Anda di halaman 1dari 16

JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

Implementasi Profil Pelajar Pancasila Sebagai Upaya Meningkatkan


Karakter Bangsa di SMKN 1 Bandung
Adhellya Rahma¹, Arzellia Zalfa Zanira², Candela Mutzie Revalina³, Lusiana
Brilliant Imani⁴, Tiara Warih Setyani⁵

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran


Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Kota Bandung, Indonesia
E-mail: adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,
tiarawarihs@upi.edu

Abstract
This research is to determine the Implementation of the Free Learning Program Through
Pancasila Student Profiles at SMKN 1 Bandung. The method used in this research is a
qualitative descriptive study approach. Descriptive research is research on problems in the
form of current facts from a popularization. Then the descriptive method is a method in
examining the status of groups, humans, an object, a condition, a system of thought or an
event in the present. Data collection techniques are interviews, observation, and
documentation. The results of this study indicate that the Implementation of the Free
Learning Program through Pancasila Student Profiles at SMKN 1 Bandung is based on
Pancasila Student Profiles namely Faith, Fear of God Almighty and Noble Morals, Global
Diversity, Mutual Cooperation, Creativity, Critical Reasoning, and Mandiri through the
subject of Pancasila Student Profile and Work Culture (P5BK) which aims to build the
character of students.
Keywords: Pancasila Student Profile, National Character, SMKN 1 Bandung.
Abstrak
Penelitian ini untuk mengetahui Implementasi Program Pembelajaran Bebas Melalui Profil
Pelajar Pancasila di SMKN 1 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap
permasalahan yang berupa fakta-fakta terkini dari suatu kepopuleran. Kemudian metode
deskriptif adalah suatu metode dalam mengkaji status kelompok, manusia, suatu objek,
suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu peristiwa pada masa kini. Teknik
pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Pelaksanaan Program Pembelajaran Bebas melalui Profil Pelajar
Pancasila di SMKN 1 Bandung didasarkan pada Profil Pelajar Pancasila yaitu Iman, Takut
Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Akhlak Mulia, Kebhinekaan Global, Gotong Royong,
Kreativitas, Penalaran Kritis, dan Mandiri melalui mata kuliah Profil Mahasiswa dan
Budaya Kerja Pancasila (P5BK) yang bertujuan untuk membangun karakter mahasiswa.

Kata kunci: Profil Pelajar Pancasila, Karakter Bangsa, SMKN 1 Bandung.


Corresponding autors. adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu,
lucy.brilliant@upi.edu, tiarawarihs@upi.edu

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
1
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

PENDAHULUAN bertujuan mencerdaskan kehidupan


Indonesia merupakan sebuah bangsa.”
negara kesatuan yang terdiri dari Sumber Daya Manusia yang
keberagaman suku bangsa, ras, agama, berkualitas adalah pembelajar sepanjang
bahasa daerah, adat istiadat, dan kesenian hayat (long life learner) yang mempunyai
serta puluhan ribu pulau. Keberagaman kemampuan global dan bertindak
tersebut dapat disatukan dengan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
semboyan negara Indonesia yaitu Perwujudan enam karakteristik Pelajar
Bhinneka Tunggal Ika yang berarti Pancasila adalah dengan
walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu menumbuhkembangkan nilai-nilai
jua. Indonesia berlandaskan kepada budaya Indonesia dan Pancasila, yang
Pancasila yang menjadi tonggak dasar menjadi landasan pembangunan nasional.
berdirinya sebuah negara (Ratnasari Usaha untuk menciptakan Profil Pelajar
Meita, 2017: 144). Sebagai bangsa yang Pancasila tidak saja merupakan gerakan
ber-Bhinneka Tunggal Ika, kita harus dalam sistem pendidikan, namun juga
dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila merupakan gerakan masyarakat.
agar tetap terjaga sampai akhir nanti oleh Kesuksesan dalam mewujudkan Profil
karenanya sebagai generasi penerus Pelajar Pancasila akan bisa dicapai jika
bangsa kita betul-betul harus menyiapkan orang tua, pendidik, peserta didik, dan
diri agar dapat menghadapi dan dapat semua instansi di masyarakat
bersaing dalam segala bidang dalan berkolaborasi dan bekerjasama untuk
menyongsong kehidupan yang mencapainya. Mendikbud dalam Seminar
berkemajuan tentunya dengan tetap Virtual Nasional Pekan Untuk Sahabat
membawa Indonesia menjadi lebih baik Karakter tahun 2020 menyatakan bahwa
tanpa mengenyampingkan ciri khas guna mewujudkan profil pelajar pancasila
bangsa Indonesia. maka perlu untuk selalu bertanya, selalu
Dalam kehidupan, pendidikan mencoba dan selalu berkarya. Dalam
merupakan sesuatu yang dibutuhkan sistem pendidikan kita, peserta didik harus
karena ada banyak manfaatnya yang selalu didorong untuk menanya.
diberikan oleh pendidikan. Hal ini sesuai Sementara itu nilai-nilai yang
dengan fungsi pendidikan nasional yang dikembangkan dalam pendidikan karakter
diatur oleh UU No. 20 Tahun 2003, Pasal bersumber dari agama, Pancasila, budaya,
3 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan tujuan Pendidikan Nasional (Pusat
(Sisdiknas), yang berbunyi: “Pendidikan Kurikulum, 2010). Pancasila sebagai
nasional bertujuan untuk dasar negara sangat berperan penting bagi
mengembangkan potensi peserta didik kehidupan bangsa dalam menyikapi
agar menjadi manusia yang beriman dan zaman yang terus berkembang karena
taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai–nilai yang terkandung dalam
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, Pancasila dapat dikembangkan beriringan
kreatif, mandiri, serta menjadi warga dengan kehidupan bangsa Indonesia.
negara yang demokratis dan bertanggung Masyarakat disini perlu memahami
jawab.” Peran pendidikan nasional untuk Pancasila untuk diimplementasikan dalam
meningkatkan potensi dan kompetensi, kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai
membangun karakter bangsa yang suatu dasar filsafat negara, maka sila-sila
memiliki martabat dan adab, yang Pancasila merupakan suatu sistem nilai,

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
2
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada berkembangnya karakter yang baik akan
hakikatnya merupakan suatu kesatuan mendorong peserta didik tumbuh dengan
(Kaelan dikutip dalam Asmaroini, 2017). kapasitas dan komitmen untuk melakukan
Merujuk pada pandangan Ki berbagai hal yang terbaik dan melakukan
Hadjar Dewantara, dalam (VF Musyadad, segalanya dengan benar dan memiliki
2022) bahwa, “pendidikan sebagai proses tujuan hidup. Sehingga Individu yang
pembudayaan bukan hanya diorientasikan berkarakter baik dan tangguh adalah
untuk mengembangkan pribadi yang baik, seseorang yang berusaha melakukan hal
tetapi juga masyarakat yang baik”. hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang
Sebagai proses pembudayaan, pendidikan Maha Esa, dirinya, sesama, lingkungan,
perlu berorientasi ganda, membangun bangsa, negara, serta dunia internasional
pelajar yang mampu memahami diri pada umumnya dengan mengoptimalkan
sendiri sekaligus lingkungannya. potensi dirinya dan disertai dengan
Orientasi ini harus berimbang, di mana kesadaran, emosi, dan motivasi. Menurut
pendidikan membantu individu untuk Sofyan (2020) menyampaikan bahwa
mengenal potensi dirinya, dan tujuan pendidikan bukan hanya sebatas
memberikan kesempatan kepada setiap mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi
individu untuk menempatkan juga dalam mengubah atau membentuk
keunggulan-keunggulan dirinya di karakter dan watak seseorang agar
lingkungan sekitarnya. menjadi lebih baik, mempunyai skill yang
Sehingga pendidikan untuk mumpuni, lebih sopan dalam tataran etika
pembudayaan membutuhkan dan estetika, serta yang lebih penting
pengembangan daya pikir, daya rasa, daya adalah perilaku dalam kehidupan sehari-
karya, dan daya raga. Pendidikan karakter hari.
dapat dimaknai dengan pendidikan nilai, Berdasarkan fenomena objektif
pendidikan budi pekerti, pendidikan yang dipaparkan di atas, maka sepatutnya
moral, pendidikan watak (Arifudin, harus dilakukan tindakan nyata untuk
2022). Dengan kata lain pendidikan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang
karakter merupakan bagian esensial dalam saat ini sedang di implementasikan,
proses pendidikan, dimaknai sebagai khususnya melalui pendidikan karakter,
sistem penanaman nilai-nilai karakter menjadi inspirasi penulis untuk mencoba
kepada warga sekolah yang meliputi menuangkan gagasan dan ide-ide yang
komponen pengetahuan, kesadaran atau dimiliki melalui penelitian dengan topik
kemauan dan tindakan untuk Implementasi Profil Pelajar Pancasila
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik Sebagai Upaya Meningkatkan Karakter
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri Bangsa di SMKN 1 Bandung.
sendiri, sesama, lingkungan, maupun Dalam penyusunan karya tulis
kebangsaan sehingga menjadi insan berjudul “Implementasi Profile Pelajar
kamil. Pancasila Sebagai Upaya Meningkatkan
Pendidikan karakter sendiri pada Karakter Bangsa di SMKN 1 Bandung
dasarnya bertujuan mendorong lahirnya terdapat fokus penelitian yang ingin
manusia yang baik, yang memiliki diteliti oleh kelompok, di antaranya
kepribadian menarik, beretika, bersahaja, sebagai berikut:
jujur, cerdas, peduli, dan tangguh a) Penerapan Implememtasi di SMKN 1
(Fardiansyah, 2022). Tumbuh dan Bandung yang berhubungan dengan

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
3
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

meningkatkan karakter bangsa merupakan salah satu usaha dalam


dilingkup sekolah hampir berjalan meningkatkan kualitas pendidikan di
dengan baik seiring berjalannya Indonesia yang mana mengedepankan
waktu yang dijalin antar siswa-siswi, pada pembentukan karakter. Pada era
baik di kelas maupun di luar kelas. kemajuan teknologi globalisasi saat ini,
Namun masih perlu ditingkatkan lagi peran pendidikan nilai dan karakter sangat
guna meningkatkan efisiensi dibutuhkan demi memberikan
pengimplementasian profile pelajar keseimbangan antara perkembangan
pancasila. teknologi dan perkembangan manusianya
b) Mengetahui sejauh mana penerapan (Faiz & Kurniawaty, 2022). Penguatan
P5BK di SMKN 1 Bandung yang Profil Pelajar Pancasila memfokuskan
diterapkan kepada siswa maupun pada penanaman karakter juga
siswi yang membuka kesempatan kemampuan dalam kehidupan sehari-hari
bagi siswa-siswi untuk terus ditanamkan dalam individu peserta didik
meningkatkan karakter bangsa. melalui budaya sekolaj, pembelajaran
c) Tindakan yang dilakukan oleh siswa- intrakulikuler maupun ekstrakulikuler,
siswi SMKN 1 Bandung dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
meningkatkan karakter bangsa. dan Budaya Kerja (Rahayuningsih, 2022).
Adapun tujuan dan manfaat Profil Pelajar Pancasila ini dibuat
penelitian yang ingin dicapai dalam sebagai jawaban dari satu pertanyaan
penyusunan karya tulis ilmiah ini di besar, tentang kompetensi seperti apa
antaranya kami uraikan dalam masing- yang ingin dihasilkan oleh sistem
masing sub-bab tujuan dan manfaat pendidikan indonesia. Kompetensi
berikut: tersebut antara lain kompeten, memiliki
a) Tujuan Penelitian karakter juga bertingkah laku mengacu
Tujuan yang ingin kelompok capai pada nilai-nilai Pancasila (Makarim,
di antaranya ialah Implementasi 2022). Konsep Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila Sebagai bermuara dari filosofi Ki Hadjar
Upaya Meningkatkan Karakter Dewantara yang menyebutkan bahwa
Bangsa diSMKN 1 Bandung serta pengajaran itu memerdekakan manusia
cara siswa-siswi tersebut menerapkan atas hidupnya sejak lahir dan merdekanya
Profil Pelajar Pancasila sebagai hidup batin itu terdapat dari pendidikan.
penerus bangsa. Jadi pendidikan disini harus
b) Manfaat Penelitian memerdekakan peserta didik, dalam artian
Manfaat yang ingin dicapai ialah pembebasan terhadap apa yang disukai,
pemberian pemahaman dan diminati dan bakatnya.
pengetahuan bagi mahasiswa dan Profil Pelajar Pancasila adalah
orang-orang secara umum dalam karakter dan kemampuan yang dibangun
meningkatkan karakter bangsa serta dalam keseharian dan dihidupkan dalam
meningkatkan potensi. diri setiap individu peserta didik melalui
budaya satuan pendidikan, pembelajaran
KAJIAN PUSTAKA intrakurikuler, Projek Penguatan Profil
Projek Penguatan Profil Pelajar Pelajar Pancasila, ekstrakurikuler. Projek
Pancasila Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
4
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

berbasis projek (project-based learning), Berdasarkan Kemendikbudristek


yang berbeda dengan pembelajaran No.56/M/2022, projek penguatan profil
berbasis projek dalam program pelajar Pancasila merupakan kegiatan
intrakurikuler di dalam kelas. Projek kokurikuler berbasis projek yang
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menguatkan upaya
memberikan kesempatan bagi siswa untuk pencapaian kompetensi dan karakter
belajar dalam situasi tidak formal, struktur sesuai dengan profil pelajar Pancasila
belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang disusun berdasarkan Standar
yang lebih interaktif dan juga terlibat Kompetensi Lulusan. Penguatan projek
langsung dengan lingkungan sekitar untuk profil pelajar Pancasila diharapkan dapat
menguatkan berbagai kompetensi dalam menjadi sarana yang optimal dalam
Profil Pelajar Pancasila (Kemendikbud mendorong peserta didik menjadi pelajar
Ristek, 2020). sepanjang hayat yang kompeten,
Profil pelajar Pancasila memiliki berkarakter, dan berperilaku sesuai
rumusan kompetensi yang melengkapi dengan nilai-nilai Pancasila.
fokus di dalam pencapaian standar Adapun berikut ini merupakan
kompetensi lulusan di setiap jenjag satuan prinsip-prinsip projek penguatan profil
pendidikan dalam penanaman karakter pelajar Pancasila, diantaranya yaitu:
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 1. Holistik
Kompetensi profil pelajar pancasila Holistik artinya memandang
memperhatikan faktor internal yang sesuatu secara utuh dan menyeluruh,
berkaitan dengan jati diri, ideologi dan tidak parsial atau terpisah-pisah.
cita-cita bangsa indonesia, serta faktor Dalam perancangan projek penguatan
eksternal yang berkaitan dengan konteks profil pelajar Pancasila, kerangka
kehidupan dan tantangan bangsa berpikir holistik mendorong kita untuk
indonesia di Abad ke-21 yang sedang menelaah sebuah tema secara utuh dan
menghadapi revolusi industri 4.0. Berikut melihat keterkaitan dari berbagai hal
ini adalah dimensi-dimensi dari profil untuk memahami sebuah masalah
pelajar Pancasila yang tidak hanya fokus secara mendalam.
pada kemampuan kognitif, tetapi juga 2. Kontekstual
sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai Prinsip kontekstual ini berkaitan
bangsa indonesia sekaligus warga dunia. dengan upaya mendasarkan kegiatan
pembelajaran pada pengalaman nyata
yang dihadapi dalam keseharian.
Prinsip ini mendorong pendidik dan
peserta didik untuk mampu
menjadikan lingkungan sekitar dan
realitas kehidupan sehari-hari sebagai
bahan utama pembelajaran. Dengan
mendasarkan projek profil pelajar
pancasila pada pengalaman dan
pemecahan masalah nyata yang
dihadapi dalam keseharian sebagai
Gambar 1. Profil Pelajar Pancasila Pacasila bagian dari solusi, diharapkan peserta
sumber: kemdikbud didik dapat mengalami pembelajaran

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
5
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

yang bermakna untuk secara aktif Pembangunan karakter bangsa


meningkatkan pemahaman dan merupakan suatu hal yang perlu ditindak
kemampuannya. lanjuti karena karakter itu berhubungan
3. Berpusat pada peserta didik dengan proses pembinaan dan pebaikan
Prinsip ini berkaitan dengan perilaku juga nilai luhur yang pastinya
skema pembelajaran yang mendorong harus di jiwai sesuai dengan nilai-nilai
peserta didik untuk menjadi subjek Pancasila dan UUD 1945 (Harmawati &
pembelajaran yang aktif mengelola Abdulkarim, 2016). Pembangunan
proses belajarnya secara mandiri, karakter juga merupakan salah satu upaya
termasuk memiliki kesempatan untuk mengamalkan amanat dari
memilih dan mengusulkan topik Pancasila dan pembukaan UUD 1945,
projek profil sesuai minatnya. mengingat zaman sekarang banyak
Diharapkan setiap kegiatan permasalahan yang muncul, seperti
pembelajaran dapat mengasah kemerosotan moral, disintegrasi bangsa
kemampuan peserta didik dalam dan lunturnya nilai-nilai budaya
memunculkan inisiatif serta (Wahyudi, 2016).
meningkatkan daya untuk Nasionalisme sebagai karakter
menentukan pilihan dan memecahkan bangsa, nasionalisme sendiri merupakan
masalah yang dihadapinya. paham kebangsaan yang tumbuh karena
4. Eksploratif perasaan senasib dan sepenanggungan
Prinsip eksploratif berkaitan untuk senantiasa mendahulukan
dengan semangat untuk membuka kepentingan bersama di atas kepentingan
ruang yang lebar bagi proses individu atau kelompok. Identitas
pengembangan diri dan inkuiri, baik nasional pada hakikatnya merupakan
terstruktur maupun bebas. Prinsip ini manifestasi nilai-nilai budaya yang
diharapkan dapat mendorong peran tumbuh dan berkembang dalam berbagai
projek penguatan profil pancasila aspek kehidupan dari ratusan suku bangsa.
untuk menggenapkan dan menguatkan Identitas nasional tersebut dihimpun dala
kemampuan yang sudah peserta didik satu kesatuan Indonesia yang kemudian
dapatkan dalam intrakurikuler. menjadi kebudayaan nasional, dengan
acuan Pancasila dan rohnya adakah
Meningkatkan Karakter Bangsa
“Bhinneka Tunggal Ika” yang menjadi
Pembangunan karakter dapat dasar dan arah pengembangannya (Yuni
dilakukan dengan membentuk kebiasaan Susanti Pratiwi, 2019).
(habits forming) khususnya penanaman Pembangunan karakter bangsa
kebiasaan yang baik. Pembangunan dapat dilakukan melalui proses
karakter sangat dipengaruhi oleh pembelajaran dan pengalaman dalam
lingkungan, mulai dari lingkungan menghadapi berbagai rintangan
keluarga, sekolah dan masyarakat yang hambatan, tantangan, ancaman dan
kemudia meluas dalam kehidupan gangguan dalam pembangunan bangsa
berbangsa dan bernegara. Pembangunan dan negara. Membangun karakter bangsa
karakter bangsa ini harus mendapat dapat menghasilkan jiwa yang kuat, visi
prioritas utama dalam pembangunan yang jauh ke depan dan jernih, inspiratif
nasional (Yuni Susanti Pratiwi, 2019). dan usaha keras untuk meraih kesuksesan
(Yuni Susanti Pratiwi, 2019).

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
6
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

Merujuk pada pandangan Ki deskripsi dalam bentuk kata-lata dan


Hadjar Dewantara bahwa “pendidikan bahasa, pada suatu konteks tertentu atau
sebagai proses pembudayaan bukan hanya khusus yang alamiah dengan
diorientasikan untuk mengembangkan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
pribadi yang baik, tetapi juga masyarakat Dalam memeroleh data dalam penelitian
yang baik” (dalam VF Mursyadad, 2022). ini, peneliti menggunakan populasi dan
Maka pendidikan ini merupakan bagian sampel. Populasi adalah totalitas dari
dari upaya pengembangan karakter setiap elemen yang akan diteliti yang
bangsa peserta didik dengan berbagai cara memiliki ciri yang sama, bisa berupa
yang dilakukan mulai dari penerapan individu dari suatu kelompok, peristiwa,
nilai-nilai pancasila pada proses atau sesuatu yang akan diteliti
pembelajaran hingga pembelajaran (Handayani, 2002). Populasi dalam
pancasila. penelitian ini pendidik dan peserta didik di
SMKN 1 Bandung. Sedangkan, Sampel
merupakan bagian dari jumlah dan
METODE PENELITIAN karakteristik yang dipunyai oleh populasi
Penelitian yang berjudul tersebut (Sugiyono, 2016: 118) yang
“Implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian diperbaharui temuannya yaitu
Sebagai Upaya Meningkatkan Karakter sampel ialah bagian dari populasi bagian
Bangsa di SMKN 1 Bandung” memiliki dari populasi yang menjadi sumber dayta
fokus utama untuk diteliti yaitu terletak dalam penelitian, di mana populasi
pada 2 variabel yaitu implementasi profil merupakan bagian dari jumlah
pelajar pancasila dan upaya meningkatkan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
karakter bangsa. Penelitian ini termasuk (Sugiyono, 2017: 81). Sampel yang
dalam tipe penelitian deskriptif dengan digunakan adalah sampel representative
menggunakan metode kualitatif. yaitu sampel yang bisa mewakili keadaan
Penelitian deskriptif ialah penelitian populasinya. Sehingga sampel dalam
terhadap masalah-masalah berupa fakta- penelitian ini adalah ketua jurusan dari
fakta saat ini dari suatu popularisasi Manajemen Perkantoran dan Layanan
(Indriantoro dan Supono, 2012: 26). Lalu, Bisnis (MPLB) di SMKN 1 Bandung.
metode deskriptif adalah suatu metode Teknik pengumpulan data yang
dalam meneliti status sekelompok digunakan dalam penelitian ini ialah
manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu menggunakan teknik observasi dan
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas wawancara. Pertama, Tenik Observasi,
peristiwa pada masa sekarang (Nazir, Dalam buku Panduan Praktis: Memahami
2014: 43). Penelitian (Bidang Sosial-Administrasi-
Pendidikan (2011: 85) menyatakan bahwa
Data dalam penelitian ini teknik observasi merupakan salah satu
merupakan data kualitatif. Menruut teknik pengumpulan data yang digunakan
Moleong (2017: 6), penelitian kualitatif peneliti untuk mengadakan suatu
ialah penelitian yang bermaksud untuk pengamatan dan pencatatan secara
memahami fenomena tentang apa yang sistematis secara sistematis terhadap
dialami oleh subjek penelitian seperti objek yang diteliti, baik dalam situasi
perilaku, motivasi, persepsi, tindakan, dan buatan yang secara khusus diadakan
lainnya secara holistic dan dengan cara (laboratorium) maupun situasi alamiah

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
7
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

atau sebenarnya (lapangan). Observasi Manajemen Perkantoran dan Layanan


yang digunakan dalam penelitian ini Bisnis (MPLB) di SMKN 1 Bandung.
adalah langsung yakni observasi yang Alasan peneliti memilih teknik
dilakukan oleh peneliti terhadap objek wawancara sebagai salah satu teknik
yang diteliti secara langsung (tanpa pengumpulan data dalam penelitian ini
perantara) artinya dalam penelitian ini (Muhammad Ali, 1981: 137) adalah 1)
peneliti mengadakan pengamatan wawancara dapat dilaksanakan untuk
langsung di SMKN 1 Bandung untuk setiap individu tanpa dibatasi oleh faktor
mengetahui terkait pengimplementasian usia maupun kemampuan membaca; 2)
profil pelajar pancasila yang telah data yang diperoleh dapat langsung
dilaksanakan oleh SMKN 1 Bandung. diketahui objektivitasnya karena
Alasan peneliti memilih teknik dilaksanakan secara hubungan tatap muka
pengumpulan data dengan observasi yakni atau face to face relation; 3) wawncara
1) peneliti mampu memahami konteks dapat dilaksanakan langsung kepada
data dalam keseluruhan situasi sosial; 2) responden responden yang diduga sebagai
peneliti memperoleh pengalaman sumber data (dibandingkan dengan angket
langsung sehingga dapat menggunakan yang mempunyai peluang terkait
penelitian induktif; 3) peneliti dapat kemungkinan dapat diisi oleh orang lain);
melihat hal-hal yang kurang atau tidak 4) wawancara ini dapat dilaksanakan
diamati oleh orang lain; 4) peneliti dapat dengan tujuan untuk memperbaiki hasil
menemukan hal-hal yang sebelumnya yang diperoleh baik; dan 5) pelaksanaan
tidak dapat diungkapkan oleh responden wawancara dapat lebih fleksibel dan
dalam wawancara karena bersifat dinamis karena dilaksanakan secara
sensitive; 5) peneliti dapat menemukan berhubungan secara langsung sehingga
hal-hal yang berada di luar persepsi memungkinkan diberikannya penjelasan
responden. Dengan demikian, peneliti kepada responden bila suatu pertanyaan
memeroleh gambaran yang lebih kurang dapat dimengerti.
komperehensif; dan 6) peneliti tidak Dalam penelitian ini
hanya mengumpulkan data melainkan menggunakan sampling non-probability
memeroleh kesan pribadi dan merasakan dengan teknik snowball sampling.
suasana situasi sosial yang diteliti. Kedua, Sampling non-probability merupakan
Teknik Wawancara, Tenik Observasi, pemilihan sampel yang dilakukan dengan
Dalam buku Panduan Praktis: Memahami adanya pertimbangan-pertimbangan
Penelitian (Bidang Sosial-Administrasi- peneliti. Peneliti memilih snowball
Pendidikan (2011: 85) memberikan sampling dalam jenis penarikan sampel.
pernyataan bahwa teknik wawancara Snowball sampling adalah salah satu
merupakan salah satu teknik bentuk judgement sampling. Peneliti
pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan jenis ini karena dianggap
cara mengadakan tanya jawab, baik secara sangat tepat untuk digunakan sebab
langsung maupun tidak langsung secara populasi yang kecil dan spesifik. Dalam
bertatap muka (personal face to face snowball sampling ini, pada tingkat
interview) dengan sumber data operasionalnya, melalui teknik sampling
(responden). Peneliti menggunakan ini responden yang relevan diwawancari
wawancara langsung di mana dilakukan dan diminta untuk menyebutkan
tanpa perantara dengan ketua jurusan dari responden lainnya.

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
8
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

Dalam melakukan penelitian ini, Bangsa di SMKN 1 Bandung.


peneliti menggunakan alat untuk
Implementasi Profil Pelajar Pancasila
observasi yaitu catatan informal yaitu
pencatatan data yang biasa dilakukan Semangat Merdeka Belajar yang
dalam observasi yang tidak berstruktur. sedang dicanangkan ini juga diperkuat
Artinya dalam pembahasan ini peneliti dengan tujuan pendidikan nasional yang
menggunakan teknik yang digunakan telah dinyatakan dalam Undang-Undang
ketika fokus penelitian tersebut belum Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
jelas atau fokusnya terdapat ketika Tentang Sistem Pendidikan Nasional
berkembang selama observasi Pasal 3, dimana Pendidikan
berlangsung. Artinya observasi tidak diselenggarakan agar setiap individu
dilakukan secara sistematis karena dapat menjadi manusia yang “beriman
peneliti belum tahu pasti apa akan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
diobservasi. Adapun cara untuk Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
menguruku wawancara dalam penelitian cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
ini, peneliti menggunakan bentuk warga negara yang demokratis dan
pertannyaan semi terstruktur yaitu dengan bertanggung jawab. Kedua semangat ini
rangkaian pertanyaan terbuka artinya yang kemudian memunculkan sebuah
adanya pengembangan topik. pedoman, sebuah penunjuk arah yang
konsisten, dalam pendidikan di Indonesia.
Pedoman tersebut adalah Profil Pelajar
HASIL DAN PEMBAHASAN Pancasila (Felicia, dkk, 2020).
Setelah menjabarkan hal-hal yang
melatar belakangi penelitian dan metode
penelitian, peneliti memberikan hasil
mengenai penelitian.
Hasil dari penelitian akan
dijabarkan dalam hasil wawanacara dan
observasi yang telah dilakukan.
Pembahasan penelitian ini di
dapatkan melalui hasil pengumpulan data
melalui observasi serta wawancara Gambar 2. Karakteristik Pelajar Pancasila
terhadap partisipan yang dibutuhkan Sumber: Kemdikbud
dalam penelitian serta diskusi yang
terfokuskan terhadap masalah yang
Dalam gambar tersebut dijelaskan
diteliti.
Menurut Kemdikbud, Profil Pelajar
Hasil dan Pembahasan penelitian Pancasila adalah perwujudan pelajar
ini akan menguraikan berbagai hal Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat
mengenai hasil wawancara pada tahun yang memiliki kompetensi global dan
2022 dan pengamatan observasi selama 1 berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang
semester yang dilakukan di SMK Negeri tertera dalam pancasila, dengan enam ciri
1 Kota Bandung terkait dengan utama yaitu: beriman, bertakwa kepada
mplementasi Profil Pelajar Pancasia tuhan YME, dan berakhlak mulia,
Sebagai Upaya Meningkatkan Karakter berkebinekaan global, bergotong royong,

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
9
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. akan dibahas dan juga lebih diterapkan
Dalam pembahasan ini, proses setiap dimensi nya. Salah satu teknis pada
Implementasi Profil Pelajar Pancasila mata pelajaran ini yaitu mengadakan
Sebagai Upaya Meningkatkan Karakter workshop dimana nanti siswa akan
Bangsa di SMK Negeri 1 Bandung berkumpul kemudian adanya sesi
memberikan arti bahwa Pelajar di penyampaian materi dan praktek lalu
Indonesia Pelajar Indonesia merupakan nanti siswa-siswi kami menghasilkan
Pelajar yang mandiri, yaitu pelajar yang salah satu projek seperti yang dikatakan
akan bertanggung jawab atas proses dan oleh tenaga pendidik di SMK Negeri 1
hasil belajarnya. Elemen kunci dari Bandung:
mandiri terdiri dari kesadaran akan diri “Lalu ada juga sesi sharing dengan guru
dan situasi yang dihadapi serta regulasi tamu dari industri, seperti contohnya
diri. belum lama ini SMK Negeri 1 Kota
Pernyataan dari Kemdikbud ini Bandung mengundang salah satu penyiar
juga dapat dibuktikan dengan pernyataan di Paramuda Radio Bandung untuk
terkait Komunikasi interpersonal tersebut menyampaikan pengalamannya dan juga
yang terjalin oleh para pelajar di Indonesia pemberian materi dan motivasi untuk
khususnya adalah siswa siswi di SMK meningkatkan kemampuan public
Negeri 1 Kota Bandung. Seperti yang speaking kepada siswa siswi kami”.
dikatakan oleh tenaga pendidik: Hal tersebut dilakukan Bertujuan
“Pada saat perencanaan di modul ajar untuk siswa-siswi di SMK Negeri 1
terdapat elemen- elemen dimana pada Bandung mampu dan siap untuk
setiap elemen tersebut akan ditentukan beradaptasi dengan budaya kerja tetapi
dimensi profil pelajar Pancasila mana tetap menanamkan nilai- nilai Pancasila.
yang akan di kuatkan”. Project Based Learning dalam mata
Dalam penelitian (Rusnaini, pelajaran Profil Pelajar Pancasila dan
Raharjo, Suryaningsih, & Noventari, Budaya Kerja (P5BK) di SMKN 1
2021) Profil Pelajar Pancasila memiliki Bandung khususnya pada jurusan
tujuan utama yaitu terjaganya nilai luhur Manajemen Perkantoran dan Layanan
dan moral bangsa, kesiapan untuk menjadi Bisnis (MPLB) saat ini sedang dilakukan
warga dunia, perwujudan keadilan sosial, pada kelas XI di mata pelajaran Ekonomi
serta tercapaianya kompetensi Abad 21. Bisnis 12 dimana para peserta didik ini
Untuk pengimplementasiannya, diberikan kesempatan untuk membuat
Profil Pelajar Pancasila di SMK Negeri 1 suatu bisnis dengan menciptakan produk
Kota Bandung ini dibuktikan dengan sekreatif mungkin dan melakukan
melakukan pembiasaan dalam penerapan penjualan di marketplace kemudian
dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila. bagaimana caranya omset penjualan di
Berbagai pembiasaan tersebut seperti marketplace tersebut baik. Project Based
berdo’a dan mengaji bersama, kemudian Learning di SMK Negeri 1 Bandung ini
juga menerapkan etika sesuai dengan diharapkan dapat meningkatkan
nilai-nilai pancasila. kemampuan dan kompetensi siswa serta
Di SMK Negeri 1 Kota Bandung mempersiapkan siswa untuk masuk ke
terdapat mata pelajaran Projek Penguatan dalam dunia kerja.
Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja
(P5BK) dimana pada mata pelajaran ini

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
10
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan mematuhi aturan hukum, memelihara


Karakter Bangsa kerukunan internal dan antar umat
Menurut Depdiknas, 2010 dalam beragama, melaksanakan interaksi
Penelitian (Wuryantoro, 2015) Karakter antarbudaya, mengembangkan modal
bangsa Indonesia adalah karakter yang sosial, menerapkan nilai-nilai luhur
dimiliki warga negara Indonesia budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan
berdasarkan tindakan-tindakan yang sebagai bangsa Indonesia dalam rangka
dinilai sebagai suatu kebajikan memantapkan landasan spiritual, moral,
berdasarkan nilai yang berlaku di dan etika pembangunan bangsa.
masyarakat dan bangsa Indonesia. Upaya Peningkatan Karakter
Pendidikan karakter adalah usaha untuk Bangsa di SMK Negeri 1 Kota Bandung
menciptakan peserta didik di sekolah yang efektif terjadi di berbagai waktu
memiliki kepribadian yang luhur, dengan melibatkan usaha dari tenaga
kepribadian yang tinggi dan mempunyai pendidik untuk memberi kesempatan
identitas diri sebagai manusia yang siswa-siswinya berkreasi di mata
terdidik. Seperti yang dijelaskan dalam pelajaran Profil Pelajar Pancasila dan
Rencana Aksi Nasional Pendidikan Budaya Kerja (P5BK) jurusan
Karakter (RAN PENDIKAR) pendidikan Manajemen Perkantoran dan Layanan
karakter dapat dimaknai sebagai Bisnis (MPLB) saat ini sedang dilakukan
pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pada kelas XI menghasilkan siswa-siswi
pendidikan moral, pendidikan watak yang memiliki jati diri yang kuat dan
bertujuan mengembangkan kemampuan berkarakter bangsa Hal tersebut
peserta didik dalam lingkungan dibuktikan dengan beberapa penuturan
pendidikan duntuk memberikan dari mereka:
keputusan baik buruk nya sesuatu, “Setelah saya mempelajari mata
memelihara apa yang baik, dan pelajaran Profil Pelajar Pancasila dan
mewujudkan kebaikan itu dalam Budaya Kerja (P5BK) di sekolah saya,
kehidupan sehari-hari dengan sepenuh saya mendapatkan banyak pandangan
hati. bagi diri saya untuk berpikir maju dan
Dalam penelitian (Omeri, 2015) juga kritis”.
Prioritas pembangunan nasional “Saya belajar bagaimana untuk selalu
sebagaimana yang dituangkan dalam berpegang teguh pada pendirian saya
Rencana Pembangunan Jangka Panjang yang sesuai dengan apa yang tertera
(RPJP) Nasional Tahun 2005 – 2025 (UU dalam nilai pancasila dan profil pelajar
No. 17 Tahun 2007) antara lain adalah pancasila yaitu dengan selalu berfikir
dalam mewujudkan masyarakat yang kreatif atas segala hal.”.
berakhlak mulia, bermoral, beretika, “Yang paling saya suka dalam mata
berbudaya, dan beradab berdasarkan pelajaran Profil Belajar Pancasila dan
falsafah Pancasila”. Salah satu upaya Budaya Kerja (P5BK) adalah saya
untuk merealisasikannya adalah dengan dituntut untuk selalu mandiri dan
cara memperkuat jati diri dan karakter mengandalkan kepribadian yang ada
bangsa melalui pendidikan. Upaya ini pada diri saya serta menolong teman saya
bertujuan untuk membentuk dan ketika mendapatkan kesulitan. Mata
membangun manusia Indonesia yang pelajaran ini merupakan salah satu
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, favorit saya ketika belajar di sekolah”.

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
11
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

“Ketika saya mempelajari Profil Pelajar 2. Mengembangkan Kebiasaan dan


Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK) saya perilaku siswa-siswi yang terpuji dan
dituntut untuk memiliki wawasan dan sejalan dengan nilai-nilai universal
pikiran yang luas yang dituangkan di dan tradisi budaya dan karakter
proyek pembuatan produk yang harus bangsa
dibuat sekreatif mungkin dan menjualnya 3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan
di marketplace seperti di instagram, tanggung jawab siswa-siswi sebagai
tiktok, yang menjadikan saya untuk selalu generasi penerus bangsa
kreatif”. 4. Mengembangkan kemampuan pesrta
Sehingga dapat disimpulkan oleh didik menjadi pribadi yang mandiri,
peneliti bahwa Prioritas Pembangunan kreatif, berwawasan kebangsaan dan
Nasional dalam Rencana Pembangunan 5. Mengembangkan lingkungan
Jangka Panjang dalam mewujudkan kehidupan sekolah sebagai
karakter bangsa terutama dalam dunia lingkungan belajar yang aman,jujur,
pendidikan sudah dapat tercerminkan di penuh kreativitas dan persahabatan,
SMK Negeri 1 Bandung karena serta dengan rasa kebangsaan yang
pembelajaran yang disampaikan di Mata tinggi dan penuh kekuatan.
pelajaran Profil Pelajar Pancasila dan Hal ini didukung oleh penuturan salah
Budaya Kerja (P5BK) memiliki manfaat satu dari tenaga pendidik:
yang dapat dirasakan oleh Siswa-Siswi “Menurut saya dengan adanya Profil
nya. Manfaat tersebut salah satunya Pelajar Pancasila di kurikulum merdeka
adalah dapat membangun karakter bangsa ini sangat mendukung siswa-siswi di
yang kreatif, mandiri, kritis, dan sekolah kami untuk meningkatkan
berwawasan luas. karakter bangsa karena nilai-nilai yang
Tujuan dari SMK Negeri 1 tercantum memang sudah menjadi bekal
Bandung Meningkatkan Karakter Bangsa untuk sisa-siswi kami menjadi generasi
yang kuat dalam pelaksanaannya adalah penerus bangsa yang hebat,
sesuai dengan rumusan tujuan Pendidikan berkepribadian mandiri memiliki rasa
Nasional yang sudah menjadi dasar dalam kebangsaan yang tinggi, dan siap menjadi
pengembangan pendidikan budaya dan generasi penerus bangs”.
karakter bangsa. Menurut Tenaga Tujuan sekolah untuk membangun
Pendidik di SMK Negeri 1 Bandung, siswa-siswi nya membangun karakter
Untuk mendapatkan wawasan mengenai bangsa yang kuat juga dinyatakan oleh
arti pendidikan budaya dan karakter salah satu penuturan dari mereka:
bangsa perlu disampaikannya poin-poin “Saya Menyadari bahwa nilai-nilai yang
utama pada siswa-siswinya mengenai tertera dalam Profil Pelajar Pancasila di
pengertian dari istilah budaya, karakter sekolah ini sudah dapat
bangsa, dan juga pendidikan. Tujuan diimplementasikan dengan baik dan dapat
Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa dirasakan manfaatnya”.
di SMK Negeri 1 Bandung diantaranya Pernyataan positif tersebut dapat
adalah sebagai berikut: menyatkan bahwa upaya SMK Negeri 1
1. Mengembangkan potensi afektif Bandung dalam pengimplementasian
siswa-siwi sebagai manusia dan Profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum
Warga Negara yang memiliki nilai- merdeka untuk Meningkatkan karakter
nilai budaya dan karakter bangsa bangsa sudah terjalin dengan baik dan

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
12
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

sudah menjadi hal mendasar yang harus menanam nilai-nilai profil pelajar
tertanam dalam diri siswa-siswinya, Peran pancasila diantaranya adalah kurangnya
sekolah sebagai lembaga pendidikan kesadaran diri mereka untuk menjaga
memang memiliki tanggung jawab lingkungan seperti masih membuang
dalam mengembangkan dan menguatkan sampah sembarangan, tutur kata yang
karakter tersebut untuk menghasilkan digunakan oleh siswa-siswi masih dinilai
peserta didik yang berkarakter kurang sesuai. Tentunya hal tersebut akan
berkebangsaan. menjadi permasalahan di sekolah dalam
mengupayakan peningkatan karakter
Kendala dan Solusi Dalam bangsa yang sesuai dengan profil pelajar
Pengimplementasian Profil Pelajar pancasila.
Pancasila Sebagai Upaya Karakter Dalam Penelitian (Wibiyanto,
Bangsa 2021) Karena konsep pembelajaran dalam
Faktor penghambat yang sering Merdeka Belajar memiliki beberapa
terjadi pada kesadaran siswa-siswi di perbedaan dengan konsep pendidikan
lingkungan sekolah adalah yang yang sebelumnya, maka diharapkan
menganggap remeh nilai-nilai Pancasila tenaga pendidik untuk cenderung aktif
yang dapat mengakibatkan terjadinya dalam memotivasi siswa-siswi nya yang
kemerosotan nilai-nilai moral dalam dinamakan sebagai Guru Penggerak.
masyarakat menurut Slameto (2010: 133). Berdasarkan hasil wawancara yang
Masih ada beberapa siswa-siswi di SMK diperoleh terdapat beberapa solusi atau
Negeri 1 Bandung yang masih pemecahan masalah terhadap hambatan
menganggap remeh nilai-nilai moral yang dihadapi dalam pembentukan Pelajar
sehingga mengakibatkan siswa-siswi Pancasila di SMK Negeri 1 Bandung
menyepelekan hal-hal yang kecil yang yaitu:
padahal hal tersebut sudah dianggap 1. Untuk hambatan yang berasal dari
mencoreng nilai karakter bangsa dalam guru solusi yang dilaksanakan dengan
pengimplementasian profil mengikutsertakan guru mapel
belajar pancasila. penggerak, serta pendampingan
Beberapa sikap siswa yang tidak pemanfaatan IT oleh guru yang
menggambarkan nilai-nilai pancasila kompeten,
masih ditemukan di SMK Negeri 1 2. Untuk hambatan dari siswa
Bandung, pernyataan tersebut didukung dilaksanakan dengan 8 pendekatan
dengan salah satu dari tenaga pendidik psikologis yakni program pembiasaan,
yang mengatakan: keteladanan, bimbingan dan
"Budaya di SMK Negeri 1 ini memang pendampingan oleh guru BK atau
sudah mengedepankan dan menjunjung mapel,
nilai-pancasila yang tinggi, tetapi masih 3. Untuk hambatan yang berasal dari
saja ada beberapa murid yang ditemukan keterbatasan jumlah jam tatap muka
menyepelekan hal tersebut. mungkin dilakukan program kerjasama dan
salah satu alasannya karena mereka koordinasi dengan guru maple lain,
masih menganggap nilai-nilai pancasila 4. Untuk hambatan lingkungan sekitar
ini hal yang kecil dan kurang penting". solusinya tidak terlalu meluangkan
Sikap siswa-siswi di SMK Negeri waktu untuk pergaulan kenakalan
1 Bandung yang masih dinilai kurang

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
13
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

remaja, lebih mendisiplinkan kegiatan lingkungan sekolah dan tenaga pendidik


yang efektif. sebagai pilar dalam pembentukan karakter
Hambatan siswa dalam kesulitan peserta didik tersebut.
beradaptasi dengan kebiasaan lingkungan
diluar sekolah dengan di dalam sekolah KESIMPULAN DAN SARAN
dapat diatasi dari pemecahan masalah Kesimpulan
yang ada dan diharapkan siswa-siswi Profil Pelajar Pancasila bermula
dapat memproses secara cepat mengenai dari Visi serta Misi Departemen
pembelajaran profil pelajar pancasila di Pembelajaran serta Kebudayaan
sekolah. pencapaian tersebut dapat di lihat (Departemen Pembelajaran, Kebudayaan,
dari kelancaran pencapaian tujuan belajar, Studi, serta Teknologi) sebagaimana
yang mana dapat di kaitkan oleh tertuang dalam dengan Peraturan Menteri
kemampuan tenaga pendidik dan cara Pembelajaran serta Kebudayaan No 22
peserta didik belajar mengatasi Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
permasalahan yang dialaminya. Hasil dari Departemen Pembelajaran serta
pemecahan masalah siswa dapat Kebudayaan Tahun 2020-2024, kalau
mengoptimalkan kegiatan belajar “Pelajar Pancasila merupakan perwujudan
mengajar yang mana siswa aktif dalam pelajar Indonesia selaku pelajar selama
konsep Profil Pelajar Pancasila. hayat yang mempunyai kompetensi global
Maka dari itu diperoleh solusi serta berperilaku cocok dengan nilai-nilai
yang didapat dari berbagai referensi jurnal Pancasila, dengan 6 karakteristik utama:
dan peniliti mengutip pendapat dari salah beriman, bertakwa kepada Tuhan YME,
satu ahli yaitu Slameto (2010: 135) yang serta berakhlak mulia, berkebinekaan
berpendapat tentang bagaimana global, bergotong royong, mandiri,
mengatasi masalah pada peserta didik bernalar kritis, serta kreatif”. Keenam
yang dapat diterapkan di SMK Negeri 1 penanda ini diformulasikan dalam rangka
Bandung antara lain adalah sebagai buat membentuk SDM yang unggul,
berikut: pelajar selama hayat yang mempunyai
1) Pengajar atau guru hendaknya juga kompetensi global serta berperilaku cocok
turut memperhatikan kondisi dan dengan nilai-nilai Pancasila.
perkembangan kesehatan fisik dan Pendidikan karakter adalah usaha
mental siswa untuk menciptakan peserta didik di
2) Membantu pengembangan sifat-sifat sekolah memiliki kepribadian yang luhur,
positif pada diri siswa seperti rasa kepribadian yang tinggi dan mempunyai
percaya diri dan saling menghormati identitas diri sebagai manusia yang
3) Memperbaiki kondisi dan terus terdidik. Upaya Peningkatan Karakter
menerus memberikan motivasi pada Bangsa di SMK Negeri 1 Kota Bandung
siswa yang efektif terjadi di berbagai waktu
4) Menciptakan kesempatan belajar yang dengan melibatkan usaha dari tenaga
lebih baik bagi siswa pendidik untuk memberi kesempatan
5) Memberikan rangsangan belajar siswa-siswinya berkreasi di mata
sebanyak mungkin. pelajaran Profil Pelajar Pancasila dan
Demikian bahwa karakter peserta Budaya Kerja (P5BK). Implementasi
didik dalam profil pelajar pancasila di dalam penerapan Profil Pelajar Pancasila
sekolah sangat dipengaruhi oleh dalam pengembangan karakter peserta

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
14
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

didik terlaksana dengan kurang optimal Peniliti memberikan saran


sebab terdapat bermacam hambatan mengenai hal yang dapat diterapkan di
seperti beberapa siswa kesulitan SMK Negeri 1 Bandung untuk mengatasi
beradaptasi dengan kebiasaan lingkungan masalah yang ada pada peserta didik
diluar sekolah dengan di dalam sekolah. antara lain adalah sebagai berikut:
Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter 1. Pengajar atau guru hendaknya
Bangsa di SMK Negeri 1 Bandung juga turut memperhatikan kondisi
diantaranya adalah: dan perkembangan kesehatan fisik
1. Mengembangkan potensi afektif dan mental siswa
siswa-siwi sebagai manusia dan 2. Membantu pengembangan sifat-
Warga Negara yang memiliki sifat positif pada diri siswa seperti
nilai-nilai budaya dan karakter rasa percaya diri dan saling
bangsa menghormati
2. Mengembangkan Kebiasaan dan 3. Memperbaiki kondisi dan terus
perilaku siswa-siswi yang terpuji menerus memberikan motivasi
dan sejalan dengan nilai-nilai pada siswa
universal dan tradisi budaya dan 4. Menciptakan kesempatan belajar
karakter bangsa yang lebih baik bagi siswa
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan 5. Memberikan rangsangan belajar
dan tanggung jawab siswa-siswi sebanyak mungkin kepada siswa
sebagai generasi penerus bangsa
4. Mengembangkan kemampuan
pesrta didik menjadi pribadi yang DAFTAR PUSTAKA
Andriani, A. (2022). Penguatan Profil Pelajar
mandiri, kreatif, berwawasan Pancasila Melalui Disiplin Positif
kebangsaan dan (DISPOS). Maghza Pustaka.
5. Mengembangkan lingkungan Buaton, R., & dkk. (2022). Model
kehidupan sekolah sebagai Pembelajaran Adaptif dan Cerdas
lingkungan belajar yang Dalam Mewujudkan Profil Pelajar.
aman,jujur, penuh kreativitas dan Prosiding Seminar Nasional Riset
persahabatan, serta dengan rasa Dan Information Science
kebangsaan yang tinggi dan penuh (SENARIS), 149-157.
kekuatan. Helena, & dkk. (2021). Membangun Karakter
Saran Berwawasan Kebangsaan. Media
Nilai-nilai Pancasila tidak sekadar Nusa Creative (MNC Publishing).
Ibtidaiyah, P. P. (2022). Yusuf Falaq. ICIE:
untuk dipahami, tetapi yang sangat
International Conference on Islamic
penting dan bermanfaat ialah bagaimana Education, 367-380.
mempraktekkan dalam kehidupan sehari- Ichsan, F., & Hadiyanto. (2021).
hari baik di keluarga, masyarakat, satuan Implementasi Perencanaan
pendidikan, maupun tempat kita bekerja Pendidikan dalam Meningkatkan
dan berusaha. Hal ini dimulai dengan Karakter Bangsa melalui Penguatan
diwujudkannya ketahanan pribadi yang Pelaksanaan Kurikulum. Jurnal Studi
kemudian akan membentuk ketahanan Guru dan Pembelajaran, Vol 4, No 3.
keluarga, ketahanan masyarakat, Irawati, D., & dkk. (2022). Profil Pelajar
ketahanan wilayah, dan ketahanan Pancasila Sebagai Upaya
nasional. Mewujudkan Karakter Bangsa.

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
15
JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Vol. No. , Desember 2022, Hal. 01-15

Availabel online at: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper

Edumaspul - Jurnal Pendidikan , Pengembangan Projek Penguatan


1224-1238. Profil Pelajar Pancasila. BADAN
Kahfi, A. (2020). Implementasi Profil Pelajar STANDAR, KURIKULUM, DAN
Pancasila dan Implikasinya Terhadap ASESMEN PENDIDIKAN, 1-10.
Karakter Siswa Di Sekolah. Jurnal Rusnaini, Raharjo, Suryaningsih, A., &
Pemikiran daJan Pendidikan Dasar. Noventari, W. (2021). Intensifikasi
Mubarak, Z. (2022). Desain Kurikulum Profil Pelajar Pancasila dan
Merdeka untuk Era Revolusi Industri Implikasinya Terhadap Ketahanan
4.0 dan Society 5.0. zakimu.com. Pribadi Siswa. JURNAL
Mursyadad, V. (2022). Supervisi Akademik KETAHANAN NASIONAL, 27.
untuk Meningkatkan Motivasi Kerja Wibiyanto, F. S. (2021). Analisis Faktor
Guru dalam Membuat Perangkat Pendukung dan Penghambat Dalam
Pembelajaran. JIIP-Jurnal Ilmiah Pembentukan Profil Pelajar
Ilmu Pendidikan, 1936-1941. Pancasila Di Sekolah. Surakarta.
Mutmainah, S., & Anggraeni, D. (2021). Wuryantoro, A. (2015). Membangun
Reaktulisasi Nilai Pancasila dan Karakter Bangsa Melalui
Implementasinya sebagai Upaya Pengetahuan Bahasa, Budaya Dan
Pembangunan Karakter Bangsa. Penerjemahan. Prosiding PESAT,
Edukatif:Jurnal Ilmu Pendidikan, 11-16.
611-618.
Nugroho, R. (2018). Kebijakan Membangun
Karakter Bangsa. PT Elex Media
Komputindo.
Nursalam, & Suardi. (2022). Penguatan
Karakter PROFIL PELAJAR
PANCASILA Berbasis Integratif
Moral Di Sekolah Dasar. CV. AA.
RIZKY.
Omeri, N. (2015). Pentingnya Pendidikan
Karakter Dalam Dunia Pendidikan.
Manajer Pendidikan, 9, 464-468.
Pratiwi, Y. S. (2019). Pendidikan Pancasila
(Membangun Karakter Bangsa).
Deepublish.
Rahayuningsih, F. (2021). Internalisasi
Filosofi Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara Dalam Mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila. Jurnal
Pendidikan IPS, 177-187.
Rudiawan, R., & Puji, A. (2022). Peran Guru
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Dalam Penguatan
Profil Pelajar Pancasila . Jurnal
Edupedia, Vol 6, No 1.
Saryanto, & dkk. (2022). Inovasi
Pembelajaran Merdeka Belajar.
Media Sains Indonesia.
Satria, R., Adiprima, P., Wulan, K. S., &
Harjatanaya, T. Y. (2022). Panduan

*adhellyarahma@upi.edu, arzellia.a@upi.edu, candelamutzie@upi.edu, lucy.brilliant@upi.edu,


tiarawarihs@upi.edu
16

Anda mungkin juga menyukai