Anda di halaman 1dari 12

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

REHAB BERAT GEDUNG KELURAHAN WUJIL

1. Spesifikasi Bahan Bangunan Kontruksi

No Komponen Uraian pekerjaan Material Spesifikasi


1. Pondasi • Pondasi Batu Belah Batu Belah , Semen, • 1 pc : 6 Pb
• Beton Bertulang Pasir ex merapi, • Beton K-225
Besi polos dan ulir,
• Semen Bima, Gresik, Tiga Roda
Batu Pecah
• Pasir ex merapi
• Delco Prima, Lautan Steel, CBS
2. Beton • Sloof, Kolom, Balok / Semen, Pasir ex • Beton K-225
Ring Balok merapi, Besi polos • Delco Prima, Lautan Steel, CBS
• dan ulir, Batu Pecah
Beton Praktis • Beton K-100
• Beton Lantai Kerja • Semen Bima, Gresik, Tiga Roda
3. Dinding • Pasangan dinding • Batu bata , PC, • 1pc : 6 Pb dan
bangunan, dinding dalam pasir Semen Bima, Gresik, Tiga Roda
bangunan
• Pelapis dinding pada • Keramik dinding • Keramik 20 x 25 (KW 1) Asia,
KM/WC Platinum, Roman
4. Atap • Rangka atap • Baja Ringan • Profil C.75. 0,75 Kencana, A+
• SOKKA, Morando
• Penutup atap • Genteng Plentong
Besar
5. Kusen dan • Kusen Pintu dan jendela • Kusen Alluminium • Aleksindo , YKK, Superex
Daun 4” Dark brown.
• Kaca • Kaca bening 5 mm • Kwalitas terbaik (KW1)
untuk pintu dan
jendela dan
bouven.
• Daun Pintu dan Daun • Rangka • Aleksindo , YKK, Superex
Jendela Alluminium
• Daun Pintu KM/WC • Plat aluminium • Kwalitas terbaik (KW1)
strip
6. Lantai • Pelapis lantai • Keramik 40 x 40 • Asia Tile, Platinum, Roman
Polish dan
unpolish
• Pelapis lantai pada • Keramik 20 x 20 • Asia Tile , Platinum, Roman
KM/WC
• Pelapis dinding pada • Keramik 20 x 25 • Asia Tile , Platinum, Roman
KM/WC
• List lantai • Keramik 10 x 60 • Asia Tile , Platinum, Roman
7. Pengecata • Pengecatan Dinding / • Cat Dinding • Interior Catylac, Dulux,
n Plafon Tembok Mowilex, Envitex
• Pengecatan plafond • Eksterior Catylac, Dulux,
Mowilex, Envitex
• Cat dasar sealer eks Catylac,
Dulux, Mowilex, Envitex
• Pengecatan kayu/besi • Cat pintu kayu • Cat BeeBrand 1000, Aviant
• Cat meni
8. Plafon / • Plafon bangunan ruang • Plafond • A Plus, Gyproc, Jayaboard
langit - menggunakan
langit Gypsum board 9
mm dan Kalsiboard
5 mm rangka
hollow galvanis
40.40.0,75 mm
finishing cat
tembok
• List plafond • List Gypsum • Lebar 7 cm

9. Sanitair Pemasangan • Closet • INA, TOTO


duduk/Jongkok • Washer, Onda, Krand
• Floor Drain, kran
10. Elektrikal Instalasi Listrik, • Kabel : • Suprime, Kabelindo, Metal,
Penerangan dan Aksesoris NYA, NYM, NYY Tranka,
• Lampu
• Stop Kontak, • Phillips, LG
Saklar • Brocco,Panasonic
11. Plumbing Instalasi Air Bersih, Kotor • Pipa PVC, • Maspion, Wavin, Rucika
Aksesoris Floor drain, clean
out
12. Alat Perlengkapan daun pintu • Kunci tanam, • Dekson
penggantu dan jendela engsel, • Dorma
ng dan doorstop,doorclose
pengunci r, rambucis,
casement,
• flushbolt, handle

2. Spesifikasi Teknis Metode Pelaksanaan


PEKERJAAN PEKERJAAN
- Tahapan/Urutan Pekerjaan SANITAIR LISTRIK

PEKERJAAN PONDASI BETON PENUTUP PENUTUP PLAFOND PEKERJAAN


BONGKARAN BERTULANG ATAP LANTAI BACKDROP

KUSEN PENGECATAN
PASANGAN
BATA
PLESTERAN

Berisi tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis besar.
- Penetapan item pekerjaan utama
A. Pekerjaan Pondasi
B. Pekerjaan Beton Bertulang
C. Pekerjaan Pasangan
D. Pekerjaan penutup atap
E. Pekerjaan Penutup lantai

- Metode kerja (untuk pekerjaan utama)


A. Pekerjaan Pondasi
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
b. Pekerjaan pasangan batu kali/belah ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Panitia/Pejabat dan Pengawas lapangan.
Persyaratan Bahan
a. Batu kali/belah harus keras, tidak mudah pecah, tidak lapuk dan minimal
memiliki 3 sisi bidang pecah serta tidak bulat. Persyaratan bahan lainnya
sesuai dengan persyaratan bahan pekerjaan beton bertulang.
b. Adukan yang dipergunakan menggunakan campuran 1 PC : 5 Pasir Beton
atau sesuai dengan gambar rencana.
Syarat Pelaksanaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan yang
menggunakan pasangan batu kali/belah termasuk pasangan batu
kosong/aanstamping.
b. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, Kontraktor harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk As-as pondasi seperti pada gambar dan
harus dimintakan persetujuan dari Panitia/Pejabat dan Pengawas
Lapangan.
c. Kontraktor wajib melaporkan kepada Panitia/Pejabat dan Pengawas
lapangan bila ada perbedaan gambar-gambar dari konstruksi dengan
gambar-gambar arsitektur atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.
d.Pasangan batu belah tidak boleh berongga dalam pemasangannya.
e. Pasangan batu kosong/aanstamping adalah pasangan batu kali yang
disusun berdiri tanpa perekat (campuran) setebal 20 cm, celah antara
batu-batu diisi pasir dan disiram air sehingga celah penuh terisi pasir dan
kedudukan batu cukup kokoh sebagai dudukan pondasi.
Volume Pekerjaan
Pekerjaan Pondasi Batu belah membutuhkan volume ±23 m3

Seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam pekerjaan, terdiri dari :

NO PERALATAN KAPASITAS JUMLAH


1 Beton molen 0,5-0,8 m3 1 bh

Peralatan pendukung/peralatan bangunan lainnya yang dibutuhkan :


Benang, Kayu Bekisting, Lot dll

Seluruh personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan, terdiri dari :


Personil manajerial :

No Jabatan Jumlah Uraian Tugas


(orang)
1 Pelaksana 1 a. Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan dan
hasil pekerjaan memenuhi persyaratan mutu
pekerjaan.
b. Menyelesaikan segala permasalahan yang
terjadi di lapangan selama pelaksanaan
pekerjaan.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
spesifikasi teknis, metode kerja, instruksi kerja
dan gambar kerja.

2 Petugas 1 a. Melakukan sosialisasi, penerapan dan


Keselamatan pengawasan pelaksanaan program, prosedur
Konstruksi kerja dan instruksi kerja keselamatan
konstruksi.
b. Membuat laporan keselamatan konstruksi.

Personil pendukung, menyebutkan :

NO JABATAN JUMLAH URAIAN TUGAS


1 Mandor 1 Memimpin Dan Mengatur
Kegiatan para tukang dan Pekerja
pada pelaksanaan pekerjaan
kostruksi, serta mengawasi
kelancaran dan tertib pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan
target Fisik, waktu dan mutu
seperti yang ditentukan dalam
rencana.
2. Kepala Tukang 1 memimpin para tukang bangunan
agar bisa memahami dan bekerja
sesuai dengan arahan pelaksana
atau pemilik bangunan
3 Tukang Batu 2 mengerjakan pekerjaan persiapan,
pekerjaan beton dan pekerjaan
dinding seperti galian tanah,
pondasi, pengurugan tanah
kembali, pasang dinding,
pengecoran beton, dsb.
4 Pekerja 3 membantu dan melayani
kebutuhan tukang dalam
menyelesaikan pekerjaannya

Spesifikasi Proses ( Identifikasi Bahaya) pekerjaanPondasi ini beresiko tertimpa


matrial.

B. Pekerjaan Beton Bertulang


Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
b. Pekerjaan beton bertulang meliputi seluruh pekerjaan beton bertulang
seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Panitia/Pejabat dan Pengawas lapangan.
Persyaratan Bahan
a. Semen portland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan
Panitia/Pejabat dan Pengawas lapangan dan harus memenuhi NI-8. Semen
yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk
digunakan. Penyimpanan semen portland harus diusahakan sedemikian
rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai
terangkat dari tanah dan tumpukan sesuai dengan syarat penumpukan
semen.
b. Pasir beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang berisi dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan sebagainya; dan harus memenuhi komposisi butir
serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971. dalam hal ini pasir
menggunakan pasir ex merapi.
c. Batu ciping/split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta
mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971.
Penyimpanan/ penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satu dari
yang lain hingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan
perbandingan adukan beton yang tepat.
d. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat
merusak beton
e. Besi beton menggunakan besi beton ulir dan besi beton polos yang
digunakan mutu U39 dan U24 yang terdiri dari besi ulir D16 dan D13,
untuk besi beton polos 12, 10 mm dan 8 mm dengan penggunaan
seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Besi harus bersih dari
lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih.
Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1971).
Bila dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu beton
dilaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
kontraktor.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
i. Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI
03-2847-2002).
ii. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung (SNI-
03-1726-2002)
iii. Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan
Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
iv. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1987.
v. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)-NI-3.
vi. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
vii. Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
viii. Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
ix. Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
x. Peraturan Bangunan Nasional 1978.
xi. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
xii. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987
UDC:699.81:624.04).
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Cetakan begisting
1) Acuan harus dibuat dan direncanakan begitu rupa sehingga beton
dapat dengan baik ditempatkan dan dipadatkan, tidak terjadi
perubahan bentuk acuan selama pembetonan dilaksanakan maupun
terhadap pengerasan beton.
2) Acuan harus juga cermat dalam kedudukan dan datar, untuk jenis
acuan-acuan tertentu, terlebih dahulu Pemborong harus
menyerahkan perencanaan gambar acuan tersebut kepada
Panitia/Pejabat, bila perlu harus dilengkapi perhitungan dan detail-
detail yang jelas. Bilamana hal tersebut telah mendapatkan
persetujuan dari Panitia/Pejabat, rencana acuan tersebut dapat
dilaksanakan.
3) Sesuai dengan persyaratan betonnya acuan dapat menggunakan
papan-papan atau kayu lapis/multipleks 18mm dengan penguat dari
balok 6/8, 5/7 atau konstruksi form work yang lazim digunakan.
4) Perlu ditekankan bahwa tanggung jawab keamanan konstruksi
terletak pada Pemborong, Pemborong harus meminta ijin
Panitia/Pejabat dan Pengawas lapangan bilamana ia bermaksud akan
membongkar pada bagian konstruksi utama.
5) Khusus pembuatan begisting untuk permukaan beton yang tidak
perlu dilapisi plesteran (dinding graving dock), maka dapat dibuat
cetakan harus dengan syarat sebagai berikut :
o Cetakan dapat digunakan secara berulang dengan catatan hanya
cetakan yang bermutu baik boleh dipakai yang telah disetujui
oleh Panitia/Pejabat/Pengawas.
o Permukaan cetakan harus dibasahi dengan minyak (form
oil/mould release agent) yang bermaksud untuk menghasilkan
permukaan beton yang bersih, halus dan bebas kotoran dan
kemudahan pada saat pembukaan/ pembongkaran bidang-
bidang begisting.
o Segala cacat pada permukaan beton yang telah dicor harus
ditambal (diplester) sedemikian rupa hingga sesuai
warna/texture permukaan disekatnya.
b. Pengujian
1) Sebelum melaksanakan pengecoran awal, Kontraktor harus
mengadakan mix design yang dapat membuktikan bahwa mutu
beton yang disyaratkan dapat tercapai dari mix design tersebut,
selanjutnya oleh Panitia/Pejabat dan Pengawas lapangaan akan
dihitung karakteristik dari hasil percobaan tersebut yang selanjutnya
akan dipergunakan untuk menilai mutu beton selama pelaksanaan
sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971 pasal 4.6 dan 4.7.
2) Pada pekerjaan beton struktural untuk waktu permulaan
pelaksanaan dibuat 1 (satu) benda uji untuk setiap 3m3 beton dan
dalam waktu sesingkat-singkatnya harus segera terkumpul 20 benda
uji, sedang setelah berjalan lancar diperlukan 1 (satu) benda uji pada
setiap 5 m3 beton dengan minimum 1 benda uji untuk setiap
harinya.
3) Apabila hasil pemeriksaan pada padal 4.07 PBI 1971 masih
meragukan, maka pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan
menggunakan hammer test atau kalau perlu dengan Corl Drilling
untuk meyakinkan penilaian terhadap kualitas beton yang sudah ada
sesuai dengan pasal 4.8 PBI 1971.
4) Beton yang dikerjakan pemborong harus sesuai dengan mutu beton
yang disyaratkan. Apabila dalam pelaksanaan mutu beton tidak
tercapai sesuai yang disyaratkan, maka pemborong harus
bertanggung jawab.
5) Pembuatan dan pemeriksaan benda-benda uji harus memenuhi
ketentuan-ketentuan dari Pasal 4.9 PBI 1971 dan semua biaya yang
timbul akibat pengujian yang tercantum pada ayat ini adalah
menjadi tanggung jawab kontraktor.
6) Slump yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal
adalah 10±2 cm, pemakaian slump harus teratur dan disesuaikan
dengan kebutuhan, misalnya untuk daerah-daerah yang
pembesiannya rapat dapat dipergunakan slump yang tinggi.
c. Pemberitahuan Tentang Pelaksanaan Pengecoran
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian
utama dari pekerjaan, Pemborong harus memberitahukan Panitia/Pejabat
dan Pengawas lapangan untuk mendapat persetujuan, hal ini dapat
dilaksanakan dengan Berita Acara Pengecoran. Jika hal ini tidak
dilaksanakan dengan semestinya atau persiapan pengecoran tidak disetujui
oleh Panitia/Pejabat dan Pengawas lapangan, maka mungkin Pemborong
diperintahkan untuk menyingkirkan beton yang beru dicor atas biaya
pemborong.
Sebelum pengecoran dimulai, Pemborong harus sudah menyiapkan
seluruh stek-stek maupun anker-anker yang diperlukan, pada kolom-
kolom, balok-balok beton yang akan dihubungkan degnan dinding dan
kecuali dinyatakan lain pada gambar-gambar, maka stek-stek dan anker-
anker dipasang setiap jarak 1,00 m. Beton yang mengeras, kotoran-kotoran
dan bahan-bahan lain harus dibuang dari dalam bekisting, mesin
pengaduk (beton molen) maupun alat-alat pembawa.
Penulangan harus dimatikan pada posisinya, diperiksa sebelum pengecoran
dilakukan, agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada
waktunya.
d. Kelas dan Mutu beton
Kecuali dinyatakan lain, maka campuran dari beton harus mencapai
kekuatan tekan beton karakteristik yang penggunaannya sebagai berikut.
1) Beton dengan mutu Bo untuk pekerjaan non struktural seperti lantai
kerja (work floor).
2) Beton dengan mutu K-225 untuk pekerjaan-pekerjaan struktur
seperti; foot plat, sloof, kolom & balok dan mutu K-100 untuk
pekerjaan beton praktis lainnya.
e. Pembesian
1) Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring),
persyaratannya harus sesuai PBI 1971.
2) Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan
dengan gambar konstruksi.
3) Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus beban
dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut
beton sesuai dengan ketentuan PBI 1971.
4) Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis
dari Panitia/Pejabat dan Pengawas lapangan.
f. Cara pengadukan
1) Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
2) Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui
terlebih dahulu oleh Panitia/Pejabat dan Pengawas lapangan.
3) Selama pengadukan, kekentalan adukan beton harus diawasi dengan
jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian
slump minimum 5 cm dan maksimum 10 cm.
4) Apabila memakai beton ready mix, maka cara pengadukannya
mengikuti prosedur beton ready mix dengan memperhatikan mutu
beton yang akan dicapai.
g. Pengecoran beton
1) Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh,
pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan
penulangan dan penempatan penahan jarak.
2) Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
Panitia/Pejabat dan Pengawas lapangan.
3) Pengecoran harus dilaksanakan sebaik mungkin dengan
menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat
dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos
dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.
4) Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada
hari berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui
oleh Pengawas Lapangan.

Volume Pekerjaan
Pekerjaan Beton Bertulang membutuhkan volume ±15 m3

Seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam pekerjaan, terdiri dari :

NO PERALATAN KAPASITAS JUMLAH


1 Gerinda Potong Dia 4” 2 bh
2 Beton Molen 0,5-0,8 m3 2 unit

Peralatan pendukung/peralatan bangunan lainnya yang dibutuhkan :


Cangkul, Gerobak Sorong, Sekop, Cetok, ember dll

Seluruh personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan, terdiri dari :


Personil manajerial :

No Jabatan Jumlah Uraian Tugas


(orang)
1 Pelaksana 1 a. Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan
dan hasil pekerjaan memenuhi persyaratan
mutu pekerjaan.
b. Menyelesaikan segala permasalahan yang
terjadi di lapangan selama pelaksanaan
pekerjaan.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja,
instruksi kerja dan gambar kerja.

2 Petugas 1 a. Melakukan sosialisasi, penerapan dan


Keselamatan pengawasan pelaksanaan program, prosedur
Konstruksi kerja dan instruksi kerja keselamatan
konstruksi.
b. Membuat laporan keselamatan konstruksi.

Personil pendukung, menyebutkan :

NO JABATAN JUMLAH URAIAN TUGAS


1 Mandor 1 Memimpin Dan Mengatur
Kegiatan para tukang dan Pekerja
pada pelaksanaan pekerjaan
kostruksi, serta mengawasi
kelancaran dan tertib pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan
target Fisik, waktu dan mutu
seperti yang ditentukan dalam
rencana.

2. Kepala Tukang 1 memimpin para tukang bangunan


agar bisa memahami dan bekerja
sesuai dengan arahan pelaksana
atau pemilik bangunan

3 Tukang 1 mengerjakan pekerjaan persiapan,


Batu/Besi pekerjaan beton dan pekerjaan
dinding seperti galian tanah,
pondasi, pengurugan tanah
kembali, pasang dinding,
pengecoran beton, dsb.

4 Pekerja 2 membantu dan melayani


kebutuhan tukang dalam
menyelesaikan pekerjaannya
Spesifikasi Proses ( Identifikasi Bahaya) pekerjaan beton bertulang ini beresiko
pada tertimpa matrial terkena benda tajam.

C. Pekerjaan Pasangan
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
b. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Perencana/Pengawas
Lapangan.
Persyaratan Bahan
a. Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk
seluruh pekerjaan).
b. Batu bata harus berkualitas (tidak mudah pecah) setara dengan batu bata
lokal serta berukuran sama.
c. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2. (Pasir ex merapi).
d. Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9.
e. Penggunaan Adukan 1 PC : 6 Pb, dipakai untuk seluruh pasangan lainnya.
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Seluruh dinding menggunakan pasangan setengah batu bata aduk
campuran 1 PC : 6 Pasir beton. Batu bata yang digunakan dengan kualitas
baik yang disetujui Panitia/Pejabat dan Pengawas Lapangan, siku dan sama
ukurannya.
b. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum
hingga jenuh.
c. Setelah batu bata terpasang dengan baik, nad/siar harus dikerok sedalam 1
cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram.
d.Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
e. Tidak diperkenankan memasang batu bata yang patah melebihi dari 5%.
Batu bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh dipergunakan.

Volume Pekerjaan Pasangan yang diperlukan ± 600m2


Seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam pekerjaan, terdiri dari :

Peralatan pendukung/peralatan bangunan lainnya yang dibutuhkan :


Benang, Kayu Bekisting, Lot, ayakan dll

Seluruh personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan, terdiri dari :


Personil manajerial :

No Jabatan Jumlah Uraian Tugas


(orang)
1 Pelaksana 1 a. Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan
dan hasil pekerjaan memenuhi persyaratan
mutu pekerjaan.
b. Menyelesaikan segala permasalahan yang
terjadi di lapangan selama pelaksanaan
pekerjaan.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja,
instruksi kerja dan gambar kerja.

2 Petugas 1 a. Melakukan sosialisasi, penerapan dan


Keselamatan pengawasan pelaksanaan program, prosedur
Konstruksi kerja dan instruksi kerja keselamatan
konstruksi.
b. Membuat laporan keselamatan konstruksi.

Personil pendukung, menyebutkan :

NO JABATAN JUMLAH URAIAN TUGAS


1 Mandor 1 Memimpin Dan Mengatur
Kegiatan para tukang dan Pekerja
pada pelaksanaan pekerjaan
kostruksi, serta mengawasi
kelancaran dan tertib pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan
target Fisik, waktu dan mutu
seperti yang ditentukan dalam
rencana.

2. Kepala Tukang 1 memimpin para tukang bangunan


agar bisa memahami dan bekerja
sesuai dengan arahan pelaksana
atau pemilik bangunan

3 Tukang Batu 2 mengerjakan pekerjaan persiapan,


pekerjaan beton dan pekerjaan
dinding seperti galian tanah,
pondasi, pengurugan tanah
kembali, pasang dinding,
pengecoran beton, dsb.

4 Pekerja 2 membantu dan melayani


kebutuhan tukang dalam
menyelesaikan pekerjaannya

Spesifikasi Proses ( Identifikasi Bahaya) pekerjaan pasangan ini beresiko pada


tertimpa matrial.

D. Pekerjaan Penutup Atap


Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan meliputi desain kuda-kuda (fabrikasi) di workshop,
pengangkutan (delivery) kuda-kuda dan kebutuhan lapangan, dan
pemasangan seluruh rangka kuda-kuda sampai siap dipasangi bahan
penutup atap sesuai dengan kontrak dimana kondisi ring balk sudah
waterpass, serta pemasangan pengaku yang terdiri dari :
1) Bottom chord braching
2) Top chord braching
3) Ikatan angin
4) Lateral Tie (sesuai kebutuhan)
b. Pembuatan/fabrikasi kuda-kuda dilakukan di workshop indoor permanen
menggunakan mesin JIG
c. Pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan meliputi, struktur rangka
kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), dan angkur ke ring
balok berupa dynabolt, connector antara kuda-kuda dengan top plate,
pekerjaan struktur pengaku (bracing) dan pekerjaan reng sesuai
kebutuhan jenis penutup atap.

Persyaratan Bahan
a. Rangka atap
1) Matrial merupakan baja high tensile strength produksi pabrik dengan
standar SNI dengan spesifikasi sebagai berikut :
o Baja Mutu tinggi G550
o Kekuatan leleh minimum 550 Mpa
o Tegangan Minimum 550 Mpa
o Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
o Modulus Geser 80.000 MPa
o Lapisan antikarat baja ringan (coating) galvalume ketebalan
lapisan 100gr/m2
2) Profil Truss baja ringan C. 75.0.75 Profil tinggi 75 mm dan tebal 0,75
mm.
3) Profil reng baja ringan TS 35.0,45 profil tinggi 35mm dan tebal 0,45
mm
b. Penutup atap
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, penutup atap terdiri dari :
• Bahan penutup atap dari genteng Plentong besar untuk bangunan
gedung utama
c. Listplank
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, pekerjaan listplank menggunakan
woodplank 25 cm dengan pemasangan gambar kerja

Volume Pekerjaan Pasangan yang diperlukan ± 174m2

Seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam pekerjaan, terdiri dari :

NO PERALATAN KAPASITAS JUMLAH


1 Scaffolding 20 set
2 Genset 2200 v 1 unit
3 Gerinda Potong 4” 2 bh

Peralatan pendukung/peralatan bangunan lainnya yang dibutuhkan :


Tangga, Waterpass, Las listrik, Katrol, Bor listrik dll

Seluruh personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan, terdiri dari :


Personil manajerial :

No Jabatan Jumlah Uraian Tugas


(orang)
1 Pelaksana 1 a. Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan
dan hasil pekerjaan memenuhi persyaratan
mutu pekerjaan.
b. Menyelesaikan segala permasalahan yang
terjadi di lapangan selama pelaksanaan
pekerjaan.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja,
instruksi kerja dan gambar kerja.

2 Petugas 1 a. Melakukan sosialisasi, penerapan dan


Keselamatan pengawasan pelaksanaan program, prosedur
Konstruksi kerja dan instruksi kerja keselamatan
konstruksi.
b. Membuat laporan keselamatan konstruksi.

Personil pendukung, menyebutkan :

NO JABATAN JUMLAH URAIAN TUGAS


1 Mandor 1 Memimpin Dan Mengatur
Kegiatan para tukang dan Pekerja
pada pelaksanaan pekerjaan
kostruksi, serta mengawasi
kelancaran dan tertib pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan
target Fisik, waktu dan mutu
seperti yang ditentukan dalam
rencana.

2. Kepala Tukang 1 memimpin para tukang bangunan


agar bisa memahami dan bekerja
sesuai dengan arahan pelaksana
atau pemilik bangunan

3 Tukang baja 3 mengerjakan pekerjaan persiapan,


ringan pekerjaan Rangka atap dan
pekerjaan atap seperti
pemasangan kuda-kuda, gording,
usuk reng dan penutup atap

4 Pekerja 3 membantu dan melayani


kebutuhan tukang dalam
menyelesaikan pekerjaannya
Spesifikasi Proses ( Identifikasi Bahaya) pekerjaan atap ini beresiko pada
kesalahan tertimpa matrial, terkena benda tajam dan terjatuh dari ketinggian.

E. Pekerjaan Penutup Lantai


Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan keramik, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
b. Pekerjaan keramik ini meliputi lantai keramik, dinding keramik dan
seluruh detail yang disebutkan/ditunjuk dalam gambar.
Persyaratan Bahan
a. Bahan keramik dan Homogenous tile :
- Jenis :
o Lantai keramik ukuran 40 x 40 cm (Asia tile, Platinum, Roman) warna
(KW1).
o Lantai 20x20 cm untuk Km/Wc (Asia tile, Platinum, Roman) warna
mengajukan sample ke owner
o Dinding Keramik 20x25 cm untuk Km/Wc (Asia tile, Platinum,
Roman) warna
- Bahan Perekat : Adukan spesi 1 : 4 Pasir Beton
- Warna : Akan ditentukan kemudian
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-
peraturan ASTM, peraturan keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan
PVBI 1982.
c. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir dan air harus memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam PVBB 1970 (NI-3) dan PBI 1971 (NI-
2) dan ASTM.
d. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Panitia/Pejabat
dan Pengawas lapangan baik kualitas maupun warnanya.

Syarat-syarat Pelaksanaan
i. Sebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola keramik.
ii. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
ternoda.
iii. Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 6 Pasir Beton.
iv. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air besih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
v. Pola, arah dan awal pemasangan keramik harus memperhatikan
ukuran/letak dan semua peralatan yang akan terpasang di dinding : panel
listrik, stop kontak, saklar dan lain-lain yang tertera didalam gambar.
vi. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan dengan gambar.
vii. Awal pemasangan keramik pada dinding maupun lantai dan kemana sisa
ukuran harus ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan
Panitia/Pejabat dan Pengawas lapangan sebelum pekerjaan pemasangan
dimulai.
viii. Bidang dinding dan lantai keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar
harus benar-benar lurus. Siar arah horizontal maupun vertikal pada
dinding dan lantai yang berbeda ketinggian peil lantainya harus
merupakan satu garis lurus.
ix. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar) harus
sama lebarnya, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus sama lebar
dan dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut
siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
x. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik dari bahan
seperti yang disyaratkan diatas.
xi. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
xii. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama
3x24 jam dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
Volume yang diperlukan untuk pekerjaan ini ± 160 m2

Seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam pekerjaan, terdiri dari :

NO PERALATAN KAPASITAS JUMLAH


1 Gerinda Potong Dia 4” 2 bh
2 Stamper 350 kg 1 bh

Peralatan pendukung/peralatan bangunan lainnya yang dibutuhkan :


Cetok, Waterpass, Benang, Lot dll

Seluruh personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan, terdiri dari :


Personil manajerial :

No Jabatan Jumlah Uraian Tugas


(orang)
1 Pelaksana 1 a. Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan
dan hasil pekerjaan memenuhi persyaratan
mutu pekerjaan.
b. Menyelesaikan segala permasalahan yang
terjadi di lapangan selama pelaksanaan
pekerjaan.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja,
instruksi kerja dan gambar kerja.

2 Petugas 1 a. Melakukan sosialisasi, penerapan dan


Keselamatan pengawasan pelaksanaan program,
Konstruksi prosedur kerja dan instruksi kerja
keselamatan konstruksi.
b. Membuat laporan keselamatan konstruksi.

Personil pendukung, menyebutkan :

NO JABATAN JUMLAH URAIAN TUGAS


1 Mandor 1 Memimpin Dan Mengatur
Kegiatan para tukang dan Pekerja
pada pelaksanaan pekerjaan
kostruksi, serta mengawasi
kelancaran dan tertib pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan
target Fisik, waktu dan mutu
seperti yang ditentukan dalam
rencana.
2. Kepala Tukang 1 memimpin para tukang bangunan
agar bisa memahami dan bekerja
sesuai dengan arahan pelaksana
atau pemilik bangunan
3 Tukang Keramik 2 mengerjakan pekerjaan persiapan
dan pekerjaan keramik seperti
keramik lantai, dinding dan lis.
4 Pekerja 3 membantu dan melayani
kebutuhan tukang dalam
menyelesaikan pekerjaannya

Spesifikasi Proses ( Identifikasi Bahaya) pekerjaan lantai ini beresiko pada


kesalahan tertimpa terkena benda tajam .

Anda mungkin juga menyukai