Anda di halaman 1dari 1

C.

SYARAT SAH KONTRAK ELEKTRONIK (E-CONTRACT)

Syarat sahnya kontrak elektronik (E-Contract) sesuai dengan ketentuan Pasal 46 Ayat 2 Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
meliputi :

1. Terdapat kesepakatan para pihak


2. Dilakukan oleh subjek hukum yang cakap atau yang berwenang mewakili sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Terdapat hal tertentu
4. Objek transaksi tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kesusilaan,
dan ketertiban umum.

Sedangkan syarat sahnya kontrak elektronik sebagaimana yang disamakan dengan syarat sahnya suatu
perjanjian dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang menyebutkan sebagai berikut:

1. Adanya kesepakatan (toesteming) para pihak.


2. Kecakapan melakukan perbuatan hukum, Maksudnya adalah merka yang melakukan perjanjian
harus cakap dan berwenang untuk melakukan perjanjian tersebut
3. Adanya objek tertentu (onderwerp der overeenskomst). Maksud dari objek tertentu dalam suatu
perjanjian adalah suatu prestasi.
4. Adanya sebab yang halal (geoorloofde oorzak). Ketentuan dalam Pasal 1335 KUH Perdata
menyatakan bahwa suatu persetujuan yang dibuat karena sebab yang terlarang tidak
mempunyai kekuatan.

keabsahan suatu kontrak diukur dari terpenuhinya kehendak para pihak pada klausula-klausula yang
di sepakati (expression of will).[10] Sehingga Pasal 1320 KUHperdata dengan tegas menyebutkan
kesepakatan para pihak sebagai unsur perjanjian yang pertama dan utama. Keberadaan kontrak
elektronik merupakan perwujudan inisiatif para pihak untuk membuat suatu perikatan. Tentunya hal
ini dilindungi Pasal 1338 KUHPerdata yang memberlakukan asas kebebasan berkontrak. Terkait
keabsahan kontrak elektronik bila dilihat dari KUHperdata, maka harus dilihat dari syarat sah kontrak
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Kontrak elektronik harus memenuhi syarat
subyektif, yang mewujudkan kesepakatan para pihak untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
guna memenuhi suatu tujuan.
Landasan hukum kontrak elektronik yang digunakan baik KUHPerdata dan juga UU ITE telah
memberikan dasar bagi keabsahan kontrak elektronik ini. KUHPerdata telah memberikan empat
syarat sah kontrak sebagai dasar pembuatan kontrak elektronik yang sah dimana harus dilandasi
dengan itikad baik. Sedangkan UU ITE memberikan ketentuan yang bersifat preventif mengingat
karakteristik kontrak elektronik begitu beragam dan unik.

SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Kontrak_elektronik

Anda mungkin juga menyukai