Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SEKOLAH VOKASI
PROGRAM STUDI D3 USAHA PERJALANAN WISATA
Jalan Kolonel Sutarto No.150 K, Jebres, Surakarta 57126
Telp/Fax. (0271)664126/2933250/2933539 ;
Web : http://vokasi.uns.ac.id, e-mail : vokasi@unit.uns.ac.id

MAKALAH MATA KULIAH


DASAR-DASAR BISNIS PERIWISATA
Judul Makalah : Penelitian MPP Mengenai SOP Sektor Kesehatan, Obat
dan Makanan Tingkat Risiko Menengah Tinggi dan Tinggi
Kelompok :9

FOTO KELOMPOK BERSAMA NARA SUMBER

V0223005 Agra Bisma Putra D


V0223038 Hajar Umi Hasanah
V0223041 Iwan Juliatmoko
V0223062 Ricky Agyasa U
V0223091 Zahra Valeryna
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SEKOLAH VOKASI
PROGRAM STUDI D3 USAHA PERJALANAN WISATA
Jalan Kolonel Sutarto No.150 K, Jebres, Surakarta 57126
Telp/Fax. (0271)664126/2933250/2933539 ;
Web : http://vokasi.uns.ac.id, e-mail : vokasi@unit.uns.ac.id

Topik 1 : Ruang Lingkup Mal Pelayanan Publik (MPP) DPMPTSP


Nama : Iwan Juliatmoko
NIM : V0223041

PEMBAHASAN

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah terdapat dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 138 Tahun 2017, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah adalah penyelenggaraan
perizinan dan non perizinan dari dokumen permohanan di dapatkan sampai terbit izin selasai,
DPMPTSP dinas yang melayani penanaman modal dan penyelanggaran terpadu satu pintu didaerah
yang menjadi wewenangan daerah jadi pada nantinya bupati atau walikota mendeligasikan
wewenang penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu kepada kepala DPMPTSP (Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu)
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah bertugas penyelenggaraan perizinan dan non perizinan
perizinan adalah persetujaan dari pemerintah sedangkan non perizinan adalah bukti pengesahaan atas
suatu dokumen sepeti legalisir NIB, Legalisir terkait dengan perizinan bangunan dan gedung, surat
keterangan yang menyatakan suatu perizinan yang sedang berjalan
dalam layanan terpadu satu pintu terdapat 1.136 jenis perizinan dan non perizinan, dan terdapat 9
sektor. Proses perizinan yaitu dengan menggunakan OSS yang dapat memudahkan orang
mendaftarkan usaha dan langsung terbit perizinannya
peraturan yang mengatur mengenai perizinan berusaha terdapat dalam PP nomor 5 dan 6 yang
berfungsi untuk mempermudah seseorang untuk mendapatkan sebuah perizinan. Perizinan di
klasifikasikan berdasarkan tingkat risiko, perizinan berusaha dibagi menjadi 4 kategori risiko yaitu ;
risiko rendah, risiko menengah rendah, risiko menengah tinggi, dan risiko tinggi. Perizinan risiko
tingkat rendah dan risiko menengah rendah akan terbit secara otomatis dan tidak perlu dilakukannya
survei terlebih dahulu sedangkan risiko menengah tinggi dan tinggi perlu dilakukannya survei terlebih
dahulu baru akan diterbitkan surat perizinannya karena tingkat risiko menengah tinggi dan tinggi
dapat berdampak membahayakan nyawa manusia.

Topik 2 : Perizinan Sektor Kesehatan, Obat dan Makanan Tingkat Menengah Tinggi
Nama : Zahra Valeryna

NIM : V0223091

PEMBAHASAN

Sebuah usaha pada sektor kesehatan, obat dan makanan tingkat menengah tinggi wajib memiliki
sertifikat standar dan SKP (Surat Keamanan Pangan), Sertifikat Standar adalah bukti standar
wewenang usaha oleh suatu tempat usaha jika tempat usaha tersebut sudah memenuhi semua
standar yang sudah ditetapkan oleh DPMTSP yang akan diverifikasi oleh tim teknis dan kemudian akan
diterbitkannya sebuah perizinan berusaha.
Contoh usaha tingkat menengah tinggi adalah semua jenis klinik yang memiliki risiko tingkat
menengah tinggi. Tata cara pendaftaran izin usaha tingkat menengah tinggi yaitu;
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SEKOLAH VOKASI
PROGRAM STUDI D3 USAHA PERJALANAN WISATA
Jalan Kolonel Sutarto No.150 K, Jebres, Surakarta 57126
Telp/Fax. (0271)664126/2933250/2933539 ;
Web : http://vokasi.uns.ac.id, e-mail : vokasi@unit.uns.ac.id
Pemohon terlebih dahulu mendaftar melalui sistem OSS, sistem OSS akan di arahkan ke Dinas UPD dan
Dinas Kesehatan, kemudian kemudian Dinas Kesehatab berserta tim teknis akan melakukan kunjungan
dan pengecekan kepada usaha tersebut bahwasannya usaha tersebut sudah memenuhi standar yang
sudah ditetapakan atau belum memenuhi standar, jika belum memenuhi standar maka akan diberi
kesempatan untuk melengkapi misalkan pada sebuah klinik harus terdapat tempat untuk tps limbah
B3 jika belum tersedia maka klinik harus melengkapi atau membuatnya. Jika usaha sudah standar dan
syarat maka akan diterbitkan standar dari dinas teknis dan dinas kesehatan memberikan rekomendasi
untuk memberikan penerbitan sertifikat tersebut ke DPMPTP, kemudian sitem OSS akan menerbitkan
sertifikat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah memenuhu standar usaha sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.

Topik 3 : Perizinan Sektor Kesehatan, Obat dan Makanan Tingkat Tinggi


Nama : Hajar Umi Hasanah
NIM : V0223038

PEMBAHASAN

Perizinan usaha pada sektor kesehatan, obat dan makanan tingkat tinggi perlu dilakukannya
pengecekkan yang kompleks karena dapat membahayakan nyawa manusia jika perizinan diterbitkan
tanpa adanya pengecekan
contoh usaha risiko tingkat tinggi yaitu rumah sakit, apotik, toko obat dan usaha lainnya yang memiliki
risiko tingkat tinggi
obat dibedakan menjadi 3 kategori yaitu :
1. Obat keras berlogo lingkaran yang berwarna merah
2. Obat bebas terbatas berlogo lingkaran berwarna biru
3. Obat terbatas yang berlogo lingkaran warna kuning
Toko obat hanya diperbolehkan menjual obat yang berlogo lingkaran warna kuning dan biru, obat
yang berlogo lingkaran berwana biru merupakan turunan dari obat keras yang telah melalui beberapa
kajian dari komite farmasi kemudian diturunkan menjadi obat bebas terbatas agar laku di pasaran
yang dapat dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun mempunyai peringatan
khusus saat menggunakannya.
Rumah sakit termasuk kedalam usaha dengan tingkat risiko yang tinggi dikarenakan rumah sakit
memiliki pelayanan yang komplek.Perizinan rumah sakit diatur di dalam PP nomor 47 tahun
2021.Rumah sakit dikategorikan menjadi 2 yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, rumah
sakit umum yaitu rumah sakit yang melayani penyakit yang umum sedangkan rumah sakit khusus
yaitu rumah sakit yang melayani penyakit khusus misalkan rumah sakit khusus penyakit jantung,
rumah sakit untuk paru-paru, rumah sakit ibu dan anak, untuk cancer.
Rumah sakit umum dibagi menjadi 4 kelas yaitu A,B,C dan D sedangkan rumah sakit khusus dibagi
menjadi 3 tipe kelas yaitu A,B,C.Yang setiap-setiap kelasnya ditentukan tipenya berdasarkan jumlah
tempat tidur dan jenis pelayanan.
1. Contoh rumah sakit tipe A yaitu: Rumah Sakit Moewardi yang memiliki pelayanan yang
kompleks
2. Contoh rumah sakit tipe B yaitu : Rumah Sakit Dr. Oen, Rumah Sakit Kasih Ibu
3. Contoh rumah sakit tipe C yaitu: Rumah Sakit Pantiwaloyo, Rumah Sakit Kustati, dan Rumah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SEKOLAH VOKASI
PROGRAM STUDI D3 USAHA PERJALANAN WISATA
Jalan Kolonel Sutarto No.150 K, Jebres, Surakarta 57126
Telp/Fax. (0271)664126/2933250/2933539 ;
Web : http://vokasi.uns.ac.id, e-mail : vokasi@unit.uns.ac.id
Sakit Brayat
4. Contoh rumah sakit tipe D yaitu: Rumah Sakit PKU

Topik 4 : Langkah Pengawasan Produk Obat dan Makanan Yang Dilakukan Untuk Mengurangi Risiko
Nama : Ricky Agyasa U

NIM : V0223062

PEMBAHASAN

setiap dinas memiliki anggaran untuk melakukan pengawasan. Dinas PTSP berkaitan dengan perizinan
dan standar usaha tingkat menengah tinggi dan tinggi maupun tingkat menengah rendah dan rendah
setelah perizinan ditebitkan maka opd teknis dan bidang perizinan akan terus memantau tempat
usaha yang sudah diberi izin apakah sudah konsisten sesuai dengan penetapan yang sudah
ditentukan.Pengecekan dilakukan kembali setiap tahunnya dan dinas kesehatan juga akan melakukan
pengawasan terhadap produk yang memiliki perizinan yang sudah terbit dan maksimal 3 bulan akan
dilakukan kunjungan dan pengecekan.

Topik 5 : Bagaimana Produk Obat dan Makanan Dengan Tingkat Tinggi Akan Diidentifikasi dan
Diverifikasi
Nama : Agra Bisma Putra D
NIM : V0223005

PEMBAHASAN

menurut DPMPTSP obat dan makanan yang memiliki risiko tingkat tinggi yang memiliki wewenang
memberikan perizinan adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DPMPTSP hanya memiliki
wewenang untuk memberikan perizinan makanan yang memiliki tingkat risiko menengah rendah dan
rendah, sedangkan makanan yang memilik risiko tingkat tinggi perizinan dilakukan melalui BPOM dan
BPOM yang akan moritoring berserta dinas kesehatan.
DPMPTS tidak terlibat kedalam perizinan obat dan makanan yang memiliki risiko tingkat tinggi
makanan yang memiliki risiko tinggi yaitu makanan yang memiliki kandungan zat-zatnya terdapat
bahan tambahan. Produk obat dan makanan dengan risiko tinggi dalam perizinannya melalui badan
pengawasan obat dan makanan dan PTSP tidak memilik wewenang untuk memberikan perizianan.

Anda mungkin juga menyukai