Anda di halaman 1dari 2

Tafsir Al Ahqaf Ayat 15-18

15. [1]Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan[2], sehingga apabila dia (anak
itu) telah dewasa[3] dan umurnya mencapai empat puluh tahun, ia berdoa, "Ya Tuhanku,
berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan
kepadaku[4] dan kepada kedua orang tuaku[5] dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang
Engkau ridhai; [6]dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku.
Sungguh, aku bertobat kepada Engkau[7], dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”

[1] Ini termasuk kelembutan Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada hamba-hamba-Nya dan
syukur-Nya kepada mereka; Dia memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua
orang tua mereka baik dengan berkata yang lembut dan halus, memberi nafkah dan perbuatan
lainnya yang termasuk ihsan. Selanjutnya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan sebab
yang mengharuskan demikian, yaitu karena ibunya mengandungnya dengan merasakan
penderitaan saat mengandung, lalu penderitaan saat melahirkan dan penderitaan saat
menyusui dan mengasuhnya, dan waktunya tidak sebentar; tidak satu jam atau dua jam; bahkan
dalam waktu yang cukup lama, yaitu 30 bulan; untuk hamilnya sembilan bulan dan sisanya
untuk menyusui, ini menurut rata-rata.

[2] Ulama berdalil dengan ayat ini, bahwa masa kehamilan paling sedikit adalah enam bulan,
karena masa menyusui selama dua tahun, sehingga 30 bulan dikurang 24 bulan sama dengan 6
bulan.

[3] Yakni telah sempurna kekuatannya, akalnya, dan pandangannya, dimana paling sedikitnya
adalah 30 atau 33 tahun.

[4] Baik nikmat agama maupun nikmat dunia. Mensyukurinya adalah dengan menggunakan
nikmat-nikmat itu untuk menaati pemberi nikmat, mengakuinya dan merasa dirinya kurang
bersyukur serta bersungguh-sungguh dalam memuji Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

[5] Nikmat yang Allah berikan kepada orang tua kita merupakan nikmat bagi kita. Di antara
sekian nikmat yang Allah limpahkan kepada orang tua kita yang paling besarnya adalah nikmat
beragama Islam dan mengamalkannya sehingga kita dapat mengikutinya.

[6] Setelah ia berdoa kepada Allah untuk kebaikan dirinya, maka dia berdoa kepada Allah untuk
kebaikan anak cucunya, yaitu agar Allah memperbaiki keadaan mereka, dan bahwa kesalihan
mereka manfaatnya kembali juga kepada kedua orang tua mereka.

[7] Dari dosa dan maksiat serta kembali menaati-Mu..


‫سانًا ۖ َح َملَتْهُ أ ُ ُّمهُ ُك ْر ًها‬ َ ‫سانَ ِب َوا ِلدَ ْي ِه إِ ْح‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
َ ‫اْل ْن‬ َّ ‫َو َو‬
ۚ ‫ش ْه ًرا‬ َ َ‫صالُهُ ث َ ََلثُون‬ َ ِ‫ضعَتْهُ ُك ْر ًها ۖ َو َح ْملُهُ َوف‬ َ ‫َو َو‬
ِ ‫سنَةً قَا َل َر‬
‫ب‬ َ َ‫شدَّهُ َوبَلَ َغ أ َ ْربَ ِعين‬ ُ َ ‫َحت َّ ٰى ِإذَا بَلَ َغ أ‬
‫علَ ٰى‬َ ‫ي َو‬ َّ َ‫عل‬َ ‫ت‬ َ ‫أ َ ْو ِز ْع ِني أ َ ْن أ َ ْش ُك َر نِ ْع َمت َ َك الَّ ِتي أ َ ْنعَ ْم‬
‫ص ِل ْح ِلي فِي‬ ْ َ ‫ضاهُ َوأ‬ َ ‫صا ِل ًحا ت َ ْر‬ َ ‫ي َوأ َ ْن أ َ ْع َم َل‬ َّ َ‫َوا ِلد‬
َ‫ْت ِإلَي َْك َو ِإنِي ِمنَ ْال ُم ْس ِل ِمين‬ ُ ‫ذُ ِريَّتِي ۖ ِإنِي تُب‬

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya
mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa
dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri
nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku
dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi
kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya
aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

Quraisy shihab
Kami memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah
mengandung dan melahirkannya dengan susah payah. Pada masa mengandung dan menyapihnya-
-yang berlangsung selama tiga puluh bulan--sang ibu merasakan berbagai penderitaan. Ketika sang
anak telah menginjak dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, "Ya Tuhanku,
berilah aku petunjuk untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada
kedua orangtuaku. Berilah aku petunjuk untuk selalu melakukan amal kebaikan yang Engkau ridai.
Jadikanlah anak keturunanku sebagai orang yang saleh. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu
dari segala dosa, dan aku termasuk orang yang berserah diri kepada-Mu. "(1). (1) Berdasarkan ayat
ini, dapat diketahui bahwa masa mengandung setidaknya berlangsung selama enam bulan.
Disebutkan bahwa masa mengandung dan masa menyusui (sampai dengan masa sapih)
berlangsung selama 30 bulan. Sementara, dalam surat Luqmân ayat 14, disebutkan bahwa masa
menyusui berlangsung selama dua tahun (24 bulan) Dalam dalam surat al-Baqarah ayat 233
disebutkan juga bahwa masa menyusui berlangsung selama dua tahun penuh. Maka, kalau masa
mengandung dan masa menyusui--yaitu 30 bulan--itu dikurangi masa menyusui saja--yaitu 24
bulan--dapat diketahui bahwa masa mengandung adalah enam bulan. Dan hal ini sesuai dengan
penemuan ilmiah bahwa seorang bayi yang lahir pada usia kehamilan enam bulan dapat hidup.

Anda mungkin juga menyukai