Anda di halaman 1dari 35

KONTRAK BELAJAR

Oleh :

SANTI ANGGRAINI
PO.71.24.12.000.64

Jambi, Oktober 2020

1. DINIYATI, M.Keb____ : ( )

Pembimbing praktik

2. : ( )

Pembimbing Lahan I

3. : ( )

Pembimbing Lahan II

1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kontrak Belajar Praktik Klinik Kebidanan
Fisiologi di prodi D.IV Alihjenjang Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi Tahun Ajaran
2020/2021.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Kontrak Belajar Praktik Klinik


Kebidanan ini jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan saran dan masukan
dari berbagai pihak untuk perbaikan Kontrak Belajar Praktik Klinik Kebidanan Fisiologi
terimakasih.

Jambi, oktober 2020

Penulis

2
Daftar Isi

Halaman Judul
Halaman Pengesahan..................................................................................................................2
Kata Pengantar...........................................................................................................................3
Daftar Isi...................................................................................................................................4
Isi Kontrak..................................................................................................................................5
Teori.........................................................................................................................................20
Daftar Pustaka..........................................................................................................................37

3
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : SANTI ANGGRAINI


NIM : PO.71.24.12.000.64
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Nifas Normal
Sub Kompetensi : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas Normal

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Kriteria


NO.
Umum Khusus Belajar Pembelajaran penilaian

1. Setelah Saya mampu: 1. Pelayanan 1. Study 1. Adanya penjelasan


melakukan 1. Menjelaskan kesehatan literatur konsep dasar
praktik konsep dasar maternal dan asuhan kebidanan
klinik, saya asuhan neonatal pada ibu nifas
mampu: kebidanan pada (Sarwono, normal dengan
Melakukan ibu nifas normal 2010) melakukan
pemeriksaan dengan pemeriksaan fisik
fisik ibu nifas pemeriksaan ibu nifas meliputi:
fisik ibu nifas  Pengertian
dengan meliputi: pemeriksaan
 Pengertian fisik ibu nifas
pemeriksaan  Tujuan
fisik ibu nifas pemeriksaan
 Tujuan fisik ibu nifas
pemeriksaan
fisik ibu nifas

2. Melakukan 2. Observasi 2. Persiapan:


persiapan Disediakan secara
meliputi: cepat dan tepat
a. Persiapan
alat
b. Persiapan
lingkungan
c. Persiapan
penolong
d. Persiapan
ibu

3. Melakukan 3. Diskusi 3. Melakukan


pemeriksaan kelompook pemeriksaan fisik
fisik ibu nifas (pergroup) ibu nifas

4. Melakukan 4. Praktik 4. Pendokumentasian


pendokumentasia klinik yang baik dan
n dengan SOAP benar

4
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : YENNI SAFITRI


NIM : PO.71.24.12.000.45
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Nifas Normal
Sub Kompetensi : Pemijatan Oksitosin

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Kriteria


NO.
Umum Khusus Belajar Pembelajaran penilaian

1. Setelah Saya mampu: 1. Asuhan 1. Study 1. Adanya penjelasan


melakukan 1. Menjelaskan kebidanan literatur konsep dasar asuhan
praktik konsep dasar Edisi 4 vol. 2 kebidanan pada ibu
klinik, saya asuhan kebidanan (Helen nifas normal dengan
mampu: pada ibu nifas Varney, melakukan
Melakukan normal dengan 2004) Pemijatan Oksitosin
Pemijatan Pemijatan meliputi:
Oksitosin Oksitosin  Pengertian
meliputi: Pemijatan
 Pengertian Oksitosin
Pemijatan  Tujuan
Oksitosin Pemijatan
 Tujuan Oksitosin
Pemijatan
Oksitosin

2. Observasi
2. Melakukan 2. Persiapan:
persiapan Disediakan secara
meliputi: cepat dan tepat
a. Persiapan alat  Baby oil
b. Persiapan  Handuk
lingkungan  Meja
c. Persiapan  Kursi
penolong
d. Persiapan ibu

3. Melakukan 3. Melakukan dan


3. Diskusi
Pemijatan membimbing
kelompook
Oksitosin Pemijatan Oksitosin
(pergroup)
dengan benar

4. Melakukan 4. Praktik
pendokumentasian klinik 4. Pendokumentasian
dengan SOAP yang baik dan benar

5
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : SANTI ANGGRAINI


NIM : PO.71.24.12.000.64
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
Sub Kompetensi : Membimbing Ibu Teknik Menyusui dengan Benar

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Pencapaian Kriteria


Umum Khusus Belajar Pembelajaran Tujuan Penilaian
Saya mampu Saya mampu :
membimbing 1. Menjelaskan 1. Asuhan 1. Observasi 1. Dapat 1. Adanya
ibu teknik tentang konsep Kebidanan melakukan penjelasan
menyusui yang dasar asuhan (eny dan konsep dasar konsep dasar
benar dengan kebidanan pada diah 2010), asuhan asuhan
bimbingan ibu nifas normal hal 6-7, hal kebidanan pada kebidanan
pembimbing dengan 10, hal 37- ibu nifas pada ibu nifas
praktek lahan. membimbing 38 normal dengan normal
ibu teknik membimbing dengan
menyusui teknik membimbing
dengan benar, menyusui yang ibu teknik
meliputi : benar meliputi: menyusui
- Pengertian -Pengertian yang benar
menyusui yang menyusui yang meliputi:
benar benar -Pengertian
-Tujuan -Tujuan menyusui
menyusui dengan menyusui yang benar
benar dengan benar -Tujuan
menyusui
dengan benar

6
2. Melakukan 2. Buku 2. Diskusi 2. Dapat 2. Tersedianya
persiapan : Asuhan melakukan persiapan :
a. Alat untuk Kebidanan persiapan : a. Alat :
melaksanakan dan Nifas. a. Alat : -Kursi
teknik (Eny Retna -Kursi sandaran sandaran
menyusui Ambarwati -bantal -bantal
dengan benar & diah -clemek bayi -clemek bayi
b. Lingkungan wulandari, -kasa -kasa
untuk 2008) Hal 7 -pengisap ASI -pengisap
melaksanakan b.Lingkungan: ASI
teknik -Bersih b.Lingkungan
menyusui -Aman :
dengan benar -Nyaman -Bersih
c. Ibu untuk c. Ibu : -Aman
melaksanakan -Mencuci -Nyaman
teknik tangan c. Ibu :
menyusui -Membersihkan -Tersedianya
dengan benar daerah Areola peralatan
d. Penolong d. Penolong : untuk
untuk -Mengetahui mencuci
melaksanakan dan tangan;
teknik melaksanakan a. Sabun
menyusui prosedur PI b. Handuk
dengan benar kecil bersih
e. Membimbing dan kering
ibu teknik -Tersedianya
menyusui peralatan
dengan benar untuk
f. Melakukakan membersihka
pendokumenta n Areola
sian dengan d. Penolong :
SOAP -Tersedianya
peralatan PI :
7
a. Air bersih
b. Hand Soap
c. Handuk
kering dan
bersih

3. Membimbing 3. Kelompok 3. Ibu dapat 3. Ibu dapat


ibu teknik (Per group) melaksanakan menyusui
senam nifas teknik bayinya
menyusui dengan benar
dengan benar dan sesuai
SOAP.

4. Melakukan 4. Praktik 4. Mahasiswa 4. Adanya


pendokumentasi Klinik dapat pendokument
an dengan melakukan asian dengan
SOAP pendokumentas SOAP yang
ian dengan dibuat
SOAP. dengan baik
dan benar.

8
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : SANTI ANGGRAINI


NIM : PO.71.24.12.000.64
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
Sub Kompetensi : Perawatan Perineum
Tujuan Tujuan Sumber Strategi Pencapaian Kriteria
Umum Khusus Belajar Pembelajaran Tujuan Penilaian

Saya Saya dapat: 1. Asuhan 1. Study 1.Dapat 1. Adanya


mampu 1. Menjelaskan kebidanan Literature menjelaskan penjelasan
melakukan konsep dasar (eny dan konsep dasar konsep dasar
perawatan asuhan kebidanan diah 2010) asuhan asuhan
luka jahitan pada ibu nifas hal 106. kebidanan kebidanan pada
perineum normal dengan pada ibu nifas ibu nifas normal
dan vulva melakukan normal dengan
hygiene perawatan luka dengan melakukan
jahitan perineum melakukan perawatan luka
dan vulva perawatan jahitan
hygiene yang luka jahitan perineum dan
meliputi: perineum dan vulva hygiene:
- Pengertian vulva hygiene - Pengertian
- Tujuan meliputi: - Tujuan
perawatan luka - Pengertian perawatan
jahitan - Tujuan luka jahitan
perineum dan perawatan perineum dan
vulva hygiene. luka vulva hygiene
jahitan
perineum
dan vulva
hygiene

2. Melakukan 2. Pelayanan 2. Observasi 2. Dapat 2.Tersedianya


persiapan : Kesehatan melakukan persiapan:
a. Alat untuk Maternal persiapan: a. Alat:
perawatan dan a. Alat: - Handscoon
perineum Neonatal - Bengkok - Bengkok
b. Lingkungan (Sarwono, - Kapas - Kapas DTT
untuk 2009. Hal DTT - Kom
perawatan 127) - Kom - Air DTT
perineum - Air DTT - Betadine
c. Ibu untuk - Betadine - Pakaian ibu
perawatan - Pakaian - Tong sampah
Perineum ibu - Tempat kain
d. Penolong - Tong basah
untuk sampah
perawatan - Tempat
perineum kain basah

9
b. Lingkungan: b. Adanya
- Bersih, lingkungan /
aman dan ruangan:
nyaman. - Bersih, aman
dan nyaman.

c. Informed c. Ibu bersedia


Consent/persetu untuk dilakukan
juan dari ibu perawatan
untuk perineum
melaksanakan
perawatan
perineum

d. Penolong: d. Penolong:
- Menggunak - Adanya alat
an alat pelindung diri:
pelindung a. Handscoon
diri b. Masker
- Mengetahui - Adanya alat
dan untuk
melaksanak melaksanakan
an prosedur PI:
PI. a. Air DTT
- Mengetahui b. Air Klorin
prosedur c. Handsoap
kerja yang d. Handuk
akan bersih
dilakukan - Penolong
dalam mengetahui
perawatan cara
perineum perawatan
sesuai perineum
dengan
protap

3. Melaksanakan 3. Diskusi 3. Dapat 3. Perineum dalam


perawatan luka kelompok melaksanakan keadaan bersih
jahit perineum. (pergroup) perawatan luka dan utuh
jahit perineum

4. Melakukan 4. Praktik Klinik 4. Mahasiswa 4. Adanya


pendokumentasian dapat pendokumentasian
dengan SOAP melakukan dengan SOAP
pendokumentasi yang dibuat
an dengan dengan baik dan
SOAP benar.

10
KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : SANTI ANGGRAINI


NIM : PO.71.24.12.000.64
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
Sub Kompetensi : Perawatan Payudara

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Pencapaian Kriteria


Umum Khusus Belajar Pembelajaran Tujuan Penilaian
Saya mampu Saya mampu :
melakukan 1. Menjelaskan 1. Anggraini, 1. Studi 1. Mahasiswa 1. Adanya
perawatan konsep dasar Yetti.2012. Literature dapat penjelasan
payudara asuhan Asuhan menjelaskan konsep dasar
kebidanan pada Kebidanan konsep dasar asuhan
ibu nifas normal Masa asuhan kebidanan pada
dengan tindakan Nifas. kebidanan pada ibu nifas
perawatan Yogyakart ibu nifas normal dengan
payudara a : Pustaka normal dengan membimbing
meliputi : Rihana. melakukan melakukan
- Pengertian Halaman perawatan perawatan
perawatan 147-148 payudara payudara
payudara meliputi: meliputi:
-Tujuan -Pengertian -Pengertian
perawatan perawatan perawatan
payudara payudara payudara
-Anatomi -Tujuan -Tujuan
payudara melakukan perawatan
perawatan payudara
payudara -Anatomi
-Anatomi payudara
payudara

11
2. Melakukan 2. Anggraini, 2. Observasi 2. Mahasiswa 2. Tersedianya
persiapan yang Yetti.2012. dapat persiapan alat
meliputi : Asuhan melakukan dengan
a. Persiapan alat Kebidanan persiapan : lengkap:
b. Persiapan Masa a. Alat a. Adanya
lingkungan Nifas. b.Ruangan : ruangan :
c. Persiapan Yogyakart Bersih, Aman Bersih, Aman,
penolong a : Pustaka dan nyaman. dan Nyaman.
d. Persiapan ibu Rihana. c. Penolong b. Penolong
Halaman mengetahui menggunakan
31-38. prosedur kerja alat pelindung
d. Pasien : Ibu diri dengan
mencuci tangan lengkap
dan membuka c. Ibu mencuci
pakaian atas tangan dan
mengetahui
cara perawatan
payudara
dengan benar

3. Melakukan 2. Diskusi 3. Mahasiswa 3. Ibu dapat


perawatan Kelompok dapat melakukan
payudara (Per group) membimbing perawatan
ibu melakukan payudara secara
perawatan mandiri
payudara
secara mandiri

4. Melakukan 4. Praktik 4. Mahasiswa 4. Adanya


pendokumentasi Klinik dapat pendokumentas
12
an dengan melakukan ian dengan
SOAP pendokumentas SOAP yang
ian dengan dibuat dengan
SOAP baik dan benar.

KONTRAK BELAJAR

13
Nama Peserta Didik : SANTI ANGGRAINI
NIM : PO.71.24.12.000.64
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
Sub Kompetensi : Membimbing Ibu Senam Nifas

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Pencapaian Kriteria


Umum Khusus Belajar Pembelajaran Tujuan Penilaian
Saya mampu Saya dapat :
membimbing 1. Menjelaskan 1. Anggraini, 1. Observasi 1. Dapat 1. Adanya
ibu melakukan konsep dasar Yetti.2010. melakukan penjelasan
senam nifas asuhan Asuhan konsep dasar konsep dasar
kebidanan pada Kebidanan asuhan asuhan
ibu nifas normal Masa kebidanan pada kebidanan pada
dengan Nifas. ibu nifas ibu nifas
membimbing Yogyakart normal dengan normal dengan
ibu teknik a : Pustaka membimbing membimbing
senam nifas Rihana. teknik senam teknik senam
meliputi : Halaman nifas meliputi: nifas meliputi:
- Pengertian 31 -Pengertian -Pengertian
senam nifas senam nifas senam nifas
-Tujuan senam -Tujuan senam -Tujuan senam
nifas nifas nifas

2. Melakukan 2. Anggraini, 3. Diskusi 2. Dapat 2. Tersedianya


persiapan : Yetti.2010. Kelompok melakukan persiapan :
a. Alat untuk Asuhan (Per group) persiapan : a. Alat
senam nifas Kebidanan a. Alat -Matras
b. Lingkungan Masa -Matras -1 set cuci
untuk senam Nifas. -1 set cuci tangan
nifas Yogyakart tangan -bantal
c. Ibu untuk a : Pustaka -bantal b. Adanya
senam nifas Rihana. b.Lingkungan: lingkungan/
d. Penolong Halaman Bersih, Aman ruangan :

14
untuk senam 146. dan nyaman. Bersih, Aman
nifas c. Ibu dan nyaman.
bersedia/setuju c. Adanya
melaksanakan persetujuan
senam nifas tertulis dan
d. Penolong lisan dari ibu
mengetahui untuk
prosedur kerja melaksanakan
yang akan senam nifas
dilakukan pada d. Penolong
senam nifas mengerti cara
membimbing
ibu teknik
senam nifas
dengan benar

3. Membimbing 3. Praktik 3. Ibu dapat 3. Ibu dapat


ibu teknik Klinik melaksanakan melaksanakan
senam nifas teknik senam senam nifas
nifas dengan benar
dan sesuai
SOAP.

4. Melakukan 4. Studili 4. Mahasiswa 4. Adanya


pendokumentas teratur dapat pendokumentas
ia dengan melakukan ian dengan
SOAP pendokumentas SOAP yang
ian dengan dibuat dengan
SOAP. baik dan benar.

KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : SANTI ANGGRAINI

15
NIM : PO.71.24.12.000.64
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Nifas Normal
Sub Kompetensi : Pemijatan Oksitosin

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Kriteria


NO.
Umum Khusus Belajar Pembelajaran penilaian

1. Setelah Saya mampu: 2. Asuhan 5. Study 5. Adanya penjelasan


melakukan 3. Menjelaskan kebidanan literatur konsep dasar
praktik konsep dasar Edisi 4 vol. asuhan kebidanan
klinik, saya asuhan 2 (Helen pada ibu nifas
mampu: kebidanan pada Varney, normal dengan
Melakukan ibu nifas normal 2004) melakukan
Pemijatan dengan Pemijatan
Oksitosin Pemijatan Oksitosin
Oksitosin meliputi:
meliputi:  Pengertian
 Pengertian Pemijatan
Pemijatan Oksitosin
Oksitosin  Tujuan
 Tujuan Pemijatan
Pemijatan Oksitosin
Oksitosin

4. Melakukan 6. Observasi 6. Persiapan:


persiapan Disediakan secara
meliputi: cepat dan tepat
e. Persiapan  Baby oil
alat  Handuk
f. Persiapan  Meja
lingkungan  Kursi
g. Persiapan
penolong
h. Persiapan
ibu 7. Melakukan dan
membimbing
4. Melakukan 7. Diskusi Pemijatan
Pemijatan kelompook Oksitosin dengan
Oksitosin (pergroup) benar

5. Melakukan 8. Pendokumentasian
pendokumentasia 8. Praktik yang baik dan
n dengan SOAP klinik benar

KONTRAK BELAJAR

Nama Peserta Didik : SANTI ANGGRAINI

16
NIM : PO.71.24.12.000.64
Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Nifas Normal
Sub Kompetensi : Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir

Tujuan Tujuan Sumber Strategi Kriteria


NO.
Umum Khusus Belajar Pembelajaran penilaian

1. Setelah Saya mampu: 1. Ibu nifas 1. Study 1. Adanya penjelasan


melakukan 1. Menjelaskan normal literatur konsep dasar
praktik konsep dasar (askeb III) asuhan kebidanan
klinik, asuhan kebidanan Pitriani, pada ibu nifas
saya pada ibu nifas (Risa dkk. normal dengan
mampu: normal dengan 2014. Hal mengkaji respon
mengakaji mengkaji respon 46-55) orang tua terhadap
respon orang tua terhadap bayi baru lahir
orang tua bayi baru lahir meliputi:
terhadap dengan meliputi:  Pengertian
bayi baru  Pengertian respon orang
lahir respon orang tua terhadap
tua terhadap bayi baru lahir
bayi baru lahir  Tujuan respon
 Tujuan respon orang tua
orang tua terhadap bayi
terhadap bayi baru lahir
baru lahir

2. Melakukan 2. Bahan ajar 2. Observasi 2. Persiapan:


persiapan asuhan tersedianya alat
meliputi: kebidanan secara cepat dan
a. Persiapan alat neonatus tepat
b. Persiapan Bayi/balita,
lingkungan dan anak pra
c. Persiapan sekolah
penolong untuk bidan.
d. Persiapan (R.Dwienda
orang tua Octa dkk.
2014. Hal
3. Merespon orang 115) 3. Diskusi 3. Merespon orang
tua terhadap bayi kelompook tua terhadap bayi
baru lahir (pergroup) baru lahir

4. Melakukan 4. Praktik 4. Pendokumentasian


pendokumentasian klinik yang baik dan
dengan SOAP benar

TEORI

Unit Kompetensi : Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal

17
Sub Kompetensi : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas

A. Pengertian

Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau
masalah kesehatan yang di alami oleh ibu nifas dengan mengumpulkan data objektif di
lakukan pemeriksaan terhadap pasien.

B. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan fisik ibu nifas adalah :
1. Untuk mengumpulkan data
2. Mengidentifikasi masalah pasien
a. Memastikan involusi urteri berjalan normal, menilai adanya tanda-tanda infeksi,
demam atau pendarahan abnormal.
b. Memastikan ibu menyusui baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
c. Memastikan ibu cukup makanan, cairan dan istirahat.
3. Menilai perubahan status pasien
4. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan

C. Prinsip Umum

Prinsip-prinsip umum pemeriksaan fisik ibu nifas :

1. Periksa fisik ibu nifas sesuai dengan tujuan kunjungan program dan kebijaksanaan ( 6
jam, 1-6 hari, 2 minggu, 6 minggu, setelah persalinan ).
2. Menjelaskan pemeriksaan fisik yang akan di lakukan pada klien
( untuk keperluan tanggung jawab dan tanggung gugat )
3. Penjagaan kesopanan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, 6 minggu
setelah persalinan.
4. Gunakan pendekatan fisik mulai dari arah luar tubuh kearah dalam tubuh, posisi pasien
tergantung jenis pemeriksaan dan kondisi sewaktu di periksa.
5. Gunakan pendekatan pemeriksaan fisik dengan menggunakan teknik pemeriksaan dari
daerah yang mengalami kelainan ( normal ).
6. Pada saat pemeriksan fisik, biasakan pemeriksa berdiri di sebelah kanan klien.

18
7. Perhatikan pencahayaan yang tepat, suhu dan suasana ruangan yang nyaman, bagian
tubuh yang sedang di periksa tidak tertutup baju dan selimut, serta jaga privasi klien.
8. Lakukan dokumentasi yang tepat setelah melakukan pemeriksaan.

D. Teknik Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas


Teknik pemeriksaan yang di pergunakan dalam pemeriksaan fisik ibu nifas ini ada 4,
yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

E. Persiapan Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas


Ada beberapa hal yang perlu di persiapkan sebelum melakukan pemeriksaan fisik ibu
nifas ini :
1. Persiapan ruangan
Ruangan di siapkan sebaik mungkin misal dengan memasang penyekat,
mengatur pencahayaan.

2. Persiapan peralatan
- Baki 1 buah
- Tensi meter dan stetoskop
- Termometer
- Kapas dan air dll
- Sarung tangan 1 pasang dan pinset
- Tempat sampah
- Cairan klorin 0.5%
- Senter dan bengkok

3. Persiapan pasien
Sebelum melakukan pemeriksaan beritahu pasien tentang tindakan yang akan
di lakukan, atur posisi untuk mempermudah pemeriksaan, atur waktu seefisien
mungkin sehingga pasien dan bidan tidak kecapaian.

F. Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas

1. Pengkajian status mental dan penampilan

19
a. Tujuan
Pengkajian status mental dan penampilan klien dapat memberikan
petunjuk tentang tingkat kesehatan dan kesejahteraan individu.Pengkajian ini di
lakukan saat awal anamnesa, adapun pengkajian mental dan sikap meliputi
sikap, kecemasa, air muka (untuk identifikasi post partum blues atau depresi
post partum) di kaji sampai 2 minggu.
b. Cara kerja
Inspeksi raut muka pasien terutama saat berkomunikasi dan menggali
data (sedih, gelisah, murung, takut).

2. Pengukuran tanda-tanda vital


a. Tujuan
Tanda-tanda vital meliputi : suhu tubuh, nadi, pernafasan dan tekanan
darah. Mengukur tanda-tanda vital bertujuan untuk memperoleh data dasar
memantau perubahan status kesehatan klien di antaranya tanda adanya infeksi.

3. Pemeriksaan Wajah
a. Tujuan
Untuk mengidentifikasi adanya tanda anemis, eklampsi post partum
biasa terjadi 1-2 hari post partum
b. Cara kerja
1. Inspeksi muka: simetris, warna kulit muka, ekspresi wajah, dan
pembekakan daerah wajah dan kelopak mata
2. Inspeksi konjungtiva, dengan cara:
 Anjurkan pasien untuk melihat lurus kedepan
 Tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah dengan menggunakan ibu
jari
 Amati konjungtiva, untuk mengetahui ada tidaknya
kemerahan/keadaan vaskularisasinya

4. Pemeriksaan Leher
a. Tujuan

20
Untuk mengkaji adanya infeksi traktus pernafasan,jika ada panas
sebagai diagnosa banding
b. Cara kerja
1. Inspeksi leher untuk melihat bentuk dan kesimetrisan leher serta
pergerakannya
2. Palpasi dengan nodus limfe dengan cara:
 Duduk di hadapan pasien
 Anjurkan pasien untuk menengadah kesamping menjauhi pemeriksa
sehingga jaringan lemak dan otot-otot akan relaks
 Lakukan palpasi secara sistematis dan determinasikan menurut lokasi,
batas-batas dan ukuran,bentuk dan nyeri tekan pada setiap kelompok
kelenjar limfe:Submandibular (ditengah-tengah antara sudut dan
unjung mandibular) dan sub mental (pada garis tengah beberapa cm di
belakang ujung mandibular).
5. Pemeriksaan Payudara
a. Tujuan
Sebagai pemeriksaan tindak lanjut dari pemeriksaan payudara prenetal
dan segera setelah melahirkan apakah ada komplikasi post partum, misalnya
bendungan pada payudara (3-5 post partum), abses payudara,masitis (3-4 minggu
post partum)
b. Cara pemeriksaan
1. Inspeksi payudara
 Cek kecukupan penyangga dengan menggunakan bra yang pas dan tepatn
dalam menyangga payudara
 Bantu pasien mengatur posisi duduk menghadap kedepan, telanjang dada
dengan kedua tangan rileks di sisi tubuh
 Inspeksi kulit payudara mengenai warna, lesi, vaskularisasi dan edema
 Inspeksi epiliteum puting: karakteristik ukuran (kecil,besar), bentuk
(menonjol,datar,mendelep), pengeluaran cairan dan banyaknya
(kolostrum,ASI, pus, darah) dan luka/lecet pada puting susu

2. Palpasi payudara untuk memastikan

21
 Lakukan palpasi di sekeliling puting susu untuk mengetahui adanya
keluaran. Bila adanya keluaran maka identifikasi keluaran tersebut
mengenai sumber, jumlah, warna konsistensi, dan kaji terhadap adanya
nyeri tekan
 Angkat dan lipat tangan pasien palpasi daerah klavikula dan ketiak
terutama pada area limfe nodi
 Lakukan palpasi setiap payudara denganteknis bimanual terutama untuk
payudara yang berukuran besar dengan cara: pertama tekankan telapak
tangan tiga jari tengah ke permukaan payudara pada kuadran samping
atas. Lakukan palpasi dengan gerakan memutar searah jarum jam
 Lakukan pada payudara selanjutnya

6. Pemeriksaan Abdominal
a. Tujuan
1) Untuk memeriksa kandung kemih (adanya distensi dikarenakan retensi yrine)
biasa terjadi setelah lahir
2) Memeriksa involusi uterus (lokasi fundus,ukur dengan jari tangan dan
konsistensi keras atau lunak)
3) Menentukan ukuran distatis rektus abdominalis (derajat pemisahan otot rektus
abdominis) sebagai evaluasi denyut otot abdominal dengan menentukan
derajat diastatis
4) Memeriksa CVA (crostovertebral angle) rasa sakit pada CVA/letak pertemuan
dari iga 12 yang terbawah oleh otot pravertebral sejajar dengan kedua sisi
tulang punggung dan pravertebral sejajar dengan kedua sisi tulang punggung
dan disana tempat ginjal di posterior dekat dengan permukaan kulit, rasa sakit
di transmisikan melalui saraf ke 10,11 dan 12 dari rongga dada sebagai
identifikasi adanya penyakit ginjal atau ISK
5) Dengan teknik auskultasi untuk mendengarkan bising usus (deteksi dari
mendeteksi adanya perametritis)
6) Dengan palpasi dan tekanan pada perut bagian bawah untuk mendeteksi
adanya abses pelvik dll.
7)
b. Cara pemeriksaan

22
1) Pemeriksaan kandung kemih

Pemeriksaan di lakukan dengan palpasi menggunakan 1 dan 2


tangan,kan teraba apabila ada distensi,jika ada distensi maka lakukan perkusi
untuk mengetahui suara/ tingkatan redupnya

1. Pemeriksaan TFU
a. Bidan tidak boleh memiliki kuku yang panjang
b. Lebih baik bidan menghangatkan tangan, jangan sampai dingin
mencegah reflek pasien mengencangkan otot perut sehingga menyulitkan
pemeriksaan
c. Letakkan tangan pada sisi lateral uterus, palpasi fundus uteri dengan
posisi tangan menelungkup, dengan patokan ukuran umbilikus dan
simfisis, nilai juga kontraksi uterus
d. Selama pemeriksaan perhatikan ekspresi wajah pasien
1. Pemeriksaan diastasis rektus abdominalis
a. Posisikan pasien berbaring tanpa bantal kepala
b. Letakkan tangan kanan merapat dibawah umbilikus tengah abdominal
dengan ujung jari telunjuk di bawah umbilikus dan tangan kiri dengan
jari merapat di atas simfisis
c. Minta pasien mengangkat kepala dan berusaha meletakkan dagunya
didaerah antara payudara fungsinya supaya otot abdominal mengencang.
Pastikan pasien tidak menekan dagu pada klavikula,tangan tidak
menekan dan mencekram tempat tidur.
d. Tangan bidan akan merasakan otot abdominal seperti 2 pita karet,arahkan
kedua tangan kegaris tengah dari dua otot jika ada diastatis maka akan
terasa batas yang tegas
e. Ukur jarak antara dua otot tersebut dengan satuan jari tangan
f. Letakkan kedua tangan dengan punggung tangan berhadapan untuk
memberi tanda batas diastatis otot, posisi kedua tangan dipertahankan
g. Minta pasien untuk menurunkan kepala dan rileks kembali
h. Ukur kembali jarak kedua otot dengan cara yang sama
i. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dengan hasil = diastasis 2/5 jari
(artinya 2 jari saat kontraksi dan 5 jari saat rileks)
j. Pemeriksaan kehalusan CVA

23
(1) Metode A

 Wanita duduk dengan seluruh punggung terbuka


 Letakkan telapak tangan bidan pada CVA satu sisi
 Kepalkan tangan satu untuk memukul atas tangan yang satu di
daerah CVA, gunakan kepalan permukaan luar
 Pukul sedikit punggung daerah CVA
 Lakukan pada punggung sebelahnya
 Catat reaksi pasien mengerenyit,teriak atau bahkan melompat
 Pastikan pasien sakit memang karena sakit pemeriksaan CVA
bukan karena pukulan terlalu keras atau spasmus otot
 metode A digunakan untuk pasien setelah ambulasi dini

(2) Metode B (pemeriksaan CVA post partum)

 Posisi wanita telentang menghadap keatas


 Letakkan telunjuk jari tengah dirapatkan pada atas CVA
 Pukul dengan jari secara tiba-tiba
 Catat reaksi pasien mengerenyit teriak atau melompat

7. Pemeriksaan Genetalia
a. Tujuan Pemeriksaan
1. Untuk memeriksa perinium terhadap penyembuhan luka meliputi edema,
inflasi, hematoma, supurasi, dehiscence echymosis/ memar)
2. Memeriksa pengeluaran lochea meliputi, disesuaikan dengan berjalannya
waktu :
 Rubra = hari ke 2 warna merah
 Sanguilenta hari ke 3-7 warna merah kuning
 serosa hari ke 7-14 warna kuning
 Alba setelah 2 minggu warna putih
 Purulenta cairan seperti seperti nanah berbau busuk bila terjadi
infeksi

24
 Jumlah total pengeluaran seluruh periode lochea rata-rata kira-kira
240-270ml
 Bau amis atau khas darah, bau busuk tanda infeksi

3. Pemeriksaan Anus
Sebagai tindak lanjut pemeriksaan prenatal,memeriksa keadaan anus
setelah persalinan terutama kondisi hemoroid menilai grade, adanya lesi
ataupun perdarahan.
4. Mengevaluasi tonus otot pelvik (dilakukan pada minggu ke 4 dan ke 6)

b. Cara pemeriksaan
1. Bantu pasien untuk mengatur posisi dorsal rekumben,tutup bagian tubuh
yang tidak diperiksa.
2. Lakukan inspeksi untuk:
 Menilai lochea (warna,bau,dan jumlah,untuk jumlah sambil
menanyakan kepada ibu berapa pada hari itu)
 Menilai kondisi perinium (edema, inflamasi, hematoma, supurasi,
dehiscense, echymosis/memar)
 Menilai anus adalah terlihat hemoroid (menilai besar, adanya lesi atau
pendarahan)
 Gunakan sarung tangan yang bersih
 Memeriksa perinium untuk menilai penyembuhan luka, tanda abnormal
 Berikan pelumas pada jari telunjuk dan masukkan telunjuk pelan-pelan
 Lakukan palpasi pada dinding rektum dan rasakan ada tidaknya nodul,
masa serta nyeri tekan,bila ditemukan adanya masa catat lokasi,
misalnya teraba benjolan pada dinding anterior 2 cm preksimal terhadap
spinger ani eksternal
 Dengan telunjuk tangan masih didalam anus anjurkan ibu untuk
mengetatkan otot vagina dan anus (kegel) catat berapa lama
kemampuan mengetatkan minimal 10 detik

25
8. Pemeriksaan ekstriminitas

a. Tujuan pemeriksaan
Untuk memeriksa adanya tromboplebitis, edema, menilai pembesaran
varises, dan mengukur reflek vatela (jika ada komplikasi menuju ekslampsia
menuju post partum)

b. Cara pemeriksaan
1) bebaskan daerah yang akan di periksa(buka kain kira-kira sampai ke lutut)
2) dengan posisi kaki lurus lakukan inspeksi adakah terlihat edema, varises,
warna kemerahan, tegang
3) palpasi kaki, nilai suku kaki apakah panas, tekan tulang kering adakah
edema dan nilai derajat edema
4) nilai tanda homan dengan cara menekuk kedua kaki jika terasa nyeri pada
betis maka homan positif

26
Kompetensi: Asuhan Kebidanan Nifas Normal

Sub Kompetensi: Membimbing ibu teknik menyusui yang benar

A. Pengertian teknik menyusui yang benar

Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan asi kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dengan bayi benar (Suradi dan Hesti 004)

B. Tujuan menyusui dengan benar adalah untuk merangsang produksi susu dan memperkuat
repleks hisap bayi

C. Anatomi payudara

Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :

1. Korpus(badan), yaitu bagian yang membesar

Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu, bagian dari
alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh
darah.lobules, yaitu kumpulan dari alveolus, lobus, yaitu beberapa lobules yang
berkumpul menjadi 15-0 lobus pada setiap payudara. Asi di salurkan dari alveolus
ke dalam saluran kecil(duktulus) kemudian beberapa duktulus bergabung
membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)

2. Aerola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah


Aerola sinus laktiferus, yaitu ssluran di bawah aerola yang besar melebar,
akhirnya membuat kedalaman pada puting dan bermuara e luar. Di dalam dinding
alveolus maupun saluran saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat
memompa asi keluar.

3. Papila atau puitting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara

D. Mempersiapkan pemberian ASI


Cara terbaiknya adalah keadaan jiwa ibu yang sedang mungkin tenang dan
tidak menghadapi banyak permasalahan. Higiene peroragan dan kesejahteraan yang
normal sangat penting: kebersihan tangan dan kuku jari tangan ibu atau orang lain yang
akan merawat bayi jga harus di tentukan. Puting susu tidak boleh di sentuh dengan
tangan yang belum di cuci dengan bersih dan sapu tangan tidak boleh di gunakan
sebagai ganjal di balik BH untuk menghentikan perembasan ASI. Bantalan disposable
kini telah tersedia untuk keperluani ini dan dapat di gunakan dalam waktu yang relatif
singkat jika perembesan ASI menimbulkan masalah. Ibu harus mengenakan pakaian
yang tidak menghalangi pemberian ASI . BH yang khusus untuk laktasi yang bersih
dan dapat menyangga payudara harus dikenakan sepanjang siang dan malam harinya
untuk memberikan kenyamanan dan mencegah statis air susu pada daerah-daerah
payudara yang tergantung. Jika ibu tidak memiliki BH khusus seperti ini ibu dapat
menggunakan alat penguat(binder) untuk mengatasi masalah ini. BH untuk laktasi

27
harus dapat di buka dari depan dan talinya bisa diturunkan sebelum ibu menyusui
bayinya. Tali tersebut dapat di pasang kembali setelah ibu selesai menyusui.
Prosedur membersihkan puting susu berbeda antara rumah sakit yang satu dan rumah
sakit yang lainnya. Namun, selama puting berada dalam keadaan bersih, tangan, mata,
hidung, pakaian, popok dan selimut harus di periksa dahulu sebelum bayi disusui.
Perhatian terhadap semua detail ini akan mmbantu mengurangi kemungkinan infeksi
pada payudara dan menghindari komplikasi lainnya.

E. Membimbing ibu teknik menyusui yang benar


Bayi diserahkan kepada ibu ketika ibu berada dalam kondisi yang nyaman,
dan sudah terbiasa menggendong bayinya, ia akan mendekatkan bayi pada
payudaranya. Bidan dapat memebanunya dengan memerah beberapa tetes kolosium
sebelum tindakan menyusui ini; pemerahan ini akan membersihkan saluran puting
memberikan kesempatan bayi untuk mencicipi air susu. Pada stadium ini, kita harus
yakin bahwa posisi bayi sudah benar. Bayi harus menghadap pada payudara dan
dipegang sedemikian rupa sehingga ia tidak harus meregang ke atas atau menekuk
dagunya untuk menjangkau puting susu. Dengan wajah yang menghadap langsung ke
puting susu dan mulut yang terbuka lebar serta lidah yang terjulur ke bawah, wajah bayi
tersebut di dekatkan secara hati-hati kepada puting sehingga puting dapat masuk ke
dalam mulutnya dengan mudah dan benar. Pada saat-saat pertama ibu beserta bayinya
belajar menyusui, pengaturan posisi yang benar akan menghindari frustasi atau
ketidaknyamanan.
Waktu menyusui pernah di batasi dalam beberapa hari pertama dengan
anggapan bahwa pembatasan waktu menyusui dapat mencegah terjadinya nyeri ataupun
keluhan pada puting, bidan akan menggunakan waktu yang diperlukan untuk
memastikan apakah ibu dan bayi tersebut sudah berada dalam keadaan nyaman sebelum
menyusui dapat di mulai, dan apakah sebagian besar aerola mamae suda berada dalam
mulut bayi dan puting pada saat menyusui, kenali jika posisinya salah atau terasa sakit,
baru kemudian, payudara yang kedua di sodorkan kepada bayi sampai ia tidak
membutuhkan lagi; pada waktu menyusui berikutnya, payudara yang kedua di sodorkan
terlebih dahulu.

28
Unit kompetensi: Asuhan Kebidanan Nifas Normal
Sub Kompetensi : PERAWATAN PERINIUM

A. Pengertian
Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia(biologis,
psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat.
Perinium adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyesahatkan daerah antara
paha yang di batasi pulpa dan anus pada ibu nifas dalam masa antara kelahiran
plasenta atau sampai dengan kembalinya organ genetic seperti pada waktu
sebelum hamil

B. Tujuan perawatan perinium


Adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan
jaringan yang terjadi dalam 8 hari setelah kelahiran anak atau aborsi.

Bentuk luka periniumsetelah melahirkan ada dua macam, yaitu:


 Rupture
Adalah luka pada perinium yang di akibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses
persalinan
 Episiotomi
Adalah sebuah irisan bedah pada perinium untuk memperbesar muara
vagina yang di lakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi.

C. Waktu perawatan perinium

1. Saat mandi
Saat ibu nifas melepas pembalut, kemungkinan terjadi kontaminasi
bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, maka prlu dilakukan
penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu diperlukan
pembersihan.
2. setelah buang air kecil
Saat buang air kecil kemungkinan terjadi kontaminas air seni
paradektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum,
untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
3. Setelah buang air besar
Diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara
keseluruhan.

29
D. Penatalaksanaan

Persiapan alat dan bahan

 Botol
 Baskom
 Air hangat
 Handuk bersih
 Pembalut
 Antiseptik
 Handscoon steril
 Tempat sampah medis
 Sabun cuci tangan
 Bengkok
 Status pasien

Prosedur pelaksaan

 Mempersiapkan peralatan
 Mencuci tangan
 Memeberitahu ibu tujuan dan prosedur yang di lakukan
 Mempersilahkan pasien BAK jika perlu
 Meminta dan membantu pasien melepaskan pakaian bagian bawah
 Mengkaji lokhea
 Memposisikan pasien dengan dorsal recumbent dan memasang perlak
bokong
 Menggunakan handscoon
 Melakukan vulva hygine
 Mengamati keadaan luka jaitan perineum
 Mengoleskan larutan antiseptic pada luka jahitan
 Membiarkan luka jahitn kering dan menutup dengan kassa steril
 Membantu pasien menggunakan celana
 Melepaskan perlak bokong
 Melepas sarung tangan di dlam larutan klorin
 Mencuci tangan dengan air yang mengalir
 Membereskan peralatan

Menjelaskan hasil pemeriksaan

30
Unit Kompetensi: Asuhan Kebidanan Nifas Normal

Sub Kompetensi: PERAWATAN PAYUDARA

A. Pengertian

Merupakan suatu tindakan perawatan payudara yang di lakukan baik dari


pasien maupun di bantu olh orang lain yang di lakukan mulai hari pertama atau
hari kedua melahirkan. Pertama kali di lakukan pada hari kedua setelah
melahirkan minimal dua kali sehari.

B. Tujuan

1. Memelihara kebersihan payudara


2. Melancarkan keluarnya asi
3. Mencegah bendungan pada payudara
4. Mencegah payudara bengkak

C. Anatomi payudara

Pada payudara terdapat tigabagian utama, yaitu :

1. Korpus(badan), yaitu bagian yang membesar


Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu,
bagian dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel
otot polos dan pembuluh darah.lobules, yaitu kumpulan dari alveolus,
lobus, yaitu beberapa lobules yang berkumpul menjadi 15-0 lobus pada
setiap payudara. Asi di salurkan dari alveolus ke dalam saluran
kecil(duktulus) kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk
saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)
2. Aerola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah
Aerola sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah aerola yang
besar melebar, akhirnya membuat kedalaman pada puting dan
bermuara e luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran saluran
terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa asi keluar
3. Papila atau puitting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara

D. Persiapan alat

1. baby oil
2. baskom berisi air hangat
3. Waslap
4. Kapas
5. Handuk

31
E. Langkah-langkah penguruta

1. Tuangkan minyak secukupnya

2. Friction

Sekong payudara kiri dengan kiri, kanan dengan kanan,tiga


jari dari tangan yang berlawan membuat gerakan memutar sambil
menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu,
setiap payudara minimal 2 kali gerakan

3.Massage

Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua


payudara.urutlah payudara dari tengah keatas sambil mengangkat
kedua payudara dan lepaskan kedua payudara perlahan-lahan
lakukan gerakan ini 30 kali

4.Sekong payudara dengan satu tangan,sedangkan tangan lain


mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah sisi ke puting
susu.lakukan gerakan ini selama 30 kali

5. Pengompresan

Alat alat nya adalah:

a) 2 buah kom sedang yang masing-masing diisi dengan air hangan


dan air dingin
b) 2 buah waslap

Caranya:

Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2


menit,kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1
menit,kompres bergantian selama 3 kali berturut-turut dengan air
hangat

Sumber: asuhan kebidanan masa nifas,yetti anggaraini,s,st,skm,2010,cv.pustaka rihan

32
Unit Kompetensi: Asuhan Kebidanan Nifas Normal

Sub Kompetensi : Membimbing Ibu Senam Nifas

A.Pengertian senam nifas

Senam nifas adalah senam yang dilakukan pada saat seseorang ibu menjalani
masa nifas atau asa setelah melahirkan. senam nifas adalah latihan gerak yang
dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan,upaya otot otot yang mengalami
peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal
seperti semula.senam dimulai setelah 6 hari melahirkan dan dalam pelaksanaan harus
dilakukan secara bertahap,sistematis dan kontinyu( hal 127,asuhan kebidanan nifas
dr.taufan nugroho,mph,nurrezki amd.keb,2014).

B.Tujuan senam nifas

 Memperlancar terjadinya proses involusi uteri(kembalinya rahim ke bentuk


semula)
 Mempercepat pemulihan kondsi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi
semula
 Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalin nifas
 Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut,otot dasar panggul,serta otot
penggerakan
 Memperbaiki sirkulasi darah,sikap tubuh setelaah hamil dan melahirkan,oto
pelvis dan regangan otot tungkai bawah
 Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya
varises

C.Melakukan persiapan alat

 Persiapan alat
 Persiapan lingkungan
 Persiapan penolong

D.Membimbing ibu senam nifas(perawatan meternas,edisi2,hellen farrer,1999)

1. Berbaring pada punggung kedua lutu ditekuk,letakkan kedua belah tangan


pada perut dibagian iga,tarik napas perlahan-lahan dan dalam lewat hidung
,kemudian keluarkan lewat mulut sambil mengencangkan dinding perut untuk
membantu menggosongkan paru paru
2. Berbaring pada punggung kedua tangan dilurus diatas kepala dengan telapak
tangan menghadap keatas,kendurkan sedikit lengan kiri dan kencangkan
lengan kanan .pada saat yang sama,lemaskan tungkai kiri dan kencangkan
tungkai kanan sehingga seluruh sisi tubuh yang kiri menjadi kencang
sepenuhnya.ulangi hal yang sama pada sisi tubuh yang kanan
3. Kontraksi vagina

33
Berbaring pada punggung atau terdapat luka jahitan,pada perut karena posisi
ini lebih nyaman.kedua tungkai sedikit dijauhkan.kencangkan dasar
panggul,pertahankan selama 3 detik dan kemudian lemaskan,terus gerakan in
dengan berdiri dan duduk
4. Memiringkan panggul
Berbaring pada punggung dengan kedua lutut ditekuk,kontraksi otot-otot
perut untuk membuat tulang belakang menjadi datar dan otot-otot pantat
menjadi kencang pertahankan selama 3 detik dan kemudian lemaskan
5. sesudah hari ketiga
berbaring pada punggung,kedua lutut ditekuk dan kedua tangan
direntangkan,angkat kepala dan bahu sehingga sudut sekitar 45
derajat,pertahankan selama 3 detik dan kemudian perlahan-lahan lemeskan
6. posisi senam seperti diatas.letakkan kedua tangan di sebelah luar lutut
kiri,ulangi disebelah luar lutut kanan

34
DAFTAR PUSTAKA

Asuhan kebidanan edisi 4 volume 2 (helen varney,jan m,kriebs,carolya l.gegor,2004 hal


201-202

Mariatalia,dewi,2012.asuhan kebidanan nifas dan menyusui,yogyakarta

Maryunani,anik,2009.asuhan pada ibu dalam masanifas(post partum),medisi ke-


1jakarta;pt trans info media;jakarta

Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal (sarwono,2010)

Senam hamil,senam nifas,dan terapi musik(anik muryanani,s.kep.ETN RN dan yetti


surkayati,Am.keb,S,SIT,2010)

35

Anda mungkin juga menyukai