Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ulfiatun Nisa

NIM : 236320110049

1. Administrasi Dalam Arti Sempit Dan Luas

Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusunan dan


pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan maksud untuk
menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara
keseluruhan dan dalam hubungannya satu sama lain. Administrasi dalam arti
sempit inilah yang sebenarnya lebih tepat disebut tata usaha (clerical work / office
work). Seluruh kegiatan ketatausahaan dapat dirangkum dalam tiga kelompok,
yaitu korespondensi, ekspedisi, dan pengarsipan.
Administrasi dalam arti luas adalah kegiatan kerjasama yang dilakukan
sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam
struktur dengan mendayagunakan sumber daya-sumber daya untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Jadi administrasi dalam arti luas memiliki unsur-
unsur: sekelompok orang, kerjasama, pembagian tugas secara terstruktur, kegiatan
yang runtut dalam proses, tujuan yang akan dicapai, dan memanfaatkan berbagai
sumber.

2. Pentingnya ilmu administrasi negara

a. Memperkuat Demokrasi
Ilmu administrasi negara membantu memahami hak dan kewajiban warga
negara, serta bagaimana cara berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan mempelajari ilmu ini, kita dapat membantu memperkuat demokrasi
dengan:
 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan, Partisipasi masyarakat yang aktif dapat membantu
memastikan bahwa kebijakan publik yang dibuat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
 Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintahan,
Pemerintahan yang akuntabel dan transparan dapat meningkatkan
kepercayaan publik dan mencegah terjadinya korupsi.
 Memperkuat kontrol publik terhadap pemerintahan, Masyarakat yang
memiliki pengetahuan tentang cara kerja pemerintahan dapat lebih
effectively mengontrol kinerja pemerintahan.

b. Mempersiapkan Kader Pemimpin


Ilmu administrasi negara membantu mempelajari kepemimpinan dan
manajemen publik. Dengan mempelajari ilmu ini, kita dapat membantu
mempersiapkan kader pemimpin masa depan yang:
 Kompeten, Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk memimpin dan mengelola organisasi publik.
 Berintegritas, Memiliki komitmen terhadap nilai-nilai moral dan etika.
 Mampu menyelesaikan masalah, Memiliki kemampuan untuk
menganalisis masalah dan menemukan solusi yang efektif.

c. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan


Ilmu administrasi negara merupakan ilmu yang terus berkembang dan
dinamis. Penelitian dan teori baru terus dihasilkan untuk membantu meningkatkan
kualitas pemerintahan dan pelayanan publik. Dengan mempelajari ilmu ini, kita
dapat membantu:
 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, Ilmu pengetahuan
dan teknologi yang baru dapat membantu meningkatkan kualitas
pemerintahan dan pelayanan publik.
 Meningkatkan kualitas penelitian, Penelitian yang berkualitas dapat
membantu menghasilkan solusi yang efektif untuk masalah-masalah
publik.
 Membangun budaya ilmiah, Budaya ilmiah dapat membantu
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam pemerintahan.
d. Manfaat bagi Individu
Lulusan ilmu administrasi negara memiliki peluang kerja yang luas di
berbagai sektor, seperti:
 Pemerintahan, Kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian,
pemerintah daerah.
 Organisasi nirlaba, Lembaga swadaya masyarakat, organisasi
internasional.
 Sektor swasta, Perusahaan konsultan, perusahaan multinasional.
Ilmu administrasi negara membekali individu dengan keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi profesional yang:
 Kompeten, Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk bekerja di berbagai sektor.
 Berintegritas: Memiliki komitmen terhadap nilai-nilai moral dan etika.
 Mampu menyelesaikan masalah, Memiliki kemampuan untuk
menganalisis masalah dan menemukan solusi yang efektif.

3. Tumbuh dan Kembangnya Ilmu Administrasi Negara


lmu Administrasi Negara merupakan disiplin ilmu yang mempelajari
pengelolaan negara dan pemerintahan. lmu Administrasi Negara telah
berkembang pesat throughout sejarah, dengan fokusnya yang bergeser dari
efisiensi dan efektivitas ke arah demokrasi, good governance, dan akuntabilitas.
Makalah ini membahas tentang tumbuh dan kembangnya lmu Administrasi
Negara, baik secara global maupun di Indonesia, serta tantangan dan masa depan
lmu Administrasi Negara
lmu Administrasi Negara sebagai ilmu yang mempelajari pengelolaan
negara dan pemerintahan memiliki peran penting dalam membangun negara yang
maju dan sejahtera. Sejarah perkembangan lmu Administrasi Negara
menunjukkan bagaimana pemikiran dan praktik administrasi negara telah
berevolusi throughout zaman.
Periode Awal (Sebelum Abad ke-18): Pada periode ini, pemikiran tentang
administrasi negara masih bersifat praktis dan belum sistematis. Pemikiran
tentang administrasi negara banyak dipengaruhi oleh filsafat politik dan hukum.
Tokoh-tokoh penting pada periode ini antara lain Niccolò Machiavelli, Thomas
Hobbes, dan John Locke.
Periode Klasik (Abad ke-18 - Awal Abad ke-20): Pada periode ini, lmu
Administrasi Negara mulai berkembang sebagai disiplin ilmu yang. Tokoh-tokoh
penting pada periode ini antara lain Woodrow Wilson, Henri Fayol, dan Max
Weber. Pada periode ini, fokus lmu Administrasi Negara adalah pada efisiensi dan
efektivitas pemerintahan.
Periode Modern (Awal Abad ke-20 - Sekarang): Pada periode ini, lmu
Administrasi Negara berkembang pesat dengan munculnya berbagai teori dan
pendekatan baru. Fokus lmu Administrasi Negara beralih dari efisiensi dan
efektivitas ke arah demokrasi, good governance, dan akuntabilitas. Tokoh-tokoh
penting pada periode ini antara lain Dwight Waldo, Fred Riggs, dan Robert Dahl.
Perkembangan lmu Administrasi Negara di Indonesia: lmu Administrasi
Negara di Indonesia mulai diperkenalkan pada masa penjajahan Belanda. Pada
masa kemerdekaan, lmu Administrasi Negara diajarkan di berbagai perguruan
tinggi. Perkembangan lmu Administrasi Negara di Indonesia dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain:
 Kebutuhan untuk membangun pemerintahan yang efektif dan efisien.
 Tuntutan reformasi dan good governance.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tantangan lmu Administrasi Negara di Indonesia adalah lmu Administrasi
Negara masih sering dianggap sebagai ilmu yang kurang aplikatif. Kurangnya
tenaga pengajar yang berkualitas. Kurangnya penelitian dan publikasi ilmiah.
Masa Depan lmu Administrasi Negara adalah lmu Administrasi Negara
akan terus berkembang dengan munculnya berbagai tantangan dan peluang baru.
lmu Administrasi Negara akan memainkan peran penting dalam membangun
pemerintahan yang demokratis, akuntabel, dan responsif.
4. Latar Belakang Sejarah Perkembangan Ilmu Administrasi Negara
Administrasi Negara sebenarnya sudah ada semenjak dahulu kala, asal
mula Administrasi Negara yakni di Eropa dan Amerika Serikat. Administrasi
negara akan timbul dalam suatu masyarakat yang terorganisir. Dalam catatan
sejarah peradaban manusia di Asia Selatan termasuk di Indonesia, Cina dan Mesir
Kuno, dahulu sudah didapatkan suatu sistem penataan pemerintahan. Sistem
penataan tersebut pada saat ini dikenal dengan sebutan Administrasi Negara.

Administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan


publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan kemak-
muran dan melayani kepentingan umum. Karena itu, administrasi negara tidak
dipandang sebagai administrasi “of the public”, tetapi sebaliknya adalah
administrasi “for the public”.

Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini telah


dicanangkan dengan jelas dalam ajaran Confusius dan dalam “Pidato
Pemakaman” Pericles, bahkan dalam kehidupan bangsa Mesir kuno. Bukti – bukti
sejarah dengan jelas membuktikan upaya-upaya yang sistematis, yang dikobarkan
oleh tokoh-tokoh seperti Cicero dan Casiodorus. Selama abad ke-16 – 18 tonggak
kemapanan admi-nistrasi negara Jerman dan Austria telah dipancangkan oleh
kaum Kameralis yang memandang administrasi sebagai teknologi. Administrasi
negara juga memperoleh perhatian penting di Amerika, terutama setelah negara
ini merdeka. Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis misalnya,
dapat ditemukan dalam kode etik publik dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang
umum muncul di antara mereka adalah adanya harapan agar administrasi negara
melakukan kegiatan demi kepentingan umum dan selalu mengembangkan
kemakmuran rakyat. Dengan kata lain, administrasi negara tidak seharusnya
mengeruk kantong kantornya (korupsi) demi kepentingan dirinya sendiri.

Administrasi Negara modern yang dikenal saat ini merupakan produk dari
suatu masyarakat feodal yang tumbuh subur di negara-negara Eropa. Negara-
negara di daratan Eropa yang semuanya dikuasai oleh kaum feodal, bangsawan
dan kaum ningrat kerajaan berusaha untuk mengkokohkan pemerintahannya.
Dengan semakin tumbuhnya perkembangan masyarakat, sentralisasi kekuasaan
dan pertanggungjawaban dalam pemerintahan monarki menimbulkan suatu
kebutuhan untuk mendapatkan korps administrator yang cakap, penuh dedikasi,
stabil, dan integritas. Korps administrator ini pada gilirannya nanti akan menjadi
tenaga spesialis pada masing-masing bidang dan jabatan yang beraneka pada
tataran pemerintahan nasional. Kebutuhan akan suatu sistem mulai dirasakan,
yakni suatu sistem untuk menata sentralisasi kekuasaan dan pertanggungjawaban
pemerintahan.

Administrasi telah lebih banyak dipelajari sebagai suatu hal yang bisa
meberikan pelayanan terhadap pemberian saran dan kebijaksanaan kepada
menteri, dan sedikti dopelajari sebagai proses manajemen ke dalam (internal
management) dibandingkan dengan sebagian besar negara-negara lainnya. Pada
umumnya administrasi negara di Inggris lebih bersifat sentralisasi dengan sistem
pengawasan yang terpusatkan dalam Departemen Keuangan.

Administrasi negara di negara-negara jajahan di Amerika, baik dalam


pemerintahan negara bagian, maupun pemerintahan nasional mulai dengan suatu
model yang dikembangkan dari negara induknya. Administrasi dilakukan oleh
para bangsawan yang berada di Selatan dan dijalankan oleh para bangsawan
pedagang dan industriwan di daerah Utara. Administrasi tidak dipahami sebagai
suat jenis aktivitas atau jabatan yangberbeda dan dapat dipisahkan, dan istilah ini
tidak digunakan atau dicantumkan dalam konstitusi Amerika. Ada tiga struktur
dasar yang membedakan dengan sistem administrasi di Inggris. Pertama, sistem
federal dari khususnya sistem kekuasaan yang terbatas pada pemerintahan
nasional. Kedua, pemisahan kekuasaan eksekutif dari kekuasaan legislatif di
tingkat pemerintahan nasional, negara bagian dan tingkat kota. Ketiga, besarnya
rasa takut dan tidak percaya atas memusatnya kekuasaan eksekutif.perasaan ini
sebenarnya merupakan salah satu penyebab Revolusi Amerika.
DAFTAR PUSTAKA

Labolo, Muhadam, Memahami Ilmu Pemerintahan, Rajawali Press, Edisi 6,


Jakarta, 2013
LAN RI,.Sistem Administrasi Negara Repoblik Indonesia. Gunung agung
Jakarta,1996.
Drs. Bulizuar Buyung, M.M, Bahan Kuliah : Pengantar Ilmu Administrasi,
Jakarta : 2011.
[Drs. Sofwan Badri, Konsep-Konsep Dasar Administrasi, Administrasi Negara,
dan Administrasi Pembangunan, Jakarta, PT. Bina Aksara : 1988

Anda mungkin juga menyukai