Anda di halaman 1dari 39

KONTRAK BELAJAR

NIFAS FISIOLOGI

Oleh :

RIKA EFRIYANTI NAZAR


PO.71241210161

Muara Bungo, November 2021

1. Pauline Kusmaryati, S.SiT, M.Biomed : ( )

Pembimbing praktik

2. : ( )

Pembimbing Lahan I

3. : ( )

Pembimbing Lahan II

1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kontrak Belajar Praktik Klinik Kebidanan
Fisiologi di Prodi D.IV Alih Jenjang Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi Tahun Ajaran
2022/2021.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Kontrak Belajar Praktik Klinik Kebidanan ini jauh
dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak
untuk perbaikan Kontrak Belajar Praktik Klinik Kebidanan Fisiologi terimakasih.

Muara Bungo, November 2021

Penulis

2
Daftar Isi

Halaman Judul
Halaman Pengesahan..................................................................................................................1
Kata Pengantar...........................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
Isi Kontrak..................................................................................................................................4
Teori.........................................................................................................................................23
Daftar Pustaka..........................................................................................................................38

3
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : Rika Efriyanti Nazar


NIM : PO71241210161
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Nifas Normal
Sub Kompetensi : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas Normal

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Kriteria


NO.
Umum Khusus Belajar Pembelajaran Penilaian

1. Setelah Saya mampu: 1. Pelayanan 1. Study 1. Adanya penjelasan


melakukan 1. Menjelaskan kesehatan literatur konsep dasar
praktik konsep dasar maternal dan asuhan kebidanan
klinik, saya asuhan neonatal pada ibu nifas
mampu: kebidanan pada (Sarwono, normal dengan
Melakukan ibu nifas normal 2010) melakukan
pemeriksaan dengan pemeriksaan fisik
fisik ibu nifas pemeriksaan ibu nifas meliputi:
fisik ibu nifas  Pengertian
dengan meliputi: pemeriksaan
 Pengertian fisik ibu nifas
pemeriksaan  Tujuan
fisik ibu nifas pemeriksaan
 Tujuan fisik ibu nifas
pemeriksaan
fisik ibu nifas

2. Melakukan 2. Observasi 2. Persiapan:


persiapan Disediakan secara
meliputi: cepat dan tepat
a. Persiapan
alat
b. Persiapan
lingkungan
c. Persiapan
penolong
d. Persiapan
ibu

3. Melakukan 3. Diskusi 3. Melakukan


pemeriksaan kelompook pemeriksaan fisik
fisik ibu nifas (pergroup) ibu nifas

4. Melakukan 4. Praktik 4. Pendokumentasian


pendokumentasia klinik yang baik dan
n dengan SOAP benar

4
Mengetahui Muara Bungo, November 2021
Pembimbing Praktek Mahasiswa

(Pauline Kusmaryati, SsiT, M.Biomed) (Rika Efriyanti Nazar)

Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal:

5
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : Rika Efriyanti Nazar


NIM : PO71241210161
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Nifas Normal
Sub Kompetensi : Pemijatan Oksitosin

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Kriteria


NO.
Umum Khusus Belajar Pembelajaran penilaian

1. Setelah Saya mampu: 1. Asuhan 1. Study 1. Adanya penjelasan


melakukan 1. Menjelaskan kebidanan literatur konsep dasar asuhan
praktik konsep dasar Edisi 4 vol. 2 kebidanan pada ibu
klinik, saya asuhan kebidanan (Helen nifas normal dengan
mampu: pada ibu nifas Varney, melakukan
Melakukan normal dengan 2004) Pemijatan Oksitosin
Pemijatan Pemijatan meliputi:
Oksitosin Oksitosin  Pengertian
meliputi: Pemijatan
 Pengertian Oksitosin
Pemijatan  Tujuan
Oksitosin Pemijatan
 Tujuan Oksitosin
Pemijatan
Oksitosin

2. Melakukan 2. Persiapan:
persiapan 2. Observasi Disediakan secara
meliputi: cepat dan tepat
a. Persiapan alat  Baby oil
b. Persiapan  Handuk
lingkungan  Meja
c. Persiapan  Kursi
penolong
d. Persiapan ibu

3. Melakukan 3. Melakukan dan


Pemijatan membimbing
Oksitosin 3. Diskusi Pemijatan Oksitosin
kelompook dengan benar
(pergroup)

4. Melakukan
pendokumentasian 4. Pendokumentasian
dengan SOAP 4. Praktik yang baik dan benar
klinik

6
Mengetahui Muara Bungo, November 2021
Pembimbing Praktek Mahasiswa

(Pauline Kusmaryati, SsiT, M.Biomed) (Rika Efriyanti Nazar)

Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal:

7
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : Rika Efriyanti Nazar


NIM : PO71241210161
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
Sub Kompetensi : Membimbing Ibu Teknik Menyusui dengan Benar

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Pencapaian Kriteria


Umum Khusus Belajar Pembelajaran Tujuan Penilaian
Saya mampu Saya mampu :
membimbing 1. Menjelaskan 1. Asuhan 1. Observasi - Dapat 1. Adanya
ibu teknik tentang konsep Kebidanan melakukan penjelasan
menyusui yang dasar asuhan (eny dan konsep dasar konsep dasar
benar dengan kebidanan pada diah 2010), asuhan asuhan
bimbingan ibu nifas normal hal 6-7, hal kebidanan kebidanan
pembimbing dengan 10, hal 37- pada ibu nifas pada ibu nifas
praktek lahan. membimbing 38 normal normal
ibu teknik dengan dengan
menyusui membimbing membimbing
dengan benar, teknik ibu teknik
meliputi : menyusui menyusui
- Pengertian yang benar yang benar
menyusui yang meliputi: meliputi:
benar - Pengertian - Pengertian
- Tujuan menyusui menyusui
menyusui yang benar yang benar

8
dengan benar - Tujuan - Tujuan
menyusui menyusui
dengan benar dengan
benar

2. Melakukan 2. Buku 2. Diskusi 2. Dapat 2. Tersedianya


persiapan : Asuhan melakukan persiapan :
a. Alat untuk Kebidanan persiapan : a. Alat :
melaksanaka dan Nifas. a. Alat : -Kursi
n teknik (Eny Retna -Kursi sandaran sandaran
menyusui Ambarwati -bantal -bantal
dengan benar & diah -celemek bayi -clemek bayi
b. Lingkungan wulandari, -kasa -kasa
untuk 2008) Hal 7 -pengisap ASI -pengisap
melaksanaka b.Lingkungan: ASI
n teknik -Bersih b.Lingkungan
menyusui -Aman :
dengan benar -Nyaman -Bersih
c. Ibu untuk c. Ibu : -Aman
melaksanaka -Mencuci -Nyaman
n teknik tangan c. Ibu :
menyusui -Membersihkan -Tersedianya
dengan benar daerah Areola peralatan
d. Penolong d. Penolong : untuk
untuk -Mengetahui mencuci
melaksanaka dan tangan;
n teknik melaksanakan a. Sabun
menyusui prosedur PI b. Handuk
dengan benar kecil bersih
e. Membimbing dan kering
ibu teknik -Tersedianya
menyusui peralatan
dengan benar untuk
f. Melakukakan membersihka
pendokument n Areola
asian dengan d. Penolong :
SOAP -Tersedianya
peralatan PI :

9
a. Air bersih
b. Hand Soap
c. Handuk
kering dan
bersih

3. Membimbing 3. Kelompok 3. Ibu dapat 3. Ibu dapat


ibu teknik (Per group) melaksanakan menyusui
senam nifas teknik bayinya
menyusui dengan benar
dengan benar dan sesuai
SOAP.
4. Melakukan 4. Praktik 4. Mahasiswa 4. Adanya
pendokumentasi Klinik dapat pendokument
an dengan melakukan asian dengan
SOAP pendokumentas SOAP yang
ian dengan dibuat
SOAP. dengan baik
dan benar.

Mengetahui Muara Bungo, November 2021


Pembimbing Praktek Mahasiswa

(Pauline Kusmaryati, SsiT, M.Biomed) (Rika Efriyanti Nazar)

Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal

10
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : Rika Efriyanti Nazar


NIM : PO71241210161
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
Sub Kompetensi : Perawatan Perineum

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Pencapaian Kriteria


Umum Khusus Belajar Pembelajaran Tujuan Penilaian

11
Saya Saya dapat: 1. Asuhan 1. Study 1.Dapat 1. Adanya
mampu 1. Menjelaskan kebidanan Literature menjelaskan penjelasan
melakukan konsep dasar (eny dan konsep dasar konsep dasar
perawatan asuhan kebidanan diah 2010) asuhan asuhan
luka jahitan pada ibu nifas hal 106. kebidanan kebidanan pada
perineum normal dengan pada ibu nifas ibu nifas normal
dan vulva melakukan normal dengan
hygiene perawatan luka dengan melakukan
jahitan perineum melakukan perawatan luka
dan vulva perawatan jahitan
hygiene yang luka jahitan perineum dan
meliputi: perineum dan vulva hygiene:
- Pengertian vulva hygiene - Pengertian
- Tujuan meliputi: - Tujuan
perawatan luka - Pengertian perawatan
jahitan - Tujuan luka jahitan
perineum dan perawatan perineum dan
vulva hygiene. luka vulva hygiene
jahitan
perineum
dan vulva
hygiene

2. Melakukan 2. Pelayanan 2. Observasi 2. Dapat 2.Tersedianya


persiapan : Kesehatan melakukan persiapan:
a. Alat untuk Maternal persiapan: a. Alat:
perawatan dan a. Alat: - Handscoon
perineum Neonatal - Bengkok - Bengkok
b. Lingkungan (Sarwono, - Kapas - Kapas DTT
untuk 2009. Hal DTT - Kom
perawatan 127) - Kom - Air DTT
perineum - Air DTT - Betadine
c. Ibu untuk - Betadine - Pakaian ibu
perawatan - Pakaian - Tong sampah
Perineum ibu - Tempat kain
d. Penolong - Tong basah
untuk sampah
perawatan - Tempat
perineum kain basah

b. Lingkungan: b. Adanya
- Bersih, lingkungan /
aman dan ruangan:
nyaman. Bersih, aman
dan nyaman.

c. Informed c. Ibu bersedia


Consent/ untuk dilakukan
persetujuan perawatan
dari ibu perineum
untuk
melaksanak d. Penolong:
an perawatan - Adanya alat
perineum pelindung diri:
a. Handscoon
d. Penolong: b. Masker
- Menggunak - Adanya alat

12
an alat untuk
pelindung melaksanakan
diri PI:
- Mengetahui a. Air DTT
dan b. Air Klorin
melaksanak c. Handsoap
an prosedur d. Handuk
PI. bersih
- Mengetahui - Penolong
prosedur mengetahui
kerja yang cara
akan perawatan
dilakukan perineum
dalam
perawatan
perineum
sesuai
dengan
protap

3. Melaksanakan 3. Diskusi 3. Dapat 3. Perineum dalam


perawatan luka kelompok melaksanakan keadaan bersih
jahit perineum. (pergroup) perawatan luka dan utuh
jahit perineum

4. Melakukan 4. Praktik Klinik 4. Mahasiswa 4. Adanya


pendokumentasian dapat pendokumentasian
dengan SOAP melakukan dengan SOAP
pendokumentas yang dibuat
ian dengan dengan baik dan
SOAP benar.

Mengetahui Muara Bungo, November 2021


Pembimbing Praktek Mahasiswa

(Pauline Kusmaryati, SsiT, M.Biomed) (Rika Efriyanti Nazar)

Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal :

KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : Rika Efriyanti Nazar


NIM : PO71241210161
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
Sub Kompetensi : Perawatan Payudara

13
Tujuan Tujuan Sumber Strategi Pencapaian Kriteria
Umum Khusus Belajar Pembelajara Tujuan Penilaian
n
Saya mampu Saya mampu :
melakukan 1. Menjelaskan 1. Anggraini, 1. Studi Mahasiswa dapat - Adanya
perawatan konsep dasar Yetti.2012. Literature menjelaskan penjelasan
payudara asuhan Asuhan konsep dasar konsep dasar
kebidanan pada Kebidanan asuhan kebidanan asuhan
ibu nifas Masa Nifas. pada ibu nifas kebidanan pada
normal dengan Yogyakarta normal dengan ibu nifas normal
tindakan : Pustaka melakukan dengan
perawatan Rihana. perawatan membimbing
payudara Halaman payudara melakukan
meliputi : 147-148 meliputi: perawatan
- Pengertian - Pengertian payudara
perawatan perawatan meliputi:
payudara payudara - Pengertian
- Tujuan - Tujuan perawatan
perawatan melakukan payudara
payudara perawatan - Tujuan
- Anatomi payudara melakukan
payudara - Anatomi perawatan
payudara payudara
- Anatomi
payudara

2. Melakukan 2. Anggraini, 2. Observasi 2. Mahasiswa 2. Tersedianya


persiapan yang Yetti.2012. dapat persiapan :
meliputi : Asuhan melakukan a. Alat yang
a. Persiapan alat Kebidanan persiapan : lengkap
b.Persiapan Masa Nifas. a. Alat b. Adanya
lingkungan Yogyakarta b. Ruangan : ruangan :
c. Persiapan : Pustaka Bersih, Bersih,
penolong Rihana. Aman dan Aman, dan
d.Persiapan ibu Halaman nyaman. Nyaman.
31-38. c. Penolong c. Penolong

14
mengetahui menggunaka
prosedur n alat
kerja pelindung
d. Pasien : Ibu diri dengan
mencuci lengkap
tangan dan d. Ibu mencuci
membuka tangan dan
pakaian atas mengetahui
cara
perawatan
payudara
dengan benar

3. Melakukan 3. Diskusi 3. Mahasiswa 3. Ibu dapat


perawatan Kelompok dapat melakukan
payudara (Per group) membimbing perawatan
ibu melakukan payudara secara
perawatan mandiri
payudara
secara mandiri

4. Melakukan 4. Praktik 4. Mahasiswa 4. Adanya


pendokumentas Klinik dapat pendokumentasi
ian dengan melakukan an dengan SOAP
SOAP pendokumenta yang dibuat
sian dengan dengan baik dan
SOAP benar.

Mengetahui Muara Bungo, November 2021


Pembimbing Praktek Mahasiswa

(Pauline Kusmaryati, SsiT, M.Biomed) (Rika Efriyanti Nazar)

15
Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal :

16
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : Rika Efriyanti Nazar


NIM : PO71241210161
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
Sub Kompetensi : Membimbing Ibu Senam Nifas

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Pencapaian Kriteria


Umum Khusus Belajar Pembelajaran Tujuan Penilaian
Saya mampu Saya dapat :
membimbing 1. Menjelaskan 1. Anggraini, 1. Observasi 1. Dapat 1. Adanya
ibu konsep dasar Yetti.2010. melakukan penjelasan
melakukan asuhan Asuhan konsep dasar konsep dasar
senam nifas kebidanan pada Kebidanan asuhan asuhan
ibu nifas Masa Nifas. kebidanan pada kebidanan pada
normal dengan Yogyakarta ibu nifas ibu nifas normal
membimbing : Pustaka normal dengan dengan
ibu teknik Rihana. membimbing membimbing
senam nifas Halaman 31 teknik senam teknik senam
meliputi : nifas meliputi: nifas meliputi:
- Pengertian - Pengertian - Pengertian
senam nifas senam nifas senam nifas
- Tujuan - Tujuan senam - Tujuan senam
senam nifas nifas nifas

2. Melakukan 2. Anggraini, 2. Diskusi 2. Dapat 2. Tersedianya


persiapan : Yetti.2010. Kelompok melakukan persiapan :
a. Alat untuk Asuhan (Per group) persiapan : a. Alat
senam nifas Kebidanan a. Alat -Matras
b. Lingkungan Masa Nifas. -Matras -1 set cuci
untuk senam Yogyakarta : -1 set cuci tangan
nifas Pustaka tangan -bantal

17
c. Ibu untuk Rihana. -bantal
senam nifas Halaman b. Lingkungan: b. Adanya
d. Penolong 146. Bersih, Aman lingkungan/
untuk senam dan nyaman. ruangan :
nifas c. Ibu Bersih,
bersedia/setuj Aman dan
u nyaman.
melaksanaka c. Adanya
n senam nifas persetujuan
d. Penolong tertulis dan
mengetahui lisan dari ibu
prosedur untuk
kerja yang melaksanaka
akan n senam
dilakukan nifas
pada senam d. Penolong
nifas mengerti
cara
membimbing
ibu teknik
senam nifas
dengan benar

3. Membimbing 3. Praktik 3. Ibu dapat


ibu teknik Klinik 3. Ibu dapat melaksanakan
senam nifas melaksanakan senam nifas
teknik senam dengan benar
nifas dan sesuai
SOAP.

4. Melakukan 4. Studiliteratur 4. Adanya


pendokumenta 4. Mahasiswa pendokumentas
sia dengan dapat ian dengan
SOAP melakukan SOAP yang
pendokumentasi dibuat dengan
an dengan baik dan benar.
SOAP.

18
Mengetahui Muara Bungo, November 2021
Pembimbing Praktek Mahasiswa

(Pauline Kusmaryati, SsiT, M.Biomed) (Rika Efriyanti Nazar)

Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal :

19
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : Rika Efriyanti Nazar


NIM : PO71241210161
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Nifas Normal
Sub Kompetensi : Pemijatan Oksitosin

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Kriteria


NO.
Umum Khusus Belajar Pembelajaran penilaian

1. Setelah Saya mampu: 1. Asuhan 1. Study 1. Adanya penjelasan


melakukan 1. Menjelaskan kebidanan literatur konsep dasar
praktik konsep dasar Edisi 4 vol. asuhan kebidanan
klinik, saya asuhan kebidanan 2 (Helen pada ibu nifas
mampu: pada ibu nifas Varney, normal dengan
Melakukan normal dengan 2004) melakukan
Pemijatan Pemijatan Pemijatan
Oksitosin Oksitosin Oksitosin
meliputi: meliputi:
- Pengertian - Pengertian
Pemijatan Pemijatan
Oksitosin Oksitosin
- Tujuan - Tujuan Pemijatan
Pemijatan Oksitosin
Oksitosin

2. Melakukan 2. Observasi 2. Persiapan:


persiapan Disediakan secara
meliputi: cepat dan tepat
- Persiapan alat  Baby oil
- Persiapan  Handuk
lingkungan  Meja
- Persiapan  Kursi
penolong
- Persiapan ibu

3. Melakukan 3. Diskusi 3. Melakukan dan


Pemijatan kelompook membimbing
Oksitosin (pergroup) Pemijatan
Oksitosin dengan
benar

4. Melakukan 4. Praktik 4. Pendokumentasian


pendokumentasia klinik yang baik dan
n dengan SOAP benar

20
Mengetahui Muara Bungo, November 2021
Pembimbing Praktek Mahasiswa

(Pauline Kusmaryati, SsiT, M.Biomed) (Rika Efriyanti Nazar)

Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal :

21
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : Rika Efriyanti Nazar


NIM : PO71241210161
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Nifas Normal
Sub Kompetensi : Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Kriteria


NO.
Umum Khusus Belajar Pembelajaran penilaian

1. Setelah Saya mampu: 1. Ibu nifas 1. Study 1. Adanya penjelasan


melakukan 1. Menjelaskan normal literatur konsep dasar
praktik konsep dasar (askeb III) asuhan kebidanan
klinik, asuhan kebidanan Pitriani, pada ibu nifas
saya pada ibu nifas (Risa dkk. normal dengan
mampu: normal dengan 2014. Hal mengkaji respon
mengakaji mengkaji respon 46-55) orang tua terhadap
respon orang tua terhadap bayi baru lahir
orang tua bayi baru lahir meliputi:
terhadap dengan meliputi:  Pengertian
bayi baru  Pengertian respon orang
lahir respon orang tua terhadap
tua terhadap bayi baru lahir
bayi baru lahir  Tujuan respon
 Tujuan respon orang tua
orang tua terhadap bayi
terhadap bayi baru lahir
baru lahir

2. Melakukan 2. Bahan ajar 2. Observasi 2. Persiapan:


persiapan asuhan tersedianya alat
meliputi: kebidanan secara cepat dan
a. Persiapan alat neonatus tepat
b. Persiapan Bayi/balita,
lingkungan dan anak pra
c. Persiapan sekolah
penolong untuk bidan.
d. Persiapan (R.Dwienda
orang tua Octa dkk.
2014. Hal
3. Merespon orang 115) 3. Diskusi 3. Merespon orang
tua terhadap bayi kelompook tua terhadap bayi
baru lahir (pergroup) baru lahir

4. Melakukan 4. Praktik 4. Pendokumentasian


pendokumentasian klinik yang baik dan
dengan SOAP benar

22
Mengetahui Muara Bungo, November 2021
Pembimbing Praktek Mahasiswa

(Pauline Kusmaryati, SsiT, M.Biomed) (Rika Efriyanti Nazar)

Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal :

23
LANDASAN TEORI
KOMPETENSI ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL

I. Sub Kompetensi Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas


A. Pengertian
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau
masalah kesehatan yang di alami oleh ibu nifas dengan mengumpulkan data objektif
di lakukan pemeriksaan terhadap pasien.

B. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan fisik ibu nifas adalah :
1. Untuk mengumpulkan data
2. Mengidentifikasi masalah pasien
a. Memastikan involusi urteri berjalan normal, menilai adanya tanda-tanda
infeksi, demam atau pendarahan abnormal.
b. Memastikan ibu menyusui baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit.
c. Memastikan ibu cukup makanan, cairan dan istirahat.
3. Menilai perubahan status pasien
4. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan

C. PrinsipUmum
Prinsip-prinsip umum pemeriksaan fisik ibu nifas :
1. Periksa fisik ibu nifas sesuai dengan tujuan kunjungan program dan
kebijaksanaan ( 6 jam, 1-6 hari, 2 minggu, 6 minggu, setelah persalinan ).
2. Menjelaskan pemeriksaan fisik yang akan di lakukan pada klien(untuk keperluan
tanggung jawab dan tanggung gugat)
3. Penjagaan kesopanan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, 6
minggu setelah persalinan.
4. Gunakan pendekatan fisik mulai dari arah luar tubuh kearah dalam tubuh, posisi
pasien tergantung jenis pemeriksaan dan kondisi sewaktu di periksa.

24
5. Gunakan pendekatan pemeriksaan fisik dengan menggunakan teknik pemeriksaan
dari daerah yang mengalami kelainan ( normal ).
6. Pada saat pemeriksan fisik, biasakan pemeriksa berdiri di sebelah kanan klien.
7. Perhatikan pencahayaan yang tepat, suhu dan suasana ruangan yang nyaman,
bagian tubuh yang sedang di periksa tidak tertutup baju dan selimut, serta jaga
privasi klien.
8. Lakukan dokumentasi yang tepat setelah melakukan pemeriksaan
D. Teknik Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Teknik pemeriksaan yang di pergunakan dalam pemeriksaan fisik ibu nifas ini
ada 4, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

E. Persiapan Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas


Ada beberapa hal yang perlu di persiapkan sebelum melakukan pemeriksaan
fisik ibu nifas ini :
1. Persiapan ruangan
Ruangan di siapkan sebaik mungkin misal dengan memasang penyekat, mengatur
pencahayaan.

2. Persiapan peralatan
- Baki 1 buah
- Tensi meter dan stetoskop
- Termometer
- Kapas dan air dll
- Sarung tangan 1 pasang dan pinset
- Tempat sampah
- Cairan klorin 0.5%
- Senter dan bengkok

3. Persiapan pasien
Sebelum melakukan pemeriksaan beritahu pasien tentang tindakan yang akan
di lakukan, atur posisi untuk mempermudah pemeriksaan, atur waktu seefisien
mungkin sehingga pasien dan bidan tidak kecapaian.

F. Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas


1. Pengkajian status mental dan penampilan
a. Tujuan
Pengkajian status mental dan penampilan klien dapat memberikan petunjuk
tentang tingkat kesehatan dan kesejahteraan individu.Pengkajian ini di lakukan

25
saat awal anamnesa, adapun pengkajian mental dan sikap meliputi sikap,
kecemasa, air muka (untuk identifikasi post partum blues atau depresi post
partum) di kaji sampai 2 minggu.
b. Cara kerja
Inspeksi raut muka pasien terutama saat berkomunikasi dan menggali
data (sedih, gelisah, murung, takut).

2. Pengukuran tanda-tanda vital


a. Tujuan
Tanda-tanda vital meliputi : suhu tubuh, nadi, pernafasan dan tekanan
darah. Mengukur tanda-tanda vital bertujuan untuk memperoleh data dasar
memantau perubahan status kesehatan klien di antaranya tanda adanya infeksi.

3. Pemeriksaan Wajah
a. Tujuan
Untuk mengidentifikasi adanya tanda anemis, eklampsi post partum
biasa terjadi 1-2 hari post partum
b. Cara kerja
1. Inspeksi muka: simetris, warna kulit muka, ekspresi wajah, dan
pembekakan daerah wajah dan kelopak mata
2. Inspeksi konjungtiva, dengan cara:
 Anjurkan pasien untuk melihat lurus kedepan
 Tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah dengan menggunakan ibu
jari
 Amati konjungtiva, untuk mengetahui ada tidaknya
kemerahan/keadaan vaskularisasinya

4. Pemeriksaan Leher
a. Tujuan
Untuk mengkaji adanya infeksi traktus pernafasan,jika ada panas
sebagai diagnosa banding
b. Cara kerja
1. Inspeksi leher untuk melihat bentuk dan kesimetrisan leher serta
pergerakannya
2. Palpasi dengan nodus limfe dengan cara:
 Duduk di hadapan pasien
 Anjurkan pasien untuk menengadah kesamping menjauhi pemeriksa
sehingga jaringan lemak dan otot-otot akan relaks

26
 Lakukan palpasi secara sistematis dan determinasikan menurut lokasi,
batas-batas dan ukuran,bentuk dan nyeri tekan pada setiap kelompok
kelenjar limfe:Submandibular (ditengah-tengah antara sudut dan
unjung mandibular) dan sub mental (pada garis tengah beberapa cm di
belakang ujung mandibular).

5. Pemeriksaan Payudara
a. Tujuan
Sebagai pemeriksaan tindak lanjut dari pemeriksaan payudara prenetal
dan segera setelah melahirkan apakah ada komplikasi post partum, misalnya
bendungan pada payudara (3-5 post partum), abses payudara,masitis (3-4
minggu post partum)
b. Cara pemeriksaan
1) Inspeksi payudara
 Cek kecukupan penyangga dengan menggunakan bra yang pas dan
tepatn dalam menyangga payudara
 Bantu pasien mengatur posisi duduk menghadap kedepan, telanjang
dada dengan kedua tangan rileks di sisi tubuh
 Inspeksi kulit payudara mengenai warna, lesi, vaskularisasi dan
edema
 Inspeksi epiliteum puting: karakteristik ukuran (kecil,besar), bentuk
(menonjol,datar,mendelep), pengeluaran cairan dan banyaknya
(kolostrum,ASI, pus, darah) dan luka/lecet pada puting susu

2) Palpasi payudara untuk memastikan


 Lakukan palpasi di sekeliling puting susu untuk mengetahui adanya
keluaran. Bila adanya keluaran maka identifikasi keluaran tersebut
mengenai sumber, jumlah, warna konsistensi, dan kaji terhadap
adanya nyeri tekan
 Angkat dan lipat tangan pasien palpasi daerah klavikula dan ketiak
terutama pada area limfe nodi
 Lakukan palpasi setiap payudara denganteknis bimanual terutama
untuk payudara yang berukuran besar dengan cara: pertama tekankan
telapak tangan tiga jari tengah ke permukaan payudara pada kuadran
samping atas. Lakukan palpasi dengan gerakan memutar searah jarum
jam

27
 Lakukan pada payudara selanjutnya

6. Pemeriksaan Abdominal
a. Tujuan
1) Untuk memeriksa kandung kemih (adanya distensi dikarenakan retensi
urine) biasa terjadi setelah lahir
2) Memeriksa involusi uterus (lokasi fundus,ukur dengan jari tangan dan
konsistensi keras atau lunak)
3) Menentukan ukuran distatis rektus abdominalis (derajat pemisahan otot
rektus abdominis) sebagai evaluasi denyut otot abdominal dengan
menentukan derajat diastatis
4) Memeriksa CVA (crostovertebral angle) rasa sakit pada CVA/letak
pertemuan dari iga 12 yang terbawah oleh otot pravertebral sejajar dengan
kedua sisi tulang punggung dan pravertebral sejajar dengan kedua sisi
tulang punggung dan disana tempat ginjal di posterior dekat dengan
permukaan kulit, rasa sakit di transmisikan melalui saraf ke 10,11 dan 12
dari rongga dada sebagai identifikasi adanya penyakit ginjal atau ISK
5) Dengan teknik auskultasi untuk mendengarkan bising usus (deteksi dari
mendeteksi adanya perametritis)
6) Dengan palpasi dan tekanan pada perut bagian bawah untuk mendeteksi
adanya abses pelvik dll.

a. Cara pemeriksaan
1) Pemeriksaan kandung kemih
Pemeriksaan di lakukan dengan palpasi menggunakan 1 dan 2
tangan,kan teraba apabila ada distensi,jika ada distensi maka lakukan
perkusi untuk mengetahui suara/ tingkatan redupnya
2) Pemeriksaan TFU
a. Bidan tidak boleh memiliki kuku yang panjang
b. Lebih baik bidan menghangatkan tangan, jangan sampai dingin
mencegah reflek pasien mengencangkan otot perut sehingga
menyulitkan pemeriksaan
c. Letakkan tangan pada sisi lateral uterus, palpasi fundus uteri dengan
posisi tangan menelungkup, dengan patokan ukuran umbilikus dan
simfisis, nilai juga kontraksi uterus
d. Selama pemeriksaan perhatikan ekspresi wajah pasien
3) Pemeriksaan diastasis rektus abdominalis
a. Posisikan pasien berbaring tanpa bantal kepala

28
b. Letakkan tangan kanan merapat dibawah umbilikus tengah abdominal
dengan ujung jari telunjuk di bawah umbilikus dan tangan kiri dengan
jari merapat di atas simfisis

c. Minta pasien mengangkat kepala dan berusaha meletakkan dagunya


didaerah antara payudara fungsinya supaya otot abdominal
mengencang. Pastikan pasien tidak menekan dagu pada
klavikula,tangan tidak menekan dan mencekram tempat tidur.
d. Tangan bidan akan merasakan otot abdominal seperti 2 pita
karet,arahkan kedua tangan kegaris tengah dari dua otot jika ada
diastatis maka akan terasa batas yang tegas
e. Ukur jarak antara dua otot tersebut dengan satuan jari tangan
f. Letakkan kedua tangan dengan punggung tangan berhadapan untuk
memberi tanda batas diastatis otot, posisi kedua tangan dipertahankan
g. Minta pasien untuk menurunkan kepala dan rileks kembali
h. Ukur kembali jarak kedua otot dengan cara yang sama
i. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dengan hasil = diastasis 2/5 jari
(artinya 2 jari saat kontraksi dan 5 jari saat rileks)
j. Pemeriksaan kehalusan CVA
Metode A
 Wanita duduk dengan seluruh punggung terbuka
 Letakkan telapak tangan bidan pada CVA satu sisi
 Kepalkan tangan satu untuk memukul atas tangan yang satu di
daerah CVA, gunakan kepalan permukaan luar
 Pukul sedikit punggung daerah CVA
 Lakukan pada punggung sebelahnya
 Catat reaksi pasien mengerenyit,teriak atau bahkan melompat
 Pastikan pasien sakit memang karena sakit pemeriksaan CVA
bukan karena pukulan terlalu keras atau spasmus otot
 metode A digunakan untuk pasien setelah ambulasi dini

Metode B (pemeriksaan CVA post partum)


 Posisi wanita telentang menghadap keatas
 Letakkan telunjuk jari tengah dirapatkan pada atas CVA
 Pukul dengan jari secara tiba-tiba
 Catat reaksi pasien mengerenyit teriak atau melompat

29
7. Pemeriksaan Genetalia
a. Tujuan Pemeriksaan
1) Untuk memeriksa perinium terhadap penyembuhan luka meliputi edema,
inflasi, hematoma, supurasi, dehiscence echymosis/ memar)

2) Memeriksa pengeluaran lochea meliputi, disesuaikan dengan berjalannya


waktu :
 Rubra = hari ke 2 warna merah
 Sanguilenta hari ke 3-7 warna merah kuning
 serosa hari ke 7-14 warna kuning
 Alba setelah 2 minggu warna putih
 Purulenta cairan seperti seperti nanah berbau busuk bila terjadi infeksi
 Jumlah total pengeluaran seluruh periode lochea rata-rata kira-kira
240-270ml
 Bau amis atau khas darah, bau busuk tanda infeksi
3) Pemeriksaan Anus
Sebagai tindak lanjut pemeriksaan prenatal,memeriksa keadaan
anus setelah persalinan terutama kondisi hemoroid menilai grade, adanya
lesi ataupun perdarahan.
4) Mengevaluasi tonus otot pelvik (dilakukan pada minggu ke 4 dan ke 6)

b. Cara pemeriksaan
1. Bantu pasien untuk mengatur posisi dorsal rekumben,tutup bagian tubuh
yang tidak diperiksa.
2. Lakukan inspeksi untuk:
 Menilai lochea (warna,bau,dan jumlah,untuk jumlah sambil
menanyakan kepada ibu berapa pada hari itu)
 Menilai kondisi perinium (edema, inflamasi, hematoma, supurasi,
dehiscense, echymosis/memar)
 Menilai anus adalah terlihat hemoroid (menilai besar, adanya lesi atau
pendarahan)
 Gunakan sarung tangan yang bersih
 Memeriksa perinium untuk menilai penyembuhan luka, tanda abnormal
 Berikan pelumas pada jari telunjuk dan masukkan telunjuk pelan-pelan
 Lakukan palpasi pada dinding rektum dan rasakan ada tidaknya nodul,
masa serta nyeri tekan,bila ditemukan adanya masa catat lokasi,

30
misalnya teraba benjolan pada dinding anterior 2 cm preksimal terhadap
spinger ani eksternal
 Dengan telunjuk tangan masih didalam anus anjurkan ibu untuk
mengetatkan otot vagina dan anus (kegel) catat berapa lama
kemampuan mengetatkan minimal 10 detik

8. Pemeriksaan ekstrimitas
a. Tujuan pemeriksaan
Untuk memeriksa adanya tromboplebitis, edema, menilai pembesaran
varises, dan mengukur reflek patela (jika ada komplikasi menuju
ekslampsia menuju post partum)

b. Cara pemeriksaan
1) bebaskan daerah yang akan di periksa(buka kain kira-kira sampai ke
lutut)
2) dengan posisi kaki lurus lakukan inspeksi adakah terlihat edema,
varises, warna kemerahan, tegang
3) palpasi kaki, nilai suku kaki apakah panas, tekan tulang kering adakah
edema dan nilai derajat edema
4) nilai tanda homan dengan cara menekuk kedua kaki jika terasa nyeri
pada betis maka homan positif

Kompetensi: Asuhan Kebidanan Nifas Normal


Sub Kompetensi: Membimbing ibu teknik menyusui yang benar
A. Pengertian teknik menyusui yang benar
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan asi kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dengan bayi benar (Suradi dan Hesti 2004)

B. Tujuan menyusui dengan benar adalah untuk merangsang produksi susu dan memperkuat
repleks hisap bayi

C. Anatomi payudara
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1. Korpus(badan), yaitu bagian yang membesar

31
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu, bagian dari
alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh
darah.lobules, yaitu kumpulan dari alveolus, lobus, yaitu beberapa lobules yang
berkumpul menjadi 15-0 lobus pada setiap payudara. Asi di salurkan dari alveolus
ke dalam saluran kecil(duktulus) kemudian beberapa duktulus bergabung
membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)

2. Aerola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah


Aerola sinus laktiferus, yaitu ssluran di bawah aerola yang besar melebar,
akhirnya membuat kedalaman pada puting dan bermuara e luar. Di dalam dinding
alveolus maupun saluran saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat
memompa asi keluar.
3. Papila atau puitting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara

D. Mempersiapkan pemberian ASI


Cara terbaiknya adalah keadaan jiwa ibu yang sedang mungkin tenang dan
tidak menghadapi banyak permasalahan. Higiene peroragan dan kesejahteraan yang
normal sangat penting: kebersihan tangan dan kuku jari tangan ibu atau orang lain yang
akan merawat bayi jga harus di tentukan. Puting susu tidak boleh di sentuh dengan
tangan yang belum di cuci dengan bersih dan sapu tangan tidak boleh di gunakan
sebagai ganjal di balik BH untuk menghentikan perembasan ASI.
Bantalan disposable kini telah tersedia untuk keperluani ini dan dapat di
gunakan dalam waktu yang relatif singkat jika perembesan ASI menimbulkan masalah.
Ibu harus mengenakan pakaian yang tidak menghalangi pemberian ASI . BH yang
khusus untuk laktasi yang bersih dan dapat menyangga payudara harus dikenakan
sepanjang siang dan malam harinya untuk memberikan kenyamanan dan mencegah
statis air susu pada daerah-daerah payudara yang tergantung. Jika ibu tidak memiliki
BH khusus seperti ini ibu dapat menggunakan alat penguat(binder) untuk mengatasi
masalah ini. BH untuk laktasi harus dapat di buka dari depan dan talinya bisa
diturunkan sebelum ibu menyusui bayinya. Tali tersebut dapat di pasang kembali
setelah ibu selesai menyusui.
Prosedur membersihkan puting susu berbeda antara rumah sakit yang satu dan
rumah sakit yang lainnya. Namun, selama puting berada dalam keadaan bersih, tangan,
mata, hidung, pakaian, popok dan selimut harus di periksa dahulu sebelum bayi disusui.
Perhatian terhadap semua detail ini akan mmbantu mengurangi kemungkinan infeksi
pada payudara dan menghindari komplikasi lainnya.

E. Membimbing ibu teknik menyusui yang benar

32
Bayi diserahkan kepada ibu ketika ibu berada dalam kondisi yang nyaman,
dan sudah terbiasa menggendong bayinya, ia akan mendekatkan bayi pada
payudaranya. Bidan dapat memebanunya dengan memerah beberapa tetes kolosium
sebelum tindakan menyusui ini; pemerahan ini akan membersihkan saluran puting
memberikan kesempatan bayi untuk mencicipi air susu. Pada stadium ini, kita harus
yakin bahwa posisi bayi sudah benar.

Bayi harus menghadap pada payudara dan dipegang sedemikian rupa sehingga
ia tidak harus meregang ke atas atau menekuk dagunya untuk menjangkau puting susu.
Dengan wajah yang menghadap langsung ke puting susu dan mulut yang terbuka lebar
serta lidah yang terjulur ke bawah, wajah bayi tersebut di dekatkan secara hati-hati
kepada puting sehingga puting dapat masuk ke dalam mulutnya dengan mudah dan
benar. Pada saat-saat pertama ibu beserta bayinya belajar menyusui, pengaturan posisi
yang benar akan menghindari frustasi atau ketidaknyamanan.
Waktu menyusui pernah di batasi dalam beberapa hari pertama dengan
anggapan bahwa pembatasan waktu menyusui dapat mencegah terjadinya nyeri ataupun
keluhan pada puting, bidan akan menggunakan waktu yang diperlukan untuk
memastikan apakah ibu dan bayi tersebut sudah berada dalam keadaan nyaman sebelum
menyusui dapat di mulai, dan apakah sebagian besar aerola mamae suda berada dalam
mulut bayi dan puting pada saat menyusui, kenali jika posisinya salah atau terasa sakit,
baru kemudian, payudara yang kedua di sodorkan kepada bayi sampai ia tidak
membutuhkan lagi; pada waktu menyusui berikutnya, payudara yang kedua di sodorkan
terlebih dahulu.

Unit kompetensi: Asuhan Kebidanan Nifas Normal


Sub Kompetensi : PERAWATAN PERINIUM
A. Pengertian
Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia(biologis,
psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat.
Perinium adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyesahatkan daerah
antara paha yang di batasi pulpa dan anus pada ibu nifas dalam masa antara
kelahiran plasenta atau sampai dengan kembalinya organ genetic seperti pada
waktu sebelum hamil

B. Tujuan perawatan perinium

33
Adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan
jaringan yang terjadi dalam 8 hari setelah kelahiran anak atau aborsi.Bentuk luka
periniumsetelah melahirkan ada dua macam, yaitu:
 Rupture
Adalah luka pada perinium yang di akibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses
persalinan

 Episiotomi
Adalah sebuah irisan bedah pada perinium untuk memperbesar muara
vagina yang di lakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi.
C. Waktu perawatan perinium
1. Saat mandi
Saat ibu nifas melepas pembalut, kemungkinan terjadi kontaminasi
bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, maka prlu dilakukan
penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu diperlukan
pembersihan.
2. Setelah buang air kecil
Saat buang air kecil kemungkinan terjadi kontaminasi air seni
paradektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum,
untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
3. Setelah buang air besar
Setelah buang air besar diperlukan proses pembersihan anus dan
perineum secara keseluruhan.

D. Penatalaksanaan
Persiapan alat dan bahan
 Botol
 Baskom
 Air hangat
 Handuk bersih
 Pembalut
 Antiseptik
 Handscoon steril
 Tempat sampah medis
 Sabun cuci tangan
 Bengkok

34
 Status pasien

Prosedur pelaksaan
 Mempersiapkan peralatan
 Mencuci tangan
 Memeberitahu ibu tujuan dan prosedur yang di lakukan
 Mempersilahkan pasien BAK jika perlu
 Meminta dan membantu pasien melepaskan pakaian bagian bawah
 Mengkaji lokhea
 Memposisikan pasien dengan dorsal recumbent dan memasang perlak bokong
 Menggunakan handscoon
 Melakukan vulva hygine
 Mengamati keadaan luka jaitan perineum
 Mengoleskan larutan antiseptic pada luka jahitan
 Membiarkan luka jahitn kering dan menutup dengan kassa steril
 Membantu pasien menggunakan celana
 Melepaskan perlak bokong
 Melepas sarung tangan di dlam larutan klorin
 Mencuci tangan dengan air yang mengalir
 Membereskan peralatan
 Menjelaskan hasil pemeriksaan

Unit Kompetensi: Asuhan Kebidanan Nifas Normal


Sub Kompetensi: PERAWATAN PAYUDARA
A. Pengertian
Merupakan suatu tindakan perawatan payudara yang di lakukan baik dari
pasien maupun di bantu olh orang lain yang di lakukan mulai hari pertama atau
hari kedua melahirkan. Pertama kali di lakukan pada hari kedua setelah
melahirkan minimal dua kali sehari.
B. Tujuan
1. Memelihara kebersihan payudara
2. Melancarkan keluarnya asi
3. Mencegah bendungan pada payudara
4. Mencegah payudara bengkak
C. Anatomi payudara

35
Pada payudara terdapat tigabagian utama, yaitu :
1. Korpus(badan), yaitu bagian yang membesar
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu,
bagian dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel
otot polos dan pembuluh darah.lobules, yaitu kumpulan dari alveolus,
lobus, yaitu beberapa lobules yang berkumpul menjadi 15-0 lobus pada
setiap payudara. Asi di salurkan dari alveolus ke dalam saluran
kecil(duktulus) kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk
saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)
2. Aerola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah
Aerola sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah aerola yang
besar melebar, akhirnya membuat kedalaman pada puting dan
bermuara e luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran saluran
terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa asi keluar
3. Papila atau puitting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara

D. Persiapan alat
1. baby oil
2. baskom berisi air hangat
3. Waslap
4. Kapas
5. Handuk

E. Langkah-langkah penguruta
1. Tuangkan minyak secukupnya
2. Friction
Sekong payudara kiri dengan kiri, kanan dengan kanan,tiga jari
dari tangan yang berlawan membuat gerakan memutar sambil menekan
dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu, setiap payudara
minimal 2 kali gerakan
3. Massage
Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.urutlah
payudara dari tengah keatas sambil mengangkat kedua payudara dan
lepaskan kedua payudara perlahan-lahan lakukan gerakan ini 30 kali
4. Sekong payudara dengan satu tangan,sedangkan tangan lain mengurut
payudara dengan sisi kelingking dari arah sisi ke puting susu.lakukan
gerakan ini selama 30 kali.
5. Pengompresan

36
Alat alat nya adalah:
a) 2 buah kom sedang yang masing-masing diisi dengan air hangan dan
air dingin
b) 2 buah waslap
Caranya:
Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2
menit,kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1
menit,kompres bergantian selama 3 kali berturut-turut dengan air
hangat

Sumber: asuhan kebidanan masa nifas,yetti anggaraini,s,st,skm,2010,cv.pustaka rihan

VII. Sub Kompetensi: Membimbing Ibu Senam Nifas


A. Pengertian senam nifas
Senam nifas adalah senam yang dilakukan pada saat seseorang ibu menjalani
masa nifas atau asa setelah melahirkan. senam nifas adalah latihan gerak yang
dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan,upaya otot otot yang mengalami
peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal
seperti semula.senam dimulai setelah 6 hari melahirkan dan dalam pelaksanaan
harus dilakukan secara bertahap,sistematis dan kontinyu( hal 127,asuhan kebidanan
nifas dr.taufan nugroho,mph,nurrezki amd.keb,2014).

B. Tujuan senam nifas


1. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri(kembalinya rahim ke bentuk
semula)
2. Mempercepat pemulihan kondsi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi
semula
3. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalin nifas
4. Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut,otot dasar panggul,serta otot
penggerakan
5. Memperbaiki sirkulasi darah,sikap tubuh setelaah hamil dan melahirkan,oto
pelvis dan regangan otot tungkai bawah
6. Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya
varises

C. Melakukan persiapan alat

37
1. Persiapan alat
2. Persiapan lingkungan
3. Persiapan penolong

D. Membimbing ibu senam nifas(perawatan meternas,edisi2,hellen farrer,1999)


1. Berbaring pada punggung kedua lutu ditekuk,letakkan kedua belah tangan pada
perut dibagian iga,tarik napas perlahan-lahan dan dalam lewat hidung,kemudian
keluarkan lewat mulut sambil mengencangkan dinding perut untuk membantu
menggosongkan paru paru
2. Berbaring pada punggung kedua tangan dilurus diatas kepala dengan telapak
tangan menghadap keatas,kendurkan sedikit lengan kiri dan kencangkan lengan
kanan .pada saat yang sama,lemaskan tungkai kiri dan kencangkan tungkai
kanan sehingga seluruh sisi tubuh yang kiri menjadi kencang sepenuhnya.ulangi
hal yang sama pada sisi tubuh yang kanan
3. Kontraksi vagina
Berbaring pada punggung atau terdapat luka jahitan,pada perut karena posisi ini
lebih nyaman.kedua tungkai sedikit dijauhkan.kencangkan dasar
panggul,pertahankan selama 3 detik dan kemudian lemaskan,terus gerakan in
dengan berdiri dan duduk
4. Memiringkan panggul
Berbaring pada punggung dengan kedua lutut ditekuk,kontraksi otot-otot perut
untuk membuat tulang belakang menjadi datar dan otot-otot pantat menjadi
kencang pertahankan selama 3 detik dan kemudian lemaskan
5. Sesudah hari ketiga
Berbaring pada punggung,kedua lutut ditekuk dan kedua tangan
direntangkan,angkat kepala dan bahu sehingga sudut sekitar 45
derajat,pertahankan selama 3 detik dan kemudian perlahan-lahan lemeskan
6. Posisi senam seperti diatas.letakkan kedua tangan di sebelah luar lutut
kiri,ulangi disebelah luar lutut kanan

38
DAFTAR PUSTAKA

Asuhan kebidanan edisi 4 volume 2 (helen varney,jan m,kriebs,carolya l.gegor,2004 hal


201-202
Mariatalia,dewi,2012.asuhan kebidanan nifas dan menyusui,yogyakarta
Maryunani,anik,2009.asuhan pada ibu dalam masanifas(post partum),medisi ke-
1jakarta;pt trans info media;jakarta
Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal (sarwono,2010)
Senam hamil,senam nifas,dan terapi musik(anik muryanani,s.kep.ETN RN dan yetti
surkayati,Am.keb,S,SIT,2010)

39

Anda mungkin juga menyukai