lembaga pengelola zakat, infak dan sedekah, amil zakat, lembaga zakat,
lembaga amil zakat, atau badan amil zakat, seperti badan amil zakat nasional
(Baznas).
Kredibilitas badan amil zakat di mata masyarakat, khususnya donatur sangat
mempengaruhi masa depan sebuah lembaga pengelola zakat, infak dan
sedekah.
Maka blog siklus akuntansi kali ini akan membahas tentang Akuntansi Zakat,
khususnya Laporan Keuangan Badan Amil Zakat, contoh laporan keuangan,
dan langkah-langkah membuat laporan keuangan badan amil zakat. Stay
tuned ya…
Ada 5 (lima) komponen laporan keuangan yang lengkap dari lembaga zakat,
yaitu:
Bagian Aset
Dana Zakat
Berikut ini disajikan contoh jenis laporan keuangan zakat – Perubahan Aset
Kelolaan:
Contoh
Format Laporan Aset Kelolaan Zakat
Perhatikan contoh laporan cash flow dari lembaga pengelola zakat berikut ini:
Contoh
Laporan Arus Kas Lembaga Amil Zakat
Contoh laporan keuangan ini sudah diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP)
Erfan dan Rakhmawan, dengan opini WAJAR.
Tools atau alat bantu yang digunakan untuk membuat laporan keuangan
dapat menggunakan software yang dibuat khusus untuk pengelolaan zakat,
infak/sedekah atau yang sering dikenal dengan Sistem Informasi Lembaga
Amil Zakat (SILAZ).
Nah, kali ini kami menyajikan aktivitas akuntansi zakat berupa langkah-
langkah membuat laporan keuangan lembaga amil zakat dengan
memanfaatkan Excel.
Kenapa Excel?
Ya, karena software spreadsheet ini sudah familiar dan relatif mudah
digunakan, namun powerful.
Bila diilustrasikan dengan sebuah diagram alir, maka proses untuk membuat
laporan keuangan badan amil zakat adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan sebagai output dari aktivitas akuntansi zakat ini diperoleh
dengan cara memindahkan data-data yang sudah dikelompokkan sesuai
dengan jenisnya dari buku besar.
Ada juga proses tambahan yang sering juga digunakan oleh akuntan setelah
buku besar yaitu membuat kertas kerja (worksheet).
Kertas kerja ini berupa tabel kolom-kolom yang merupakan ringkasan semua
proses akuntansi zakat.
Kalau ingin yang mudah, gunakan saja SOP Accounting Tools, Anda tinggal
memasukkan setiap transaksi ke dalam form Excel dan dalam sekecap
proses pembuatan laporan keuangan selesai.
Misalnya Lembaga Amil Zakat Nusantara Jaya, selama bulan Agustus 2018
melakukan transaksi-transaksi keuangan sebagai berikut:
Nomor akun yang dibuat untuk Badan Amil Zakat Nusantara Jaya adalah
sebagai berikut:
2100 Hutang
3100 Dana zakat
3200 Dana infak/sedekah
3300 Dana amil
3400 Dana nonhalal
3500 Penyaluran terakumulasi dalam aktiva
Akun Penerimaan:
Dan atas transaksi-transaksi yang terjadi di Badan Amil Zakat Nusantara Jaya
dalam bulan Agustus 2018 dicatat ke dalam jurnal sebagai berikut:
01-Agu-18:
Setelah semua transaksi dicatat dalam jurnal umum dan khusus akuntansi,
langkah berikutnya adalah membuat buku besar akuntansi.
Jadi, cara membuat buku besar dengan meringkas saldo per akun dalam
jurnal akuntansi. Dan untuk melakukan pekerjaan ini, kita bisa memanfaatkan
rumus-rumus Excel.
1: Nomor Akun
Untuk membuat list akun seperti tabel buku besar di atas, gunakan fitur Excel
di Data – Data Validation -Data Validation – Setting – List – Source. Source
diambli dari nomor akun yang telah kita buat.
2: Nama Akun
Nama akun akan muncul sesuai dengan nomor akun yang dipilih. Cara untuk
membuat seperti ini adalah dengan menggunakan rumus Vlookup.
Untuk membuat nilai saldo awal akun, saya menggunakan rumus Excel
seperti berikut:
=H1515
1: Kolom Tanggal
Kolom ini berisi tanggal terjadinya transaksi untuk jenis akun dimaksud, dan
rumus excel yang saya gunakan untuk baris awal adalah:
2: Nomor bukti
Kolom nomor bukti berisi tentang nomor yang terdapat pada bukti transaksi,
bisa berupa nomor faktur, invoice, nota
=IF(F16-G16<>0;JURNAL!E13;””)
3: Uraian transaksi
Kolom uraian transaksi berisi tentang transaksi keuangan yang terjadi untuk
akun dimaksud. Dan rumus Excel yang dimasukkan di sini adalah:
=IF(F16-G16<>0;JURNAL!F13;””)
Rumus Excel yang digunakan pada baris pertama kolom debet adalah:
=IF(OR(LEFT(D8;1)=”1″;LEFT(D8;1)=”5″);H8;0)
Sedangkan untuk baris kedua dan seterusnya, maka rumus Excel yang
digunakan adalah:
=IF(JURNAL!G13=$D$8;JURNAL!I13;0)
Pada baris pertama kolom kredit, rumus Excel yang digunakan adalah:
= IF(OR(LEFT(D8;1)=”1″;LEFT(D8;1)=”5″);0;H8)
Sedangkan rumus Excel untuk baris kedua dan seterusnya di kolom kedit
adalah:
= IF(JURNAL!J13=$D$8;JURNAL!L13;0)
Pada kolom saldo akun buku besar, rumus Excel yang digunakan adalah:
= IF(OR(LEFT($D$8;1)=”1″;LEFT($D$8;1)=”5″);(H15+F16-G16);(H15+G16-
F16))
Inilah cara membuat buku besar dengan rumus-rumus Excel yang digunakan.
Untuk membuat laporan keuangan badan amil zakat/lembaga amil zakat, kita
mengambil saldo akun-akun di buku besar yang sudah dibuat sebelumnya .
Format penyajian jenis dana infak dan sedekah adalah seperti berikut ini:
Penyajian Laporan Dana Amil Zakat:
Contoh
Laporan Perubahan Dana Yayasan Pengelola Zakat
2: Neraca Zakat
Perhatikan Jenia Laporan Keuangan Zakat -Neraca berikut ini:
Dan hal-hal krusial tentang akuntansi zakat telah disajikan beserta contoh-
contohnya ini mudah-mudahan bisa mencerahkan bagi pihak-pihak yang
berkecimpung dalam bidang ini.