DISUSUN OLEH
KELAS B KELOMPOK B
SEMESTER 3
( P27833113049 )
( P27833113052 )
( P27833113047 )
4. Feryati Sudarsono
( P27833113050 )
5. Ratih Lukmitarani
( P27833113056 )
( P27833113062 )
( P27833113065 )
8. Imroatul Mufidah
( P27833113068 )
9. Nilam Sari
( P27833113071 )
( P27833113076 )
( P27833113080 )
( P27833113083 )
( P27833113086 )
( P27833113089 )
( P27833113094 )
Judul praktikum
Hari, tanggal praktikum
Waktu praktikum
Tempat praktikum
Tujuan Praktikum
A. DASAR TEORI
1. Analisa Logam Berat Pada Tanah
Pencemaran
lingkungan
terjadi
karena
masuknya
atau
dan
berpengaruh
organik.
sama
Semua
terhadap
bentuk
toksisitas
Pb
tersebut
pada
manusia
(Darmono, 2001).
Soepardi (1983) dalam Charlena (2004) menjelaskan
bahwa timbal (Pb) tidak akan larut ke dalam tanah jika tanah
tidak masam. Pengapuran tanah mengurangi ketersediaan
timbal (Pb) dan penyerapan oleh tanaman. Timbal akan
diendapkan sebagai hidroksida fosfat dan karbonat.
Sudarmaji, dkk (2008) juga mengatakan bahwa
secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya
berkisar antara 0,0001-0,001 g/m3. Tumbuh-tumbuhan
termasuk sayur-mayur dan padi-padian dapat mengandung
Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya berkisar
(rerumputan)
pada
masa
pertumbuhan
aktif
secara
linear
dengan
pH
sampai
tingkat
dalam
makanan
atau
minuman
dapat
produksi
sel
darah
merah
(eritrosit).
(Pickering, 1980)
2. Analisa BOD COD pada Lindi
(PPM)
0,1-4,0
2-100
30-300
0,1-7,0
100-4000
10-1000
10-300
2-100
2-200
umumnya air lindi memiliki nilai rasio BOD5/COD sangat rendah (<0,4).
Nilai rasio yang sangat rendah ini mengindikasikan bahwa bahan organik
yang terdapat dalam air lindi bersifat sulit untuk didegradasi secara
biologis. Angka perbandingan yang semakin rendah mengindikasikan
bahan organik yang sulit terurai tinggi (Alaerts dan Santika, 1984).
Komposisi
air
lindi
sangat
bervariasi
karena
proses
pembentukannya dipengaruhi oleh karakteristik sampah (organikanorganik), mudah tidaknya penguraian (larut -tidak larut), kondisi
tumpukan sampah (suhu, pH, kelembaban, umur), karakteristik sumber
air (kuantitas dan kualitas air yang dipengaruhi iklim dan hidrogeologi),
komposisi tanah penutup, ketersediaan nutrien dan mikroba, dan
kehadiran in hibitor (Diana, 1992). Selain itu Sulinda (2004) menyatakan
bahwa proses penguraian bahan organik menjadi komponen yang lebih
sederhana oleh mikroorganisme aerobik dan anaerobik pada lokasi
pembuangan sampah dapat menjadi penyebab terbentuknya gas dan air
lindi.
Sebagian besar limbah yang dibuang pada lokasi pembuangan
sampah adalah padatan. Limbah tersebut berasal dari berbagai sumber
yang berbeda dengan tipe limbah yang berbeda pula, sehingga setiap air
lindi memiliki karakteristik tertentu (Pohland da n Harper, 1985).
Salah satu parameter kualitas air lindi adalah BOD dan COD :
a) BOD
Kebutuhan oksigen Biokimia atau BOD adalah
banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk menguraikan bahan organiknya yang mudah terurai.
Bahan organik yang tidak mudah terurai umumnya berasal
dari limbah pertanian, pertambangan dan industri. Sehingga
makin banyak bahan organik dalam air, makin besar BOD
nya sedangkan DO (Dissolved Oxygen) akan makin rendah.
DO adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air,
berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air.
Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air
oksigen
kimiawi
atau
COD
industri
dapat
mencapai
60.000
mg/liter
(UNISCO/WHO/UNEP. 1992).
Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan pengujian BOD. Keunggulan itu
antara lain :
Sanggup menguji air limbah industri yang beracun
yang tidak dapat diuji dengan BOD karena bakteri akan
mati.
Waktu pengujian yang lebih singkat, kurang lebih
hanya 3 jam.
Tabel Kategori kekuatan organik lindi
Kisaran konsentrasi (mg/l)
COD
BOD
Rendah
< 1.000
220 750
Sedang
1.000-10.000
750 1.500
Tinggi
> 10.000
1.500-36.000
buangan
domestik
pengendapan primer
BOD5/COD
0,40 0,60
setelah
0,60
0,20
Air sungai
Sumber : Alaerts dan Santika,1984
0,10
B. ALAT
1. Pengukuran Logam Berat
-
statif
2. Destruksi Tanah
-
Ayakan
- Labu kjehdahl
Pipet ukur
- Lampu Bunsen
Statif
- Buret
Kertas saring
- Pipump
Cawan mortal
- Kaki tiga/tripot
Beaker glass
- Gelas ukur
Etiket
- Labu ukur
Petridish
- Botol winkler
Timbangan analitik
- Bunsen
Gelas ukur
Labu ukur
Beaker glass
Botol winkler
Pipet ukur
Pipump
4. Pengambilan Sampel
-
Cetok
Sekrop taman
Plastik sampel/petridish
Cool box
Ayakan
Etiket
5. Analisa COD
-
C.O.D reactor
- Mikro buret
Pipet gondok
- Erlenmeyer
- Labu ukur
Gelas ukur
- Beaker glass
Pipet ukur
- Pipet tetes
Statif
6. Analisa BOD
-
Botol winkler
- Incubator
Labu ukur
- Buret
Statif
- Petridish
Gelas ukur
- Pipet tetes
Pipet ukur
- Corong
Pipe pump
C. BAHAN
1. Pengukuran Cadmium (Cd)
NAOH 2M
KCNS 10 %
Formal Dehida 4 %
Zn murni
AgNO3 20 %
Asam Sulfat 4 N
Pb asetat murni
Pb asetat
Methanol
NaOH 2N
KOH
H2O2 3 %
4. Destruksi Tanah
Tanah
HCl pekat
HNO3 pekat
Aquadest
Aquadest
Buffer fosfat
FeCl3
CaCl3
MgSO4
6. Pengambilan Sampel
Tanah
Air lindi
7. Analisa COD
K2Cr2O7 0,25 N
AgSO4
HgSO4
Indicator Ferroin
8. Analisa BOD
Sampel
Aquadest
Larutan MnSO4
H2SO4 4 N
Na2S2O3 0,025 N
Amilum 1 %
Pereaksi oksigen
Larutan KI 10 %
H2SO4 pekat
KIO3 0,1 N
D. CARA KERJA
1. TEKNIK SAMPLING TANAH
-
Alat
(auger,thief,sekop,cetok,cangkul/linggis)
dicuci
untuk
6. Pemeriksaan BOD
-
1000
20
50 ml
1000
20
air
sampel
-
aerasi)
Satu botol digunakan untuk DO awal
Dua botol digunakan untuk DO 5 hari
Ambil 100 ml air pengencer masukkan kedalam 3 botol winkler
(hindari aerasi)
Satu botol digunakan untuk DO awal
Dua botol digunakan untuk DO 5 hari
Tetesi botol winkler dengan pereaksi oksigen sebanyak 2 ml
(hindari aerasi)
-
Na 2 S2 O3
7.Pemeriksaan COD
Penentuan Normalitet F A S (Ferroin Ammonium Sulfat) 0,1N
K 2 Cr 2 O7
- Ambil 10 ml
- 0,25N dengan pipet gondok,
encerkan sampai 100 ml dalam labu ukur, normalitet adalah
0,025N.
K 2 Cr 2 O7
Ambil 25 ml larutan
kamar
Tambahkan 2-3 tetes indikator ferroin
Titar dengan F A S 0,1N
Catat hasilnya
Penentuan COD
- Ambil 2 ml sampel menggunakan pipet gondok masukkan ke
dalam tabung COD reaktor. 1 tabung untuk blangko dan 1
tabung untuk sampel
Hg SO 4
Tambahkan 2 ml
K 2 Cr 2 O7
reaktor
-
Dinginkan
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Tanah
-
Warna
Merah tua
Coklat
Coklat
Hasil
Negative
Positif
Negative
2. Air lindi
-
Diket :
DO0 :
A (ml titrasi)pengencer
= 7,3
A (ml titrasi)sampel
= 7,7
A (ml titrasi)pengencer
= 6,1
A (ml titrasi)sampel
= 4,6
DO5 :
Ditanya : BOD ?
Jawab :
DO0 Sampel
DO0 Pengencer =
DO5 Sampel
DO5 Pengencer=
BOD
= 7,85
= 7,4
= 4,7
= 6,2
Pengencer
3. Air Lindi
-
Diket :
Titrasi blangko = 200 ml
Titrasi sampel = 197 ml
Ditanya :
Jawab :
COD ?
Mg/l COD
= 1200 mg/l
F. KESIMPULAN
Dari praktikum di atas, menunjukkan bahwa tanah yang di uji
positif mengandung arsen. Tanah yang tidak terkontaminasi arsen ditemukan
mengandung kadar As antara 0,240 mg/kg, sedang yang terkontaminasi
mengandung kadar As rata-rata lebih dari 550 mg/kg (Walsh & Keeney,
1975). Meskipun kami tidak menganalisa kadar arsen di dalam tanah, namun
tetap saja jika tanah tersebut dimanfaatkan secara berlebihan akan
menimbulkan dampak yang buruk bagi manusia salah satunya yaitu
menurunnya produksi sel darah merah.
Untuk air lindi setelah dianalisa BOD menunjukkan bahwa BOD
yang terkandung 39 mg/l. Menurut Pohland dan Harper, 1985 kategori lindi
rendah yaitu 220-750 mg/l sehingga air lindi yang kami uji masih tergolong
kategori rendah. Kandungan COD air lindi adalah 1200 mg/l. Menurut
Pohland dan Harper, 1985 kategori lindi sedang yaitu 1000-10000 sehingga
air lindi juga termasuk kategori sedang. Nilai COD 2 kali nilai BOD
dikarenakan jumlah senyawa kimia yang bisa di oksidasi secara kimiawi lebih
besar dibandingkan oksidasi secara biologis
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Cemaran
Logam Berat
Dan Mikroba.
2013.
Pencemaran
Tanah
atau
http://www.bangazul.com/pencemaran-tanah/.
Soil
Contamination.
(diakses
pada
28
Akibatnya
Bagi
Kesehatan
Manusia.