Anda di halaman 1dari 5

PANCASILA BAGI SAYA

Renny Mayungallo
PPG Prajabatan 2022,Universitas Muhammadiyah Makassar
e-mail: rennymayungallo98@gmail.com

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai Pancasila sebagai
identitas dan entitas bangsa serta tantangan mengahayati Pancasila dan perwujudan Profil Pelajar
Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 di ekosistem
sekolah. Data dalam penelitian ini adalah kalimat atau paragraf yang diperoleh melalui hasil studi
kepustakaan atau literatur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Hasil
dan pembahasan pada artikel ini, yaitu (1) tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas
Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta
Didik dalam Pendidikan Abad ke-21, (2) Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke-21 di ekosistem sekolah.

Kata Kunci: pancasila, identitas, profil pelajar pancasila, karakter, pendidikan abad 21, peserta didik.

PENDAHULUAN
merupakan suatu keharusan dari suatu bangsa
Pancasila merupakan dasar negara yang yang mutikultural.
dapat dijadikan sebagai sumber dari segala Pancasila salah satunya sebagai
sumber hukum, sebagai pedoman dalam pedoman dalam bidang pendidikan. Pendidikan
mengatur penyelenggaraan di segala bidang sebagai suatu lembaga yang berfungsi
kehidupan. Pancasila merupakan dasar menanamkan dan mewariskan sistem norma
pandangan hidup rakyat Indonesia yang di tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada
dalamnya memuat lima dasar yang merupakan dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga
jati diri atau identitas bangsa Indonesia. Sila-sila pendidikan dan pendidik dalam suatu
dalam Pancasila menggambarkan tentang masyarakat. Dalam UU No. 12 Tahun 2012
pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan
manusia Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan
dan falsafah bangsa Indonesia tidak lepas dari terencana untuk mewujudkan suasana belajar
peran Bung Karno. Sebagai sebuah falsafah dan dan proses pembelajaran agar peserta didik
sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Secara pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
filosofis, pembangunan karakter bangsa akhlak mulia, serta keterampilan yang
merupakan suatu kebutuhan asasi dalam proses diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
berbangsa dikarenakan hanya bangsa yang negara.” Dari Undang-Undang di atas dapat
memiliki karakter dan jati diri yang kuat yang dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah
akan bertahan sebagai suatu bangsa. Secara sebuah proses pembelajaran yang bertujuan
ideologis, pembangunan karakter merupakan untuk pengembangan potensi diri bagi peserta
upaya menjewantahkan ideologi Pancasila didik. Sila-sila Pancasila mencerminkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati
Secara kultural, pembangunan karakter bangsa dan diamalkan menurut sila-sila dalam
Pancasila. Salah Satu usaha untuk menanamkan Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem
Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa sekolah?
dalam bidang pendidikan adalah melalui
pendidikan karakter. METODE
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Metode yang digunakan digunakan bersifat
Nadiem Makarim mengatakan bahwa penguatan deskriptif kualitatif dan studi literatur. Metode
pendidikan karakter peserta didik dapat deskriptif dengan menggambarkan atau
diwujudkan melalui berbagai kebbijakan melukiskan keadaan objek penelitian pada saat
Kemendikbud yang berpusat pada upaya sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak
mewujudkan Pelajar Pancasila. Adapun dimensi atau sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif
dari profil Pelajar Pancasila, yaitu Beriman, kualitatif bermaksud untuk memahami
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan fenomena tentang apa yang dialami subjek
berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, penelitaian, misalnya perilaku, persepsi,
Mandiri, Bergotong-royong, Bernalar kritis, dan motivasi, tindakan, dan lain sebagainya, secara
Kreatif. Pendidikan karakter adalah sebuah lebih spesifik, transparan, dan mendalam,
usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat dengan cara deksripsi dalam bentuk kata-kata
mengambil keputusan dengan bijak dan dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, alamiah. Sedangkan metode literatur adalah
sehingga mereka dapat memberikan pengaruh metode pengumpulan data yang berupa
positif kepada lingkungannya. Dalyono (2017), dokumen-dokumen dalam bentuk buku, literatur
menyebutkan bahwa penumbuhan pendidikan maupun artikel atau jurnal-jurnal ilmiah yang
karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia berkaitan dengan topik yang ditulis dalam artikel
adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai- ini.
nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa
Indonesia sendiri dalam rangka membina HASIL DAN PEMBAHASAN
kepribadian generasi muda. Rachmadayanti
(2017) menyebutkan bahwa pendidikan karakter 1. Tantangan menghayati Pancasila sebagai
memiliki misi penting dalam menciptakan siswa Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia
yang tidak hanya pandai secara kognitif, namun dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila
juga berbudi pekerti yang luhur. Dengan pada Pendidikan yang Berpihak pada
demikian, tujuan pendidikan adalah menjadikan Peserta Didik dalam Pendidikan Abad
manusia berkarakter, manusia yang mulia, ke-21
manusia yang manusiawi. Sekolah sebagai
lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab Pancasila sebagai entitas bangsa adalah
dalam mengembangkan dan menguatkan bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya,
karakter sehingga menghasilkan peserta didik bahasa, dan adat istiadat dengan keberagaman
yang berkarakter. nilai yang terkandung di dalamnya yang
Berdasarkan uraian di atas, maka menjadikan bangsa Indonesia mempunyai ciri
rumusan masalah dalam artikel ini adalah khas dan membedakannya dengan bangsa lain.
sebagai berikut: Pancasila sebagai identitas bangsa merupakan
1) Apa saja tantangan penghayatan Pancasila ciri atau jati diri yang dapat mendorong bangsa
sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai relnya,
Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar tetapi tidak melawan arus globalisasi, melainkan
Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak bangsa menjadi lebih cermat dan bijak dalam
pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad menjalani dan menghadapi tantangan dan juga
ke-21? peluang yang ada. Salah satu karakter bangsa
2) Bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan Indonesia adalah kebhinekaan (diversity) dalam
Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan suku, ras, agama dan budaya. Setiap orang
Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan Indonesia lahir dan bertumbuh di dalam
yang Berpihak pada Peserta Didik dalam pengalaman dan pergulatan hidup bersama di
tengah masyarakat Indonesia yang multikultural-
religius. Dalam perspektif fenomenologi, agama bagi penegasan identitas dan kesatuan
identitas orang Indonesia berakar dan bangsa. Dalam konteks masyarakat Indonesia,
berkembang dalam pengalaman berada di dalam pendidikan agama merupakan bagian penting
dunia dan berada bersama orang lain yang dari pendidikan masyarakat yang memiliki peran
memiliki latar belakang budaya, agama dan suku strategis untuk menegaskan identitas Indonesia
yang berbeda. Untuk menjadi bangsa yang tetap sebagai bangsa yang bersatu di dalam
bersatu dan berkembang, ada kebutuhan untuk kebhinekaan budaya dan religiositas. Untuk
selalu melestarikan kemajemukan, menjaga melestarikan kesatuan dalam kebhinekaan
persatuan, menumbuhkan persaudaraan, budaya, agama dan kepercayaan, hidup toleran
menguatkan kesetiakawanan dan menegaskan saja tidak cukup dan kurang efektif untuk
identitas bangsa yang majemuk. Di satu sisi, menjaga kehidupan bersama yang harmonis, adil
keragaman budaya, suku, ras, religiusitas dan dan damai. Meskipun Indonesia bukan Negara
agama merupakan kekayaan yang membentuk agama dan bukan juga negara sekuler, namun
identitas Indonesia. Di sisi lain, perbedaan suku, keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa
ras, agama dan budaya berpotensi menimbulkan merupakan jiwa kehidupan setiap warga
konflik sosial. Sudah sering konflik sosial pecah Indonesia. Karenanya, pendidikan agama
dipicu oleh sentimen perbedaan. Karenanya, merupakan bagian integral dari pendidikan
seluruh elemen hidup berbangsa memiliki peran manusia Indonesia yang memiliki tanggung
dan tanggungjawab untuk menjaga kesatuan jawab untuk melestarikan dan mengembangkan
dalam perbedaan atau kebhinekatunggalikaan identitas bangsa Indonesia. Pendidikan agama
(unity in diversity) sebagai identitas kultural dan ditetapkan oleh Undang-undang sebagai
politik bangsa. Tantangan selanjutnya adalah kewajiban yang diberikan di semua sekolah.
dinamika menegaskan kebhinekatunggalikaan Pendidikan agama juga dilaksanakan di keluarga
menjadi identitas moral atau karakter setiap dan masyarakat.
warga Indonesia. Kesadaran akan kesamaan Tantangan selanjutnya adalah belum
nilai-nilai moral yang berakar dari keyakinan optimalnya penciptaan lingkungan belajar pada
agama yang berbeda-beda merupakan jembatan sekolah yang kondusif bagi pertumbuhan
untuk membangun kehidupan bersama yang karakter anak, belum optimalnya proses,
adil, bersaudara, berbelarasa dan damai. pembiasaan dan keteladanan dalam pendidikan
Salah Satu usaha untuk menanamkan karakter. Standar Kompetensi Kelulusan
Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa menggariskan bahwa proses pendidikan secara
dalam bidang pendidikan adalah melalui ideal harus mampu mewujudkan
pendidikan karakter. Pendidikan karakter di berkembangnya potensi peserta didik agar
sekolah dilaksanakan lebih banyak melalui menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
proses pembelajaran, hanya menyentuh sisi kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
kognitif. Sentuhan afektif dan pembentukan berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
sikap kurang mendapatkan perhatian dalam hal warga negara yang demokratis serta bertanggung
ini terkait proses pendidikan agama di sekolah. jawab.
Pendidikan agama di sekolah juga cenderung Abad 21 ditandai dengan
memisahkan dan memasukkan para peserta didik berkembangnya proses digitalisasi dalam setiap
yang beragama berbeda ke dalam kotak aspek kehidupan. Proses tersebut sudah
agamanya masing-masing. Akibatnya, para menyentuh hampir semua sektor kehidupan
peserta didik lebih banyak melihat dan bangsa secara khusus sektor pendidikan. Era
mengalami sisi perbedaan daripada pengalaman tersebut telah menyuguhkan tata kehidupan yang
yang menyatukan. Di dunia pendidikan masih efektif dan efisien. Dengan adanya kemajuan
banyak ditemui persoalan intoleransi, teknologi saat ini, tanpa adanya literasi digital
pemaksaan, diskriminasi kepada kelompok yang optimal disebut akan menjadi ancaman
minoritas. bagi karakter peserta didik.
Sebagai bangsa yang memiliki akar Perkelahian pelajar, sikap anarkis,
keragaman dan kekayaan nilai-nilai religius, narkoba, pornografi, aksi perundungan
Indonesia perlu mengoptimalkan pendidikan (bullying) sesama pelajar menjadi fenomena
tersendiri yang selalu menghiasi pemberitaan karakter. Profil pelajar Pancasila berperan
media masa. Hal tersebut selain kontra produktif sebagai referensi utama yang mengarahkan
juga sangat memprihatinkan bagi kelangsungan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk
nasib kehidupan bangsa ke depan. menjadi acuan bagi para pendidik dalam
membangun karakter serta kompetensi peserta
2. Pancasila sebagai Entitas dan Identitas didik. Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila
Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil adalah sebagai berikut:
Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Maha Esa, dan berakhlak mulai
Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem 2) Berkebhinekaan global
sekolah 3) Bergotong-royong
4) Mandiri
Pancasila memuat nilai-nilai yang perlu 5) Bernalar kritis
dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke 6) Kreatif
generasi melalui pendidikan. Pendidikan Pelajar Indonesia merupakan pelajar
Pancasila bertujuan untuk membentuk sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter,
kemampuan berperilaku: 1) mampu mengambil dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Hal
sikap yang bertanggungjawab sesuai dengan hati ini terkait dengan dua hal, yaitu kompetensi
nuraninya demi kemajuan bangsa, 2) mampu untuk menjadi warga negara Indonesia yang
mengenali masalah hidup bersama dan demokratis dan untuk menjadi manusia yang
menemukan cara-cara pemecahannya, 3) mampu ungul serta produktif di Abada ke-21. Dalam hal
mengenali perubahanperubahan dan ini peserta didik dapat berpartisipasi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pembangunan global yang berkelanjutan serta
serta seni, 4) mampu memaknai peristiwa tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk Melalui proyek penguatan Profil Pelajar
menggalang persatuan Indonesia (Kaelan, 2016). Pancasila peserta didik diberikan kesempatan
Melalui pendidikan yang berdasarkan pada nilai- untuk mengalami pengetahuan sebagai proses
nilai Pancasila diharapkan generasi muda bangsa penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk
Indonesia mampu mengembangkan life skill belajar dari lingkungan dan dapat menginspirasi
untuk kemajuan bangsa yang memiliki rasa peserta didik untuk memberikan kontribusi dan
tanggung jawab, pemecahan masalah, dapat dampak bagi lingkungan sekitar.
menganalisis terhadap masalah-masalah.
Dengan kata lain, pendidikan dalam bingkai SIMPULAN DAN SARAN
nilai-nilai filsafat Pancasila membentuk karakter Simpulan
dan keterampilan pribadi yang unggul, karakter Berdasarkan hasil dan pembahasan
akademis yang rasional dan kolaboratif, karakter dapat disimpulkan bahwa keragaman budaya,
religius yang menyatukan keragaman, karakter suku, ras, religiusitas dan agama merupakan
sosial yang empatik dan bersaudara. kekayaan yang membentuk identitas Indonesia.
Pendidikan sebagai upaya mewujudkan Di sisi lain, perbedaan siku, ras, agama dan
sumber daya manusia yang unggul tidak hanya budaya berpotensi menimbulkan konflik sosial.
fokus mengembangkan aspek kognitif saja. Pancasila sebagai identitas bangsa merupakan
Namun harus diiringi dengan pengembangan ciri atau jati diri yang dapat mendorong bangsa
karakter. Sumber Daya Manusia yang unggul Indonesia agar tetap berjalan sesuai relnya,
merupakan pelajar sepanjang hayat yang tetapi tidak melawan arus globalisasi, melainkan
memiliki kompetensi global dan berperilaku bangsa menjadi lebih cermat dan bijak dalam
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Melalui menjalanai dan menghadapi tantangan dan juga
implementasi Profil Pelajar Pancasila peluang yang ada. Tantangan yang dihadapi
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam penghayatan Pancasila dalam bidang
(Kemendikbud) bertujuan untuk mempersiapkan pendidikan di sekolah dilaksanakan lebih banyak
generasi bangsa yang cakap dalam menghadapi melalui proses pembelajaran, hanya menyentuh
tantangan era globalisasi melalui pendidikan sisi kognitif. Sentuhan afektif dan pembentukan
sikap kurang mendapatkan perhatian. kesempatan untuk belajar dari lingkungan dan
Selanjutnya adalah belum optimalnya dapat menginspirasi peserta didik untuk
penciptaan lingkungan belajar pada sekolah memberikan kontribusi dan dampak bagi
yang kondusif bagi pertumbuhan karakter anak, lingkungan sekitar. Kemajuan teknologi di Abad
belum optimalnya proses, pembiasaan dan 21 harus disertai dengan adanya literasi digital
keteladanan dalam pendidikan karakter. yang optimal sehingga tidak menjadi ancaman
Pancasila memuat nilai-nilai yang perlu bagi karakter peserta didik.
dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke
generasi melalui pendidikan. Melalui
implementasi Profil Pelajar Pancasila DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) bertujuan untuk mempersiapkan Dalyono, Bambang. 2017. Implementasi
generasi bangsa yang cakap dalam menghadapi Penguatan Pendidikan Karakter di
tantangan era globalisasi melalui pendidikan Sekolah. Jurnal Bangun Rekaprima,
karakter. Profil pelajar Pancasila berperan 2(2), 33-42.
sebagai referensi utama yang mengarahkan Indonesia. UU No. 12 Tahun 2012. Lembaran
kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk Negara RI Tahun 2012, Tambahan
menjadi acuan bagi para pendidik dalam Lembaran Negara RI Nomor 5336.
membangun karakter serta kompetensi peserta Sekretariat Negara. Jakarta.
didik. Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila Ismail, Shalahudin, dkk. 2021.Analisis
adalah Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Kebijakan Penguatan Pendidikan
Maha Esa, dan berakhlak mulai, Berkebhinekaan Karakter dalam Mewujudkan Pelajar
global, Bergotong-royong, Mandiri, Bernalar Pancasila di Sekolah. Jurnal Manajemen
kritis, dan Kreatif. Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2(1), 76-84.
Jannah Maya & Kusno. 2020. Peranan
Saran Pendidikan Pancasila bagi Masyarakat
Berbagai fenomena atau tantangan dalam Pembentukan Karakter Moral
sudah menjadi kenyataan dalam kehidupan kita Berbangsa dan Bernegara. Jurnal
sebagai bangsa. Tumpuan ideal menyiapkan dan Pembelajaran PPKn, 1(1),1-7.
mengantisipasi kondisi tersebut tentu lebih Rachmadayanti, Putri. 2017. Penguatan
bertumpu pada peran lembaga pendidikan. Pendidikan Karakter bagi Siswa Sekolah
Sebab hanya melalui proses pendidikan, Dasar Melalui Kearifan Lokal. Jurnal
khususnya pendidikan karakter segenap JPSD, 3(2),201-214.
persoalan tersebut dapat diurai dan Sufyadi, Susanti, dkk. 2021. Panduan
diantisipasi. Melalui proyek penguatan Profil Pengembangan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila peserta didik diberikan Pelajar Pancasila. Jakarta:
kesempatan untuk mengalami pengetahuan KemendikbudRistek.
sebagai proses penguatan karakter sekaligus

Anda mungkin juga menyukai