Toksisitas kadmium pada tanaman: Dampak dan strategi remediasi
Tanah dapat tercemar akibat tingginya konsentrasi metaloid dan logam sisa melalui emisi dari sektor industri yang berkembang pesat, pembuangan limbah logam tinggi, pestisida, sisa pembakaran batu bara, tailing tambang, bensin bertimbal, cat, pupuk sintetis, pupuk kandang. , irigasi air limbah, tumpahan petrokimia, pengendapan atmosfer, dan lumpur limbah (Khan et al., 2008; Zhang et al., 2010). Istilah trace metal berlaku untuk setiap zat kimia logam yang memiliki kepadatan relatif tinggi dan beracun bahkan pada konsentrasi rendah (Zulfiqar et al., 2019). Logam jejak termasuk unsur-unsur seperti aluminium (Al), arsenik (As), berilium (Be), kadmium (Cd), kromium (Cr), tembaga (Cu), besi (Fe), timbal (Pb), merkuri ( Hg), nikel (Ni), talium (Tl), dan seng (Zn) (Karimpour dkk., 2018). Penyerap utama polutan adalah tanah; polutan dilepaskan ke dalamnya
Kesimpulan dan prospek masa depan
Kadmium telah menjadi perhatian yang sangat serius terhadap keamananpangan, khususnya di negara-negara berkembang di dunia. Konsentrasi Cd yang tinggi pada tanaman menghambat perkembangan dan aktivitasfotosintesisnya, sehingga menurunkan produktivitas tanaman. Makanan yangdiperkaya dengan Cd menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan manusia.Meskipun demikian, jalur tertentu pada tanaman yang menyebabkan toksisitasCd masih belum diketahui secara pasti dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Mengidentifikasi jalur metabolisme spesifik yang dimodifikasi oleh tanaman padatingkat molekuler di bawah toksisitas Cd sehubungan dengan nutrisi tanamanmerupakan bidang utama untuk penelitian di masa depan. Banyak metode telah dikembangkan untuk mengurangi toksisitas Cd. Nutrisi tanaman yang optimalmerupakan strategi yang baik untuk mengurangi dampak berbahaya Cd padatanaman dan mencegah masuknya Cd ke dalam rantai makanan. Namun,teknologibioremediasibaru untuk dekontaminasi Cd (yaitu fitovolatilisasi,fitodegradasi, fitoremediasi, dan remediasi mikroba), dapat memberikan pilihanyang layak secara ekonomi dan ramah lingkungan untuk remediasi tanah yang terkontaminas termasuk biochar, pupuk organik, dan hormon pertumbuhan juga dapat digunakan untuk secara efektif meminimalkan dampak buruk Cd dari tanah dalam skala komersial. Oleh karena itu, alat remediasi yang memadai harus diterapkan untuk melawan dampak buruk Cd dari tanah pertanian yang terkontaminasi.