Anda di halaman 1dari 42

Overview & Simple Basic Case

Akuntansi Pemerintahan

PRAKTISI DAN AKADEMISI

PT. Cipta Sarana


Cendekia -03.10.2020
Kenalan Bentar
Dr. OYONG LISA.,SE.,MM.,CMA.,Ak.,CA.,CIBA.,CBV.,ACPA
 DOSEN JURUSAN AKUNTANSI FEB UNIGA
 PENGURUS PUSAT IAI – Kompartemen Akt.Pendidik
(KAPd)
 PENGURUS IAI KAPd Wilayah Jawa Timur

 Ketua P@KWU Uniga Malang

 Pengawas Inkopsyah Indonesia

 Pengurus Koperasi Syariah Al Ikhlash

 Pembina MES Daerah

 Direksi PT Bagus Perkasa


 Komisaris PT Bagus Permata Biru

 Pengurus Absindo Pusat

 Auditor & Konsulting

 Aktivis Peternakan & Pertanian

PT. BAGUS PERKASA


Developer dan Pengembang ( real estate )
“ Orang
Apakah Beginiyang berpeluang
kondisi UMKM kita saat…?
gagal adalah orang yang sulit
untuk tersenyum “
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
• Akuntansi Pemerintahan dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas
pemberian jasa untuk menyediakan informasi keuangan pemerintah
berdasarkan proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, suatu
transaksi keuangan pemerintah serta penafsiran atas informasi keuangan.
TUJUAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
1. Akuntabilitas
Fungsi akuntabilitas lebih luas dari sekedar ketaatan kepada peraturan perundangan yang
berlaku, tetapi tetap memperhatikan penggunaan sumber daya secara bijaksana, efisien,
efektif dan ekonomis.

Tujuan utama akuntabilitas ditekankan kepada setiap pengelola atau manajemen dapat
menyampaikan akuntabilitas keuangan dengan menyampaikan laporan keuangan.

2. Manajerial
Akuntansi pemerintah memungkinkan pemerintah untuk melaksanakan fungsi manajerial
dengan melakukan perencanaan berupa penyusunan APBN dan strategi pembangunan
lain.

3. Pengawasan
Akuntansi pemerintahan dibuat untuk memungkinkan diadakannya pengawasan
pengurusan keuangan Negara dengan lebih mudah oleh aparat pemeriksa seperti BPK- RI.
Karakteristik akuntansi pemerintahan

• Karakteristik akuntansi pemerintahan berbeda dengan akuntansi bisnis,


perbedaannya seperti:
1. Dalam akuntansi pemerintahan tidak ada laporan laba
2. Pemerintah membukukan anggaran ketika anggaran tersebut dibukukan
3. Akuntansi pemerintahan bias menggunakan lebih dari satu jenis dana
4. Akuntansi pemerintahan akan membukukan pengeluaran modal dalam
perkiraan neraca dan hasil operasional.
5. Akuntansi pemerintahan bersifat kaku karena sangat bergantung pada
peraturan perundang-undangan.
6. Di dalam akuntansi pemerintahan tidak ada perkiraan modal dan laba
ditahan di dalam neraca.
kesamaan dengan akuntansi bisnis
• Meskipun ada perbedaan, akuntansi pemerintahan tetap memiliki
kesamaan dengan akuntansi bisnis yaitu :
• 1. Memberikan informasi atas posisi keuangan dan hasil operasi.
• 2. Mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima umum
• 3. Bersama-sama mengembangkan prinsip-prinsip dan standar
akuntansi.
• 4. Menggunakan system bagan perkiraan standar.
Komponen Laporan Keuangan
• Laporan keuangan pokok terdiri atas:
• Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
• Neraca;
• Laporan Arus Kas (LAK);
• Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
• Selain laporan keuangan pokok tersebut, entitas
pelaporan diperkenakan menyajikan Laporan Kinerja
Keuangan dan Laporan Ekuitas.
Komponen laporan keuangan basis kas Komponen laporan keuangan basis
menuju akrual terdiri dari : akrual terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


2. Neraca 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih
3. Laporan Arus Kas (LAK)
3. Neraca
4. Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)
4. Laporan Operasional
5. Laporan Arus Kas
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan
TATA KELOLA KEUANGAN DESA
TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA (triliun rupiah)

Pada APBN 2020


• dialokasikan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mencapai
Rp856,9 triliun.
• TKDD tersebut terdiri dari Transfer ke Daerah sebesar Rp784,9 triliun
• dan Dana Desa sebesar Rp72 triliun.
AK. DANA DESA
hasil penelitian pada kedua desa diketahui bahwa para
aparat desa memang belum memiliki kesiapan dalam
pelaksanaan Undang-Undang 6/2014. Mereka belum
memahami sepenuhnya pengelolaan dana desa
berdasarkan Permendagri 113/2014. Hal ini diperparah
lagi dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia,
minimnya sosialisai dan bimbingan. Meskipun demikian,
para aparat desa memiliki semangat untuk tetap
mensukseskan pelaksanaan program dana desa dari
pemerintah pusat, yaitu dengan memperbanyak program
fisik untuk menyerap dana desa.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa)

• APBDesa pada dasarnya adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan


Desa. APBDesa terdiri atas :

• Pendapatan Desa
• Belanja Desa
• Pembiayaan Desa.
Pengelolaan Keuangan Desa

• Perencanaan
• Pelaksanaan
• Penatausahaan
• Pelaporan
• Pertanggungjawaban
• Pembinaan dan Pengawasan
Konsep Dasar Akuntansi
Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu kegiatan dalam mencatat data
keuangan sehingga menjadi sebuah informasi yang
berguna bagi pemakainya.
Pengguna Akuntansi

• Pihak-pihak yang membutuhkan dan senantiasa menggunakan informasi


akuntansi, di antaranya :
• Pihak Internal
• Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
• Pemerintah
• Dalam hal ini baik pemerintah pusat, pemerintah Provinsi, dan pemerintah
Kabupaten/Kota mengingat bahwa anggaran Desa berasal baik dari APBN dan
APBD melalui transfer, bagi hasil, dan bantuan keuangan.
• Pihak Lainnya
• Selain pihak-pihak yang telah disebutkan sebelumnya, masih banyak lagi pihak
yang memungkinkan untuk melihat laporan keuangan Desa, misalnya Lembaga
Swadaya Desa, RT/RW, dan sebagainya.


MAU BELAJAR DARI ORANG LAIN
prinsip akuntansi yang digunakan :

1. Prinsip Harga Perolehan


2. Prinsip Realisasi Pendapatan
3. Prinsip Objektif
4. Prinsip Pengungkapan Penuh
5. Prinsip Konsistensi
Persamaan Akuntansi dan Kode Akun

• Terdapat 5 (lima) elemen pokok dalam laporan keuangan Desa, yaitu Aset,
Kewajiban, Pendapatan, Belanja, dan Kekayaan Bersih.
• Persamaan dasar akuntansi

• Persamaan akuntansi dasar ini sangat sederhana dengan mengambil


3 (tiga) elemen pokok dalam laporan keuangan, yaitu aset, kewajiban, dan
kekayaan bersih, maka didapat rumusan persamaan akuntansinya sebagai
berikut :

Aset = Kewajiban + Kekayaan Bersih


Persamaan akuntansi yang diperluas
Persamaan akuntansi yang diperluas dari persamaan
akuntansi dasar ini memiliki 2 (dua) rumus yaitu :

Aset + Belanja = Kewajiban + Kekayaan Bersih + Pendapatan +/-

Pembiayaan Netto atau


Aset = Kewajiban + Kekayaan Bersih + (Pendapatan –
Belanja) +/- Pembiayaan Netto
Siklus Akuntansi
• Siklus akuntansi merupakan gambaran tahapan kegiatan akuntansi yang meliputi
pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan yang dimulai saat terjadi
sebuah transaksi.
• Tahapan Siklus Akuntansi
• Tahap Pencatatan
• Tahap Penggolongan
• Tahap Pengikhtisaran
• Tahap Pelaporan
• Membuat Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa
. Laporan Kekayaan Milik Desa
Pencatatan Transaksi Pendapatan
• a. Pendapatan Asli Desa (PADesa)
• Pada kelompok ini dilakukan pencatatan atas penerimaan pendapatan
yang berasal dari Hasil Usaha; Hasil Aset: Swadaya/Partisipasi/Gotong
Royong ; Lain-lain pendapatan asli desa.
• Contoh :
• Dalam tahun 20XX diperoleh PADesa dengan rincian sebagai berikut :
• - Hasil Usaha Rp 19.000.000,00
• -Hasil Aset: Swadaya/Partisipasi/Gotong Royong Rp 25.000.000,00
• - Lain-lain pendapatan asli desa. Rp 6.500.000,00
• Total Rp 50.500.000,00
• Transfer
• Pada kelompok ini dilakukan pencatatan atas penerimaan pendapatan yang berasal dari Dana
Desa; Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota; Alokasi Dana
Desa (ADD); Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi; Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.
• Contoh :
• Dalam tahun 20XX diperoleh pendapatan dari Transfer dengan rincian sebagai berikut :
• - Dana Desa Rp 450.000.000,00
• Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi
• Daerah Kabupaten…. Rp 225.900.000,00
• Alokasi Dana Desa (ADD) Rp 450.000.000,00
• Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi …… Rp 55.000.000,00
• Bantuan Keuangan APBD Kabupaten……. Rp 35.000.000,00
• Total Rp 1.215.000.000,00
Pendapatan Lain-Lain
• Dalam tahun 20XX diperoleh Pendapatan Lain-Lain dengan rincian sebagai
berikut :
• - Hibah dan sumbangan dari Pihak Ketiga
• yang Tidak mengikat Rp 18.500.000,00
• - Lain-lain Pendapatan Desa yang Sah. Rp 1.250.000,00
• Total Rp 19.750.000,00
• Dalam tahun 20XX telah dilakukan transaksi belanja dengan rincian sebagai berikut :
• a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
• - Belanja Pegawai Rp 360.000.000,00
• - Belanja Barang dan Jasa Rp 180.000.000,00
• - Belanja Modal Rp 50.000.000,00
• Total Rp. 590.000.000,00
• Belanja dalam kelompok ini digunakan untuk :
• 1). Penghasilan Tetap dan Tunjangan Belanja Pegawai Rp 360.000.000,00
• 2). Operasional Perkantoran Belanja Barang dan Jasa Rp 24.000.000,00
• - Belanja Modal Rp 50.000.000,00
• 3). Operasional BPD Belanja Barang dan Jasa Rp 12.000.000,00
• 4). Operasional RT/RW. Belanja Barang dan Jasa Rp 144.000.000,00
b. Pelaksanaan Pembangunan Desa
- Belanja Barang dan Jasa Rp 170.000.000,00
- Belanja Modal Rp 340.000.000,00
Total Rp 510.000.000,00
a. Tanah 453.000.000,00
b. Peralatan dan Mesin 43.000.000,00
c. Gedung dan Bangunan 354.000.000,00
d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan 653.000.000,00
e. Aset Tetap Lainnya 3.450.000,00
f. Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00
3. Dana Cadangan 0,00
4. Aset Tidak Lancar Lainnya 0,00
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1.509.900.000,00
JUMLAH ASET (A + B) 1.541.063.000,00
II. KEWAJIBAN
A. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga 6.972.000,00
2. Utang Bunga 5.000.000,00
3. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 40.000.000,00
4. dst…….
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 51.972.000,00
B. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
1. Utang Dalam Negeri 135.000.000,00
2. dst ……..
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 135.000.000,00
JUMLAH KEWAJIBAN (A + B) 186.972.000,00
JUMLAH KEKAYAAN BERSIH (I – II) 1.354.091.000,00
TAHUN 20XX-1
(Tahun Sebelumnya)
URAI AN
Rp.
I. ASET
A. ASET LANCAR
1. Kas Desa
a. Rekening Kas Desa
b. Uang Kas Dibendahara Desa 23.000.000,00
2. Investasi Jangka Pendek 5.600.000,00
a. Deposito
b. dst……..
3. Piutang 0,00
a. Piutang Sewa Tanah
b. Piutang Sewa Gedung
c. dst …….
4. Persediaan 1.500.000,00
a. Kertas Segel
b. Meterai 0,00
c. dst …….

15.000.00
48.000,00
JUMLAH ASET LANCAR 31.163.000,00
B. ASET TIDAK LANCAR
1. Investasi Permanen
a. Penyertaan Modal Pemerintah Desa
b. dst …….. 0,00
2. Aset Tetap
KETERANGAN
Penjelasan :
1. Jumlah SiLPA sama dengan jumlah Kas di Bendahara Desa ditambah
Rekening Kas Desa = Rp 5.600.000,00 +Rp 23.000.000,00
=Rp 28.600.000,00
2. Nilai Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp 653.000.000,00 terdiri atas :
- Nilai Jalan Rp 300.000.000,00
- Nilai Irigasi Rp 250.000.000,00
- Nilai Jaringan Rp 103.000.000,00
3. Utang Perhitungan Pihak Ketiga sebesar Rp 6.972.000,00 terdiri atas :
- Utang Iuran Jaminan Kesehatan Rp 5.472.000,00
- Utang Pajak Rp 1.500.000,00
ANGGARAN
URAIAN
Rp.
I. PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Desa
1. Hasil Usaha 18.000.000,00
2. Swadaya, Partisipasi, dan Gotong Royong 23.000.000,00
APBDesa 3. Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang Sah 5.850.000,00

PEMERINTAH DESA B.
Total
Pendapatan Transfer
46.850.000,00

SUMBER MAKMUR 1. Dana Desa


2. Bagian dari Hasil Pajak dan Retribusi
525.000.000,00

TAHUN ANGGARAN Kabupaten/Kota


3. Alokasi Dana Desa
230.000.000,00
425.000.000,00
20XX 4. Bantuan Provinsi
5. Bantuan Kabupaten/-Kota
50.000.000,00
40.000.000,00
Total 1.270.000.000,00
C. Pendapatan Lain-lain
1. Hibah dan Sumbangan dari Pihak Ketiga yang
Tidak Mengikat
18.000.000,00
2. Lain-lain Pendapatan Desa yang Sah
1.300.000,00
Total 19.300.000,00
JUMLAH PENDAPATAN 1.336.150.000,00
II. BELANJA
A. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
1. Penghasilan Tetap dan Tunjangan
- Belanja Pegawai 360.000.000,00
2. Operasional Perkantoran
- Belanja Barang dan Jasa 24.000.000,00
- Belanja Modal 50.000.000,00
3. Operasional BPD
- Belanja Barang dan Jasa 12.000.000,00
4. Operasional RT/RW
- Belanja Barang dan Jasa 144.000.000,00
Total 590.000.000,00
B. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
1. Perbaikan Saluran Irigasi
- Belanja Barang dan Jasa 75.000.000,00
- Belanja Modal 150.000.000,00
Sub Total 225.000.000,00
2. Pengaspalan Jalan Desa
- Belanja Barang dan Jasa 100.000.000,00
- Belanja Modal 200.000.000,00
Sub Total 300.000.000,00
Total 525.000.000,00
C. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
1. Kegiatan Pembinaan Ketentraman dan 115.000.000,00
Ketertiban
- Belanja Barang dan Jasa
Total 115.000.000,00
D. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
1. Kegiatan Pelatihan Kepala Desa dan Perangkat
- Belanja Barang dan Jasa 75.000.000,00
Total 75.000.000,00
E. Bidang Tak Terduga
1. Kegiatan Kejadian Luar Biasa
- Belanja Barang dan Jasa 35.000.000,00
Total 35.000.000,00
JUMLAH BELANJA (A+B+C+D+E) 1.340.000.000,00
SURPLUS/DEFISIT (I – II) (3.850.000,00)
III. PEMBIAYAAN
A. Penerimaan Pembiayaan
1. SiLPA 27.000.000,00
2. Pencairan Dana Cadangan 0,00
3. Hasil Kekayaan Desa Yang Dipisahkan 0,00
Total 27.000.000,00
B. Pengeluaran Pembiayaan
1. Pembentukan Dana Cadangan 0,00
2. Penyertaan Modal Desa 0,00
Total 0,00
PEMBIAYAAN NETTO 27.000.000,00
(Penerimaan Pembiayaan – Pengeluaran Pembiayaan)
SILPA Tahun Berjalan 23.150.000,00
(Selisih antara Surplus/Defisit dengan Pembiayaan Netto)
KALAU MAU SUKSES PERHATIKAN

 Kalau anda sibuk mencari-cari kesalahan orang lain,


maka sukses anda akan tertunda
 Ketekunan membuat yang mustahil menjadi
mungkin, yang mungkin menjadi kemungkinan besar,
dan yang kemungkinan besar menjadi pasti
 Uang kertas yang diperoleh nasabah dari Bank
manapun adalah sama, yang berbeda adalah para
petugasnya
 Entah baik, entah buruk, percakapan anda adalah
iklan anda. Setiap kali anda berbicara, anda biarkan
orang lain melihat fikiran anda
 Rahasia meraih kemajuan adalah memulai
MEMILIKI IMAN YANG KUAT
TERIMA KASIH

SELAMAT MENCOBA DAN MERASAKAN


9/28/2020 42

Anda mungkin juga menyukai