SENTRIFUS
1 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
Pengertian Membersihkan dan mengkalibrasi sentrifus agar tetap berjalan dan berfungsi de-
ngan normal.
Prosedur 1. PEMELIHARAAN
- Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptik setiap minggu
atau bila terjadi tumpahan atau ada tabung yang pecah.
- Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai untuk setiap
sentrifus
- Beban harus dibuat seimbang sebelum sentrifus dijalankan
- Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baik dan kencang
sebelum sentrifus dijalankan.
2. KALIBRASI
Kalibrasi dilakukan baik kecepatan putar/rpm maupun waktu/timernya (untuk
sentrifuge refrigerated selain rpm dan timer perlu kalibrasi suhu).
KALIBRASI RPM
a. Tachometer mekanik
Yaitu dengan kabel yang lentur. Cara :
Ujung kabel yang satu dikaitkan dengan kumparan motor di
dalam sedang ujung yang lain dihubungkan dengan alat meter
Set sentrifus pada rpm yang paling sering dipakai, kemudian
jalankan
Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer
Ulangi beberapa kali, hitung nilai rata-ratanya
b. Tachometer elektrikal
Cara :
Letakkan bagian magnet disekeliling coil sehingga menimbulkan
aliran listrik bila alat dijalankan
Set sentrifus pada rpm yang paling sering dipakai kemudian ja-
lankan
PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI
SENTRIFUS
2 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
KALIBRASI TIMER
Cara :
Set sentrifus pada waktu yang sering dipakai, misal 5 menit
Jalankan alat dan bersamaan dengan itu jalankan stopwatch
Pada waktu sentrifus berhenti, matikan stopwatch
Catat waktu yang ditunjukkan oleh stopwatch
Ulangi beberapa kali, hitung nilai rata-ratanya
TIMER
Masih bias diterima bila nilai rata-ratanya adalah ± 10% waktu yang seharusnya
KALIBRASI SUHU
Dilakukan dengan menggunakan termometer standar/ bersertifikat.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
Prosedur 1. PEMELIHARAAN
1.1. Letakkan mikroskop ditempat yang datar dan tidak licin
1.2. Bersihkan lensa dengan kertas lensa atau kain yang lembut yang
dibasahi dengan Xylol setiap hari setelah selesai bekerja
terutama bila terkena minyak imersi
1.3. Jangan membersihkan/ merendam lensa dengan alkohol atau
sejenisnya karena akan melarutkan perekatnya sehingga lensa
dapat lepas dari rumahnya
1.4. Bersihkan dan lumasi penyangga setiap minggu
1.5. Periksa kelurusan sumbu kondensor setiap bulan
1.6. Simpanlah mikroskop ditempat yang tingkat kelembabannya
rendah, dapat dengan cara memberikan lampu wolfram atau
dengan silica gel
1.7. Jangan menyentuh lensa objektif dengan jari
1.8. Jangan membiarkan mikroskop tanpa lensa okuler atau lensa
objektif karena kotoran akan mudak masuk
1.9. Bila lensa objektif dibuka, tutup dengan penutup yang tersedia
1.10. Saat mikroskop disimpan, lensa objektif 40x atau 100 x tidak
boleh berada lurus dibawah kondensor karena dapat
mengakibatkan lensa pecah bila ulir mikrometer atau
makrometernya sudah rusak.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
Pengertian Membersihkan dan mencuci kamar hitung dan kaca penutupnya sehabis dipakai
Kebijakan Kamar hitung kaca penutupnya harus dalam kondisi bersih sebelum digunakan
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Kamar hitung dan kaca penutup harus bersih sebab kotoran (jamur, par-
tikel, debu) pada pengamatan dibawah mikroskop akan terlihat sebagai
sel
2. Periksa dibawah mikroskop apakah garis-garis pada kamar hitung terse-
but jelas dan lengkap
3. Kamar hitung dan kaca penutup yang digunakan harus kering, sebab bi-
la basah maka akan menyebabkan terjadinya pengenceran dan kemung
kinan sel darah akan pecah sehingga jumlah sel yang dihitung menjadi
berkurang
4. Kaca penutup harus tipis, rata, tidak boleh cacat dan pecah, sebab kaca
penutup berfungsi untuk menampung sampel, sehingga bila cacat atau
pecah maka volume didalam kamar hitung menjadi tidak tepat
5. Cara pengisian kamar hitung harus benar yaitu sampel dimasukkan ke-
dalam kamar hitung yang tertutup kaca penutup dengan menggunakan
pipet Pasteur dalam posisi horisontal
6. Bila dalam pengisian terjadi gelembung udara didalam kamar hitung
atau sampel mengisi parit kamar hitung / menyeberangi kamar yang lain
atau kamar hitung tidak sepenuhnya terisi maka pengisian harus diulang
7. Setelah kamar hitung diisi, diamkanlah dahulu beberapa menit agar sel
darah mengendap. Untuk hitung leukosit diamkan selama 3 menit, untuk
hitung eritrosit selama 2 menit dan hitung trombosit selama 20 menit
didalam cawan Petri tertutup yang berisi kapas atau kertas saring basah
8. Cucilah kamar hitung segera setelah dipakai dengan air mengalir atau
dengan air deterjen ringan. Bila masih kotor, rendamlah dalam air deter-
jen, kemudian bilas dengan air bersih
9. Pada waktu mencuci kamar hitung, tidak boleh menggunakan sikat.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
Kebijakan Sebelum dipergunakan inkubator harus senantiasa dalam kondisi bersih dan suhu ter-
kontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Bersihkan bagian darah dan rak incubator setiap bulan dengan desin-
fektan
2. Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum mulai bekerja
3. Perbedaan suhu yang melebihi + 2 ºC, pengatur suhu perlu disetel
kembali.
4. Suhu yang masih dapat diterima adalah + 2 ºC dari suhu yang diingin-
kan
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
Kebijakan Sebelum dipergunakan oven harus senantiasa dalam kondisi bersih dan suhu terkontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
Prosedur 1. PEMELIHARAAN
a. Pakailah pipet yang bersih dan kering.
b. Gunakan pipet yang ujungnya masih utuh dan tidak retak.
c. Pemipetan cairan tidak boleh menggunakan mulut.
d. Cara penggunaan pipet harus disesuaikan dengan jenis pipet.
e. Pemindahan cairan dari pipet kedalam wadah harus dilakukan de-
ngan cara menempel ujung pipet yang telah dikeringkan dahulu ba-
gian luarnya dengan kertas tissue pada dinding wadah/ bejana da-
lam posisi tegak lurus dan cairan dibiarkan mengalir sendiri.
f. Pipet volumetrik tidak boleh ditiup.
g. Pipet ukur yang mempunyai tanda berupa cincin dibagian atas, se-
telah semua cairan dialirkan maka sisa cairan diujung pipet dikeluar-
kan dengan ditiup memakai alat bantu pipet.
h. Pipet ukur yang tidak mempunyai tanda cincin tidak boleh ditiup.
i. Pipet dengan volume kecil (1-500 ul) harus dibilas untuk mengeluar-
kan sisa cairan yang menempel pada dinding bagian dalam.
j. Pipet untuk pemeriksaan biakan harus steril
k. Pipet yang telah dipakai untuk memipet larutan yang bersifat basa
harus dibilas dahulu dengan larutan yang bersifat asam dengan kon-
sentrasi rendah, sedangkan yang telah dipakai untuk memipet larut-
an yang bersifat asam harus dibilas dengan larutan yang bersifat ba-
sa lemah kemudian direndam dalam aquades selama satu malam,
kemudian bilas lagi dengan aquademineral.
l. Pipet yang sudah dipakai harus direndam dalam larutan antiseptik,
kemudian baru dicuci.
PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI
PIPET
2 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
2. KALIBRASI
Cara :
a. Timbang botol timbangan dengan timbangan analitik, kemudian catat
hasilnya, misalnya A mg.
b. Pipet aquades yang telah diukur suhunya dalam jumlah tertentu dan
masukkan dalam botol timbangan.
c. Catat suhu aquades, misalnya 25,1º C dan tentukan berat jenisnya (BJ)
dengan melihat pada tabel BJ aquades (lihat lampiran VII) yaitu
0,997017.
d. Timbangan botol timbangan yang telah berisi aquades dan catat hasil-
nya, misalnya B mg.
e. Hitung berat aquades yaitu :
Berat aquades (B-A)
Volume berat = ------------------------------- ml
BJ aquades (0,9997017)
f. Hitung perbedaan antara volume hasil perhitungan diatas dengan volu-
me yang dipipet.
g. Batas penyimpangan yang masih diperolehkan sesuai dengan jenis pi-
pet (lihat lampiran VIII)
Cara kalibrasi ini dapat digunakan pula untuk buret, labu volumetrik, gelas
ukur dan lainnya.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
Refrigerator dan freezer harus selalu dalam keadaan bersih dan suhu yang
Kebijakan stabil dan terkontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Usahakan agar refrigerator/ freezer selalu dalam keadaan hidup.
2. Bersihkan dan defrost setiap 2 bulan atau setelah terjadi pemadaman
listrik.
3. Catat suhu setiap dengan termometer.
Termometer yang digunakan harus sesuai dengan suhu alat yang dikalibrasi
misalnya 2-8ºC, -20ºC atau -76ºC
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
Shaker dan rotator harus selalu dalam keadaan bersih dan dalam kecepatan
Kebijakan yang stabil
Prosedur 1. PEMELIHARAAN
Gunakan rotator yang besar untuk memutar atau mencampur larutan
dengan volume lebih dari 500 uI, sedangkan bila volumenya kurang dari
500 uI maka digunakan rotator yang kecil.
2. KALIBRASI
2.1 Menggunakan Tachometer
Bila kecepatan antara tachometer dengan alat pengatur kecepatan
pada rotator menunjukkan angka yang sama, berarti alat dalam kea-
daan baik.
2.2 Menggunakan cara sederhana sebagai berikut :
- Pegang pinsil secara tegak disamping plate
- Jalankan rotator sambil melihat jam.
- Hitung sentuhan plate pada pinsil dalam waktu 1 menit.
- Bila jumlah hitungan sesuai dengan alat pengatur kecepatan,
berarti alat dalam keadaan baik.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
Waterbath harus selalu dalam keadaan bersih dan suhu yang stabil dan ter-
Kebijakan kontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Bersihkan dinding bagian dalam setiap bulan. Air yang digunakan se-
baiknya aquades.
2. Periksa ketinggian air setiap hari.
3. Pantau suhu pada saat alat dipakai. Suhu tersebut harus konstan dan
sesuai dengan yang diinginkan.
1 dari 3
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
1. PEMELIHARAAN
a. Penggunaan elektroda harus hati-hati jangan sampai terbentur benda-
benda keras, karena elektroda terbuat dari bahan gelas yang dapat
pecah.
b. Cuci elektroda sebelum dan sesudah digunakan dengan menggunakan
larutan aquades secukupnya, kemudian keringkan dengan kertas tissue
yang halus.
c. Periksa apakah elektroda pembanding telah berisi larutan KCl jenuh,
bila belum maka segera isikan KCl jenuh kedalam elektroda melalui
lubang disisi elektroda yang biasanya ditutup karet.
d. Elektroda gelas harus selalu direndam dalam aquades pada saat pe-
nyimpanan.
e. Jika elektroda dibiarkan diudara sampai beberapa hari, maka poten-
sialnya menjadi tidak stabil. Untuk itu rendamlah dalam larutan KCl
jenuh selama 24 jam sebelum digunakan lagi.
f. Saat digunakan pastikan bahwa lubang tempat mengisi KCl dalam
keadaan tertutup rapat.
g. Untuk pengukuran dibawah pH 9 atau sekitar 7, elektroda direndam
dalam air atau larutan buffer phospat, sedang untuk pengukuran sua-
sana asam harus direndam dalam larutan penyangga basa.
PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI
pH METER
2 dari 3
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
h. Elektroda gelas tidak boleh diletakkan dalam larutan asam chromat atau
senyawa penyerap air lainnya, demikian juga jangan digunakan untuk
mengukur keasaman dari larutan HP karena akan dapat merusak elek-
troda
i. Bila ada lapisan tipis atau endapan yang menempel pada membrane ge-
las, dapat dihilangkan dengan mencucinya dalam larutan HCl 16 M, ke-
mudian dibilas dengan air suling. Bila kurang berhasil, dapat dicoba de-
ngan merendam dalam larutan Ammonium Bifluorida 20% selama 1 me-
nit pada suhu kamar.
j. Perlakuan yang sama juga dianjurkan terhadap elektroda yang lama di-
rendam dalam larutan basa dengan konsentrasi ion Na yang tinggi.
k. Pelapisan pada silicon yang anti air sering dikenakan pada pemukaan
elektroda gelas yang akan dipakai pengukuran larutan kental.
Kerusakan fungsi elektroda kadang-kadang juga timbul akibat penarikan
komponen-komponen larut dari gelas melalui pemukaan membran.
2. KALIBRASI
2.1. pH simulator
Cara :
Siapkan alat pH meter yang akan diperiksa pada pH simulator.
Hubungkan pH simulator ke tombol yang digunakan untuk menghu-
bungkan dengan elektroda pada pH meter.
Hubungkan masing-masing alat yang telah disambungkan tersebut
ke listrik.
Berikan input pH 7 dari pH simulator dan atur zero.
Ulangi tindakan tersebut sampai penunjukan pH meter konstan dan
menunjukkan angka 7 atau 0 mV.
Kemudian berikan input pH pada pH simulator, amati dan tepatkan
petunjuk pada pH meter sampai menunjuk angka 4 dengan meng-
atur kompensasi temperatur.
Lakukan hal yang sama untuk input pH simulator ke pH meter sam-
pai penunjukan konstan.
pH meter siap untuk digunakan.
PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI
pH METER
3 dari 3
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
Kebijakan Autoclave harus selalu dalam keadaan bersih dan suhu yang stabil dan terkontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Bersihkan dan ganti air dalam autoclave setiap bulan.
2. Air yang digunakan sebaiknya aquades.
3. Periksa dan atur tingginya air sebelum alat dijalankan.
4. Catat waktu, temperatur dan tekanan setiap kali alat dijalankan.
5. Gunakan strip spora (bacillius stearothermophilus) setiap minggu untuk
menguji sterilitas. Bila tidak ada pertumbuhan spora pada subkultur, ber-
arti proses sterilitas telah berlangsung dengan baik.
6. Gunakan autoclave indicator tape untuk mengetahui apakah autoclave
telah berfungsi dengan baik.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
Kebijakan Mikro-Elisa Reader harus senantiasa dalam keadaan bersih dan terkalibrasi
Prosedur KALIBRASI
1. Linearitas alat.
2. Stabilitas pembacaan.
3. Ketepatan pembacaan.
1 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
Pengertian Membersihkan dan mengkalibrasi sendtrifus agar tetap berjalan dan berfungsi
dengan normal
Prosedur 1. PEMELIHARAAN:
a. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptik setiap minggu
atau bila terjadi tumpahan atau ada tabung yang pecah.
b. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai untuk setiap
sentrifus
c. Beban harus dibuat seimbang sebelum sentrifus dijalankan
d. Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baik dan kencang
sebelum sentrifus dijalankan.
2. KALIBRASI
Kalibrasi dilakukan baik kecepatan putar/rpm maupun waktu/timernya (untuk
sentrifus refrigerated selain rpm dan timer perlu kalibrasi suhu).
3. KALIBRASI RPM
a. Tachometer mekanik
Yaitu dengan kabel yang lentur. Cara :
- Ujung kabel yang satu dikaitkan dengan kumparan motor didalam
sedang ujung yang lain dihubungkan dengan alat meter
- Set sentrifus pada rpm yang paling sering dipakai, kemudian
jalankan
- Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer
- Ulangi beberapa kali, hitung nilai rata-ratanya
b. Tachometer elektrikal
Cara :
- Letakkan bagian magnet disekeliling coil sehingga menimbulkan
aliran listrik bila alat dijalankan
- Set sentrifus pada rpm yang paling sering dipakai kemudian jalan-
kan
PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI
SENTRIFUS
2 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
5. KALIBRASI TIMER
Cara :
a. Set sentrifus pada waktu yang sering dipakai, misal 5 menit
b. Jalankan alat dan bersamaan dengan itu jalankan stopwatch
c. Pada waktu sentrifus berhenti, matikan stopwatch
d. Catat waktu yang ditunjukkan oleh stopwatch
e. Ulangi beberapa kali, hitung nilai rata-ratanya
6. TIMER
Masih bisa diterima bila nilai rata-ratanya adalah ± 10% waktu yang seharusnya
7. KALIBRASI SUHU
Dilakukan dengan menggunakan termometer standar/ bersertifikat.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Letakkan mikroskop ditempat yang datar dan tidak licin
2. Bersihkan lensa dengan kertas lensa atau kain yang lembut yang
dibasahi dengan xylol setiap hari setelah selesai bekerja terutama bila
terkena minyak imersi
3. Jangan membersihkan/merendam lensa dengan alkohol atau sejenisnya
karena akan melarutkan perekatnya sehingga lensa dapat lepas dari
rumahnya
4. Bersihkan dan lumasi penyangga setiap minggu
5. Periksa kelurusan sumbu kondensor setiap bulan
6. Simpanlah mikroskop ditempat yang tingkat kelembabannya rendah,
dapat dengan cara memberikan lampu wolfram atau dengan silica gel
7. Jangan menyentuh lensa objektif dengan jari
8. Jangan membiarkan mikroskop tanpa lensa okuler atau lensa objektif
karena kotoran akan mudak masuk
9. Bila lensa objektif dibuka, tutup dengan penutup yang tersedia
10. Saat mikroskop disimpan, lensa objektif 40x atau 100 x tidak boleh
berada lurus dibawah kondensor karena dapat mengakibatkan lensa
pecah bila ulir mikrometer atau makrometernya sudah rusak.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
Kebijakan Sebelum dipergunakan incubator harus senantiasa dalam keadaan bersih dan
suhu terkontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Bersihkan bagian darah dan rak inkubator setiap bulan dengan desin-
fektan
2. Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum mulai bekerja
3. Perbedaan suhu yang melebihi + 2 ºC, pengatur suhu perlu disetel
kembali.
4. Suhu yang masih dapat diterima adalah + 2 ºC dari suhu yang diingin-
kan
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
Sebelum dipergunakan oven harus senantiasa dalam keadaan bersih dan suhu
Kebijakan
terkontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Pakailah pipet yang bersih dan kering.
2. Gunakan pipet yang ujungnya masih utuh dan tidak retak.
3. Pemipetan cairan tidak boleh menggunakan mulut.
4. Cara penggunaan pipet harus disesuaikan dengan jenis pipet.
5. Pemindahan cairan dari pipet kedalam wadah harus dilakukan dengan
cara menempel ujung pipet yang telah dikeringkan dahulu bagian luar-
nya dengan kertas tissue pada dinding wadah / bejana dalam posisi te-
gak lurus dan cairan dibiarkan mengalir sendiri.
6. Pipet volumetrik tidak boleh ditiup.
7. Pipet ukur yang mempunyai tanda berupa cincin dibagian atas, setelah
semua cairan dialirkan maka sisa cairan diujung pipet dikeluarkan de-
ngan ditiup memakai alat bantu pipet.
8. Pipet ukur yang tidak mempunyai tanda cincin tidak boleh ditiup.
9. Pipet dengan volume kecil (1-500 ul) harus dibilas untuk mengeluarkan
sisa cairan yang menempel pada dinding bagian dalam.
10. Pipet untuk pemeriksaan biakan harus steril
11. Pipet yang telah dipakai untuk memipet larutan yang bersifat basa harus
dibilas dahulu dengan larutan yang bersifat asam dengan konsentrasi
rendah, sedangkan yang telah dipakai untuk memipet larutan yang ber-
sifat asam harus dibilas dengan larutan yang bersifat basa lemah, kemu-
dian direndam dalam aquades selama satu malam, kemudian bilas lagi
dengan aquademineral.
12. Pipet yang sudah dipakai harus direndam dalam larutan antiseptik, ke-
mudian baru dicuci.
PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI
PIPET
2 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
KALIBRASI
Cara :
1. Timbang botol timbangan dengan timbangan analitik, kemudian catat
hasilnya, misalnya A mg.
2. Pipet aquades yang telah diukur suhunya dalam jumlah tertentu dan
masukkan dalam botol timbangan.
3. Catat suhu aquades, misalnya 25,1º C dan tentukan berat jenisnya (BJ)
dengan melihat pada tabel BJ aquades (lihat lampiran VII) yaitu
0,997017.
4. Timbang botol timbangan yang telah berisi aquades dan catat hasilnya,
misalnya B mg.
5. Hitung berat aquades yaitu adalah :
Berat aquades (B-A)
Volume berat = ------------------------------- ml
BJ aquades (0,9997017)
6. Hitung perbedaan antara volume hasil perhitungan diatas dengan volu-
me yang dipipet.
7. Batas penyimpangan yang masih diperolehkan sesuai dengan jenis pi-
pet (lihat lampiran VIII)
Cara kalibrasi ini dapat digunakan pula untuk buret, labu volumetrik, gelas
ukur dll.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
Kebijakan Refrigerator dan freezer harus selalu dalam keadaan bersih dan suhu yang
stabil dan terkontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Usahakan agar refrigerator/ freezer selalu dalam keadaan hidup.
2. Bersihkan dan defrost setiap 2 bulan atau setelah terjadi pemadaman
listrik.
3. Catat suhu setiap dengan termometer.
Termometer yang digunakan harus sesuai dengan suhu alat yang dikalibrasi
misalnya 2-8ºC, -20ºC atau -76ºC
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
Kebijakan Shaker dan rotator harus selalu dalam keadaan bersih dan dalam kecepatan
yang stabil
Prosedur 1. PEMELIHARAAN
Gunakan rotator yang besar untuk memutar atau mencampur larutan
dengan volume lebih dari 500 uI, sedangkan bila volumenya kurang dari
500 uI maka digunakan rotator yang kecil.
2. KALIBRASI
a. Menggunakan Tachometer
Bila kecepatan antara tachometer dengan alat pengatur kecepatan
pada rotator menunjukkan angka yang sama, berarti alat dalam ke-
adaan baik.
b. Menggunakan cara sederhana sebagai berikut :
- Pegang pinsil secara tegak disamping plate
- Jalankan rotator sambil melihat jam.
- Hitung sentuhan plate pada pinsil dalam waktu 1 menit.
- Bila jumlah hitungan sesuai dengan alat pengatur kecepatan,
berarti alat dalam keadaan baik.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
Kebijakan Waterbath harus selalu dalam keadaan bersih dan suhu yang stabil dan ter-
kontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Bersihkan dinding bagian dalam yang anti airnya setiap bulan. Air yang
digunakan sebaiknya aquades.
2. Periksa ketinggian air setiap hari.
3. Pantau suhu pada saat alat dipakai. Suhu tersebut harus konstan dan
sesuai dengan yang diinginkan.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
Kebijakan
Autoclave harus selalu dalam keadaan bersih dan suhu yang stabil dan terkontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Bersihkan bagian dalam jaringan setiap minggu.
2. Reaktifasi katalis setelah 1 rangkaian pemeriksaan pada suhu 160 oC
selama 24 jam.
3. Ganti katalis setiap 3 bulan.
4. Periksa adanya kebocoran pada seal gasket setiap minggu.
5. Gunakan strip indikator biru metilen setiap kali alat dipakai.
6. Catat waktu dekolorisasi indikator setiap minggu.
1 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
2 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
KALIBRASI
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI KLINIK
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Ruangan tempat timbangan harus bebas dari getaran, aliran
udara dan temperatur yang berfluktuasi.
2. Timbangan ditempatkan ditempat yang bersih, bebas dari debu
dan karat serta diletakkan dipermukaan yang rata.
3. Timbangan tidak boleh dipindah-pindahkan.
4. Periksa terhadap garis permukaan secara rutin.
5. Cegah jangan sampai ada kotoran atau ceceran zat-zat yang
ditimbang baik padat maupun cair pada timbangan.
6. Gunakan forcep untuk mengangkat bahan yang tercecer untuk
mencegah adanya pengotoran lemak, lembab atau keringat ta-
ngan.
KALIBRASI
Kalibrasi timbangan dilakukan setiap hari dengan memakai anak timba-
ngan standar yang bersertifikat kelas S.
Cara :
Lakukan penimbangan anak timbangan standar.
Catat hasil penimbangan.
Hitung nilai rata-ratanya.
Toleransi perbedaan berat yang masih dapat diterima adalah :
1 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
Pengertian Membersihkan dan mengkalibrasi sentrifus agar tetap berjalan dan berfungsi de-
ngan normal.
Prosedur PEMELIHARAAN:
1. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptik setiap minggu
atau bila terjadi tumpahan atau ada tabung yang pecah.
2. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai untuk setiap
sentrifus
3. Beban harus dibuat seimbang sebelum sentrifus dijalankan
4. Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baik dan kencang
sebelum sentrifus dijalankan.
KALIBRASI
Kalibrasi dilakukan baik kecepatan putar/rpm maupun waktu/timernya (untuk
sentrifuge refrigerated selain rpm dan timer, perlu kalibrasi suhu).
KALIBRASI RPM
a. Tachometer mekanik
Yaitu dengan kabel yang lentur. Cara :
Ujung kabel yang satu dikaitkan dengan kumparan motor di
dalam sedang ujung yang lain dihubungkan dengan alat meter
Set sentrifus pada rpm yang paling sering dipakai, kemudian
jalankan
Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer
Ulangi beberapa kali, hitung nilai rata-ratanya
b. Tachometer elektrikal
Cara :
Letakkan bagian magnet disekeliling coil sehingga menimbulkan
aliran listrik bila alat dijalankan
Set sentrifus pada rpm yang paling sering dipakai kemudian ja-
lankan
PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI
SENTRIFUS
2 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
Aliran listrik yang timbul akan menggerakkan bagian meter pada tacho-
meter
Ulangi beberapa kali, hitung nilai rata-ratanya
KALIBRASI TIMER
Cara :
a. Set sentrifus pada waktu yang sering dipakai, misal 5 menit
b. Jalankan alat dan bersamaan dengan itu jalankan stopwatch
c. Pada waktu sentrifus berhenti, matikan stopwatch
d. Catat waktu yang ditunjukkan oleh stopwatch
e. Ulangi beberapa kali, hitung nilai rata-ratanya
TIMER
Masih bisa diterima bila nilai rata-ratanya adalah ± 10% waktu yang seharusnya
KALIBRASI SUHU
Dilakukan dengan menggunakan termometer standar/ bersertifikat.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
Prosedur PEMELIHARAAN
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
Sebelum dipergunakan inkubator harus senantiasa dalam kondisi bersih dan suhu ter-
Kebijakan
kontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Bersihkan bagian darah dan rak inkubator setiap bulan dengan des-
infektan
2. Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum mulai bekerja
3. Perbedaan suhu yang melebihi + 2 ºC, pengatur suhu perlu disetel
kembali.
4. Suhu yang masih dapat diterima adalah + 2 ºC dari suhu yang di-
inginkan
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
Kebijakan Sebelum dipergunakan oven harus senantiasa dalam kondisi bersih dan suhu terkontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Bersihkan bagian dalam oven setiap bulan
2. Atur suhu dan waktu setiap kali alat dijalankan.
Bila dipakai suhu 170º C (340º F), aturlah waktu 1 jam.
Bila dipakai suhu 160º C (320º F), aturlah waktu 2 jam.
Bila dipakai suhu 150º C (300º F), aturlah waktu 2.5 jam.
Bila dipakai suhu 140º C (285º F), aturlah waktu 3 jam.
3. Catat waktu dan temperatur setiap kali alat dijalankan.
1 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
Prosedur PEMELIHARAAN
2 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
KALIBRASI
CARA :
1. Timbang botol timbangan dengan timbangan analitik, kemudian catat
hasilnya, misalnya A mg.
2. Pipet aquades yang telah diukur suhunya dalam jumlah tertentu dan
masukkan dalam botol timbangan.
3. Catat suhu aquades, misalnya 25,1º C dan tentukan berat jenisnya (BJ)
dengan melihat pada table BJ aquades (lihat lampiran VII) yaitu
0,997017.
4. Timbangan botol timbangan yang telah berisi aquades dan catat hasil-
nya, misalnya B mg.
5. Hitung berat aquades yaitu adalah :
Berat aquades (B-A)
Volume berat = ------------------------------- ml
BJ aquades (0,9997017)
6. Hitung perbedaan antara volume hasil perhitungan diatas dengan volu-
me yang dipipet.
7. Batas penyimpangan yang masih diperolehkan sesuai dengan jenis pi-
pet (lihat lampiran VIII)
Cara kalibrasi ini dapat digunakan pula untuk buret, labu volumetrik, gelas
ukur dll.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
Kebijakan Refrigerator dan freezer harus selalu dalam keadaan bersih dan suhu yang
stabil dan terkontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
Termometer yang digunakan harus sesuai dengan suhu alat yang dikalibrasi
misalnya 2-8ºC, -20ºC atau -76ºC
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
Kebijakan Waterbath harus selalu dalam keadaan bersih dan suhu yang stabil dan ter-
kontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Bersihkan dinding bagian dalam dan ganti airnya setiap bulan. Air
yang digunakan sebaiknya aquades.
2. Periksa ketinggian air setiap hari.
3. Pantau suhu pada saat alat dipakai. Suhu tersebut harus konstan
dan sesuai dengan yang diinginkan.
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
Kebijakan Autoclave harus selalu dalam keadaan bersih dan suhu yang stabil dan terkontrol
Prosedur PEMELIHARAAN
1 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
2 dari 2
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
KALIBRASI
1 dari 1
UNIT :
LABORATORIUM
PATOLOGI ANATOMI
Prosedur PEMELIHARAAN
1. Ruangan tempat timbangan harus bebas dari getaran, aliran udara dan
temperatur yang berfluktuasi.
2. Timbangan ditempatkan ditempat yang bersih, bebas dari debu dan ka-
rat serta diletakkan dipermukaan yang rata.
3. Timbangan tidak boleh dipindah-pindahkan.
4. Peiksa terhadap garis permukaan secara rutin.
5. Cegah jangan sampai ada kotoran atau ceceran zat-zat yang ditimbang
baik padat maupun cair pada timbangan.
6. Gunakan forcep untuk mengangkat bahan yang tercecer untuk mence-
gah adanya pengotoran lemak, lembab atau keringat tangan.
KALIBRASI
Kalibrasi timbangan dilakukan setiap hari dengan memakai anak timba-
ngan standar yang bersertifikat kelas S.
Cara :
Lakukan penimbangan anak timbangan standar.
Catat hasil penimbangan.
Hitung nilai rata-ratanya.
Toleransi perbedaan berat yang masih dapat diterima adalah :