Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANDI MUH. TAUFIQ HIDAYAH MANSYUR M.

PRODI. ; Teknik sipil ( Reg B)

NIM. : 22025014038

FINAL. : STATISTIK

Menjawab soal di bawah ini berikut jawaban nya

1. Uji validitas dan reliabilitas penting dalam penelitian untuk memastikan bahwa instrumen yang
digunakan menghasilkan data yang akurat dan konsisten. Uji validitas digunakan untuk menilai sejauh
mana instrumen mengukur apa yang sebenarnya ingin diukur. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengevaluasi sejauh mana instrumen tersebut konsisten dalam mengukur apa yang diukur.

2. Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Salah
satunya adalah dengan melakukan uji validitas seperti uji validitas konten, uji validitas kriteria, atau
uji validitas konstruk. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode seperti uji retest,
uji paralel, atau koefisien reliabilitas internal seperti alpha Cronbach.

3. Uji hipotesis digunakan dalam penelitian untuk menguji pernyataan atau hipotesis penelitian.
Hipotesis adalah dugaan atau prediksi mengenai hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian.
Uji hipotesis membantu dalam mengambil keputusan statistik apakah ada atau tidak ada perbedaan
atau hubungan yang signifikan antara variabel-variabel tersebut.

4. Untuk menguji apakah rata-rata berat bersih yang di pasarkan masih tetap 400 gram atau tidak,
dapat dilakukan uji hipotesis. Dalam kasus ini, hipotesis nol (H0) adalah rata-rata berat bersih yang di
pasarkan tetap 400 gram, sedangkan hipotesis alternatif (H1) adalah rata-rata berat bersih yang di
pasarkan lebih kecil dari 400 gram. Dengan menggunakan data sampel dan tingkat nyata 5%, dapat
dilakukan uji statistik seperti uji satu sampel t-test untuk menguji hipotesis tersebut.

5. Pengambilan sampel dalam suatu populasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik seperti
random sampling, stratified sampling, atau cluster sampling. Jika populasi tidak diketahui, maka dapat
dilakukan estimasi populasi dengan menggunakan rumus statistik yang sesuai berdasarkan ukuran
sampel yang diinginkan, tingkat kepercayaan, dan margin of error yang diperbolehkan.

6. Jumlah sampel yang ideal dalam suatu penelitian dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor
seperti tujuan penelitian, kompleksitas variabel, dan metode analisis yang digunakan. Namun, dalam
umumnya, semakin besar sampel yang digunakan, semakin baik representasi populasi yang diperoleh.
Ada rumus statistik yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran sampel yang diperlukan
berdasarkan tingkat kepercayaan, margin of error, dan variasi dalam populasi.
7. Metode korelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel. Metode ini dapat
mengukur kekuatan dan arah hubungan antara variabel-variabel tersebut. Korelasi sering digunakan
untuk menentukan sejauh mana perubahan dalam satu variabel berkaitan dengan perubahan dalam
variabel lainnya. Metode korelasi dapat memberikan wawasan tentang hubungan antara variabel-
variabel dan digunakan dalam banyak bidang seperti psikologi, ekonomi, dan ilmu sosial.

8. Contoh fenomena korelasi positif adalah hubungan antara jumlah jam belajar dengan nilai ujian.
Jika jumlah jam belajar meningkat, nilai ujian cenderung meningkat juga. Contoh fenomena korelasi
negatif adalah hubungan antara tingkat kehadiran di kelas dengan tingkat absensi. Jika tingkat
kehadiran meningkat, tingkat absensi cenderung menurun.

9. Suatu variabel dikatakan saling berkorelasi ketika ada hubungan atau asosiasi antara variabel
tersebut. Korelasi mengindikasikan sejauh mana perubahan dalam satu variabel terkait dengan
perubahan dalam variabel lainnya. Misalnya, jika peningkatan suhu udara berkorelasi positif dengan
peningkatan penjualan es krim, artinya ada hubungan antara suhu udara dan penjualan es krim.

10.

a. Persamaan regresi berganda:


Dalam regresi berganda, kita ingin mencari persamaan Y = a + b₁X₁ + b₂X₂.
1. Hitung rata-rata dari variabel X₁, X₂, dan Y.
x̄₁ = ΣX₁ / n
x̄₂ = ΣX₂ / n
ȳ = ΣY / n

2. Hitung variabel-variabel yang diperlukan:


S₁₁ = Σ((X₁ - x̄₁)²)
S₂₂ = Σ((X₂ - x̄₂)²)
S₁₂ = Σ((X₁ - x̄₁)(X₂ - x̄₂))
S₁Y = Σ((X₁ - x̄₁)(Y - ȳ))
S₂Y = Σ((X₂ - x̄₂)(Y - ȳ))

3. Hitung koefisien regresi:


b₁ = S₁Y / S₁₁
b₂ = S₂Y / S₂₂

4. Hitung intercept (a):


a = ȳ - (b₁ * x̄₁) - (b₂ * x̄₂)

Jadi, persamaan regresi berganda adalah Y = a + b₁X₁ + b₂X₂.

b. Uji signifikansi:
Untuk menguji signifikansi, kita akan menggunakan uji F dengan tingkat signifikansi α = 0,05.

1. Hitung nilai r-squared (R²):


R² = (S₁Y² + S₂Y² - (b₁ * S₁Y * S₁₂) - (b₂ * S₂Y * S₁₂)) / (S₁Y² + S₂Y²)

2. Hitung nilai F-statistic:


F = (R² / k) / ((1 - R²) / (n - k - 1))
3. Bandingkan nilai F-statistic dengan nilai kritis F-tabel pada α = 0,05 dengan df₁ = k dan df₂ = n -
k - 1. Jika F-statistic lebih besar dari nilai kritis, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara
distribusi barang dan pengeluaran terhadap penjualan.

Anda mungkin juga menyukai