Anda di halaman 1dari 8

Nama : Raidhani

NPM : 2102090112
Unit : 5D
MK : Pembelajaran Inklusi
Inklusi berasal dari bahasa inggris yaitu “inclusion” yang dapat berarti
sebagai penerimaan anak-anak yang memiliki hambatan ke dalam
kurikulum, lingkungan, interaksi sosial dan konsep diri atau visi misi sekolah.
Kustawan (2012) memberikan pengertian bahwa
pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang
terbuka bagi semua individu serta mengakomodasi
semua kebutuhan sesuai dengan kondisi masingmasing
individu. Oleh sebab itu, pendidikan inklusif
memungkinkan semua anak dapat belajar
bersamasama, baik di kelas atau sekolah formal
maupun nonformal yang disesuaikan dengan kondisi
dankebutuhan masing-masing anak.
Pendidikan inklusi adalah hak asasi, dan ini merupakan pendidikan yang baik untuk
meningkatkan toleransi sosial. Secara sederhana ada beberapa hal yang bisa
menjadi pertimbangkan, antara lain:
(a) Semua anak memiliki hak untuk belajar secara bersama-sama,
(b) Keberadaan anakanak jangan didiskriminasikan, dipisahkan, dikucilkan karena
kekurangmampuan atau mengalami kesulitan dalam pembelajaran,
(c) Tidak ada satupun ketentuan untuk mengucilkan anak dalam pendidikan. Pendidikan
inklusif merujuk pada pendidikan untuk semua yang berusaha menjangkau semua
orang tanpa kecuali. Perubahan pendidikan melalui pendidikan inklusif memiliki arti
penting khususnya dalam kerangka pengembangan pendidikan bagi anak berkebutuhan
khusus.
• Pendidikan untuk semua, bermakna bahwa setiap anak berhak untuk mengakses
dan mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.
• Belajar hidup bersama dan bersosialisasi, bermakna bahwa setiap anak berhak
untuk mendapatkan perhatian yang sama sebagai peserta didik.
• Integrasi pada lingkungan, bermakna bahwa setiap anak berhak menyatu dengan
lingkungannya dan menjalin kehidupan sosial yang harmonis.
• Penerimaan terhadap perbedaan, bermakna bahwa setiap anak berhak dipandang
sama dan tidak mendapatkan diskriminasi dalam pendidikan.
• Setiap anak merupakan pribadi yang unik
Memastikan bahwa semua
anak memiliki akses
terhadap pendidikan yang
terjangkau, efektif, relevan
dan tepat dalam wilayah
tempat tinggalnya.
Landasan pendidikan inklusif di Indonesia adalah Pancasila yang merupakan lima pilar
sekaligus cita–cita yang didirikan atas fondasi yang lebih mendasar lagi, yang disebut
Bhineka Tunggal Ika. Filsafat ini sebagai wujud pengakuan kebinekaan manusia, baik
kebinekaan vertikal maupun horizontal, yang mengemban misi tunggal sebagai umat Tuhan
di muka bumi. Kebinekaan vertikal ditandai dengan perbedaan kecerdasan, kekuatan fisik,
kemampuan finansial, kepangkatan, kemampuan pengendalian diri, dsb. Sedangkan
kebinekaan horizontal diwarnai dengan perbedaan suku bangsa, ras, bahasa, budaya,
agama, tempat tinggal, daerah afiliasi politik, dsb. Walaupun beragam namun dengan
kesamaan misi yang diemban di bumi ini, menjadi kewajiban untuk membangun kebersamaan
dan interaksi dilandasi dengan saling membutuhkan

Anda mungkin juga menyukai