Kawasan kota lama manado merupakan kawasan pusat kegiatan masyarakat Manado yang
sangat strategis seperti daerah perdagangan pendidikan, dsb. Semakin berkembangnya
zaman, seiring berkembangnya potensi dari Kota Manado sendiri, terbentuklah kawasan pusat
kegiatan yang baru. Dapat dilihat di perbadingan dua gambar diatas, dimana pada tahun 2013
Kota manado sudah berkembang dengan pesat, ditandai dengan banyaknya pembangunan
di daerah-daerah yang lebih padat dibandingkan pada tahun 1922. Pada tahun 1922 juga,
ketika Belanda memasuki wilayah Indonesia, Arsitektur Kolonial juga mulai berkembang pada
konstruksi bangunan saat itu.
Kawasan Gereja Katolik Don Bosco Manado terletak di Kecamatan Wenang, yang mana
merupakan bagian dari Kota Tua Manado menjadi pusat perdagangan dan pendidikan kala itu
mulai mengadopsi gaya arsitektur Kolonial pada konstruksinya termasuk pada Bangunan Gereja
St. Ignatius Don Bosco Manado sebagai sarana tempat ibadah bagi masyarakat yang dibangun
antara tahun1928-1929.
Deskripsi Bangunan
Gereja St. Ignatius Manado Gereja Paroki St. Ignatius
merupakan bangunan gereja milik Nama Bangunan Don Bosco Manado
yayasan Don Bosco Manado dan Jl. W.R. Supratman No.Kelurahan,
masih digunakan sampai saat ini Lokasi Lawangirung, Kec. Wenang, Kota Manado,
Sulawesi Utara 95123
Teras
DENAH
DENAH
Sistem Konstruksi
Menerapkan sistem konstruksi
beton dengan rangka
menggunakan dinding
sebagai penutup bangunan.
sumber
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/SABUA/article/viewFile/8279/7838
Bukaan
Terdapat bukaan-bukaan sederhana dengan cross
sirculation dibagian samping untuk sirkulasi udara
bangunan dan bagian depan(arah timur) sun-
shading untuk memberikan pencahayaan alami
langsung pada bangunan.
Tampak
Pada bagian tengah bukaan yang Tower lonceng memberi kesan massa independen
berfungsi untu sunshading dengan struktur yang berdiri sendiri, namun juga
penerangan alami dan memberikan terkesan masih bagian dari bangunan. Terdapat
aksen pada fasad bangunan. Ini lubang-lubang untuk memasukkan cahaya pada
gambar salib yang ada memberikan ruang. Aksen salib di bagian atas juga mendukung
identitas bagi bangunan sebagai identistas bangunan.
bangunan religius.
TAMPAK DEPAN
SKALA 1 : 100
14.00
34.00
DENAH
TAMPAK DEPAN
SKALA 1 : 100
Interior didominasi material beton, arsitektur kolonial Minim bahan kaca dan hanya
modern digunakan untuk penghawaan
dan pencahayan alami untuk
menambah kesan syahdu saat
peribadatan
https://docplayer.info/94977107-Adaptasi-bangunan-gaya-arsitektur-kolonial-belanda-
terhadap-iklim-tropis-kota-manado.html
https://idalamat.com/alamat/239923/gereja-katolik-st-ignatius-manado-sulawesi-utara