Memiliki ketepatan dan ketelitian yang tinggi Tersedia teknisi dan suku cadangnya mudah didapat Tersedia fasilitas pelayanan purna jual Tidak tergantung reagen merek tertentu Pengoperasian mudah dan praktis Pengertian pemeliharaan
kegiatan yang ditujukan agar peralatan yang
dipergunakan dalam proses pemeriksaan dilaboratorium dapat dipertahankan beroperasi normal. Pengertian kalibrasi
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International
Metrology (VIM), kalibrasi mempunyai pengertian sebagai rangkaian kegiatan membandingkan hasil pengukuran suatu alat dengan alat standar yang sesuai untuk menentukan besarnya koreksi pengukuran alat serta ketidakpastiannya. Dalam pengertian ini alat standar yang digunakan juga harus terkalibrasi yang dibuktikan dengan sertifikat kalibrasi. Dengan demikian maka besarnya koreksi pengukuran alat dapat ditelusurkan ke standar nasional atau standar internasional dengan suatu mata rantai kegiatan kalibrasi yang tidak terputus. Cara pemeliharaan alat JENIS JENIS KEGIATAN FREKUENSI PERALATAN Fotometer -Periksa kebersihan kuvet (cuci dengan air Tiap hari dan tiap akuades, air demineral atau air suling) akan melakukan analisis - Rendam kuvet dalam larutan extran 5% Tiap minggu/hari libur - Bersihkan fotodetektor Tiap hari inkubator Bersihkan bagian dalam dan rak dengan Tiap bulan disinfektan
Kamar hitung Bersihkan menurut cara yang benar Setelah dipakai
Lemari es Bersihkan / defrost Setiap bulan
Catat suhu Pagi dan sore hari
Timbangan Bersihkan dari debu, ceceran zat yang Setelah dipakai
analitik/digital ditimbang Cara pemeliharaan alat JENIS JENIS KEGIATAN FREKUENSI PERALATAN mikroskop Bersihkan lensa dengan tisu lensa atau Tiap hari (setelah kain yang halus dipakai)
Otoklaf Bersihkan bagian dalam Tiap bulan
Ganti air Tiap minggu DHO Bersihkan bagian dalam Tiap bulan Penangas air Bersihkan bagian dalam Setiap bulan Periksa ketinggian air Tiap hari Periksa suhu Tiap pemakaian pH meter Bersihkan elektroda, bersihkan flow Sesuai petunjuk cell elektroda, elektroda harus pabrik terendam dalam cairan pH netral, ganti membran elektroda, ganti cairan pengisi elektroda Cara pemeliharaan alat JENIS JENIS KEGIATAN FREKUENSI PERALATAN Alat gelas Setelah dipakai direndam dalam larutan Setiap kali antiseptik dan cuci pemakaian
rotator Bersihkan bagian luar Seperlunya
Kencangkan sekrup pada rangka pengocok seperlunya minyaki mesin seperlunya Periksa ke-aus-an sikat dan bagian berputar seperlunya lain. spektrofotome Catat waktu pemakaian lampu Tiap hari ter Periksa sumber cahaya (lampu) Periksa kebersihan monokromator
sentrifuse Bersihkan dinding dalam dengan Tiap hari atau tiap
disinfektan (misal: alkohol) kali tabung pecah Alat Gelas
a. Tabung yang dipakai harus selalu bersih.
b. Untuk pemakaian ulang, cuci alat gelas dengan deterjen (sedapatnya netral) dan oksidan (hipoklorit) kemudian bilas dengan aquades. Pemeliharaan Pipet (1)
Gunakan pipet gelas yang sesuai dengan
peruntukannya yaitu pipet transfer yang dipakai untuk memindahkan sejumlah volume cairan yang tetap dengan teliti, serta pipet ukur yang dipakai untuk memindahkan berbagai volume tertentu yang diinginkan. b. Gunakan pipet yang bersih dan kering serta ujungnya masih utuh dan tidak retak. c. Cara penggunaan pipet harus disesuaikan dengan jenis pipet. Pemeliharaan pipet (2)
d. Pemipetan cairan tidak boleh
menggunakan mulut. e. Pemindahan cairan dari pipet ke dalam wadah harus dilakukan dengan cara menempelkan ujung pipet yang telah dikeringkan dahulu bagian luarnya dengan kertas tissue pada dinding wadah/bejana dalam posisi tegak lurus dan cairan dibiarkan mengalir sendiri. f. Pipet volumetrik tidak boleh ditiup. Pemeliharaan pipet (3)
g. Pipet ukur yang mempunyai tanda cincin di
bagian atas, setelah semua cairan dialirkan maka sisa cairan di ujung pipet dikeluarkan dengan ditiup memakai alat bantu pipet h. Pipet ukur yang tidak mempunyai tanda cincin tidak boleh ditiup. i. Pipet dengan volume kecil (1-500 ul) harus dibilas untuk mengeluarkan sisa cairan yang menempel pada dinding bagian dalam. Pemeliharaan pipet (4) j. Pipet untuk pemeriksaan biakan harus steril. k. Pipet yang telah dipakai untuk memipet larutan basa harus dibilas dahulu dengan larutan yang bersifat asam dengan konsentrasi rendah, sedangkan yang telah dipakai untuk memipet larutan asam harus dibilas dengan larutan yang bersifat basa lemah, kemudian direndam dalam aquades selama satu malam, kemudian bilas lagi dengan aqudemineral. l. Pipet yang sudah dipakai harus direndam dalam larutan antiseptik, kemudian baru dicuci. Pipet otomatik a. Pada pipet semiotomatik, tip pipet tidak boleh dipakai ulang karena pencucian tip pipet akan mempengaruhi kelembaban plastik tip pipet, juga pengeringan seringkali menyebabkan tip meramping dan berubah bentuk saat pemanasan. b. Penggunaan tidak boleh melewati batas antara tip dan pipetnya. c. Tip yang digunakan harus terpasang erat. d. Sesudah penggunaan harus dibersihkan dan disimpan dengan baik di dalam rak pipet. SPECTROPHOTOMETER / PHOTOMETER
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Sumber cahaya : Lampu tungsten, halogen dan deutrium Panas yang dihasilkan lampu dapat mengurangi umur lampu Lampu halogen yang dilapisi quartz, tahan lebih lama Pemeliharaan : Tegangan listrik harus stabil Panaskan lampu selama 5-30 menit Jangan menghidupkan dan mematikan alat berkali dalam waktu yang singkat Atur posisi lampu sedemikian rupa shg didapat %T maksimum (100%) atau A minimum (0) Jangan menyentuh lampu dengan tangan b. Monochromator Berfungsi merubah sinar yang bersifat polikromatis menjadi monokromatis Pada spectrophotometer dipakai prisma atau grating, cermin dan diafragma yang bercelah agar dapat diperoleh panjang gelombang yang diinginkan Spectrophotometer : dapat mengukur sinar dengan semua panjang gelombang (UV-Vis) Photometer : hanya mengukur sinar panjang gelombang tertentu Perawatan monochromator pada spectrophotometer : Permukaan grating tidak boleh disentuh Jauhkan dari debu dan kelembaban Bila kotor dan ditumbuhi jamur, ganti yang baru Cermin yang bercoating dapat dibersihkan dgn kertas lensa yang diberi alkohol Jangan merubah posisi cermin Pada photometer dipakai filter sbg monochromator, biasanya ada satu set filter Filter jarang rusak tapi dapat berjamur Filter berwarna biru gelap, bila berjamur akan tampak lapisan berwarna putih Bila masih tipis dapat dipoles dengan pasta gigi, bila tebal dipoles dgn alat pemoles atau ganti baru Gejala umum rusaknya filter adalah berkurangnya intensitas cahaya untuk panjang gelombang 400 nm c. Kuvet 1. Kuvet tabung : berbentuk tabung kecil dgn Ø bulat atau persegi Kelebihan : - Σ reagen yang dibutuhkan lebih sedikit - dapat digunakan untuk pemeriksaan sesaat spt pemeriksaan hemostasis Kekurangan : - pemipetan dari luar shg perlu ketepatan dalam memipet 2. Flowtrough cuvette atau Pour in suck out cuvette : kuvet yang dilengkapi dengan pompa yang dapat mengisap sampel atau reagen secara otomatis Kelebihan : - Tidak perlu pemipetan dan pengenceran maupun pencampuran reagen secara terpisah - Dapat mengurangi atau menghilangkan kemungkinan terjadinya kesalahan pada waktu pemipetan - Reagen perlu banyak - Selesai dipakai cuci dgn cairan detergen ringan, bilas dgn aquades - Kuvet agar diisi dgn aquades selama tidak dipergunakan d. Photodetector digunakan untuk merubah besaran impuls cahaya menjadi impuls listrik Pemeliharaan : - Permukaan dibersihkan dgn alkohol -Photocell bila tidak digunakan, agar dihalangi sinar tidak mengenainya -Photomultiplier : usahakan tidak terkena cahaya ruangan, kalau tidak digunakan, dihidupkan beberapa jam dlm seminggu e. Amplifier Fungsi memperkuat signal yang dihasilkan oleh photometer serta mengolah signal tersebut shg dapat disajikan pada display atau dapat dibaca oleh pemeriksa Cara memeriksa dgn melihat hubungan antara % T dan absorbansnya Rumus : Absorbans = 2 – log % T Bila tidak cocok hubungi teknisi KALIBRASI SPECTROPHOTOMETER A. Ketepatan pengukuran absorbans - Lakukan setiap minggu - Gunakan larutan 50 mg atau 100 mg/l Potassium bichromat (K2Cr2O2) dalam 0,005 M (mol/l) Asam sulfat (H2SO4) Panjang Larutan 50 mg/l Larutan 100 mg/l gelombang(nm) 235 0,626±0,009 1,251±0,019 257 0,727±0,007 1,454±0,015 313 0,244±0,004 0,488±0,007
350 0,536±0,005 1,071±0,011
KALIBRASI SPECTROPHOTOMETER B. Ketepatan panjang gelombang - lakukan setiap 6 bulan - Cara mengkalibrasi panjang gelombang 1. Dengan lampu Deutrium, hanya pada Spectro UV-Vis, periksa %T maks pada panjang gelombang 656 ± 0,4 nm 2. Dengan filetr Dydinium atau Holium oxide. Perisa %T min dari Dydinium 586 ± 3 nm, %T min dari Holium oxide 360,9 ± 0,75 nm KALIBRASI SPECTROPHOTOMETER 3. Dengan standar filter bersertifikat Beberapa spectro dapat menggunakan standar filter yang bersertifikat yang mempunyai % T maks untuk panjang gelombang tertentu, Cara : - Gunakan lampu Tungsten - Masukkan standar panjang gelombang - Mulai periksa panjang gelombang 10 nm dibawah standar panjang gelombang - Atur %T shg menunjukkan 80-90 % T - Panjang gelombang dimasukkan secara perlahan sambil mengamati %T, %T harus naik - Cari panjang gelombang dimana %T maks dan catat, batas toleransi, panjang gelombang spt pada label ± 5 nm KALIBRASI SPECTROPHOTOMETER 4. Dengan warna sinar Kalibrasi ini dengan cara pengamatan warna saja, hasilnya kurang teliti, Cara : Pada arah jalannya sinar diberi kertas dan amati warna yang timbul - hijau kebiruan : panjang gelombang 500 nm - hijau terang : panjang gelombang 525 nm - kuning jingga : panjang gelombang 585 nm Toleransi yang masih dianggap baik ± 5 nm KALIBRASI SPECTROPHOTOMETER C. Linieritas alat - Lakukan setiap 6 bulan - Kalibrasi ini dapat dilakukan dgn mengukur absorbans pada panjang gelombang tertentu thd konsentrasi larutan yang berbeda-beda yang telah diketahui nilainya 1. Larutan K2Cr2O7 untuk daerah UV (<400nm) - Buat stok: 50 mg K2Cr2O7 dilarutkan dalam 1 liter 0,01 N Asam sulfat - Ukur absorbans dari masing2 pengenceran dgn menggunakan blanko 0,01 N asam sulfat KALIBRASI SPECTROPHOTOMETER - Hasil linier bila nilai absorbans sbb : STOK K2Cr2O7 Volume setelah Nilai Absorbans (350 pengenceran nm) 10 ml 25 ml 0,214
10 ml 50 ml 0,107
5 ml 50 ml 0,054
- Selain itu dapat pula dengan mencatat
hubungan antara konsentrasi dan absorbans dgn menggunakan kertas grafik dan amati apakah membentuk garis lurus atau tidak KALIBRASI SPECTROPHOTOMETER 2. Larutan Cobalt amonium sulfat untuk daerah panjang gelombang >400 nm - Buat stok : 8 g Cobalt amonium sulfat dilarutkan dalam 100ml 1% v/v asam sulfat - Buat pengenceran 1:2, 1:3, 1:4 - Ukur absorbans dari masing2 pengenceran dgn blanko asm sulfat 1% pada panjang gelombang 512 nm - Buat grafik, lurus atau tidak 3. Dengan filter standar bersertifikat KALIBRASI SPECTROPHOTOMETER D. Stray light (stray energy) - Stray light adalah cahaya lain diluar panjang gelombang, akibat kebocoran atau kerusakan monokromator, ini dapat menyebabkan alat kehilangan linieritas dan terjadi pergeseran pada puncak absorbsi - Dilakukan setiap 6 bulan - Cara : 1. Larutan Sodium ioxide, larutan ini dalam air mempunyai %T < 1 pada panjang gelombang 260 nm 2. Gelas Corning vicor, tidak mentransmisi cahaya pada panjang gelombang 205 nm 3. Standar filter bersertifikat MIKROSKOP Hal-hal yang perlu diperhatikan Letakkan ditempat datar dan tidak licin Bersihkan lensa dgn kertas lensa Jangan merendam lensa dalam alkohol atau lain2 Bersihkan dan lumasi penyangga setiap minggu Periksa kelurusan kondensor setiap bulan Simpan dalam lemari yang berlampu wolfram atau silica gel Jangan menyentuh lensa dengan jari Jangan membiarkan mikroskop tanpa lensa okuler atau objektif Saat disimpan, lensa objektif 40 x atau 100 x tidak boleh berada lurus dibawah kondensor DRY HEAT OVEN Atur suhu dan waktu setiap kali alat dijalankan - Suhu 170° C, waktu 1 jam - Suhu 160° C, waktu 2 jam - Suhu 150° C, waktu 2,5 jam - Suhu 140° C, waktu 3 jam
Kalibrasi dengan cara :
a. Secara berkala lakukan pemeriksaan suhu dengan menggunakan termometer standar. b) Cocokkan hasil yang didapat antara suhu yang tercantum dalam oven dengan suhu yang ditunjukkan oleh termometer standar. Kalibrasi AUTOCLAVE
Digunakan untuk menguji apakah fungsi alat,
suhu, waktu dan tekanannya sudah benar. Gunakan strip spora (Bacillus stearothermophilus) setiap minggu untuk menguji strilitas Gunakan autoclave indikator tape untuk mengetahui apakah alat telah berfungsi dengan baik Kalibrasi INCUBATOR
Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari
sebelum mulai bekerja Perbedaan suhu yang melebihi 2° C, berarti pengatur suhu perlu distel kembali Suhu yang masih dapat diterima < 2° C dari suhu yang diinginkan Kalibrasi Lemari es (Refrigerator/freezer) a) Catat suhu setiap hari (pagi dan sore) dengan termometer atau suhu yang terlihat pada digital display pada freezer b) Termometer yang digunakan harus sesuai dengan suhu alat yang dikalibrasi, misalnya 2- 8°C, -20°C atau -76°C. c) Secara berkala periksa dengan menggunakan termometer standar. d) Cocokkan hasil yang didapat antara suhu yang ditunjukkan oleh thermometer digital display dengan termometer standar. Kalibrasi WATERBATH (Penangas Air)
Yang perlu dipantau adalah suhu. Cara
pemantauan pengatur suhu sama seperti pemantauan suhu pada refrigerator atau oven. THERMOMETER KALIBRASI DILAKUKAN SETIAP 6 BULAN SEKALI : Letakkan thermometer yang akan dikalibrasi dekat dgn thermometer yg bersertifikat pada suhu 20°-25° C dan diamkan selama 1 jam Catat suhu yang ditunjukkan thermometer Thermometer memenuhi syarat bila perbedaan suhu kedua thermometer ± 0,5° C Ulangi pemeriksaan diatas dgn suhu 30°-40° C SHAKER/ROTATOR Gunakan rotator besar untuk memutar atau mencampur larutan dengan volume > 500 µl, bila volume < 500 µl gunakan rotator kecil Kalibrasi a) Tachometer : bila kecepatan antara tachometer dgn alat pengatur kecepatan rotator menunjukkan angka yang sama berati alat itu baik b) Menggunakan cara sederhana: - pegang pensil secara tegak disamping plate - jalankan rotator sambil melihat jam - Hitung sentuhan plate pada pensil dalam waktu 1 menit - bila jumlah hitungan sesuai dgn alat pengatur kecepatan, berati alat baik TIMBANGAN ELEKTRIK pemeliharaan : 1. Ruangan timbangan harus bebas dari getaran, aliran udara dan temperatur yang berfluktasi 2. Timbangan diletakkan pada tempat yang bersih, bebas dari debu dan karat, rata 3. Timbangan tidak boleh dipindah-pindahkan 4. Periksa terhadap garis pemukaan secara rutin 5. Cegah jangan sampai ada kotoran atau ceceran zat-zat yang ditimbang 6. Gunakan forsep untuk mengangkat bahan yang akan ditimbang untuk mencegah adanya pengotoran lemak, lembab atau keringat dari tangan KALIBRASI TIMBANGAN ELEKTRIK dilakukan setiap hari dgn memakai anak timbangan yang bersertifikat kelas S, cara : Lakukan penimbangan anak timbang standar Catat hasil penimbangan Ulangi sampai 5 kali Hitung nilai rata-rata Toleransi perbedaan berat yang masih dapat diterima : - Untuk berat 1-50 mg = ±0,014mg - Untuk berat 100-500 mg =± 0,025 mg - Untuk berat 1-5 g = ±0,054 mg CENTRIFUGE pemeliharaan : 1. Bersihkan bagian dalam dgn larutan antiseptik setiap minggu atau bila terjadi tumpahan atau ada tabung yang pecah 2. Gunakan tabung dgn ukuran dan tipe yang sesuai untuk tiap sentrifus 3. Beban harus dibuat seimbang 4. Saat sentrifus akan jalan, pastikan sudah tertutup baik 5. Periksa bantalan pada wadah tabung CENTRIFUGE Kalibrasi rpm : a) Tachometer mekanik yaitu dgn kabel yang lentur, cara : - Ujung kabel yang satu dikaitkan pada kumparan motor di dalam sedangkan ujung yang lain dgn alat -Set sentrifus pada rpm yang paling sering dipakai - Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer - Ulangi beberapa kali - Hitung nilai rata-ratanya CENTRIFUGE b) Tachometer elektrikal -Letakkan magnit disekeliling coil sehingga menimbulkan aliran listrik bila alat dijalankan -set sentrifus pada rpm yang paling sering digunakan, kemudian jalankan -Aliran listrik yang timbul akan menggerakkan bagian meter -Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer -Ulangi beberapa kali -Hitung nilai rata-ratanya