Analisa Penyalahgunaan Dana ACT Menurut Kementerian Agama Dit Pemberdayaan Zakat Wakaf
Analisa Penyalahgunaan Dana ACT Menurut Kementerian Agama Dit Pemberdayaan Zakat Wakaf
ZAKAT-GLOBAL WAKAF
ZAKAT
INFAK
WAKAF
SEDEKAH WAKAF
UANG
WAKAF DONASI
MELALUI
UANG CSR
QURBAN
•Wakif
•Muzakki
•Donatur
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
KONFLIK INTERNAL
PENGURUS LAMA –
PENGURUS BARU
• Beberapa anggota staf dan mantan petinggi ACT mengatakan krisis keuangan
diduga disebabkan oleh berbagai pemborosan dan penyelewengan selama
bertahun-tahun.
• Contoh pemborosan, misalnya gaji petinggi ACT yang fantastis.
• Ketua Dewan Pembina ACT menerima gaji lebih dari Rp 250 juta per bulan
• Pejabat dibawah Ahyudin seperti senior vice presiden beroleh upah Rp 150 juta.
• Vice president mendapat Rp 80 juta per bulan.
• Dibawahnya level direktur Rp 50 Juta
• direktur mendapat Rp 30 jta.
• Dua mantan petinggi ACT yang ditemui tempo membenarkan dan memperoleh
gaji sebanyak 18 kali dalam setahun karena ada beberapa bonus.
• Dapet satu kali gaji “bonus qurban”.
• Menerima ekstra gaji ketika tahun ajaran baru.
• Bonus lain diterima jika jumlah donasi satu program melebihi target.
Berdasarkan Permensos No 8 Tahun 2021 Penyelenggaraan Pengumpulan Uang Atau Barang Yaitu
Setiap Usaha Mendapatkan Uang Atau Barang Untuk Pembangunan Dalam Bidang Kesejahteraan
Sosial, Mental/Agama/Kerohanian, Kejasmanian, Dan Bidang Kebudayaan
PUB dilaksanakan dengan prinsip tertib, transparan, dan akuntabel dan dilakukan secara sukarela,
tanpa ancaman dan kekerasan, dan/atau cara-cara yang dapat menimbulkan keresahan di lingkungan
masyarakat
UU NO 9 TAHUN 1961
Setiap usaha mendapatkan uang atau barang untuk pembangunan dalam bidang kesejahteraan
sosial, mental/ agama/kerokhanian, kejasmanian dan bidang kebudayaan
Setiap usaha mendapatkan uang atau barang untuk pem bangunan dalam bidang kese- jahteraan
sosial, mental/agama/kerohanian, kejasmanian, dan bidang kebudayaan
➢Izin PUB diberikan dalam bentuk surat keputusan dan untuk jangka
waktu paling lama 3 (tiga) bulan
➢Dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu)
bulan
a. Zakat
b. pengumpulan di dalam tempat peribadatan;
c. keadaan darurat di lingkungan terbatas;
d. gotong royong di lingkungan terbatas di sekolah, kantor, rukun warga atau
tetangga, kelurahan atau desa atau nama lain; dan/atau
e. dalam pertemuan terbatas yang bersifat spontan.
INFAK
SEDEKAH
BERAKHIR 12-2021
Susunan Pembina, Pengurus dan Pengawas Susunan Pembina, Pengurus dan pengawas LAZNAS
LAZNAS Global Zakat ditetapkan berdasarkan Global Zakat ditetapkan berdasarkan Akta Notaris Nomor
Akta Notaris Nomor 4 tanggal 5 April 2019 22 tanggal 17 Desember 2020
Susunan Pembina, Pengurus dan Pengawas LAZNAS Susunan Pembina, Pengurus dan Pengawas
Global Zakat ditetapkan berdasarkan Akta Notaris Nomor LAZNAS Global Zakat ditetapkan berdasarkan Akta
35 Tanggal 30 Juni 2021 Notaris Dewi Ramasari, SH Notaris Nomor 29 Tanggal 24 Mei 2021 Notaris Dewi
Ramasari, SH
Susunan Pembina, Pengurus dan Pengawas LAZNAS Susunan Pembina, Pengurus dan Pengawas
Global Zakat ditetapkan berdasarkan Akta Notaris Nomor LAZNAS Global Zakat ditetapkan berdasarkan
22 Tanggal 16 September 2021 Notaris Dewi Ramasari, Akta Notaris Nomor 2 Tanggal 2 November 2021
SH Notaris Dewi Ramasari, SH
LAPORAN KEUANGAN
ZAKAT YANG TELAH
DIAUDIT ADA DI
LAPORAN KEUANGAN
ACT
LAZ
3. PENDISTRIBUSIAN
1. PENGUMPULAN 2. TATA KELOLA &PENDAYAGUNAAN
a. Berkoordinasi dewan syariah/pengawas syariah untuk membuat kebijakan syariah secara tertulis
dalam pengelolaan zakat, infak dan sedekah meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Selanjutnya
kebijakan syariah tersebut dituangkan dalam SK/SOP yang disahkan lembaga;
b. Mengoptimalkan fungsi dewan pengawas syariah baik dalam penyusunan regulasi tata kelola
syariah, pengawasan syariah, dan evaluasi berkala terhadap pengelolaan ZIS dan DSKL pada
LAZ Global Zakat.
c. Meningkatkan tata kelola zakat dengan melengkapi dokumen syariah dalam kebijakannya dalam
bentuk SK/SOP yang telah diperiksa dan disahkan
d. Melakukan pemeriksaan, pengesahan dan pengendalian dalam pengelolaan zakat dengan
didukung SK/SOP yang telah diperiksa dan disahkan.
e. Menyusun SOP Manajemen Risiko dalam pengelolaan zakat, infak, sedekah dan DSKL
f. Menyusun kode etik amil untuk LAZ Global Zakat dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
g. Menyusun SOP/SK yang mengharuskan setiap elemen organisasi untuk memberikan akses
kepada fungsi syariah dari Dewan Pengawas Syariah dan Satuan Audit Internal.
Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan ZIS dan DSKL yang meliputi transparansi keuangan,
manajemen dan program
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF
KESIIMPULAN AUDIT SYARIAH
a. Penggunaan hak amil dari dana Zakat, Infak, Sedekah dan Dana
Sosial Keagamaan Lainnya untuk belanja pegawai melebihi 50%,
yaitu mencapai 56,79% atau sebesar 2,480,193,628.00 dari total
penerimaan dana zakat sebesar 4,367,090,185.00.
WAKAF
MELALUI
UANG
INDONESIA
DERMAWAN