk dan masyarakat ingin adanya pengembangan terhadap
tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah guna menyelamatkan varietas lokal
yang sudah ada, seperti bantuan dari pemerintah melalui penyediaan bibit
tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah dan dikembangkan dengan cara
membuka lahan baru khusus untuk perkebunan tanaman jeruk keprok varietas
Pulau Tengah sehingga tidak mengganggu perkebunan tanaman jeruk gerga dan
tanaman jeruk madu yang sudah ada.
B. Hasil Eksplorasi
Gambar 1. Peta sebaran tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah di Kawasan
Pulau Tengah
Hasil eksplorasi di Desa Telago ditemukan 60 aksesi tanaman jeruk
keprok varietas Pulau Tengah. Lokasi Desa Telago berada di tepi Danau Kerinci
dan perbukitan dimana rumah warga berada di kaki bukit, sehingga tanaman jeruk
keprok varietas Pulau Tengah ditemukan di perbukitan belakang rumah warga.
Kondisi tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah pada lokasi ini banyak yang
sedang tidak berbuah. Dari aksesi yang ditemukan, terdapat 6 aksesi yang
memenuhi kriteria untuk dilakukan kegiatan karakterisasi, yaitu aksesi TLG-18,
TLG-21, TLG-22, TLG-27, TLG-42, dan TLG-48. Penyebaran tanaman jeruk
keprok varietas Pulau Tengah di Desa Telago merupakan penyebaran paling
banyak di kawasan Pulau Tengah dibandingkan dengan desa lainnya sehingga
didapatkan persentase 58,82%. Kondisi habitat tanaman jeruk keprok varietas
Pulau Tengah di Desa Telago tidak dirawat dan dibiarkan saja tumbuh di
perbukitan, sehingga banyak ditemukan buah jeruk yang sudah membusuk di
tanah tempat tanaman tumbuh dan banyak tumbuhan liar disekitar tanaman yang
membuat akses untuk menuju ke tempat lokasi tanaman jeruk sulit dilalui.
23
Tabel 3. Hasil kegiatan eksplorasi tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah
yang di karakterisasi
Yang di Karakterisasi
Jumlah
Lokasi Ketinggian Lintang
Aksesi Aksesi Bujur Timur
(mdpl) Selatan
Desa Telago TLG-18 803,68 101.482860 -2.178660
TLG-21 804,05 101.482917 -2.178755
TLG-22 803,87 101.482910 -2.178744
60
TLG-27 804,18 101.479076 -2.177486
TLG-42 799,02 101.486195 -2.179258
TLG-48 805,66 101.486124 -2.179540
Desa Limok LMM-6 783,43 101.466588 -2.171864
Manaih LMM-7 786,07 101.466565 -2.171853
19 LMM-8 787,4 101.466425 -2.171935
LMM-9 790,16 101.466392 -2.171973
LMM-10 789,32 101.466322 -2.172102
Desa Pulau PLT-9 789,61 101.465899 -2.170401
10
Tengah PLT-10 789,24 101.465859 -2.170219
Desa Koto
2 KTT-2 789,34 101.466333 -2.170469
Tuo
Desa
Jembatan 5 JBM-4 800,42 101.459193 -2.171444
Merah
Desa Dusun DSB-3 791,73 101.462481 -2.168753
6
Baru DSB-6 789,66 101.463171 -2.167811
Jumlah
102 17
Aksesi
1. Morfologi Batang
1 2
Keadaan tajuk dapat dilihat juga dari arah pertumbuhan cabang tanaman.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan kritera arah
pertumbuhan cabang condong ke atas dan tidak ada variasi untuk karakter arah
pertumbuhan cabang. Batang pohon jeruk keprok varietas Pulau Tengah
mempunyai ciri khas kokoh dan tumbuh menjulang dengan pertumbuhan cabang
yaitu 2 – 4 cabang per pohon. Pengamatan terhadap bentuk batang ditemukan
karakter berbentuk bulat pada seluruh aksesi tanaman jeruk keprok varietas Pulau
Tengah. Batang tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah termasuk jenis
batang berkayu. Penampilan bentuk batang pada tanaman jeruk keprok varietas
Pulau Tengah dapat dilihat pada Gambar 4.
28
Gambar 3. Hasil pengamatan bentuk batang tanaman jeruk keprok varietas Pulau
Tengah berbentuk bulat
Pada pengamatan warna batang tanaman, ditemukan dua warna yaitu
coklat dan warna abu-abu. Warna pada batang tanaman jeruk keprok varitas Pulau
Tengah yang berwarna coklat biasanya ditumbuhi lumut dan batangnya sedikit
rapuh. Batang yang berwarna abu - abu ditemukan dengan kondisi bersih dari
lumut. Penampilan warna pada tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah dapat
dilihat pada Gambar 5.
1 2
Gambar 4. Hasil pengamatan warna batang pohon jeruk keprok varietas Pulau
Tengah (1) Coklat (2) Abu-abu
2. Morfologi Daun
dikatakan lengkap jika memiliki semua bagian dari daun diataranya yaitu helaian
daun, tangkai daun, dan pelepah daun jika salah satunya tidak dipenuhi maka
dapat dikatakan daun tersebut tergolong dengan daun tidak lengkap. Hasil dari
pengamatan kuantitatif disajikan pada Tabel 5.
Panjang dan lebar daun jeruk keprok varietas Pulau Tengah merupakan
sifat kuantitatif pada morfologi daun. Panjang helaian daun menunjukkan nilai
tertinggi adalah 7,4 cm pada aksesi TLG-18 dan yang terkecil adalah 6 cm pada
aksesi PLT-10 dengan nilai rata-rata 6,73 cm. Hasil pengukuran lebar daun jeruk
keprok varietas Pulau Tengah dari seluruh aksesi menunjukkan nilai rata-rata 3,35
cm dengan kisaran nilai 2,85 cm – 3,77 cm yang menunjukkan nilai lebar daun
tertinggi pada aksesi TLG-22 dan nilai daun terkecil pada aksesi TLG-42. Dari
hasil pengamatan panjang dan lebar daun, dapat dilihat bahwa panjang dan lebar
daun jeruk keprok tidak memiliki perbedaan ukuran yang jauh dari seluruh aksesi.
Pengukuran panjang dan lebar daun merupakan sifat kuantitatif yang menentukan
bentuk daun pada tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah
30
tingkatan warna hijau gelap pada daun jeruk keprok. Perbedaan kode warna pada
setiap aksesi dapat dilihat pada Gambar 6.
1 2 3
Gambar 5. Hasil pengamatan warna pada aksesi daun jeruk keprok varietas Pulau
Tengah (1) Hijau gelap (2) Hijau sedang (3) Hijau terang
Warna daun yang terdapat pada tanaman jeruk kerok varietas Pulau
Tengah yaitu berwarna hijau gelap, hijau sedang, dan hijau terang. Warna hijau
daun jeruk keprok varietas Pulau Tengah dipengaruhi cahaya matahari yang
mengenai daun, aksesi tanaman yang dominan terkena cahaya matahari memiliki
warna hijau daun yang lebih terang dibandingkan dengan tanaman yang sedikit
terkena cahaya matahari. Warna daun menentukan kemampuan tanaman jeruk
keprok untuk melakukan proses fotosintesis. Semakin hijau warna daun maka
semakin tinggi kandungan klorofilnya. Klorofil yang tersedia dalam jumlah yang
cukup pada daun tanaman akan meningkatkan kemampuan daun untuk menyerap
cahaya matahari sehingga proses fotosintesis akan berjalan lancar (Lindawati et al.,
2000).
Hasil pengamatan terhadap bentuk daun didapatkan hasil bahwa daun
jeruk keprok mendapatkan hasil yang sama yaitu kriteria ovate dengan persentase
100% pada seluruh aksesi. Hasil ini menunjukan bahwa tidak ada variasi untuk
karakter bentuk daun. Ovate merupakan karakter bentuk daun yang berbentuk
bulat telur. Bentuk daun tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah disajikan
pada Gambar 7.
32
Gambar 6. Hasil pengamatan bentuk daun pada aksesi jeruk keprok varietas Pulau
Tengah bentuk daun ovate
Tepi daun
1 2
Gambar 7. Hasil pengamatan tepi daun pada aksesi jeruk keprok varietas Pulau
Tengah (1) Berombak (2) Bergerigi halus
Hasil pengamatan ujung daun tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah
ditemukan dua karakter ujung daun yaitu karakter membelah dan karakter tumpul.
Bentuk ujung daun membelah dapat dilihat dari ujung daun yang titik temunya
menjorok kedalam dan bentuk ujung daun tumpul dapat dilihat dari ujung daun
yang titik temunya membentuk sudut 90°. Bentuk ujung daun tanaman jeruk
keprok varietas Pulau Tengah disajikan pada Gambar 9.
33
Ujung daun
1 2
Gambar 8. Hasil pengamatan ujung daun pada aksesi jeruk keprok varietas Pulau
Tengah (1) Membelah (2) Tumpul
Pangkal daun
Gambar 9. Hasil pengamatan pangkal daun pada aksesi jeruk keprok varietas
Pulau Tengah pangkal daun acute (runcing)
Daun memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Daun merupakan tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Daun juga
sebagai tempat pernapasan bagi tumbuhan melalui stomata. Daun biasanya
berwarna hijau karena di dalam daun terdapat zat klorofil. Daun juga dapat
dikatakan sebagai identitas dari tanaman melalui karakteristiknya. Daun pada
jeruk memiliki karakteristik yang khas. Baik dari bentuk hingga aroma yang
dikeluarkan dari jeruk. Beberapa jenis daun jeruk bahkan dijadikan bahan
masakan karena aroma khas yang dikeluarakan.
34
3. Morfologi Bunga
Petal / Mahkota
Filamen
Tangkai Bunga
1 2
Stigma
Stylus
Ovarium
3
Gambar 10. Hasil pengamatan karakter kualitatif pada morfologi bunga jeruk
keprok varietas Pulau Tengah (1) Bagian steril bunga (2) Stamen
(benang sari) (3) Pistilum (putik)
35
Hasil pengamatan benang sari dapat dikatakan bahwa setiap bunga jeruk
keprok memiliki jumlah benang sari antara 17-19 perbunga. Benang sari pada
bunga jeruk keprok varietas Pulau Tengah terletak pada bagian dalam mahkota
dan mengelilingi putik.Pengamatan jumlah mahkota bunga jeruk keprok varietas
Pulau Tengah umumnya berjumlah 5-6 helai. Mahkota bunga berfungsi untuk
melindungi alat reproduksi bunga sebelum terjadi proses penyerbukan. Mahkota
bunga jeruk keprok terletak di bagian dalam kelopak bunga dan mengelilingi
benang sari. Ukuran mahkota bunga jeruk keprok varietas Pulau Tengah lebih
besar dibanding kelopak bunganya.
Pengamatan panjang mahkota didapatkan nilai rata – rata yaitu 1,09 cm.
Pengamatan lebar mahkota didapatkan nilai rata – rata yaitu 0,5 cm. Ukuran
panjang dan lebar mahkota bunga menujukkan bentuk mahkota bunga. Menurut
Anindiyawati (2011), kelopak bunga jeruk berbentuk cawan bulat telur dengan
lima lembar per tajuk dengan bentuk bulat telur panjang kearah pangkal disertai
dengan ujung yang menyempit.
Pengamatan jumlah kelopak bunga mendapatkan hasil yang hampir sama
yaitu umumnya berjumlah 4-5 helai. Kelopak bunga pada tanaman jeruk keprok
memiliki ukuran yang kecil. Fungsi dari kelopak bunga untuk melindungi tunas
bunga yang sedang berkembang.
Menurut Anindiyawati (2011), bunga jeruk termasuk bunga majemuk
dalam satu tangkai. Bunga jeruk keprok muncul dari ketika daun atau pucuk-
pucuk ranting yang masih muda. Dari hasil pengamatan jumlah bunga pertandan,
37
bunga jeruk keprok tumbuh kisaran 1-3 bunga pertandan. Nilai ini dapat dikatakan
sedikit dan menunjukkan bahwa kondisi jeruk keprok varietas Pulau Tengah
memiliki produksi buah yang rendah.
Buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah merupakan buah yang tergolong
unik dan memiliki daya tarik sendiri. Bentuk buah jeruk keprok varietas Pulau
Tengah bulat sampai bulat gepeng, kulit buah mimiliki pori-pori yang jelas, dan
buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah yang sudah matang berwarna hijau
jingga hingga jingga. Uniknya buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah memiliki
memiliki kulit buah yang cukup tebal namun tidak sulit untuk dikupas dari daging
buah berbeda dengan jeruk gerga dan jeruk bali yang memiliki kulit buah yang
tebal dan sulit untuk dikupas dari daging buahnya. Buah jeruk keprok varietas
Pulau Tengah juga memiliki aroma yang kuat dan merangsang karena ketika jeruk
dipetik dan jatuh dari pohon dengan seketika aroma jeruk keprok varietas Pulau
Tengah langsung merangsang indra penciuman. Rasa dari buah jeruk keprok
varietas Pulau Tengah juga terasa berbeda dibandingkan dengan jeruk madu pada
umumnya. Rasa dari buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah lebih terasa manis
dan sedikit asam dan terasa segar ketika dinikmati dibandingkan dengan jeruk
madu yang lebih dominan terasa manis saja.
Flavedo
Albedo
Bulir buah
Core
Segmen
Biji
Gambar 11. Hasil pengamatan bagian – bagian buah jeruk keprok varietas Pulau
Tengah
Bagian utama buah jeruk dari luar sampai ke dalam adalah kulit (tersusun
atas flavedo, kelenjar minyak, albedo dan ikatan pembuluh), segmen-segmen
(dinding segmen, rongga cairan, biji), core (bagian tengah yang terdiri dari ikatan
pembuluh dan jaringan parenkim). Kulit jeruk secara fisik dapat dibagi menjadi
38
dua bagian utama yaitu flavedo dan albedo (kulit bagian dalam yang berupa
jaringan busa). Flavedo dicirikan dengan adanya warna hijau, kuning atau jingga.
Pigmen yang terdapat pada flavedo adalah kloroplas dan karetenoid (Albrigo dan
Carter, 1977). Hasil pengamatan karakter kualitatif pada morfologi buah jeruk
keprok varietas Pulau Tengah disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil karakterisasi morfologi untuk karakter kualitatif buah jeruk keprok
varietas Pulau Tengah
Karakter Variasi Persentase Aksesi
TLG-18, TLG-27, TLG-42, TLG-
48, LMM-7, LMM-8, LMM-9,
Spheroid 76,47%
LMM-10, DSB-3, DSB-6, KTT-
Bentuk buah
2, PLT-9, dan PLT-10
TLG-21, TLG-22, LMM-6, dan
Obloid 23,52%
JBM-4
TLG-18, TLG-27, LMM-6,
Cekung
41,17% LMM-7, LMM-9, LMM-10, dan
berkerah
DSB-3
Bentuk TLG-21, TLG-42, LMM-8,
pangkal buah Cekung 41,17% DSB-6, KTT-2, JBM-4, dan PLT-
10
Datar 11,76% TLG-48 dan PLT-9
Berleher 5,88% TLG-22
TLG-18, TLG-21, TLG-22, TLG-
27, TLG-42, TLG-48, LMM-6,
Bentuk ujung
Tertekan 100% LMM-7, LMM-8, LMM-9,
buah
LMM-10, DSB-3, DSB-6, KTT-
2, JBM-4, PLT-9, dan PLT-10
TLG-18, TLG-21, LMM-6,
Jingga 52,94% LMM-8, LMM-9, LMM-10,
JBM-4, PLT-9, dan PLT-10
Warna kulit
TLG-22, TLG-27, TLG-48,
buah Hijau
41,17% LMM-7, DSB-3, DSB-6, dan
kuning
KTT-2
Kuning 5,88% TLG-42
TLG-18, TLG-21, TLG-22, TLG-
27, TLG-42, TLG-48, LMM-6,
Warna albedo Putih 100% LMM-7, LMM-8, LMM-9,
LMM-10, DSB-3, DSB-6, KTT-
2, BM-4, PLT-9, dan PLT-10
39
Tabel 8. Lanjutan
Hasil pengamatan bentuk buah, buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah
mimiliki dua keragaman bentuk buah yaitu bentuk buah spheroid dan obloid.
Spheroid yaitu buah yang berbentuk bulat dan bentuk buah obloid yaitu buah
berbentuk bulat gepeng. Pengamatan bentuk buah jeruk keprok disajikan pada
Gambar 13.
1 2
Gambar 12. Hasil pengamatan bentuk buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah
(1) Spheroid (2) Obloid
Pengamatan bentuk buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah ditemukan
memiliki variasi pada beberapa aksesi yang diamati. Beberapa buah yang diamati
memiliki bentuk yang sama dan terdapat juga bentuk buah yang berbeda-beda.
Variasi bentuk buah pada aksesi yang memiliki variasi bentuk buah dapat dilihat
pada Tabel 9.
Tabel 9. Variasi bentuk buah pada aksesi tanaman jeruk keprok varietas Pulau
Tengah
Aksesi Variasi Bentuk Buah
TLG-21 Spheroid dan obloid
TLG-22 Spheroid dan obloid
TLG-27 Spheroid dan obloid
LMM-6 Spheroid, ellipsoid, dan obloid
LMM-9 Spheroid dan obloid
LMM-10 Spheroid dan ellipsoid
KTT-2 Spheroid dan obloid
JBM-4 Spheroid dan obloid
PLT-9 Spheroid dan obloid
PLT-10 Spheroid dan obloid
41
1 2
3 4
Gambar 13. Hasil pengamatan bentuk pangkal buah jeruk keprok varietas Pulau
Tengah (1) Cekung berkerah (2) Cekung (3) Datar (4) Berleher
Pengamatan bentuk pangkal buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah
ditemukan memiliki variasi pada beberapa aksesi yang diamati. Beberapa buah
yang diamati memiliki bentuk pangkal buah yang sama dan terdapat juga bentuk
buah yang berbeda-beda. Variasi bentuk pangkal buah pada aksesi yang memiliki
variasi bentuk pangkal buah dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Variasi bentuk pangkal buah pada setiap aksesi tanaman jeruk keprok
varietas Pulau Tengah
Aksesi Variasi Bentuk Buah
TLG-18 Cekung dan cekung berkerah
TLG-21 Cekung dan cekung berkerah
TLG-22 Cekung dan berleher
TLG-48 Cekung dan datar
LMM-6 Cekung dan cekung berkerah
LMM-8 Cekung dan cekung berkerah
DSB-6 Cekung dan cekung berkerah
KTT-2 Cekung dan datar
PLT-9 Cekung dan datar
42
Gambar 14. Hasil pengamatan bentuk ujung buah tertekan pada jeruk keprok
varietas Pulau Tengah
Hasil pengamatan pematangan buah pada seluruh aksesi tanaman jeruk
keprok varietas Pulau Tengah ditemukan bahwasannya buah pada tanaman jeruk
keprok varietas Pulau Tengah tidak matang secara serentak pada setiap aksesi
tanaman. Perkembangan buah pada tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah
ditandai dengan terjadinya perubahan warna dan ukuran pada bagian buahnya.
Perkembangan dalam pembuahan tanaman ini tidak serentak sehingga
menghasilkan buah yang juga tidak serentak waktu pemanenannya. Ketika belum
matang secara fisiologis, buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah memiliki
warna buah yang hijau dan terasa keras. Dan jika buah telah matang secara
fisiologis, buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah berwarna kuning jingga
sampai jingga. Hasil pengamatan dilapangan, warna kulit buah juga dipengaruhi
oleh cahaya sinar matahari. Cahaya matahari yang mengenai buah secara langsung
lebih memiliki warna jingga yang lebih pekat. Sedangkan buah yang kurang
terkena sinar matahari yang disebabkan oleh daun yang lebat sehingga menutupi
buah memiliki buah yang cenderung berwarna hijau muda sampai kuning terang.
Pengamatan wana albedo didapatkan hasil warna karakter yaitu karakter
warna putih dengan persentase 100%. Persentase yang didapatkan pada
pengamatan karakter warna albedo berarti tidak ada variasi untuk karakter ini.
Pengamatan warna albedo disajikan pada Gambar 16.
43
Gambar 15. Hasil pengamatan warna albedo putih pada jeruk keprok varietas
Pulau Tengah
Albedo merupakan jaringan seperti spon berwarna putih yang
berhubungan dengan core ditengah-tengah buah. Albedo mempunyai fungsi
mensuplai air dan nutrisi dari pohon untuk pertumbuhan dan perkembangan buah.
Albedo tidak terdapat kloroplas ataupun kromoplas sehingga bagian ini umumnya
berwarna putih. Bagian albedo mengandung banyak selulosa, hemiselulosa, lignin,
senyawa pektat dan fenol. Albedo banyak mengandung senyawa flavon
hesperiodes seperti hesperitin dan naringin serta senyawa-senyawa limonin yang
lebih banyak dari flavedo maupun membran buah. Senyawa-senyawa tersebut
menyebabkan timbulnya rasa pahit pada produk sari buah jeruk. Senyawa pectin
dan enzim-enzim yang bekerja pada pektin, enzim oksidase dan peroksidase
sebagian besar ada pada kulit bagian dalam (Albrigo dan Carter, 1997).
Pengamatan warna daging buah didapatkan hasil bahwasannya warna
daging buah pada jeruk keprok varietas Pulau Tengah memiliki karakter warna
yang sama pada seluruh aksesi tanaman yaitu berwarna jingga dengan persentase
100%. Pada pengamatan daging buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah ini
disajikan pada Gambar 17.
Gambar 16. Hasil pengamatan warna daging buah jeruk kerprok berwarna jingga
pada jeruk keprok varietas Pulau Tengah
44
Pengamatan tekstur daging buah dan aroma buah pada buah jeruk keprok
varietas Pulau Tengah mengacu pada panduan dari IPGRI (The International
Plant Genetic Resources Institude). Pengamatan tekstur daging buah didapatkan
hasil dua karakter yaitu karakter halus dan karakter kasar. Dari hasil pengamatan
yang telah dilakukan karakter halus pada tekstur daging buah memiliki bulir buah
yang berisi dan padat sehingga teksturnya lebih terasa halus. Karakter tekstur
buah yang kasar memiliki bulir buah yang tidak banyak memiliki air sehingga
yang terasa hanya segmen - segmen antara bulir buah.
Pengamatan aroma pada buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah
ditemukan tiga karakter pada pengamatan yang telah dilakukan yaitu karakter
lembut, sedang, dan merangsang. Ketiga aroma tersebut dibedakan berdasarkan
tingkat menyengatnya. Pada karakter aroma lembut, aroma buah jeruk keprok
sedikit menyengat dan cenderung beraroma hambar. Pada karakter sedang aroma
buah jeruk keprok lebih menyengat dibandingkan dari aroma buah yang lembut
dan pada karakter aroma merangsang aroma buah jeruk keprok sangat menyengat
sehingga jika dijauhkan dari hidung aroma jeruk keprok pada karakter ini tetap
bisa dirasakan.
Pengamatan biji terdapat tiga karakter yang diamati yaitu karakter bentuk
biji, permukaan biji, dan warna biji. Hasil pengamatan kualitatif pada biji jeruk
keprok varietas Pulau Tengah didapatkan hasil yang beragam. Pengamatan
terhadap bentuk biji jeruk keprok varietas Pulau Tengah ditemukan lima karakter
bentuk biji yaitu karakter semi deltoid, clavate, ovoid, cuneiform, dan spheroid.
Pengamatan bentuk biji jeruk keprok varietas Pulau Tengah disajikan pada
Gambar 18.
1 2 3 4 5
Gambar 17. Hasil pengamatan bentuk biji jeruk keprok varietas Pulau Tengah (1)
Semi deltoid (2) Clavate (3) Ovoid (4) Cuneiform (5) Spheroid
45
Tabel 11. Variasi bentuk biji pada setiap aksesi tanaman jeruk keprok varietas
Pulau Tengah
Aksesi Variasi Bentuk Biji
TLG-18 Clavate, ovoid, dan semi deltoid
TLG-21 Semi deltoid, clavate, spheroid, dan ovoid
TLG-22 Clavate, ovoid, dan semi deltoid
TLG-27 Clavate, semi deltoid, spheroid, dan ovoid
TLG-42 Semi deltoid, spheroid, ovoid, dan clavate
TLG-48 Ovoid, semi deltoid, clavate, dan spheroid
LMM-6 Semi deltoid, clavate, ovoid, dan cuneiform
LMM-7 Ovoid, clavate, semi deltoid, dan spheroid
LMM-8 Clavate, ovoid, dan semi deltoid
LMM-9 Ovoid, clavate, dan cuneiform
LMM-10 Clavate, semi deltoid, ovoid, dan cuneiform
DSB-3 Ovoid, semi deltoid, clavate, dan spheroid
DSB-6 Clavate, ovoid, dan spheroid,
KTT-2 Spheroid, clavate, semi deltoid, dan ovoid
JBM-4 Semi deltoid, ovoid, dan clavate
PLT-9 Semi deltoid, ovoid, clavate, dan cuneiform
PLT-10 Clavate, spheroid, dan ovoid
1 2
Gambar 18. Hasil pegamatan permukaan biji jeruk keprok varietas Pulau Tengah
(1) Halus (2) Keriput
1 2 3
Gambar 19. Hasil pengamatan warna biji jeruk keprok varietas Pulau Tengah (1)
Putih (2) Kekuningan (3) Coklat
Hasil pengamatan terhadap karakter kuantitatif pada morfologi buah jeruk
keprok varietas Pulau Tengah memiliki nilai yang berbeda - beda pada setiap
pengamatannya. Pengamatan yang dilakukan untuk karakter kuantitatif buah
tanaman jeruk keprok jeruk keprok varietas Pulau Tengah berupa panjang buah,
diameter buah, berat buah, tebal kulit, jumlah septa perbuah, tingkat kemanisan
buah, dan jumlah biji perbuah. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada Tabel
12.
47
Tabel 12. Hasil pengamatan morfologi untuk karakter kuantitatif buah jeruk
keprok varietas Pulau Tengah
Tingkat
Berat Tebal Jumlah Jumlah
Panjang Diameter ke-
Aksesi Buah Kulit Septa Biji per
Buah Buah manisan
(gram) (mm) Buah Buah
(°brix)
TLG-18 5,44 6,41 123,34 2,92 12 20 11
TLG-21 5,01 6,72 126,67 2,63 12 13 11
TLG-22 5,24 6,35 120 2,57 11 18 11
TLG-27 5,82 6,99 143,34 2,92 10 16 12
TLG-42 6,05 6,43 160 2,17 10 16 8
TLG-48 6 7,11 176,67 1,79 11 17 8
LMM-6 5,87 6 100 2,83 10 6 15,34
LMM-7 5,74 6,57 120 3,55 12 12 12,34
LMM-8 5,73 6,38 106,67 2,74 11 14 11,67
LMM-9 6,22 7,07 110 3,75 10 6 14
LMM-10 6,43 6,81 136,67 2,85 10 8 13,67
DSB-3 6,41 7,58 190 2,7 10 14 9,34
DSB-6 6,16 7,05 160 2,55 11 22 10
KTT-2 5,79 7,09 153,34 2,74 12 15 10
JBM-4 6,59 8,3 230 2.6 11 12 7,67
PLT-9 4,94 5,46 76,67 2,71 11 9 13
PLT-10 5,53 6,81 120 3,38 11 17 12,67
ringan juga. Selanjutnya pengamatan kuantitatif tebal kulit buah jeruk keprok
mendapatkan hasil yang beragam.
Pengamatan jumlah septa buah dari seluruh 17 aksesi pengamatan tidak
memiliki perbedaan yang jauh jumlahnya. Jumlah septa buah jeruk keprok
varietas Pulau Tengah memiliki rata - rata 10,88 septa dengan kisaran 10 - 12
septa per buahnya. Pengamatan pada kadar gula pada buah jeruk keprok varietas
Pulau Tengah memiliki hasil yang beragam. Pengamatan ini diperlukan untuk
menentukan tingkat kematangan pada buah agar dapat dipanen pada waktu yang
tepat. Tingkat kemanisan pada jeruk keprok ini memiliki nilai rata - rata
11,22°brix dengan kisaran nilai 7°brix - 15,34°brix. Buah jeruk keprok varietas
Pulau Tengah memiliki rasa yang manis segar jika telah berada dalam keadaan
masak secara fisiologis dan memiliki rasa yang hambar hingga asam jika
dilakukan panen muda. Panen terhadap buah jeruk harus dilakukan dengan tepat
waktu jika buah sudah terlihat masak secara fisiologis, karena jika buah terlambat
dipanen mempengaruhi rasa buah menjadi agak pahit dan kesegaran pada buah
berkurang. Buah jeruk keprok varietas Pulau Tengah memiliki daging buah yang
tebal dengan bulir-bulir yang banyak dan terdapat biji diantara bulir-bulir daging
buah jeruk keprok. Pengamatan kuantitatif buah selanjutnya yaitu jumlah biji per
buah didapatkan hasil yang beragam. Jumlah biji pada buah jeruk keprok ini
memiliki nilai rata - rata 13,82 dengan kisaran antara 6 biji - 22 biji per buahnya.
Tabel 13. Hasil pengamatan dan variabilitas fenotipik tanaman jeruk keprok
varietas Pulau Tengah.
Rata- Tingkat
Karakter Kisaran S2 Stdv 2Stdv
rata Keragaman
Panjang daun
6 - 7,4 6,73 0,16 0,40 0,80 Sempit
(cm)
2,85 -
Lebar daun (cm) 3,36 0,09 0,30 0,59 Sempit
3,77
Jumlah benang
17 - 18 18,29 0,57 0,76 1,51 Sempit
sari
Jumlah mahkota 5-6 5,14 0,14 0,38 0,76 Sempit
Panjang
1 - 1,2 1,09 0,01 0,08 0,17 Sempit
mahkota (cm)
Lebar mahkota
0,4 - 0,6 0,50 0,00 0,06 0,12 Sempit
(cm)
Jumlah kelopak 4-5 4,86 0,14 0,38 0,76 Sempit
Jumlah bunga
1-3 1,57 0,95 0,98 1,95 Sempit
pertandan
Panjang buah 4,94 -
5,82 0,23 0,48 0,96 Sempit
(cm) 6,59
Diameter buah 5,46 -
6,77 0,40 0,63 1,26 Sempit
(cm) 8,3
Berat buah 76,67 -
138,43 1386,25 37,23 74,46 Luas
(gram) 230
Tebal kulit 1,79 -
2,80 0,23 0,48 0,96 Sempit
(mm) 3,75
Jumlah septa
10 - 12 10,88 0,61 0,78 1,56 Sempit
buah
Tingkat 7,67 -
11,22 4,88 2,21 4,42 Luas
kemanisan 15,34
Jumlah biji per
6 - 22 13,82 21,28 4,61 9,23 Luas
buah
Keterangan : S2 = Varians/ragam, Stdv = Standar deviasi
Tabel 14. Hasil pengamatan perubahan karakter morfologi tanaman jeruk keprok
varietas Pulau Tengah
Karakter Morfologi SK Menteri Pertanian Hasil Pengamatan
Tepi daun Bergerigi Berombak
Cekung, cekung berkerah,
Bentuk Pangkal Buah Agak datar
Berleher
Tingkat kemanisan buah 29,00°brix 7,67°brix-15,34°brix
Hasil pengamatan yang telah dilakukan, tiga karakter morfologi pada jeruk
keprok varietas Pulau Tengah menunjukkan perbedaan morfologi dari deskripsi
yang terdapat pada SK Menteri Pertanian pada tahun 2002. Karakter tepi daun
yang mengalami perubahan terdapat pada 16 aksesi dengan persentase 94,11%
yaitu karakter berombak. Karakter tepi daun juga terdapat aksesi yang memiliki
karakter yang sama dengan SK menteri pertanian yaitu aksesi TLG-42 dengan
karakter tepi daun bergerigi halus. Berarti karakter tepi daun tidak mengalami
perubahan, melainkan memiliki variasi pada setiap aksesi tanaman jeruk keprok
varietas Pulau Tengah.
pertanian yaitu karakter datar. Berarti pada buah jeruk keprok varietas Pulau
Tengah juga memiliki variasi bentuk pangkal buah pada seluruh aksesi tanaman.
Kurangnya nutrisi yang didapatkan oleh tanaman jeruk keprok varietas
Pulau Tengah mempengaruhi tingkat kemanisan pada buah yang sudah diamati
menunjukan penurunan tingkat kemanisan buah dari SK menteri pertanian.
Karakter tingkat kemanisan buah untuk seluruh aksesi memiliki nilai rata-rata
11,22°brix dengan rentang nilai 7,67°brix-15,34°brix. Keragaman pada tingkat
kemanisan yang luas juga diakibatkan pengaruh lingkungan yang tidak terawat
dan tidak merata pada setiap aksesi tanaman.
Perbedaan morfologi yang terjadi pada tanaman jeruk keprok varietas
Pulau Tengah dari deskripsi yang dikeluarkan pada tahun 2002 hingga tahun 2022
juga dapat terjadi karena perubahan alam yang tidak selalu konstan. Perbedaan ini
dapat terjadi karena tanaman mengalami adaptasi lingkungan. Adaptasi
lingkungan terjadi karena adanya perubahan alam dan tumbuhan akan selalu
berusaha untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Adaptasi tumbuhan terhadap suatu lingkungan merupakan proses
penyesuaian makhluk hidup terhadap sifat-sifat karakteristik morfologi dan
fisiologi untuk memberikan peluang keberhasilan dalam menyesuaikan diri pada
suatu habitat tertentu (Haryanti et al., 2009). Adaptasi morfologi berkaitan dengan
bentuk dan struktur tumbuhan yang tampak dari luar dan mudah diamati, sehingga
perbedaan bagian tumbuhan tersebut paling mudah dikenal dan ditemukan
(Asaeda et al., 2005).
Meskipun jeruk keprok varietas Pulau Tengah ditanam pada satu daerah
yang sama tetapi jika lingkungan tempat tumbuhnya berbeda akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang diekspresikan melalui penampilan
fenotipenya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Irwan dan Purbayanti (2008)
bahwa meskipun suatu kultivar berasal dari daerah yang sama namun bila
lingkungan tempat tumbuhnya berbeda akan mempengaruhi diversitas genetik dan
juga genotipe yang berasal dari daerah yang sama tidak selalu berada dalam
kelompok yang sama.
Faktor lingkungan yang diyakini dapat mempengaruhi terjadinya
perbedaan morfologi tanaman yaitu: iklim, suhu, kelembapan dan curah hujan.
53
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasakan kesimpulan yang didapatkan, disarankan untuk melakukan
penyelamatan tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah agar tidak mengalami
kepunahan. Perbanyakan pada tanaman dalam rangka penyelamatan varietas
unggul lokal dari kepunahan dapat dilakukan secara konservasi in vitro maupun
in vivo agar didapatkannya individu tanaman yang seragam dan bermutu baik.
Perbaikan pada tanaman berupa budidaya dan menjaga lingkungan tempat tumbuh
tanaman jeruk keprok varietas Pulau Tengah yang sudah ada juga perlu dilakukan
untuk mempertahankan tanaman serta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
produksi dari tanaman tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
IPGRI. (2000). Deskriptor untuk Jeruk. Institut Sumber Daya Genetik Tanaman
Internasional, Roma, Italia.
Jasim, A. (2012). Phytochemical Study of Some Flavonoids Present in The Fruit
Peels of Citrus Reticulata Grown in Iraq. Kerbala Journal of
Pharmaceutical Sciences.
Kumparan. (2021). Pengertian dan Proses Snowball Sampling dalan Penelitian.
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-dan-proses-snowball-
sampling-dalam-penelitian-1x80chs1ERg/full. [diakses: 7 April 2022]
Kusumo, S. M. (2002). Pedoman Pembentukan Komisi Daerah Plasma Nutfah.
Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Komisi Nasional
Plasma Nutfah.
Manthey, J. A., & Grohmann, K. (2001). Phenols in citrus peel byproducts.
Concentrations if hydroxycinnamates and polymethoxylated flavones in
citrus peel molasses. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 49(7),
3268-373.
Muryati (2007). Pengaruh umur buah dan faktor iklim terhadap serangan
penggerek buah Jeruk Citrifiestis sagitiferella: Mr. (Lepidoptera:
Pyralidae). Jurnal Hortikultura 17(2): 188–195.
Naim, m., & W. Hisani. (2018). Identifikasi dan Karakterisasi Jenis Juwet
(Syzygium cumini) pada Berbagai Daerah di Sulawesi Selatan. Jurnal
Perbal Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto, 76-88.
Okwu, D., & Emenike, I. (2006). Evaluation of The Phytonutrients and Vitamins
Content of Citrus Fruits. International Journal of Molecular Medicine and
Advances Sciences, 1-6.
Pratiwi, Y. (2021). Pengembangan Majalah Karakterisasi Morfologi Tanaman
Jeruk Keprok Terigas (Citrus reticulata blanco) di Wisata Petik Jeruk
Mekarsari Kabupaten Blitar. Jurusan Tadrid Biologi IAIN Tulungagung.
Tulungagung.
57
Lampiran 1. Jadwal kegiatan peneliian dari bulan April 2022 sampai bulan September 2022
4. Analisis Data
5. Penulisan
59
2. Bentuk Bulat 1
batang Bersegi 2
Pipih 3
3. Warna batang Abu - abu 1
Coklat 5
Hitam 9
4. Keadaan Meranting 3
tajuk Sedang 5
Rimbun 7
5. Arah tumbuh Melengkung ke atas 1
cabang Mendatar 2
Melengkung ke 3
bawah
3 4
Bentuk buah bulat, bagian bawah cekung, bagian atas agak datar
Kulit buah tebal 4,0 – 6,0 mm, berpori dan tidak rata
A. Lokasi
RT/RW :
Kelurahan :
Kecamatan :
B. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Alasan Menanam :
C. Tanaman
1. Apakah masyarakat mengetahui tanaman jeruk keprok varietas pulau tengah?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah masyarakat memiliki kebun jeruk?
a. Ada, Varietas apa?
b. Tidak Ada
3. Berapa lama masyarakat sudah memiliki kebun jeruk? Dari tahun berapa?
4. Rata – rata umur tanaman yang dimiliki?
5. Ketinggian kebun jeruk yang dimiliki masyarakat?
6. Asal tanaman:
a. Liar
b. Budidaya (Dari mana bibit jeruk keprok varietas pulau tengah pertama
kali didapatkan?, bibit dari biji, cangkok, sambung, mata tunas, dll)
7. Jumlah pohon yang dimiliki?
8. Apakah dilakukan pemeliharaan pada tanaman jeruk keprok varietas pulau
tengah?
a. Ya
b. Tidak, kenapa?
9. Panen
a. Waktu panen?
67
Ketinggian Lintang
Lokasi Aksesi Bujur Timur
(mdpl) Selatan
Desa Telago TLG-1 802.51 101.485157 -2.179277
TLG-2 804.94 101.485069 -2.179252
TLG-3 802.41 101.485044 -2.179249
TLG-4 801.23 101.484904 -2.179169
TLG-5 802.92 101.484962 -2.179237
TLG-6 807.75 101.485225 -2.179349
TLG-7 803.1 101.485231 -2.179173
TLG-8 802.73 101.485344 -2.179988
TLG-9 806.74 101.484832 -2.179511
TLG-10 811.45 101.484963 -2.179914
TLG-11 810.95 101.484992 -2.179884
TLG-12 813.11 101.485043 -2.179835
TLG-13 813.21 101.485045 -2.179828
TLG-14 813.83 101.485086 -2.179851
TLG-15 811.43 101.485045 -2.179732
TLG-16 808.93 101.484954 -2.179665
TLG-17 807.08 101.484815 -2.179767
TLG-18 803.68 101.482860 -2.178660
TLG-19 802.87 101.482927 -2.178732
TLG-20 803.16 101.482927 -2.178731
TLG-21 804.05 101.482917 -2.178755
TLG-22 803.87 101.482910 -2.178744
TLG-23 803.91 101.482907 -2.178747
TLG-24 802.93 101.479094 -2.177398
TLG-25 801.15 101.479209 -2.177399
TLG-26 801.87 101.479165 -2.177448
TLG-27 804.18 101.479076 -2.177486
TLG-28 804.02 101.479066 -2.177509
TLG-29 800.82 101.479033 -2.177525
TLG-30 804.85 101.474561 -2.178660
TLG-31 800.91 101.474442 -2.178654
TLG-32 802.75 101.474371 -2.178692
TLG-33 803.93 101.474325 -2.178585
TLG-34 804.93 101.474929 -2.178706
TLG-35 806.07 101.474916 -2.178715
TLG-36 806.06 101.474886 -2.178732
TLG-37 803.88 101.474859 -2.178739
TLG-38 804.58 101.474562 -2.178756
TLG-39 804.76 101.474420 -2.178703
TLG-40 805.93 101.474413 -2.178707
TLG-41 802.72 101.475740 -2.177715
TLG-42 799.02 101.486195 -2.179258
TLG-43 800.57 101.486192 -2.179338
69
Ketinggian Lintang
Lokasi Aksesi Bujur Timur
(mdpl) Selatan
TLG-44 803.8 101.486160 -2.179440
TLG-45 803.7 101.486151 -2.179399
TLG-46 803.07 101.486151 -2.179399
TLG-47 802.64 101.486121 -2.179447
TLG-48 805.66 101.486124 -2.179540
TLG-49 800.37 101.486107 -2.179543
TLG-50 799.05 101.486074 -2.179581
TLG-51 800.31 101.486068 -2.179630
TLG-52 804.08 101.486040 -2.179681
TLG-53 804.22 101.486042 -2.179746
TLG-54 803.17 101.486056 -2.179778
TLG-55 804.45 101.486048 -2.179797
TLG-56 803.06 101.485902 -2.179606
TLG-57 803.84 101.485896 -2.179597
TLG-58 791.93 101.486386 -2.179061
TLG-59 801.95 101.485912 -2.179554
TLG-60 802.04 101.485933 -2.179539
Desa Limok LMM-1 788.67 101.466621 -2.171560
Manaih LMM-2 788.69 101.466579 -2.171498
LMM-3 791.88 101.466717 -2.171777
LMM-4 786.59 101.466833 -2.172054
LMM-5 783.07 101.466764 -2.171883
LMM-6 783.43 101.466588 -2.171864
LMM-7 786.07 101.466565 -2.171853
LMM-8 787.4 101.466425 -2.171935
LMM-9 790.16 101.466392 -2.171973
LMM-10 789.32 101.466322 -2.172102
LMM-11 789.59 101.466293 -2.172137
LMM-12 790.81 101.466207 -2.172128
LMM-13 791.03 101.466205 -2.172127
LMM-14 790.56 101.466141 -2.172090
LMM-15 788.53 101.467430 -2.169116
LMM-16 791.78 101.467014 -2.169138
LMM-17 789.13 101.466520 -2.170121
LMM-18 787.35 101.466324 -2.170519
LMM-19 787.14 101.466337 -2.170516
Desa Pulau PLT-1 790.64 101.465584 -2.172082
Tengah PLT-2 794.13 101.465401 -2.172108
PLT-3 793.06 101.465177 -2.172218
PLT-4 792.26 101.465169 -2.172222
PLT-5 788.62 101.465727 -2.172116
PLT-6 787.92 101.465630 -2.172054
PLT-7 791.41 101.465403 -2.172846
PLT-8 794.9 101.465347 -2.171674
PLT-9 789.61 101.465899 -2.170401
PLT-10 789.24 101.465859 -2.170219
70
Ketinggian Lintang
Lokasi Aksesi Bujur Timur
(mdpl) Selatan
Desa Koto KTT-1 792.54 101.465354 -2.171677
Tuo KTT-2 789.34 101.466333 -2.170469
Desa JBM-1 797.12 101.459771 -2.170617
Jembatan JBM-2 788.72 101.467445 -2.169129
Merah JBM-3 797.28 101.459224 -2.171375
JBM-4 800.42 101.459193 -2.171444
JBM-5 802.59 101.459095 -2.171606
Desa Dusun DSB-1 804.64 101.460688 -2.174721
Baru DSB-2 792.53 101.463321 -2.169405
DSB-3 791.73 101.462481 -2.168753
DSB-4 793.41 101.462213 -2.168433
DSB-5 790.96 101.462502 -2.167471
DSB-6 789.66 101.463171 -2.167811
Jumlah Aksesi 102