Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 4 – KONEKSI ANTAR MATERI

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Nama : Rustika

Kelas : 003 – PPG Prajabatan Gelombang 2

Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil
Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam
Pendidikan Abad ke-21.

Pancasila merupakan fondasi atau dasar negara Indonesia artinya seluruh


warga Indonesia disatukan dalam cita-cita yang sama untuk mngembangkan diri dan
berkontribusi bagi perwujudan nilai-nilai Pancasila. Pancasila juga telah menjadi entitas
sekaligus identitas dari bangsa Indonesia dimana etitas merupakan ciri khas tersendiri
yang mengandung nilai-nilai keberagaman di dalamnya. Sementara identitas
bangsa Indonesia merupakan dasar negara Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur
budaya, cita-cita, dan harapan bangsa.

Pancasila sebagai identitas manusia Indonesia mengandung tiga nilai yakni


Pancasila, nilai kebhinekaan, dan religiusitas. Pancasila menjadi acuan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara termasuk sebagai acuan dalam mewujudkan pembangunan
nasional salah satunya di bidang Pendidikan. Oleh sebab itu, kandungan yang ada di
dalam Pancasila harus dijadikan suatu pedoman dalam Pendidikan di Indonesia.

Salah satu karakter bangsa Indonesia adalah kebhinekaan (diversity) dalam suku,
ras, agama dan budaya. Masyarakat Indonesia hidup tersebar di wilayah Indonesia yang
terdiri ribuan pulau, suku, dan wilayah yang dikelilingi laut. Keragaman budaya, suku,
ras, religiusitas dan agama merupakan kekayaan yang membentuk identitas Indonesia.
Untuk menjadi bangsa yang tetap bersatu dan berkembang, ada kebutuhan untuk selalu
melestarikan kemajemukan, menjaga persatuan, menumbuhkan persaudaraan,
menguatkan kesetiakawanan dan menegaskan identitas bangsa yang majemuk.

Nilai-nilai budaya dan religius diartikulasikan dalam lima sila dalam Pancasila
sebagai dasar negara. Pancasila menjadi Entitas dan Identitas bangsa Indonesia dalam
Kebhinekaan dalam setiap latar belakang kehidupan agama, sosial budaya dan
ekonomi. Nilai-nilai pancasila menjadi dasar pengembangan paradigma pendidikan
transformatif untuk melestarikan kemajemukan budaya, agama, ras dan suku di tengah
tantangan dan ancaman keterpecahan hidup berbangsa terutama pada abad 21.
Pendidikan Nasional Indonesia bermuara pada Profil Pelajar Pancasila sebagai
perwujudan manusia Indonesia yang kuat dengan nilai-nilai luhur budaya yang menjadi
akar pendidikan dalam upaya memaknai dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan. Untuk
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang berpihak pada peserta didik
dalam Pendidikan abad 21 yakni Rutinitas sebelum pembelajaran membaca Alquran
(Tadarus), Membiasakan sholat dhuha dan dzuhur Bersama, Kegiatan P5 Projek
Penguatan profil Pelajar Pancasila, Menanamkan Kebiasaan positif kepada siswa seperti
kegiatan gotong royong, dan Penugasan yang memicu kreatifitas seperti membatik dan
observasi ke meseum.

Dapat di simpulkan bahwa keterkaitan antara topik 1,2 dan 3 dengan


pancasila dan profil pelajar pancasila adalah para pendidik harus tetap terbuka
namun tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, tidak hanya
meniru, harus diselaraskan lebih dahulu dan selalu menjadi mempertimbangan
bahwa Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai
sumber belajar. KHD menerapkan pandangan humanistik dengan mengacu pada
sistem among, Sebagai guru membantu siswa untuk menemukan, mengembangkan,
mencoba mempraktikkan kemampuan-kemampuan yang mereka miliki dan
membiarkan siswa belajar dari pengalamannya sendiri. Perpaduan antara gerak pikiran,
perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan budi pekerti
perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya
(psikomotor), mengacu pada konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara,
yaitu menjadi tauladan (ing ngarsa sung tulada),membimbing dengan baik,
memberikan stimulus-stimulus positif sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa (ing
madya mangun karsa) dan mengamati, mengikuti, mengarahkan serta mendorong
peserta didik dalam menginplementasikan apa yang dipelajari (tut wuri handayani).
Hal tersebut harus mengacu pada profile pelajar pancasila yaitu : Beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan global,
Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, dan kreatif, Semua hal di atas di adopsi dan
diselaraskan dengan nilai-nilai luhur dan identitas bangsa sesuai dengan social budaya
yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai