Anda di halaman 1dari 9

Alhamdulillah kita sudah memasuki tahun baru 1445 hijriah, dengan

bertambahnya tahun, bertambah pula umur kita, yang lebih penting lagi kita
pikirkan adalah artinya dengan bertambahnya umur kita, semakin berkurang
jatah kehidupan kita didunia, semakin bertambahnya umur kita, semakin
berkurang waktu, kesempatan kita untuk hidup didunia, waktu kita untuk
mencari bekal, bekal menuju perjalanan yang lebih panjang, bekal menuju
perjalanan yang lebih berat…yaitu akhirat

Diantara kita harus mulai sadar akan hal ini, apalagi ketika kita menginjak umur
40 tahun, umur yang secara khusu Allah ta’ala berikan perhatian khusus
didalam alquran, kekhususan penyebutan ini artinya ada sesuatu hal yang
penting didalamnya..Allah hendak mengingatkan kita, bahwa waktu kita hidup
didunia sudah banyak, Allah hendak mengingatkan kepada kita bahwa kita
sudah banyak mendapatkan curahan kenikmatan dari Allah ta’ala selama 40
tahun kita hidup didunia

Usia 40 tahun adalah usia yang Allah ‫ ﷻ‬sebutkan dalam surah al-ahqaf,

‫َوَو َّصْيَنا اِإْل ْنَس اَن ِبَو اِلَد ْيِه ِإْح َس اًنا َح َم َلْتُه ُأُّم ُه ُك ْر ًها َوَو َضَع ْتُه ُك ْر ًها َو َحْم ُلُه َو ِفَص اُلُه‬
‫َثاَل ُثوَن َش ْهًرا َح َّتى ِإَذ ا َبَلَغ َأُش َّد ُه َو َبَلَغ َأْر َبِع يَن َس َنًة َقاَل َر ِّب َأْو ِز ْع ِني َأْن َأْشُك َر‬
‫ِنْع َم َتَك اَّلِتي َأْنَعْم َت َع َلَّي َو َع َلى َو اِلَد َّي َو َأْن َأْع َم َل َص اِلًحا َتْر َض اُه َو َأْص ِلْح ِلي ِفي‬
‫ ُأوَلِئَك اَّلِذ يَن َنَتَقَّبُل َع ْنُهْم َأْح َس َن َم ا‬. ‫ُذ ِّرَّيِتي ِإِّني ُتْبُت ِإَلْيَك َو ِإِّني ِم َن اْلُم ْس ِلِم يَن‬
‫َع ِم ُلوا َو َنَتَج اَو ُز َع ْن َس ِّيَئاِتِهْم ِفي َأْص َح اِب اْلَج َّنِة َو ْع َد الِّص ْد ِق اَّلِذ ي َك اُنوا ُيوَع ُد وَن‬
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga
puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat
puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat
Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan
supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri” Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal
yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan
mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang
telah dijanjikan kepada mereka.” (QS. Al-Ahqaf: 15-16)
Inilah satu-satunya ayat di dalam Al-Qur’an yang menyebutkan bagaimana
seorang anak yang telah mencapai usia 40 tahun, dia berdoa agar diberi ilham
untuk bersyukur kepada Allah ‫ﷻ‬.

Seseorang yang berada di usia 40 tahun ketika keluar rumah mungkin tidak
terbetik sedikit pun dia akan meninggal, ternyata Allah ‫ ﷻ‬mencabut
nyawanya. Oleh karenanya seseorang jika mencapai usia 40 tahun harus
berhati-hati. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

‫َم ْن َأَتى َع َلْيُه َأْر َبُعوَن َس َنًة ُثَّم َلْم َيْغ ِلْب َخ ْيُر ُه َش َّر ُه َفِلَيَتَج َّهْز ِإَلى الّناِر‬
“barang siapa yang telah mencapai usia 40 tahun dan kebaikannya tidak
mendominasi keburukannya hendaknya ia bersiap menuju neraka Jahanam.”
([12])

Seharusnya orang yang telah berusia 40 tahun sudah mulai berpikir panjang.
Dia harus lebih berhati-hati dalam menjalani sisa umurnya karena dia tidak
tahu sampai kapan ia akan hidup di dunia. Allah ‫ ﷻ‬menyebutkan usia 40
tahun agar seseorang banyak berpikir. Kemudian Allah ‫ ﷻ‬berfirman tentang
doa anak yang telah mencapai usia 40 tahun,

‫َقاَل َر ِّب َأْو ِز ْع ِني َأْن َأْشُك َر ِنْع َم َتَك اَّلِتي َأْنَعْم َت َع َلَّي َو َع َلى َو اِلَد َّي‬
“ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang
telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku.”

Dalam ayat ini dijelaskan bagi seorang hamba yang telah mencapai usia 40
tahun dianjurkan untuk berdoa dengan doa ini. Pendapat ini disampaikan oleh
Asy-Syaukani, hendaknya seseorang yang telah mencapai usia 40 tahun dia
sering mengucapkan doa ini,

‫َر ِّب َأْو ِز ْع ِني َأْن َأْشُك َر ِنْع َم َتَك اَّلِتي َأْنَعْم َت َع َلَّي َو َع َلى َو اِلَد َّي َو َأْن َأْع َم َل َص اِلًحا‬
‫َتْر َض اُه َو َأْص ِلْح ِلي ِفي ُذ ِّرَّيِتي ِإِّني ُتْبُت ِإَلْيَك َو ِإِّني ِم َن اْلُم ْس ِلِم يَن‬
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada
Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri”([13])

Jika kita tidak bisa bersyukur di usia 40 tahun maka kapan lagi kita mau
bersyukur. Seseorang yang sudah sampai diumur 40 tahun artinya masa
mudany telah berlalu, maka hendaknya kita mulai merenungkan masal lalu kita
dan lebih memikirkan masa depan kita, masa depan yang lebih kekal, yaitu
akhirat kita. Ingatlah nikmat-nikmat yang telah Allah ‫ ﷻ‬berikan kepada kita
di masa kita. Hendaknya kita banyak-banyak meminta kepada Allah ‫ ﷻ‬agar
menjadi insan yang pandai bersyukur. Hendaknya seseorang megulang- ulangi
doa ini.

Apa kaitan usia 40 tahun dengan berbakti kepada orang tua? Karena orang
yang telah mencapai usia 40 tahun maka dia telah memiliki banyak kesibukan.
Biasanya orang yang berusia 40 tahun telah memiliki istri dan anak. Juga
biasanya beban ekonomi semakin bertambah sehingga dia semakin sibuk
mencari harta untuk menyenangkan keluarganya. Oleh karenanya ada
kemungkinan dia lupa terhadap orang tuanya. Allah ‫ ﷻ‬mengingatkannya
agar jangan sampai kesibukan yang padat tersebut membuatnya lupa kepada
orang tuanya. Hendaknya ia meminta pertolongan kepada Allah ‫ ﷻ‬agar bisa
bertambah berbakti kepada kedua orang tuanya([14]). Hendaknya orang yang
mendapati kedua orang tuanya masih hidup untuk bersyukur. Betapa banyak
orang yang cemburu ketika mereka sudah tidak memiliki orang tua. Banyak
orang yang berangan-angan seandainya orang tuanya masih ada maka dia akan
duduk memijit kakinya dan selalu melayaninya. Akan tetapi, kesempatan itu
telah tiada. Ini peringatan bagi kita jika kita berusia 40 tahun maka orang tua
kita tidak akan lama lagi usianya. Allah ‫ ﷻ‬mengingatkan bahwa waktu untuk
berbakti tinggal sedikit. Jangan sampai kesibukan yang dijalani membuat lalai
dari berbakti kepada kedua orang tua. Inilah alasan mengapa dikaitkan berbakti
kepada kedua orang tua dengan usia 40 tahun.

Apa kaitan antara kenikmatan yang diberikan kepada kita dengan nikmat yang
diberikan kepada kedua orang tua? Para ulama tafsir mengatakan kaitannya
adalah jika Allah ‫ ﷻ‬memberikan nikmat kepada kedua orang tua maka kita
juga pasti akan merasakan sebagian nikmat tersebut. Jika dahulunya orang tua
kita adalah orang yang kaya maka kita akan merasakan kenikmatan tersebut.
Jika kedua orang tua kita adalah orang yang saleh maka kita juga akan
merasakan dampak dari kesalehan kedua orang tua kita. Jika dahulunya kedua
orang tua kita adalah orang yang memiliki akhlak yang mulia tentu kita juga
akan merasakan dampaknya. Tidaklah Allah ‫ ﷻ‬memberikan kenikmatan
kepada kedua orang tua kita kecuali kita juga akan merasakan kenikmatan
kebaikannya.
Mengapa kita harus mensyukuri kenikmatan yang Allah ‫ ﷻ‬berikan kepada
kedua orang tua kita? Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa bisa jadi dahulu
kedua orang tua kita adalah orang yang kurang pandai bersyukur maka kita
mewakili keduanya untuk bersyukur atas nikmat yang Allah ‫ ﷻ‬berikan
kepada mereka berdua([15]). Mungkin orang tua kita dahulu tidak belajar ilmu
agama, minimnya ilmu agama mereka, atau terjerumus ke dalam hal-hal yang
Allah ‫ ﷻ‬larang. Ini semua karena kejahilan dan ketidaktahuan mereka
sehingga mereka tidak pandai mensyukuri nikmat yang Allah ‫ ﷻ‬berikan
kepada mereka berdua. Oleh karenanya kita sebagai anaknya hendaknya
berdoa, ‘Ya Allah, jika kedua orang tuaku dahulu belum mampu mensyukuri
nikmat atau kurang dalam mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan
kepada mereka berdua, aku sebagai anak mereka berdua mewakili mereka
untuk mensyukuri nikmat-nikmat tersebut maka ilhamkanlah diriku untuk bisa
mensyukuri nikmat yang dahulu engkau berikan kepada mereka berdua’. Ketika
kita telah berusia 40 tahun harus sering untuk mendoakan mereka berdua, dan
ini termasuk ciri anak saleh.

Kemudian Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

‫َو َأْص ِلْح ِلي ِفي ُذ ِّرَّيِتي‬


“berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.”

Ini adalah doa untuk anak-anak keturunan kita. Orang yang telah mencapai
usia 40 tahun maka hendaknya dia berdoa untuk dirinya, orang tuanya, dan
anak-anaknya. Anak keturunannya merupakan aset baginya. Jika dia telah
meninggal maka yang mungkin untuk mengirim pahala untuknya adalah anak-
anaknya. Orang yang akan mendoakannya setelah dia meninggal adalah anak-
anaknya. Maka hendaknya bersungguh-sungguh dalam mendoakan anak-anak.
Kemudian Allah ‫ ﷻ‬menyebutkan lanjutan dari doa di atas,

. ‫ِإِّني ُتْبُت ِإَلْيَك َو ِإِّني ِم َن اْلُم ْس ِلِم يَن‬


“Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri.”

Saatnya di usia 40 tahun kita memperbaharui tobat kita. Kita sadar


bahwasanya banyak keburukan yang kita lakukan di masa lalu maka saatnya
kita bertobat. Hendaknya kita menghafal doa ini sebagaimana yang disarankan
oleh Asy-Syaukani. Kemudian Allah ‫ ﷻ‬berfirman,
‫ُأوَلِئَك اَّلِذ يَن َنَتَقَّبُل َع ْنُهْم َأْح َس َن َم ا َع ِم ُلوا َو َنَتَج اَو ُز َع ْن َس ِّيَئاِتِهْم ِفي َأْص َح اِب اْلَج َّنِة‬
‫َو ْع َد الِّص ْد ِق اَّلِذ ي َك اُنوا ُيوَع ُد وَن‬
“Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang
telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama
penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan
kepada mereka.”

Jika kita berusaha semaksimal mungkin untuk berbakti kepada orang tua,
berdoa untuk diri kita, dan berdoa untuk anak-anak kita maka Allah ‫ ﷻ‬akan
memilih amalan terbaik kita dan menerimanya.

Maksud dari ‘Allah ‫ ﷻ‬akan memaafkan dosa-dosa mereka’ adalah Allah ‫ﷻ‬
maha mengetahui bahwa meskipun seseorang telah berusaha semaksimal
mungkin untuk berbakti kepada orang tua dan beramal saleh maka dia tidak
akan sempurna dalam berbakti kepada orang tua dan beramal saleh.
Kekurangan tersebut akan Allah ‫ ﷻ‬ampuni selama seseorang telah berusaha
semaksimal mungkin.

Khutbah Kedua

Di ujung pembahasan ini penulis ingin menyampaikan beberapa perkara yang


hendaknya diperhatikan oleh orang yang telah berusia 40 tahun:

Pertama: Banyak berdoa.

Hendaknya kita hafalkan doa di atas dan sering mengulangnya,

‫َر ِّب َأْو ِز ْع ِني َأْن َأْشُك َر ِنْع َم َتَك اَّلِتي َأْنَعْم َت َع َلَّي َو َع َلى َو اِلَد َّي َو َأْن َأْع َم َل َص اِلًحا‬
‫َتْر َض اُه َو َأْص ِلْح ِلي ِفي ُذ ِّرَّيِتي ِإِّني ُتْبُت ِإَلْيَك َو ِإِّني ِم َن اْلُم ْس ِلِم يَن‬
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada
Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”
Kita harusnya takut kalau diri kita sampai lalai untuk bersyukur kepada Allah
‫ﷻ‬. Jika kita tidak bersyukur saat ini makan kapan lagi mau bersyukur?

Kedua: Fokus ibadah

Fokus beribadah bukan berarti kita meninggalkan dunia. Kewajiban kita sangat
banyak terutama untuk kaum lelaki yang harus berbakti kepada kedua orang
tuanya dan menafkahi keluarganya. Namun yang dimaksud fokus ibadah di sini
adalah mengurangi waktu untuk bermain-main. Kita sudah tua, tidak ada yang
menjamin usia kita masih tersisa puluhan tahun. Jangan pernah terperdaya
dengan kesehatan. Terdapat pepatah Arab,

‫الَر ُجُل ُيْؤ َتى ِم ْن َح ْيُث َيْأَم ُن‬


“seseorang diberi musibah dari sisi yang dia merasa aman.” ([16])

Sangat banyak orang yang merasa aman karena sehat tiba-tiba dia meninggal.
Allah ‫ ﷻ‬memberikan ujian seseorang dari sisi yang dia merasa aman darinya.
Hal ini dikarenakan dia tidak bertawakal kepada Allah ‫ ﷻ‬pada sisi itu dan dia
bertawakal pada kelebihan yang ia miliki.

Hendaknya orang yang sudah berusia 40 tahun untuk fokus beribadah. Banyak
orang yang tidak lancar membaca Al-Qur’an namun dia sangat lancar ketika
gibah.

Ketiga: Berbakti kepada kedua orang tua

Jika kita memiliki harta jangan sampai menunggu orang tua meminta.
Hendaknya kita mengenali kebutuhan orang tua kita dan apa yang disuka orang
tua kita. Selama kita mampu maka hendaknya kita berikan. Juga jangan
perhitungan dalam memberi kepada orang tua. Selagi orang tua kita masih
hidup maka ini adalah kesempatan kita untuk berbakti. Pintu surga masih
terbuka di hadapan kita yang bisa kita buka selebar-lebarnya. Hendaknya kita
langsung memberikan sesuatu kepada orang tua tanpa harus terlebih dahulu
menawarkan kepadanya. Karena terkadang orang tua merasa malu ketika
ditawarkan sesuatu sehingga mereka menolak tawaran tersebut.

Ada sebuah kisah seseorang yang menyesal karena dahulu dia merasa kurang
berbakti kepada kedua orang tuanya. Setelah dia tua dia sadar bahwasanya
dahulu ia kurang berbakti. Terkadang anaknya menawarkan sesuatu kepadanya
padahal dia ingin namun dia menolak menerimanya karena merasa tidak enak.
Dia pun teringat bahwa dahulu ketika masih muda sering berbuat seperti itu
kepada orang tuanya. Dia sering menawarkan sesuatu kepada orang tuanya,
namun ketika orang tuanya menolak maka dia pun tidak memberikan. Dia pun
kini tersadar bahwa dahulu dia tidak berbakti kepada kedua orang tuanya. Oleh
karenanya jika kita ingin memberikan sesuatu kepada orang tua maka tidak
perlu menawarkan terlebih dahulu. Hendaknya kita langsung memberikannya.
Jika memang mereka tidak mau maka dia akan mengembalikan atau tidak
mengambilnya.

Keempat: Mulai mengatur waktu untuk keluarga

Seseorang yang meninggal dunia akan ditanya, ‘apa yang kau sesalkan selama
hidupmu?’. Dia akan menjawab, ‘saya menyesal tidak menyisihkan waktu untuk
anak dan istriku karena terjebak dengan rutinitas harian yang membuat saya
lalai untuk menghabiskan waktu bersama keluarga’.

Jika kita sudah mencapai usia 40 tahun maka hendaknya kita mengurangi
pekerjaan sedikit demi sedikit. Kita mulai sisihkan waktu untuk anak dan istri.
Karena anak kita jika telah menikah akan tinggal dengan orang lain. Sungguh
menyedihkan kita membangun rumah besar namun tidak ada penghuninya.
Karena anak-anak kita pasti akan tinggal bersama pasangannya di rumah
mereka sendiri.

Di saat usia kita mencapai 40 tahun hendaknya kita banyak memperhatikan


keluarga kita. Sebagaimana kita memberikan mereka kebutuhan jasmani maka
begitu juga kita berikan mereka kebutuhan rohani. Kita harus perhatikan agama
mereka.

Jika kita mengikuti keinginan duniawi maka tidak akan ada habisnya. Kita akan
terus menginginkan harta dan habis waktu kita untuk terus bekerja. Sehingga
tidak ada waktu untuk keluarga dan tidak ada waktu bermain dengan anak-
anak. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. Seberapa pun kayanya
kita maka hanya bisa mengenakan 1 dari yang kita miliki. Kita hanya bisa
mengendarai 1 mobil dan tidak bisa sekaligus mengendarai lebih dari 1. Kita
pun hanya bisa tidur dengan 1 tempat tidur dan tidak bisa kita tidur lebih dari
1. Intinya di usia 40 tahun ini tidak mengapa kita mencari dunia secukupnya
dan kita harus menyisihkan waktu untuk anak dan istri.

Kelima: Jaga waktu dan kesehatan

Kesehatan sangat mahal harganya. Jika kita sakit maka kita tidak bisa apa-apa.
Memang benar ketika kita menghadapi sakit dengan bersabar maka bisa
menambah pahala dan mengangkat derajat. Akan tetapi, sakit bisa mengurangi
aktivitas kita. Penulis sering mendengar para dokter berkata, ‘jika seseorang
telah berusia 40 tahun maka akan semakin banyak penyakit yang ditemukan
yang sebelumnya tidak ada’. Di usia 40 tahun terkadang tiba-tiba mendapati
dirinya terkena penyakit darah tinggi, gula, asam urat, atau lainnya yang tidak
pernah terpikirkan sebelumnya. Ketika di usia 40 tahun rambut mulai memutih,
mulai lemah, kesehatannya mulai menurun, dan kekuatannya mulai menurun.
Jika seseorang sakit maka dia akan sulit untuk membahagiakan anak istri. Oleh
karenanya seseorang yang telah berusia 40 tahun untuk senantiasa waspada,
selalu rutinitas berolahraga, dan ada waktu untuk belajar agama agar lebih
dekat kepada Allah ‫ﷻ‬.

Keenam: Membatasi kegiatan

Orang yang telah mencapai usia 40 tahun tidak sama seperti ia berusia 30
tahun yang masih energik. Di mana dahulu ia masih kuat untuk pergi ke sana-
sini. Namun, ketika berusia 40 tahun hendaknya ia membatasi kegiatannya.
Allah ‫ ﷻ‬tidak membebani di luar kemampuan kita. Sebagian orang ingin
melakukan semua kegiatan sehingga dia tidak sayang kepada dirinya dan tidak
sayang kepada keluarganya. Hendaknya ketika usia 40 tahun mulai mengatur
waktunya dan merencanakan kegiatannya. Misalnya dia ingin memperbaiki
bacaan Al-Qur’annya maka hendaknya dia fokus di situ. Atau misalnya dia ingin
mengkhatamkan fikih/akidah dari awal hingga akhir maka hendaknya dia fokus
di situ. Adapun hal-hal yang tidak bermanfaat maka hendaknya dijauhkan
karena belum tentu kita bisa mencapai tujuan-tujuan yang kita inginkan.

Juga kita di usia 40 tahun hendaknya mulai mencari kebahagiaan dengan


mencari akhirat. Sebagian orang menyangka bahwa kebahagiaan bisa diraih
dengan kemasyhuran, ketenaran, harta banyak, atau dengan kekayaan. Ini
tidak benar, kebahagiaan adalah bagaimana kita dekat dengan Allah ‫ﷻ‬. Kita
harus jadwalkan kegiatan sehari-hari dan kita harus memaksakan diri.

Penulis akan memberikan jadwal sederhana yang insya Allah kita semua bisa
mengerjakannya. Saat ini azan subuh dikumandangkan pada pukul 04.40 WIB.
Kita bisa jadwalkan bangun pukul 04.00 untuk salat malam. Kemudian kita isi
dengan istigfar sambil menunggu azan subuh dikumandangkan. Ketika azan
subuh dikumandangkan maka kita salat qabliyah, salat subuh, baca Al-Qur’an 1
halaman, kemudian zikir pagi petang. Tidak perlu banyak-banyak yang penting
kontinu. Ketika pukul 08.00 WIB salat duha 2 rakaat. Semua ini merupakan
kenikmatan dan kebahagiaan yang hakiki. Menjelang zuhur siap-siap untuk
salat zuhur. Kita berwudu sebelum masuk waktu zuhur. Ketika azan
dikumandangkan kita salat qabliyah, salat zuhur, salat ba’diyah, kemudian baca
Al-Qur’an 1 halaman. Tidak perlu kita menghabiskan waktu untuk pergi ke
tempat-tempat pengajian yang jauh-jauh namun ilmunya tidak dipraktikkan.
Betapa banyak ustaz yang mengajak kita untuk membaca Al-Qur’an namun kita
tidak membacanya maka ilmu ini menjadi sia-sia. Betapa banyak ustaz yang
mengajak untuk taat kepada suami namun kita tidak menaatinya maka ilmu ini
menjadi sia-sia. Setelah kita melakukan kegiatan di waktu zuhur maka kita
istirahat. Di waktu asar kita bangun untuk mengerjakan salat asar kemudian
zikir pagi petang. Jangan sampai kita meninggalkan zikir pagi petang. Juga
jangan sampai ada waktu yang kita lewati dengan melamun. Daripada melamun
maka hendaknya kita isi dengan berzikir dengan zikir-zikir yang ringan seperti
istigfar, tasbih, tahlil, dan takbir. Atau kita isi waktu luang kita dengan
membaca Al-Qur’an. Ketika tiba waktu magrib kita kerjakan salat magrib,
salat ba’diyah, dan baca Al-Qur’an 1 halaman. Ketika masuk waktu isya kita
kerjakan salat isya dan salat ba’diyah.

Semoga di usia kita yang telah mencapai 40 tahun Allah ‫ ﷻ‬menjadikan kita
hamba-hamba yang pandai bersyukur, menjadikan kita hamba-hamba-Nya
yang tidak lalai dari akhirat, dan menjadikan kita hamba-hamba yang pandai
berbakti kepada kedua orang tua.

Anda mungkin juga menyukai