Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HARIAN PERORANGAN

Work From Home


Tanggal 1 November 2021

DIAN ARYANI
PUSTAKAWAN PENYELIA

Membuat Kliping Dengan Tema Pendidikan

Pendidikan Indonesia Dinilai Kehilangan Arah Kompas.com - 05/05/2012, 10:38 WIB

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendidikan Indonesia Dinilai Kehilangan Arah",
Klik untuk baca: https://edukasi.kompas.com/read/2012/05/05/10380610/~Edukasi~News.
Penulis : Gandang Sajarwo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Penulis Gandang Sajarwo | EditorLusia Kus Anna YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Dunia pendidikan
Indonesia dinilai telah kehilangan arah. Saat ini pendidikan hanya dimaknai sebagai teknik manajerial
persekolahan yang hanya menitikberatkan pada kemampuan kognitif dan meminggirkan pendidikan
karakter bangsa. Pendidikan semacam itu dinilai hanya akan menghasilkan manusia yang individual,
serakah, dan tidak memiliki rasa percaya diri. Karena itulah, sejumlah pakar menilai pendidikan Indonesia
perlu dikembalikan pada filosofi pendidikan yang digagas Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang
bersifat nasionalistik, naturalistik, dan spiritualistik. Berangkat dari kondisi tersebut, sedikitnya 26
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Yogyakarta akan menggelar Kongres Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan 2012. Menurut ketua panitia kongres, Dr Kunjana Rahardi, melalui kongres
ini diharapkan bisa dirumuskan kembali prinsip-prinsip pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan yang
memadai bagi pengembangan peradaban Indonesia di tengah globalisasi. "Pendidikan itu seharusnya
memanusiakan manusia. Kalau sistem pendidikan kita bisa konsisten menerapkan pendidikan yang
nasionalistik, naturalistik, dan spiritualistik, yang holistik dan tidak sepotong-sepotong pasti akan
menghasilkan manusia Indonesia yang berkarakter," kata Kunjana, Jumat (4/5/2012) di Balai Senat
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Di tempat yang sama, Prof Sutaryo selaku ketua panitia pengarah
mengatakan bahwa kongres ini bermula dari keprihatinan para pendidik di Yogyakarta, yang melihat
bahwa dunia pendidikan di Indonesia telah kehilangan arah. "Konsep pendidikan yang digagas Ki Hadjar
Dewantara saat ini telah mengalami kebekuan. Yang berkembang justru pendidikan dengan konsep dari
Barat yang menjadikan manusia individualis dan serakah, yang tentunya tidak sesuai dengan bangasa kita,"
kata Prof Sutaryo. Kongres itu sendiri akan dilaksanakan tanggal 7-8 Mei, bertempat di Balai Senat UGM.
Dari kongres itu diharapkan akan muncul sebuah rekomendasi yang bersifat filosofis, ideologis, kebijakan,
dan aplikasi pendidikan yang sesuai dengan karakter bangsa Indonesia dan Pancasila. Selain menghadirkan
Gubernur DIY Sultan HB X sebagai keynote speaker, kongres tersebut juga akan menghadirkan Prof
Wiendu Nuryanti (Wamendikbud Bidang Kebudayaan), Prof Musliar Kasim (Wamendikbud Bidang
Pendidikan), Prof Djoko Santoso (Dirjen Dikti), dan Dedy Gumilar (anggota Komisi X DPR), serta
sejumlah tokoh lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendidikan Indonesia Dinilai Kehilangan Arah",
Klik untuk baca: https://edukasi.kompas.com/read/2012/05/05/10380610/~Edukasi~News.
Penulis : Gandang Sajarwo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

2
Wacana PPN Jasa Pendidikan Dinilai Bertentangan dengan Cita-cita Bangsa Kompas.com - 12/06/2021,
10:36 WIB

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wacana PPN Jasa Pendidikan Dinilai Bertentangan
dengan Cita-cita Bangsa", Klik untuk
baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/06/12/10361501/wacana-ppn-jasa-pendidikan-dinilai-
bertentangan-dengan-cita-cita-bangsa?page=all.
Penulis : Nicholas Ryan Aditya
Editor : Bayu Galih

3
4

Anda mungkin juga menyukai