Makalah Teknologi Pengembangan Kurikulum Rafli Dan Beni
Makalah Teknologi Pengembangan Kurikulum Rafli Dan Beni
Disusun Oleh :
RAFLI FATURRAHAMAN
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS PAHLAWAN
TUANKU TAMBUSAI
TAHUN AJARAN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan kurikulum maka perlu untuk diketahui
bagaimana perkembangan kurikulum. Karena seperti halnya tekhnologi dalam suatu zaman,
selalu terjadi perkembangan, begitu juga halnya dengan perkembangan kurikulum. Untuk itu
maka penulis mencoba untuk membahas tentang perkembangan kurikulum. perkembangan
dan kemajuan teknolgi informasi berjalan sangat cepat. Seiring dengan perkembangan
teknologi informasi, penyimpanan dan pengiriman data semakin murah dan semakin baik
kualitasnya.Baik individu, institusi, maupun pemerintah ikut melakukan berbagai upaya
untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini. Bahkan dalam dunia pendidikan
di Indonesia, sudah saatnya kita memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Apalagi dengan
adanya program school net, jardiknas dan sebagainya ., maka seluruh komponen lembaga
pendidikan dituntut menyiapkan diri dengan menyiapkan sarana prasarana untuk
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi tersebut. Teknologi informasi ini akan
memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran.Hal ini berkaitan dengan semakin
tingginya kebutuhan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya
diperoleh dalam lingkungan sekolah. Demikian pula pada saat melakukan pertukaran data
dan informasi antar sekolah, sekolah dengan masyarakat, sekolah dengan pemerintah daerah
dan pusat, dan lain-lain, semuanya akan lebih efektif dan efisien jika memanfaatkan teknologi
informasi.
Di era global ini semakin banyak perkembangan teknologi yang sudah dimanfaatkan
di berbagai bidang salah satunya adalah di dunia pendidikan. Karena teknologi tidak luput
dari peran pendidikan yang harus ditekankan. Selain itu pendidikan sangat penting bagi kita
maka dari pada itu tujuan dari pembahasan tentang perkembangan teknologi di dunia
pendidikan adalah agar para siswa ataupun pembaca bisa memahami bagaimana hubungan
antara pendidikan dan teknologi yang semula teknologi berasal dari pendidikan itu sendiri.
Bayak hal yang merubah cara proses ataupun pembuatan dalam menjalankan sesuatu dari
yang asalnya sangat sederhana menjadi lebih mudah itulah yang dinamankan perubahan
teknologi. Begitu juga dengan pendidikan yang pada awalnya belum tahu setelah
mempelajarinya menjadi tahu. Selain itu agar siswa bisa mengerti dan memahami lebih
mendalam tentang teknologi dan menggunakan teknologi untuk menunjang pendidikan itu
sendiri.
B. Rumusan Permasalahan
C. Tujuan
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman
belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum terintregasi filsafat, nilai-
nilai, pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli
pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, penjabat pendidikan, pengusaha serta
unsur-unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman
kepada para pelaksana siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri,
keluarga, maupun masyarakat.
1. Prinsip Umum
a. Prinsip relevansi
Secara umum istilah relevansi diartikan sebagai kesesuain atau keserasian pendidikan
dengan tuntutan kehidupan masyarakat. Artinya pendidikan dipandang relevan jika hasil
perolehan pendidikan itu bersifat fungsional. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki
kurikulum, yaitu relevan ke luar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi ke
luar maksunya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya
relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan
siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat.
Kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam yaitu ada kesesuain atau
konsistensi anatara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses
penyampaian, dan penilaian.
b. Prinsip fleksibilitas
c. Prinsip kontinuitas
e. Prinsip Efektifitas
Dalam sajian bidang pendidikan prinsip efektifitas ini dikaitkan dengan efektifitas
guru mengajar dan efektifitas para murid belajar. Implikasi prinsip ini dalam pengembanagan
kurikulum ialah mengusahakan agar setiap kegiatan kurikuler membuahkan hasil tanpa ada
kegiatan yang mubazir dan terbuang percuma.
f. Prinsip Khusus
Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan
komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang, jangka menengah,
dan jangka pendek (tujuan khusus).
Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah
ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal.Perlu
penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang
khusus dan sederhana.
Proses belajar-mengajar yang baik perlu didukung oleh pengunaan media dan
alat-alat bantu pengajaran ynag tepat.
Alat/media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah
tersedia? Biala laat tersebut tidak ada apa penggantinya?
Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan: bagaimana
pembuatannya, siapa yang membuat, pembiyaannya, waktu pembuatan?
Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam
bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain?
Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.
B. Pengembangan Kurikulum
1. Perguruan tinggi
Kurikulum minimal mendapat dua pengaruh dari perguruan tinggi.
Pertama, dari pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang
dikembangkan di perguruan tinggi umum. Kedua, dari pengembangan
ilmu pendidikan dan keguruan (Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan).
2. Masyarakat
Sebagai bagian dan agen dari masyarakat, sekolah sanagt dipengaruhi
oleh lingkungan masyarakat dimana sekolah tersebut berada. Isis
kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi dan dapat memenuhi
tuntutan dan kebutuhan masyarakat homogen atau heterogen,
masyarakat kota atau desa, petani, pedagang atau pegawai, dan
sebagainya.
3. Sistem nilai
Masalah utama yang dihadapi para pengembangan kurikulum
menghadapi nilai adalah, bahwa dalam masyarakat nilai itu tidak hanya
satu. Masyarakat umumnya heterogen dan multifaset.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam mengajarkan
nilai
Guru hendaknya berpegang pada prinsip demokrasi, etis, dan
normal
Guru berusaha menajdikan dirinya sebagai teladan yang patut
ditiru
Guru menghargai nilai-nilai kelompok lain
Memahami dan menerima keberagaman kebudayaan sendiri
Model pengembangan kutikulum ini merupakan model paling lama dan paling banyak
dikenal. Diberi nama model administrative atau line staff karena inisisatif dan gagasan
pengembangan datang dari para administrator pendidikan dan menggunakan prosedur
administrasi.
Model pengembangan ini merupakan lawan dari model pertama. Insiatif dan upaya
pengembangan kurikulum, bukan datang dari atas tetapi dari bawah, yaitu guru-guru atau
sekolah. Dalam model pengembangan kuruikulum yang bersifat grass roots seorang guru,
sekelompok guru atau keseluruhan guru suatu sekolah mengadakan uapaya pengembangan
kurikulum.
3. Beaucamph’s system
a. Menetapkan arena atau lingkup wilyah yang akan dicakup oleh kurikulum tersebut,
apakah suaru sekolah, kecamatan, kabupaten, propinsi atau seluruh Negara. Penetapan area
ini ditentukan oleh wewewang yang dimiliki oleh pengambil kebijaksanaan dalam
pengembangan kurikulum serta oleh tujuan pengembangan kurikulum.
Model demonstrasi pada dasarnya bersifat grass roots, datang dari bawah. Model ini
diprakarsai oleh sekelompok guru atau sekelompok guru bekerja sama dengan ahli yang
bermaksud mengadakan perbaikan kurikulum. Model ini umumnya berskala kecil, hanya
mencakup suatu atau beberapa sekolah, suatu komponen kurikulum atau mencakup
keseluruhan komponen kurikulum. Karena sifatnya ingin mengubah atau mengganti
kurikulum yang ada, pengembangan kurikulum sering mendapat tantangan dari pihak-pihak
tertentu.
Jawaban:
a. Tujuan dan ruang lingkup materi mata pelajaran
a. Silabus
b. RPP
d. SKL
Jawaban:
b. RPP
Jawaban:
a. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan
belajar untuk mencapai kompetensi dasar
Jawaban:
7.Perhatikan beberapa komponen dari RPP untuk mata pelajaran bahasa Indonesia
adalah sebagai berikut ......
Jawaban:
d. Keterkaitan dan keterpaduan
Jawaban:
a. Melaksanakan proses belajar mengajar
a. Konservatif
b. Kreatif
c. Kritis
d. Evaluatif
Jawaban:
b. Kreatif
10.Isi kurikulum harus memenuhi kriteria kegunaan, artinya bahwa isi kurikulum
harus ... .
Jawaban:
d. Bermanfaat bagi kehidupan
11. Menurut Pratt, rumusan tujuan kurikulum harus fungsional artinya bahwa
rumusan tujuan tersebut harus ... .
Jawaban:
d.Memiliki manfaat bagi siswa dan masyarakat
12. Salah satu landasan yang mendasari kurikulum adalah landasan psikologis
maksudnya pendidkan didasarkan pada ... .
a. Aspek kebudayaan
b. Perubahan fisik manusia
c. Cara berpikir mendalam
d. Perilaku manusia
Jawaban:
d.Perilaku manusia
Jawaban:
c. Inisiatif pengembangan berasal dari tingkat pusat
14. Pengorganisasian isi kurikulum yang bertitik tolak dari keseluruhan sebagai suatu
totalitas yang memiliki makna, arti, dan faedah tertentu adalah pengorganisasian isi
kurikulum yang menerapkan pendekatan ... .
a. Interdisipliner
b. Terintegrasi
c. Broadfield
d. Mata Pelajaran
Jawaban:
b.Terintegrasi
Jawaban:
c. Pengembangan semua komponen kurikulum untuk pembentukan
pribadi yang utuh
DAFTAR PUSTAKA
Anshory, I., Saputra, S. Y., & Amelia J.D. (2018). Pembelajaran Tematik Integratif
pada Kurikulum 2013 di Kelas Rendah SD Muhammadiyah 07 Wajak. Jurnal Inovasi
Pembelajaran, 4 (1), 35-46.