Anda di halaman 1dari 4

Sistem koloid mempunyai sifat yang khas, seperti efek Tyndall, gerak Brown, adsorpsi,

muatan koloid dan elektroforesis, koagulasi, dan koloid pelindung.

EFEK TYNDALL
Natan sedang menonton di bioskop, pada saat
lampu proyektor dihidupkan, Sorot lampu
proyektor dalam gedung bioskop berdebu.

Apa yang menyebabkan cahaya didalam gedung


bioskop tersebut seperti berdebu ?

Gambar 2.5 lampu proyektor di bioskop

Larutan sejati akan meneruskan cahaya, sedangkan sistem koloid akan menghamburkan
cahaya. Sifat penghamburan cahaya oleh sistem koloid ditemukan oleh seorang ahli fisika
Inggris, John Tyndall (1820-1893). Oleh karena itu, sifat ini disebut efek Tyndall . Efek Tyndall
merupakan salah satu hal yang membedakan antara larutan sejati dan sistem koloid

GERAK BROWN
Gerak acak dari partikel koloid ditemukan pertama kali oleh ahli botanidari inggris yang
bernama Robert Brown (1827), berdasarkan pengamatannya pada gerak partikel serbuk sari
dalam suatu cairan. Oleh karena itulah, gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersi
ini kemudian dikenal sebagai gerak brown.
Gerak Brown pada sistem koloid menyebabkan partikel-partikel koloid tersebar merata
dalam medium pendispersinya. Partikel-partikel koloid bergerak dengan kecepatan berbeda-
beda. Gerakan partikelnya akan selalu lurus dan akan patah jika bertabrakan dengan parikel
lainnya. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak
partikel dan kecepatannya, sehingga terjadi gerak zig-zag (gerak Brown). Peristiwa ini bisa kita
amati dengan mikroskop ultra.
Gerakan ini terjadi terus menerus, artinya patikel ini tidak pernah dalam keadaan stasioner
atau sepenuhnya diam. Peristiwa inilah yang menyebabkan koloid cukup stabil dan tidak mudah
mengendap meskipun didiamkan dalam waktu yang lama, sehingga partikel koloid ini dapat
mengimbangi gaya gravitasi sehingga partikel-partikel ini tidak memisahkan diri dari medium
pendispersinya jika tidak didiamkan.
Gambar 2.6 Susu Gambar 2.7 Gerak Brown

Gerak Brown yang paling


mudah dipahami adalah pada susu.
Apabila susu didiamkan untuk waktu
beberapa lama, tidak akan didapati
endapan.

ADSORBSI
Pernahkah kalian menjernihkan air
menggunakan tawas?

Mengapa air keruh tersebut bisa jernih?

Gambar 2.7 Penjernihan air menggunakan tawas

Adsorpsi adalah peristiwa di mana suatu zat menempel pada permukaan zat lain, seperti
ion H+ dan OH- dari medium pendispersi. Untuk berlangsungnya adsorpsi, minimum harus ada
dua macam zat, yaitu zat yang tertarik disebut adsorbat, dan zat yang menarik disebut
adsorban. Apabila terjadi penyerapan ion pada permukaan partikel koloid maka partikel koloid
dapat bermuatan listrik yang muatannya ditentukan oleh muatan ion-ion yang mengelilinginya.

KOAGULASI
Pernahkah kalian terluka dan meneluarkan darah ?

Jika terlambat diobati, maka darh akn membeku.


Mengapa demikian?

Gambar 2.8 Pembekuan darah


Penggumpalan partikel-partikel koloid secara mekanik dapat dilakukan dengan
pemanasan atau pendinginan. Sebagai contoh, jika kalian merebus telur, maka albumin
(protein pada telur) yang merupakan sistem koloid akan menggumpal karena adanya
pemanasan. Albumin juga terdapat dalam darah, akibatnya jika darah dipanaskan akan
menggumpal. Sebaliknya, jika kalian membuat agar-agar atau jelly, maka sistem koloid
tersebut harus didinginkan supaya menggumpal.
Partikel-partikel koloid bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis. Jika
muatan listrik tersebut hilang maka partikel tersebut akan bergabung membentuk
gumpalan. Proses penggumpalan partikel-partikel koloid dalam suatu sistem koloid
disebut koagulasi. Koagulasi berfungsi untuk memisahkan fase terdispersi dari medium
pendispersinya. Partikel koloid dibuat menjadi tidak stabil (dipecahkan) sehingga akan
menggumpalkan dan dapat dipisahkan dari medium pendispersinya. Koagulasi koloid dapt
terjadi dengan dua cara, yaitu cara mekanik dan cara kimia.

ELEKTROFORESIS

cerobong pabrik yang dipasangi lempeng


logam yang bermuatan listrik dengan tujuan
untuk menggumpalkan debunya.
Gambar 2.9 Cerobong pabrik

Akibat partikel koloid bermuatan, maka kestabilan koloid dapat terpengaruh jika
dialiri arus listrik. Peristiwa ini dapat dijelaskan melalui peristiwa elektroforesis.
Partikel koloid yang bermuatan negatif akan bergerak menuju elektrode bermuatan
positif, dan sebaliknya jika partikel bermuatan positif akan bergerak menuju elektrode
bermuatan negatif. Peristiwa elektroforesis adalah peristiwa bergeraknya partikel-partikel
koloid menuju elektrode. Peristiwa bergeraknya partikel koloid ke dalam satu elektrode
menunjukkan bahwa partikel-partikel koloid bermuatan
KOLOID PELINDUNG

Pernahkah kalian menggabungkan minyak dengan


air ? apakah yang terjadi ? mengapa demikian ?

Gambar 2.10 Pemisahan minyak


dan air

Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar koloid menjadi
stabil dan terhindar dari koagulasi. Salah satu contoh adalah gelatin yang ditambahkan pada es
krim untuk mencegah penggumpalan dari partikel gula atau es sehingga es krim tetap lembut
dan tidak menjadi keras.

Anda mungkin juga menyukai