Oleh :
Pembimbing praktik
Pembimbing Lahan
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kontrak Belajar Praktik Klinik Kebidanan
Fisiologi di Prodi D.IV Alih Jenjang Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi Tahun Ajaran
2023/2024.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Kontrak Belajar Praktik Klinik Kebidanan ini jauh
dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak
untuk perbaikan Kontrak Belajar Praktik Klinik Kebidanan Fisiologi terimakasih.
Penulis
2
Daftar Isi
Halaman Judul
Halaman Pengesahan..................................................................................................................1
Kata Pengantar............................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
Isi Kontrak..................................................................................................................................4
Teori..........................................................................................................................................23
Daftar Pustaka..........................................................................................................................38
3
KONTRAK BELAJAR
2. Melakukan 2. Persiapan:
persiapan Disediakan
meliputi: secara cepat dan
a. Persiapan tepat
alat
b. Persiapan
lingkungan
c. Persiapan
penolong
d. Persiapan
ibu
3. Diskusi
kelompook
3. Melakukan (pergroup)
pemeriksaan 3. Melakukan
fisik ibu pemeriksaan
nifas 4. Praktik fisik ibu nifas
klinik
4. Melakukan 4. Pendokumentasian
pendokumentasia yang baik dan
n dengan SOAP benar
4
Mengetahui Muara Bungo, September 2023
Pembimbing Praktek Mahasiswa
Pembimbing Lahan :
5
KONTRAK BELAJAR
2. Melakukan 2. Persiapan:
persiapan 2. Observasi Disediakan secara
meliputi: cepat dan tepat
a. Persiapan alat Baby oil
b. Persiapan Handuk
lingkungan Meja
c. Persiapan Kursi
penolong
d. Persiapan ibu
6
Mengetahui Muara Bungo, September 2023
Pembimbing Praktek Mahasiswa
Pembimbing Lahan :
7
KONTRAK BELAJAR
Pembimbing Lahan :
10
KONTRAK BELAJAR
b. Lingkungan: b. Adanya
- Bersih, lingkungan /
aman dan ruangan:
nyaman. Bersih, aman
dan nyaman.
11
persetujuan perawatan
dari ibu perineum
untuk
melaksanak d. Penolong:
an perawatan - Adanya alat
perineum pelindung diri:
a. Handscoon
d. Penolong: b. Masker
- Menggunak - Adanya alat
an alat untuk
pelindung melaksanakan
diri PI:
- Mengetahui a. Air DTT
dan b. Air Klorin
melaksanak c. Handsoap
an prosedur d. Handuk
PI. bersih
- Mengetahui - Penolong
prosedur mengetahui
kerja yang cara
akan perawatan
dilakukan perineum
dalam
perawatan
perineum
sesuai
dengan
protap
Pembimbing Lahan :
12
KONTRAK BELAJAR
14
Mengetahui Muara Bungo, September 2023
Pembimbing Praktek Mahasiswa
Pembimbing Lahan :
15
KONTRAK BELAJAR
16
Saya mampu Saya dapat :
membimbing 1. Menjelaskan 1. Anggraini, 1. Observasi 1. Dapat 1. Adanya
ibu konsep dasar Yetti.2010. melakukan penjelasan
melakukan asuhan Asuhan konsep dasar konsep dasar
senam nifas kebidanan Kebidanan asuhan asuhan
pada ibu nifas Masa Nifas. kebidanan pada kebidanan pada
normal dengan Yogyakarta ibu nifas ibu nifas normal
membimbing : Pustaka normal dengan dengan
ibu teknik Rihana. membimbing membimbing
senam nifas Halaman 31 teknik senam teknik senam
meliputi : nifas meliputi: nifas meliputi:
- Pengertian - Pengertian - Pengertian
senam senam senam
nifas nifas nifas
- Tujuan - Tujuan senam - Tujuan senam
senam nifas nifas
nifas
2. Anggraini, 2. Diskusi
Yetti.2010. Kelompok 2. Dapat 2. Tersedianya
2. Melakukan Asuhan (Per group) melakukan persiapan :
persiapan : Kebidanan persiapan : a. Alat
a. Alat untuk Masa Nifas. a. Alat -Matras
senam nifas Yogyakarta : -Matras -1 set cuci
b. Lingkungan Pustaka -1 set cuci tangan
untuk senam Rihana. tangan -bantal
nifas Halaman -bantal
c. Ibu untuk 146. b. Lingkungan: b. Adanya
senam Bersih, Aman lingkungan/
nifas dan nyaman. ruangan :
d. Penolong c. Ibu Bersih,
untuk senam bersedia/setuj Aman dan
nifas
u nyaman.
melaksanaka c. Adanya
n senam persetujuan
nifas tertulis dan
d. Penolong lisan dari
mengetahui ibu untuk
17
prosedur
melaksanaka
kerja yang
n senam
akan
nifas
dilakukan
d. Penolong
pada senam
mengerti
nifas
cara
membimbing
ibu teknik
senam nifas
dengan
benar
3. Membimbing 3. Praktik
ibu teknik Klinik 3. Ibu dapat
senam nifas 3. Ibu dapat
melaksanakan
melaksanakan
senam nifas
teknik senam
dengan benar
nifas
dan sesuai
SOAP.
4. Melakukan 4. Studiliteratur
pendokumentas 4. Adanya
ia dengan 4. Mahasiswa
pendokumentas
SOAP dapat
ian dengan
melakukan
SOAP yang
pendokumentasi
dibuat dengan
an dengan
baik dan benar.
SOAP.
18
(Ajeng Galuh Wuryandari, SST, MPH) (Maide Indra Maya)
Pembimbing Lahan :
19
KONTRAK BELAJAR
3. Melakukan 3. Diskusi
Pemijatan kelompook 3. Melakukan dan
Oksitosin (pergroup) membimbing
Pemijatan
Oksitosin dengan
benar
4. Melakukan 4. Praktik
pendokumentasia klinik 4. Pendokumentasian
n dengan SOAP yang baik dan
benar
20
Mengetahui Muara Bungo, September 2023
Pembimbing Praktek Mahasiswa
Pembimbing Lahan :
21
KONTRAK BELAJAR
22
Mengetahui Muara Bungo, September 2023
Pembimbing Praktek Mahasiswa
Pembimbing Lahan :
23
LANDASAN TEORI
KOMPETENSI ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL
B. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan fisik ibu nifas adalah :
1. Untuk mengumpulkan data
2. Mengidentifikasi masalah pasien
a. Memastikan involusi urteri berjalan normal, menilai adanya tanda-tanda
infeksi, demam atau pendarahan abnormal.
b. Memastikan ibu menyusui baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit.
c. Memastikan ibu cukup makanan, cairan dan istirahat.
3. Menilai perubahan status pasien
4. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan
C. PrinsipUmum
Prinsip-prinsip umum pemeriksaan fisik ibu nifas :
1. Periksa fisik ibu nifas sesuai dengan tujuan kunjungan program dan
kebijaksanaan ( 6 jam, 1-6 hari, 2 minggu, 6 minggu, setelah persalinan ).
2. Menjelaskan pemeriksaan fisik yang akan di lakukan pada klien(untuk keperluan
tanggung jawab dan tanggung gugat)
3. Penjagaan kesopanan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, 6
minggu setelah persalinan.
4. Gunakan pendekatan fisik mulai dari arah luar tubuh kearah dalam tubuh, posisi
pasien tergantung jenis pemeriksaan dan kondisi sewaktu di periksa.
5. Gunakan pendekatan pemeriksaan fisik dengan menggunakan teknik pemeriksaan
dari daerah yang mengalami kelainan ( normal ).
6. Pada saat pemeriksan fisik, biasakan pemeriksa berdiri di sebelah kanan klien.
7. Perhatikan pencahayaan yang tepat, suhu dan suasana ruangan yang nyaman,
bagian tubuh yang sedang di periksa tidak tertutup baju dan selimut, serta jaga
privasi klien.
8. Lakukan dokumentasi yang tepat setelah melakukan pemeriksaan
24
D. Teknik Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Teknik pemeriksaan yang di pergunakan dalam pemeriksaan fisik ibu nifas ini
ada 4, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
2. Persiapan peralatan
- Baki 1 buah
- Tensi meter dan stetoskop
- Termometer
- Kapas dan air dll
- Sarung tangan 1 pasang dan pinset
- Tempat sampah
- Cairan klorin 0.5%
- Senter dan bengkok
3. Persiapan pasien
Sebelum melakukan pemeriksaan beritahu pasien tentang tindakan yang akan
di lakukan, atur posisi untuk mempermudah pemeriksaan, atur waktu seefisien
mungkin sehingga pasien dan bidan tidak kecapaian.
25
Tanda-tanda vital meliputi : suhu tubuh, nadi, pernafasan dan tekanan
darah. Mengukur tanda-tanda vital bertujuan untuk memperoleh data dasar
memantau perubahan status kesehatan klien di antaranya tanda adanya infeksi.
3. Pemeriksaan Wajah
a. Tujuan
Untuk mengidentifikasi adanya tanda anemis, eklampsi post partum
biasa terjadi 1-2 hari post partum
b. Cara kerja
1. Inspeksi muka: simetris, warna kulit muka, ekspresi wajah, dan
pembekakan daerah wajah dan kelopak mata
2. Inspeksi konjungtiva, dengan cara:
Anjurkan pasien untuk melihat lurus kedepan
Tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah dengan menggunakan ibu
jari
Amati konjungtiva, untuk mengetahui ada tidaknya
kemerahan/keadaan vaskularisasinya
4. Pemeriksaan Leher
a. Tujuan
Untuk mengkaji adanya infeksi traktus pernafasan,jika ada panas
sebagai diagnosa banding
b. Cara kerja
1. Inspeksi leher untuk melihat bentuk dan kesimetrisan leher serta
pergerakannya
2. Palpasi dengan nodus limfe dengan cara:
Duduk di hadapan pasien
Anjurkan pasien untuk menengadah kesamping menjauhi pemeriksa
sehingga jaringan lemak dan otot-otot akan relaks
Lakukan palpasi secara sistematis dan determinasikan menurut lokasi,
batas-batas dan ukuran,bentuk dan nyeri tekan pada setiap kelompok
kelenjar limfe:Submandibular (ditengah-tengah antara sudut dan
unjung mandibular) dan sub mental (pada garis tengah beberapa cm di
belakang ujung mandibular).
5. Pemeriksaan Payudara
a. Tujuan
Sebagai pemeriksaan tindak lanjut dari pemeriksaan payudara prenetal
dan segera setelah melahirkan apakah ada komplikasi post partum, misalnya
bendungan pada payudara (3-5 post partum), abses payudara,masitis (3-4
minggu post partum)
26
b. Cara pemeriksaan
1) Inspeksi payudara
Cek kecukupan penyangga dengan menggunakan bra yang pas dan
tepatn dalam menyangga payudara
Bantu pasien mengatur posisi duduk menghadap kedepan, telanjang
dada dengan kedua tangan rileks di sisi tubuh
Inspeksi kulit payudara mengenai warna, lesi, vaskularisasi dan
edema
Inspeksi epiliteum puting: karakteristik ukuran (kecil,besar), bentuk
(menonjol,datar,mendelep), pengeluaran cairan dan banyaknya
(kolostrum,ASI, pus, darah) dan luka/lecet pada puting susu
6. Pemeriksaan Abdominal
a. Tujuan
1) Untuk memeriksa kandung kemih (adanya distensi dikarenakan retensi
urine) biasa terjadi setelah lahir
2) Memeriksa involusi uterus (lokasi fundus,ukur dengan jari tangan dan
konsistensi keras atau lunak)
3) Menentukan ukuran distatis rektus abdominalis (derajat pemisahan otot
rektus abdominis) sebagai evaluasi denyut otot abdominal dengan
menentukan derajat diastatis
4) Memeriksa CVA (crostovertebral angle) rasa sakit pada CVA/letak
pertemuan dari iga 12 yang terbawah oleh otot pravertebral sejajar dengan
kedua sisi tulang punggung dan pravertebral sejajar dengan kedua sisi
tulang punggung dan disana tempat ginjal di posterior dekat dengan
27
permukaan kulit, rasa sakit di transmisikan melalui saraf ke 10,11 dan 12
dari rongga dada sebagai identifikasi adanya penyakit ginjal atau ISK
5) Dengan teknik auskultasi untuk mendengarkan bising usus (deteksi dari
mendeteksi adanya perametritis)
6) Dengan palpasi dan tekanan pada perut bagian bawah untuk mendeteksi
adanya abses pelvik dll.
a. Cara pemeriksaan
1) Pemeriksaan kandung kemih
Pemeriksaan di lakukan dengan palpasi menggunakan 1 dan 2
tangan,kan teraba apabila ada distensi,jika ada distensi maka lakukan
perkusi untuk mengetahui suara/ tingkatan redupnya
2) Pemeriksaan TFU
a. Bidan tidak boleh memiliki kuku yang panjang
b. Lebih baik bidan menghangatkan tangan, jangan sampai dingin
mencegah reflek pasien mengencangkan otot perut sehingga
menyulitkan pemeriksaan
c. Letakkan tangan pada sisi lateral uterus, palpasi fundus uteri dengan
posisi tangan menelungkup, dengan patokan ukuran umbilikus dan
simfisis, nilai juga kontraksi uterus
d. Selama pemeriksaan perhatikan ekspresi wajah pasien
3) Pemeriksaan diastasis rektus abdominalis
a. Posisikan pasien berbaring tanpa bantal kepala
b. Letakkan tangan kanan merapat dibawah umbilikus tengah abdominal
dengan ujung jari telunjuk di bawah umbilikus dan tangan kiri dengan
jari merapat di atas simfisis
c. Minta pasien mengangkat kepala dan berusaha meletakkan dagunya
didaerah antara payudara fungsinya supaya otot abdominal
mengencang. Pastikan pasien tidak menekan dagu pada
klavikula,tangan tidak menekan dan mencekram tempat tidur.
d. Tangan bidan akan merasakan otot abdominal seperti 2 pita
karet,arahkan kedua tangan kegaris tengah dari dua otot jika ada
diastatis maka akan terasa batas yang tegas
e. Ukur jarak antara dua otot tersebut dengan satuan jari tangan
f. Letakkan kedua tangan dengan punggung tangan berhadapan untuk
memberi tanda batas diastatis otot, posisi kedua tangan dipertahankan
g. Minta pasien untuk menurunkan kepala dan rileks kembali
h. Ukur kembali jarak kedua otot dengan cara yang sama
i. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dengan hasil = diastasis 2/5 jari
(artinya 2 jari saat kontraksi dan 5 jari saat rileks)
j. Pemeriksaan kehalusan CVA
28
Metode A
Wanita duduk dengan seluruh punggung terbuka
Letakkan telapak tangan bidan pada CVA satu sisi
Kepalkan tangan satu untuk memukul atas tangan yang satu di
daerah CVA, gunakan kepalan permukaan luar
Pukul sedikit punggung daerah CVA
Lakukan pada punggung sebelahnya
Catat reaksi pasien mengerenyit,teriak atau bahkan melompat
Pastikan pasien sakit memang karena sakit pemeriksaan CVA
bukan karena pukulan terlalu keras atau spasmus otot
metode A digunakan untuk pasien setelah ambulasi dini
7. Pemeriksaan Genetalia
a. Tujuan Pemeriksaan
1) Untuk memeriksa perinium terhadap penyembuhan luka meliputi edema,
inflasi, hematoma, supurasi, dehiscence echymosis/ memar)
2) Memeriksa pengeluaran lochea meliputi, disesuaikan dengan berjalannya
waktu :
Rubra = hari ke 2 warna merah
Sanguilenta hari ke 3-7 warna merah kuning
serosa hari ke 7-14 warna kuning
Alba setelah 2 minggu warna putih
Purulenta cairan seperti seperti nanah berbau busuk bila terjadi infeksi
Jumlah total pengeluaran seluruh periode lochea rata-rata kira-kira
240-270ml
Bau amis atau khas darah, bau busuk tanda infeksi
3) Pemeriksaan Anus
Sebagai tindak lanjut pemeriksaan prenatal,memeriksa keadaan
anus setelah persalinan terutama kondisi hemoroid menilai grade, adanya
lesi ataupun perdarahan.
4) Mengevaluasi tonus otot pelvik (dilakukan pada minggu ke 4 dan ke 6)
b. Cara pemeriksaan
29
1. Bantu pasien untuk mengatur posisi dorsal rekumben,tutup bagian tubuh
yang tidak diperiksa.
2. Lakukan inspeksi untuk:
Menilai lochea (warna,bau,dan jumlah,untuk jumlah sambil
menanyakan kepada ibu berapa pada hari itu)
Menilai kondisi perinium (edema, inflamasi, hematoma, supurasi,
dehiscense, echymosis/memar)
Menilai anus adalah terlihat hemoroid (menilai besar, adanya lesi atau
pendarahan)
Gunakan sarung tangan yang bersih
Memeriksa perinium untuk menilai penyembuhan luka, tanda abnormal
Berikan pelumas pada jari telunjuk dan masukkan telunjuk pelan-pelan
Lakukan palpasi pada dinding rektum dan rasakan ada tidaknya nodul,
masa serta nyeri tekan,bila ditemukan adanya masa catat lokasi,
misalnya teraba benjolan pada dinding anterior 2 cm preksimal terhadap
spinger ani eksternal
Dengan telunjuk tangan masih didalam anus anjurkan ibu untuk
mengetatkan otot vagina dan anus (kegel) catat berapa lama
kemampuan mengetatkan minimal 10 detik
8. Pemeriksaan ekstrimitas
a. Tujuan pemeriksaan
Untuk memeriksa adanya tromboplebitis, edema, menilai pembesaran
varises, dan mengukur reflek patela (jika ada komplikasi menuju
ekslampsia menuju post partum)
b. Cara pemeriksaan
1) bebaskan daerah yang akan di periksa(buka kain kira-kira sampai ke
lutut)
2) dengan posisi kaki lurus lakukan inspeksi adakah terlihat edema,
varises, warna kemerahan, tegang
3) palpasi kaki, nilai suku kaki apakah panas, tekan tulang kering adakah
edema dan nilai derajat edema
4) nilai tanda homan dengan cara menekuk kedua kaki jika terasa nyeri
pada betis maka homan positif
30
Kompetensi: Asuhan Kebidanan Nifas Normal
Sub Kompetensi: Membimbing ibu teknik menyusui yang benar
A. Pengertian teknik menyusui yang benar
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan asi kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dengan bayi benar (Suradi dan Hesti 2004)
B. Tujuan menyusui dengan benar adalah untuk merangsang produksi susu dan memperkuat
repleks hisap bayi
C. Anatomi payudara
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1. Korpus(badan), yaitu bagian yang membesar
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu, bagian dari
alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh
darah.lobules, yaitu kumpulan dari alveolus, lobus, yaitu beberapa lobules yang
berkumpul menjadi 15-0 lobus pada setiap payudara. Asi di salurkan dari alveolus
ke dalam saluran kecil(duktulus) kemudian beberapa duktulus bergabung
membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)
2. Aerola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah
Aerola sinus laktiferus, yaitu ssluran di bawah aerola yang besar melebar,
akhirnya membuat kedalaman pada puting dan bermuara e luar. Di dalam dinding
alveolus maupun saluran saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat
memompa asi keluar.
3. Papila atau puitting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara
31
diturunkan sebelum ibu menyusui bayinya. Tali tersebut dapat di pasang kembali
setelah ibu selesai menyusui.
Prosedur membersihkan puting susu berbeda antara rumah sakit yang satu dan
rumah sakit yang lainnya. Namun, selama puting berada dalam keadaan bersih, tangan,
mata, hidung, pakaian, popok dan selimut harus di periksa dahulu sebelum bayi disusui.
Perhatian terhadap semua detail ini akan mmbantu mengurangi kemungkinan infeksi
pada payudara dan menghindari komplikasi lainnya.
32
kelahiran plasenta atau sampai dengan kembalinya organ genetic seperti pada
waktu sebelum hamil
D. Penatalaksanaan
Persiapan alat dan
bahan
Botol
Baskom
Air hangat
Handuk bersih
Pembalut
Antiseptik
Handscoon steril
Tempat sampah medis
Sabun cuci tangan
Bengkok
33
Status pasien
Prosedur pelaksaan
Mempersiapkan peralatan
Mencuci tangan
Memeberitahu ibu tujuan dan prosedur yang di lakukan
Mempersilahkan pasien BAK jika perlu
Meminta dan membantu pasien melepaskan pakaian bagian bawah
Mengkaji lokhea
Memposisikan pasien dengan dorsal recumbent dan memasang perlak bokong
Menggunakan handscoon
Melakukan vulva hygine
Mengamati keadaan luka jaitan perineum
Mengoleskan larutan antiseptic pada luka jahitan
Membiarkan luka jahitn kering dan menutup dengan kassa steril
Membantu pasien menggunakan celana
Melepaskan perlak bokong
Melepas sarung tangan di dlam larutan klorin
Mencuci tangan dengan air yang mengalir
Membereskan peralatan
Menjelaskan hasil pemeriksaan
34
lobus, yaitu beberapa lobules yang berkumpul menjadi 15-0 lobus pada
setiap payudara. Asi di salurkan dari alveolus ke dalam saluran
kecil(duktulus) kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk
saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)
2. Aerola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah
Aerola sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah aerola yang
besar melebar, akhirnya membuat kedalaman pada puting dan
bermuara e luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran saluran
terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa asi keluar
3. Papila atau puitting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara
D. Persiapan alat
1. baby oil
2. baskom berisi air hangat
3. Waslap
4. Kapas
5. Handuk
E. Langkah-langkah penguruta
1. Tuangkan minyak secukupnya
2. Friction
Sekong payudara kiri dengan kiri, kanan dengan kanan,tiga jari
dari tangan yang berlawan membuat gerakan memutar sambil menekan
dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu, setiap payudara
minimal 2 kali gerakan
3. Massage
Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.urutlah
payudara dari tengah keatas sambil mengangkat kedua payudara dan
lepaskan kedua payudara perlahan-lahan lakukan gerakan ini 30 kali
4. Sekong payudara dengan satu tangan,sedangkan tangan lain mengurut
payudara dengan sisi kelingking dari arah sisi ke puting susu.lakukan
gerakan ini selama 30 kali.
5. Pengompresan
Alat alat nya adalah:
a) 2 buah kom sedang yang masing-masing diisi dengan air hangan dan
air dingin
b) 2 buah
waslap
Caranya:
Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2
menit,kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1
35
menit,kompres bergantian selama 3 kali berturut-turut dengan air
hangat
36
kanan sehingga seluruh sisi tubuh yang kiri menjadi kencang sepenuhnya.ulangi
hal yang sama pada sisi tubuh yang kanan
3. Kontraksi vagina
Berbaring pada punggung atau terdapat luka jahitan,pada perut karena posisi ini
lebih nyaman.kedua tungkai sedikit dijauhkan.kencangkan dasar
panggul,pertahankan selama 3 detik dan kemudian lemaskan,terus gerakan in
dengan berdiri dan duduk
4. Memiringkan panggul
Berbaring pada punggung dengan kedua lutut ditekuk,kontraksi otot-otot perut
untuk membuat tulang belakang menjadi datar dan otot-otot pantat menjadi
kencang pertahankan selama 3 detik dan kemudian lemaskan
5. Sesudah hari ketiga
Berbaring pada punggung,kedua lutut ditekuk dan kedua tangan
direntangkan,angkat kepala dan bahu sehingga sudut sekitar 45
derajat,pertahankan selama 3 detik dan kemudian perlahan-lahan lemeskan
6. Posisi senam seperti diatas.letakkan kedua tangan di sebelah luar lutut
kiri,ulangi disebelah luar lutut kanan
37
DAFTAR PUSTAKA
Asuhan kebidanan edisi 4 volume 2 (helen varney,jan m,kriebs,carolya l.gegor,2004 hal
201-202
Mariatalia,dewi,2012.asuhan kebidanan nifas dan menyusui,yogyakarta
Maryunani,anik,2009.asuhan pada ibu dalam masanifas(post partum),medisi ke-
1jakarta;pt trans info media;jakarta
Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal (sarwono,2010)
Senam hamil,senam nifas,dan terapi musik(anik muryanani,s.kep.ETN RN dan yetti
surkayati,Am.keb,S,SIT,2010)
38