Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

‘‘Membuat baterai sekunder menggunakan karbon-


aluminium dengan elektrolit air garam ”

Dosen Pengajar :

Muhammad Alwi Syahara, S.pd., M.Si

Oleh :
1. Muh khoirurrozikin (2341190049)
2. Muh. Lutfi Taufiqurrohman (2341190033)
3. Muhammad Nadhif Faizzudin (2341190041)
4. Nabila Putri Tsaniya Balqis (2341190010)
5. Rifky Afrizal Arifieno Exal Onasie (2341190036)
6. Veri Fajar Mentari (2341190014)
7. Zidan Tawakkal Nur Irfendi (2341190008)

TGL.PRAKT. : 14 Desember 2023

D-IV TEKNIK ELEKTRONIKA 1A

PSDKU Politeknik Negeri Malang Kota Kediri


Jl. Lingkar Maskumambang No.1, Sukorame, Kec. Mojoroto,
Kota Kediri, Jawa Timur 64119
2023

1
Abstrak
Baterai sekunder merupakan salah satu jenis baterai yang dapat diisi ulang setelah
digunakan. Salah satu penyusunnya adalah elektrolit sebagai media transfer ion. Bahan
elektrolit yang digunakan yaitu larutan air garam dan bahan aluminium sebagai anoda dan
karbon sebagai katoda.

1. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa dapat memahami proses terjadinya reaksi kimia.
b. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi katoda dan anoda pada reaksi kimia
c. Mahasiswa dapat menjelaskan pembuatan dan pengujian baterai dengan reaksi kimia

2. Dasar Teori
Baterai karbon-alumunium dengan elektrolit garam adalah jenis baterai sekunder yang
dapat diisi ulang. Dalam satu siklus baterai ini mengalami dua reaksi kimia, yaitu reksi
pengosongan dan reaksi pengisian.
• Reaksi pengosongan
Pada reaksi pengosongan, alumunium dioksidasi di anoda dan oksigen terdeksi
di katoda. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Anoda:
Al(s) → A13 + (aq) + 3e-

Katoda:
O2(g) + 2H2O(1) + 4e- → 4oH-(aq)

Reaksi penggabungan sbb:


2QA1(s) + 302(g) + 3H20(1) → 2A1(OH)3(aq)

Pada reaksi ini alumunium melepaskan electron dan teroksidasi menjadi Al3+.
Electron mengalir melalui rangkaian luar dan digunakan untuk menghasilkan
listrik. Oksigen di udara bereaksi dengan air dan electron untuk membentuk ion
hidroksida (OH-). Ion hidroksida ini mengendap di katoda membentuk
aluminium hidroksida (Al(OH)3).
• Reaksi pengisian
Pada reaksi pengisian aluminium hidroksida dikatoda tereduksi menjadi
aluminium dan air. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Katoda:
Al(OH)3(aq) + 3e- → Al(s) + 3OH-(aq)

Anoda:

2
2H2O(l) → O2(g) + 4H + (aq) +4e-

Reaksi gabungan sbb:

2Al(OH)3(aq) → 2Al (s) +3O2(g) + 3H20(l)

Pada reaksi ini aluminium hidroksida tereduksi menjadi aluminium dan air.
Electron ini mengalir melalui rangakaian dan digunakan untuk mengisi ulang
baterai . oksigen di udara bereksi dengan air dan proton(H+) untuk membentuk
oksigen gas.

3. Alat dan Bahan

➢ Aluminium (anoda)
➢ Karbon (katoda)
➢ Air
➢ Garam
➢ Kabel tembaga
➢ Botol / wadah bening
➢ Mulitimeter

4. Tahapan Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum
2. Menyiapkan air aquades kurang lebih 25 ml lalu diberi garam sekitar 1 sdt
3. Menyampurkan air tersebut dengan garam kedalam 2 botol yang telah disiapkan
4. Membentuk dan memotong aluminium sesuai dengan gambar
5. Mengaitkan masing masing dari ujung kabel ke aluminum dan juga karbon
6. Memastikan telah terkait dengan baik dan benar

3
7. Memasukkan kabel yang terkait dengan aluminium dan karbon ke dalam larutan
garam tersebut
8. Melihat reaksi yang timbul pada saat reaksi antara katoda anoda serta jembatan
garam tersebut
9. Mengukur tegangan pada masing masing botol menggunakan multimeter
10. Memastikan bahwa reaksi tersebut menghasilkan tegangan dalam skala volt
11. Mencatat tegangan yang dihasillan pada praktikum tersebut
12. Mengubah reaksi tersebut kedalam bentuk yang lebih sederhana yaitu baterai

5. Hasil praktikum

Foto percobaan pertama kali dengan menggunakan 100ml air


dan garam sebanyak 1 sdt setiap botolnya, lalu kedua botol
tersebut dihubungkan dan menghasilkan kan tegangan sebanyak
1,572 V

Foto percobaan kedua dengan menggunakan 25ml air dam


garam sebanyak 1 gram, dan menghasilkan tegangan sebesar
0,948 V.

Foto percobaan ketiga yaitu menggunakan 25ml air dan


garam sebanyak 5 gram dan menghasilkan tegangan sebesar
0,928 V

4
Foto percobaan ketiga yaitu menggunakan 25ml air dan
garam sebanyak 10 gram dan menghasilkan tegangan sebesar
0,903V

6. Kesimpulan
1. Semakin banyak massa aliminium yang digunakan, maka kapasitas baterai yang
dihasilkan akan semakin besar.
2. Semakin banyak massa karbon yang digunakan, maka hambatan baterai yang
dihasilkan akan semakin kecil.
3. Semakin banyak massa elektrolit, maka arus yang dihasilkan baterai akan semakin
besar.

Anda mungkin juga menyukai