Abstract
This research is to determine the Implementation of the Free Learning Program Through
Pancasila Student Profiles at SMKN 1 Bandung. The method used in this research is a
qualitative descriptive study approach. Descriptive research is research on problems in the
form of current facts from a popularization. Then the descriptive method is a method in
examining the status of groups, humans, an object, a condition, a system of thought or an
event in the present. Data collection techniques are interviews, observation, and
documentation. The results of this study indicate that the Implementation of the Free
Learning Program through Pancasila Student Profiles at SMKN 1 Bandung is based on
Pancasila Student Profiles namely Faith, Fear of God Almighty and Noble Morals, Global
Diversity, Mutual Cooperation, Creativity, Critical Reasoning, and Mandiri through the
subject of Pancasila Student Profile and Work Culture (P5BK) which aims to build the
character of students.
Keywords: Pancasila Student Profile, National Character, SMKN 1 Bandung.
Abstrak
Penelitian ini untuk mengetahui Implementasi Program Pembelajaran Bebas Melalui Profil
Pelajar Pancasila di SMKN 1 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap
permasalahan yang berupa fakta-fakta terkini dari suatu kepopuleran. Kemudian metode
deskriptif adalah suatu metode dalam mengkaji status kelompok, manusia, suatu objek,
suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu peristiwa pada masa kini. Teknik
pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Pelaksanaan Program Pembelajaran Bebas melalui Profil Pelajar
Pancasila di SMKN 1 Bandung didasarkan pada Profil Pelajar Pancasila yaitu Iman, Takut
Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Akhlak Mulia, Kebhinekaan Global, Gotong Royong,
Kreativitas, Penalaran Kritis, dan Mandiri melalui mata kuliah Profil Mahasiswa dan
Budaya Kerja Pancasila (P5BK) yang bertujuan untuk membangun karakter mahasiswa.
oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada berkembangnya karakter yang baik akan
hakikatnya merupakan suatu kesatuan mendorong peserta didik tumbuh dengan
(Kaelan dikutip dalam Asmaroini, 2017). kapasitas dan komitmen untuk melakukan
Merujuk pada pandangan Ki berbagai hal yang terbaik dan melakukan
Hadjar Dewantara, dalam (VF Musyadad, segalanya dengan benar dan memiliki
2022) bahwa, “pendidikan sebagai proses tujuan hidup. Sehingga Individu yang
pembudayaan bukan hanya diorientasikan berkarakter baik dan tangguh adalah
untuk mengembangkan pribadi yang baik, seseorang yang berusaha melakukan hal
tetapi juga masyarakat yang baik”. hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang
Sebagai proses pembudayaan, pendidikan Maha Esa, dirinya, sesama, lingkungan,
perlu berorientasi ganda, membangun bangsa, negara, serta dunia internasional
pelajar yang mampu memahami diri pada umumnya dengan mengoptimalkan
sendiri sekaligus lingkungannya. potensi dirinya dan disertai dengan
Orientasi ini harus berimbang, di mana kesadaran, emosi, dan motivasi. Menurut
pendidikan membantu individu untuk Sofyan (2020) menyampaikan bahwa
mengenal potensi dirinya, dan tujuan pendidikan bukan hanya sebatas
memberikan kesempatan kepada setiap mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi
individu untuk menempatkan juga dalam mengubah atau membentuk
keunggulan-keunggulan dirinya di karakter dan watak seseorang agar
lingkungan sekitarnya. menjadi lebih baik, mempunyai skill yang
Sehingga pendidikan untuk mumpuni, lebih sopan dalam tataran etika
pembudayaan membutuhkan dan estetika, serta yang lebih penting
pengembangan daya pikir, daya rasa, daya adalah perilaku dalam kehidupan sehari-
karya, dan daya raga. Pendidikan karakter hari.
dapat dimaknai dengan pendidikan nilai, Berdasarkan fenomena objektif
pendidikan budi pekerti, pendidikan yang dipaparkan di atas, maka sepatutnya
moral, pendidikan watak (Arifudin, harus dilakukan tindakan nyata untuk
2022). Dengan kata lain pendidikan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang
karakter merupakan bagian esensial dalam saat ini sedang di implementasikan,
proses pendidikan, dimaknai sebagai khususnya melalui pendidikan karakter,
sistem penanaman nilai-nilai karakter menjadi inspirasi penulis untuk mencoba
kepada warga sekolah yang meliputi menuangkan gagasan dan ide-ide yang
komponen pengetahuan, kesadaran atau dimiliki melalui penelitian dengan topik
kemauan dan tindakan untuk Implementasi Profil Pelajar Pancasila
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik Sebagai Upaya Meningkatkan Karakter
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri Bangsa di SMKN 1 Bandung.
sendiri, sesama, lingkungan, maupun Dalam penyusunan karya tulis
kebangsaan sehingga menjadi insan berjudul “Implementasi Profile Pelajar
kamil. Pancasila Sebagai Upaya Meningkatkan
Pendidikan karakter sendiri pada Karakter Bangsa di SMKN 1 Bandung
dasarnya bertujuan mendorong lahirnya terdapat fokus penelitian yang ingin
manusia yang baik, yang memiliki diteliti oleh kelompok, di antaranya
kepribadian menarik, beretika, bersahaja, sebagai berikut:
jujur, cerdas, peduli, dan tangguh a) Penerapan Implememtasi di SMKN 1
(Fardiansyah, 2022). Tumbuh dan Bandung yang berhubungan dengan
mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. akan dibahas dan juga lebih diterapkan
Dalam pembahasan ini, proses setiap dimensi nya. Salah satu teknis pada
Implementasi Profil Pelajar Pancasila mata pelajaran ini yaitu mengadakan
Sebagai Upaya Meningkatkan Karakter workshop dimana nanti siswa akan
Bangsa di SMK Negeri 1 Bandung berkumpul kemudian adanya sesi
memberikan arti bahwa Pelajar di penyampaian materi dan praktek lalu
Indonesia Pelajar Indonesia merupakan nanti siswa-siswi kami menghasilkan
Pelajar yang mandiri, yaitu pelajar yang salah satu projek seperti yang dikatakan
akan bertanggung jawab atas proses dan oleh tenaga pendidik di SMK Negeri 1
hasil belajarnya. Elemen kunci dari Bandung:
mandiri terdiri dari kesadaran akan diri “Lalu ada juga sesi sharing dengan guru
dan situasi yang dihadapi serta regulasi tamu dari industri, seperti contohnya
diri. belum lama ini SMK Negeri 1 Kota
Pernyataan dari Kemdikbud ini Bandung mengundang salah satu penyiar
juga dapat dibuktikan dengan pernyataan di Paramuda Radio Bandung untuk
terkait Komunikasi interpersonal tersebut menyampaikan pengalamannya dan juga
yang terjalin oleh para pelajar di Indonesia pemberian materi dan motivasi untuk
khususnya adalah siswa siswi di SMK meningkatkan kemampuan public
Negeri 1 Kota Bandung. Seperti yang speaking kepada siswa siswi kami”.
dikatakan oleh tenaga pendidik: Hal tersebut dilakukan Bertujuan
“Pada saat perencanaan di modul ajar untuk siswa-siswi di SMK Negeri 1
terdapat elemen- elemen dimana pada Bandung mampu dan siap untuk
setiap elemen tersebut akan ditentukan beradaptasi dengan budaya kerja tetapi
dimensi profil pelajar Pancasila mana tetap menanamkan nilai- nilai Pancasila.
yang akan di kuatkan”. Project Based Learning dalam mata
Dalam penelitian (Rusnaini, pelajaran Profil Pelajar Pancasila dan
Raharjo, Suryaningsih, & Noventari, Budaya Kerja (P5BK) di SMKN 1
2021) Profil Pelajar Pancasila memiliki Bandung khususnya pada jurusan
tujuan utama yaitu terjaganya nilai luhur Manajemen Perkantoran dan Layanan
dan moral bangsa, kesiapan untuk menjadi Bisnis (MPLB) saat ini sedang dilakukan
warga dunia, perwujudan keadilan sosial, pada kelas XI di mata pelajaran Ekonomi
serta tercapaianya kompetensi Abad 21. Bisnis 12 dimana para peserta didik ini
Untuk pengimplementasiannya, diberikan kesempatan untuk membuat
Profil Pelajar Pancasila di SMK Negeri 1 suatu bisnis dengan menciptakan produk
Kota Bandung ini dibuktikan dengan sekreatif mungkin dan melakukan
melakukan pembiasaan dalam penerapan penjualan di marketplace kemudian
dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila. bagaimana caranya omset penjualan di
Berbagai pembiasaan tersebut seperti marketplace tersebut baik. Project Based
berdo’a dan mengaji bersama, kemudian Learning di SMK Negeri 1 Bandung ini
juga menerapkan etika sesuai dengan diharapkan dapat meningkatkan
nilai-nilai pancasila. kemampuan dan kompetensi siswa serta
Di SMK Negeri 1 Kota Bandung mempersiapkan siswa untuk masuk ke
terdapat mata pelajaran Projek Penguatan dalam dunia kerja.
Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja
(P5BK) dimana pada mata pelajaran ini
sudah menjadi hal mendasar yang harus menanam nilai-nilai profil pelajar
tertanam dalam diri siswa-siswinya, Peran pancasila diantaranya adalah kurangnya
sekolah sebagai lembaga pendidikan kesadaran diri mereka untuk menjaga
memang memiliki tanggung jawab lingkungan seperti masih membuang
dalam mengembangkan dan menguatkan sampah sembarangan, tutur kata yang
karakter tersebut untuk menghasilkan digunakan oleh siswa-siswi masih dinilai
peserta didik yang berkarakter kurang sesuai. Tentunya hal tersebut akan
berkebangsaan. menjadi permasalahan di sekolah dalam
mengupayakan peningkatan karakter
Kendala dan Solusi Dalam bangsa yang sesuai dengan profil pelajar
Pengimplementasian Profil Pelajar pancasila.
Pancasila Sebagai Upaya Karakter Dalam Penelitian (Wibiyanto,
Bangsa 2021) Karena konsep pembelajaran dalam
Faktor penghambat yang sering Merdeka Belajar memiliki beberapa
terjadi pada kesadaran siswa-siswi di perbedaan dengan konsep pendidikan
lingkungan sekolah adalah yang yang sebelumnya, maka diharapkan
menganggap remeh nilai-nilai Pancasila tenaga pendidik untuk cenderung aktif
yang dapat mengakibatkan terjadinya dalam memotivasi siswa-siswi nya yang
kemerosotan nilai-nilai moral dalam dinamakan sebagai Guru Penggerak.
masyarakat menurut Slameto (2010: 133). Berdasarkan hasil wawancara yang
Masih ada beberapa siswa-siswi di SMK diperoleh terdapat beberapa solusi atau
Negeri 1 Bandung yang masih pemecahan masalah terhadap hambatan
menganggap remeh nilai-nilai moral yang dihadapi dalam pembentukan Pelajar
sehingga mengakibatkan siswa-siswi Pancasila di SMK Negeri 1 Bandung
menyepelekan hal-hal yang kecil yang yaitu:
padahal hal tersebut sudah dianggap 1. Untuk hambatan yang berasal dari
mencoreng nilai karakter bangsa dalam guru solusi yang dilaksanakan dengan
pengimplementasian profil mengikutsertakan guru mapel
belajar pancasila. penggerak, serta pendampingan
Beberapa sikap siswa yang tidak pemanfaatan IT oleh guru yang
menggambarkan nilai-nilai pancasila kompeten,
masih ditemukan di SMK Negeri 1 2. Untuk hambatan dari siswa
Bandung, pernyataan tersebut didukung dilaksanakan dengan 8 pendekatan
dengan salah satu dari tenaga pendidik psikologis yakni program pembiasaan,
yang mengatakan: keteladanan, bimbingan dan
"Budaya di SMK Negeri 1 ini memang pendampingan oleh guru BK atau
sudah mengedepankan dan menjunjung mapel,
nilai-pancasila yang tinggi, tetapi masih 3. Untuk hambatan yang berasal dari
saja ada beberapa murid yang ditemukan keterbatasan jumlah jam tatap muka
menyepelekan hal tersebut. mungkin dilakukan program kerjasama dan
salah satu alasannya karena mereka koordinasi dengan guru maple lain,
masih menganggap nilai-nilai pancasila 4. Untuk hambatan lingkungan sekitar
ini hal yang kecil dan kurang penting". solusinya tidak terlalu meluangkan
Sikap siswa-siswi di SMK Negeri waktu untuk pergaulan kenakalan
1 Bandung yang masih dinilai kurang