Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

MAKALAH TEKNOLOGI PENGEMBANGAN


KURIKULUM

Disusun Oleh :

RAFLI FATURRAHAMAN

TENGKU BENI JUANDA

Dosen Pengampu :

Dr. Jufrianis M.Pd

UNIVERSITAS PAHLAWAN
TUANKU TAMBUSAI
TAHUN AJARAN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kegiatan proses pembelajaran, kurikulum sangat dibutuhkan sebagai pedoman


untuk menyususn target dalam proses belajar mengajar. Karena dengan adanya kurikulum
maka akan memudahkan setiap pengajar dalam porses belajar mengajar, maka dengan itu
perlu untuk diketahui apa arti dari kurikulum itu. Yang dimaksud dengan kurikulum adalah
suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana
dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan guru disekolah.

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan kurikulum maka perlu untuk diketahui
bagaimana perkembangan kurikulum. Karena seperti halnya tekhnologi dalam suatu zaman,
selalu terjadi perkembangan, begitu juga halnya dengan perkembangan kurikulum. Untuk itu
maka penulis mencoba untuk membahas tentang perkembangan kurikulum. perkembangan
dan kemajuan teknolgi informasi berjalan sangat cepat. Seiring dengan perkembangan
teknologi informasi, penyimpanan dan pengiriman data semakin murah dan semakin baik
kualitasnya.Baik individu, institusi, maupun pemerintah ikut melakukan berbagai upaya
untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini. Bahkan dalam dunia pendidikan
di Indonesia, sudah saatnya kita memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Apalagi dengan
adanya program school net, jardiknas dan sebagainya ., maka seluruh komponen lembaga
pendidikan dituntut menyiapkan diri dengan menyiapkan sarana prasarana untuk
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi tersebut. Teknologi informasi ini akan
memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran.Hal ini berkaitan dengan semakin
tingginya kebutuhan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya
diperoleh dalam lingkungan sekolah. Demikian pula pada saat melakukan pertukaran data
dan informasi antar sekolah, sekolah dengan masyarakat, sekolah dengan pemerintah daerah
dan pusat, dan lain-lain, semuanya akan lebih efektif dan efisien jika memanfaatkan teknologi
informasi.

Di era global ini semakin banyak perkembangan teknologi yang sudah dimanfaatkan
di berbagai bidang salah satunya adalah di dunia pendidikan. Karena teknologi tidak luput
dari peran pendidikan yang harus ditekankan. Selain itu pendidikan sangat penting bagi kita
maka dari pada itu tujuan dari pembahasan tentang perkembangan teknologi di dunia
pendidikan adalah agar para siswa ataupun pembaca bisa memahami bagaimana hubungan
antara pendidikan dan teknologi yang semula teknologi berasal dari pendidikan itu sendiri.
Bayak hal yang merubah cara proses ataupun pembuatan dalam menjalankan sesuatu dari
yang asalnya sangat sederhana menjadi lebih mudah itulah yang dinamankan perubahan
teknologi. Begitu juga dengan pendidikan yang pada awalnya belum tahu setelah
mempelajarinya menjadi tahu. Selain itu agar siswa bisa mengerti dan memahami lebih
mendalam tentang teknologi dan menggunakan teknologi untuk menunjang pendidikan itu
sendiri.
B. Rumusan Permasalahan

1. Prinsip-prinsip apa saja yang terdapat dalam pengembangan kurikulum?


2. Bagaimanakah yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan kurikulum?
4. Bagaimana yang dimaksud dengan artikulasi dan hambatan dalam
pengembangan kurikulum?
5. Model-model apa saja yang dipakai dalam pengembangan kurikulum?

C. Tujuan

1. Mengetahui prinsip-prinsip apa saja yang terdapat dalam pengembangan


kurikulum
2. Mengetahui maksud dari pengembangan kurikulum
3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan
kurikulum
4. Mengetahui artikulasi dan hambatan dalam pengembangan kurikulum
5. Mengetahui model-model apa saja yang dipakai dalam pengembangan
kurikulum
BAB II

PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman
belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum terintregasi filsafat, nilai-
nilai, pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli
pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, penjabat pendidikan, pengusaha serta
unsur-unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman
kepada para pelaksana siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri,
keluarga, maupun masyarakat.

A. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip yang dianutnya. Prinsip


itu pada dasarnya merupakan kaidah yang menjiwai kurikulum tersebut.

1. Prinsip Umum

Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum

a. Prinsip relevansi

Secara umum istilah relevansi diartikan sebagai kesesuain atau keserasian pendidikan
dengan tuntutan kehidupan masyarakat. Artinya pendidikan dipandang relevan jika hasil
perolehan pendidikan itu bersifat fungsional. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki
kurikulum, yaitu relevan ke luar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi ke
luar maksunya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya
relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan
siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat.

Kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam yaitu ada kesesuain atau
konsistensi anatara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses
penyampaian, dan penilaian.

b. Prinsip fleksibilitas

Fleksibilitas ini artinya lentur/tidak kaku dalam memberikan kebebasan bertindak.


Dalam kurikulum pengertian itu dimaksudkan kebebasan dalam memilih program-program
pendidikan bagi murid dan mengembangkan program pendidikan bagi para guru.

c. Prinsip kontinuitas

Prinsip kontinuitas yaitu berkesinambungan. Perkembangan dan proses belajar akan


berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti-henti. Oleh karena
itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya
berkesinambungan anatar satu tingkat kelas, dengan kelas lainnya, antara satu jenjang
pendidikan dengan jenjang lainnya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
d. Prinsip praktis

Yaitu mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dana biayanya juga


murah. Prinsip ini juga disebut prinsip efisien. Betapapun bagus dan idealnya suatu
kurikulum kalau menuntut keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal
pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan
pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu,
biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga praktis.

e. Prinsip Efektifitas

Dalam sajian bidang pendidikan prinsip efektifitas ini dikaitkan dengan efektifitas
guru mengajar dan efektifitas para murid belajar. Implikasi prinsip ini dalam pengembanagan
kurikulum ialah mengusahakan agar setiap kegiatan kurikuler membuahkan hasil tanpa ada
kegiatan yang mubazir dan terbuang percuma.

f. Prinsip Khusus

Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum.

a. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan

Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan
komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang, jangka menengah,
dan jangka pendek (tujuan khusus).

b. Prinsip berkenaan dengan isi pendidikan

Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah
ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal.Perlu
penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang
khusus dan sederhana.

c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan belajar mengajar

 Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya


memperlihatkan hal-hal sebagai berikut:
 Apakah metode/tekhnik belajar-mengajar yang digunakan cocok untuk
mengajar bahan pelajaran?
 Apakah metode/tekhnik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi
sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?
 Apakah metode/tekhnik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-
tingkat?
d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran

 Proses belajar-mengajar yang baik perlu didukung oleh pengunaan media dan
alat-alat bantu pengajaran ynag tepat.
 Alat/media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah
tersedia? Biala laat tersebut tidak ada apa penggantinya?
 Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan: bagaimana
pembuatannya, siapa yang membuat, pembiyaannya, waktu pembuatan?
 Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam
bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain?
 Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.

e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian

Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran:


 Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya langkah-langkah
sebagai berikut:
 Rumusan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah-ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Uraiakan ke dalam bentuk tingkah-
tingkah laku murid yang dapat diamati. Hubungkan dengna bahan
peljaran. Tulikan butir-butir test.
 Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya diperhatikan
beberapa hal:
 Bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan
ditest?
 Berapa lama waktu dibutuhkan untuk pelaksanaan test?
 Apakah test tersebut berbentuk uaraian atau objektif?
 Apakah test tersebut diadministrasikan oleg guru atau oleh murid?
 Dalam pengelohan suatu hasil penilaian hendaknya diperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
 Norma apa yang digunakan di dalam pengolahan hasil test?
 Apakah digunakan formula quessing?
 Bagaimana pengubahan skor ke dalam skor masak?
 Skor standar apa yang digunakan?
 Untuk apakah hasil-hasil test digunakan?

B. Pengembangan Kurikulum

Dalam mengembangkan suatu kurikulum banyak pihak yang turut berpartisipasi,


yaitu: administrator pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu
pengetahuan, guru-guru, dan orang tua murid serta tokoh-tokoh masyarakat.
1. Peranan para administrator pendidikan
Para administrator pendidikan ini terdiri dari: direktur bidang
pendidikan, pusat pengembangan kurikulum, kepala kantor wilayah,
kepala kantor kabupaten dan kecamatan serta kepala sekolah. Peranan
para administrator si tingkat pusat (direktur dan kepala pusat) dalam
pengembangan kurikulum adalah menyusun dasar-dasar hukum,
menyusun kerangka dasar seta program inti kurikulum.
2. Peranan para ahli
Pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas perubahan
tuntutan kehidupan dalam masyarakat, tetapi juga perlu dilandasi oleh
perkembangan konsep-konsep dalam ilmu. Oleh karena itu,
pengembangan kurikulum membutuhkan bantuan pemikiran para ahli,
baik ahli pendidikan, ahli kurikulum, maupun ahli bidang studi/disiplin
ilmu.
Partisipasi para ahli pendidikan dan ahli kurikulum terutama sangat
dibutuhkan dalm pengembangan kurikulum pada tingkat pusat.
Apabila pengembanagan kurikulum sudah banyak dilakukan pada
tingkat daerah atau local, maka pertisipasi mereka pada tingkat daerah,
lokal bahkan sekolah juga sangat diperlukan, sebab apa yang telah
digarikan pada tingkat pusat belum tentu dapat dengan mudah
dipahami oleh para pengembangan dan pelaksana kurikulum di daerah.
3. Peranan guru
Guru memegang peranan yang cukup penting baik di dalam
perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Dia adalah perencana,
pelaksana, dan pengembag kurikulum bagi kelasnya.
Peranan guru bukan hanya menilai perilaku dan prestasi belajar murid-
murid dalam kelas, tetapi juga menilai implementasi kurikulum dalam
lingkup yang lebih luas.
4. Peranan orang tua murid
Orang tua juga mempunyai peranan dalam pengembangan kurikulum
peranan mereka dapat berkenaan dengan dua hal: pertama dalam
penyusunan kurikulum dan kedua dalam pelaksanaan kurikulum.
Dalam penyusunan kurikulum mungkin tidak semua orang tua dapat
ikut seta, hanya terbatas kepada beberapa orang tua saja yang cukup
waktu dan mempunyai latar belakang yang memadai.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum

1. Perguruan tinggi
Kurikulum minimal mendapat dua pengaruh dari perguruan tinggi.
Pertama, dari pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang
dikembangkan di perguruan tinggi umum. Kedua, dari pengembangan
ilmu pendidikan dan keguruan (Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan).

2. Masyarakat
Sebagai bagian dan agen dari masyarakat, sekolah sanagt dipengaruhi
oleh lingkungan masyarakat dimana sekolah tersebut berada. Isis
kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi dan dapat memenuhi
tuntutan dan kebutuhan masyarakat homogen atau heterogen,
masyarakat kota atau desa, petani, pedagang atau pegawai, dan
sebagainya.

3. Sistem nilai
Masalah utama yang dihadapi para pengembangan kurikulum
menghadapi nilai adalah, bahwa dalam masyarakat nilai itu tidak hanya
satu. Masyarakat umumnya heterogen dan multifaset.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam mengajarkan
nilai
 Guru hendaknya berpegang pada prinsip demokrasi, etis, dan
normal
 Guru berusaha menajdikan dirinya sebagai teladan yang patut
ditiru
 Guru menghargai nilai-nilai kelompok lain
 Memahami dan menerima keberagaman kebudayaan sendiri

D. Artikulasi dan Hambatan Pengembangan Kurikulum

Artikulasi dalam pendidikan berarti “kesatupaduan dan koordinasi segala pengalaman


belajar”. Untuk merealisasikan artikulasi kurikulum, perlu meneliti kurikulum secara
menyeluruh, membuang hal-hal yang tidak diperlukan, menghilangkan duplikasi, merevisi
metode serta isi pengajaran, mengusahakan perluasan dan kesinambungan kurikulum.Untuk
menyusun artikulasi kurikulum diperlukan kerja sama dari berbagai pihak: para
administrator, kepala sekolah, TK sampai rektor universitas, guru-guru dari setiap jenjang
pendidikan, orang tua murid dan tokoh-tokoh masyarakat.

Dalam pengembangan kurikulum terdapat beberapa hambatan. Hambatan pertama


terletak pada guru. Guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum. Hal itu
disebabkan beberap hal. Pertama kurang waktu. Kedua kekurangsesuaian pendapat, baik
antara sesama guru maupun dengan kepala sekolah dan administrator. Ketiga karena
kemampuan dan pengetahuan guru sendiri.Hambatan lain datang dari masyarakat. Untuk
pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan masyarakat baik dalam pembiayaan maupun
dalam memberikan umpan balik terhadap sistem pendidikan atau kurikulum yang sedang
berjalan. Masyarakat adalah sumber input dari sekolah. Keberhasilan pendidikan, ketetapan
kurikulum yang digunakan membutuhkan bantuan, serta input fakta dan pemikiran dari
masyarakat.
E. Model-model Pengembangan Kurikulum

Pemilihan suatu model pengembangan kurikulunm bukan saja didasarkan atas


kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencapaian hasil yang optimal,
tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan dan sistem pengelolaan pendidikan
yang di anut serta model konsep pendidikan mana yang digunakan.

1. The administrative model

Model pengembangan kutikulum ini merupakan model paling lama dan paling banyak
dikenal. Diberi nama model administrative atau line staff karena inisisatif dan gagasan
pengembangan datang dari para administrator pendidikan dan menggunakan prosedur
administrasi.

Dalam pelaksanaan kurikulum tersebut, selama tahun-tahun permulaan diperlukan


pula adanya kegiatan monitoeing, pengamatan dan pengawasan serta bimbingan dalam
pelaksanaannya. Setelah berjalan beberapa saat perlu juga dilakukan suatu evaluasi, untuk
menilai baik valitidas komponen-komponennya, prosedur pelaksanaan maupun
keberhasilannya.

2. Tim grass roots model

Model pengembangan ini merupakan lawan dari model pertama. Insiatif dan upaya
pengembangan kurikulum, bukan datang dari atas tetapi dari bawah, yaitu guru-guru atau
sekolah. Dalam model pengembangan kuruikulum yang bersifat grass roots seorang guru,
sekelompok guru atau keseluruhan guru suatu sekolah mengadakan uapaya pengembangan
kurikulum.

3. Beaucamph’s system

Model pengembangan ini dikemukan oleh Beaucamp seorang ahli kurikulum.


Beaucamph mengemukakan lima hal dalam pengembangan kurikulum

a. Menetapkan arena atau lingkup wilyah yang akan dicakup oleh kurikulum tersebut,
apakah suaru sekolah, kecamatan, kabupaten, propinsi atau seluruh Negara. Penetapan area
ini ditentukan oleh wewewang yang dimiliki oleh pengambil kebijaksanaan dalam
pengembangan kurikulum serta oleh tujuan pengembangan kurikulum.

b. Menetapkan personalia, yaitu siapa-siapa yang turut serta terlibat dalam


pengembangan kurikulum. Ada empat kategori orang yang turut berpartisipasi dalam
pengembangan kurikulum yaitu:

 Para ahli pendidikan/kurikulum yang ada pada pusat pengembangan


kurikulum dan para ahli bidang ilmu dari luar
 Para ahli pendidikan dari perguruan tinggi atau sekolah dan guru-guru terpilih
 Para professional dalam sistem pendidikan
 Professional lain dan tokoh-tokoh masyarakat
c. Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum. Langka ini berkenaan dengan
posedur yang harus ditempuh dalam merumuskan tujuan umum dan tujuan yang lebih
khusus, memilih isi dan pengalaman belajar, serta kegiatan evaluasi, dan dalam menentukan
keseluruhan desain kurikulum.

d. Implementasi kurikulum. Langkah ini merupakan langkah mengimplementasikan


atau melaksanakan kurikulum yang bukan sesuatu yang sederhana, sebab membutuhkan
kesiapan yang menyeluruh, baik kesiapan guru-guru, siswa, fasilitas, bahan maupun biaya, di
samping kesiapan manajerial dari pimpinan sekolah atau administrator setempat.

e. Evaluasi kurikulum. Langkah ini minimal mencakup empat hal, yaitu:

 Evaluasi tentang pelaksanaan kurikulum oleh guru-guru


 Evaluasi desain kurikulum
 Evaluasi hasil belajar siswa
 Evaluasi dari keseluruhan sistem kurikulum

4. The demonstration model

Model demonstrasi pada dasarnya bersifat grass roots, datang dari bawah. Model ini
diprakarsai oleh sekelompok guru atau sekelompok guru bekerja sama dengan ahli yang
bermaksud mengadakan perbaikan kurikulum. Model ini umumnya berskala kecil, hanya
mencakup suatu atau beberapa sekolah, suatu komponen kurikulum atau mencakup
keseluruhan komponen kurikulum. Karena sifatnya ingin mengubah atau mengganti
kurikulum yang ada, pengembangan kurikulum sering mendapat tantangan dari pihak-pihak
tertentu.

5. Taba’s inverted model

Ada lima langkah pengembangan kurikulum model Taba ini :

a. Mengadakan unit-unit eksperimen bersama-sama guru

b. Menguji unit eksperimen

c. Mengadakan revisi dan konsolidasi

d. Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum

e. Implementasi dan diseminasi

6. Roger’s interpersonal relation model

Menurut Rogers manusia berada dalam proses perubahan (becoming developing,


changing), sesungguhnya ia mempunyai kekuatan dan potensi untuk berkembang sendiri,
tetapi karena ada hambatan-hambatan tertentu ia membutuhkan orang lain untuk membantu
memperlancar atau mempercepat perubahan tersebut. Pendidikan juga tidak lain merupakan
upaya guru untuk memperlancar dan mempercepat perubahan tersebut. guru serta pendidik
lainnya bukan pemberi informasi apalagi penentu perkembangan anak, mereka hanayalah
pendorong dan pemelancar perkembangan anak.

Ada empat langkah pengembangan kurikulum model Rogers

o Pemilihan target dari sistem pendidikan


o Partisipasi guru dalam pengalaman kelompok yang intensif
o Pengembangan pengalaman kelompok yang intensif untuk satu kelas atau unit
pelajaran
o Partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok

7. The systematic action-research model

Model perkembangan ini didasarakan pada asumsi bahwa perkembangan


kurikulum merupakan perubahan social. Hal itu mencakup suatu proses yang
melibatkan kepribaddaian orang tua, siswa guru, struktur sistem sekolah, pola
hubungan pribadi dan kelompok dari sekolah dan masyarakat.

8. Emerging technical models

Perkembanngan bidang teknologi dan ilmu oengetahuan serta nilai-nilai


efesien efektifitas dalam bisnis, juga mempengaruhi perkembangan model-
model kurikulum. Tumbuh kecenderungan baru yang didasarkan atas hal itu,
di antaranya:
a. The behavioral analysis model
Yaitu menekankan penguasaan perilaku atau kemampuan. Suatu
perilaku/kemampuan yang kompleks diuraikan menjadi perilaku-perilaku yang
sederhana yang tersusun secara hierarkis. Siswa mempelajari perilaku-perilaku
tersebut secara berangsur-angsur mulai dari yag sederhana menuju yang lebih
kompleks.
b. The system analysis model berasal dari gerakan efesien bisnis. Langkah
pertama dari model ini adalah menentukan spesifikasi perangkat hasil belajar
yang harus dikuasai siswa. Langkah kedua adalah menyusun instrument untuk
menilai ketercapaian hasil-hasil belajar tersebut. Langkah ketiga,
mengindentifikasi tahap-tahap ketercapaian hasil serta perkiraan biaya yang
diperlukan. Langkah keempat, membandingkan biaya dan keuntungan dari
beberapa program pendidikan.
c. The computer-based model, suatu model pengembangan kurikulum dengan
memanfaatkan komputer. Pengembangannya dimulai dengan
mengindentifikasi seluruh rumusan unit-unit kurikulum, tiap unit kurikulum
telah memilki rumusan tentang hasil-hasil yang diharapkan.
1.GBPP sebagai salah satu produk pengembangan kurikulum berisi penjelasan tentang

a. Tujuan dan ruang lingkup materi mata pelajaran


b. Sistem pengajaran dan bahasa pengantar
c. Dasar-dasar pengembangan kurikulum
d. Kualitas lulusan yang diharapkan

Jawaban:
a. Tujuan dan ruang lingkup materi mata pelajaran

2.Tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang


diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam...

a. Silabus

b. RPP

c. Silabus dan RPP

d. SKL

Jawaban:

b. RPP

3. Komponen rancangan pelaksanaan pembelajaran terdiri dari....

a. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,


materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran, evaluasi

b.Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran,


indikator,materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-
langkah pembelajaran, evaluasi

c. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,


materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, evaluasi

d.Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,


materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, evaluasi, langkah-
langkah pembelajaran
Jawaban:
a. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar,
langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

4. Silabus dan RPP sama-sama sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya


adalah sebagai berikut:

a.Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan


belajar untuk mencapai kompetensi dasar
b.Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP
bersumber dari standar kompetensi lulusan
c. RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru
d. RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan.

Jawaban:
a. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan
belajar untuk mencapai kompetensi dasar

5.Salah satu prinsip dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)


adalah

a. Materi atau bahan ajar berbasis kompetensi

b. Pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik

c. RPP bersumber dari silabus

d. Alokasi waktu sesuai dengan jadwal pada setiap satuan pendidikan

Jawaban:

b. Pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik

6. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap KD yang dapat


dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Dijabarkan dari....

a.Silabus untuk pembuatan indicator dan tujuan pembelajaran dalam


upaya mencapai KD
b.Silabus untuk pembuatan tujuan pembelajaran dan materi dalam
upaya mencapai KD
c.Silabus untuk pembuatan indikator dan penilaian dalam upaya
mencapai KD
d.Silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam
upaya mencapai KD
Jawaban:
d.Silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam
upaya mencapai KD

7.Perhatikan beberapa komponen dari RPP untuk mata pelajaran bahasa Indonesia
adalah sebagai berikut ......

1) Kompetensi dasar :Mengenal kegiatan bermusyawarah


2) Indikator : menyebutkan dua ciri kegiatan bermusyawarah
3) Tujuan Pembelajaran : setelah pelaksanaan pemilihan ketua kelas
siswa dapat menyebutkan dua ciri kegiatan musyawarah dengan benar
Berdasarkan komoponen-komponen RPP tersebut prinsip digunakan
adalah....
a. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
c. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
d. Keterkaitan dan keterpaduan

Jawaban:
d. Keterkaitan dan keterpaduan

8. Kurikulum bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam … .

a. Melaksanakan proses belajar mengajar


b. Melaksanakan supervisi atau pengawasan
c. Memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di
sekolah
d. Membimbing anak belajar di rumah

Jawaban:
a. Melaksanakan proses belajar mengajar

9. Kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan


perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang
dan akan datang. Pernyataan tersebut dalam kurikulum termasuk dalam peranan ... .

a. Konservatif
b. Kreatif
c. Kritis
d. Evaluatif

Jawaban:
b. Kreatif
10.Isi kurikulum harus memenuhi kriteria kegunaan, artinya bahwa isi kurikulum
harus ... .

a. Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa


b. Sesuai dengan minat siswa
c. Memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi
d. Bermanfaat bagi kehidupan

Jawaban:
d. Bermanfaat bagi kehidupan

11. Menurut Pratt, rumusan tujuan kurikulum harus fungsional artinya bahwa
rumusan tujuan tersebut harus ... .

a. Konsisten dengan tujuan pendidikan nasional


b. Sesuai dengan kepentingan dan perkembangan siswa
c. Dipilih berdasarkan nilai yang diakui kepentingannya
d. Memiliki manfaat bagi siswa dan masyarakat

Jawaban:
d.Memiliki manfaat bagi siswa dan masyarakat

12. Salah satu landasan yang mendasari kurikulum adalah landasan psikologis
maksudnya pendidkan didasarkan pada ... .

a. Aspek kebudayaan
b. Perubahan fisik manusia
c. Cara berpikir mendalam
d. Perilaku manusia

Jawaban:
d.Perilaku manusia

13. Salah satu ciri pengembangan kurikulum yang menerapkan pendekatan


administrastif adalah ...

a. Kurikulum dikembangkan karena ada keresahan dari guru


b. Administrator pendidikan berperan sebagai fasilitator
c. Inisiatif pengembangan berasal dari tingkat pusat
d. Guru memiliki peran yang besar dalam pengembangan
kurikulum

Jawaban:
c. Inisiatif pengembangan berasal dari tingkat pusat
14. Pengorganisasian isi kurikulum yang bertitik tolak dari keseluruhan sebagai suatu
totalitas yang memiliki makna, arti, dan faedah tertentu adalah pengorganisasian isi
kurikulum yang menerapkan pendekatan ... .

a. Interdisipliner
b. Terintegrasi
c. Broadfield
d. Mata Pelajaran

Jawaban:
b.Terintegrasi

15. Prinsip integritas dalam pengembangan kurikulum menuntut ... .

a. Penyediaan keleluasaan bagi guru untuk menyesuaian pelaksanaan


kurikulum dengan kondisi sekolah
b. Pengembangan semua komponen kurikulum untuk pembentukan
pribadi yang utuh
c. Pengembangan materi, kegiatan, dan evaluasi yang sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan
d. Adanya kesinambungan materi kurikulum antar-jenis dan jenjang
pendidikan

Jawaban:
c. Pengembangan semua komponen kurikulum untuk pembentukan
pribadi yang utuh
DAFTAR PUSTAKA

Miarso, Yusufhadi, 2005, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Kencana, Jakarta

Moerwanto, F.B, 2002, Mengenali Arti dan Manfaat Telematika, Jakarta

Agung, A.A. Gede. (2016). Statistik Dasar Untuk Pendidikan.Yogyakarta:


Deepublish.

Agustina, A. D. & Mustadi, A. (2016). Analisis Buku Teks Tematik Integratif


Berbasis Scientific Approach dan Authentic Assessment Pada Kurikulum 2013. Jurnal
Penelitian Ilmu Pendidikan.

Agustiningsih. (2015). Video Sebagai Alternative Media Pembelajaran Dalam Rangka


Mendukung Keberhasilan Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Pancaran, 4
(1), 55-68.

Anshory, I., Saputra, S. Y., & Amelia J.D. (2018). Pembelajaran Tematik Integratif
pada Kurikulum 2013 di Kelas Rendah SD Muhammadiyah 07 Wajak. Jurnal Inovasi
Pembelajaran, 4 (1), 35-46.

Budiani, S., Sudarmin., & Syamwil, R. (2017). Evaluasi Implementasi Kurikulum


2013 di Sekolah Pelaksana Mandiri. Innovative Journal of Curriculum and
Educational Technology, 6 (1), 45 – 57.

Chrisnawati, E. et al. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Desain Tematik:


Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Pengelolaan Kelas Bagi Guru
SD dalam Implementasi Kurikulum 2013. JMEE, 6 (2), 91-105.

Dantes, N. (2012). Metode Penelitian: Yogyakarta: Andi Offset.

Dantes, N. (2014). Landasan Pendidikan Tinjauan Dari Dimensi Makropedagogis.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Darmadi, H. (2010). Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Darwin, S. (2007). Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta:


Gaung Persada Press.

Dolong, J. (2016). Teknik Analisis Dalam Komponen Pembelajaran. Jurnal Inspiratif


Pendidikan, 5 (2), 293-300.

Ermiana, I. (2015). Kajian dan Pengembangan Kurikulum SD. Universitas Mataram.

Fatchurrohman. (2014). Tematik Integratif Konsep Dasar dan Aplikasi. STAIN


Salatiga.

Anda mungkin juga menyukai