Anda di halaman 1dari 52

SISTEM KENDALI ENGINE ON/OFF BERBASIS KONEKSI

BLUETOOTH MENGGUNAKAN ARDUINO MEGA


PADA KENDARAAN LISTRIK

SKRIPSI

Oleh

Faisal Fatur Rohman


NIM H42180806

PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
SISTEM KENDALI ENGINE ON/OFF BERBASIS KONEKSI
BLUETOOTH MENGGUNAKAN ARDUINO MEGA
PADA KENDARAAN LISTRIK

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Teknik (S.Tr.T)
di Program Studi Mesin Otomotif
Jurusan Teknik

Oleh

Faisal Fatur Rohman


NIM H42180806

PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023

ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, & TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER

SISTEM KENDALI ENGINE ON/OFF BERBASIS KONEKSI


BLUETOOTH MENGGUNAKAN ARDUINO MEGA
PADA KENDARAAN LISTRIK

Faisal Fatur Rohman (NIM H42180806)

Telah Diuji pada Tanggal


Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat

Ketua Penguji,

Azamataufiq Budi Prasojo, S.T., M.T.


NIP. 198408112014041001
Sekretaris Penguji, Anggota Penguji,

Alex Taufiqurrohman Zain, S. Si., M.T. Ahmad Robiul Awal Udin, S.T., M.T.
NIP. 199310172019031009 NIP. 198101192014041001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik

Mochammad Nuruddin, ST. M.Si


NIP. 19761111 200112 1 001

iii
PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai syarat kelulusan di perguruan tinggi
Politeknik Negeri Jember yang berjudul sistem kendali engine on/off berbasis koneksi
bluetooth menggunakan arduino mega pada kendaraan listrik. Ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada:

1. Orang tua saya yaitu ibu sunnah yang telah mendoakan, dukungan dan
motivasi dalam mencari ilmu di bangku perkuliahan.
2. Mochammad Nuruddin, ST. M.Si selaku Ketua Jurusan Teknik Politeknik
Negeri Jember.
3. Aditya Wahyu Pratama, ST., MT. Ketua Prodi Mesin Otomotif Politeknik
Negeri Jember.
4. Bapak Alex Taufiqurrohman Zain, S.Si, M.T. selaku dosen pembimbing dan
Bapak Azamataufiq Budi Prasojo, S.T., M.T. Selaku ketua penguji, dan Bapak
Ahmad Robiul Awal Udin, S.T., M.T. Selaku dosen penguji 2 yang
memberikan kritik dan saran dalam penulisan tugas akhir ini.
5. Terima kasih kepada teman-teman mesin otomotif 2018 yang telah
memberikan saya motivasi dan semangat.

iv
MOTTO

“Tidak ada sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Tidak ada sesuatu yang mustahil
untuk diselesaikan. Karena “Sesungguhnya Allah bebas melaksanakan kehendak-Nya,
Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu menurut takarannya.” (QS At-Thalaq: 3)

v
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Faisal Fatur Rohman
Nim : H42180806
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam Laporan
Skripsi saya yang berjudul “Sistem Kendali Engine On/Off Berbasis Koneksi Bluetooth
menggunakan Arduino Mega pada Kendaraan Listrik” merupakan gagasan dan hasil
karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum pernah diajukan dalam
bentuk apa pun pada perguruan tinggi mana pun.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam daftar
pustaka di bagian akhir Laporan Skripsi ini.

Jember Januari, 2023

Faisal Fatur Rohman


NIM H42180806

vi
Sistem Kendali Engine On/Off Berbasis Koneksi Bluetooth Menggunakan
Arduino Mega pada Kendaraan Listrik

oleh
Faisal Fatur Rohman
Program Studi Mesin Otomotif, Jurusan Teknik
Politeknik Negeri Jember

ABSTRAK

Untuk membuat suatu rancangan agar dapat menyalakan kendaraan listrik


menggunakan smartphone dengan memanfaatkan aplikasi android dan terhubung
dengan kendaraan listrik melalui Bluetooth sehingga on/off kendaraan listrik dapat di
control melalui handphone. Untuk membuat rancangan ini menggunakan Arduino
Mega, Modul Bluetooth dan Relay, yang mana Arduino Mega berfungsi sebagai
pengendali yang memberikan perintah kepada Relay agar aktif pada logika high atau
low. Kemudian modul Bluetooth berfungi sebagai penghubung antara handphone
dengan kendaraan listrik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja dari
respon bluetooth smartphone dengan alat pada saat mengendalikan engine on/off pada
kendaraan listrik. Hasil pengujian untuk keseluruhan yang telah dilakukan, sistem
kendali engine on/off berbasis koneksi bluetooth menggunakan arduino mega pada
kendaraan listrik dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah mampu bekerja sesuai yang
diharapkan dan berfungsi dengan baik ditandai dengan respon bluetooth pada saat
mengendalikan engine on/off aplikasi smartphone dengan alat terkoneksi sampai jarak
terjauh 12 m dan sebaliknya berfungsi kurang baik pada saat respon bluetooth
mengendalikan engine on/off jarak maksimal 15m sudah tidak terkoneksi antara
bluetooth aplikasi smartphone dengan alat tersebut.

Kata Kunci : Engine On/Off, Arduino Mega, Bluetooth

vii
Bluetooth Connection Based On/Off Engine Control System Using
Arduino Mega on Electric Vehicle

by
Faisal Fatur Rohman
Study Program of Automotive Engineering, Majoring of Engineering
The State Polytechnic of Jember

ABSTRACT

To make a design so that you can turn on electric vehicles using a smartphone by
utilizing the android application and connecting to electric vehicles via bluetooth so
that the on/off of electric vehicles can be controlled via a cellphone. To make this
design use Arduino Mega, Bluetooth Module and Relay, in which Arduino Mega
functions as a controller that gives orders to the Relay to be active on logic high or
low. Than the bluetooth module functions as a link between the cellphone with electric
vehicle. The purpose of this study is to determine the performance of the bluetooth
smartphone response with the device when controlling the engine on/off in electric
vehicles. The overall test results that have been carried out, the on/off engine control
system based on a bluetooth connection using arduino mega on electric vehicles it can
be concluded that this tool is able to work as expected and function properly marked
by a Bluetooth response when controlling the engine on/off application a smartphone
with a connected device up to a maximum distance of 12 m and vice versa does not
function properly when the Bluetooth response controls the engine on/off at a maximum
distance of 15 m and the smartphone application Bluetooth is not connected to the
device.

Keywords: The Engine On/Off, Arduino Mega, Bluetooth

viii
RINGKASAN

Sistem Kendali Engine On/Off Berbasis Koneksi Bluetooth Menggunakan


Arduino Mega pada Kendaraan Listrik. Faisal Fatur Rohman, NIM H42180806,
Tahun 2023, 32 hlm, Program Studi Mesin Otomotif, Jurusan Teknik, Politeknik
Negeri Jember, Pembimbing, Alex Taufiqurrohman Zain, S.Si, M.T.

Perkembangan sarana transportasi selalu mengalami perkembangan seiring


dengan kemajuan zaman, salah satunya merupakan kendaraan menggunakan tenaga
listrik sebagai tenaga penggerak utama. kendaraan listrik merupakan kendaraan ramah
lingkungan dan diharapkan mampu mengurangi penggunaan bahan bakar hasil minyak
bumi atau fosil purba secara signifikan. Beberapa kelebihan kendaraan listrik dengan
kendaraan berbahan bakar cair adalah suara yang halus, tidak berbau, dan bebas dari
asap. Tetapi, pada kendaraan listrik ini masih belum dilengkapi dengan sistem kendali
yang dapat mempermudah kinerja dari kendaraan listrik tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari respon bluetooth
smartphone dengan alat pada saat mengendalikan engine on/off pada kendaraan listrik.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mesin Otomotif Politeknik Negeri Jember.
Waktu pelaksanaan pada bulan Agustus 2022 – Desember 2022. Metode yang
digunakan adalah research and development (R&D) dengan melakukan pengujian
respon bluetooth pada ruangan terbuka, respon bluetooth pada ruangan tertutup dan
tegangan pada relay. Setelah itu dilakukan analisis data.
Hasil penelitian, sistem kendali engine on/off berbasis koneksi bluetooth
menggunakan arduino mega pada kendaraan listrik dapat disimpulkan bahwa alat ini
sudah mampu bekerja sesuai yang diharapkan dan berfungsi dengan baik ditandai
dengan respon bluetooth pada saat mengendalikan engine on/off aplikasi smartphone
dengan alat terkoneksi sampai jarak terjauh 12 m dan sebaliknya berfungsi kurang baik
pada saat respon bluetooth mengendalikan engine on/off jarak maksimal 15m sudah
tidak terkoneksi antara bluetooth aplikasi smartphone dengan alat tersebut.

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... vi
PERNYATAAN PUBLIKASI ....................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
RINGKASAN ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah .......................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4
2.1 Peneliti Terdahulu........................................................................ 4
2.2 Sistem Starter ............................................................................... 6
2.3 Relay .............................................................................................. 7
2.4 Android ......................................................................................... 8
2.5 Arduino Mega ............................................................................... 8
2.6 Mikrokontroller............................................................................ 10

x
2.7 Arduino IDE ................................................................................. 11
2.8 Blutooth ......................................................................................... 14
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 16
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 16
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................. 16
3.2.1 Alat Penelitian ...................................................................... 14
3.2.2 Bahan Penelitian .................................................................. 17
3.3 Metode Penelitian ......................................................................... 18
3.4 Prosedur Penelitian ...................................................................... 18
3.4.1 Proses pembuatan rancangan alat......................................... 18
3.4.2 Proses pemrograman pada arduino mega ............................ 19
3.4.3 Proses instalasi rancangan ke kendaraan listrik ................... 19
3.5 Diagram Alir Penelitian............................................................... 20
3.6 Skema Rangkaian ........................................................................ 21
3.7 Variabel Penelitian ....................................................................... 23
3.7.1 Variabel bebas ...................................................................... 23
3.7.2 Variabel terikat ..................................................................... 23
3.7.3 Variabel kontrol ................................................................... 23
3.8 Analisa Data.................................................................................. 24
3.8.1 Rencana Tabel ...................................................................... 24
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 26
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 26
4.1.1 Pemograman Arduino Mega ................................................ 26
4.1.2 Aplikasi Smartphone ............................................................ 26
4.2 Pengujian Kinerja Alat ................................................................ 28
4.2.1 Pengujian Jarak Koneksi Bluetooth ..................................... 28
4.3 Pembahasan .................................................................................. 31
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 32
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 32

xi
5.2 Saran ............................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 33
LAMPIRAN…………………………………………………………………. 34

xii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 : Peneliti Terdahulu .......................................................................... 4

Tabel 3.1 : Pengujian Jarak Respon Bluetooth di Ruangan Terbuka ............... 23

Tabel 3.2 : Pengujian Jarak Respon Bluetooth di Ruangan Tertutup .............. 24

Tabel 3.3 : Pengujian Pengukuran Tegangan dan Arus Relay ......................... 25

Tabel 4.1 : Hasil Pengujian Jarak Respon Bluetooth di Ruangan Terbuka ..... 28

Tabel 4.2 : Hasil Pengujian Jarak Respon Bluetooth di Ruangan Tertutup ..... 29

Tabel 4.3 : Hasil Pengujian Pengukuran Tegangan dan Arus Relay ............... 30

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 : Relay .......................................................................................... 7

Gambar 2.2 : Arduino Mega ............................................................................ 9

Gambar 2.3 : Mikrokontroller .......................................................................... 10

Gambar 2.4 : Interface Aplikasi Arduino IDE ................................................. 12

Gambar 2.5 : Modul Bluetooth ........................................................................ 15

Gambar 2.6 : Interface Aplikasi MIT Inventor ................................................ 16

Gambar 3.1 : Skema Rangkaian ....................................................................... 22

Gambar 4.1 : User Interface Aplikasi Smartphone.......................................... 27

xiv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan sarana transportasi selalu mengalami perkembangan seiring
dengan kemajuan zaman, salah satunya merupakan kendaraan menggunakan tenaga
listrik sebagai tenaga penggerak utama. kendaraan listrik merupakan kendaraan ramah
lingkungan dan diharapkan mampu mengurangi penggunaan bahan bakar hasil minyak
bumi atau fosil purba secara signifikan. Beberapa kelebihan kendaraan listrik dengan
kendaraan berbahan bakar cair adalah suara yang halus, tidak berbau, dan bebas dari
asap. Tetapi, pada kendaraan listrik ini masih belum dilengkapi dengan sistem kendali
yang dapat mempermudah kinerja dari kendaraan listrik tersebut. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu sistem kendali yang dapat digunakan untuk menyalakan dan
mematikan mesin pada kendaraan listrik tanpa menggunakan kunci konvensional.
(Efendi, A. 2020)
Menurut penelitian (Suhendro & Harsono, 2019) dalam penelitian yang
berjudul “Rancang Bangun Sistem Kendali Sepeda Listrik Berbasis Arduino.” Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi bebas hambatan, sepeda listrik dapat
melaju dengan kecepatan maksimal rata-rata 28 km/jam dengan beban 54 kg.
kecepatan sepeda listrik akan turun jika sensor ultrasonik depan mendeteksi halangan
pada jarak 3m, 2m dan 1m.
Menurut penelitian dari (Reynaldi & Pramudita, 2019) dalam penelitian yang
berjudul “Sistem Kontrol Sepeda Motor Menggunakan Arduino dan Android.” Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pertama sistem kontrol sepeda motor dapat berfungsi
untuk menghidupkan dan mematikan kontak sepeda motor dari jarak jauh melalui
aplikasi sistem kontrol sepeda motor. Kedua dengan diterapkannya sistem keamanan
sebagai peringatan adanya tindakan pencurian pada sepeda motor dapat membuat
sepeda motor menjadi lebih aman serta mampu diaktifkan dan dinonaktifkan dari jarak
jauh melalui aplikasi sistem kontrol sepeda motor. Ketiga sistem kontrol sepeda motor

1
2

dapat membantu pengguna sepeda motor dalam melakukan pencarian pada sepeda
motor dengan menghidupkan klakson sepeda motor dari jarak jauh melalui aplikasi
sistem kontrol sepeda motor.
Menurut penelitian dari sumardi 2017 dalam penelitian yang berjudul
Perancangan Sistem Starter Sepeda Motor Menggunakan Aplikasi Android Berbasis
Arduino uno. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi ini dapat membantu
pengguna untuk melakukan perawatan mesin sepeda motor dengan melakukan
pemanasan mesin tanpa harus berjalan menuju sepeda motor.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membuat suatu
rancangan agar dapat menyalakan kendaraan listrik menggunakan smartphone dengan
memanfaatkan aplikasi android dan terhubung dengan kendaraan listrik melalui
Bluetooth sehingga on/off kendaraan listrik dapat di control melalui handphone. Untuk
membuat rancangan ini menggunakan Arduino Mega, Modul Bluetooth dan Relay,
yang mana Arduino Mega berfungsi sebagai pengendali yang memberikan perintah
kepada Relay agar aktif pada logika high atau low. Kemudian modul Bluetooth
berfungi sebagai penghubung antara handphone dengan kendaraan listrik. Berdasarkan
uraian diatas peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Sistem kendali engine
on/off berbasis koneksi bluetooth menggunakan arduino mega pada kendaraan listrik.”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada penelitian ini dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: ?
1. Bagaimana merancang Sistem kendali engine on/off berbasis koneksi bluetooth
menggunakan arduino mega pada kendaraan listrik?
2. Seberapa baik kinerja dari sistem kendali yang dibuat?
3

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan merancang sistem kendali engine on/off berbasis
koneksi bluetooth menggunakan arduino mega pada kendaraan listrik.
2. Untuk mengetahui Seberapa baik kinerja dari sistem kendali yang dibuat.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan kendaraan listrik
khususnya pada bagian sistem kendali, serta membantu para peneliti yang akan datang
untuk mengembangkan inovasi-inovasi terbaru pada perancangan sistem kendali
engine on/off berbasis koneksi bluetooth menggunakan arduino mega pada kendaraan
listrik.

1.5 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas perlu dibatasi agar penelitian yang dilakukan
dapat lebih terfokus, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pengujian ini hanya dilakukan pada kendaraan listrik.
2. Arduino yang digunakan adalah arduino mega.
3. Modul bluetooth yang digunakan hanya tipe HC-05.
4. Penelitian ini hanya tentang perancangan sistem saja.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peneliti Terdahulu


Menurut peneliti terdahulu, perlu ditegaskan hal-hal yang membedakan antara
masing-masing hasil yang telah diungkapkan oleh peneliti sebelumnya dengan apa
yang diteliti. Berikut merupakan hasil peneliti terdahulu.
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
1. Rizal Sistem Kontrol Pada penelitian Hasil penelitian
Nanda Sepeda Motor ini, metode menunjukkan bahwa
Reynaldi., Menggunakan pengembangan pertama sistem kontrol
Rully Arduino dan sistem yang sepeda motor dapat
Pramudita, Android digunakan adalah berfungsi untuk
2019 model prototype. menghidupkan dan
mematikan kontak
sepeda motor dari jarak
jauh melalui aplikasi
sistem kontrol sepeda
motor.

4
5

2. Sumardi, Perancangan Pada penelitian Hasil penelitian


2017
Sistem Starter ini, metode menunjukkan bahwa
Sepeda Motor pengembangan sistem starter sepeda
Menggunakan dimana tahapan motor ini dapat
Aplikasi Android yang dilakukan membantu pengguna
Berbasis Arduino analisa, desain melakukan perawatan
Uno sistem, penulisan mesin dengan cara
kode program, melakukan pemanasan
pengujian mesin dan sitem ini
program dan menggunakan sistem
penerapan elektrik
program.
3. Suhendro., Rancang Bangun Penelitian ini Hasil penelitian
Dkk, Sistem Kendali bertujuan menunjukkan bahwa
(2019) Sepeda Listrik merancang dan pada kondisi bebas
Berbasis Arduino membangun hambatan, sepeda
sebuah sistem listrik dapat melaju
kendali dengan kecepatan
menggunakan maksimal rata-rata 28
prinsip PWM km/jam dengan beban
untuk mengatur 54 kg. kecepatan
kecepatan putaran sepeda listrik akan
motor dan sistem turun jika sensor
pengaman pada ultrasonik depan
sepeda listrik. mendeteksi halangan
pada jarak 3m, 2m dan
1m.
6

2.2 Sistem Starter


Sistem starter berfungsi memberikan tenaga putaran bagi mesin untuk memulai
siklus kerjanya. Saat kunci kontak posisi ON, tetapi tombol starter tidak ditekan (posisi
OFF), arus dari sumber tegangan (baterai) belum mengalir ke sistem starter sehingga
sistem starter belum bekerja. Apabila tombol starter ditekan (posisi ON) pada saat
kunci kontak ON, maka sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan mengalir dari
baterai ke kumparan relai. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kemagnetan pada
kumparan relai sehingga menghubungkan arus dari baterai menuju ke motor starter.
Motor starter akan mengubah arus listrik dari baterai menjadi tenaga gerak putar,
kemudian akan memutarkan poros tuas mesin untuk menghidupkan mesin.(Kholilah
dkk., 2016)
Untuk menghidupkan mesin sepeda motor diperlukan gerakan awal pada poros
engkol (crankshaft) agar torak atau piston bergerak naik turun ehingga mesin dapat
memulai siklusnya. Geralan awal berupa putaran pada poros engkol diberikan oleh
sistem starter atau system penggerak mula. Terdapat 2 tipe sistem starter yaitu sistem
starter mekanis dan sistem starter elektrik. Kedua sistem ini yang biasanya dipasang
pada sepeda motor namun yang paling sering digunakan yaitu starter elektrik karena
penggunaanya mudah sehingga starter manual atau lebih sering disebut kick starter
hanya digunakan sebagai cadangan jika sewaktu-waktu starter elektrik mengalami
gangguan.
7

2.3 Relay
Relay merupakan suatu Saklar atau Switch elektromagnetik yang apabila
kumparan pada relay di aliri arus listrik dapat membuat Inti Besi menjadi magnet
sehingga dapat menarik kontak jika gaya 13 magnet yang dihasilkan menjadi lebih
besar dari pada gaya pegas yang ada. Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan
50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar 2.1 Struktur Sederhana Relay


Sumber : Suprayitno dan Rohman, 2018

Pada gambar diatas apabila kumparan coil dilewati arus listrik, maka akan
timbul gaya elektromagnet yang akan menarik kontak (Armature) untuk berpindah dari
posisi sebelumnya normally close (NC) ke posisi baru normally open (NO), sehingga
saklar dapat menghantarkan arus listrik di posisi (NO). Sehingga Posisi awal Armature
sebelumnya (NC) menjadi tidak terhubung. Begitu sebaliknya ketika Kumparan Coil
tidak dialiri arus listrik maka Armature akan kembali lagi ke posisi Normally Close
(NC). Arus listrik yang dibutuhkan dalam memindahkan kontak dari NC ke NO relatif
kecil. Perlu diketahui bahwa Relay ada yang aktif Low dan aktif High. Maksudnya
aktif Low adalah relay akan aktif jika diberi masukan LOW atau nol, sedangkan aktif
High adalah relay akan aktif jika diberi masukan HIGH atau satu. (Suprayitno dan
Rohman, 2018:13)
8

2.4 Android
Android merupakan salah satu system operasi yang sangat berkembang saat ini,
dengan berbasiskan Linux system operasi ini dirancang untuk mengembangkan
perangkat seluler layar sentuh seperti smartphone dan juga komputer tablet. Android
menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi
untuk digunakan oleh bermacam piranti gerak.
Salah satu penyebab mengapa sistem operasi android begitu gampang diterima
oleh pasar dan dengan cepatnya berkembang, itu dikarenakan android menggunakan
bahasa pemrograman java serta kelebihannya sebagai software yang menggunakan
basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga
pengguna dapat membuat aplikasi baru didalamnya. Dan hal tersebut mengakibatkan
banyaknya pengembang software yang berbondong untuk mengembangkan aplikasi
berbasis Android. Sehingga saat ini bila dibandingkan dengan OS yang lain untuk
perangkat handphone dan PC tablet. Android adalah yang mempunyai dukungan
aplikasi dan game non berbayar terbanyak yang bisa diunduh oleh penggunanya
melalui Google Play. Dengan terdapatnya fitur seperti browser, MMS, SMS, GPS, dan
lain-lain maka sangat memudahkan penggunanya untuk mendapatkan informasi,
mengetahui posisi, serta juga berkomunikasi antar para pengguna.

2.5 Arduino Mega


Arduino Mega2560 adalah papan mikrokontroler berbasiskan ATmega2560
(datasheet ATmega2560). Arduino Mega2560 memiliki 54 pin digital input/output,
dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16 pin sebagai input analog, dan
4 pin sebagai UART (port serial hardware), 16 MHz kristal osilator, koneksi USB, jack
power, header ICSP, dan tombol reset. Ini semua yang diperlukan untuk mendukung
mikrokontroler. Cukup dengan menghubungkannya ke computer melalui kabel USB
atau power dihubungkan dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk mulai
mengaktifkannya. Arduino mega 2560 ini adalah didukung oleh software arduino IDE
(Integrated Development Enviroment) untuk melakukan penulisan pemrograman.
9

Bahasa pemrogramannya berdasarkan bahasa C yang mudah untuk dipelajari dan


sudah didukung oleh library yang lengkap. (Ilham, M.N. 2018)

Gambar 2.2 Arduino Mega


Sumber: (Ilham, M.N, 2018)

Arduino Mega 2560 terbentuk dari prosessor yang dikenal dengan


Mikrokontroler ATMega 2560. Mikrokontroler ATMega 2560 memiliki beberapa fitur
atau spesifikasi yang menjadikannya sebagai solusi pengendali yang efektif untuk
berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain :
1. Tegangan Operasi sebesar 5 V.
2. Tegangan input sebesar 6 – 20 V tetapi yang direkomendasikan untuk
ATMega 2560 sebesar 7 – 12 V.
3. Pin digital I/O sebanyak 54 pin dimana 14 pin merupakan keluaran dari
PWM.
4. Pin input analog sebanyak 16 pin.
5. Arus DC pin I/O sebesar 40 mA sedangkan Arus DC untuk pin 3.3V sebesar
50 mA.
6. Flash memory 156 Kb yang mana 8 Kb digunakan oleh bootloader.
7. SRAM 8 Kbyte.
8. EEPROM 4 Kbyte.
10

2.6 Mikrokontroller
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di
dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori
program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain,
mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan
keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara
khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data.

Gambar 2.3 Mikrokontroller


Sumber : Buku Ajar, 2018:02

Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara


automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan
rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan
komsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor
memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat
kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan
mikrokontroler ini maka:
a. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.
b. Rancangan bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar
dari system adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi.
c. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak.
11

Salah satu mikrokontroler yang banyak digunakan saat ini yaitu mikrokotroler
AVR. AVR adalah mikrokontroler RSIC (reduce instruction set computer) 8 bit
berdasarkan arsitektur Harvard , yang dibuat oleh Atmel pada tahun 1996. AVR
mempunyai kepanjangan Advanced versatile RSIC atau Alf and Vegards Risc
processor yang berasal dari nama dua mahasiswa Norwegian institute of technologi
(NTH), yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan.
AVR memiliki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroller lain,
keunggulan mikrokontroller AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program
yang lebih cepat karena sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock, lebih
cepat dibandingkan dengan mikrokontroller MCS51 yang memiliki arsitektur CISC
(complex insruction set computer ) di mana mikrokontroller MSC51 membutuhkan 12
siklus clock untuk mengeksekusi 1 instruksi . selain itu, mikrokontroller AVR memiliki
fitur yang lengkap ( ADC internal, EEPROM internal, Timer/counter,Watchdog Timer,
PWM, Port I/O, Komunikasi serial, komparator, I2C,dll.), sehingga dengan fasilitas
yang lengkap ini, programmer dan desainer dapat menggunakan untuk berbagai
aplikasi sistem elektronika seperti robot, otomatis instruksi, peralatan
telekomuniksi,dan berbagai keperluan lain.

2.7 Aplikasi Arduino IDE


Untuk pemrograman arduino mega dibutuhkan sebuah aplikasi untuk
memprogram board Arduino. Aplikasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu
Arduino IDE (Integrated Development Environment) merupakan aplikasi untuk
memprogram arduino dan bawaan dari Arduino. Aplikasi ini digunakan untuk
membuat, membuka, dan mengedit source code Arduino. Sketch merupakan sebuah
source code yang berisi logika dan algoritma yang akan di upload ke dalam IC
mikrokontroller (Arduino).
12

Gambar 2.4 Interface Aplikasi Arduino IDE


Sumber : Buku Modul Arduino, 2019:10

Interface Arduino IDE dapat dilihat pada gambar 2.3 diatas, terdapat beberapa
bagian-bagian menu yang terdiri dari sebagai berikut : (Humaidillah, 2019:16)
1. Verify
Sebelum upload ke board arduino, diharuskan memverifikasi terlebih dahulu
sketch yang dibuat. Tujuan dari verifikasi adalah pemeriksaan terhadap kode
program yang ditulis sudah benar atau masih mengandung kesalahan.
2. Upload
Untuk mengunggah program ke dalam board arduino.
3. New
Untuk membuat file sketch baru.
4. Open
Untuk membuka file sketch yang sudah pernah dibuat.
5. Save
Untuk menyimpan sketch (list program) yang sedang dibuat.
6. Serial monitor
13

Untuk mengaktifkan jendela komunikasi serial, dan transfer data (kirim/terima)


antara board arduino dan komputer.
Bahasa pemrograman Arduino merupakan salah satu bahasa pemrograman
yang menggunakan bahasa C, dan ketika sebuah perintah atau coding sedang dibuat
maka hasilnya akan langsung terlihat di arduino tersebut. Berikut adalah fungsi serta
intruksi pada bahasa pemrograman arduino.
1. Struktur dari Pemograman Arduino
a. Void setup adalah Tempat untuk menuliskan kode atau perintah kita di sini
untuk bisa di jalan kan hanya sekali. Selanjutnya kode program dalam void
setup yaitu :
Void setup( ){
}
b. Void loop adalah perintah void loop ini tempat di mana menulis kode untuk
menjalankan program itu berulang kali agar tidak berhenti sendiri.
Selanjutnya kode program dalam void loop yaitu :
Void loop( ){
//kode disini akan dibaca berulang kali(terus-menerus) oleh ardimega
}
c. Variabel adalah sebuah programan yang berfungsi untuk menyimpan suatu
nilai pada sebuah nama. Berikut macam-macam jenis variabel yaitu,
Integer, Long, Boolean, Float, Character.
d. Operator matematika yaitu meliputi = sama dengan, % persentase, +
penambahan, - pengurangan, * perkalian, dan / pembagian.
2. Struktur Pengaturan Program
Ketika akan menentukan sebuah kondisi dan jika kondisinya telah terpenuhi
maka akan melaksanakan perintah yang telah ditentukan. Dan ketika tidak
memenuhi kondisinya dapat diberi perintah. Contoh :
if(kondisi D)
{
14

Kode perintah D
}
Else if(kondisi C
{
Kode perintah C
}
3. Digital
a. pinMode (pin, mode)
Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin
yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang
bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
b. digitalWrite (pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat
dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi
ground).
c. digitalRead (pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat
menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH
(ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

2.8 Modul Blutooth


Bluetooth adalah protokol komunikasi wireless yang bekerja pada frekuensi
radio 2.4 GHz untuk pertukaran data pada perangkat bergerak seperti PDA, laptop, HP,
dan lain-lain. Salah satu hasil contoh modul Bluetooth yang paling banyak digunakan
adalah tipe HC-05. modul Bluetooth HC-05 merupakan salah satu modul Bluetooth
yang dapat ditemukan dipasaran dengan harga yang relatif murah. Modul Bluetooth
HC-05 terdiri dari 6 pin konektor, yang setiap pin konektor memiliki fungsi yang
berbeda - beda. Untuk gambar module bluetooth dapat dilihat pada gambar 1 berikut.
15

Gambar 2.5 Modul Bluetooth HC-05


Sumber : Buku Ajar, 2018:64

Bluetooth HC-05 memiliki dua mode kerja yakni communication mode dan at
mode. Communication mode adalah kondisi ketika bluetooth HC-05 siap untuk
berkomunikasi dengan perangkat bluetooth yang lain baik sebagai master ataupun
slave. Bluetooth sebagai master adalah kondisi dimana bluetooth tersebut difungsikan
sebagai pengontrol komunikasi, atau ia bertugas mencari perangkat bluetooth yang
berada di sekitarnya dan mengirim permintaan komunikasi kepada perangkat bluetooth
yang ditemukan. Sedangkan slave adalah kondisi dimana perangkat bluetooth
menunggu datangnya permintaan untuk melakukan komunikasi.
At mode adalah bluetooth masuk ke dalam mode khusus untuk pengaturan
parameter, dimana parameter-parameter yang diatur tersebut berguna untuk
menentukan cara bluetooth beroperasi, seperti bluetooth sebagai master atau slave,
kecepatan komunikasi bluetooth, mengatur nama bluetooth dan lain sebagainya.
Bluetooth dalam rangkaian digunakan sebagai pengirim data atau menerima
data dari nirkabel yang rx dan tx nya sama – sama bertegangan 3.3 vdc, sedangkan
tegangan 5 volt digunakan untuk VCC nya. Module Bluetooth HC-05 merupakan
module Bluetooth yang bisa menjadi slave ataupun master hal ini dibuktikan dengan
bisa memberikan notifikasi untuk melakukan pairing keperangkat lain, maupun
perangkat lain tersebut yang melakukan pairing ke modul Bluetooth HC-05 (Pratama,
2014 dalam Suprayitno dan Rohman, 2018:64)
16

2.9 App Inventor


App inventor merupakan salah satu alat pengembangan yang digunakan untuk
membangun aplikasi di android. App inventor memungkinkan pengguna baru untuk
memprogram komputer untuk menciptakan aplikasi software bagi sistem operasi
android. App inventor menggunakan antarmuka grafis yang memungkinkan pengguna
untuk men-drag and drop objek visual untuk menciptakan aplikasi yang bisa
dijalankan pada perangkat android.

Gambar 2.6 Interface Aplikasi MIT Inventor


Sumber : MIT App Inventor

MIT App Inventor sendiri adalah salah satu aplikasi web pemogram terbuka
untuk membuat aplikasi android tanpa menyusun kode perintah yang disusun berbaris-
baris. Kemudahan yang ditawarkan yakni menggunakan pemograman berbasis visual
block programing. Blok program merupakan simbol-simbol perintah yang memiliki
fungsi tertentu dalam pembuatan aplikasi. Berdasarkan hal tersebut MIT App Inventor
dapat dijadikan alat untuk membuat aplikasi android.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus yang bertempat di laboratorium
otomotif Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat Penelitian
1. Laptop : Untuk proses coding arduino mega
2. Obeng plus : Untuk membuka cover kendaraan listrik
3. Obeng minus : Untuk membuka baut pin pada relay
4. Multimeter : Untuk mengukur arus dan tegangan
5. Kunci T 10 : Untuk membuka baut dudukan Plat nomor
6. Kabel jumper male to female : Untuk menyambungkan part-part elektronik
7. Kabel jumper male to male : Untuk menyambungkan part-part elektronik
8. Selotip : Untuk membungkus sambungan kabel bodi
9. Gunting : Untuk menggunting kabel
10. Breadboard : Sebagai media saat membuat prototype
3.2.2 Bahan Penelitian
1. Arduino Mega 2560
Spesifikasi :
• Mikrokontroler : ATMega2560
• Operasi tegangan : 5v
• Input Tegangan : Disarankan 7-12 Volt
• Input tegangan batas : 6 – 20 Volt
• Pin I/O Digital : 54 ( 14 Bisa untuk PWM )
• Pin Analog : 16 pin
• Arus DC tiap pin : 50 mA

17
18

2. Modul Bluetooth HC-05


Spesifikasi :
• Protokol bluetooth : Bluetooth V2.0 protokol standart
• Jarak jangkauan : 30 m (tanpa penghalang)
• Tingkat kekuatan : Class2(+6dBm)
• Banwitdh :2.40GHz – 2.48GHz, ISM Band
• Sensitivitas penerima : -85dBm
• Protokol USB : USB v1.1/2.0
• Mode modulasi : Gauss Frequency Shift Keying
• Fitur keamanan : Otentikasi dan Enkripsi
• Kisaran tegangan operasi : +3.3V to +6V
• Kisaran suhu operasi : -20˚C to +55˚C
• Arus saat operasi : 40Ma

3. Relay 4 chanel
Spesifikasi dari module relay 4 channel, sebagai berikut :
• Input tegangan : 5V
• Tipe Relay : SPDT (Single Pole Double Throw)
• Daya tahan : Hingga 10A.
• Pin pengendali dapat dihubungkan dengan port mikrokontroler mana saja,
sehingga membuat pemrogram dapat leluasa menentukan pin mikrokontroler yang
digunakan sebagai pengendali.
• Dilengkapi rangkaian penggerak (driver) relay dengan level tegangan TTL
sehingga dapat langsung dikendalikan oleh mikrokontroler.
• Driver bertipe “active high” atau kumparan relay akan aktif saat pin pengendali
diberi logika “1”.

4. Smartphone Android
19

3.3 Metode Penelitian


Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah research and development
(R&D). dengan membuat suatu rancangan agar dapat menyalakan kendaraan listrik
menggunakan smartphone dengan memanfaatkan aplikasi android dan terhubung
dengan kendaraan listrik melalui Bluetooth sehingga on/off kendaraan listrik dapat di
control melalui handphone. Untuk membuat rancangan ini menggunakan Arduino
Mega, Modul Bluetooth dan Relay, yang mana Arduino Mega berfungsi sebagai
pengendali yang memberikan perintah kepada Relay agar aktif pada logika high atau
low. Kemudian modul Bluetooth berfungi sebagai penghubung antara handphone
dengan kendaraan listrik.

3.4 Prosedur Penelitian


Penelitian ini diawali dengan kegiatan studi pustaka melalui berbagai sumber
referensi mengenai penelitian yang akan dilakukan. Menyiapkan beberapa peralatan
dan bahan seperti mikrokontroler arduino mega, modul bluetooth, relay dan baterai.
Kemudian rancangan tersebut akan di pasangkan ke sepeda motor listrik sehingga nanti
dapat terhubung dengan android dan dapat di starter menggunakan android. Dalam
penelitian ini menggunakan beberapa urutan langkah kerja. Adapun langkah-langkah
sebagai berikut:
3.4.1 Proses pembuatan rancangan alat
1. Siapkan semua alat dan bahan terlebih dahulu.
2. Rangkaikan arduino mega dengan modul bluetooth dan relay.
3. Sambung relay ke arduino mega dengan menggunakan kabel jumper dengan
menyambung pin VCC dihubungkan dengan pin 5v pada arduino, pin GND
modul relay dihubungkan pada pin GND di arduino, kemudian pin IN 1 / Relay
1 dihubungkan ke pin 8 arduino mega, pin IN 2 / Relay 2 dihubungkan ke pin
9 arduino mega, pin IN 3 / Relay 3 dihubungkan ke pin 10 arduino mega, dan
pin IN 4 / Relay 4 dihubungkan ke pin 11 arduino mega.
20

4. Rangkai modul bluetooth dengan arduino dengan menghubungkan VCC pada


modul dengan pin 5V arduino, GND modul dengan GND arduino, TXD modul
ke pin 0 arduino dan RXD modul ke pin 1 arduino.

3.4.2 Proses pemrograman pada arduino mega


1. Siapkan laptop dan kabel USB arduino
2. Hubungkan arduino mega dengan laptop menggunakan kabel USB
3. Buka aplikasi arduino pada laptop
4. Masukan koding pada aplikasi arduino
5. Kemudian klik upload
6. Setelah selesai maka lakukan pengetesan terlebih dahulu sebelum alat dipasang
ke kendaraan listrik.
3.4.3 Proses instalasi rancangan ke kendaraan listrik
Proses ini dilakukan dengan menyambungkan rangkaian arduino yang telah
dirangkai sebelumnya ke kendaraan listrik dengan menyambungkan ke bagian kunci
kontak sebagai ignition dan ke bagian kabel starter untuk kemudian dilakukan uji coba
apakah alat tersebut dapat berfungsi dengan baik.
21

3.5 Diagram Alir Penelitian

MULAI

STUDI PUSTAKA

PENYUSUNAN PROPOSAL

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

PEMBUATAN RANGKAIAN

PEMOGRAMAN ARDUINO MEGA

INSTALASI RANGAKAIAN KE
KENDARAAN LISTRIK

APAKAH ALAT BERFUNGSI?


TIDAK

YA

ANALISA

PEMBAHASAN DAN HASIL

KESIMPULAN

SELESAI
22

3.6 Skema Rangkaian

Gambar 3.1 Skema Rangkaian


Sumber : AplikasiFritzing
Keterangan :
1. Arduino Mega : Sebagai inti daripada rancangan ini.
2. Modul Bluetooth : modul bluetooth disini sebagai penerima perintah dari
smartphone, untuk pin pada modul bluetooth disini pin VCC terhubung ke pin 5v
arduino, pin GND ke pin GND arduino, pin TXD modul terhubung ke pin RXD
arduino, kemudian pin RXD modul terhubung ke pin TXD arduino.
3. Relay : Rangkaian ini menggunakan relay 4 channel yang mana relay 1 menyala
untuk menyalakan kunci kontak, kemudian relay 2 aktif untuk mengaktifkan rem,
setelah itu relay 3 aktif untuk menyalakan starter motor dan relay 4 berfungsi sebagai
alarm untuk keamanan. Untuk pin pada relay disini pin VCC dihubungkan dengan pin
23

5v pada arduino, pin GND modul relay dihubungkan pada pin GND di arduino,
kemudian pin IN 1 / Relay 1 dihubungkan ke pin 8 arduino mega, pin IN 2 / Relay 2
dihubungkan ke pin 9 arduino mega, pin IN 3 / Relay 3 dihubungkan ke pin 10 arduino
mega, dan pin IN 4 / Relay 4 dihubungkan ke pin 11 arduino mega.
4. Baterai : Sebagai media power supply pada arduino mega.
5. Breadboard : Sebagai media untuk menyambung pada saat membuat prototype
rangkaian agar lebih mudah dan tidak perlu penyolderan.

3.7 Variabel Penelitian


3.7.1 Variabel Bebas (Independent Variable)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan dan
timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sistem kendali
dari hp yang dibuat berupa konektivitas bluetooth, pengendalian engine on/off di
aplikasi.
3.7.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah konektivitas antara di hp
dan bluetooth kemudian keadaan di mesin on/off dan pada saat mesin start.
3.7.3 Variabel Kontrol
Merupakan variabel pengendali hasil penelitian pengembangan yang
dilakukan. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah.
1. Sistem kendali hp yang dibuat
2. Sepeda Motor listrik BLDC
24

3.8 Analisa Data


Berikut ini merupakan contoh pengolahan data dan analisa data, data tersebut
akan dibuat dalam bentuk tabel.
3.8.1 Rencana Tabel
1. Pengujian Jarak Respon Koneksi Bluetooth Pada Ruangan Terbuka
Tabel 3.1 Pengujian Jarak Respon Koneksi Bluetooth Pada Ruangan Terbuka

Kriteria Delay Respon


No Jarak
Pengujian (s) Bluetooth

1 1m Ketika
2 3m bluetooth
diaktifkan lalu
3 5m diukur
4 7m berdasarkan
jarak dan
5 9m delay pada
6 12 m saat aplikasi
digunakan
7 15 m

2. Pengujian Jarak Respon Koneksi Bluetooth Pada Ruangan Tertutup


Tabel 3.2 Pengujian Jarak Respon Koneksi Bluetooth Pada Ruangan Tertutup

Kriteria Delay Respon


No Jarak
Pengujian (s) Bluetooth

1 1m
Ketika
2 3m bluetooth
diaktifkan lalu
3 5m diukur
4 7m berdasarkan
jarak dan delay
5 9m pada saat
aplikasi
6 12 m digunakan
7 15 m
25

3. Pengujian Pengukuran Tegangan Relay


Tabel 3.3 Pengujian Pengukuran Tegangan Relay
Bagian Tegangan (V)
Kriteria
No yang
Pengujian Off On
Diukur

Relay 1
1 (Kunci
Kontak)

Relay 2 Relay
2 (Saklar akan aktif
Rem) jika
mendapat
Relay 3 tegangan
3 (Sistem kerja
Starter) ±5V
Relay 4
4 (Alarm
Buzzer)
26

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitan


Penelitian ini membahas mengenai hasil pengujian sistem engine on/off
kendaraan listrik dengan teknologi android berbasis arduino bluetooth yang dapat
mengendalikan on/off kendaraan listrik dapat di control melalui handphone, pada saat
pengujian kinerja pada alat ini mampu bekerja sesuai yang diharapkan dan berfungsi
dengan baik.
4.1.1 Pemograman Arduino Mega
Setelah pembuatan rangkaian, untuk proses selanjutnya adalah pemrograman
arduino mega yang digunakan pada alat ini menggunakan aplikasi Arduino IDE. Untuk
tahapan pemogramannya, pertama hubungkan arduino ke Laptop menggunakan kabel
USB type b, setelah itu atur terlebih dahulu di tools lalu pilih “Arduino Mega”
kemudian masukan semua sketch program, setelah semua program selesai di masukan
baru upload program pada alat ini arduino uno diprogram agar dapat terhubung dengan
android dan digunakan untuk mengatur pengaktifan modul Relay 4 channel. Yang
mana untuk relay 1 aktif untuk menyalakan kunci kontak, kemudian relay 2 aktif untuk
mengaktifkan rem, setelah itu relay 3 aktif untuk menyalakan starter motor, dan yang
terahir relay 4 berfungsi mengaktifkan fitur keamanan. Untuk sketch program bisa
dilihat di lampiran.
4.1.2 Aplikasi Smartphone
Penelitian ini menggunakan aplikasi yang bernama Motorcycle Control yang
digunakan sebagai remot kontrol sebagai pengendalianya. Pengembang dari aplikasi
ini adalah Azka Elekrik. aplikasi ini berfungsi mengirim data perintah yang diterima
oleh modul bluetooth yang kemudian data tadi di teruskan ke arduino, kemudian
arduino yang akan mengatur relay berapa yang akan menyala nantinya. Aplikasi ini
bisa didapat dengan cara mengunduh melalui google drive. Penulis menggunakan
aplikasi Motorcycle Control ini karena, pada penelitian ini hanya terfokus di
perancangan alat saja tidak membahas tentang pembuatan aplikasi smartphonenya.
27

Kemudian dari segi tampilan menu interface aplikasi ini simpel dan cara
pengoprasianya juga cukup mudah, sehingga pengguna hanya perlu mengaktifkan
bluetooth pada smartphone kemudian membuka aplikasi lalu hubumgkan ke modul
bluetooth pada alat. Setelah itu, kendaran motor listrik dapat dioprasikan melalui
smartphone. Untuk aplikasinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1 User Interface Aplikasi Smartphone


1. Menu Bluetooth, yaitu menu untuk memilih bluetooth mana yang akan
dihubungkan.
2. Tampilan notifikasi yang menunjukan apakah bluetooth terhubung atau tidak
terhubung.
3. Kemudian tombol berwarna merah yaitu tombol untuk fitur ON/OFF kunci
kontak, yang mana ketika di pencet tombol itu akan berubah menjadi warna
hijau yang menunjukan kontak pada posisi ON.
4. Tombol engine start, berfungsi untuk menyalakan mesin motor.
28

5. Tombol fitur suara yang mana tombol ini berfungsi untuk menyalakan motor
dengan suara seperti layaknya Google Asisten.

4.2 Pengujian Kinerja Alat


Pengujian dilakukan untuk mengetahui kerja alat sudah sesuai dengan yang
diharapkan atau belum, sehingga pada akhirnya alat dapat bekerja sesuai dengan
perancangan sistem kendali engine on/off berbasis koneksi bluetooth menggunakan
arduino mega pada kendaraan listrik.
4.2.1 Pengujian Jarak Koneksi Bluetooth
Untuk menguji koneksi bluetooth HC-05 ke android, dilakukan pengujian
dengan cara menghidupkan Bluetooth HC-05 pada arduino sehingga dapat terbaca
ketika di scan bluetooth, lalu dikoneksikan ke dalam aplikasi android. Respon
bluetooth kemudian diukur berdasarkan jarak pada tabel. Sehingga diketahui sampai
titik mana koneksi tidak dapat terhubung lagi. Ada dua pengujian yaitu respon pada
ruangan terbuka dan ruangan tetutup.
1. Tabel Pengujian Jarak Respon Koneksi Bluetooth Pada Ruangan Terbuka
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Jarak Respon Koneksi Bluetooth Pada Ruangan Terbuka

Kriteria Delay Respon


No Jarak
Pengujian (s) Bluetooth

1 1m 1s Terkoneksi
Ketika
2 3m bluetooth 1s Terkoneksi
diaktifkan lalu
3 5m 1s Terkoneksi
diukur
4 7m berdasarkan 1s Terkoneksi
5 9m jarak dan 1.3s Terkoneksi
delay pada
6 12 m saat aplikasi 1,5s Terkoneksi
digunakan Tidak
7 15 m - terkoneksi
29

2. Pengujian Jarak Respon Koneksi Bluetooth Pada Ruangan Tertutup


Tabel 4.2 Hasil Pengujian Jarak Respon Koneksi Bluetooth Pada Ruangan Tertutup

Kriteria Delay Respon


No Jarak
Pengujian (s) Bluetooth

1 1m 1s Terkoneksi
3m Ketika
2 bluetooth 1s Terkoneksi
3 5m diaktifkan lalu 1s Terkoneksi
diukur
4 7m berdasarkan 1,2s Terkoneksi
jarak dan delay
5 9m 1,4s Terkoneksi
pada saat
aplikasi Tidak
6 12 m digunakan - Terkoneksi
Tidak
7 15 m - Terkoneksi

Dari hasil pengujian tabel jarak koneksi bluetooth pada alat dan koneksi
bluetoth pada aplikasi smartphone diatas diketahui bagian yang diuji adalah bluetooth
dengan jarak 1 meter sampai 15 meter dan ada 2 kondisi yang diuji. Pertama respon
bluetooth pada ruangan terbuka atau tanpa halangan, yaitu pengujian pada ruangan
terbuka, untuk jarak bluetooth yang diukur berkisar 1 s/d 12 meter dapat terkoneksi dan
12 meter keatas bluetooth tidak dapat terkoneksi. Kedua, respon bluetooth ketika
terhalang tembok yaitu dilakukan pada ruangan yang terpisah tembok, jarak bluetooth
yang diukur berkisar 1 s/d 9 meter bluetooth dapat terkoneksi dan 9 meter keatas
bluetooth tidak dapat terkoneksi. maka berdasarkan kriteria pengujian, jarak koneksi
bluetooth telah sesuai dan dapat dipergunakan dengan semestinya dan untuk delay pada
saat tanpa halangan dan ketika terhalang tembok hasilnya untuk respon led board pada
modul relay menyala dengan cepat tanpa adanya delay yang cukup lama.
30

3. Pengujian Pengukuran Tegangan Relay


Tabel 4.3 Hasil Pengujian Pengukuran Tegangan Relay
Bagian Tegangan (V)
Kriteria
No yang
Pengujian Off On
Diukur

Relay 1
1 (Kunci 0V 4,70 V
Kontak)

Relay 2 Relay
2 (Saklar akan aktif 0V 4,70 V
Rem) jika
mendapat
Relay 3 tegangan
3 (Sistem kerja 0V 4,70 V
Starter) ±5V
Relay 4
4 (Alarm 0V 4,85 V
Buzzer)

Dari hasil tabel pengujian tegangan diatas diketahui bagian yang diukur pada
relay 1 sampai relay 4 adalah pada dua kondisi, yang pertama kondisi off relay 1 atau
kunci kontak tidak bekerja yang terukur sebesar 0 V dan ketika on ( relay 1 aktif
bekerja) yang terukur sebesar 4,70 V. yang kedua kondisi off pada relay 2 atau saklar
rem tidak bekerja yang terukur sebesar 0 V dan ketika on (relay 2 aktif bekerja) yang
terukur sebesar 4,70 V. yang ketiga kondisi off pada relay 3 atau sistem starter tidak
bekerja yang terukur sebesar 0 V dan ketika on (relay 3 aktif bekerja) yang terukur
sebesar 4,70 V. dan yang terakhir pada kondisi off relay 4 atau alarm buzzer tidak
bekerja yang terukur sebesar 0 V dan ketika on (relay 4 aktif bekerja) yang terukur
sebesar 4,85 V. Maka dari hasil pengujian tegangan pada relay disimpulkan berjalan
normal sesuai dengan kriteria pengujian.
31

4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian sistem kendali pengaman sepeda motor
menggunakan teknologi android berbasis arduino bluetooth, secara keseluruhan yang
telah dilakukan dapat diketahui informasi tentang kinerja alat. Hasil pengujian
diketahui melalui pengujian respon bluetooth untuk jarak koneksi ruangan terbuka,
tertutup dan pengujian tegangan pada relay.
Pengujian respon bluetooth untuk mengetahui berapa jarak maksimal yang
dapat diterima oleh arduino mega sehingga ketika sistem mendeteksi konektivitas
dengan android menghilang atau terputus maka sistem tidak aktif atau tidak bekerja.
Dari hasil pengujian pada tabel 4.1 yaitu respon bluetooth pada ruangan terbuka dapat
terkoneksi sejauh 1 hingga 12 meter dan tabel 4.2 yaitu respon bluetooth pada ruangan
tertutup dapat terkoneksi sejauh 1 hingga 9 meter, kita dapat mengetahui jarak
maksimal yang diterima oleh bluetooth. Berdasarkan analisa penulis kondisi sinyal
pada Bluetooth mempengaruhi komunikasi transfer data dalam sistem kendali
Bluetooth, jarak jangkauan sinyal Bluetooth tergantung pada spesifikasi Modul HC-05
untuk pengirim. Pengujian tegangan relay untuk mengetahui berapa tegangan yang
masuk pada saat relay 1 sampai dengan relay 4 saat aktif bekerja.
Berdasarkan hasil pengujian untuk keseluruhan yang telah dilakukan, sistem
kendali engine on/off berbasis koneksi bluetooth menggunakan arduino mega pada
kendaraan listrik dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah mampu bekerja sesuai yang
diharapkan dan berfungsi dengan baik ditandai dengan respon bluetooth pada saat
mengendalikan engine on/off aplikasi smartphone dengan alat terkoneksi sampai jarak
terjauh 12 m dan sebaliknya berfungsi kurang baik pada saat respon bluetooth
mengendalikan engine on/off jarak maksimal 15m sudah tidak terkoneksi antara
bluetooth aplikasi smartphone dengan alat tersebut.
32

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan serta pembahasan dari bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perancangan alat pada penelitian ini menggunakan Arduino Mega, Modul
Bluetooth HC-05, dan Relay Modul 4 Channel berhasil dibuat dan dapat
mengendalikan Engine On/Off kendaraan listrik menggunakan aplikasi
smartphone android.
2. Berdasarkan hasil pengujian untuk keseluruhan yang telah dilakukan, sistem
kendali engine on/off berbasis koneksi bluetooth menggunakan arduino mega
pada kendaraan listrik dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah mampu bekerja
sesuai yang diharapkan dan berfungsi dengan baik ditandai dengan respon
bluetooth pada saat mengendalikan engine on/off aplikasi smartphone dengan
alat terkoneksi sampai jarak terjauh 12 m dan sebaliknya berfungsi kurang baik
pada saat respon bluetooth mengendalikan engine on/off jarak maksimal 15m
sudah tidak terkoneksi antara bluetooth aplikasi smartphone dengan alat
tersebut.

5.2 Saran
Setelah dilakukannya penelitian ini, penulis memberi saran agar penelitian ini
dapat dikembangkan lagi.
1. Sistem kendali engine on/off berbasis koneksi bluetooth menggunakan arduino
mega pada kendaraan listrik dapat dikembangkan dengan ditambahkan dengan
fitur monitoring GPS.
2. Mengembangkan sistem keamanan dengan lebih kreatif dengan memanfaatkan
berbagai teknologi yang lebih canggih saat ini contohnya Internet Of Things.
33

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, M., Marcellino, Y., Rizki, I. A., Ikhwanuddin, S. A., & Simatupang, J. W. (2020).
Studi analisis perkembangan teknologi dan dukungan pemerintah indonesia
terkait mobil listrik. 22(1), 45–55.

Daulay, I. S. (2019). Pengembangan Dan Aplikasi Sistem Keamanan Kendaraan


Bermotor Menggunkan Mikrokontroller Arduino Uno Dan Gps Modul Pada
Smartphone Android. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Efendi, A. 2020. “Rancang Bangun Mobil Listrik Sula Politeknik Negeri Subang”.
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Vol. 17, No. 1 : P-ISSN 0216-3241
E-ISSN 2541-0652.

Hardinata, G. A. (2020). PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN SEPEDA MOTOR


DENGAN SENSOR BLUETOOTH DAN ALARM BERBASIS ARDUINO.
1805551086

Humaidillah. 2019. “Modul Belajar Arduino Uno”.

Ilham, M.N. (2018). RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN SEPEDA MOTOR


BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN SMS DAN
LOKASI GPS. Tugas Akhir. Politeknik Negeri Sriwijaya.

Kholilah, I., Rafi, A., & Tahtawi, A. (2016). Aplikasi Arduino-Android untuk Sistem
Keamanan Sepeda Motor. 1(1), 53–58.

Mahfud Ichsan Adi P, 2017. “Rancangan Sistem Start Engine dan Alarm pada Sepeda
Motor menggunakan Arduino Uno Berbasis Android”. Skripsi. Universitas
Muhammadiah Surakarta.
34

Reynaldi, R. N., & Pramudita, R. (2019). Sistem Kontrol Sepeda Motor Menggunakan
Arduino Dan Android. 4(1), 23–34.

Rimanto, D. (2019). Perancangan Sistem Keamanan Kendaraan Sepeda Motor


Menggunakan Mikrokontroller Arduino Bebrbasis Android. Doctoral
Disertation University Of Technology Yogyakarta.

Suhendro, B., & Harsono, D. (2019). Rancang Bangun Sistem Kendali Sepeda Listrik
Berbasis Arduino. 2, 1–8.

Sumardi, 2017. “Perancangan Sistem Starter Sepeda Motor Menggunakan Aplikasi


Android Berbasis Android”. Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi. P-ISSN 2541-366X.
35

LAMPIRAN

1. Program Arduino Mega


/*Motorcycle blutooth controller
* 1.Button control
* 2.Voice control
* make your motorcycle be lucky
* control your motorcycle with 1 app in your android device
* sketch by ; Aska Elektrik
*/

const int relay_1 = 8; //relay_1 untuk kontak on dan off, sambungkan ke pin D8
arduino
const int relay_2 = 9; //relay_2 untuk switch rem, sambungkan ke pin D9 arduino
const int relay_3 = 10; //relay_3 untuk starter, sambungkan ke pin D10 arduino
const int relay_4 = 11; //relay_4 untuk buzzer, sambungkan ke pin D11 arduino

char dataAplikasi;

void setup(){
Serial.begin(9600);

pinMode(relay_1,OUTPUT);
pinMode(relay_2,OUTPUT);
pinMode(relay_3,OUTPUT);
pinMode(relay_4,OUTPUT);

digitalWrite(relay_1,HIGH);
36

digitalWrite(relay_2,HIGH);
digitalWrite(relay_3,HIGH);
digitalWrite(relay_4,HIGH);
}

void loop(){
if(Serial.available()>0){
dataAplikasi=Serial.read();
delay(1000);

if(dataAplikasi=='A'){
digitalWrite(relay_1,LOW);
}
else if(dataAplikasi=='B'){
digitalWrite(relay_1,HIGH);
}
else if(dataAplikasi=='C'){
digitalWrite(relay_2,LOW);
digitalWrite(relay_3,LOW);
delay(1500);
digitalWrite(relay_2,HIGH);
digitalWrite(relay_3,HIGH);
}
else if(dataAplikasi=='D'){
digitalWrite(relay_4,LOW);
delay(1000);
digitalWrite(relay_4,HIGH);
delay(500);
digitalWrite(relay_4,LOW);
37

delay(500);
digitalWrite(relay_4,HIGH);
delay(500);
digitalWrite(relay_4,LOW);
delay(1000);
digitalWrite(relay_4,HIGH);
delay(500);
digitalWrite(relay_4,LOW);
delay(500);
digitalWrite(relay_4,HIGH);
}
}
}

2. Proses Pemograman Arduino Mega ke Rangkaian


38

3. Proses percobaan rangkaian ke kendaraan listrik

Anda mungkin juga menyukai