Anda di halaman 1dari 4

Pidato Tentang Keutamaan Bulan Dzulhijjah Singkat

[Oleh GuruPenyemangat.com]

Bismillah
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillah wa syukurillah ‘ala nikmatillah fi syahril dzulhijjah. Asyhadu alla ilaha


illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu. Allahumma sholli ‘ala
sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.

Yang terhormat, Bapak/Ibu kepala…...


Yang terhormat, Bapak/Ibu Tamu Undangan
Serta rekan-rekan yang berbahagia

Pertama di atas segalanya, marilah kita bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan hamba-Nya begitu banyak nikmat, terutama nikmat sehat dan
kesempatan sehingga kita bisa bersama-sama menyambut bulan Dzulhijjah.
Shalawat berbingkaikan salam, mari kita hadiahkan kepada junjungan semesta alam,
Nabiyullah Muhammad SAW. Semoga dengan rajinnya bershalawat, kita akan
dikenal sebagai salah satu orang yang akan mendapatkan syafaat beliau di Hari
Akhir nanti.

Bapak, Ibu, dan rekan-rekan yang berbahagia;


Tidak terasa, sesaat lagi kita akan memasuki bulan terakhir dalam Kalender Islam
alias Kalender Hijriah, yaitu bulan Dzulhijjah.
Sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah SAW, bahwa bulan Dzulhijjah termasuk
salah satu bulan Haram alias bulan yang diistimewakan bagi umat Islam di seluruh
dunia dari sejak dahulu hinggalah hari ini.

Dari dua belas bulan Islam, ada total empat bulan yang disucikan dan dihormati
yaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Dikenal sebagai bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari-hari pada bulan tersebut
umat Islam melaksanakan ibadah haji sebagai bentuk pelaksanaan ajaran Nabi
Ibrahim AS.
Bapak, Ibu, dan rekan-rekan yang berbahagia;
Pada tahun ini, alhamdulillah pandemi mulai menepi dan kita sudah bisa melakukan
kegiatan, bersosialisasi, hingga bersua secara tatap muka.

Maka dari itulah, berhubung Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam Kalender Islam,
ada baiknya kita memanfaatkan dan memetik ragam keutamaan yang ada pada bulan
ini.
Nah, apa saja keutamaan di bulan Dzulhijjah?
Pertama, Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah
Bagi kita yang mampu, maka sungguh sangat baik untuk menunaikan kewajiban rukun
Islam yang kelima yaitu melaksanakan haji ke Tanah Suci.
Allah SWT berfirman:
ٗ َ ‫ُّ ب َ ب َ ب َ َ َ َ ب‬ ‫ه‬ ََ ‫َ ه‬
.‫ت م َن ٱستطاع إََلهَ سبَيل‬
َ ‫حج ٱۡلي‬ َ ‫و َّلِلَ لَع ٱنل‬
َ ‫اس‬
Bacaan Latin:
Walillahi ‘alannaasi hijjul baitu manistathoo’a ilahi sabiilaa.
Artinya:
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. [QS Ali Imran ayat 97]

Bapak, Ibu, dan rekan-rekan yang berbahagia;


Beberapa waktu yang lalu, sudah kita ketahui bersama bahwa jamaah haji sudah mulai
berkemas dan mempersiapkan diri untuk berangkat ke Tanah Haram.

Kita yang melihat mereka, mendengar cerita mereka, serta ikut menghadiri
pelepasan jamaah rasanya saja sudah senang dan bahagia.
Senang dan bahagia karena jamaah haji akan memijaki tanah yang pernah dipijaki
oleh Rasulullah.
Tapi, tahun depan, atau mungkin di hari esok, semoga Allah panjangkan umur kita
semua agar kita punya kesempatan untuk mendatangi baitullah. Aamiin Ya Robbal
‘alamin.
Kedua, 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah Sangat Istimewa
Bapak, Ibu, dan rekan-rekan yang berbahagia;
Bila di bulan Ramadhan, hari yang paling spesial ialah pada 10 malam terakhir, maka
di bulan Dzulhijjah hari istimewanya adalah pada 10 hari pertama.
Rasulullah SAW bersabda:
‫ قَالُوا‬.‫ يَ ْع ِِن أَاَّي َم الْ َع ْش ِر‬. ‫اَّلل ِم ْن َه ِذ ِه األَ اَّيِم‬
ِ‫ب إِ ََل ا‬ ِ‫صالِح ف‬ ٍ ِ
َ َ ُ ‫َما م ْن أَاَّيم الْ َع َم ُل ال ا‬
ُّ ‫َح‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫يه‬
‫اَّلل إِالا َر ُج ٌل َخَر َج‬ ِ‫اْلِهاد ِِف سبِ ِيل ا‬ ِ‫اْلِهاد ِِف سبِ ِيل ا‬ ِ‫ول ا‬
َ ُ َ ْ َ‫ال َوال‬ َ َ‫اَّلل ق‬ َ ُ َ ْ َ‫اَّلل َوال‬ َ ‫ََّي َر ُس‬
‫ك بِ َش ْى ٍء‬ ِ ِ ِ
َ ‫بِنَ ْف ِس ِه َوَمال ِه فَلَ ْم يَ ْرج ْع ِم ْن َذل‬
Bacaan Latin:

Maa min ayyaamin al-‘amalus-shoolihu fiiha ahabbu ilallaahi min hadzihil ayyam.
Yaghnii ayyaamal ‘asyri. Qooluu yaa Rasulullah SAW walal jihaadu fii sabilillaahi
qoola walal jihaadu fii sabiilillaahi illaa rojulun khoroja binafsihi wa maa lihi falam
yarji’ min dzalika bisyai’in.

Artinya:

Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang
dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Para sahabat
bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad
dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun. HR. Abu Daud no.
2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968.

Bapak, Ibu, dan rekan-rekan yang dimuliakan oleh Allah SWT;


Pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah terkandung banyak amalan-amalan utama
yang bisa kita kerjakan.

Mulai dari puasa sunnah Dzulhijjah, puasa sunnah Tarwiyah pada tanggal 8
Dzulhijjah, puasa sunnah Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, menunaikan haji dan
umrah, menunaikan Shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah, hingga berkurban.
Masya Allah, wal hamdulillah. Sekali lagi, kita patut bersyukur karena masih diberi
kesehatan dan kesempatan umur untuk menyambut bulan Dzulhijjah yang penuh
dengan keutamaan dan keistimewaan.
Bapak, Ibu, dan rekan-rekan yang berbahagia;
Sejatinya selain daripada keutamaan tadi, masih ada banyak lagi keutamaan bulan
Dzulhijjah yang lain. Maka darinya, mari kita bersama-sama mengencangkan ikat
pinggang seraya bersemangat untuk berkebaikan dan beramal saleh di bulan ini.
Demikianlah sambutan singkat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Mohon
maaf atas segenap khilaf dan salah, dan kepada Allah mari kita sama-sama
bermohon ampun.
Akhirul kalam;
Wa billahi taufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai