ILMU ADMINISTRASI NEGARA Ulfiatun Nisa
ILMU ADMINISTRASI NEGARA Ulfiatun Nisa
NIM : 236320110049
a. Memperkuat Demokrasi
Ilmu administrasi negara membantu memahami hak dan kewajiban warga
negara, serta bagaimana cara berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan mempelajari ilmu ini, kita dapat membantu memperkuat demokrasi
dengan:
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan, Partisipasi masyarakat yang aktif dapat membantu
memastikan bahwa kebijakan publik yang dibuat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintahan,
Pemerintahan yang akuntabel dan transparan dapat meningkatkan
kepercayaan publik dan mencegah terjadinya korupsi.
Memperkuat kontrol publik terhadap pemerintahan, Masyarakat yang
memiliki pengetahuan tentang cara kerja pemerintahan dapat lebih
effectively mengontrol kinerja pemerintahan.
Administrasi Negara modern yang dikenal saat ini merupakan produk dari
suatu masyarakat feodal yang tumbuh subur di negara-negara Eropa. Negara-
negara di daratan Eropa yang semuanya dikuasai oleh kaum feodal, bangsawan
dan kaum ningrat kerajaan berusaha untuk mengkokohkan pemerintahannya.
Dengan semakin tumbuhnya perkembangan masyarakat, sentralisasi kekuasaan
dan pertanggungjawaban dalam pemerintahan monarki menimbulkan suatu
kebutuhan untuk mendapatkan korps administrator yang cakap, penuh dedikasi,
stabil, dan integritas. Korps administrator ini pada gilirannya nanti akan menjadi
tenaga spesialis pada masing-masing bidang dan jabatan yang beraneka pada
tataran pemerintahan nasional. Kebutuhan akan suatu sistem mulai dirasakan,
yakni suatu sistem untuk menata sentralisasi kekuasaan dan pertanggungjawaban
pemerintahan.
Administrasi telah lebih banyak dipelajari sebagai suatu hal yang bisa
meberikan pelayanan terhadap pemberian saran dan kebijaksanaan kepada
menteri, dan sedikti dopelajari sebagai proses manajemen ke dalam (internal
management) dibandingkan dengan sebagian besar negara-negara lainnya. Pada
umumnya administrasi negara di Inggris lebih bersifat sentralisasi dengan sistem
pengawasan yang terpusatkan dalam Departemen Keuangan.