Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH PROVINSI JAWATIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 NAWANGAN
Jl. Pakisbaru, Ngromo-Nawangan, Pacitan Kode Pos 63584

PACITAN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


KONSELING INDIVIDU
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Komponen : Layanan Responsif
Bidang Layanan : Pribadi
Topik Layanan : Penyesuaian diri
Tugas Perkembangan : Kematangan Emosional
Capaian Layanan : Peserta didik dapat memahami, menerima,mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya
secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek
pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
pribadinya secara optimal dan mencapai kebahagiaan,
kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.

Tataran Internalisasi Tujuan : Pengenalan dan Tindakan


Layanan
Profil Pelajar Pancasila :  Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, Berakhlak
mulia
 Kreatif
 Berfikir Kritis
 Mandiri
Kelas : XII
Fase / Semester : E / Ganjil
Alokasi Waktu : 1 x 50 menit
A Tujuan Layanan
.
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dan proses penyesuaian diri,
memahami karakteristik penyesuaian diri serta dapat mengenal aspek-aspek
penyesuaian diri sehingga dapat menerapkan sikap dan kebiasaan baru di
lingkungannya.

B Teori, Strategi dan Media


. 1. Teori : Konseling Behavior
2. Strategi : pembentukan tingkah laku ( shaping )
3. Media : Video motivasi,kertas, bolpoint.
C Langkah-langkah Kegiatan Layanan
. 1. Tahap Awal / Pembentukan Hubungan Baik
5 menit
o Konselor membuka dengan mengucapkan salam kepada koseli
o Konselor mempersilakan duduk konseli dengan aman dan nyaman
o Konselor membina hubungan baik dengan konseli (menanyakan kabar )
o Konselor mengajak Berdoa
2. Tahap Transisi / Peralihan
o Guru BK memberikan motivasi atau penguatan positif kepada konseli agar konseli
5 menit
merasa lebih tenang dan nyaman.
o Guru BK megajak konseli untuk melihat video motivasi kemudian konseli diminta
untuk memberikan satu tanggapan sesuai dengan pendapatnya.
3. Tahap Inti
o Konselor menetapkan masalah yang akan dibahas yaitu tentang penyesuaian
diri
o Konselor menyampaikan tujuan layanan konseling
o Konselor menjelaskan azaz kerahasiaan dalam kegiatan koseling sehingga
diharapkan konseli dapat teribat aktif selama kegiatan konseling individu ini.
35 menit
o Konselor memberikan kesempatan kepada konseli untuk bercerita/
mengungkapkan apa yang sedang konseli rasakan saat ini sebagai data awal
yg akan dibandingkan dengan data tingkah laku setelah di intervensi.
o Guru BK memberi penugasan kepada konseli untuk menulis jurnal agar
memudahkan dalam mengobservasi penerapan pembentukan tingkah laku baru
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan baik.

4. Tahap Pengakhiran/ Terminasi


o Konselor menyimpulkan hasil konseling
5 Menit
o Konselor mengucapkan terima kasih kepada konseli dan mengajak untuk berdoa
o Konselor bersalaman dengan konseli dan mengucapkan salam

D EVALUASI
o Evaluasi proses: Konselor mengamati hasil rekaman konseling dengan
menggunakan pedoman pengamatan 5 menit
o Evaluasi hasil: Konselor melakukan evaluasi hasil konseling dengan menggunakan
Instrumen penilaian hasil layanan konseling

Mengetahui, Pacitan, November 2022


Kepala SMA N 1 Nawangan Guru Bimbingan dan Konseling

Sri Susanti, S.Pd Wiwik Winarni, S.Pd


NIP. 19691019 200604 2 006 NIP. -
PEMERINTAH PROVINSI JAWATIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 NAWANGAN
Jl. Pakisbaru, Ngromo, Nawangan, Pacitan Kode Pos 63584
PACITAN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


KONSELING INDIVIDU
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Komponen : Layanan Responsif
Bidang Layanan : Pribadi
Topik Layanan : Penyesuaian diri
Kelas/ Semester : XII / Ganjil
Alokasi Waktu : 1 x 50 menit
A Tujuan Layanan
 Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian , proses penyesuaian diri,
.
karakteristik peneysuaian diri. ( C1 )
 Peserta didik/konseli mampu mengenal aspek-aspek penyesuaian diri sehingga
dapat menerapkan sikap dan kebiasaan baru di lingkungan barunya. ( C2 )
B Teori, Strategi dan Media
1. Teori : Konseling Behavior
.
2. Strategi : pembentukan tingkah laku ( shaping )
3. Media : Video motivasi,kertas, bolpoint.
C Langkah-langkah Kegiatan Layanan
. 1. Tahap Awal / Pembentukan Hubungan Baik
o Konselor membuka dengan mengucapkan salam kepada koseli 5 menit
o Konselor mempersilakan duduk konseli dengan aman dan nyaman
o Konselor membina hubungan baik dengan konseli (menanyakan kabar )
o Konselor mengajak Berdoa
2. Tahap Transisi / Peralihan
o Guru BK memberikan motivasi atau penguatan positif kepada konseli agar konseli
merasa lebih tenang dan nyaman. 5 menit
o Guru BK megajak konseli untuk melihat video motivasi kemudian konseli diminta
untuk memberikan satu tanggapan sesuai dengan pendapatnya.
3. Tahap Inti
o Konselor menetapkan masalah yang akan dibahas yaitu tentang
penyesuaian diri
o Konselor menyampaikan tujuan layanan konseling
o Konselor menjelaskan azaz kerahasiaan dalam kegiatan koseling sehingga
diharapkan konseli dapat teribat aktif selama kegiatan konseling individu ini. 35 menit
o Konselor memberikan kesempatan kepada konseli untuk bercerita/
mengungkapkan apa yang sedang konseli rasakan saat ini sebagai data awal
yg akan dibandingkan dengan data tingkah laku setelah di intervensi.
o Guru BK memberi penugasan kepada konseli untuk menulis jurnal agar
memudahkan dalam mengobservasi penerapan pembentukan tingkah laku
baru sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan baik.
4. Tahap Pengakhiran/ Terminasi
o Konselor menyimpulkan hasil konseling
o Konselor mengucapkan terima kasih kepada konseli dan mengajak untuk berdoa 6 Menit
o Konselor bersalaman dengan konseli dan mengucapkan salam

D EVALUASI
o Evaluasi proses: Konselor mengamati hasil rekaman konseling dengan
menggunakan pedoman pengamatan 5 menit
o Evaluasi hasil: Konselor melakukan evaluasi hasil konseling dengan
menggunakan Instrumen penilaian hasil layanan konseling
Pacitan, November 2022
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Nawangan Guru Bimbingan dan Konseling

Sri Susanti, S.Pd Wiwik Winarni, S.Pd.


NIP. 19691019 200604 2 006 NIP. -
Lampiran 1. Uraian Materi

Menampilkan video motivasi dari youtube:

Setelah mengamati video yang di tampilkan konseli diminta untuk menuliskan nilai apa saja yang dapat
diambil dari video tersebut

PENYESUAIAN DIRI

a. Pengertian dan Proses Penyesuaian Diri

 Penyesuaian dapat diartikan sebagai berikut :

1. Penyesuaian berarti beradaptasi; dapat mempertahankan eksistensiya, atau bisa survive dan
memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan
dengan tuntutan sosial.
2. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan
standar atau prinsip.
3. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana
dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik,
kesulitan dan frustasi secara efisien. Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan
cara yang adekuat.
4. Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional
maksudnya ialah secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada setiat situasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai
keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.

 Proses Penyesuaian Diri


Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi
kebutuhan sesuai dengan lingkungannya. Respon penyesuaian, baik atau buruk secara sederhana dapat
dipandang sebagai suatu upaya individu untuk mereduksi taua menjauhi ketegangan dan untuk
memelihara kondisi-kondisi keseimbangan yang lebih wajar. Dalam proses penyesuaian itu dapat saja
muncul konflik, tekanan, dan frustasi dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk
membebaskan diri dari ketegangan.
Elemen-elemen umum dan esensial dalam semua situasi frustasi ialah : motivasi, frustasi, respon
yang bervariasi, dan pemecahan untuk mereduksi masalah, ketegangan dengan beberapa bentuk respon.
Motivasi mengambil variasi bentuk dan setiap bentuk dapat diarahkan kepada rintangan atau frustasi yang
disebabkan oleh beberapa aspek realitas, misalnya : pembatasan orang tua, hambatan fisik, aturan social,
dan semacamnya.
Individu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaina diri apabila ia dapat memenuhi
kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar atau apabila dapat diterima oleh lingkungan tanpa merugikan
atau mengganggu lingkungannya.

 Penyesuaian Pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri
sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya.
Individu tersebut menyadari sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan
kekurangannya dan mampu bertindak obyektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.
Keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai dengan tidak adanya rasa benci, lari dari kenyataan
atau tanggungjawab, dongkol, kecewa, atau tidak percaya pada kondisi dirinya. Kehidupan
kejiwaannya ditandai dengan tidak adanya kegoncangan atau kecemasan yang menyertai rasa
bersalah, rasa cemas, rasa tidak puas, rasa kurang dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya.
Sebaliknya kegagalan penyesuaian pribadi ditandai dengan keguncangan emosi,
kecemasan, ketidakpuasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya, sebagai akibat adanya
gap antara individu dengan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungan. Gap inilah yang menjadi
sumber terjadinya konflik yang kemudian terwujud dalam rasa takut dan kecemasan, sehingga
untuk meredakannya individu harus melakukan penyesuaian diri.

 Penyesuaian Sosial
Setiap individu hidup di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat tersebut terdapat proses saling
mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari proses tersebut timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah
laku sesuai dengan sejumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi untuk mencapai
penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Dalam bidang ilmu psikologi sosial, proses ini
dikenal dengan proses penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat
individu hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan hubungan tersebut mencakup hubungan
dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah, teman atau masyarakat luas. Dalam hal
ini individu dan masyarakat sebenarnya sama-sama memberikan dampak bagi komunitas. Individu
menyerap berbagai informasi, budaya dan adat istiadat yang ada, sementara komunitas (masyarakat)
diperkaya oleh eksistensi atau karya yang diberikan oleh sang individu. Apa yang diserap atau dipelajari
individu dalam poroses interaksi dengan masyarakat masih belum cukup untuk menyempurnakan
penyesuaian sosial yang memungkinkan individu untuk mencapai penyesuaian pribadi dan sosial dengan
cukup baik. Proses berikutnya yang harus dilakukan individu dalam penyesuaian sosial adalah kemauan
untuk mematuhi norma-norma dan peraturan sosial kemasyarakatan. Setiap masyarakat biasanya memiliki
aturan yang tersusun dengan sejumlah ketentuan dan norma atau nilai- nilai tertentu yang mengatur
hubungan individu dengan kelompok. Dalam proses
penyesuaian sosial individu mulai berkenalan dengan kaidah-kaidah dan peraturan-
peraturan tersebut lalu mematuhinya sehingga menjadi bagian dari pembentukan jiwa sosial
pada dirinya dan menjadi pola tingkah laku kelompok.

b. Karakteristik Penyesuaian Diri

Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :

1. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional


2. Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis
3. Tidak menunujukkan adanya frustasi pribadi
4. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri
5. Mampu dalam belajar
6. Menghargai pengalaman
7. Bersikap realistik dan objektif
Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan dalam berbagai bentuk, antara
lain :

1. Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung

Dalam situasi ini, individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala akibat-akibatnya. Ia
melakukan segala tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya.

2. Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi


Dalam situasi ini individu mencari bahan pengalaman untuk dapat menghadapi dan memecahkan
masalahnya.

3. Penyesuaian dengan trial and error (coba-coba)

Dalam cara ini, Individu melakukan suatu tindakan coba-coba dalam arti kalau menguntungkan diteruskan
dan kalau gagal tidak diteruskan

4. Penyesuaian dengan substitusi

Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ia dapat memperoleh penyesuaian dengan
jalan mencari pengganti.

5. Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan pribadi

Individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan
sehingga dapat membantu penyesuaian diri.

6. Penyesuaian diri dengan belajar

Dengan belajar, individu akan banyak memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang dapat membantu
menyesuaikan diri.

7. Penyesuaian diri dengan inhibisi dan control diri

Dalam situasi ini, individu berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan, dan tindakan mana yang
tidak perlu dilakukan.

8. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat

Dalam situasi ini, tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan
cermat.

 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri

Secara keseluruhan kepribadian mempunyai fungsi sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri.

Penetu berarti factor yang mendukung, mempengaruhi, atau menimbulkan efek pada proses penyesuaian.

Secara sekunder, proses penyesuaian ditentukan oleh faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu
sendiri baik internal maupun eksternal. Penentu-penentu tersebut dikelompokkan sebagai berikut :

1. Kondisi jasmaniah yang meliputi, pembawaan, konstitusi fisik, susunan saraf, kelenjar, system otot,
kesehatan dan sebagainya.
2. Perkembangan dan kematangan, terutama kematangan intelektual, sosial, moral, dan emosional
3. Penentu psikologis, yang meliputi pengalaman, belajar, pembiasaan, determinasi diri, frustasi, dan
konflik
4. Kondisi lingkungan, terutama rumah, keluarga dan sekolah
5. Penentu kulutural dan agama

 Pembentukan Penyesuaian Diri


Penyesuaian diri yang baik tidak akan dapat tercapai apabila kehidupan orang tersebut benar-benar
terhindar dari tekanan, kegoncangan dan ketegangan jiwa yang bermacam-macam, dan orang tersebut
mampu untuk menghadapi kesukaran dengan cara objektif serta berpengaruh bagi kehidupannya, serta
menikmati kehidupannya dengan stabil, tenang, merasa senang, tertarik untuk bekerja, dan berprestasi.
Pada dasarnya penyesuaian diri melibatkan individu dengan lingkungannya. Lingkungan yang dapat
menciptakan penyesuaian diri yang cukup sehat bagi individu, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Keluarga
Semua konflik dan tekanan yang ada dapat dihindarkan atau dipecahkan bilam individu dibesarkan dalam
keluarga di mana terdapat keamanan, cinta, respek, toleransi dan kehangatan. Dengan demikian
penyesuaian diri akan menjadi lebih baik jika individu merasakan kehidupannya berarti dalam suatu
keluarga. Rasa dekat dengan keluarga adalah salah satu kebutuhan pokok bagi perkembangan jiwa
seorang individu. Dalam prakteknya banyak orang tua yang mengetahui hal ini namun mengabaikannya
dengan alasan mengejar karir dan mencari penghasilan yang besar demi memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga dan menjamin masa depan anak-anak. Hal ini seringkali ditanggapi negatif oleh anak dengan
merasa bahwa dirinya tidak disayangi,diremehkan bahkan dibenci. Bila hal tersebut terjadi berulang-
ulang dalam jangka waktu
yang cukup panjang (terutama pada masa kanak-kanak) maka akan sangat berpengaruh terhadap
kemampuan individu dalam menyesuaikan diri di kemudian hari. Meskipun bagi remaja hal ini kurang
berpengaruh, karena remaja sudah lebih matang tingkat pemahamannya, tetapi tidak menutup
kemungkinan pada beberapa remaja kondisi tersebut akan membuat dirinya tertekan, cemas dan stres.
2. Lingkungan Teman Sebaya
Dalam kehidupan pertemanan, pembentukan hubungan yang erat di antara sesama teman merupakan
hal yang sangat penting pada masa remaja dibandingkan dengan masa- masa lainnya. Suatu hal yang
sulit bagi remaja biasanya adalah menjauh dari temannya. Individu tersebut mengungkapkan kepada
mereka secara bebas tentang rencananya, cita-citanya dan dorongan-dorongannya. Dalam semua itu,
individu menemukan orang yang mau mendengarkan apa yang dikatakannya. Dengan demikian
pengertian yang diterima dari temanya akan membantu dirinya dalam penerimaan terhadap keadaan
dirinya sendiri, ini sangat membantu diri individu dalam memahami pola-pola dan ciri-ciri yang
menjadikan dirinya berbeda dari orang lain. Semakin mengerti individu akan dirinya maka individu akan
semakin meningkat kebutuhannya untuk berusaha untuk menerima dirinya dan mengetahui kekuatan dan
kelemahannya. Dengan demikian individu tersebut akan menemukan cara penyesuaian diri yang tepat
sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
3. Lingkungan Sekolah
Sekolah mempunyai tugas yang tidak hanya terbatas pada masalah pengetahuan dan informasi saja,
akan tetapi juga mencakup tanggungjawab pendidikan secara luas.Demikian pula dengan guru, tugasnya
tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan sebagai pendidik yang menjadi pembentuk masa depan. Guru
juga dapat dikatakan sebagai langkah pertama dalam pembentukan kehidupan yang menuntut individu
untuk dapat menyesuaikandirinya dengan lingkungan.

C. Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah

Berikut cara untuk menyesuaikan diri di sekolah, antara lain :

1. Pelajari Situasi

Penting dan perlu kalian perhatikan pertama yaitu; sebelum masuk sekolah, belajar untuk mengenal lebih
dekat lingkungan sekolah, baik letak geografis sekolah, arah perjalanan dari rumah ke sekolah, lingkungan
sekitar sekolah, dan sebagainya biasakan untuk mengenal situasi baru dan beradaptasi di dalamnya. Anda
tidak perlu takut pada situasi yang baru, pastikan Anda aman berada di lingkungan sekolah tersebut.

2. Berbaik sangka

Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan sekolah baru nanti kurang menyenangkan termasuk
kekhawatiran tentang teman-teman yang tidak bersahabat atau guru-guru kurang ramah. Ganti kalimat
tersebut, penuhi otak dengan kalimat-kalimat positif seperti lingkungan sekolah baru akan sangat
menyenangkan, teman-teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun ramah.
3. Sesuaikan keadaan Sekolah

Sebaiknya dari jauh-jauh hari, siapkan informasi tentang sekolah barunya. Entah peraturan sekolah atau
kebiasaan guru-guru mengajar. Nah, tetapkan keteraturan kegiatan sekolah dengan di rumah. Misalnya,
sesuaikan jadwal bangun dengan jadwal masuk sekolah.

4. Mengetahui Aturan

Segera kalian sadari bahwa memasuki sekolah baru berarti memasuki tempat yang telah mempunyai
aturan. Peraturan sekolah bisa saja berbeda dengan sekolah sebelumnya. Ikuti dan patuhi peraturan yang
ada

5.Kenali dan hormati guru

Kalian harus kenali dan hormat kepada guru yang ada. Lalu bagaimana cara beradaptasi dengan guru.
Guru adalah orang tua saat di sekolah sehingga perlakukan layaknya sedang berhadapan dengan orang
tua di rumah. Selain itu, guru adalah individu-individu yang mempunyai karakter yang berbeda-beda.
bertanya pada kakak kelas apa yang tidak disukai oleh guru-guru di sekolah sehingga bisa diantisipasi
lebih dulu. Pada dasarnya setiap orang senang diperlakukan dengan baik serta dihargai sesuai porsi dan
perannya. Sebagai siswa, membiasakan diri untuk bertutur kata sopan dan bersikap santun terhadap guru-
guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa dihargai. Jangan ragu untuk menyapa dan memberi salam
setiap guru yang berpapasan.

6. Menghargai sesama

Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan kebaikan pula, begitu juga siapa
yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai pula oleh orang lain. kalimat itu harus kalian ingat dan
terapkan. Selama bisa saling menghargai dan menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak
semua orang dapat dengan cepat menerima orang lain. Dengan memmulai percakapan sederhana yang
ringan sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi hindari memaksakan pendapat dan kehendak pada
teman baru. Semakin bisa menghargai teman baru, semakin cepat keakraban terjalin.

7.Menjadi diri sendiri

Berada di lingkungan baru seperti sekolah baru, kalian memang sebaiknya ramah terhadap teman-teman
yang baru dikenal, namun yang terpenting tetaplah menjadi diri sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang
sebetulnya tidak mencerminkan siapa diri sesungguhnya. Hal-hal yang dilakukan tidak sesuai dengan
kepribadian hanya akan membuat diri kurang nyaman yang bisa saja terbaca oleh teman baru. Menjadi diri
sendiri akan memudahkan berinteraksi lebih natural yang mungkin saja mempermudah teman baru untuk
mengenal lebih dalam.

Anda mungkin juga menyukai