NIFAS FISIOLOGI
Oleh :
Pembimbing praktik
2. : ( )
Pembimbing Lahan I
3. : ( )
Pembimbing Lahan II
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kontrak Belajar Praktik Klinik Kebidanan
Fisiologi di Prodi D.IV Alih Jenjang Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi Tahun Ajaran
2022/2021.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Kontrak Belajar Praktik Klinik Kebidanan ini jauh
dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak
untuk perbaikan Kontrak Belajar Praktik Klinik Kebidanan Fisiologi terimakasih.
Penulis
2
Daftar Isi
Halaman Judul
Halaman Pengesahan..................................................................................................................1
Kata Pengantar...........................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
Isi Kontrak..................................................................................................................................4
Teori.........................................................................................................................................23
Daftar Pustaka..........................................................................................................................38
3
KONTRAK BELAJAR
4
Mengetahui Muara Bungo, November 2021
Pembimbing Praktek Mahasiswa
Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal:
5
KONTRAK BELAJAR
2. Melakukan 2. Persiapan:
persiapan 2. Observasi Disediakan secara
meliputi: cepat dan tepat
a. Persiapan alat Baby oil
b. Persiapan Handuk
lingkungan Meja
c. Persiapan Kursi
penolong
d. Persiapan ibu
4. Melakukan
pendokumentasian 4. Pendokumentasian
dengan SOAP 4. Praktik yang baik dan benar
klinik
6
Mengetahui Muara Bungo, November 2021
Pembimbing Praktek Mahasiswa
Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal:
7
KONTRAK BELAJAR
8
dengan benar - Tujuan - Tujuan
menyusui menyusui
dengan benar dengan
benar
9
a. Air bersih
b. Hand Soap
c. Handuk
kering dan
bersih
Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal
10
KONTRAK BELAJAR
11
Saya Saya dapat: 1. Asuhan 1. Study 1.Dapat 1. Adanya
mampu 1. Menjelaskan kebidanan Literature menjelaskan penjelasan
melakukan konsep dasar (eny dan konsep dasar konsep dasar
perawatan asuhan kebidanan diah 2010) asuhan asuhan
luka jahitan pada ibu nifas hal 106. kebidanan kebidanan pada
perineum normal dengan pada ibu nifas ibu nifas normal
dan vulva melakukan normal dengan
hygiene perawatan luka dengan melakukan
jahitan perineum melakukan perawatan luka
dan vulva perawatan jahitan
hygiene yang luka jahitan perineum dan
meliputi: perineum dan vulva hygiene:
- Pengertian vulva hygiene - Pengertian
- Tujuan meliputi: - Tujuan
perawatan luka - Pengertian perawatan
jahitan - Tujuan luka jahitan
perineum dan perawatan perineum dan
vulva hygiene. luka vulva hygiene
jahitan
perineum
dan vulva
hygiene
b. Lingkungan: b. Adanya
- Bersih, lingkungan /
aman dan ruangan:
nyaman. Bersih, aman
dan nyaman.
12
an alat untuk
pelindung melaksanakan
diri PI:
- Mengetahui a. Air DTT
dan b. Air Klorin
melaksanak c. Handsoap
an prosedur d. Handuk
PI. bersih
- Mengetahui - Penolong
prosedur mengetahui
kerja yang cara
akan perawatan
dilakukan perineum
dalam
perawatan
perineum
sesuai
dengan
protap
Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal :
KONTRAK BELAJAR
13
Tujuan Tujuan Sumber Strategi Pencapaian Kriteria
Umum Khusus Belajar Pembelajara Tujuan Penilaian
n
Saya mampu Saya mampu :
melakukan 1. Menjelaskan 1. Anggraini, 1. Studi Mahasiswa dapat - Adanya
perawatan konsep dasar Yetti.2012. Literature menjelaskan penjelasan
payudara asuhan Asuhan konsep dasar konsep dasar
kebidanan pada Kebidanan asuhan kebidanan asuhan
ibu nifas Masa Nifas. pada ibu nifas kebidanan pada
normal dengan Yogyakarta normal dengan ibu nifas normal
tindakan : Pustaka melakukan dengan
perawatan Rihana. perawatan membimbing
payudara Halaman payudara melakukan
meliputi : 147-148 meliputi: perawatan
- Pengertian - Pengertian payudara
perawatan perawatan meliputi:
payudara payudara - Pengertian
- Tujuan - Tujuan perawatan
perawatan melakukan payudara
payudara perawatan - Tujuan
- Anatomi payudara melakukan
payudara - Anatomi perawatan
payudara payudara
- Anatomi
payudara
14
mengetahui menggunaka
prosedur n alat
kerja pelindung
d. Pasien : Ibu diri dengan
mencuci lengkap
tangan dan d. Ibu mencuci
membuka tangan dan
pakaian atas mengetahui
cara
perawatan
payudara
dengan benar
15
Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal :
16
KONTRAK BELAJAR
17
c. Ibu untuk Rihana. -bantal
senam nifas Halaman b. Lingkungan: b. Adanya
d. Penolong 146. Bersih, Aman lingkungan/
untuk senam dan nyaman. ruangan :
nifas c. Ibu Bersih,
bersedia/setuj Aman dan
u nyaman.
melaksanaka c. Adanya
n senam nifas persetujuan
d. Penolong tertulis dan
mengetahui lisan dari ibu
prosedur untuk
kerja yang melaksanaka
akan n senam
dilakukan nifas
pada senam d. Penolong
nifas mengerti
cara
membimbing
ibu teknik
senam nifas
dengan benar
18
Mengetahui Muara Bungo, November 2021
Pembimbing Praktek Mahasiswa
Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal :
19
KONTRAK BELAJAR
20
Mengetahui Muara Bungo, November 2021
Pembimbing Praktek Mahasiswa
Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal :
21
KONTRAK BELAJAR
22
Mengetahui Muara Bungo, November 2021
Pembimbing Praktek Mahasiswa
Pembimbing Lahan : ( )
Tempat dan Tanggal :
23
LANDASAN TEORI
KOMPETENSI ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL
B. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan fisik ibu nifas adalah :
1. Untuk mengumpulkan data
2. Mengidentifikasi masalah pasien
a. Memastikan involusi urteri berjalan normal, menilai adanya tanda-tanda
infeksi, demam atau pendarahan abnormal.
b. Memastikan ibu menyusui baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit.
c. Memastikan ibu cukup makanan, cairan dan istirahat.
3. Menilai perubahan status pasien
4. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan
C. PrinsipUmum
Prinsip-prinsip umum pemeriksaan fisik ibu nifas :
1. Periksa fisik ibu nifas sesuai dengan tujuan kunjungan program dan
kebijaksanaan ( 6 jam, 1-6 hari, 2 minggu, 6 minggu, setelah persalinan ).
2. Menjelaskan pemeriksaan fisik yang akan di lakukan pada klien(untuk keperluan
tanggung jawab dan tanggung gugat)
3. Penjagaan kesopanan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, 6
minggu setelah persalinan.
4. Gunakan pendekatan fisik mulai dari arah luar tubuh kearah dalam tubuh, posisi
pasien tergantung jenis pemeriksaan dan kondisi sewaktu di periksa.
24
5. Gunakan pendekatan pemeriksaan fisik dengan menggunakan teknik pemeriksaan
dari daerah yang mengalami kelainan ( normal ).
6. Pada saat pemeriksan fisik, biasakan pemeriksa berdiri di sebelah kanan klien.
7. Perhatikan pencahayaan yang tepat, suhu dan suasana ruangan yang nyaman,
bagian tubuh yang sedang di periksa tidak tertutup baju dan selimut, serta jaga
privasi klien.
8. Lakukan dokumentasi yang tepat setelah melakukan pemeriksaan
D. Teknik Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Teknik pemeriksaan yang di pergunakan dalam pemeriksaan fisik ibu nifas ini
ada 4, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
2. Persiapan peralatan
- Baki 1 buah
- Tensi meter dan stetoskop
- Termometer
- Kapas dan air dll
- Sarung tangan 1 pasang dan pinset
- Tempat sampah
- Cairan klorin 0.5%
- Senter dan bengkok
3. Persiapan pasien
Sebelum melakukan pemeriksaan beritahu pasien tentang tindakan yang akan
di lakukan, atur posisi untuk mempermudah pemeriksaan, atur waktu seefisien
mungkin sehingga pasien dan bidan tidak kecapaian.
25
saat awal anamnesa, adapun pengkajian mental dan sikap meliputi sikap,
kecemasa, air muka (untuk identifikasi post partum blues atau depresi post
partum) di kaji sampai 2 minggu.
b. Cara kerja
Inspeksi raut muka pasien terutama saat berkomunikasi dan menggali
data (sedih, gelisah, murung, takut).
3. Pemeriksaan Wajah
a. Tujuan
Untuk mengidentifikasi adanya tanda anemis, eklampsi post partum
biasa terjadi 1-2 hari post partum
b. Cara kerja
1. Inspeksi muka: simetris, warna kulit muka, ekspresi wajah, dan
pembekakan daerah wajah dan kelopak mata
2. Inspeksi konjungtiva, dengan cara:
Anjurkan pasien untuk melihat lurus kedepan
Tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah dengan menggunakan ibu
jari
Amati konjungtiva, untuk mengetahui ada tidaknya
kemerahan/keadaan vaskularisasinya
4. Pemeriksaan Leher
a. Tujuan
Untuk mengkaji adanya infeksi traktus pernafasan,jika ada panas
sebagai diagnosa banding
b. Cara kerja
1. Inspeksi leher untuk melihat bentuk dan kesimetrisan leher serta
pergerakannya
2. Palpasi dengan nodus limfe dengan cara:
Duduk di hadapan pasien
Anjurkan pasien untuk menengadah kesamping menjauhi pemeriksa
sehingga jaringan lemak dan otot-otot akan relaks
26
Lakukan palpasi secara sistematis dan determinasikan menurut lokasi,
batas-batas dan ukuran,bentuk dan nyeri tekan pada setiap kelompok
kelenjar limfe:Submandibular (ditengah-tengah antara sudut dan
unjung mandibular) dan sub mental (pada garis tengah beberapa cm di
belakang ujung mandibular).
5. Pemeriksaan Payudara
a. Tujuan
Sebagai pemeriksaan tindak lanjut dari pemeriksaan payudara prenetal
dan segera setelah melahirkan apakah ada komplikasi post partum, misalnya
bendungan pada payudara (3-5 post partum), abses payudara,masitis (3-4
minggu post partum)
b. Cara pemeriksaan
1) Inspeksi payudara
Cek kecukupan penyangga dengan menggunakan bra yang pas dan
tepatn dalam menyangga payudara
Bantu pasien mengatur posisi duduk menghadap kedepan, telanjang
dada dengan kedua tangan rileks di sisi tubuh
Inspeksi kulit payudara mengenai warna, lesi, vaskularisasi dan
edema
Inspeksi epiliteum puting: karakteristik ukuran (kecil,besar), bentuk
(menonjol,datar,mendelep), pengeluaran cairan dan banyaknya
(kolostrum,ASI, pus, darah) dan luka/lecet pada puting susu
27
Lakukan pada payudara selanjutnya
6. Pemeriksaan Abdominal
a. Tujuan
1) Untuk memeriksa kandung kemih (adanya distensi dikarenakan retensi
urine) biasa terjadi setelah lahir
2) Memeriksa involusi uterus (lokasi fundus,ukur dengan jari tangan dan
konsistensi keras atau lunak)
3) Menentukan ukuran distatis rektus abdominalis (derajat pemisahan otot
rektus abdominis) sebagai evaluasi denyut otot abdominal dengan
menentukan derajat diastatis
4) Memeriksa CVA (crostovertebral angle) rasa sakit pada CVA/letak
pertemuan dari iga 12 yang terbawah oleh otot pravertebral sejajar dengan
kedua sisi tulang punggung dan pravertebral sejajar dengan kedua sisi
tulang punggung dan disana tempat ginjal di posterior dekat dengan
permukaan kulit, rasa sakit di transmisikan melalui saraf ke 10,11 dan 12
dari rongga dada sebagai identifikasi adanya penyakit ginjal atau ISK
5) Dengan teknik auskultasi untuk mendengarkan bising usus (deteksi dari
mendeteksi adanya perametritis)
6) Dengan palpasi dan tekanan pada perut bagian bawah untuk mendeteksi
adanya abses pelvik dll.
a. Cara pemeriksaan
1) Pemeriksaan kandung kemih
Pemeriksaan di lakukan dengan palpasi menggunakan 1 dan 2
tangan,kan teraba apabila ada distensi,jika ada distensi maka lakukan
perkusi untuk mengetahui suara/ tingkatan redupnya
2) Pemeriksaan TFU
a. Bidan tidak boleh memiliki kuku yang panjang
b. Lebih baik bidan menghangatkan tangan, jangan sampai dingin
mencegah reflek pasien mengencangkan otot perut sehingga
menyulitkan pemeriksaan
c. Letakkan tangan pada sisi lateral uterus, palpasi fundus uteri dengan
posisi tangan menelungkup, dengan patokan ukuran umbilikus dan
simfisis, nilai juga kontraksi uterus
d. Selama pemeriksaan perhatikan ekspresi wajah pasien
3) Pemeriksaan diastasis rektus abdominalis
a. Posisikan pasien berbaring tanpa bantal kepala
28
b. Letakkan tangan kanan merapat dibawah umbilikus tengah abdominal
dengan ujung jari telunjuk di bawah umbilikus dan tangan kiri dengan
jari merapat di atas simfisis
29
7. Pemeriksaan Genetalia
a. Tujuan Pemeriksaan
1) Untuk memeriksa perinium terhadap penyembuhan luka meliputi edema,
inflasi, hematoma, supurasi, dehiscence echymosis/ memar)
b. Cara pemeriksaan
1. Bantu pasien untuk mengatur posisi dorsal rekumben,tutup bagian tubuh
yang tidak diperiksa.
2. Lakukan inspeksi untuk:
Menilai lochea (warna,bau,dan jumlah,untuk jumlah sambil
menanyakan kepada ibu berapa pada hari itu)
Menilai kondisi perinium (edema, inflamasi, hematoma, supurasi,
dehiscense, echymosis/memar)
Menilai anus adalah terlihat hemoroid (menilai besar, adanya lesi atau
pendarahan)
Gunakan sarung tangan yang bersih
Memeriksa perinium untuk menilai penyembuhan luka, tanda abnormal
Berikan pelumas pada jari telunjuk dan masukkan telunjuk pelan-pelan
Lakukan palpasi pada dinding rektum dan rasakan ada tidaknya nodul,
masa serta nyeri tekan,bila ditemukan adanya masa catat lokasi,
30
misalnya teraba benjolan pada dinding anterior 2 cm preksimal terhadap
spinger ani eksternal
Dengan telunjuk tangan masih didalam anus anjurkan ibu untuk
mengetatkan otot vagina dan anus (kegel) catat berapa lama
kemampuan mengetatkan minimal 10 detik
8. Pemeriksaan ekstrimitas
a. Tujuan pemeriksaan
Untuk memeriksa adanya tromboplebitis, edema, menilai pembesaran
varises, dan mengukur reflek patela (jika ada komplikasi menuju
ekslampsia menuju post partum)
b. Cara pemeriksaan
1) bebaskan daerah yang akan di periksa(buka kain kira-kira sampai ke
lutut)
2) dengan posisi kaki lurus lakukan inspeksi adakah terlihat edema,
varises, warna kemerahan, tegang
3) palpasi kaki, nilai suku kaki apakah panas, tekan tulang kering adakah
edema dan nilai derajat edema
4) nilai tanda homan dengan cara menekuk kedua kaki jika terasa nyeri
pada betis maka homan positif
B. Tujuan menyusui dengan benar adalah untuk merangsang produksi susu dan memperkuat
repleks hisap bayi
C. Anatomi payudara
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1. Korpus(badan), yaitu bagian yang membesar
31
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu, bagian dari
alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh
darah.lobules, yaitu kumpulan dari alveolus, lobus, yaitu beberapa lobules yang
berkumpul menjadi 15-0 lobus pada setiap payudara. Asi di salurkan dari alveolus
ke dalam saluran kecil(duktulus) kemudian beberapa duktulus bergabung
membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)
32
Bayi diserahkan kepada ibu ketika ibu berada dalam kondisi yang nyaman,
dan sudah terbiasa menggendong bayinya, ia akan mendekatkan bayi pada
payudaranya. Bidan dapat memebanunya dengan memerah beberapa tetes kolosium
sebelum tindakan menyusui ini; pemerahan ini akan membersihkan saluran puting
memberikan kesempatan bayi untuk mencicipi air susu. Pada stadium ini, kita harus
yakin bahwa posisi bayi sudah benar.
Bayi harus menghadap pada payudara dan dipegang sedemikian rupa sehingga
ia tidak harus meregang ke atas atau menekuk dagunya untuk menjangkau puting susu.
Dengan wajah yang menghadap langsung ke puting susu dan mulut yang terbuka lebar
serta lidah yang terjulur ke bawah, wajah bayi tersebut di dekatkan secara hati-hati
kepada puting sehingga puting dapat masuk ke dalam mulutnya dengan mudah dan
benar. Pada saat-saat pertama ibu beserta bayinya belajar menyusui, pengaturan posisi
yang benar akan menghindari frustasi atau ketidaknyamanan.
Waktu menyusui pernah di batasi dalam beberapa hari pertama dengan
anggapan bahwa pembatasan waktu menyusui dapat mencegah terjadinya nyeri ataupun
keluhan pada puting, bidan akan menggunakan waktu yang diperlukan untuk
memastikan apakah ibu dan bayi tersebut sudah berada dalam keadaan nyaman sebelum
menyusui dapat di mulai, dan apakah sebagian besar aerola mamae suda berada dalam
mulut bayi dan puting pada saat menyusui, kenali jika posisinya salah atau terasa sakit,
baru kemudian, payudara yang kedua di sodorkan kepada bayi sampai ia tidak
membutuhkan lagi; pada waktu menyusui berikutnya, payudara yang kedua di sodorkan
terlebih dahulu.
33
Adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan
jaringan yang terjadi dalam 8 hari setelah kelahiran anak atau aborsi.Bentuk luka
periniumsetelah melahirkan ada dua macam, yaitu:
Rupture
Adalah luka pada perinium yang di akibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses
persalinan
Episiotomi
Adalah sebuah irisan bedah pada perinium untuk memperbesar muara
vagina yang di lakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi.
C. Waktu perawatan perinium
1. Saat mandi
Saat ibu nifas melepas pembalut, kemungkinan terjadi kontaminasi
bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, maka prlu dilakukan
penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu diperlukan
pembersihan.
2. Setelah buang air kecil
Saat buang air kecil kemungkinan terjadi kontaminasi air seni
paradektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum,
untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
3. Setelah buang air besar
Setelah buang air besar diperlukan proses pembersihan anus dan
perineum secara keseluruhan.
D. Penatalaksanaan
Persiapan alat dan bahan
Botol
Baskom
Air hangat
Handuk bersih
Pembalut
Antiseptik
Handscoon steril
Tempat sampah medis
Sabun cuci tangan
Bengkok
34
Status pasien
Prosedur pelaksaan
Mempersiapkan peralatan
Mencuci tangan
Memeberitahu ibu tujuan dan prosedur yang di lakukan
Mempersilahkan pasien BAK jika perlu
Meminta dan membantu pasien melepaskan pakaian bagian bawah
Mengkaji lokhea
Memposisikan pasien dengan dorsal recumbent dan memasang perlak bokong
Menggunakan handscoon
Melakukan vulva hygine
Mengamati keadaan luka jaitan perineum
Mengoleskan larutan antiseptic pada luka jahitan
Membiarkan luka jahitn kering dan menutup dengan kassa steril
Membantu pasien menggunakan celana
Melepaskan perlak bokong
Melepas sarung tangan di dlam larutan klorin
Mencuci tangan dengan air yang mengalir
Membereskan peralatan
Menjelaskan hasil pemeriksaan
35
Pada payudara terdapat tigabagian utama, yaitu :
1. Korpus(badan), yaitu bagian yang membesar
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu,
bagian dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel
otot polos dan pembuluh darah.lobules, yaitu kumpulan dari alveolus,
lobus, yaitu beberapa lobules yang berkumpul menjadi 15-0 lobus pada
setiap payudara. Asi di salurkan dari alveolus ke dalam saluran
kecil(duktulus) kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk
saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)
2. Aerola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah
Aerola sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah aerola yang
besar melebar, akhirnya membuat kedalaman pada puting dan
bermuara e luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran saluran
terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa asi keluar
3. Papila atau puitting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara
D. Persiapan alat
1. baby oil
2. baskom berisi air hangat
3. Waslap
4. Kapas
5. Handuk
E. Langkah-langkah penguruta
1. Tuangkan minyak secukupnya
2. Friction
Sekong payudara kiri dengan kiri, kanan dengan kanan,tiga jari
dari tangan yang berlawan membuat gerakan memutar sambil menekan
dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu, setiap payudara
minimal 2 kali gerakan
3. Massage
Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.urutlah
payudara dari tengah keatas sambil mengangkat kedua payudara dan
lepaskan kedua payudara perlahan-lahan lakukan gerakan ini 30 kali
4. Sekong payudara dengan satu tangan,sedangkan tangan lain mengurut
payudara dengan sisi kelingking dari arah sisi ke puting susu.lakukan
gerakan ini selama 30 kali.
5. Pengompresan
36
Alat alat nya adalah:
a) 2 buah kom sedang yang masing-masing diisi dengan air hangan dan
air dingin
b) 2 buah waslap
Caranya:
Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2
menit,kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1
menit,kompres bergantian selama 3 kali berturut-turut dengan air
hangat
37
1. Persiapan alat
2. Persiapan lingkungan
3. Persiapan penolong
38
DAFTAR PUSTAKA
39