Sejumlah besar bahan kimia setiap tahun diaplikasikan di tanah pertanian sebagai pupuk dan
pestisida. Aplikasi tersebut dapat menyebabkan peningkatan logam berat khususnya Cd, Pb, dan
As. Menurut Alloway (1990), beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah logam berat dalam
jaringan tanaman antara lain konsentrasi lo-gam berat dalam larutan tanah, mobilitas ion logam berat
ke zona perakaran, pergerakan logam berat dari permukaan akar ke dalam akar tanaman dan
pergerakan logam berat dalam jaringan tanaman lainnya. Secara umum ada 2 mekanisme masuknya
timbal (Pb) tersedia dalam tanaman, yaitu pengambilan melalui akar dan pengambilan melalui daun,
setelah masuk ke dalam sistem, Pb akan diikat oleh membran sel, mito-kondria, dan kloroplas. Pb
diserap secara cepat pada saat zat itu dipin-dahkan atau jika akarnya mati.
Tanah mempunyai kapasitas sangga yang terbatas terhadap logam berat. Karakteristik ini ditentukan
oleh banyak faktor di antaranya pH, kan-dungan bahan organik dan kapasitas tukar kation (Lepp,
1981).
Keberadaan bahan organik dalam tanah selain dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai sumber
energinya, juga dapat bereaksi dengan logam berat mem-bentuk senyawa kompleks (organo
metalic complex) sehingga dapat mengurangi sifat racun logam berat (Stevenson, 1982). Untuk
menjaga ketersediaan nutrisi tanaman adalah dengan cara pemberian pupuk anorganik yaitu NPK
mutiara yang mudah dan cepat tersedia, serta dapat merangsang pertumbuhan tanaman.
Sayuran merupakan sumber pangan yang mengandung banyak vitamin dan mineral yang secara
langsung berperan meningkatkan kesehatan. Oleh karena itu, higienitas dan keamanan sayuran yang
dikonsumsi menjadi sangat penting agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Namun banyak
jenis sayuran yang beredar di masyarakat tidak terjamin keamanannya karena diduga telah
terkontaminasi logam-logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), atau merkuri (Hg). Menurut
Astawan (2005), logam-logam berat tersebut bila masuk ke dalam tubuh lewat makanan akan
terakumulasi secara terus-menerus dan dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan gangguan
sistem syaraf, kelumpuhan, dan kematian dini serta penurunan tingkat kecerdasan anak-anak.