TUJUAN
1.Tujuan Umum
Menurunkan angka prevensi Stunting tahun 2023 diwilayah kerja puskesmas waetuno
2.Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa putri terkait stunting dan upaya
pencegah stunting.
b. Menurunkan prevalensi stunting.
1. Aksi Sekolah Cegah Stunting Edukasi kepada siswa putri terkait upaya pencegahan
stunting.
H.SASARAN
Seluruh siswa putri yaitu 152 siswa yang berada di diwilayah kerja puskesmas waetuno
1.Sumber Biaya
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK puskesmas waetuno tahaun Anggaran 2023
2.Rincian Biaya
No Kegiatan Bulan
1 Aksi sekolah cegah Stunting 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
K.EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
2.Pelaporan
Pelaporan evaluasi terhadap pelaksanaan kegitan dilakukan oleh penanggung jawab program
setelah selesai melaksanakan kegitan dengan pelaporan hasil yang dicapai.
2.PELAPORAN
N
Jenis Laporan Diserahkan Kepada
o
Pengelolah SIK Programer Dinas Kabupaten
2. Lokakarya Mini Bulanan Pelaksanaan Setiap Bulan Tanggal 2 Koordinator Dan Pelaksanan
Kegitan Aksi Sekolah Cegah Stunting Promkes Kesehatan Dan Staff
Puskesmas Waetuno.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
PELAYANAN PROMOSI KESEHATN
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN GERAKAN AKTIF POSYANDU
KABUPATEN WAKATOBI
PUSKESMAS WAETUNO
TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAETUNO
Jln dr.soetomo poros desa waelumu kec. Wangi wangi kabupaten wakatobi telp.(.. .)…. Kode pos 93791
A.PENDAHULUAN
Posyandu adalahsingkatan dari pos pelayanan terpadu.pengertian posyandu yang tertuang dalam
pedoman pelaksana posyandu adalah pos pelayanan kesehatan yang dikelolah diselenggarakan oleh dari untuk
dan bersama masyarakat dengan dukungan tehnis dari petuas dalam rangka mempercepat penurunan angka
kematian Ibu (IKI) dan angka kematian bayi (AKB)
Posyandu merupakan saran yang sangat penting dalam masyarakat yang mendukung upaya pencapaian
keluarga sadar gizi (KADARZI) membantu menrunkan angka kematian bayi dan angka kelahiran,serta
mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia dan sejatehra.kegiatan didalamnya meliputi kegiatan
pemantauan pertumbuhan yang diintergrasikan dengan pelayanan seperti imunisasi untuk mencegah penakit
penanggulangan diare,pelayanan kesehatan ibu dan anak,pelayanan kontrasepsi hingga penyuluhan dan
konseling.
B.LATAR BELAKANG
Posyandu merupakanbentuk peran serta masyarakat dibidang kesehatan yang dikelolah oleh kadar
dengan sasaran seluruh anggota masyarakat,Dalam perkembangannya untuk meningkatkan kualitas posyandu
selainmelkukan tugas pokok diposyandu,kegiatan kader diposyandu difokuskan untuk mendeteksi dini
tumbuh kembang balita.kader sebagai pelaksana diposyandu perlu terlibat dahulu memahami tentang petunjuk
tehnis diposyandu dan meningkatkanpengetahuanserta kemampuan kader dipoayandu dalam melakukan
deteksi dini tumbuh kembang balita perlu dilakukan pertemuan dan pembinaan posyandu yang dilaksanakan
oleh petugas promosi kesehatan puskesmas waetuno.
C,LANDASANHUKUM
1. 1.Perautran mentri kesehatan no 65 Tahun2013 Tentang pedoman pelaksanaan dan pembinaan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
2. Undang-Undan No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
3. Undang-Undan No 36 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
2. Kader Kesehatan Kader keshatan merupakan sasaran dalam kegiatan ini guna
unk meningkatkan pelayanan posyandu.
H.SASARAN
Semua kader posyandu yaitu 50 kader yang berada di wilayah kerja puskesmas waetuno.
2.Pelaporan
Pelaporan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh penangguan jawab program setelah
selesai melaksanakan kegiatan dengan pelaporan hasil yang dicapai.
L.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1.Pencatatan
2.Pelaporan
No Diserahkan kepada
Jenis laporan
Pengelolah SIK Programer Dinas Keshatan
3.Evaluasi Kegiatan
Waetunio,,,,,,Januari 2022
Mengetahui
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab UKM Pelaksana Program
Pengembangan
A.PENDAHULUAN
Menurut World Healt Organisasi (WHO) Lamsia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun
keatas.Lamsia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya.
Lamsia merupakan seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lamsia merupakan kelompok
umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.kelompok yang dikategorikan
lamsia ini akan terjadi sesuatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan usia lanjut sebagai
tahap akhir siklus kehidupan,merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu
yang mencapai usia lanjut .Hal tersebut merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari oleh setiap
manusia (Notoatmodjo,2014).
Semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan dari teknologi terutama dalam bidang kesehatan
memberkan dampak terhadap kualitas usia lanjut tidak di ikuti olehpeningkatan kualitas kehidupannya,karena
secara fisiologis usia lanjut akan mengalami banyak kemundurandalam semuaaspek kehidupannya . Hal ini
dapat mengakibatkan tingkat produktifitas dan kemandiriananya secara nyata semakin berkurang,karena
kemunduran ini mukngkin akan menimbulkan ketergantungan pada orang lain.Namun harus disadari bahwa
manusia menjadi tuabukan suatu hal yang luar biasa,karena proses ini adalah peristiwa yang alami,yang sudah
pasti datang pada orang-orang yang berumur panjang.
Klasifikasi pada lamsia berdasarkan Depkes RI (2003) Dalam Mariam dkk (2009) yang terdiri dari :
Pralamsia (Prasenilis)yaitu seorang yang berusia antara 45-59 Tahun,Lamsia ialah seseorang yang berusia 60-
69 tahun ,lamsia resiko tinggi,ialah seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60
tahun atau lebih dengan masalah kesehatan,lamsia potensial ialah lamsia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang /jasa,lamsia tidak potensial ialah lamsia yang
tidak berdaya mencari nafka,sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
B.LATAR BELAKANG
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan kesehatan adalah terjadinya angka kelahiran,angka
kesakitan dan angka kematian,serta peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia.Indonesia
termasuk 5 besar Negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia.Berdasarkan sensus penduduk pada
tahun 2010,jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total penduduk) pada tahun
2014,jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia mendaji 18,718 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025
jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa,
Lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan
bernegara.Berdasarkan UU No.36 Tahun 2009 Tentang kesehatan menyebutkan bahwa untuk meningkatakan
dan memelihara kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif,parsitipatif dan
berkelanjutan,Dalam Undang-undang kesehatan pasal 138 disebutkan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan
bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara social maupun
ekonomis.
Meningkatnya jumlah lanjut usia akan menimbulkan berbagai permasalahan yang kompleks bagi lanjut
usia itu sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat.berdasarkan data riskedas tahun 2007 10 penyebab
kematian pada umur 65 tahun keatas pada laki-laki adalah stroke (20,6%) Penyakit saluran napas bahwa
kronik ( 10,5%),TB ( 8.9%),Hipertensi (7,7%),penyakit jantung iskmic (6,9%),penyakit jantung lain (5,9%)
diabetes mellitus (4,9%),Penyakit hati (4,4%) ,penyakit pneumonia (3,8%),Pada perempuan adalah storke
(24,4%),hipertensi (11,2%),NEC (9,6%),Penyakit saluran napas bawah kronik (6,6%),diabetes mellitus
(6,0%),Penyakit jantuk iskemik (6,0%) penyakit jantung lain (5,9%) TB (5,6%) Pneumonia ( 3,0%),dan
penyakit hati (2,2%) dari data terlihat penyebab utama kematian pada lanjut usia sudah bergeser kepada
degeneratife,sehingga perlu di lakukan upaya promotif,preventif,kuratif,Sebagai unit terdepan dalam
pelayanan kesehatan ,puskesmas diharapkan mampu melakukan upaya-upayatersebut diatas ,Menurutdata
sasaran lamsia puskesmas waetuno tahun 2023 jumlah sasaran lamsia sebanyak 127 orang
C. LANDASA HUKUM
1. Praturan menteri kesehatan repuplik indonesia nomor 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan
masyaraka.
2. Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia No.25 Tahun 2016 Tentang Rencana aksi nasional
kesehtan lamsia.
3. Depkes RI 2003 tantang klarifikasi pada lanjut usia.
H.Sasaran
Seluruh lansia yaitu 149 di wilayah kerja puskesmas waetuno
I.SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA
1. SUMBER BIAYA
Pembiayan kegiatan ini tersumber dari dana BOK puskesmas tahun angaran 2023.
No Kegiatan Tempat Total biaya Keterengan
1 Eedukasila lansia 8 Desa yang berada Rp.1500.000/Tahun Transportasi petugas
dan lansia resiko di wilayah waetuno
tinggi
2.Pelaporan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan disusun oleh coordinator pelayanan promosi kesehatan setelah
kegiatan
2.Pelaporan
N
Jenis Laporan Diserahkan Kepada
o
Pengelolah SIK Programer Dinas Kabupaten
3.Evaluasi Kegiatan
N Evaluasi Waktu Pelaksanan
o
1. Monitoring Pelaksanaan Kegitan Setiap Akhir Bulan Koordinator Pelaksana
Edukasi.lamsia dan lamsia resiko tinggi Pelayanan Promkes Kedehatan
Puskesmas waetuno dan PJ
UKM.
2. Lokakarya mini bulanan pelaksanan Setiap Bulan Tanggal 2 Koordinator Dan Pelaksanan
kegiatan edukasi lamsi dan lamsia resiko Promkes Kesehatan Dan Staff
tinggi Puskesmas Waetuno.
3. Evaluasi smester bulanan pelaksanan Setiap 6 Bulan Koordinator pelaksana
kegiatan edukasi lamsi dan lamsia resiko pelayanan promosi kesehatan
tinggi dan staff puskesmas waetuno
dan dinas kesehatan kabupaten
wakatobi.
Waetunio,,,,,,Januari 2022
Mengetahui
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab UKM Pelaksana Program
Pengembangan
A.PENDAHULUAN
Sehubungan dengan salah satu tujuan berkelanjutan atau suistanable development goals (SDGs).
Indonesia berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak .Terutama neonatala sangat rentan
terhadap penyakit yang berujung kematian. Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan
indikator status kesehatan masyarakat.
Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi (bertemunya sel telur dan
sel sperma) sampai lahirnya janin/jabang bayi. Lamanya hamil normal adalah 280 hari(40 minggu atau 9
bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT)
Gerakan bumil sehat adalah suatu upaya untuk mendorong ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilannya
minimal 6 kali ke Puskesmas/Fasyankes,komsumi taplet tambah darah dan kosumsi makanan tambahan.
B.LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi di bandingkan dengan Negara-negara
tentangga di Asia Tenggara.Data AKI dari beberapa survey SDKI yang laporkan berturut dari laporan SDKI
1991,1994,2002,2003,2007 dan 2012,Adalah sebagai berikut
421/100,000,390/100.000,334/100,000,226/100,000 Kelahiran hidup(KH).Hasil survey melalui SUPAS
2015 didapatkan angka sebesar 305/100.000 KH.
Data Kementrian menujukkan terdapat 6.856 jumlah kematian ibu tahun 2021,Hingga saat ini angka
kematian ibu ( AKI masih di kisaran 305 per 100.000 kelahiran hingga belum mencapai target yang
ditentukan yang 183 per 100.000 KH di tahun 2024 .Demikian juga bayi dan balita yang masih harus
selamatkan dari kematikan.
Adapun data tahun 2022 di wilayah kecamatan wangi-wangi terdapat 2 ibu hamil yang melahirkan
dirumah dan di tolong olah dukum.dengan rujukkan kejadian tersebut puskesmas waetuno berkomitmen
untuk menurunkan bahkan berupaya agar semua ibu hamil dapat bersalin di faskes dan minimal 6 kali
permeriksaan kehamilan ,ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah dan mengkomsunsi makanan
tambahan melalui kegitan Gerakan Buil Sehat,
C.LANDASAAR HUKUM
1. Insruksi Peresiden Nomor 5 Tahun 2022 peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi ibu
hamil.bersalin,Nifas dan bayi baru lahir melalui program jaminan persalinan.
2. Permenkes No.21 tahun 2021 tentang pelayanan kesehatan kehamilan melahirkan kotrasepsi
dan seksual.
3. Peraturan mentri kesehatan Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar pelayanan minimal bidang
kesehatan.
4. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 88 Tahun 2014 tentang standar tablet tambah darah bagi
wanita usia subur dan ibu hamil.
5. Permenkes No 65 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanan dan pembinaan pemberdayaan
masyarkat bidang kesehatan.
H.SASARAN
Semua ibu hamil yaitu 143 ibu hamil yang berada diwilayah kerja puskesmas waetuno.
I.SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA
1.Sumber Biaya
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK puskesmas tahun anggaran 2023.
2.Rincian Biasa
No Kegiatan Tempat Total Biaya Keterangan
1. Gerakan Bumil 9 Posyandu yang berada di Rp.1.500.000/Tahun Transport petugas.
Sehat. wilayah kerja puskesmas
Rp.1.800.000/Tahun Snack
2.Pelaporan
Laporan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh penanggung jawab program setelah
Selesai melaksanakan kegiatan dengan pelaporan hasil yang capai.
2.Pelaporan.
N
Jenis Laporan Diserahkan Kepada
o
Pengelolah SIK Programer Dinas Kabupaten
3.Evaluasi Kegiatan
N Evaluasi Waktu Pelaksanan
o
1. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Setiap Akhir Bulan Koordinator Pelaksana
Edukasi.Gerakan Bumil Sehat. Pelayanan Promkes Kedehatan
Puskesmas waetuno dan PJ
UKM.
2. Lokakarya mini bulanan pelaksanan Setiap Bulan Tanggal 2 Koordinator Dan Pelaksanan
kegiatan edukasi Gerakan Bumil Sehat Promkes Kesehatan Dan Staff
Puskesmas Waetuno.
3. Evaluasi smester bulanan pelaksanan Setiap 6 Bulan Koordinator pelaksana
kegiatan Gerakan Bumil Sehat pelayanan promosi kesehatan
dan staff puskesmas waetuno
dan dinas kesehatan kabupaten
wakatobi.
Waetunio,,,,,,Januari 2022
Mengetahui
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab UKM Pelaksana Program
Pengembangan
Maulid SKM Wa Ode Meutia,AMG La Ode Woou,SKM
NIP.19750731200604100 Nip.1988090420102 014 Nip.19850717 201406 2 001
A.PENDAHULUAN
Gerakan masyarakat hidup sehat atau disingkat dengan Germas adalah suatu tindakan sistematik da n
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dan kesadaran.kemauan dan
kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.Pemerintah telah menggeluarkan instruksi
Persiden No 1 Tahun 2017,Tentang gerakan masyarakat hidup sehat ( Germas) sebagai upaya mengfujudkan
peningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengkatanaktifitas fisik,peningkatan perilaku hidup
sehat,penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi,peningkatan pencegahan dan deteksi dini
penyakit,peningkatan kualitas lingkungan,dan peningkatan edukasi hidup sehat.Penyuluhan kesehatan atau
pendidikan kesehatn ( publis halth education ) adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan
informasi kesehatan kepada masyarakat,kelompok atau individudengan harapan bahwa pesan tersebut dapat
berpengaruh terhadap perilakunya.
Salah satu focus upaya kesehatan yang dilakukan oleh promosi kesehatan pada tahun 2022 adalah upaya
gerakan masyarakat melalaui promosi kesehatan dalam rangka peningkatan gizi masyarakat ,mencegah dan
penanggulangan kejadian stunting melalui penyuluhan atau pendidikan yang dilakukan secara pasih pada
masyarakat di tingkat desa.
B.LATAR BELAKANG
Stunting jika dikutip dari Perpes No 72 Tahun 2021 merupakan ganguan pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan pajang atau
tinggi badanya berbeda dibawah standar yang ditetapkan oleh mentri yang menyelengarakanurusan
pemerintahan.Dalam beberapa tahun belakangan,Stunting menjadi perhatian besar pemerintah terutama
karena hasil riset kesehatan dasar yang menunjukan peningkatan pervalensi stunting nasionalnditahun 2010
sebesar 35% MENJADI 37,2% dtahun 2013.Stunting sebagai masalah kesehatan masyarakat membutuhkan
penangan serius dari berbagai pihak,Ditahun 2018,prevalensi stunting nasional menurun pada standar yang
ditetpkan oleh WHO.
Adapun data prevalensi stunting tahun 2021 diwilayah kerja puskesmas waetuno berada diangka 48%
prevalensistunting ini sangat tiggi jika dibandingkan dengan standar prevalensi yang menjadi target nasional
pada tahun 2021 diangka 21,1% data tahun 2022 data prevalrsi stunting diwilayah kerja puskesmas berada
diangka 18,4% dengan merujuk dari angka prevalensi stunting kecamatan wangi-wang maka puskesmas
waetuno berkomitmen untuk melaksanakan percepatan pencegahan dan penurunan stunting melalui program
edukasi Pencegahan stunting.
C.LANDASAN HUKUM
1. 1.Peraturan Permenkes Nomor 72 Tahun2021 tentang percepatan penurunan stunting.
2. Permenkes No 2 Tahun 2020 tentang peraturan mentri kesehatan tentangStandar antopometri
anak.
3. Peraturan Menti Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang pusat kesehatan
masyarakat.
4. Kemenkes RI 2019BuletinSituasi balitabpendek Stunting di Indonesia 1sted Jakarta : Pusat Data
dan Informasi Kemenkes RI,PP,26-28.
5. Peraturan Presiden No.83 Tahun 2017 tentang kebijakan Strategis Pangan dan Gizi (KSPG).
6. Instruksi Presiden No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun 2014 tentang Standar Tablet Tambah Darah bagi
Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.
D.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka Prevalensi Stunting tahun 2023 di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Wangi Wangi.
2.Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pencegahan stunting
b. Menurunkan prevalensi stunting
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Edukasi pencegahan stunting Edukasi
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
No Kegiatan Pelaksanaan Metode Ket
Pokok Kegiatan
1. Edukasi Edukasi Kegiatan edukasi pencegahan stunting
pencegahan ini di awali dengan petugas membuat
stunting jadwal,menentukan sasaran dan
lokasi.Selanjutnya,petugas melakukan
persiapan dan menyiapkan materi,Lalu
petugas menyampaikan materi dan
petugas mendokumentasikan kegiatan.
H.SASARAN
Semua masyarakat yaitu 6.300 jiwa yang berada diwilayah kerja puskesmas waetuno
2.Pelaporan
Pelaporan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh penangguan jawab program setelah
selesai melaksanakan kegiatan.
1.Pencatatan
2.Pelaporan
No Diserahkan kepada
Jenis laporan
3.Evaluasi Kegiatan
Waetunio,,,,,,Januari 2022
Mengetahui
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab UKM Pelaksana Program
Pengembangan